BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN
III.1. Analisa Sistem Analisa sistem yang dijelaskan pada bab ini adalah sebagai bahan perbandingan dengan sistem yang akan dirancang. Penulis akan memaparkan proses konsultasi untuk mengetahui apakah seseorang menderita penyakit Diabetes Mellitus secara manual. III.1.1. Analisa Input Agar proses konsultasi dapat dilakukan dan menghasilkan keluaran sesuai dengan yang diharapkan maka pakar perlu mengetahui data input dari pasien. Data input yang diberikan pasien kepada pakar masih diinputkan secara manual yaitu dengan menyampaikan langsung data pasien kepada pakar. Adapun inputan yang diperlukan adalah : Data inputan yang dimasukkan yaitu nama pasien, umur, berat badan actual, tinggi badan, jenis Kelamin, dan Aktivitas. Dari berat badan aktual dan tinggi badan, dengan rumus : Berat badan ideal : 90% * (tinggi badan – 100) Golongan berat badan : (berat aktual / Berat ideal) * 100 Dengan range :
30
31
- Kurus < 90 - Normal = 90 – 110 - Lebih = 110 -120 - Gemuk > 120
Contoh data input yang diberikan pasien adalah : Nama
: wawan
Jenis Kelamin
: Pria
Umur
: 50 Tahun
Berat badan aktual
: 70 kg
Tinggi badan
: 170 cm
Aktivitas
: Ringan
Berdasarkan pengamatan penulis tentang data input diatas, penulis berpendapat bahwa data yang diberikan telah cukup dan telah memenuhi semua data yang dibutuhkan pakar untuk melakukan proses perumusan komposisi nilai gizi yang dibutuhkan oleh pasien dan akan di peroleh output berat badan ideal, golongan berat badan, kalori basal, dan Total akhir kalori. III.1.2. Analisa Proses Berdasarkan sistem yang sedang berjalan, tahapan-tahapan kerja atau proses penghitungan kalori penyakit Diabetes Mellitus adalah sebagai berikut :
32
1. Nama yang diinput oleh pasien digunakan untuk berkomunikasi dengan dokter. 2. Pasien dicek kondisi fisiknya berdasarkan jenis kelamin, umur, berat badan actual, tinggi badan, aktivitas. Untuk untuk menentukan jumlah asupan kalori yang harus di konsumsi per hari. 3. Bekerja sama dengan ahli gizi, dokter membagi lagi kebutuhan kalori untuk asupan pasien diabetes, baik untuk karbohidrat, protein dan lemak. Pembagian ini bertujuan agar diet yang pasien jalani bisa memperoleh hasil yang maksimal. 4. Pasien mendapatkan pedoman untuk menyiapkan makanan yang sehat dan tidak menyebabkan naiknya gula darah secara signifikan.
III.1.3. Analisa Output Output merupakan hasil dari pengolahan data yang telah diinputkan. Output atau hasil keluaran dari sistem pendukung keputusan pemilihan menu diet yang baik untuk penyandang Dm untuk Hariannya III.2. Evaluasi Sistem Yang Berjalan Berdasarkan Analisa terhadap input, proses dan output pada sistem pendukung keputusan pemilihan menu diet pada Penyandang Dm yang sedang berjalan penulis menemukan beberapa kelemahan antara lain sebagai berikut :
33
1. Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan konsultasi relatif tidak efektif karena pada umumnya pasien yang akan melakukan konsultasi harus membuat janji dan mengantri untuk bertemu dengan pakar. 2. Biaya yang dikeluarkan relatif mahal. 3. Ahli gizi di Indonesia berlokasi dipusat kota sehingga masyarakat yang jauh dari pusat kota kesulitan mengakses ahli gizi di tempat tinggalnya. Untuk menangani kelemahan-kelemahan sistem yang ada salah satu solusi yang ditawarkan adalah dengan merancang sistem pendukung keputusan pemilihan menu diet pada Penyandang DM. Sistem ini diharapkan mampu memberikan kontribusi positif untuk pemeliharaan kalori penyandang DM. III.3. Representasi Pengetahuan Representasi pengetahuan merupakan metode yang digunakan untuk Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan yang dikembangkan adalah aplikasi untuk rekomendasi diet pasien di Rumah Sakit yang merupakan program aplikasi berbasis vb.net dengan menggunakan metode Fuzzy sugeno, Sql Server 2008 sebagai aliran data sistem. Program aplikasi ini meminta suatu input berupa data pasien DM, kemudian output yang dihasilkan oleh system ini berupa rekomendasi asupan makanan per hari dengan jumlah kalori yang mendekati kebutuhan kalori per hari terhadap pasien. Dari pengujian metode yang diusulkan yaitu metode Fuzzy Sugeno yang telah dilakukan maka diperoleh suatu kesimpulan bahwa aplikasi system pendukung keputusan yang dibuat ini mampu untuk merekomendasikan diet kepada pasien beserta
34
penjelasan mengenai kebutuhan kalori per hari untuk asupan makanan per hari. Berdasarkan uraian tersebut, maka dibangunlah sebuah aplikasi SPK untuk menentukan jumlah asupan kalori perhari bagi penderita diabetes untuk mempermudah penderita diabetes mengatur pola makan dan
dietnya
sehingga bisa terhindarkan dari ancaman kenaikan gula darah secara drastis III.3.1 Metode Aturan Fuzzy Untuk menentukan kebutuhan kalori dalam memperoleh status gizi ideal, fuzzy memiliki 40 aturan yang dapat dilihat pada tabel III.1. Aturan tersebut diperoleh dari, data klasifikasi status gizi berdasarkan IMT menurut Himpunan Studi Obesitas Indonesia (HISOBI) dan pengeluaran kalori secara teoritis mengunakan persamaan Harris-Benedict. Tabel III.1 Aturan fuzzy
Kode
Aturan
[R1]
If umur SMUDA and setatus gizi KURUS BERAT and Jenis kelamin PEREMPUAN then If umur SMUDA and setatus gizi KURUS BERAT and Jenis kelamin LAKI-LAKI then If umur SMUDA and setatus gizi KURUS RINGAN and Jenis kelamin PEREMPUAN then If umur SMUDA and setatus gizi KURUS RINGAN and Jenis kelamin LAKI-LAKI then If umur SMUDA and setatus gizi NORMAL and Jenis kelamin PEREMPUAN then If umur SMUDA and setatus gizi
[R2]
[R3]
[R4]
[R5]
[R6]
Konsekuen Rumus Tambahan Energy Energi Harris Benedict
45%
Harris Benedict
45%
Harris Benedict
30%
Harris Benedict
30%
Harris Benedict
15%
Harris
15%
35
[R7]
[R8]
[R9]
[R10]
[R11]
[R12]
[R13]
[R14]
[R15]
[R16]
[R17]
[R18]
[R19]
[R20]
[R21]
NORMAL and Jenis kelamin LAKI-LAKI then If umur SMUDA and setatus gizi GEMUK RINGAN and Jenis kelamin PEREMPUAN then If umur SMUDA and setatus gizi GEMUK RINGAN and Jenis kelamin LAKI-LAKI then If umur SMUDA and setatus gizi GEMUK BERAT and Jenis kelamin PEREMPUAN then If umur SMUDA and setatus gizi GEMUK BERAT and Jenis kelamin LAKI- LAKI then If umur MUDA and setatus gizi KURUS BERAT and Jenis kelamin PEREMPUAN then If umur MUDA and setatus gizi KURUS BERAT and Jenis kelamin LAKI-LAKI then If umur MUDA and setatus gizi KURUS RINGAN and Jenis kelamin PEREMPUAN then If umur SMUDA and setatus gizi KURUS RINGAN and Jenis kelamin LAKI-LAKI then If umur MUDA and setatus gizi NORMAL and Jenis kelamin PEREMPUAN then If umur MUDA and setatus gizi NORMAL and Jenis kelamin LAKI-LAKI then If umur MUDA and setatus gizi GEMUK RINGAN and Jenis kelamin PEREMPUAN then If umur SMUDA and setatus gizi GEMUK RINGAN and Jenis kelamin LAKI-LAKI then If umur MUDA and setatus gizi GEMUK BERAT and Jenis kelamin PEREMPUAN then If umur MUDA and setatus gizi GEMUK BERAT and Jenis kelamin LAKI-LAKI then If umur PAROBAYA and setatus
Benedict Harris Benedict
5%
Harris Benedict
5%
Harris Benedict
-5%
Harris Benedict
-5%
Harris Benedict
40%
Harris Benedict
40%
Harris Benedict
20%
Harris Benedict
20%
Harris Benedict
10%
Harris Benedict
10%
Harris Benedict
0
Harris Benedict
0
Harris Benedict
-10%
Harris Benedict
-10%
Harris
30%
36
[R22]
[R23]
[R24]
[R25]
[R26]
[R27]
[R28]
[R29]
[R30]
[R31]
[R32]
[R33]
[R34]
[R35]
[R36]
gizi KURUS BERAT and Jenis kelamin PEREMPUAN then If umur PAROBAYA and setatus gizi KURUS BERAT and Jenis kelamin LAKI-LAKI then If umur PAROBAYA and setatus gizi KURUS RINGAN and Jenis kelamin PEREMPUAN then If umur PAROBAYA and setatus gizi KURUS RINGAN and Jenis kelamin LAKI-LAKI then If umur PAROBAYA and setatus gizi NORMAL and Jenis kelamin PEREMPUAN then If umur PAROBAYA and setatus gizi NORMAL and Jenis kelamin LAKI-LAKI then If umur PAROBAYA and setatus gizi GEMUK RINGAN and Jenis kelamin PEREMPUAN then If umur PAROBAYA and setatus gizi GEMUK RINGAN and Jenis kelamin LAKI-LAKI then If umur PAROBAYA and setatus gizi GEMUK BERAT and Jenis kelamin PEREMPUAN then If umur PAROBAYA and setatus gizi GEMUK BERAT and Jenis kelamin LAKI-LAKI then If umur TUA and setatus gizi KURUS BERAT and Jenis kelamin PEREMPUAN then If umur TUA and setatus gizi KURUS BERAT and Jenis kelamin LAKI-LAKI then If umur TUA and setatus gizi KURUS RINGAN and Jenis kelamin PEREMPUAN then If umur TUA and setatus gizi KURUS RINGAN and Jenis kelamin LAKI-LAKI then If umur TUA and setatus gizi NORMAL and Jenis kelamin PEREMPUAN then If umur TUA and setatus gizi
Benedict Harris Benedict
30%
Harris Benedict
20%
Harris Benedict
20%
Harris Benedict
Normal
Harris Benedict
Normal
Harris Benedict
0
Harris Benedict
0
Harris Benedict
-15%
Harris Benedict
-15%
Harris Benedict
-25%
Harris Benedict
-25%
Harris Benedict
10%
Harris Benedict
10%
Harris Benedict
-5%
Harris
-5%
37
NORMAL and Jenis kelamin LAKI-LAKI then If umur TUA and setatus gizi GEMUK RINGAN and Jenis kelamin PEREMPUAN then If umur TUA and setatus gizi GEMUK RINGAN and Jenis kelamin LAKI-LAKI then If umur TUA and setatus gizi GEMUK BERAT and Jenis kelamin PEREMPUAN then If umur TUA and setatus gizi GEMUK BERAT and Jenis kelamin LAKI-LAKI then
[R37]
[R38]
[R39]
[R40]
Benedict Harris Benedict
-15%
Harris Benedict
-15%
Harris Benedict
-25%
Harris Benedict
-25%
Jenis kelamin menentukan perhitungan untuk kalori basal, yaitu jumlah kalori yang dibutuhkan oleh orang sehat pada umumnya dengan berat badan, tinggi badan aktual orang tersebut. Ketentuan kalori per kilogram di bagi menjadi 2 sesuai dengan jenis kelamin, yaitu: Laki-laki
: 30 kal/kg
Perempuan
: 25 kal/kg
Berikut rumus cara menghitung kalori basal: Kalori basal : berat badan ideal * kalori/kg Selanjutnya, yang harus di hitung adalah koreksi nilai bagi pasien diabetes, berupa umur, aktifitas, dan golongan berat badan: 1. Koreksi nilai : Umur
: -5% * kalori basal
38
2. Aktifitas Ringan
: 10% * kalori basal
Sedang
: 20% * Kalori basal
3. Golongan berat badan Gemuk
: -20% * kalori basal
Lebih
: -10% * kalori basal
Kurus
: 20 % * kalori basal
Bagi pasien dengan golongan berat badan normal, tidak di wajibkan ikut diet kalori ini, tapi lebih dianjurkan untuk menjaga asupan makanannya. Berikut merupakan keterangan dari rumus diatas: 1. Perhitungan umur (-5% * kalori basal) digunakan hanya untuk pasien dengan usia di atas 40 tahun. Jika pasien tersebut kurang dari 40 tahun, maka rumus koreksi umur ini tidak berlaku. 2. Koreksi aktifitas di bagi menjadi 2 bagian yaitu ringan dan sedang. Kegiatan
ringan
yang dimaksud adalah hanya duduk, makan, minum,
mengobrol atau kegiatan yang biasa dilakukan sehari-hari. Kegiatan sedang adalah berjalan-jalan atau kegiatan yang mengeluarkan sedikit keringat.
Koreksi
aktifitas ringan
digunakan
untuk
pasien
dengan
golongan berat badan lebih dan gemuk. Karena nasien dengan golongan tersebut cenderung lebih malas atau lebih sulit bergerak dalam melakukan kegiatan. Dan untuk aktifitas sedang digunakan untuk pasien dengan
39
golongan berat badan kurus, karena pasien tersebut biasanya lebih sering bergerak. 3. Koreksi golongan berat badan dilakukan sesuai dengan perhitungan yang sudah di terangkan sebelumnya. Secara umum, rumus perhitungan kalori diet penderita diabetes adalah : Sheet Perhitungan kalori BB aktual = Tinggi badan = Jenis kelamin = Umur = (lebih dari 40 tahun) BB ideal = 90% * (TB – 100) Golongan berat badan = (BB aktual – BB ideal) * 100 Kalori basal = BB ideal * kalori/kg Koreksi nilai : Umur
: -5% * kalori basal
Aktifitas - Ringan
: 10% * kalori basal
- Sedang
: 20% * Kalori basal
Golongan berat badan - Gemuk
: -20% * kalori basal
- Lebih
: -10% * kalori basal
40
- Kurus Koreksi nilai
: 20 % * kalori basal :
Kalori akhir = Kalori basal + Koreksi nilai Perbedaan rumus bagi setiap golongan berat badan terletak pada koreksi nilai. Berikut pembagiannya: 1. Untuk Pasien Usia 40 tahun ke atas. a. Kurus Koreksi nilai: - Umur
: -5% * Kalori Basal
- Aktifitas : 20% * Kalori Basal - Kurus
: 20% * Kalori Basal
b. Lebih Koreksi nilai: - Umur
: -5% * Kalori Basal
- Aktifitas : 10% * Kalori Basal - Lebih
: -10% * Kalori Basal
c. Gemuk Koreksi nilai: - Umur
: -5% * Kalori Basal
- Aktifitas : 10% * Kalori Basal - Gemuk
: -20% * Kalori Basal
2. Untuk Pasien kurang dari 40 tahun
41
a. Kurus Koreksi nilai: - Aktifitas : 20% * Kalori Basal - Kurus
: 20% * Kalori Basal
b. Lebih Koreksi nilai: - Aktifitas : 10% * Kalori Basal - Lebih
: -10% * Kalori Basal
c. Gemuk Koreksi nilai: - Aktifitas : 10% * Kalori Basal - Gemuk
: -20% * Kalori Basal
Setelah mendapatkan kalori akhir, langkah selanjutnya adalah menghitung konsumsi kalori: 1. Sarapan = 20% * Kalori akhir = Kalori pagi - Karbohidat
: 60% * Kalori pagi
- Protein
: 20% * Kalori pagi
- Lemak
: 20% * Kalori pagi
2. Snack = 12,5 % * Kalori akhir 3. Makan siang = 30% * Kalori akhir = Kalori siang - Karbohidat
: 60% * Kalori siang
- Protein
: 20% * Kalori siang
- Lemak
: 20% * Kalori siang
42
4. Snack = 12,5% * Kalori akhir 5. Makan malam = 25% * Kalori akhir = Kalori malam - Karbohidat
: 60% * Kalori malam
- Protein
: 20% * Kalori malam
- Lemak
: 20% * Kalori malam
Pembatasan kegiatan olahraga bagi penderita diabetes atau lebih sering di sebut denyut nadi maksimal (DNM) mempunyai rumus: DNM = 220 – umur pasien Tetapi para praktisi kesehatan memakai rumus target DNM, yaitu: Target DNM = 70% * (220 – umur pasien) Untuk aktivitas harianya mempunyai rumus : Aktivitas harian : - Ringan = 5% - Sedang = 10% - Berat
= 15%
Perhitungan aktivitas yaitu : Total kalori = Kalori akhir * Aktivitas harian Kalori akhir = Total kalori + Kalori Akhir
43
Contoh kasus untukpasien di atas 40 tahun: Seorang lelaki penderita diabetes mempunyai berat badan 70kg dan tinggi badan 170cm, maka asupan kalori dan kapasitas olahraga yang harus dia lakukan di umurnya yang sudah memasuki usia 50 tahun dan dengan perkiraan dengan aktivitas “Ringan” dapat dihitung dengan cara sebagai berikut: - Jenis kelamin : Laki-laki ( 30kal/kg) - Berat badan : 70 kg - Tinggi badan : 170 cm - Usia
: 50 tahun
- Aktivitas
: Ringan ( 5%)
- Berat badan ideal
= 90% * (TinggiBadan – 100) = 90% * (170 – 100) = 63 kg
- Golongan
= (BB actual / BB ideal) * 100 = (70 / 63) * 100 = 111
pasien tersebut termasuk dalam berat badan lebih - Kalori basal
= BB ideal *
Kalori menurut jenis kelamin = 63 * 30 = 1890 kalori - Koreksi nilai : 1. Umur
: -5% * 1890 = -94,5 kal
2. Aktifitas : 10% * 1890 = 189 kal 3. Lebih
: -10% * 1890 = -189 kal
Total koreksi : -94,5 kal
44
- Kalori akhir - Total Kalori - Kalori akhir
: 1890 + (-94,5) = 1795,5 kal : 1795,5 * Ringan (5%) = 89,775 kal : 1795.5 + 89,775 = 1885,27 kal
- Target DNM : 70% * (220 – 50) = 119 denyut/menit - Pembagian porsi makan: 1. Sarapan : 20% * 1885,27 = 377,0 kal - Karbohidrat : 60 % * 377,0 = 226,2 kal - Protein
: 20% * 377,0 = 75,4 kal
- Lemak
: 20% * 377,0 = 75,4 kal
2. Snack
: 12,5 % * 1885,27 = 235,6 kal
3. Makan siang : 30% * 1885,27 = 565,5 kal - Karbohidrat : 60 % * 565,5 = 339.3 kal - Protein - Lemak
4. Snack
: 20% * 565,5 = 113,1 kal : 20% * 565,5 = 113,1 kal
: 12,5% * 1885,27 = 235,6 kal
5. Makan malam : 25% * 1885,27 = 471,3 kal - Karbohidrat : 60 % * 471,3 = 282 kal - Protein
: 20% * 471,3 = 94,2 kal
- Lemak
: 20% * 471,3 = 94,2 kal
45
Contoh kasus untuk pasien di bawah 40 tahun: Seorang perempuan penderita diabetes mempunyai berat badan 45kg dan tinggi badan 170cm, maka asupan kalori dan kapasitas olahraga yang harus dia lakukan di umurnya yang sudah memasuki usia 20 tahun dan dengan perkiraan dengan aktivitas “Ringan” dihitung dengan cara sebagai berikut: - Jenis kelamin : Perempuan ( 25kal/kg) - Berat badan
: 45 kg
- Tinggi badan : 170 cm - Usia
: 20 tahun
- Aktivitas harian : Ringan (5%) - Berat badan ideal = 90% * (TinggiBadan – 100) = 90% * (170 – 100) = 63 kg - Golongan
= (BB aktual / BB ideal) * 100 = (45 / 63) * 100 = 71
pasien tersebut termasuk dalam berat badan kurus - Kalori basal
= BB ideal *
Kalori menurut jenis kelamin = 63 * 30 = 1890 kalori - Koreksi nilai : 1. Aktifitas : 20% * 1575 = 315 kal 2. Kurus
: 20% * 1575 = 315 kal
Total koreksi : 630 kal - Kalori akhir
: 1575 + 630 = 2205 kal
46
- Total Kalori - Kalori akhir
: 2205 * Ringan (5%) = 1102.5 kal : 2205 + 1102.5 = 3308 kal
- Target DNM : 70% * (220 – 20) = 140 denyut/menit - Pembagian porsi makan: 1. Sarapan : 20% * 3308 = 661 kal - Karbohidrat : 60 % * 661 = 386.6 kal - Protein
: 20% * 661 = 132 kal
- Lemak
: 20% * 661 = 132 kal
2. Snack : 12,5 % * 3308 = 413 kal 3. Makan siang : 30% * 3308 = 992kal - Karbohidrat : 60 % * 992= 595 kal - Protein
: 20% * 992= 198.4 kal
- Lemak
: 20% * 992= 198.4 kal
4. Snack
: 12,5% * 3308 = 413kal
5. Makan malam : 25% * 3308 = 827 kal - Karbohidrat : 60 % * 827 = 496.2 kal - Protein
: 20% * 827 = 165 kal
- Lemak
: 20% * 827 = 165 kal
III.4. Desain Sistem III.4.1. Perancangan Sistem Secara Global Perancangan desain sistem yang akan dibangun menggunakan pemodelan Unified Modelling System ( UML ). Diagram-diagram yang digunakan use case diagram,class diagram, activity diagram, dan squence diagram.
47
III.4.1.1. Use Case Diagram Diagram ini menggambarkan interaksi beberapa aktor dengan sistem digambarkan pada gambar III.1 berikut ini:
Menu Utama
Tambah Pengguna
Edit pasien Edit pasien Melihat Info DM
admin
Melihat Info DM
Melihat Laporan
Melihat Laporan
pasien Konsultasi pasien
Konsultasi pasien
Input Data Pasien
Input Data Pasien
Melihat about
Menu Diet Konsumsi
Gambar III.1 Use Case Diagram
Melihat about
Menu Diet Konsumsi
48
III.4.1.2 Class Diagram Class diagram pada aplikasi yang akan dibangun untuk penggunanya seorang pakar yaitu dimulai dari Login pasien untuk proses selanjutnya yaitu Menu Program, untuk seorang pasien yaitu konsultasi, iput data, hasil perhitungan, melihat laporan dan melihat info. III.4.1.2.1. Class Diagram Konsultasi Pasien Class diagram konsultasi pasien akan menampilkan halaman konsultasi, input data serta hubungannya. Class diagram konsultasi pasien pada sistem yang akan dibangun ditunjukkan pada gambar III.4 berikut ini:
Loginpasien.view Image1.PictureBox Image2.PictureBox txtusername.TextBox txtpassword.TextBox btnlogin.Button btnback.Button Get.username.Varchar Get.Password.Varchar MenuProgram.show()
Konsultasi.View
1
1
Txtidpasien.TextBox Txtnapas.TextBox Txtalamt.TextBox Txtjk.TextBox Txttanggal.TextBox Txtumur.TextBox txtTinggiBadan.TextBox Txtberatbadan.TextBox Aktivitas.textbox btnProses.Button Back..Button Exit.PictureBox
MenuDiet.View
AturanFuzzy.view
1
1
Image1.PictureBox Image2.PictureBox listview.TextBox btnproses.Button btnback.Button
1
Get.umur.Varchar Get.jenisbadan.Varchar Get.jeniskelamin.Varchar Get.hasil.Varchar ListView.show()
Get.id_pasien.char Get.napas.varchar Get.jk.char Get.umur.int GetBB.Varchar Get.alamat.varchar Get.TinggiBdn.Varchar Get.Aktivitas.varchar Get.tanggal.datetime ProgramDM.show()
Gambar III.2. Class Diagram Konsultasi Pasien
1
Txtidpasien.TextBox Txtnapas.TextBox Txtalamt.TextBox Txtjk.TextBox Txttanggal.TextBox Txtumur.TextBox txtTinggiBadan.TextBox Txtberatbadan.TextBox Aktivitas.textbox btnProses.Button Back..Button Exit.PictureBox
Get.id_pasien.char Get.napas.varchar Get.jk.char Get.umur.int GetBB.Varchar Get.alamat.varchar Get.TinggiBdn.Varchar Get.Aktivitas.varchar Get.kal_sarapan.varchar Get.kal_Siang.varchar Get.kal_malam.varchar Get.sarapan.varchar Get.mkn_siang.varchar Get.mkn_malam.varchar Get.tanggal.datetime Laporan.show()
49
III.4.1.3. Squence Diagram Penggambaran kolaborasi antar objek dari kelas-kelas yang ada serta pesan dan jawaban yang diterima atau dikirim oleh objek. Squence diagram pada aplikasi yang akan dibuat yaitu Squence diagram login pasien, Squence diagram Menu Program, Squence diagram konsultasi, Squence diagram melihat info, Squence diagram login pasien dan Squence diagram halaman pasien. III.4.1.3.1. Squence Diagram Login Pasien Squence diagram login pasien menggambarkan interaksi antar objek pada proses login pasien. Squence diagram login pasien ditunjukkan pada gambar III.3 berikut ini:
Loginpasien:
:Pasien
Halaman Pasien:
Input Data Login
Berhasil Login Gagal Login
Logout
Gambar III.3 Squence Diagram Login Pasien
50
III.4.1.3.2. Squence Diagram Edit Pasien Squence diagram halaman edit pasien menggambarkan interaksi antar objek pada proses edit pasien. Squence diagram halaman edit pasien ditunjukkan pada gambar III.4 berikut ini:
Edit Pasien
Pasien
pasien Pilih Botton
Simpan pasien baru
Back Update data
Hapus data
Gambar III.4 Squence Diagram Edit Pasien III.4.1.3.3. Squence Diagram Konsultasi Pasien Squence diagram konsultasi pasien menggambarkan interaksi antar objek pada proses konsultasi. Squence diagram konsultasi ditunjukkan pada gambar III.5 berikut ini:
51
Perhitungan kalori
Laphasil:
Hasil:
Proses
:Pasien
Input data pasien
Melihat Jumlah Kalori
Melihat Menu Diet Back
Mencetak Hasil Back
Gambar III.5 Squence Diagram Konsultasi Pasien
III.4.1.3.4. Squence Diagram Melihat Info Squence diagram melihat info menggambarkan interaksi antar objek pada proses melihat info. Squence diagram konsultasi ditunjukkan pada gambar III.6 berikut ini:
52
Info About:
Info:
Info About:
Info Data:
Info Data
:Pasien Pilih Menu
Info Pembuat
Back Info RS Pelabuhan
Back Info Metode Back Info Diabetes
Back
Gambar III.6 Squence Diagram Melihat Info
III.4.1.3.5 Squence Diagram Melihat Laporan Squence diagram melihat laporan menggambarkan interaksi antar objek pada proses login pasien. Squence diagram melihat laporan ditunjukkan pada gambar III.7 berikut ini:
53
menuprogram:
Laporan menu
Report:
pasien Pilih Button
Melihat data Pasien
Back Lap. Hal menu
Back
Gambar III.7 Squence Diagram Melihat Laporan
III.5. Desain Sistem Secara Detail III.5.1. Desain Ouput Terdapat delapan antar muka yang menjadi output dari sistem yang akan di bangun yaitu Konsultasi Pasien, Hasil Perhitungan Kalori, Menu Diet, Report, dan Laphasil. III.5.1.1. Rancangan Antar Muka Konsultasi Pasien Antar muka filepasien merupakan antar muka yang berisi data pasien yang berkonsultasi. Rancangan antar muka Konsultasi Pasien ditunjukkan pada gambar III.8 berikut ini:
54
Input Data Pasien Hari,
Id Pasien
bln
hr
thn
Nama Pasien Alamat Jenis Kelamin Tinggi Badan Umur Berat Badan Aktivita ss
Proses
Batal
Gambar III.8 Rancangan Antar Konsultasi Pasien
III.5.1.2. Rancangan Antar Muka Hasil Perhitungan Kalori Antar muka filepasien merupakan antar muka yang berisi data pasien yang berkonsultasi. Rancangan antar muka hasil perhitungan kalori ditunjukkan pada gambar III.9 berikut ini:
55
Judul
Koreksi nilai
KMJK
sarapan
JBB
Karb o
Protein
Lemak Snack
BBI umur GOL
*
Kal Basal
M siang
Aktivitas * Kal Basal M Malam Lebih
*
Kal Basal
Total nlai DNM P kalori *
Proses
aturan
Total
Konsultasi Menu Makanan
= Kal Basal
DataGridview
Gambar III.9 Rancangan Antar Hasil Perhitungan Kalori
III.5.1.3. Rancangan Antar Muka Hasil Menu Makanan Antar muka filepasien merupakan antar muka yang berisi data pasien yang berkonsultasi. Rancangan antar muka hasil menu makanan ditunjukkan pada gambar III.10 berikut ini:
56
Konsultasi Makanan
ID
sarapan
sarapan
M siang
nama M siang jk M Malam
tinggi umur
M Malam
bb aktivitas tanggal
Tambah Data
Simpan
Print Laporan
Back
DataGridview
Gambar III.10 Rancangan Antar Hasil Menu Makanan III.5.1.4. Rancangan Antar Muka Lap hasil Antar muka laphasil merupakan antar muka yang berisi laporan hasil konsultasi pasien. Rancangan antar muka laphasil ditunjukkan pada gambar III.11 berikut ini:
57
Hasil Konsultasi Dicetak pada : dd/mm/yy Id Pasien
nama
sarapan
M Siang
M Malam
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxxxx
xxxxxxxxxx
Gambar III.11 Rancangan Antar Laphasil
III.5.2. Desain Database Database merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Untuk merancangnya diperlukan alat bantu, baik menggambarkan relasinya maupun mengoptimalkan rancangan database. III.5.2.1. Desain Input Terdapat sepuluh antar muka yang menjadi input dari sistem yang akan di bangun yaitu Menu Program, Pengaturan Pengetahuan, Input Data, ProgramDM, Menu Diet, Loginpasien dan Editpasien .
58
III.5.2.1.1. Rancangan Antar Loginpasien Antar muka Loginpasien merupakan tampilan Login untuk mengakses halaman hakpasien. Rancangan antar muka Loginpasien ditunjukkan pada gambar III.12 berikut ini:
Selamat Datang di halaman login Pasien Gambar
Username Password
Login
Batal
Gambar III.12 Rancangan Antar Muka Loginpasien
III.5.2.1.2. Rancangan Antar Ganti Password pasien Antar muka Editpasien merupakan tampilan untuk memanupulasi datapasien. Rancangan antar muka Editpasien ditunjukkan pada gambar III.13 berikut ini:
59
Exit Username Password Lama Password Baru Konfirmasi Password Gambar III.37 Rancangan Antar Muka Loginpasien Ubah
Batal
Gambar III.13 Rancangan Antar Muka Ganti Password Pasien III.5.2.2. Disain Tabel/ File Perancangan struktur tabel pada sistem manajemen basis data yang akan digunakan terdiri dari tabel Menu Diet, pasien dan pasien.
III.5.2.2.1. Struktur Pasien Tabel pasien adalah tabel untuk menyimpan
data pasien. Properti
atribute username dan password. Tabel pasien ditunjukkan pada tabel III.2: Tabel III.2 Tabel Pasien No.
Nama Field
Type
Width
Keterangan
1.
Username
Varchar
50
Not null
2.
Password
Varchar
50
Not Null
60
III.5.3.3. Struktur pasien Tabel pasien adalah tabel untuk menyimpan data pasien . Properti atribute id_pasien, napas, Jk, Umur, alamat, tanggal dll. Tabel pasien ditunjukkan pada tabel III.3 Tabel III.3 T_Konsultasi No.
Nama Field
Type
Width
Keterangan
1.
id
nchar
10
Primary Key
2.
tanggal
nvarchar
50
Not Null
3.
nama
nvarchar
50
Not Null
4.
alamat
nvarchar
50
Not Null
5.
Jk
nvarchar
50
Not Null
6.
Tinggi
nvarchar
50
Not Null
7.
umur
nvarchar
50
Not Null
8.
Berat
nvarchar
50
Not Null
9.
aktivitas
nvarchar
50
Not Null
10.
Total_kalori
nvarchar
50
Not Null
11.
sarapan
nvarchar
50
Not Null
12.
Makan_siang
nvarchar
50
Not Null
13.
Makan_malam nvarchar
50
Not Null
61
III.5.3.4. Struktur Menu Diet Tabel pasien adalah tabel untuk menyimpan
Menu Diet . Properti
atribute Sarapan, Makan Siang, Makan Malam, Snack dll. Menu Diet ditunjukkan pada tabel III.4 Tabel III.4 T_Menu1 No.
Nama Field
Type
Width
Keterangan
1.
id_pasien
nchar
15
Primary Key
2.
nama
nvarchar
50
Not Null
3.
jk
nvarchar
50
Not Null
4.
tinggi
nvarchar
50
Not Null
5.
umur
nvarchar
50
Not Null
6.
Berat
nvarchar
50
Not Null
7.
aktivitas
nvarchar
50
Not Null
8.
Kal_sarapan
nvarchar
50
Not Null
9.
Kal_siang
nvarchar
50
Not Null
10.
Kal_malam
nvarchar
50
Not Null
11.
sarapan
nvarchar
255
Not Null
12.
makan_siang
nvarchar
255
Not Null
13.
makan_malam nvarchar
255
Not Null
14.
Tanggal
50
Not Null
nvarchar
62
III.6. Activity Diagram Setiap aktivitas suatu aktor dieksentasikan ke aktivitas aktor lain dapat disatukan dengan swimline. Aktivitas yang terjadi pada sistem yang akan dibangun memiliki gabungan aktivitas antar aktor Pasien, dan Pasien. III.6.1. Activity Diagram Login Pasien Activity diagram login pasien merupakan activity diagram untuk proses login pasien.
Activity diagram login pasien ditunjukkan pada gambar III.14.
berikut ini:
Isi Username dan Password Invalid Mengecek Username dan Password
Valid Aktifkan Menu Program
Gambar III.14 Activity Diagram Login Pasien
III.6.2. Activity Diagram Konsultasi
63
Activity diagram konsultasi merupakan activity diagram untuk proses konsultasi pasien terhadap sistem. Activity diagram konsultasi ditunjukkan pada gambar III.15 diberikut ini: Mengisi data pasien
Melihat hasil Kalori
Cetak hasil Menu
Gambar III.15 Activity Diagram Konsultasi III.6.3. Activity Diagram Melihat Info Activity diagram melihat info merupakan activity diagram untuk proses melihat informasi. Activity diagram melihat info ditunjukkan pada gambar III.16 diberikut ini:
Melihat info Ya Melihat Info Metode Tidak Mel Info DM1,DM2,DM3
Gambar III.16 Activity Diagram Melihat Info