BAB II URAIAN TEORITIS
2.1
Komunikasi Istilah komunikasi berasal dari bahasa latin communicatio, yang bersumber
dari kata communis yang berati sama. Sama disini maksudnya adalah sama makna. Jadi komunikasi dapat terjadi apabila terdapat kesamaan makna mengenai sutau pesan yang disampaikan oleh komunikator dan diterima oleh komunikan (Effendy, 2000:9). Jadi, jika dua orang terlibat dalam komunikasi, maka komunikasi akan terjadi atau berlangsung selama ada kesamaan makna, sehingga komunikasi yang dilakukan kedua orang tersebut bersifat komunikatif. Akan tetapi, pengertian komunikasi diatas sifatnya masih dasariah, dalam arti bahwa komunikasi minimal harus mengandung kesamaan makna antara dua pihak yang terlibat. Dikatakan minimal karena kegiatan komuunikasi tidak hanya informatif, yakni agar orang lain mengerti dan tahu, tetapi juga persuasif yaitu agar orang lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan, melakukan suatu perbuatan, dan lain-lain. D. Lawrence kincaid (Cangara, 2006:19), komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam. Menurut Carl I Hovland, ilmu komunikasi adalah suatu usahaa yang sistematis untuk merumukan secara tegas azas-azas dan atas dasar azas-azas tersebut disampaikan informasi serta dibentuk pendapat dan sikap. (Amir Purba, 2006:29-30).
Universitas Sumatera Utara
Definisi Hovland diatas menunjukkan bahwa yang dijadikan objek studi ilmu komunikasi bukan saja penyampaian informasi, melainkan juga pembentukan pendapat umum dan sikap publik yang dalam kehidupan sosial dam kehidupan politik memainkan peranan yang amat penting. Hovland mengatakan bahwa komunikasi adalah sebagai proses dimana seseorang (komunikator) menyampaikan perangsangperangsang (biasanya lambang-lambang dalam bentuk kata-kata) untuk merubah tingakh laku (komunikate) seseorang. Akan tetapi, seseorang akan dapat merubah sikap, pendapat, atau perilaku orang lain apabila komunikasinya itu memang komunikatif. Untuk memahami pengertian komunikasi sehingga dapat dilancarkan secara efektif, maka para peminat komunikasi sering kali mengutip paradigma yang dikemukakan oleh Harold Lasswell. Lasswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi adalah menjawab pertanyaan sebagai berikut: Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect? Paradigma Lasswell diatas menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu, yakni: a. Komunikator (Communicator) Komunikator adalah seseorang atau sekelompok orang yang memulai memberikan informasi kepada lawan bicaranya. b. Pesan (Message) Pesan merupakan seperangkat lambang yanag bermakna yang disampaikan oleh komunikator.
c. Media(Channel)
Universitas Sumatera Utara
Media adalah saluran komunkasi tempat berlalunya pesan dari komunikator kepada komunikan. d. Komunikan (Receiver) Komunikan adalah seseorang atau sekelompok orang yang menerima pesan atau informasi dari komunikator. e. Efek (Effect) Efek adalah tanggapan atau seperangkat reaksi pada komunikan setelah diterpa pesan.
2.1.1 Ruang Lingkup Komunikasi a. Bidang Komunikasi Berdasarkan bidangnya (Amir Purba, 2006:38), komunikai meliputi jenisjenis sebagai berikut: 1. Komunikasi sosial (social communication) 2. Komunikasi
oragnisasi/managemen
(organization/management
communication) 3. Komunikasi bisnis (business communication) 4. Komunikasi politik ( political communication) 5. Komunikasi internasional ( internasional communication) 6. Komunikasi antar budaya ( interculture communication) 7. Komunikasi pembangunan ( development communication) 8. Komunikasi tradisional ( traditional communication) 9. Komunikasi lingkungan ( enviromental communication)
Universitas Sumatera Utara
b. Sifat Komunikasi Ditinjau dari sifatnya (Amir Purba, 2006 : 36), komunikasi diklasifikasikan sebagai berikut: 1.
Komunkasi verbal (verbal communication) a) Komunikasi lisan (oral communication) b) Komunikasi tulisan (written communication)
2.
Komunikasi non verbal (non verbal communication) a) Komunikasi kial (gestrual communication) b) Komunikasi gambar (pictorial communication)
3. Komunikasi tatap muka (face to face communication) 4. Komunikasi bermedia (mediated communication)
c. Tatanan Komunikasi Berdasarkan situasi komunikan, (Effendy, 2003:53) maka diklasifikasikan menjadi bentuk-bentuk sebagai berikut: 1. Komunikasi Pribadi (personal communication) a. Komunikasi intra pribadi (interpersonal communication) b. Antar pribadi (interpersonal communication) 2. Komunikasi Kelompok (group communication) a. Komunikasi Kelompok kecil (small group communication) b. Komunikasi Kelompok besar (large group communication) 3. Komunikasi massa (mass communication) a. Komunikasi
media
massa
cetak/pers
(printed
mass
media
communication)
Universitas Sumatera Utara
• Surat kabar • Majalah b. Komunikasi media massa elektronik (elektronic mass media communication) •
Radio
•
Televisi
•
Film
•
Lain-lain
4. Komunikasi media (media communication) a. Surat b. Telepon c. Pamflet d. Poster e. Spanduk f. Lain-lain
d. Tujuan Komunikasi Berdasarkan tujuannya (Effendy,2003:55) komunikasi terbagi empat yakni: 1. Untuk mengubah sikap (to change the attitude) 2. Untuk mengubah opini/pendapat/pandangan (to change the opinion) 3. Untuk mengubah perilaku (to change the behaviour) 4.
Untuk mengubah masyarakat (to change the society)
Universitas Sumatera Utara
e. Fungsi Komunikasi Teknik komunikasi,(Effendy,2003:55) diklasifikasikan menjadi: a. Komunikasi Informatif (informatif communication) b. Komunikasi Persuasif (persuasif communication) c. Pervasif (pervasif communication) d. Koersif (coersive communication) e. Instruktif (instruktive communication) f. Hubungan manusiawi ( human relation)
f. Metode Komunikasi Metode
komunikasi
(Effendy,2003:56)
meliputi
kegiatan-kegiatan
yang
terorganisir sebagai berikut: a. Jurnalisme/Jurnalistik (journalism) 1. Jurnalisme cetak (printed journalism) 2. Jurnalisme elektronik (electronic journalism), yaitu radio dan televisi. b. Hubungan masyarakat (public relation) c. Periklanan (advertising) d. Propaganda e. Perang urat syarat (psychological warfare) f. Perpustakaan (library) g. Lain-lain
Universitas Sumatera Utara
Komunikasi merupakan suatu proses yang berawal dari seorang komunikator yang menyampaikan pesan kepada seorang komunikan melalui media atau saluran tertentu dan akan menimbulkan efek tertentu.
2.2
Komunikasi Antar Pribadi Berdasarakan sifat komunikasi dan jumlah komunikan, komunikasi dapat
diklasifikasikan menjadi tiga bentuk : a) komunikasi antar pribadi, b) komunikasi kelompok dan c) komunikasi massa. Sehubungan dengan penelitian ini, maka yang dibahas hanya menyangkut komunkasi antar pribadi. Komunikasi antar pribadi sebenarnya merupakan satu proses sosial dimana orang-orang
yang
terlibat
didalamnya
saling
mempengaruhi.
Sebagaimana
diungkapkan oleh De Vito (1976) bahwa, komunikasi antar pribadi merupakan pengiriman pesan-pesan dari seseorang dan diterima oleh orang yang lain, atau sekelompok orang dengan efek dan umpan balik yang langsung. Widjaja A.W (1986:8) memberikan definisi mengenai komunikasi antar pribadi yaitu proses pertukaran informasi serta pemindahan pengertian antar dua orang atau lebih di dalam suatu kelompok kecil manusia. Dalam pengertian ini tidak diberikan batasan mengenai kelompok kecil dalam jumlah yang ditentukan. Jenis-jenis Komunikasi Antar Pribadi yaitu: a. Komunikasi Diadik (Diadic Communication) adalah komunikasi antar pribadi yang berlangsung antara dua orang yakni yang seorang adalah komunikator yang menyampaikan pesan dan seorang lagi komunikan yang menerima pesan, dialognya terjadi secara intens,komunikator konsentrasi pada komunikan saja.
Universitas Sumatera Utara
b. Komunikasi Triadik (Komunikasi Triadic) yaitu terdiri dari tiga orang , yaitu satu komunikator dan dua komunikator. Percakapan ini biasanya bersifat dialogis. Komunikasi triadik ini lebih efektif dalam kegiatan merubah sikap, opini dan perilaku komunikasi. Elemen yang ada didalam proses komunikasi antar priadi menurut Vito (1978 : 50) adalah sebagai berikut: 1. Adanya pesan 2. Adanya orang atau sekelompok orang 3. Adanya penerimaan pesan 4. Adanya efek 5. Adanya umpan balik Pesan adalah bentuk komunikasi, baik verbal dan non verbal, dalam pengertiannya komunikasi verbal adalah secara lisan dan tulisan, sedang non verbal yaitu memakai simbol, isyarat, sentuhan, perasaan dalam proses komunikasi. Orang atau sekelompok orang yaitu bila seseorang berkomunikasi paling sedikit akan melibatkan dua orang atau lebih. Sedangkan dalam penerimaan yaitu dalam komunikasi antar pribadi, tentu pesan-pesan harus dapat diterima dan selanjutnya terjadi efek berupa persetujuan mutlak berupa pengertian kemudian umpan balik pesan yang dikirim baik sengaja atau tidak sengaja dapat dilakukan dengan tatap muka, senyum atau anggukan kepala. Jika telepon hanya berupa vokal saja.
Menurut Liliweri (1991 : 13) bahwa terdapat 6 ciri komunikasi antar pribadi, yaitu: 1. Dilaksanakan karena ada faktor pendorong
Universitas Sumatera Utara
2. Berakibat disengaja atau tidak disengaja 3. Kerapkali berbalas-balas 4. Adanya hubungan antara dua orang 5. Suasana huungan yang bervariasi 6. Menggunakan lambang
Dari hal di atas dapat dinyatakan terlaksana karena ada faktor pendorong yang menjadi alasan dilakukannya komunikasi ini yang sebelumnya sudah direncanakan dan yang paling penting mencapai hasil adanya keterpengaruhan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa komunikasi antar pribadi adalah terdapatnya suatu hubungan komunikasi yang bukan saja sekedar menyampaikan informasi, tetapi terdapat uunsur pendekatan pribadi. Karena hal ini penting dalam upaya menguubah sikap, pendapat dan perilaku. Untuk memperolah komunikasi efektif, maka pesan-pesan yang ingin disampaikan harus dipersiapkan jauh sebelumnya agar mencapai hasil yang dinginkan.
2.2.1 Ciri-Ciri Komunikasi Antar Pribadi Dari penjelasan sebelumnya dapat ditinjau ciri-ciri yang menujukkan perbedaan yang khas antara komunikasi antar pribadi dengan komunikasi massa dan komunikasi kelompok.menurut Burnlund (1968) ada beberapa ciri yang bisa diberikan untuk mengenal komunikasi antar pribadi, yaitu: a. Komunikasi antar pribadi terjadi secara spontan b. Tidak mempunyai struktur yang teratur atau diatur c. Terjadi secara kebetulan
Universitas Sumatera Utara
d. Tidak mengejar tujuan yang telah direncakan terlebih dahulu e. Indentitas kenggotaannya kadang-kdang kurang jelas f. Bisa terjadi hanya sambil lalu saja Menurut Evert M. Rogers dalam Depari (1988) ada beberapa ciri komunikasi yang menggunakan saluran antar pribadi adalah: a. Arus pesan yang cenderung dua arah b. Konteks komunikasinya tatap muka c. Tingkat umpan balik yang terjadi tinggi d. Kemampuan mengatasi tingkat selektivitas yang tinggi e. Kecepatan jangkuan terhadap audience yang besar relatif lambat f. Efek yang mungkin terjadi ialah perubahan sikap Dari beberapa sumber tersebut diatas dapat dirumuskan bahwa komunikasi antar pribadi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: a. Spontan dan terjadi sambil lalu saja (umunya tatap muka) b. Tidak mempunyai tujuan terlebih dahulu c. Terjadi secara kebetulan diantara peserta yang tidak mempunyai identitas yang belum tentu jelas d. Berakibat sesuatu yang disengaja maupun yang tidak disengaja e. Kerap kali berbalas-balasan f. Mempersyaratkan adanya hubungan paling sedikit dua orang serta hubungan harus bebas, bervariasi, adanya keterpengaruhan g. Harus membuahkan hasil h. Menggunakan pelbagai lambang-lambang bermakna
Universitas Sumatera Utara
2.2.2 Sifat-Sifat Komunikasi Antar Pribadi Menurut Miller dan Steinberg (1975), komunikasi antar pribadi hanya dengan memperhatikan situasi maka hal itu sifatnya statik, tidak seoranpun dapat mengembangkannya lagi. Padahal situasi hubungan antar manusia demikian bebasnya dan selalu dapat berubah-ubah. Berdasarkan pendapat Millerdan Steinberg maka kedudukan komunikator yang dapat bergantian dengan komunikan pada tahap lanjutan harus menciptakan suasana hubungan antar manusia yang terlibat didalamnya. Pada tahap ini maka komunikasi antar manusia harus benar-benar manusiawi sehingga orang-orang yang tidak saling mengenal satu sama lain lebih kurang mutu komunikasinya dari pada komunikasi antar pribadi diantara pihak-pihak yang sudah saling mengenal sebelumnya. Ada tujuh sifat yang menunjukkan bahwa suatu komunikasi antar dua orang merupakan komunikasi antar pribadi dan bukan komunikasi lainnya yang terangkum dari pendapat-pendapat Reardon (1987), Effendy (1986),Porter dan Samovar (1982). Sifat-sifat komunikasi antar pribadi itu adalah: a.
Melibatkan didalamnya perilaku verbal dan non verbal
b. Melibatkan pernyataan/ungkapan yang spontan, scripted, dan contrived c.
Komunikasi antar pribadi tidaklah statis melainkan dinamis
d. Melibatkan umpan balik pribadi, hubungan interaksi dan koherensi (pernyataaan yang satu harus berkaitan dengan yang lainsebelumnya) e.
Dipandu oleh tata aturan yangbersifat intrinsic dan ekstrinsik
f.
Komunikasi antar pribadi merupakan suatu kegiatan dan tindakan
g. Melibatkan didalamnya bidang persuasif
Universitas Sumatera Utara
2.3
Teori Self Disclosure Teori ini diperkenalkan oleh Joseph luft (1969) yang menekankan bahwa
setiap orang bisa mengetahui dan tidak mengetahui tentang dirinya, maupun orang lain. Untuk hal seperti
itu dapat dikelompokkan kedalam empat macam bidang
pengenalan yang ditunjukkan dalam suatu gambar yang disebutnya dengan Johari Window atau jendela johari. Berikut gambar Jendela Johari tentang bidang pengenalan diri dan orang lain: Terbuka
Buta
Diketahui diri sendiri dan orang lain
Tidak diketahui diri sendiri dan orang lain tahu
Tersembunyi
Tidak Dikenal
Diketahui diri sendiri tetapi tidak
Tidak diketahui diri sendiri dan
diketahui orang lain
orang lain
Gambar tersebut melukiskan bahwa dalam pengambangan hubungan antar seorang dengan lainnya terdapat empat kemungkinan sebagaimana terwakili melalui suasana di keempat bidang jendela itu.Apabila rumus tersebut diterapkan dalam penelitian ini, maka dapat dijabarkan sebagai berikut:
1.
Bidang I (Daerah Terbuka) Daerah terbuka (open self) berisikan semua informasi, perilaku, sikap, perasan, keinginan, motivasi, gagasan dan sebagainya yang diketahui oleh diri sendiri dan orang lain. Daerah terbuka masing-masing individu akan berbeda-beda besarnya tergantung pada dengan siapa orang ini berkomunikasi. Ada orang
Universitas Sumatera Utara
yang membuat merasa nyaman dan mendukung. Komunikasi bergantung pada sejauh mana seseorang membuka diri kepada orang lain dan kepada diri sendiri. Jika tidak mengenal orang lain, maka komunikasi akan menjadi sangat sukar, demikian juga sebaliknya. Komunikasi akan bermakna jika saling mengenal. Untuk meningkatkan komunikasi, terlebih dahulu memperbesar daerah terbuka ini. Melukiskan suatu kondisi dimana antara guru BP dengan para siswa mengembangkan suatu hubungan yang terbuka sehingga dua pihak saling mengetahui masalah tentang hubungan mereka. 2.
Bidang II (Daerah Buta) Daerah buta (blind self) berisikan informasi tentang diri yang dapat diketahui orang lain akan tetapi tidak diketahui oleh diri sendiri. Hal ini dapat berupa kebiasaan kecil yang mengatakan ”tahu kan”. Komunikasi menuntut keterbukaan dari pihak yang saling terkait. Bila daerah buta, komunikasi menjadi sulit. Melukiskan hubungan antara kedua belah pihak baik guru BP dan siswa hanya diketahui orang lain namun tidak diketahui oleh diri sendiri.
3.
Bidang III (Daerah Tersembunyi) Daerah tersembunyi (hidden self) mengandung semua hal yang kita ketahui tentang diri sendiri dan tentang orang lain tetapi disimpan hanya untuk diri sendiri. Ini merupakan sutau daerah untuk merahasiakan segala sesuatu tenang diri sendiri dan tentang orang lain.Dimana masalah hubungan antara kedua belah pihak baik guru BP maupun siswa diketahui diri sendiri namun tidak diketahui orang lain.
Universitas Sumatera Utara
4.
Bidang IV ( Daerah Tidak Dikenal) Daerah tidak dikenal (unknown self) adalah bagian dari diri kita yang tidak diketahui baik oleh kita sendiri maupun orang lain. Ini adalah informasi yang tenggelam di alam bawah sadar atau sesuatu yang luput dari perhatian. Dimana kedua pihak sama-sama tidak mengetahui masalah hubungan diantara guru BP dan siswa. Keadaan yang dikehendaki sebenarnya dalam komunikasi antar pribadi
khususnya didalam sebuah sekolah adalah bidang I (daerah terbuka), dimana antar komunikator (guru) dengan komunikan (siswa) saling mengetahui makna pesan yang sama. Meskipun demikian kenyataan hubungan antar pribadi tidak se ideal yang diharapkan, ini disebabkan karena dalam berhubungan dengan orang lain biak guru dan siswa betapa seringnya mempunyai peluang untuk menyenbunyikan atau mengungkapkan masalah yang dihadapi. Menurut Luft (1969) yang dikutip oleh Deddy Mulyana (1996:19) menggambarkan beberapa ciri penyingkapan diri (self diclosure) yang tepat. Lima ciri terpenting adalah sebagai berikut: 1. Merupakan fungsi dari suatu hubungan sedang berlangsung 2. Dilakukan oleh kedua pihak 3. Disesuaikan dengan keadaan yang berlangsung 4. Disesuaikan dengan apa yang terrjadi saat ini pada dan antar orang-orang yang terlibat. 5. Ada peningkatan dalam penyingkapan, sedikit demi sedikit (Deddy Mulyans, 1996:19).
Universitas Sumatera Utara
2.4
Kemampuan Guru BP Dalam Memotivasi Belajar Guru Bimbingan dan Penyuluhan adalah guru yang memiliki tugas yang
sama dengan guru bidang studi lainnya, yakni bagaimana upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan. Guru Bimbingan dan Penyuluhan tentunya memiliki trik-trik tertentu, bagaimana proses pembelajaran anak dapat meningkat, dan tentunya memiliki kita tersendiri pula bagaimana mencari tahu permasalahan anak didik, sehingga dapat mempengaruhi hasil belajar. Adapun tujuan bimbingan dan penyuluhan pada hakikinya sama dengan tujuan pendidikan nasional itu sendiri. Bimbingan dan penyuluhan itu merupakan proses pemberian bantuan yang ditujukan agar anak didik mampu memahami diri, mengenal lingkungan, dan mampu merancang masa depannya. Seorang anak didik dikatakan memiliki kemampuan memahami dirinya bilamana yang bersangkutan menunjukan kemampuan yang tinggi terhadap kekuatan dan kelemahan yang ada pada dirinya, bakat dan minatnya, serta karakteristik pribadi lainnya. Sedangkan kemampuan pengenalan anak didik terhadap lingkungan diindikasikan oleh kemampuannya dalam mengenal lingkungan dan fasilitas yang ada di sekolah, di rumah dan di masyarakat, serta kemampuannya memanfaatkan lingkungan tersebut secara optimal bagi kemajuan belajarnya. Sementara itu, bilamana anak didik memiliki kemampuan di dalam merancang masa depannya, bila yang bersangkutan menunjukan kemampuannya dalam mempertimbangkan berbagai alternatif yang ada sesuai dengan karakteristik pribadi serta peluang yang ada, serta memiliki kemampuan di dalam pengambilan keputusan yang tepat. Jadi, sejalan dengan pengertian bimbingan dan penyuluhan itu sendiri, upaya bimbingan dan penyuluhan ditujukan agar anak didik mengenal dan menerima diri
Universitas Sumatera Utara
sendiri serta mengenal dan menerima lingkungannya secara positif dan dinamis serta mampu mengambil keputusan, mengamalkan dan mewujudkan diri sendiri secara efektif dan produktif sesuai dengan peranan yang diinginkannya di masa depan. Sebagai guru Bimbingan dan Penyuluhan di sekolah, tentunya terlebih dahulu memahami akan hakiki dari bimbingan dan penyuluhan itu sendiri, apa tujuannya, bagaimana fungsi dan perannya di sekolah, setidak-tidak ada empat fungsi utama guru BP, diantaranya : pemahaman individu dengan segala karakteristiknya, fungsi pencegahan, yakni mencegah perilaku negative yang dapat menghambat perkembangannya, fungsi pengentasan, yakni memberi bantuan dalam mengentaskan permasalahannya, serta fungsi pemeliharaan dan pengembangan, yakni bagaimana memelihara dan dan mengembangkan potensi yang ada pada diri anak didik. Guru yang ditunjuk sebagai petugas BP, kebetulan bukan lulusan BP, perlu lebih memahami tentang prinsip-prinsip pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan itu sendiri, pertama berkenaan dengan sasaran pelayanan itu sendiri, tidak membedakan etnis, umur, agama dan status ekonomi. Prinsip yang berkenaan dengan permasalahan individu, yakni bagaimana anak didik mampu menyesuaikan dirinya di rumah, sekolah dan masyarakat, baik faktor ekonomi maupun budaya. Selanjutnya prinsip yang berkenaan dengan program pelayanan, yakni bahwa BP merupakan bagian integral dari upaya pendidikan dan pengembangan individu, fleksibel, berkelanjutan, perlu evaluasi. Bila dihayati dan dicermati secara seksama, bahwa guru Bimbingan dan Penyuluhan eksistensinya sangat diperlukan. Apa lagi ke depan kita permasalahan semakin kompleks, baik lingkup internasional, regional, maupun nasional. Kini kita dalam era globalisasi, dan tentunya dampak dari semua itu akan berpengaruh terhadap
Universitas Sumatera Utara
perkembangan anak didik kita. Tingkat kerawanan yang menimpa anak didik perlu selalu dikuatirkan, dan tentunya guru Bimbingan Penyuluhan banyak lebih tahu bagaimana
kondisi
anak
didiknya.
Guru
Bimbingan
Penyuluhan
ikut
bertanggungjawab secara moral untuk mengantisipasi agar anak didiknya tidak terbawa arus oleh dunia global yang lebih bersifat negatif, arahkan kearah yang lebih bersifat positif, dan berikan arahan dan bekal agar anak didik memiliki kekebalan terhadap bermacam-macam penyakit sosial, yang terus melanda dunia, dan tentunya termasuk negeri kita. Guru BP hendaknya ada disetiap sekolah, mulai dari pendidikan dasar sampai pendidikan menengah. Karena pada kondisi ini tingkat kerawanan social cukup tinggi, dan kondisi anak pada proses perkembangan kejiwaan. Anak didik pada kondisi ini belum memiliki daya antisipasi yang kuat, di dalam menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Arus komunikasi dan informasi melalui multi media (Televisi, internet) sangat berpengaruh terhadap sikap mental anak didik. Bila mereka sudah diberikan bekal yang cukup, termasuk peran guru BP, di samping orang tua, dan masyarakat, maka apapun dampak dari modernisasi tersebut, akan dapat disaring secara positif oleh anak didik. Semua itu akan menjadi proses pembelajaran anak didik agar ia dapat tumbuh dan berkembang secara dewasa. Masalah yang dihadapi siswa dapat dibedakan ke dalam masalah belajar dan masalah bukan belajar. Akan tetapi biasanya masalah tersebut bermuara menjadi kesulitan belajar. Kesulitan belajar siswa dapat diidentifikasi dengan melakukan tes hasil belajar, tes kemampuan dasar, pengamatan kebiasaan belajar. Faktor-faktor yang menimbulkan kesulitan belajar bisa digolongkan ke dalam faktor eksternal dan internal. Ada beberapa teknik membantu siswa yang
Universitas Sumatera Utara
kesulitan belajar, yaitu (1) pengajaran perbaikan, (2) pengayaan, (3) peningkatan motivasi belajar, (4) peningkatan keterampilan belajar, (5) pengembangan sikap dan kebiasaan belajar yang efektif.
2.5
Pengertian Motivasi Belajar
2.5.1 Motivasi Motivasi berpangkal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai daya penggerak yang ada di dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi tercapainya suatu tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan). Adapun menurut Mc. Donald, motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya "feeling" dan di dahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian yang dikemukakan oleh Mc. Donald ini mengandung tiga elemen/ciri pokok dalam motivasi itu, yakni motivasi itu mengawalinya terjadinya perubahan energi, ditandai dengan adanya feeling, dan dirangsang karena adanya tujuan. Menurut Djamarah (2002 : 82) dalam proses belajar motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar tak akan mungkin melakukan aktivitas belajar. Motivasi merupakan suatu kekuatan yang dapat mendorong seseorang untuk melakukan suatu perbuatan termasuk belajar. Anak didik yang giat belajar karena didorong untuk mendapatkan nilai yang tinggi sehingga dia rajin belajar. Keinginan untuk mendapatkan nilai yang tinggi merupakan kebutuhan yang harus anak didik penuhi. Oleh karena itu diyakini bahwa motivasi dan kebutuhan mempunyai hubungan dalam belajar. Kebutuhan anak didik bermacam-macam dan berpotensi melahirkan motivasi yang bervariasi dalam belajar.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Djamarah (2002 : 16), motivasi dipandang dari dua sudut pandang, yaitu: 1. Motivasi Intrinsik Yaitu motivasi yang berasal dari dalam diri probadi seseorang, dimana motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar karena dalam setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sebagai contoh seseorang yang senang membaca, tidak usah ada yang menyuruh atau mendorongnya, ia sudah rajin mencari buk-buku untuk dibacanya. Siswa yang memiliki motivasi Intrinsik akan memiliki tujuan menjadi orang yang terdidik dan yang berpengetahuan.
2. Motivasi Ekstrinsik Motivasi Ekstrinsik adalah kebalikan dari Motivasi Intrinsik. Motivasi Ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar. Sebagai contoh seseorang itu belajar, karena tahu besok paginya akan ujian dengan harapan mendapatkan nilai baik. Motivasi Ekstrinsik diperlukan agar anak didik mau belajar. Motivasi Ekstrinsik ada yang negatif sepert ejekan, celaan, hukuman maupun sindiran kasar. Motivasi Ekstrinsik positif antara lain nilai prestasi, ijazah, ujian dan hadiah. Baik motivasi intrinsik maupun motivasi ekstrinsik sama-sama berfungsi sebagai pendorong, penggerak dan penyeleksi perbuatan. Belajar memerlukan motivasi. Motivasi merupakan sesuatu kekuatan yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu perbuatan termasuk belajar. Bagi siswa yang selalu memperhatikan materi pelajaran yang diberikan,
Universitas Sumatera Utara
bukanlah masalah bagi guru. Karena di dalam diri siswa tersebut ada motivasi, yaitu motivasi intrinsik. Siswa yang demikian biasanya dengan kesadaran sendiri memperhatikan penjelasan guru. Rasa ingin tahunya lebih banyak terhadap materi pelajaran yang diberikan. Berbagai gangguan yang ada disekitarnya, kurang dapat mempengaruhinya agar memecahkan perhatiannya. Lain halnya bagi siswa yang tidak ada motivasi di dalam dirinya, maka motivasi ekstrinsik yang merupakan 2.5.2 Belajar Menurut kamus besar bahasa Indonesia ,belajar merupakan salah satu proses yang mempengaruhi dan berperan penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu. Sebagian terbesar perkembangan individu berlangsung melalui kegiatan belajar. Sedangkan menurut salah satu situs (www.wikipedia.org) belajar dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh perilaku baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Belajar merupakan perubahan dalam kepribadian yang dimanifetasikan sebagai pola-pola respons yang baru berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan, dan kecakapan. Dari beberapa pengertian belajar tersebut diatas, kata kunci dari belajar adalah perubahan perilaku. Dari pengertian motivasi dan belajar tersebut diatas dapat diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan motivasi belajar dalam penelitian ini adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar, sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai. Dalam kegiatan belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar.
Universitas Sumatera Utara