BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Jasa Jasa merupakan suatu kegiatan yang memiliki beberapa unsur ketidak berwujudan (intangibility) yang berhubungan dengannya yang melibatkan beberapa interaksi dengan konsumen atau dengan properti dalam kepemilikannya, dan tidak menampilkan transfer kepemilikan. Perubahan kondisi mungkin saja terjadi dan produksi jasa bisa saja berhubungan atau bisa pula tidak berkaitan dengan produk fisik. Andrian Payne (2000:8) Jasa adalah setiap tindakan atau kinerja yang dapat ditawarkan satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan sesuatu. Produksinya mungkin saja terkait atau mungkin juga tidak terkait dengan produk fisik, Kolter (2005:111) Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa jasa adalah segala aktivitas yang bersifat tidak berwujud dan dapat memuaskan kebutuhan atau keinginan seseorang atau organisasi yang proses produksinya melibatkan kedua belah pihak yaitu konsumen dan pemberi jasa secara langsung dengan kata lain terjadi interaksi langsung antar keduanya. B. Klasifikasi Jasa Produk jasa tidak ada yang benar-benar mirip antara satu dengan yang lain. Oleh karena itu ada beberapa cara pengklasifikasian produk jasa ini. Dalam Lupiyoadi (2006:7) jasa diklasifikasikan menjadi dua yaitu:
7
Universitas Sumatera Utara
8
1. Berdasarkan atas tingkat kontak konsumen dengan pemberi jasa dibagi menjadi dua: a.
High Contact System yaitu untuk menerima jasa konsumen harus menjadi bagian dari sistem.
b.
Low Contact System yaitu konsumen tidak perlu menjadi bagian dari sistem untuk menerima jasa.
2. Berdasarkan kesamaannya dengan operasi manufaktur dibagi menjadi tiga: a.
Pure Service merupakan jasa yang tergolong high contact tanpa persediaan, atau dengan kata lain sangat berbeda dengan manufaktur.
b.
Quasimanufacturing Service merupakan jasa yang tergolong low contact dengan konsumen, memiliki kesamaan dengan manufaktur, dan konsumen tidak harus menjadi bagian dari proses produksi jasa.
c.
Mixed Service merupakan kelompok jasa yang tergolong tingkat kontak menengah (moderate contact) yang menggabungkan beberapa sifat pure service dan quasimanufacturing service.
B. Karakteristik Jasa Sejauh mana perbedaan jasa dan barang sering dibantah bahwa jasa memiliki karakteristik unik yang membedakannya dari barang atau produk-produk manufaktur. Berikut empat karakteristik jasa yang sangat mempengaruhi desain program pemasaran menurut Kolter (2005:112): 1. Tidak Berwujud: jasa bersifat abstrak dan tidak berwujud. Jasa tidak dapat dilihat, dirasa, didengar atau dicium sebelum dibeli. Untuk mencari kepastian, pembeli akan mencari bukti mutu jasa tersebut. Mereka akan menarik
Universitas Sumatera Utara
9
kesimpulan mengenai mutu dari tempat, orang-orang, peralatan, bahan komunikasi, simbol dan harga yang mereka lihat. Karena itu, tugas penyedia jasa tersebut adalah mengelola bukti tersebut untuk mewujudkan sesuatu yang tidak berwujud. 2. Tidak Terpisahkan: Jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan. Jika seseorang memberikan jasa tersebut, penyedianya adalah bagian dari jasa itu. Karena klien tersebut juga hadir pada saat jasa itu dihasilkan, interaksi penyedia-klien merupakan ciri khusus pemasaran jasa. 3. Bervariasi: Karena bergantung pada siapa memberikannya, kapan dan dimana diberikan, jasa sangat bervariasi. Pembeli jasa menyadari keragaman ini dan sering bicara dengan orang-orang lain sebelum memilih penyedia jasa. Perusahaan-perusahaan jasa dapat mengambil tiga langkah dalam rangka mengendalikan mutu yaitu: a. Berinvestasi dalam prosedur perekrutan dan pelatihan karyawan yang baik. b. Menetapkan proses pelaksanaan jasa diseluruh organisasi tersebut. c. Memantau kepuasan pelanggan melalui sistem saran dan keluhan. 4. Tidak Tahan Lama: Jasa tidak dapat disimpan. Sifat jasa yang mudah rusak tersebut tidak akan menjadi masalah apabila permintaan tetap berjalan lancar. Namun jika permintaan berfluktuasi, perusahaan-perusahaan jasa menghadapi masalah yang rumit. D. Pengertian strategi Strategi berasal dari bahasa Yunani “strategos” yang berarti jenderal. Dalam perkembangannya konsep strategi terus berkembang. Berikut definisi
Universitas Sumatera Utara
10
strategi: Strategi menurut Jatmiko (2003:4) adalah suatu cara dimana organisasi akan mencapai tujuan-tujuannya sesuai dengan peluang-peluang dan ancamanancaman lingkungan eksternal yang dihadapi serta sumber daya dan kemampuan internal perusahaan. Menurut Umar (2001:31) Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan dimasa depan. Dengan demikian, strategi hampir selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi. Terjadinya kecepatan inovasi pasar yang baru dan perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti (core competencies). Perusahaan perlu mencari kompetensi inti di dalam bisnis yang dilakukan. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa strategi merupakan sarana organisasi yang digunakan untuk mencapai tujuannya dapat diartikan sebagai program umum dari tindakan dan komitmen atas pemahaman dan penempatan produk ke arah pencapaian tujuan menyeluruh berdasarkan kekuatan internal dan peluang yang ada. E. Pengertian Strategi Bisnis Menurut Craig dan Grant (2003:127) strategi bisnis adalah kebijakan dan pedoman yang menetapkan bagaimana sebuah perusahaan bersaing dalam sebuah industri dan khususnya basis yang menjadi landasan dimana dia berusaha untuk membangun satu keuntungan bersaing. Menurut Jatmiko (2004:135) strategi bisnis adalah serangkaian komitmen dan tindakan yang terintegrasi dan terkoordinasi yang dirancang untuk
Universitas Sumatera Utara
11
menyediakan nilai bagi pelanggan dan mendapatkan keunggulan kompetitif dengan mengeksploitasi kompetensi inti dari pasar produk tunggal atau produk individual dan spesifik. F. Pengertian Strategi Peluang Bisnis Strategi peluang bisnis adalah suatu momentum atau kesempatan yang pasti bisa didapatkan seseorang atau lebih dengan mengandalkan potensi diri yang ada dengan memanfaatkan paradigma waktu demi ketenagakerjaan yang positif. (http://supardisaminja.wordpress.com/2013/02/20/strategi-mencaripeluangbisnis/) G. Hirarki Strategi Ada tiga level strategi menurut Hunger dan wheelen (2003:24) yaitu: 1. Strategi Korporasi yang menggambarkan arah perusahaan secara keseluruhan mengenai sikap perusahaan secara umum terhadap arah pertumbuhan dan manajemen berbagai bisnis dan lini produk untuk mencapai keseimbangan portofolio produk dan jasa. 2. Strategi Bisnis, biasanya dikembangkan pada level divisi, dan menekankan pada perbaikan posisi persaingan produk barang atau jasa perusahaan dalam industri khusus untuk segmen pasar yang dilayani oleh divisi tersebut. Strategi bisnis (persaingan) merupakan salah satu dari overall cost leadership, atau diferensiasi. 3. Strategi Fungsional menekankan terutama pada pemaksimalan sumber daya perusahaan. Dalam batasan perusahaan dan strategi bisnis yang berada disekitar mereka, departemen fungsional mengembangkan strategi untuk
Universitas Sumatera Utara
12
mengumpulkan bersama-bersama berbagai aktifitas dan kompetensi mereka guna memperbaiki kinerja. H. Model Lingkungan Bisnis Menurut Umar (2001:76) lingkungan bisnis dapat dibagi atas dua lingkungan, yaitu: 1. Lingkungan eksternal Lingkungan eksternal dibagi ke dalam dua kategori, yaitu: a. Lingkungan jauh terdiri dari faktor-faktor yang pada dasarnya di luar dan terlepas dari perusahaan. Faktor-faktor utama yang biasa diperhatikan adalah: faktor Politik, Ekonomi, Sosial, Teknologi, yang sering disingkat (PEST). Lingkungan jauh ini memberikan kesempatan besar bagi perusahaan untuk maju, sekaligus dapat menjadi hambatan dan ancaman untuk maju. b. Lingkungan industri lebih mengarah pada aspek persaingan di mana bisnis perusahaan berada. Akibatnya, faktor-faktor uang mempengaruhi kondisi persaingan, seperti ancaman-ancaman dan kekuatan-kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan tersebut perlu dianalisis. Aspek-aspek tersebut adalah: (1) Ancaman masuk pendatang baru. (2) Persaingan sesama perusahaan dalam industri. (3) Ancaman dari produk pengganti. 2. Lingkungan internal Lingkungan internal merupakan aspek-aspek yang ada dalam perusahaan. Aspek-aspek tersebut meliputi: Aspek pasar dan pemasaran, Aspek keuangan dan akuntansi, Aspek produksi-operasi dan Aspek SDM.
Universitas Sumatera Utara
13
I. Alternatif Strategi Ada beberapa alternatif strategi dalam menentukan strategi yang tepat sesuai dengan pertimbangan hasil analisis yang telah dilakukan. Menurut Fred R. David dalam Umar (2001:43) ada empat jenis strategi generik yaitu: 1. Strategi integrasi vertikal (Vertical integration strategis) Forward Integration, Backward Integration dan Horizontal Integration, merupakan tiga macam strategi yang termasuk kedalam kelompok strategi integrasi. Strategi ini menghendaki agar perusahaan melakukan pengawasan yang lebih terhadap distributor, pemasok, dan atau para pesaing baik melalui marger, akuisis, atau membuat perusahaan sendiri. Penjelasan dari ketiga strategi dipaparkan berikut ini: a. Forward Integration Strategy. Strategi ini menghendaki agar perusahaan mempunyai kemampuan yang besar terhadap pengendalian para distributor atau pengecer mereka, bila perlu dengan memilikinya. Hal ini dapat dilakukan jika perusahaan mendapatkan banyak masalah dengan pendistribusian barang atau jasa mereka, sehingga mengganggu stabilitas produksi, padahal perusahaan mampu mengelola pendistribusian dimaksud dengan sumber daya yang dimiliki. Alasan lain, bisnis di sektor yang dimaksud, misalnya memiliki prospek yang baik untuk dimasuki. b. Backward Integration Strategy. Merupakan strategi perusahaan agar pengawasan terhadap bahan baku dapat lebih ditingkatkan, apalagi para pemasok sudah dinilai tidak lagi
Universitas Sumatera Utara
14
menguntungkan perusahaan. Tujuan strategi ini adalah untuk mendapatkan kepemilikan dan atau meningkatkan pengendalian bagi para pemasok. c. Horizontal Integration Strategy. Strategi ini dimaksud agar perusahaan meningkatkan pengawasan terhadap para pesaing perusahaan walau harus dengan memilikinya. Tujuan strategi ini adalah untuk mendapatkan kepemilikan dan atau meningkatkan pengendalian para pesaing. 2. Strategi Intensif (intensive strategies). Strategi-strategi penetrasi pasar (market penetration), pengembangan pasar (market development) dan para pembangun produk (product development) adalah tiga strategi yang dikelompokan kedalam strategi intensif. Disebut dengan demikian, karena strategi-strategi ini dalam implementasinya memerlukan usaha-usaha intensif untuk meningkatkan posisi persaingan melalui produk-produk yang ada. Ketiga strategi intensif ini dipaparkan berikut ini: a. Market Penetration Strategy. Strategi ini berusaha untuk meningkatkan market share suatu produk atau jasa melalui usaha-usaha pemasaran yang lebih besar. Tujuan strategi ini adalah untuk meningkatkan pangsa pasar. b. Market Development Strategy. Strategi ini bertujuan untuk memperkenalkan produk-produk atau jasa yang ada sekarang ke daerah-daerah yang secara geografis merupakan daerah baru. Tujuan strategi ini adalah untuk memperbesar pangsa pasar.
Universitas Sumatera Utara
15
c. Product Development Strategy. Strategi ini merupakan strategi yang bertujuan agar perusahaan dapat meningkatkan penjualan dengan cara meningkatkan atau memodifikasi produk-produk atau jasa-jasa yang ada sekarang. Strategi ini biasanya memerlukan penelitian yang luas dan tajam serta membutuhkan biaya yang cukup besar. Tujuan strategi ini adalah untuk memperbaiki atau mengembangkan produk yang sudah ada. 3. Strategi diversifikasi (diversification strategies) Ada tiga tipe umum strategi diversifikasi yang sudah banyak diketahui dan diimplementasikan yaitu: a. Concrentic Diversification Strategy. Strategi ini dapat dilaksanakan dengan cara menambah produk dan jasa baru tetapi masih saling berhubungan. Tujuan strategi ini untuk membuat produk baru yang berhubungan untuk pasar yang sama. Hal ini dapat dilakukan jika bersaing pada industri yang pertumbuhannya lambat atau decline. b.
Hotizontal Diversifikasi Strategi. Strategi ini dilakukan dengan menambahkan produk dan jasa pelayanan yang baru, tetapi tidak saling berhubungan untuk ditawarkan pada para konsumen yang ada sekarang. Tujuan dari strategi ini adalah menambah produk baru yang tidak berhubungan dengan tujuan memuaskan pelanggan yang sama. Hal ini dapat dilakukan jika produk baru dapat mendukung produk lama, persaingan pada produk lama berjalan ketat
Universitas Sumatera Utara
16
dan dalam tahapan mature, distribusi produk baru pada pelanggan lancar, dan pada tingkat yang lebih dalam adalah bahwa musim penjualan dari kedua produk relatif beda. c.
Conglomerate Dicersification Strategy. Strategi dengan menambahkan produk yang tidak saling berhubungan dengan disebut Conglomerate Dicersification. Tujuan strategi ini untuk menambah produk baru yang tidak saling berhubungan untuk pasar yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan jika industri di sektor ini telah mengalami kejenuhan, ada peluang untuk memiliki bisnis yang tidak berkaitan yang masi berkembang baik, serta memiliki sumber daya untuk memasuki industri baru tersebut.
4. Strategi bertahan (devensive strategies) Terdiri atas empat strategi yaitu: a. Joint Venture Strategy. Strategi ini merupakan strategi yang popular, yakni dimana terjadi saat dua atau lebih perusahaan membentuk suatu perusahaan temporer atau konsorsium
untuk
tujuan
kapitalisasi
modal.
Strategi
ini
dapat
dipertimbangkan dalam hal perusahaan bertahan untuk tidak mau memikul beban-beban
usahanya
sendirian.
Tujuan
strategi
ini
untuk
menggabungkan beberapa perusahaan dalam bentuk perusahaan baru yang terpisah dari induk-induknya. b. Retrenchment Strategy. Strategi ini dapat dilaksanakan melalui reduksi biaya dan asset perusahaan. Retrechment yang kadang-kadang disebut juga sebagai turnaround
Universitas Sumatera Utara
17
dirancang agar perusahaan mampu bertahan pada pasar persaingannya. Tujuan dari strategi ini adalah untuk menghemat biaya agar sales ataupun keuntungan dapat dipertahankan dengan cara menjual sebagian asset perusahaan. c. Divestiture Strategy. Menjual satu divisi atau bagian dari perusahaan disebut divestiture. Strategi ini sering digunakan dalam rangka penambahan modal dari suatu rencana investasi atau untuk menindaklanjuti strategi akuisis yang telah diputuskan untuk proses selanjutnya. d. Liquidation Strategy. Menjual seluruh asset perusahaan yang dapat dihitung nilainya disebut liquidation. Strategi ini merupakan sebuah pengakuan dari suatu kegagalan. Strategi ini bertujuan untuk menutup perusahaan. Hal ini dapat dilakukan jika perusahaan sudah tidak dapat dipertahankan keberadaannya. J. Analisis SWOT Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan (Rangkuti, 2009:18). Matriks SWOT merupakan matching tool yang penting untuk membantu mengembangkan empat tipe strategi yaitu sebagai berikut: 1. Strategi SO (Strenght-Opportunity), strategi menggunakan kekeuatan internal perusahaan untuk meraih peluang-peluang yang ada di luar perusahaan. 2. Strategi ST (Strenght-Threat), melalui strategi ini perusahaan berusaha untuk menghindari atau mengurangi dampak dari ancaman-ancaman eksternal.
Universitas Sumatera Utara
18
3. Strategi WO (Weakness-Opportunity), strategi ini bertujuan untuk memperkecil kelemahan-kelemahan internal perusahaan dengan memanfaatkan peluang. 4. strategi WT (Weaknes-Threat), strategi ini merupakan teknik untuk bertahan dengan cara mengutangi kelemahan internal serta menghindari ancaman. K. Identifikasi SWOT Setelah mengumpulkan informasi yang ada, yaitu mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang sekaligus ancaman yang ada bagi perusahaan. Tahap selanjutnya adalah menggunakan informasi tersebut dengan menggunakan metode Matrik SWOT. Matrik SWOT merupakan alat yang digunakan untuk menyusun faktorfaktor strategi perusahaan. Matrik ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matrik SWOT dapat dilihat pada Tabel 2.1 Tabel 2.1 Matrik SWOT Internal Eksternal Peluang Tentukan faktor peluang Eksternal
Ancaman Tentukan faktor ancaman Eksternal
Kekuatan Tentukan faktor kekuatan internal
Kelemahan Tentukan faktor kelemahan internal
Strategi SO Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan dan memanfaatkan peluang Strategi ST Ciptakan strategi yang yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman
Strategi WO Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang Strategi WT Ciptakan strategi yang meminimalkan ancaman
Sumber : Rangkuti 2000
Universitas Sumatera Utara
19
Strategi SO merupakan strtegi yang dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang yang sebesar-besarnya. Strategi ST adalah strategi yang menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman. Strategi WO merupakan strategi yang ditetapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan meminimalkan kelemahan yang ada. Strategi WT adalah strategi yang didasarkan pada kegiatan perusahaan yang bersifat defensive dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman. L. Pengertian Internet Internet merupakan kumpulan dari jaringan komputer yang jumlahnya jutaan, yaitu LAN, MAN, ataupun WAN yang saling terhubung dengan menggunakan protokol TPC/IP. Media penghubung internet bisa berupa kabel, satelit ataupun gelombang radio. Dengan adanya internet maka jaringan komputer-komputer diseluruh dunia terhubung menjadi suatu jaringan web yang bisa saling berkomunikasi, Kuswayatno (2006:34). M. Pengertian Warung Internet Warung Internet adalah sebuah tempat yang menyediakan akses infrastuktur internet dengan berbagai koneksi dan komputer sebagai perangkat akses sehingga pengguna bisa mengakses internet dengan biaya yang lebih murah (Ahmadjayadi, 2007).
Universitas Sumatera Utara
20
Dalam membuat dan merencanakan usaha Warung Internet, ada beberapa hal yang patut menjadi pertimbangan utama yaitu: 1.
Pemilihan lokasi Tempat merupakan faktor penting dalam membuka usaha Warung Internet. Semakin strategis suatu tempat maka semakin baik dampaknya terhadap usaha. Tempat yang dimaksud strategis di sini contohnya adalah yang dekat dengan kampus, sekolah, atau bisa juga di komplek perumahan yang memiliki komunitas pengguna Warung Internet. Lokasi sangat penting karena bisa dijadikan tolak ukur keberhasilan usaha Warung Internet ini.
2.
Bilik / Box / Meja Client Adakalanya kita membutuhkan privacy kita dihormati. Sama halnya dengan Warung Internet, berilah kenyamanan privacy kepada setiap client Anda saat bermain, berilah ruang yang sekiranya mereka bisa nyaman bermain, hingga akhirnya betah berlama-lama bermain.
3.
Jumlah Komputer Investasi komputer dalam jumlah banyak adalah faktor penting berikutnya. Selain tingkat utilisasi pemakaian koneksi lebih tinggi, jumlah komputer yang memadai akan menghindarkan pengunjung dari menunggu terlalu lama atau meninggalkan Warung Internet.
4.
Komputer (Hardware dan Software) Untuk komputer (khusus untuk Warung Internet), komputer yang akan kita pilih untuk setiap client haruslah memenuhi persyaratan yang baik, bukannya asal komputer yang penting murah. Komputer yang baik adalah komputer
Universitas Sumatera Utara
21
yang kompatible dengan aplikasi-aplikasi baru sekarang ini. Komputer yang baik adalah komputer yang fisik dari hardware itu sendiri masih bisa bertahan minimal 4 tahun kedepan. Carilah sesuai spesifikasi dan kebutuhan yang pas karena di Warung Internet kebanyakan user datang hanya untuk sekedar browsing ataupun chatting. Untuk Software gunakan yang asli. 5.
Network atau jaringan Jaringan dapat menggunakan topografi STAR. Untuk jenis networknya menggunakan jenis LAN. Beberapa peralatan standar yang dibutuhkan antara lain: HUB atau SWITCH, PC untuk router, kabel jaringan, LAN card dan juga konektor RJ-45.
6.
Biaya listrik Biaya listrik usaha Warung Internet per bulan ditentukan oleh kebutuhan listrik dari Warung Internet tersebut. Untuk memperkirakan biaya listrik yang wajar, tentu harus di analisa dulu seberapa besar kebutuhan daya listrik.
7.
Biaya koneksi jaringan internet Berbicara biaya koneksi, maka pilihannya beragam dan bergantung kepada lebar bandwidth, media koneksi, kualitas dan lain sebagainya. Sebaiknya, tentukan dulu kebutuhan bandwidth untuk usaha warung Internet, baru berbicara biaya koneksi. Untuk biaya dapat dilihat dari situs-situs ISP di Indonesia.
8.
Antara Warung Internet dan Game Online Warung Internet biasanya tidak perlu spesifikasi komputer setinggi game center. Dari sisi harga, warung Internet umumnya di atas game center yang
Universitas Sumatera Utara
22
justru membutuhkan spesifikasi komputer yang lebih tinggi. Namun, secara kasat mata, game center lebih ramai dari Warung Internet. Beberapa usaha Warung Internet juga menyediakan game online sebagai bagian dari pelayanan mereka. 9.
Membangun Warung Internet yang Kompetitif Yang menentukan adalah kemampuan manajemen usaha Warung Internet tersebut, apakah bisa bertahan menghadapi persaingan. Persaingan di sini harus dilihat secara general. Saingan Warung Internet bukan cuma Warung Internet tetangganya. ISP juga saingan Warung Internet, sebab ada produkproduk layanan mereka yang bersaingan langsung dengan Warung Internet.
N. Pelayanan Jasa Menurut Susanto (2013) Pelayanan Jasa yang mendukung untuk usaha Warung Internet adalah: 1.
Jasa Printing Jika bicara tentang jasa printing yang akan ditawarkan kepada pengunjung, setidaknya sediakan alat print (printer) yang bisa mencetak dokumen atau photo. Kelebihan dari jasa printing pengusaha Warung Internet mendapatkan penghasilan lebih meski dalam jumlah yang tidak terlalu besar, jasa printing banyak dibutuhkan pengunjung ketika mendapatkan tugas dari sekolah atau kantor. Untuk kepentingan print atau cetak photo laba yang dihasilkan dibilang bisa mencapai 100%. Selain memiliki kelebihan jasa printing juga memiliki kekurangan yaitu sering terjadi masalah pada catridge print jika terlalu banyak digunakan ngeprint dalam jumlah banyak kemungkinan
Universitas Sumatera Utara
23
komputer terinveksi virus dari flashdisk data penyimpanan pelanggan dan tinta print akan mengering jika tidak sering digunakan. 2.
Jasa Desain atau Editing Photo Bisa dibilang masih sedikit orang atau Warung Internet bisa melayani pelanggan yang membutuhkan jasa desain atau editing photo dikarnakan membutuhkan keahlian khusus untuk menguasai aplikasi misalnya Adobe Photoshop, Corel Draw dan lain sebagainya. Untuk jasa ini warung Internet dapat menawarkan tarif mulai dari mendesain objek ataupun dicetak langsung. Perlu keahlian khusus agar bisa membuat pelanggan merasa senang dengan pelayanan ini sehingga memungkinkan pelanggan akan kembali menggunakan jasa ini.
3.
Jasa bimbingan belajar atau kursus komputer Akan
lebih
baik
dan
positif
lagi
jika
mempunyai
kreatifitas
mengkolaborasikan usaha Warung Internet dengan kegiatan yang bersifat pendidikan. Salah satu contoh adalah menawarkan jasa bimbingan belajar kepada peserta didik yang ada dilingkungan sendiri atau bisa juga dengan menawarkan kursus yang ada kaitannya dengan pelajaran sekolah. 4.
Pembayaran tagihan online Untuk jasa ini membutuhkan biaya yang banyak karena harus menyiapkan saldo lebih ketika ada orang yang akan melakukan pembayaran tagihan, misalnya rekening listrik, telephone, atau lainnya.
Universitas Sumatera Utara
24
O. Segmen pasar yang dituju Berdasarkan wilayah geografis, segmen pasar yang dituju adalah anakanak sekolah, mahasiswa, pegawai, dan masyarakat umum yang berada di sekitar Universitas Sumatera Utara Medan khususnya di Jalan Jamin Ginting Medan. P. Pengguna Warung Internet Menurut
Wikipedia
Warung
Internet
banyak
dimanfaatkan
oleh
mahasiswa, pelajar, professional dan wisatawan asing. Warung Internet digunakan untuk bermacam-macam tujuan, bagi pelajar, dan mahasiswa Warung Internet banyak digunakan untuk: Mengerjakan tugas atau pekerjaan rumah, melakukan riset, menulis skripsi, bermain permainan daring. Bagi khalayak umum Warung Internet digunakan untuk: Memeriksa kiriman surat elektronik terbaru, melamar pekerjaan, bersosialisasi dan berkomunikasi, sarana menikmati hiburan dan lain sebagainya. Q. Masalah dalam Warung Internet Menurut (Wikipedia) Warung internet sendiri tidak terlepas dari berbagai masalah seperti: a.
Pornografi, banyak Negara memandang internet adalah salah satu media dimana pornografi dapat diakses oleh pengguna. RRC contohnya telah mengontrol hal ini dengan ketat dan dianggap efektif. Hal ini dikarenakan medianya yang visual dan kemudahan untuk mengunduh berkas seperti film yang mengandung fotografi dalam bentuk AVI (terbesar) hingga 3gp untuk kapasitas telepon genggam.
Universitas Sumatera Utara
25
b. Pengunduhan program-program komputer ilegal atau program-program komputer yang di kodenya sudah dipecahkan ulang, atau dikenal juga sebagai Cracker APP/WAREZ. c.
Penyebaran virus dan worm. Virus atau worm ini menyebar melalui situs, dokumen yang di unduh, flashdisk dan lain sebagainya.
d. Perjudian dalam jaringan. e. HAKI dalam penggunaan perangkat lunak oleh Warung Internet tersebut. Namun beberapa Warung Internet juga sudah menggunakan perangkat lunak bersumber bebas (Open source).
Universitas Sumatera Utara