BAB II TINJAUAN TEORI
A. Pengaruh Alat Bantu Dalam Permainan Bola voli Dalam melakukan berbagai aktivitas permainan, alat bantu memberikan peranan penting bagi terlaksananya suatu kegiatan yang berkaitan dengan permainan bola voli. Alat bantu itu sendiri berguna untuk mempermudah mempelajari berbagai keterampilan teknik dasar yang ada dalam permainan bola voli. Sebelum lebih jauh lagi menjelaskan tentang pengaruh alat bantu, peneliti akan menjelaskan terlebih dahulu mengenai konsep dan prinsip bermain bola voli. Dalam permainan bola voli terlebih dahulu harus diperkenalkan konsep bermainnya, konsep tersebut bisa dijadikan sebagai acuan untuk melaksanakan suatu kegiatan supaya tidak terjadi kesalahan dalam pelaksanaannya. Konsep bermain bola voli harus dipahami oleh seseorang yang baru akan mempelajari permainan bola voli, contohnya anak sekolah dasar yang baru mempelajari permainan bola voli. Mereka harus memahami konsep bermain terlebih dahulu supaya tidak terjadi kesalahan lagi dalam melakukan permainan bola voli nantinya, adapun konsep permainan bola voli dijelaskan oleh Yunyun dan Toto (2010:36) menjelaskan bahwa: Pada awal ide dasarnya adalah permainan memantul-mantulkan bola (to volley) oleh tangan atau lengan dari dua regu yang bermain di atas lapangan yang mempunyai ukuran-ukuran tertentu. Untuk masing-masing regu, lapangan dibagi dua sama besar oleh net atau tali yang dibentangkan di atas lapangan dengan ukuran ketinggian tertentu. Satu orang pemain tidak boleh memantulkan bola dua kali secara berturut-turut, dan satu regu dapat memainakan bola maksimal tiga kali sentuhan dilapangan sendiri.
13
14
Konsep itulah yang bisa dijadikan patokan dasar dalam mempelajari permainan bola voli, dengan begitu setiap siswa mampu memahami bagaimana tata cara bermain bola voli yang baik dan benar. Setelah mengetahui dan memahami konsep permainan bola voli, siswa dituntut untuk bisa mengaplikasikannya dalam permainan yang sesungguhnya. Untuk itu siswa juga harus mengetahui prinsip yang ada dalam permainan bola voli yaitu menjaga bola jangan sampai jatuh dilapangan sendiri. Hal tersebut dijelaskan oleh Yunyun dan Toto (2010:36) bahwa, “Prinsip dalam permainan bola voli yaitu menjaga bola jangan sampai jatuh dilapangan sendiri dan berusaha menjatuhkan bola dilapangan lawan atau mematikan bola di pihak lawan”. Adapun prinsip permainan bola voli yang dijelaskan oleh Tarigan Beltasar (2001:4), adalah sebagai berikut: Prinsip bermain bola voli adalah menjaga bola jangan sampai jatuh dilapangan sendiri dan berusaha menjatuhkan bola dilapangan lawan. Peraturan dasar yang digunakan bola harus dipantulkan oleh bagian depan badan dari pinggang ke atas dan bola disebrangkan ke lapangan lawan melaui atas net atau tali. Dengan adanya prinsip tersebut seseorang yang melakukan permainan bola voli harus bisa memantulkan bola atau mengoperkan bola kepada teman seregu dengan tepat supaya nantinya bola dapat diarahkan lagi ke lapangan lawan yang tidak terjaga dengan baik. Dari penjelasan di atas, konsep dan prinsip bermain bola voli dapat memberikan gambaran kepada siswa sekolah dasar agar mampu bermain bola voli dengan baik dan benar. Siswa mampu bekerjasama dengan baik supaya dapat mematikan bola di lapangan lawan. Permainan bola voli juga memiliki tujuan
15
yang hendak dicapai untuk siapa saja yang ingin mempelajarinya. Tujuan awal dari bermain bola voli adalah untuk rekreasi, memanfaatkan waktu luang, dan bersosialisasi, kemudian berkembang lagi kepada tujuan lain seperti mencapai prestasi yang tinggi, memelihara dan meningkatkan kesehatan, meningkatkan kebugaran jasmani, bahkan saat ini ada sebagian pemain yang bertujuan untuk kepentingan ekonomi dan bisnis. Dilihat dari prinsip bermain bola voli, yaitu memantul-mantulkan bola agar jangan sampai bola menyentuh lantai, maka permainan bola voli termasuk salah satu keterampilan dari kelompok keterampilan manipulasi. Keterampilan manipulasi adalah keterampilan mengontrol atau mengendalikan tubuh dengan suatu objek, keterampilan memukul bola dan keterampilan memantul-mantulkan atau memukul bola ke udara (atas) tanpa sebelumnya menyentuh lantai menjadi salah satu contoh keterampilan manipulasi. Secara umum cara memainkan bola yang paling efektif dalam permainan bola voli adalah mengguanakan tangan atau lengan. Bagian tangan yang digunakan adalah telapak tangan, jari-jari tangan, dan pergelangan tangan. Telapak tangan digunakan pada saat memukul bola, gerak memukul bola (misalnya dalam spike atau saat servis) selain membutuhkan kekuatan memukul, juga arah pukulan sangat dipentingkan sehingga memungkinkan dapat memukul bola secara keras dan kuat serta bola yang dipukul dengan telapak tangan dapat diarahkan ke sasaran yang dikehendaki. Jari-jari tangan sendiri digunakan pada saat mengoperkan atau menempatkan bola ke sasaran tertentu, dan bola yang datang lambat sehingga mudah diarahkan. sedangkan pergelangan tangan
16
digunakan untuk menerima bola yang datang cukup keras hasil pukulan servis atau spike. Keputusan-keputusan dalam menentukan pilihan cara memainkan bola tersebut harus dilakukan secara cepat dan tepat, karena prinsip bermain bola voli adalah memantulkan bola dan menjaga bola jangan sampai menyentuh lantai atau benda-benda lain di sekitar lapangan permainan. Berdasarkan penjelasan di atas, permainan bola voli membutuhkan berbagai alat bantu yang dapat memberikan pengaruh yang baik bagi siswa sekolah dasar yang akan melakukan permainan bola voli. Alat bantu tersebut dapat dipergunakan untuk mempermudah siswa agar dapat bermain bola voli dengan baik dan benar sesuai dengan konsep dan prinsip bermain bola voli. Alat bantu yang dimaksud peneliti adalah peralatan yang mendukung untuk bisa bermain bola voli, contohnya seperti net, bola, lapangan, tiang-tiang net, dan sebagainya. Untuk memudahkan anak sekolah dasar mempelajari permainan bola voli, peralatan pendukung tersebut bisa di modifikasi sedemikian rupa supaya anakanak bisa lebih cepat menguasai permainan bola voli. Modifikasi tersebut dilakukan
untuk menyesuaikan situasi dan kondisi permainan agar dapat
dimainkan dan disenangi oleh anak-anak. Adapun langkah-langkah dalam modifikasi permainan bola voli yaitu menyederhanakan teknik, menyederhanakan alat permainan dan mengubah peraturan. Hal tersebut sebagaimana dijelaskan oleh Carsiwan, Aming, dkk (2008:62) bahwa: Langkah-langkah dalam modifikasi permainan bola voli diantaranya: menentukan penampilan gerak permainan bola voli secara umum, menentukan teknik yang pasti dilakukan dan harus dikembangkan,
17
menyederhanakan teknik, menyederhanakan alat permainan, menentukan jumlah pemain, dan mengubah peraturan. Sedangkan bahan untuk memodifikasi permainan bola voli menurut Carsiwan, Aming, dkk (2008:62) yaitu: Pemain menjadi 3 orang, susunan pemain 2 di dekat jaring 1 di belakang, bola lebih ringan dari bola standar, ukuran lapangan 7 x 14 meter, teknik yang digunakan passing atas dan passing bawah, peraturan disederhanakan, dan tujuan permainan untuk rekreasi. Berdasarkan langkah-langkah untuk modifikasi tersebut, diharapkan siswa sekolah dasar mampu menguasai berbagai keterampilan yang ada dalam permainan bola voli dengan baik dan benar. Adapun manfaat dengan dilakukannya modifikasi ialah untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap teknik dasar permainan bola voli, meningkatkan minat siswa pada permainan bola voli, dan meningkatkan keberanian siswa dalam memainkan permainan bola voli.
B. Pengaruh Alat Bantu Bola Soft Terhadap Penguasaan Keterampilan Bermain Bola Voli Siswa SD Negeri Pasanggrahan I Penggunaan alat bantu bola soft atau bola modifikasi diharapkan dapat membantu mempermudah anak-anak sekolah dasar dalam mempelajari berbagai keterampilan teknik dasar yang ada dalam permainan bola voli. Keterampilanketerampilan itu harus dikuasai dengan baik dan benar oleh anak-anak supaya tidak terjadi kesalahan lagi nantinya saat permainan bola voli dilakukan. Penggunaan bola modifikasi sendiri dilakukan untuk menumbuhkan rasa senang kepada para siswa untuk melakukan permainan bola voli karena bola yang
18
digunakan itu lebih ringan daripada bola standar dan menumbuhkan rasa keberanian kepada anak supaya mereka tidak takut lagi pada bola karena tangannya tidak akan merasa sakit. Bola modifikasi bisa terbuat dari berbagai macam, bola bisa dibuat dari pemanfaatan barang bekas atau benda-benda yang ada disekitar kita yang sudah tidak terpakai lagi. Bola bisa dibuat dari gulungan kertas koran bekas, gulungan plastik, gulungan kain perca, gulungan sabut kelapa, dan sebagainya. Pemanfaat barang tersebut bisa dilakukan jika memang bola benar-benar sulit didapatkan, apalagi di sekolah-sekolah yang berada di daerah terpencil. Namun penggunaan bola yang terbuat dari gulungan kertas koran, gulungan plastik, gulungan kain perca tidak cocok untuk digunakan dalam permainan bola voli karena tidak sesuai dengan prinsip permainan bola voli, yaitu bola tidak bisa dipantulkan dan diarahkan dengan baik sesuai keinginan kita. Bola seperti itu bisa dimanfaatkan untuk permainan lempar tangkap untuk melatih koordinasi gerak anak dalam keterampilan bergerak ke arak bola yang datang dalam permainan bola voli. Keterampilan pemain untuk bergerak ke segala arah secara cepat dan tepat sangat dibutuhkan dalam permainan bola voli, karena permainan berlangsung dalam lapangan kecil, bola selalu bergerak cepat dan kadangkala sulit diduga arahnya, dan bola yang dimainkan harus dipantulkan. Keterampilan bergerak ke arah bola dalam permainan bola voli berbeda dengan cara bergerak yang ada dalam permainan lain, seperti dalam sepak bola, bola basket, atau bulutangkis. Keterampilan bergerak ke arah bola dalam bermain bola voli sangat khas, karena berkaitan dengan karakteristik permainan. Oleh sebab itu, agar dapat melakukan
19
keterampilan
ini
secara
efektif,
para
pemain
perlu
memahami
dan
mempelajarinya. Keterampilan bergerak ke arah bola dapat dimiliki jika para pemain telah mampu untuk mengatur sikap/posisi badan sebelum dan selama bergerak mendekati bola, bereaksi secara cepat, memprediksi dan mengadaptasi arah dan kecepatan bola, melakukan gerak secara cepat. Selain bola yang terbuat seperti penjelasan di atas, bola bisa di dapat dengan cara membelinya, contohnya seperti bola balon, bola karet, dan bola plastik. Bola tersebut bisa digunakan untuk mengganti bola standar dalam permainan bola voli, bola seperti itu termasuk ke dalam kriteria bola soft yang mudah didapatkan dan mudah untuk dimainkan. Adapun pengertian mengenai bola soft (bola modifikasi) adalah bola hasil upaya rekayasa yang bentuk dan gunanya sama dengan bola voli standar namun bahan, besar, berat dan kualitasnya tidak sama. Bola modifikasi misalnya: bola balon, bola karet, bola plastik dan sebagainya. Pemakaian alat bantu bola soft memberikan pengaruh yang cukup baik terhadap penguasaan keterampilan bermain bola voli siswa SD Pasanggrahan I, dalam melakukan permainan siswa merasa senang karena bola yang digunakan terasa lebih ringan sehingga tidak ada keluhan kesakitan tangannya pada saat bermain bola voli. Dalam melakukan permainan pun siswa mampu melakukan berbagai teknik yang baik karena bolanya cukup mudah untuk dikuasai sehingga dalam mempelajari teknik siswa mampu diarahkan dengan baik dan benar. Penggunaan alat bantu bola soft membuat siswa merasa nyaman karena tidak
20
merasa takut lagi pada bola yang digunakannya sehingga memberikan rasa nyaman dan aman ketika melakukan permainan bola voli. Penggunaan bola balon dan bola plastik dalam permainan bola voli memberikan kesenangan bagi siswa karena bolanya tidak cepat mudah untuk jatuh ke lantai, cukup mudah untuk dipantulkan dan dioperkan kepada teman, serta cukup mudah untuk memukulnya. Namun dalam mengarahkannya dengan baik bola balon dan bola plastik terlalu sulit untuk diarahkan sesuai dengan keinginan siswa karena terlalu ringannya bola sehingga bisa saja arahnya menjadi berubah karena adanya gangguan angin. Sedangkan untuk bola karet sendiri, bola ini dirasakan cukup memberikan pengaruh yang baik untuk pembelajaran permainan bola voli karena kualitasnya lebih baik daripada bola balon dan bola plastik. Bola karet memiliki keunggulan daripada bola balon dan bola plastik yaitu arahnya mudah dikendalikan tepat kepada sasaran sesuai dengan keinginan anak sehingga dapat membuat permainan bola voli semakin menarik dan dapat disenangi oleh seluruh siswa sekolah dasar. Dari beberapa bola yang digunakan untuk permainan bola voli, peneliti akhirnya menentukan pilihan kepada bola karet yang akan digunakan untuk penggunaan treatmen terhadap siswa SD Pasanggrahan I. Pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani dan olahraga dilakukan melalui aktivitas fisik sebagai media utama untuk mencapai tujuan. Untuk itu tujuan tersebut, guru penjas harus dapat merancang dan memodifikasi pembelajaran. Menurut Lutan (1988:15) menyatakan bahwa : Modifikasi dalam mata pelajaran Pendidikan jasmani dan olahraga pendidikan, dengan tujuan agar: (1) Siswa memperoleh kepuasan dalam
21
mengikuti pelajaran, (2) Meningkatkan kemungkinan keberhasilan dalam berpartisipasi, dan (3) Siswa dapat melakukan pola gerak secara benar.
Pendapat di atas jelas penerapan modifikasi pembelajaran dalam implementasi pelaksanaan permainan pendidikan jasmani harus sesuai dengan tujuan yang diharapkan oleh siswa. Maka penggunaan bola soft-volley sangat memberikan kemudahan siswa dalam melakukan belajar keterampilan bermam bolavoli. Karakteristik permainan bolavoli sangat komplek dengan penggunaan alat pembelajaran bola soft-volley keuntungannya adalah siswa dapat bermain bola voli dengan mudah dikarenakan penggunaan bola sangat lunak, ringan mudah di kontrol, dan yang utama aman tidak sakit pada lengan, karena permainan bola voli dominan menggunakan lengan. Karteirstik Bola soft-volley: • Terbuat dari karet. • Bola lebih ringan, sehingga permainan dilakukan lebih mudah. • Lebih lunak pada saat perkenaan dengan lengan. • Pada saat terjadi perkenaan antara bola dan tangan, bola soft-volley • Menghasilkan pantulan yang lebih besar. Dari penjelasan di atas tentang karakteristik bola soft-volley dengan bola standar jelas berbeda dan akan memberikan pengaruh pada hasil belajar siswa dalam belajar keterampilan bermain bolavoli. Keuntungan penggunaan bola softvolley mempermudah siswa untuk belajar tanpa ada hambatan, memberikan kesempatan untuk menemukan teknik-teknik yang tepat dalam permainannya. Sedangkan penggunaan bola standar sebelum pembelajaran dilakukan siswa
22
sudah hilang kepercayaan diri, melihat bola yang berat, keras, sulit dimainkan apalagi siswa yang baru mengenal bola tersebut. keuntungan siswa lebih memotivasi untuk belajar dan berlatih lebih keras, akan terbiasa dengan bola sebenarnya. Dapat disimpulkan beberapa keuntungan yang di dapat dari pemakaian alat bantu bola soft dalam permainan bola voli, diantaranya menumbuhkan rasa berani kepada siswa sehingga tidak takut lagi pada bola, anak-anak tidak mengeluh merasa sakit pada tangannya, bolanya mudah untuk didapatkan karena banyak yang menjualnya, ketersediaan bola bisa lebih banyak dan sebanding dengan banyaknya siswa di setiap kelas, siswa tidak merasa bosan karena menunggu giliran untuk bermain karena bolanya cukup banyak, bolanya murah sehingga sekolah bisa membelinya lebih banyak lagi, dan lain sebagainya. Dalam permainan bola voli salah satu masalah dasar yang harus dipecahkan adalah bagaimana caranya memukul bola agar dapat melalui net yang membentang di tengah lapangan dengan ketinggian tertentu. Jika dilihat dari karakteristik permainan bola voli, terdapat tiga keterampilan dasar memainkan bola, yaitu mengoper, memukul, dan membendung bola. Hal tersebut sebagaimana dijelaskan oleh Yunyun dan Toto (2010:39) bahwa, “Terdapat tiga keterampilan dasar memainkan bola yaitu keterampilan dasar memantulkan dan mengoper bola, keterampilan dasar memukul bola, keterampilan dasar membendung bola”. Keterampilan dasar memantulkan dan mengoper bola digunakan untuk memainkan bola baik yang datang dari kawan maupun dari lawan seregu. Bola
23
yang datang dari lawan biasanya memiliki karakteristik sulit untuk dimainkan, bahkan mematikan. Misalnya: cepat, sulit diantisipasi arah dan kecepatannya, dan jauh dari posisi keberadaannya, sehingga untuk memainkannya terlebih dahulu bola harus didekati dengan cara melangkah, berlari, atau meluncur. Dalam situasi permainan, datangnya bola yang memiliki ciri-ciri sulit tersebut tidak selamanya datang dari lawan, tetapi kadangkala juga datang dari kawan seregu. Datangnya bola yang memiliki ciri-ciri sulit mengakibatkan penerima sulit untuk mengendalikan kemana atau kepada siapa bola akan dioperkan. Kondisi ini akan bertambah sulit jika dikaitkan dengan karakteristik cara memainkan bola voli yang berbeda dengan permainan bola lainnya, yaitu bola harus dipantulkan, tidak boleh ditangkap atau tertahan. Oleh sebab itu prinsip utama untuk memainkan bola yang sulit, adalah bola melambung ke atas, sehingga selanjutnya teman seregu mudah untuk memainkannya kembali. Dengan demikian cara memainkan bola yang datang sulit adalah dengan cara dipantulkan ke atas, setinggi kira-kira pemain seregu berikutnya tidak kesulitan untuk memainkan bola. Jika bola akan disebrangkan ke bidang lapangan lawan, sementara bola tidak dapat dimainkan dengan cara dipukul, bola harus dipantulkan atau dioperkan ke bidang lapangan lawan, meskipun tidak mematikan, minimal harus menyulitkan. Istilah mengoperkan bola atau set lebih banyak digunakan untuk menyebut cara memainkan bola yang datang mudah untuk dimainkan, yang selanjutnya bola dapat dipantulkan dengan tetap dapat dikendalikan baik arah maupun kecepatannya, misalnya ke teman seregu, ke arah mana, atau ke ketinggian tertentu. Ciri bola yang mudah dimainkan adalah arah dan kecepatan bola yang
24
datang mudah dprediksi, sehingga pemain seregu dapat dengan mudah mempersiapkan cara memainkan bola yang terbaik. Bola yang mudah dimainkan tidak selamanya datang dari teman seregu, tetapi kadangkala juga datang dari lawan, namun pada umumnya datang dari teman seregu. Agar arah dan kecepatan bola dapat dikendalikan, sebaiknya cara memainkan bola baik yang datang sulit maupun mudah menggunakan tangan atau lengan. Secara teoritis lengan atau tangan merupakan anggota tubuh yang paling mudah dikendalikan oleh pusat syaraf. Cara-cara yang dapat dilakukan untuk melaksanakan keterampilan memantulkan atau mengoper bola adalah dengan passing atas atau passing bawah baik satu tangan maupun dua tangan. Mengenai keterampilan dasar memukul bola, keterampilan ini lebih banyak digunakan untuk mematikan bola di pihak lawan. Ciri utama bola yang dipukul adalah keras, cepat, kadangkala arahnya sulit diprediksi, dan kadangkala digunakan gerak tipuan. Dalam suasana permainan, prinsip bola yang dipukul ke bidang lapangan lawan harus mematikan, atau minimal harus menyulitkan, sehingga lawan tidak dapat mempersiapkan serangan balik secara sempurna. Pukulan bola yang dapat menyulitkan lawan adalah bola yang dipukul dengan keras, diarahkan ke tempat yang kosong, ke pemain yang lemah, ke antara dua pemain, ke sisi-sisi lapangan, ke daerah atau ke pemain terdekat dengan bola yang dipukul, bola dipukul dengan cara tertentu sehingga bola berjalan secara mengambang atau floating, atau dengan cara menggunakan gerak tipuan. Keterampilan memukul bola dalam permainan bola voli banyak ditampilkan pada saat servis, spike, atau saat bola akan disebrangkan ke bidang lapangan lawan.
25
Sedangkan untuk keterampilan dasar membendung bola sering dilakukan dalam usaha menghadang bola hasil pukulan (spike) lawan di atas dekat net. Keterampilan ini sangat penting dimiliki setiap pemain, karena dalam permainan bola voli modern, kecepatan dan arah bola hasil pukulan spiker sudah terlalu sulit untuk dapat diprediksi oleh pemain bertahan. Tanpa ada bendungan para pemain bertahan sangat sulit untuk mempersiapkan cara memainkan bola hasil pukulan spiker lawan secara sempurna. Keterampilan membendung ini jika dilakukan dengan baik akan merupakan taktik pertahanan dan sekaligus merupakan serangan balik yang paling efektif dan efisien. Spike yang terbendung dengan baik jarang sekali dapat dikembalikan, atau paling tidak sulit untuk dimainkan kembali, sehingga regu penyerang sulit melakukan persiapan serangan balik berikutnya secara sempurna. Alat bantu bola soft memberikan pengaruh yang positif pada keterampilan bermain bola voli, siswa dapat belajar memukul dan mengarahkannya bola agar tepat ke sasaran yang diinginkan. Dalam hal memukul bola seperti yang telah dijelaskan di atas, siswa mampu memukul bola tepat ke sasaran walaupun setelah lama bermain karena mereka tidak kehabisan tenaga yang cukup besar. Sedangkan dalam hal mengoper bola, alat bantu bola soft memberikan kemudahan pada siswa dalam melakukan teknik yang baik dan benar saat permainan berlangsung karena bolanya yang ringan sehingga siswa mampu melakukan gerakan teknik passing atas atau passing bawah dengan tepat.
26
C. Pengaruh Bola Standar Terhadap Penguasaan Keterampilan Bermain Bola Voli Siswa SD Negeri Pasanggrahan I Penggunaan bola standar untuk siswa sekolah dasar memiliki beberapa keunggulan dan kelemahan terhadap penguasaan keterampilan bermain bola voli, bola standar melatih para siswa untuk terbiasa dengan penggunaan bola tersebut. Itu berdampak baik untuk mempelajari berbagai teknik dasar yang ada dalam permainan bola voli, namun seiring dengan berkembangnya permainan bola voli di sekolah dasar mengakibatkan bola standar yang ada tidak mencukupi atau tidak sebanding dengan banyaknya siswa yang ada dalam satu kelas sehingga tidak efektifnya pembelajaran permainan bola voli karena sekolah hanya memiliki satu atau dua bola standar saja. Adapun penjelasan mengenai bola standar (ketentuan) oleh Yuntun dan Toto, (2010:147) bahwa: Bola harus bulat, terbuat dari kulit yang lentur atau terbuat dari kulit sintesis yang bagian dalamnya dari karet atau bahan yang sejenis. Warna bola harus satu warna yang cerah atau kombinasi dari beberapa warna. Bahan kulit sintetis dan kombinasi pada warna pada bola yang dipergunakan pada pertandingan resmi Internasional harus sesuai dengan FIVB. Keliling bola 65 - 67 cm dan beratnya 260 - 280 gr. Tekanan di dalam bola harus 0,30 - 0,325 kg/cm2 (4,26 - 4,61 psi) atau (294,3 - 318,82 mbar atau hPa). Berdasarkan penjelasan di atas, jelas bahwa bola standar memiliki ciri-ciri seperti yang telah dijelaskan. Penggunaan bola standar untuk anak sekolah dasar dapat memberikan pengalaman gerak yang baik dalam perbelajaran permainan bola voli karena anak tersebut akan terbiasa dengan kondisi yang sebenarnya. Bola standar yang digunakan dalam permainan bola voli, seorang anak akan
27
terbiasa dalam mengarahkannya tepat ke sasaran yang diinginkan. Dalam permainan bola voli, kadangkala bola harus dimainkan dengan menggunakan tenaga yang kuat, atau kadangkala juga bola harus dimainkan dengan tenaga yang lemah namun terarah. Kedua macam penggunaan tenaga tersebut akan memungkinkan bola sulit atau mudah untuk dimainkan kembali baik oleh teman seregu maupun oleh lawan. Dengan menggunakan bola standar, anak dituntut untuk bisa mengeluarkan tenaga yang lemah atau kuat sesuai dengan kemampuannya mengendalikan arah bola yang akan ditujukan ke sasaran tertentu. Penggunaan bola standar bagi siswa sekolah dasar, mereka akan terbiasa merasakan berat dan tekanan udara dalam bola standar. Siswa dapat mengenal karakteristik bola yang akan dimainkan dengan menggunakan tenaga yang dimilikinya, tenaga yang kuat akan sulit diterima oleh pemain lain dibandingkan dengan bola yang dimainkan dengan menggunakan tenaga yang lemah. Namun akan terjadi sebaliknya jika bola yang dimainkan dengan menggunakan tenaga yang lemah itu dibarengi dengan arah yang tepat, misalnya ke tempat yang kosong akan lebih sulit diterima oleh pemain lain dibandingkan dengan bola yang dimainkan dengan menggunakan tenaga yang kuat namun arahnya tepat ke pemain yang sudah siap. Dengan demikian cara memainkan bola dalam permainan bola voli tidak selamanya harus menggunakan tenaga yang kuat, namun kadangkala juga harus menggunakan tenaga yang lemah yang diimbangi dengan arahnya tepat. Bola standar yang banyak digunakan di sekitar kita sebenarnya kurang memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh pederasi tertinggi permainan bola
28
voli yaitu FIVB, banyak bola standar yang sering digunakan itu ukuran berat dan tekanan anginnya berbeda-beda, dari bahannya juga ada yang terasa sakit sekali pada saat dimainkan karena bahannya terlalu kaku dan keras, ada juga yang lentur sehingga pada saat bermain bola voli merasa tidak nyaman pada saat kena pada tangan atau lengan. Penggunaan bola standar ini mengakibatkan suka adanya siswa yang mengeluh merasakan sakit pada tangannya saat belajar bermain bola voli sehingga mereka cepat bosan dan mengeluh kenapa bola yang dipakai itu beratnya suka berbeda-beda, karena itu berpengaruh kepada permainan bola voli itu sendiri sehingga membuat siswa selalu kesulitan memainkannya. Adapun beberapa kelemahan dari penggunaan bola standar antara lain yaitu ketersedian bola di sekolah dasar dirasakan kurang karena sekolah hanya memiliki satu atau dua buah bola standar, itu mengakibatkkan proses pembelajaran dirasakan kurang efektif karena terlalu banyak anak dalam satu kelas yang akan menggunakan bola tersebut. Pembelajaran dengan menggunakan bola standar mengakibatkan anak-anak merasa bosan harus menunggu giliran untuk bermain bola voli karena bolanya hanya ada dua buah, banyak anak yang mengeluh kesakitan pada tangannya setelah beberapa lama bermain bola voli, adanya ketakutan anak pada bola yang digunakan. Beberapa perbedaan mengenai bola standar itu harus bisa diminimalkan agar anak bisa belajar teknik dasar dengan baik dan benar. Seiring dengan perkembangan permainan bola voli, maka cara-cara dan teknik-teknik bermainpun semakin berkembang begitu pula peraturan permainan yang mengikatnya. Caracara memainkan bola dari mulai memantul-mantulkan sampai ditemukan teknik-
29
teknik bermain yang dianggap paling efektif untuk memenangkan pertandingan. Begitu juga jumlah pemain yang bermain, ukuran-ukuran lapangan permainan, cara-cara memenangkan rally atau permainan, sampai pada perlengkapan permainan lainnya. Jika diamati secara sederhana, beberapa teknik dasar yang harus dikuasai untuk melakukan permainan bola voli antara lain yaitu servis, pasing, umpan, serangan, dan bendungan. Lain halnya yang diungkapkan oleh Beutelstahl (2009:8), ada enam macam bersentuhan dengan bola. Sehingga timbul enam macam jenis teknik dasar dengan istilah yang lebih umum “skill” adalah sebagai berikut: 1. 2. 3.
4. 5. 6.
Servise adalah sentuhan dengan bola. Dig adalah penerimaan bola dengan gaya menggali. Volley atau set yang dimaksudkan pukulan melambungkan bola sedemikian rupa, sehingga teman kita mendapat kesempatan untuk mensmash. Smash atau spike merupakan suatu keahlian yang esensial, cara termudah untuk memenangkan angka. Block atau pertahanan adalah untuk menghalangi semua serangan pihak lawan. Defensip atau mempertahankan diri berfungsi untuk menahan dan mengimbangi smash-smash pihak lawan.
Menurut Ma’mun dan Subroto (2001:51), keterampilan teknik bola voli terdiri dari: 1. 2.
3.
Servis, fungsinya adalah untuk mengawali permainan yang terdiri dari servis bawah, servis dari samping, dan servis dari atas. Pasing yang berfungsi untuk menerima/memainkan bola yang datang dari daerah lawan atau seregu, yang terdiri dari pasing bawah dan pasing atas. Umpan berfungsi untuk menyajikan bola kepada teman seregu sesuai dengan keinginannya sehingga teman seregu tersebut dapat
30
4.
5. 6.
melakukan serangan dengansempurna. Jenisnya adalah umpan tinggi dan umpan rendah. Spike, berfunfsi untuk melakukan serangan ke daerah lawan sehingga bola yang akan disebrangkan ke daerah lawan tersebut dapat mematikan, minimal menyulitkan lawan dalam memainkan bola dengan sempurna. Bendungan atau block, fungsinya untuk menghadang serangan lawan dari dekat jaring sekaligus sebagai serangan balik ke pihak lawan. Recive, menjaga bola agar tidak menyentuh lantai.
Adapun pengertian mengenai teknik dasar bermain bola voli yang disampaikan oleh Yunyun dan Toto (2010:45), bahawa: Teknik dasar bermain bola voli adalah cara memainkan bola secara efektif dan efisien sesuai dengan peraturan permainan yang berlaku untuk mencapai hasil yang optimal. Teknik bermain yang baik selalu berdasarkan pada teori dan hukum-hukum yang sudah teruji dalam ilmu dan pengetahuan yang menunjang pelaksanaan teknik tersebut. Berbagai teknik tersebut harus dikuasai oleh para siswa agar bisa bermain bola voli dengan baik. Dengan digunakannya bola standar, siswa akan terbiasa dalam hal memainkan bola, mengatur penggunaan tenaga agar bola bisa diarahkan tepat ke sasaran, teknik yang dilakukannya pun menjadi terbiasa. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa latihan keterampilan bermain bola voli yang baik adalah latihan yang situasi dan kondisinya sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan permainan bola voli yang sesungguhnya. Setelah mengetahui berbagai penjelasan mengenai berbagai konsep dan pengaruh di atas, siswa juga harus mengenal konsep dari permainan itu sendiri. Bermain merupakan suatu aktivitas yang dapat dilakukan oleh semua orang, dari anak-anak hingga orang dewasa, tak terkecuali para penyandang cacat. Pada masa anak-anak, bermain merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari
31
kehidupan dan cenderung merupakan kebutuhan hakiki. Bahkan para ahli mengatakan bahwa anak-anak identik dengan bermain, karena hampir semua hidupnya tidak lepas dari bermain. Mengenai konsep bermai secara umum penulis mengutif beberapa pengertian seperti di bawah ini: Konsep bermain menurut Huizinga dalam Mahendra (2008:3) bahwa: Bermain merupakan kegiatan yang dilakukan secara bebas dan sukarela, kegiatannya dibatasi oleh waktu dan tempat, menggunakan peraturan yang bebas dan tidak mengikat, memiliki tujuan sendiri dan mengandung unsur ketegangan, kesenangan serta kesadaran yang berbeda dari kehidupan biasa. Slavon dalam Mahendra (2008:3), berpendapat bahwa: ‘permainan adalah khayalan seorang anak dalam mengenal situasi atau keadaan nyata’. Havigiurst dalam Mahendra (2008:3), menjelaskan bahwa: ‘permainan merupakan aktivitas memanjakan diri sendiri dan tidak memperdulikan kepentingan hidupnya’. Ellis dalam Mahendra (2008:3), menjelaskan bahwa: ‘Permainan pada umumnya dianggap sebagai perilaku yang ditunjukkan individu yang tidak dimotivasi oleh hasil akhir perilaku’. Selain itu Dewey dalam Sutoto, dkk (1993:3) berpendapat bahwa: ‘Bermain adalah suatu pandangan atau sikap hidup yang dapat dilakukan dalam segala hal’. Menurut Amung Ma’mum dan Toto Subroto (2001:2) bahwa, “bermain sebenarnya merupakan dorongan dari dalam anak, atau naluri. Ciri lain yang sangat mendasar yakni kegiatan itu dilakukan secara sukarela, tanpa paksaan, dalam waktu luang”. Berdasarkan karakteristik pada usia anak-anak tersebut, maka dalam membelajarkan suatu keterampilan olahraga disesuaikan dengan karakteristik perkembangannya. Pendekatan bermain merupakan suatu metode pembelajaran
32
yang dikonsep dalam bentuk permainan. Dengan bermain hasrat gerak anak terpenuhi, namun di dalamnya terkandung unsur pembelajaran. Pendekatan permainan bertujuan untuk mengajarkan permainan agar anak memahami manfaat teknik permainan tertentu dengan cara mengenalkan situasi permainan tertentu terlebih dahulu kepada anak. Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa, pendekatan bermain merupakan bentuk pembelajaran yang dirancang dalam bentuk permainan. Dalam pendekatan bermain menekankan pada penerapan teknik dalam situasi permainan yang sesungguhnya. Sehingga pendekatan bermain tersebut diistilahkan dengan pendekatan taktis. Dalam hal ini Amung Ma’mum dan Toto Subroto (2001:7) menyatakan, “pendekatan taktis dalam pembelajaran permainan adalah untuk meningkatkan kesadaran siswa tentang konsep bermain melalui penerapan teknik yang tepat sesuai dengan masalah atau situasi dalam permainan yang sesungguhnya”. Pendekatan bermain pada prinsipnya untuk memenuhi hasrat gerak anak agar menimbulkan rasa senang bagi diri mereka. Dalam hal ini Yusuf Adisasmita dan Aif Syaifuddin (1996:144) berpendapat, “latihan melalui kompetisi-kompetsi merupakan salah satu kegiatan yang lebih efektif dan para atlet senang melakukannya”. Dengan bermain anak akan mengekspresikan kegembiraannya dan berusaha menampilkan kemampuannya. Namun disisi lain seorang guru harus menanamkan sikap sportivitas, karena dalam bermain ada yang menang ada yang kalah. Seperti dikemukakan Rusli Lutan (1988:37) bahwa: Karena permainan akan menyebabkan adanya yang kalah dan yang menang, maka guru harus pula mengembangkan sikap seorang yang
33
menang dan sikap seorang yang kalah secara fair kepada siswa, karena sikap seperti itu tidak terbentuk dengan sendirinya melalui permainan, maka usaha pengembangan sikap ini harus dilakukan secara terencana dan disengaja oleh guru. Berdasarkan pendapat tersebut menunjukkan bahwa, pendekatan bermain didalamnya terkandung pembelajaran yang cukup kompleks yaitu penguasaan teknik cabang olahraga yang dipelajari, penerapan taktik yang baik dan memecahkan masalah yang terjadi di dalam permainan serta pembentukan sikap mental yaitu saling menghargai. Sedangkan fungsi bermain menurut para ahli seperti Sutoto, Mukholid, dkk (1993:18), bahwa: Permainan atau bermain berguna bagi perkembangan pribadi, ada yang positif dan menyenangkan, dan ada pula yang menyatakan permainan bermanfaat bagi perkembangan biologis dan juga pendidikan. Dengan bermain dapat dikembangkan kestabilan dan pengendalian emosi yang sangat panting bagi keseimbangan mental. Melalui permainan juga dapat dikembangkan proses individu dengan individu, individu dengan kelompok, kelompok dengan kelompok, bahkan antara negara dan bangsa di dunia ini. Lebih spesifik lagi fungsi bermain dalam konteks pendidikan menurut Bigo, Kohnstam, dan Palland (1950:276) dalam Sukintaka (1993:6), bahwa: Dalam permainan, anak akan mengetahui kekuatannya, menguasai alat bermain dan mengetahui sifat alat. Dalam bermain, anak akan dibawa kepada kesenangan, kegembiraan dan kebahagiaan dalam dunia kehidupan anak. Semua situasi ini mempunyai makna wahana pendidikan. Permainan akan mendasari kerjasama, taat pada peraturan permainan, pembinaan watak jujur dalam bermain dan semuanya ini akan membentuksifat “fair flay” (jujur, sifat kesatria atau baik) dalam bermain.