BAB II SOSOK BJ HABIBIE
Siapa sebenarnya BJ Habibie dan apa perannya sehingga anak kecil hingga orang tua begitu mendengar nama BJ Habibie tergetar hatinya.BJ Habibie telah menjadi impian dan juga idaman setiap orang. Manusia yang pintar, genius dan sangat diidolakan. Bukan hanya karena BJ Habibie menciptakan suatu industri pesawat terbang yang canggih. Akan tetapi karena dengan rendah hati selalu dikatakan BJ Habibie bahwa semua yang bisa disaksikan sekarang ini, berupa industri pesawat terbang yang telah berhasil membuat CN-235 dan N-250, bukanlah hasil karya ia sendiri, melainkan karya dari seluruh putra-putri Indonesia yang bekerja di Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN). Mengutip kesan seorang dari Bell Helicopter ketika Pameran Dirgantara yang diadakan bulan Juni 1986 sebagai berikut: “Apa yang akan terjadi jika BJ Habibie menghilang dari pentas? Tidak ada! BJ Habibie memang unik. Dia adalah satu-satunya. Saya tidak pernah membayangkan akan ada seperti dia lagi dalam generasi ini. Tetapi si genius BJ Habibie telah menciptakan sesuatu yang lebih besar dari dirinya. Dia tidak akan lagi menjadi pengendali pada abad berikutnya. Warisan yang dibuat untuk Indonesia adalah menciptakan manajemen kelas menengah yang tetap hadir walau BJ Habibie ada atau tidak ada disini, IPTN akan meneruskan momentumnya. Bawalah pergi BJ Habibie tetapi momentum akan tetap berlanjut. Indonesia dengan atau tanpa BJ Habibie, sudah berada pada industri penerbangan yang hebat pada abad ke-21. 16
16
Helikopter Bell, Majalah Millitary Technologi.
Universitas Sumatera Utara
Atau seperti yang dikatakan oleh Letnan Jenderal (purn.) CPM. Djatikusumo: ” Kalau dia bisa buat pesawat terbang, saya tidak kagum. Tapi kalau ia bisa membuat orang-orang yang bisa membuat pesawat terbang dalam waktu singkat, tidak sampai satu generasi, itu saya kagumi. Itu yang paling hebat. 17 BJ Habibie bagaimanapun adalah seorang manusia yang lahir dengan segala fenomena yang menarik. Jiwa patriotismenya tidak pernah luntur sampai menembus batasan-batasan waktu. Patriotisme baginya tidak hanya berkobar di masa perang kemerdekaan, tetapi juga dalam memasukkan kemampuan teknologi tinggi bagi bangsa dan negaranya. 18 BJ Habibie selalu konsisten dan optimistis dalam segala hal dan program yang dilaksanakannya. Optimisme yang penuh perhitungan misalnya menjadi modal dan falsafah dalam kehidupannya, merupakan salah satu faktor yang sampai saat ini membawa keberhasilannya, baik sebagai ayah dalam suatu keluarga, maupun sebagai eksekutif dalam pemerintah dan top manajer proyekproyek industri pemerintah. Dengan optimisme dan achievement-nya, BJ Habibie disebut sebagai ”Pembawa abad teknologi ke Indonesia” atau sebagai “Dinamo Indonesia”. 19 Mungkin benar seorang wartawan asing menulis bahwa BJ Habibie benarbenar patut dinamakan sebagai “Orang yang ditakdirkan.” Aspirasi dan tujuan hidupnya adalah sama dan harmonis dengan negerinya. Jika kita membaca sepuluh tahun yang silam berita-berita yang menceritakan rencana-rencananya,
17
Solichin Salam, Mutiara dari Timur, PT.Intermasa, 1986, hal. 147. A, Makmur Makka, BJ Habibie Kisah Hidup dan Kariernya, Jakarta: Gema Insani Press, 1998, hal.17 19 Ibid, Hal.18. 18
Universitas Sumatera Utara
sulit dijumpai hal-hal yang meleset seperti apa yang dikatakannya dan jikapun ada hampir tidak ada artinya. 20 Ada satu hal bagi orang awam menimbulkan rasa takjub dan rasa ”kagum,” sebab BJ Habibie seakan-akan mempunyai kekuatan supernatural, yaitu apa pun yang ia pegang akan ”jadi,” bahwa ia mempunyai “tangan dingin” atau “tangan emas.” Bahwa ide-idenya yang oleh orang lain biasa dianggap fantastis atau dirasakan seolah-olah dibuat-buat ternyata dapat diwujudkan dengan baik. Orang yang tidak mengenalnya mungkin akan berkata bahwa itu hanyalah faktor “Luck atau hoki” saja. 21 Janjinya pada tahun 1974 kepada Presiden Soeharto untuk membuktikan bahwa 10 tahun kemudian Indonesia akan menunjukkan karyanya memproduksi kapal terbang pertama rancangan dan buatan putra-putri Indonesia, begitu juga sebuah lembaga yang akan mengontrol mikro ekonomi Indonesia dalam hal ini BPP Teknologi serta Laboratorium Puspiptek, dan telah terbukti ditahun 1986. 22
II.1. Perjalanan Hidup BJ Habibie, dikenal dengan sebutan Habibie atau Rudy. Lahir di Parepare, Sulawesi Selatan, pada tanggal 25 Juni 1936. Kelahiran BJ Habibie dibantu oleh seorang bidan yang oleh orang Bugis disebut “Sanro.” Bidan itu bernama Indo Melo. 23 Habibie beragama Islam. Anak ke-4 dari delapan bersaudara. Putra-putri keluarga Alwi Abdul Djalil Habibie dan R.A.Tuti Marini Puspowardoyo.
20
A Makmur Makka, Dari Pare-Pare Lewat Aachen, Intermasa, 1986, Hal.10. Dr.Ing.Wardiman Djojonegoro, Kenangan Setengah Abad Prof.Dr.Ing.BJ Habibie, SABJH, Cipta Kreatif, 1986, Hal.137. 22 Harsono D. Pusponegoro, Prof.Dr.Ing.BJ Habibie Genap Setengah Abad, SABJH, Cipta Kreatif, 1986, Hal 252. 23 A Makmur Makka, BJ Habibie Kisah Hidup dan Kariernya, Op cit, Hal.21. 21
Universitas Sumatera Utara
Kedelapan bersaudara ini adalah: Titi Sri Sulaksmi, Satoto Muhammad Duhri, Alwini Khalsum, BJ Habibie, Jusuf Effendy, Sri Rejeki, Sri Rahayu dan Suyatim Abdurrahman. Seorang anak laki-laki juga lahir dari keluarga ini yang diberi nama Ali Buntarman. Ia lahir pada tahun 1945 dan meninggal di tahun 1946, karena menderita sakit, dan dikebumikan di Pare-Pare. Ayah Habibie, Alwi Abdul Jalil Habibie, lahir dan dibesarkan di Gorontalo, Sulawesi Utara. Suku Bugis yang dikenal sebutan Lamaksa, termasyur karena keberaniannya berpetualang mengusir para perompak dari daerahnya. Alwi Abdul Jalil Habibie, dalam posisinya sebagai pejabat dinas pertanian yang membawahi beberapa kabupaten, banyak mengembangkan inovasi di bidang pertanian dari hasil karyanya khususnya tanaman buah-buahan. 24 Ibu BJ Habibie, R.A. Tuti Marini Puspowardoyo, lahir di Yogyakarta 10 November 1911. anak dari seorang dokter spesialis mata di Yogya, ayahnya Puspowardoyo bertugas sebagai penilik sekolah. Keluarga Alwi Abdul Jalil Habibie, dikenal di daerahnya sebagai keluarga yang berkecukupan. Hidup cukup dari gaji sebagai pejabat di dinas pertanian dan usaha-usaha pertanian keluarga inovatif. Harta kekayaan kelurga meliputi rumah tinggal, lahan pertanian dan kuda balap. 25 Dalam usia 13 tahun, rudy, panggilan yang biasa digunakan untuk BJ Habibie, ditinggal wafat ayahnya. Alwi Abdul Djalil Habibie, mantan Kepala Jawatan Pertanian Sulawesi Selatan. Almarhum ayah BJ Habibie meninggal pada tanggal 10 September 1950, sewaktu beliau sedang menjadi Imam memimpin shalat Isya bersama keluarga. Tepatnya ketika beliau sedang sujud sambil 24 25
Ahmad Shahab, Op cit, Hal.7. Ibid, Hal.7-8.
Universitas Sumatera Utara
mengucapkan Allahu Akbar. 26 Ibunya yang asal Jogyakarta, kemudian membesarkannya. ”Ketika ibu sedang hamil delapan bulan, beliau bersumpah disisi jenazah ayah, bagaimanapun ia akan menyekolahkan anak-anaknya sampai selesai,” kata BJ Habibie. 27 BJ Habibie kecil senang menyanyi, berenang, main layang-layang, naik kuda, main kelereng dan mallogo (logo); permainan dari tempurung segi tiga. BJ Habibie kecil juga periang dan optimistis. Ia merasa sebagai anak yang tidak pernah menyusahkan orang lain. Tidak pernah membuat problem. BJ Habibie suka menyendiri, tidak ambil pusing. Ia tidak merasa lebih pintar, dan juga tidak merasa lebih bodoh, tidak merasa iri dan juga tidak mengganggu. 28 Dari kecil watak BJ Habibie berbeda dari saudara-saudaranya. Ia termasuk anak yang senang mengerjakan sesuatu. Dirumah ia senang membaca buku apa saja. Menurut kakaknya yang paling tua, Titi Sri Sulaksmi, pada waktu kecil ia harus setiap hari membujuk BJ Habibie (rudy) adiknya untuk keluar rumah bermain dan bergaul dengan teman-teman yang lain.
29
Titi Sri Sulaksmi juga bercerita bahwa, ketika BJ Habibie masih di taman kanak-kanak, ia sering mengantarnya ke sekolah. Sebagaimana layaknya jika anak-anak baru mengenal sekolah, maka guru atau siapa saja sering bertanya: Rudy kalau besar mau jadi apa? Jawab BJ Habibie tegas dan pasti, bahwa ia mau jadi insinyur. Jawaban seperti ini dari seorang anak kecil memang agak luar biasa. Maklum pada masa itu di kota Pare-Pare hanya ada seorang dokter umum, dokter hewan dan paling tinggi jabatan teknik di pekerjaan umum dipegang oleh
26
BJ Habibie, Op cit hal.96. Ahmad Shahab, Op cit Hal.Xiii. 28 A Makmur Makka, BJ Habibie Kisah Hidup dan Kariernya, Op cit, Hal.28. 29 Ibid. 27
Universitas Sumatera Utara
opzichter. Tetapi mungkin juga karena pada saat itu ada seorang insinyur baru, kalau tidak salah namanya insinyur Sumawi, kata Titi Sri Sulaksmi. Tapi ia lupa apakah tinggal di Pare-Pare atau Makassar, yang jelas insinyur yang baru datang itu jadi pembicaraan orang-orang, maklum pada saat itu belum banyak insinyur. Mungkin BJ Habibie mendengar cerita dari kehebatan insinyur itu sehingga dengan pasti ia dapat menyatakan bercita-cita menjadi insinyur, tambah Titi Sri Sulaksmi. 30 Sejak kecil sifat BJ Habibie memang lebih serius. Dia tidak seperti lainnya, bermain setelah menyelesaikan pekerjaan rumahnya. Dan jika main dengan Blokken (micano), ia akan membuat kapal terbang dan sebagainya. Pemuda BJ Habibie adalah seorang muslim yang sangat alim, taat beribadah dan selalu berpuasa pada senin dan kamis. Sifat tegas berpegang pada prinsip hidup yang disiplin telah ditunjukkan BJ Habibie sejak masa kanak-kanak. Jauh sejak masa kanak-kanak, BJ Habibie biasa menjadi penengah dalam pertengkaran teman-temannya. 31 BJ Habibie menempuh pendidikan TK dan SD di Kota Parepare dan Ujung Pandang. Kemudian, ia menyeselaikan sekolah menengah di SMP Negeri 5 Bandung tahun 1951 dan SMA Kristen Dago, Bandung tahun 1954. Setelah menyelesaikan sekolah menengah, BJ Habibie masuk kuliah di ITB Bandung. 32 Akan tetapi BJ Habibie hanya setahun kuliah di ITB Bandung. Atas usaha ibunya, BJ Habibie memperoleh beasiswa dari Departemen P&K (sekarang Depdiknas) untuk melanjutkan studi ke Jerman. Pada 1955-1960, ia melanjutkan studi penerbangan, spesialisasi konstruksi pesawat terbang, di RWTH Aachen, Jerman 30
Ibid, Hal.28-29. Ahmad Shahab, Op cit, Hal. 8. 32 Ibid, Hal.27. 31
Universitas Sumatera Utara
Barat.33 Gelar Doktor konstruksi pesawat terbang, predikat summa Cum Laude juga diraihnya pada tahun 1960-1965. Pada awal 1962, BJ Habibie pulang ke Indonesia. Ketika pulang kampung ini, BJ Habibie mempunyai kesempatan untuk bertemu kembali dengan teman lamanya, masih juniornya di SMAK Dago Bandung, perempuan cantik, lulusan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, bernama dr.Hasri Ainun Besari, putri keempat dari Bapak H. Mohammad Besari. Pertemuan ini menumbuhkan cinta diantara ke duanya. Dan akhirnya mereka menikah pada tanggal 12 Mei 1962. 34 Setelah menikah BJ Habibie kembali ke Jerman dengan membawa isterinya. Dalam pernikahannya, mereka dikaruniai dua orang putra yaitu Ilham Akbar dan Thareq Kemal. Kedua putranya ini lahir di Jerman, dan mengikuti jejak ayahnya juga di Jerman. 35
II.2. Pendidikan Setelah ayahnya meninggal tahun 1950, BJ Habibie sekeluarga pindah ke Bandung untuk melanjutkan pendidikannya. Di Bandung, BJ Habibie menuntut ilmu di Gouvernments Middlebare School, zaman sekarang setingkat SMU. Di SMU, ia mulai terlihat menonjol prestasinya, terutama dalam pelajaran-pelajaran eksakta. BJ Habibie menjadi sosok favorit di sekolahnya. 36 Di SMA, BJ Habibie
33
Ibid, Hal. 30-31. Ibid, Hal. 10-11. 35 Ibid. 36 Ibid, Hal. 27. 34
Universitas Sumatera Utara
adalah siswa paling muda usianya dan paling kecil perawakan di kelas, tetapi paling tinggi tinggi prestasinya, terutama dalam mata pelajaran eksakta. 37 Salah seorang guru BJ Habibie SMAK Dago adalah (Prof Dr) Dody Tisna Amidjaja, di kemudian hari menjadi Rektor ITB, kini sudah almarhum, menggambarkan BJ Habibie sebagai murid yang mengesankan dan favorit di antara teman-temannya. 38 Beberapa tahun kemudian, murid favorit ini menyusul gurunya belajar di Jerman. Hubungan mereka tidak pernah putus; ada ikatan batin yang kuat antara kedua tokoh yang semula guru-murid ini. ” BJ Habibie adalah pribadi yang berbudi, hormat kepada guru-gurunya, yang tidak hilang oleh panas dan surut karena waktu, serta berkurang karena tinggi kedudukan.
39
Minat BJ Habibie sangat tinggi terhadap pesawat terbang. Sejak muda ia memang sudah terkagum-kagum oleh dunia teknologi, dan bercita-cita menjadi seorang insinyur belajar teknik di ITB. Setelah kuliah selama satu semester pada Departemen Teknik Elektro di ITB, BJ Habibie melanjutkan studinya di Jerman. Bagi BJ Habibie, masa kuliah di Jerman adalah masa hidup prihatin. Biaya yang serba pas-pasan kiriman ibunya membuat BJ Habibie bekerja keras menyelesaikan studinya. BJ Habibie tiba di Jerman hanya dengan satu sasaran, yaitu mau cepat pulang untuk membantu Ibunya. Itu juga penyebab BJ Habibie hampir tidak mengenal liburan musim panas. Seluruh semester di tempuhnya, sementara teman-temannya yang mendapat beasiswa dari pemerintah Indonesia pergi belibur karena tidak ada batas waktu beasiswa. Pada usia 22 tahun, yaitu
37
Ibid. Hal. 28 Ibid, Hal. 27-28. 39 Loc cit 38
Universitas Sumatera Utara
pada tahun 1960, BJ Habibie lulus sebagai insinyur dengan yudisium ”dengan pujian” (magna cum Laude). 40 Masa-masa penuh keprihatinan berlanjut ketika BJ Habibie menempuh program doktornya, atas biaya sendiri. Ketika itu, BJ Habibie telah mempunyai istri dan anak. Mereka tinggal pada sebuah apartemen kecil di pinggiran kota Aachen, sekitar 15 kilometer jaraknya dari pusat kota. Penghasilan BJ Habibie diperoleh dari honor sebagai asisten dalam bidang konstruksi ringan di perguruan tingginya dan bekerja sambilan pada perusahaan kereta api Talbot yang memproduksi gerbong. 41 Selama kuliah BJ Habibie juga aktif berorganisasi, bahkan sempat terpilih dan diangkat sebagai Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Aachen. Di samping itu, BJ Habibie tercatat sebagai pimpinan Ikatan Mahasiswa Unesco. 42 BJ Habibie termasuk jenius, pada usia 24 tahun, ia telah berhasil meraih gelar Diplom Ing dengan nilai cum-laude pada jurusan konstruksi pesawat terbang di Technische Honchschule Aachen. Prestasi yang istimwa BJ Habibie raih juga ketika belajar, setiap ujian yang ditempuhnya selalu lulus dengan baik. Bahkan nilainya diatas teman-teman sekelasnya orang-orang Jerman. Ia terlihat begitu mudah menyeselaikan soal-soal IPA dan matematika, yang oleh orang lain dianggap sulit. 43 BJ Habibie mendapat gelar Diploma Ingineur di Jerman tahun 1960 dari Technische Hochschule yang kemudian mendapatkan gelar Doktor Ingineur tahun 1965 dengan predikat summa cum laude dari tempat yang sama. Pada tahun 1967,
40
Ibid, Hal. 31. Ibid. 42 Ibid, Hal. 32. 43 Ibid. 41
Universitas Sumatera Utara
BJ Habibie menjadi Profesor kehormatan (Guru Besar) pada Institut Teknologi Bandung. 44 ”Waktu saya mencapai gelar doktor, saya orang pertama yang membuat skripsi dalam bidang aeronotika setelah Perang Dunia Kedua. Orang Jerman tidak ada, termasuk senior-seniornya,” kata BJ Habibie. 45
II.3. Perjalanan Profesi Riwayat profesi BJ Habibie dimulai dalam dunia penerbangan, ketika ia mendapat beasiswa dari pemerintah Indonesia untuk belajar di Technische Honchschule Die Facultaet Fue Maschinenwesen, Aachen, Jerman, pada tahun 1956.
46
Setelah mendapatkan gelar diploma ingenieur jurusan konstruksi pesawat
terbang pada tahun 1960, sambil melanjutkan kuliahnya, BJ Habibie menjadi asisten Riset Ilmu Pengetahuan Institut Konstruksi Ringan di kampusnya. Karier BJ Habibie semakin kelihatan berkembang setelah ia memperoleh gelar doctor ingenieur pada tahun 1965. Rata-rata nilai mata kuliahnya 10. Prestasi ini yang membuat ia semakin dipercaya untuk menjadi Kepala Departemen Riset dan Penerbangan Analisis Struktur di Hamburger Flugzeugbau (HFB). Tugas utamanya adalah memecahkan persoalan kestabilan konstruksi bagian belakang pesawat Fokker 28. dan sangat luar biasa, hanya dalam waktu enam bulan saja, masalah itu terpecahkan oleh BJ Habibie. 47 Potensi akademis BJ Habibie semakin diperhitungkan di kalangan perusahaan di Jerman. Maka BJ Habibie pun memutuskan untuk bekerja di Jerman.
44
Ibid, Hal. 33. Ibid. 46 Ibid, Hal. 43. 47 Ibid. 45
Universitas Sumatera Utara
Ketika BJ Habibie bekerja di sebuah industri pesawat terbang Hamburger Flugzeugbau (HFB) di Jerman, ia memperoleh kepercayaan lebih bergengsi lagi, yaitu mendesain utuh sebuah pesawat baru. Satu diantara buah karyanya adalah prototipe DO-31, pesawat baling-baling tetap pertama yang mampu tinggal landas dan mendarat secara vertikal, yang dikembangkan HFB bersama industri Donier. Rancangan ini lalu dibeli oleh Badan Penerbangan dan Luar Angkasa Amerika Serikat (NASA). 48 BJ Habibie hanya sampai tahun 1969 di HFB, karena kemudian BJ Habibie di minati oleh industri pesawat terbesar yang bermarkas di Hamburg bersama Messerschmitt Boelkow Blohm Gmbh (MBB). Ditempat yang baru ini, pada tahun 1973, karier BJ Habibie menanjak tajam, hingga berhasil menjabat sebagai Vice President atau Direktur Teknologi MBB. Hanya BJ Habibie adalah satu-satunya orang diluar kebangsaan Jerman, yang mampu menduduki posisi strategis sebagai orang kedua tertinggi dalam lingkungan direksi itu. Sekaligus tercatat sebagai orang Indonesia pertama yang menduduki jabatan tertinggi di perusahaan Jerman tersebut. 49 Karier BJ Habibie terbilang sangat lancar dan gemilang. Sebelumnya, ia bekerja pada perusahaan Hamburger Flugzeugbau GMBH, Hamburg, Jerman antara tahun 1965-169, menjabat sebagai Kepala Riset dan Pengembangan Analisis Struktur. Kemudian ketika pindah kerja ke MBB Gmbh, di Hamburg dan Munchen antara 1969-1973, menjabat Kepala Divisi Metode dan Teknologi pada Pesawat Komersial dan Angkut Militer. Selanjutnya diangkat menjadi Wakil
48 49
Ibid, Hal. 44. Ibid.
Universitas Sumatera Utara
Presiden atau Direktur Teknologi pada MBB Gmbh, Hamburg dan Munchen tahun 1973. 50 Belum lama menduduki posisi bergengsi itu, pada tahun 1974, BJ Habibie memutuskan untuk kembali ke Indonesia, karena dipanggil oleh Presiden Soeharto, yang kemudian diberi posisi sebagai konsultan Direktur Pertamina. 51
II.4. Kembali ke Indonesia Pada tahun 1973, Presiden Soeharto meminta BJ Habibie untuk pulang kembali ke Indonesia. Atas permintaan tersebut, pada tahun 1974, BJ Habibie bersedia pulang kembali ke Indonesia untuk memenuhi panggilan Presiden Soeharto tersebut. Sesampainya di Indonesia, BJ Habibie langsung ditugaskan untuk memimpin Divisi Advanced Technology Pertamina, yang merupakan cikal BPPT, tahun 1974-1978. Selain itu, BJ Habibie juga ditugaskan untuk segera membangun industri pesawat terbang di Bandung. Dalam waktu dua tahun, PT. Nurtanio (yang nantinya berubah nama menjadi IPTN), sudah mulai beroperasi. 52 Di samping BJ Habibie merangkap pekerjaan pengembangan teknologi di perusahaan perminyakan strategis PT. Pertamina, di Indonesia, sekaligus ia juga sebagai penasehat pemerintah Indonesia di bidang pengembangan teknologi dan pesawat terbang yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden Soeharto, pada tahun 1974-1978. 53
50
Ibid. Ibid, Hal. 45. 52 Ibid, Hal. 55 53 Ibid, Hal. 56. 51
Universitas Sumatera Utara
II.5. Menteri Riset dan Teknologi Pada tahun 1978, BJ Habibie ditunjuk sebagai Menteri Riset dan Teknologi (Menristek). Jabatan ini dipegangnya sampai akhirnya pada Maret 1998 dia dinobatkan sebagai wakil presiden Republik Indonesia. 54 Sejak BJ Habibie menjabat Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menristek) sekaligus Ketua Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) tahun 1978-1998. Saat itu, BJ Habibie berkiprah dalam upaya pengembangan teknologi kedirgantaraan di Indonesia. Hasilnya antara lain pesawat terbang pertama buatan Indonesia CN-235 dan N-250. 55 Dengan menggunakan hubungannya dengan perusahaan Jerman, dia memulai dengan merakit helikopter Messerschmitt di sebuah hangar di Bandung. Operasi ini diperluas dengan mempekerjakan 20,000 pekerja dalam membuat pesawat terbang turboprop berukuran kecil dan sedang. BJ Habibie merintis industri pesawat terbang dan galangan kapal serta beberapa industri strategis lain. 56 Rencana yang spektakuler tersebut telah dirancang untuk pesawat terbang komersial buatan Indonesia dalam menyaingi perusahaan angkasa luar Eropa dan Amerika. 57 Namun akhirnya dijumpai titik kritis pada biaya tinggi dari industriindustri ini yang mana sangat bergantung pada proteksi tarif yang sangat mahal,
54
Ibid, Hal. 58-59. Ibid, Hal. 59. 56 Ibid. 57 Ibid. 55
Universitas Sumatera Utara
dan minimnya jumlah penjualan yang belum terjamin misalnya untuk angkatan bersenjata dan perusahaan penerbangan nasional. 58 BJ Habibie selama 20 tahun (1978-1998), menjabat Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menristek), sekaligus Ketua Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), memimpin 10 perusahaan BUMN Industri Strategi, seperti PT. PAL (industri kapal), Pindad (senjata), LEN (elektronik), Krakatau Steel (baja), Dahana (bahan peledak), Inka (kereta api), dan PT Inti (telekomunikasi), dan lainlain. 59 Mengenai jabatannya yang banyak, BJ Habibie mengomentari, ”pekerjaan saya memang banyak jika dilihat dari deretan-deretannya. Tapi jika diperhatikan, semua itu hanya satu, yakni pengembangan teknologi”. Pernyataan yang sama dikemukakan oleh Presiden Soeharto yang memberikan kepercayaan kepada BJ Habibie untuk memegang berbagai jabatan tersebut. ”kelihatannya banyak jabatan rangkap yang sebenarnya erat hubungannya satu dengan yang lain, ialah teknologi dan industri”, tulis presiden ketika memberikan catatan pada peringatan setengah abad BJ Habibie tahun 1986. 60 Dalam bekerja, BJ Habibie lebih banyak didasari oleh motivasi yang tumbuh dari dalam sebagai ilmuwan. Baginya, motivasi keilmuwan berada diatas motivasi ekonomi. Motivasi yang ini juga, yang membawanya kembali ke Indonesia untuk mengembangkan teknologinya, meskipun dari segi penghasilan, jabatannya sebagai Wakil Presiden MBB, jauh melebihi kebutuhan keluarganya.
58
Ibid. Ibid. 60 Ibid, Hal. 59-60. 59
Universitas Sumatera Utara
Jabatan-jabatan sekarang lebih ia pandang dari segi misi keilmuwan daripada jabatannya itu sendiri atau penghasilan yang diperolehnya. 61 Kredo kepakaran sangat menonjol pada BJ Habibie. Dalam pandangannya, seorang profesional adalah orang yang mempunyai kredibilitas dan reputasi tersebut harus diakui oleh rekan-rekan seprofesi, bukan diucapkan sendiri. Sikap yang harus melekat pada ilmuwan profesional adalah kebenaran, kejujuran, ketelitian, ketekunan, kepolosan, kesederhanaan, keterbukaan, skeptisisme, percaya diri, mandiri, tidak memihak, dan tidak fanatik. Semua sikap ini melekat pada BJ Habibie. 62 Sebagai Menteri Riset dan Teknologi, BJ Habibie memperkenalkan strategi lompatan pembangunan yang diharapkan melompati tahapan teknologi ketrampilan rendah, langsung kesebuah bangsa maju. Namun, sejumlah kalangan, terutama ekonom, mengecam kebijakan BJ Habibie tersebut dengan alasan proyek-proyek berteknologi tinggi yang diwujudkan dalam bentuk pesawat terbang dan kapal laut terlalu boros anggaran. 63
II.6. Menjadi Ketua ICMI Gagasan untuk menyelenggarakan simposium cendikiawan muslim dan sekaligus membentuk Ikatan Cendikiawan Muslim se-Indonesia muncul dari sekelompok Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang yang tergabung dalam kelompok kegiatan kerohanian Islam. Pada waktu itu mahasiswa ini merasa prihatin melihat kondisi umat Islam anatara lain seolah-olah terjadi adanya polarisasi dalam kepemimpinan umat. Karena itu, para mahasiswa tersebut 61
Ibid, Hal. 60. Ibid. 63 Ibid, Hal. 61. 62
Universitas Sumatera Utara
mengadakan diskusi pada bulan Februari 1990 untuk membicarakan kemungkinan mengadakan simposium dan membentuk Ikatan Cendikiawan Muslim seIndonesia. Mereka kemudian berkonsultasi antara lain dengan Rektor Universitas Brawijaya, Rektor Universitas Muhammadiyah, serta beberapa cendikiawan muslim lainnya di Malang. Salah satu tokoh yang mereka ingin calonkan menjadi Ketua Ikatan Cendikiawan Muslim se-Indonesia itu kelak adalah BJ Habibie, karena tokoh tersebut mereka kagumi setelah membaca riwayat hidupnya dalam sebuah majalah. 64 Pertemuan pertama mahasiswa dengan BJ Habibie berlangsung di Mushalla Gedung BPP Teknologi setelah shalat Jum’at tanggal 3 Agustus 1990. Para mahasiswa tersebut diajak masuk ke ruang kerja BJ Habibie. Pada kesempatan itu, para mahasiswa menyampaikan gagasan mengadakan simposium dan meminta kesediaan BJ Habibie untuk memberikan makalah utama pada simposium tersebut. 65 Berdasarkan kesediaan dan undangan BJ Habibie maka pada tanggal 8 Agustus 1990, panitia simposium mengirim dua surat kepada BJ Habibie. Surat pertama menyampaikan bahwa simposium cendikiawan muslim Indonesia akan diadakan di Malang pada tanggal 6-8 Desember 1990 dengan tema ”Sumbangsih Cendikiawan Muslim Menuju Era Tinggal Landas.” Surat kedua pada tanggal yang sama, panitia menyampaikan jumlah peserta yang akan hadir pada acara silatuhrahmi di PT PINDAD itu, 40 orang terdiri dari Peserta Simposium, Pembina dari Universitas Brawijaya serta Panitia. 66 Permohonan untuk bertemu dan mengadakan wawancara itu akhirnya dilaksanakan pada 23 Agustus 1990, pukul 13.00 di ruang kerja BJ Habibie di 64
A Makmur Makka, BJ Habibie Kisah Hidup dan Kariernya, Op cit, Hal.133. Ibid, Hal. 134. 66 Ibid, Hal. 134-135. 65
Universitas Sumatera Utara
Gedung (lama) BPP Teknologi Lantai 3 Jl. M.H.Thamrin No.8 Jakarta. 67 Dalam pertemuan ini, delegasi mengulangi menyampaikan gagasan mahasiswa Universitas Brawijaya untuk mengadakan simposium dan sekaligus membentuk Ikatan Cendikiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) serta BJ Habibie dicalonkan menjadi Ketua Umum. BJ Habibie kembali menegaskan kesediaannya untuk menghadiri simposium tersebut sebagai pemberi makalah utama. Tetapi mengenai pencalonannya sebagai ketua yang akan dibentuk itu, BJ Habibie mengatakan bahwa secara pribadi ia bisa menerima. Namun demikian, sebagai menteri atau anggota kabinet, terdapat peraturan bahwa ia tidak diperbolehkan menjadi anggota suatu organisasi tanpa izin terlebih dahulu dari Presiden Republik Indonesia. Untuk mendapatkan izin dari Bapak Presiden, maka ia perlu menunjukkan buktibukti bahwa ia diminta dan dicalonkan untuk menjadi Ketua ICMI yang akan dibentuk. Karena itu, perlu dikumpulkan beberapa tanda tangan dari para cendikiawan yang mengusulkan pencalonan tersebut. 68 Akhirnya dengan surat
tertanggal 31
Desember
1990,
panitia
menyerahkan surat kepada BJ Habibie berikut tanda tangan 49 cendikiawan muslim yang setuju mencalonkan BJ Habibie sebagai Ketua Umum ICMI. Dalam surat tersebut, resmi diminta kesediaan BJ Habibie untuk dicalonkan menjadi Ketua Umum ICMI yang rencananya akan dibentuk bersama dalam acara simposium di Malang pada tanggal 6-8 Desember 1990. Pertimbangan pencalonan BJ Habibie dalam surat tersebut didasarkan pada tiga hal: (1) Prestasi yang bersangkutan sebagai cendikiawan muslim yang telah diakui secara nasional dan internasional; (2) nama baik BJ Habibie yang walaupun sudah menyandang suatu 67 68
Ibid, Hal. 135. Ibid.
Universitas Sumatera Utara
jabatan politik, tetapi masih sangat menonjol dalam bidang profesi insinyur maupun manajer; (3) keyakinan para penanda tangan atas keikhlasan hati BJ Habibie di dalam komitmennya terhadap agama Islam. 69 Surat yang ditanda tangani oleh 49 cendikiawan muslim ini disampaikan beberapa hari kemudian oleh BJ Habibie kepada Presiden Soeharto sebagai dasar pencalonannya sebagai Ketua Umum ICMI yang akan dibentuk di Malang. Presiden Soeharto menyetujui niat 49 Cendikiawan tersebut dan memberikan pengarahan kepada BJ Habibie antara lain bahwa jika ICMI akan dibentuk maka haruslah tetap berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta mematuhi undangundang keormasan yang ada. 70 Dan simposium berlangsung sesuai rencana pada tanggal 6 sampai dengan 8 Desember 1990 bertempat di Student Centre Universitas Brawijaya Malang yang diikuti oleh 460 peserta dari berbagai daerah di seluruh Indonesia. Presiden Soeharto secara resmi membuka simposium. Pada tanggal 7 Desember 1990 pukul 19.30 WIB, acara symposium dilanjutkan dengan muktamar kilat pembentukan Ikatan Cendikiawan Muslim se-Indonesia. Muktamar berakhir pukul 22.00 WIB dan melalui muktamar kilat tersebut sejarah mencatat lahirnya Ikatan Cendikiawan Muslim se-Indonesia. BJ Habibie terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum untuk periode 1991-1995, sekaligus sebagai formatur tunggal.
71
Dalam percakapan dengan kyai dan tokoh-tokoh Islam yang dipimpin oleh Ketua MUI, K.H. Hasan Basri, BJ Habibie berkata, “saya ini bukan kyai, bukan pula manusia ahli agama. Pertama, saya hanya manusia biasa yang beragama 69
Ibid, Hal. 136-137. Ibid, Hal. 137. 71 Ibid, Hal. 138. 70
Universitas Sumatera Utara
Islam dan melaksanakan ajaran Islam secara sunguh-sungguh, tidak berbeda dengan yang lain. Kedua, saya hanya seorang insinyur yang bisa membuat kapal terbang dan memimpin pembangunan dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, malah kalau perlu mendobrak sesuatu. Tetapi saya sadari bahwa di belakang ilmu pengetahuan, manusia harus mempunyai iman. Dalam hal ini saya berusaha akan menjadi manusia demikian itu. Jadi konsekuensinya, kalau saudarasaudara para cendikiawan mengharapkan bahwa yang memimpin ICMI itu mempunyai tugas pemimpin bangsa atau umatnya supaya Institut Agama Islam Negeri (IAIN) dan pesantren-pesantren semua menjadi juara nasional atau internasional Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ), saya bukanlah orangnya. Silahkan memilih yang lain, saya tidak mau dan tidak sanggup. Tetapi bukan berarti saya tidak akan membantu. Saya akan membantu, tetapi kekuatan saya tidak dibidang itu. Sebaliknya, kalau saya diminta untuk membina, memimpin cendikiawan muslim se-Indonesia untuk membina untuk membina umat menjadi lebih pintar dan mandiri menguasai IPTEK, sehingga bisa menentukan nasibnya dan masa depannya sendiri, menguasai ilmun pengetahuan dalam arti yang luas untuk pembangunan, maka Insya Allah, dengan doa restu para kyai dan para santri, seluruh cendikiawan Indonesia saya pimpin secara sistematis bergerak memerangi kebodohan dan kemiskinan.” 72
II.7. Terjun Kedunia Politik Semula BJ Habibie masuk ke dunia politik lantaran tawaran kalangan ICMI yang membawa ia menjadi Ketua Umum ICMI. Pikiran, tenaga dan
72
Ibid, Hal. 139-140.
Universitas Sumatera Utara
waktunya seharusnya bisa tercurah penuh di bidang teknologi, akhirnya harus terbagi pada bidang yang sama sekali baru bagi dirinya yaitu politk. BJ Habibie belajar politik dari Nol, seperti anak TK yang baru masuk sekolah. Dunia politik bukan domain hidupnya, walaupun pernah menjadi menteri ristek sebagai jabatan politik, karena kedekatan pribadi dengan Presiden Soeharto. 73 BJ Habibie mempunyai alasan tersendiri kenapa ia akhirnya harus terjun ke dunia politik, karena menurutnya evolusi yang dipercepat dalam bidang teknologi terbukti berhasil di China dan India, berkat dukungan politik dan tersedianya pasar yang cukup besar. 74 BJ Habibie menyatakan kecewa ketika Dana Moneter Internasioanal IMF, merekomendasikan agar bantuan keuangan bagi Industri Pesawat Terbang Nusantara, IPTN dan PT PAL dihentikan. Mengapa para pemimpin politik Indonesia mau ikut kepada perintah IMF, yang menurut BJ Habibie tidak rasional. Aset bangsa yang sudah dipertaruhkan di industri teknologi tinggi, tinggal memetik hasilnya, tetapi harus dihentikan begitu saja. Padahal, prestasi keilmuwan BJ Habibie selama ini dapat diandalkan. BJ Habibie mendapatkan pengakuan di dunia internasional. Ia menjadi anggota kehormatan berbagai lembaga di bidang ke dirgantaraan, antara lain di Gesselschaft fuer luft und Raumfahrt (Lembaga Penerbangan dan Angkasa Luar) Jerman, The Royal Aeronautical Society London (Inggris), The Royal Swedish Academy of Engineering Sciences (Swedia), The Academie Nationale de l’Air et de l’Espace (Prancis), dan The US Academy of Engineering (Amerika Serikat). Sedangkan dalam bentuk penghargaan, BJ Habibie menerima Award von Karman (1992) 73 74
Ahmad Shahab, Op cit, Hal. Xiii. Ibid, Hal. 75.
Universitas Sumatera Utara
yang di bidang kedirgantaraan boleh di bilang gengsinya hampir setara dengan Hadiah Nobel. Dan dua tahun kemudian menerima penghargaan yang tidak kalah bergengsi, yaitu Edward Warner Award. 75 Komentar BJ Habibie, “Tidak memprioritaskan teknologi dan ilmu pengetahuan adalah salah. Seluruh dunia tahu bahwa tidak ada kemajuan tanpa penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.” 76 Oleh karena itu, usaha untuk menduduki kekuasaan politik tertinggi (kursi presiden) diharapkan akan dapat menunjang program teknologinya untuk memperoleh dukungan politik. BJ Habibie mengomando dua kekuatan besar sekaligus yaitu, bidang teknologi dan politik. 77 Sebenarnya semula targetnya sederhana, hanya ingin menjadi wakil presiden demi menyelamatkan karya-karya bangsa jangan sampai terdistorsi oleh kepentingan politik yang sempit, tetapi nasib membawanya berbeda, BJ Habibie malah memperoleh posisi politik yang lebih tinggi lagi, yaitu ia diangkat menjadi Presiden menggantikan Presiden Soeharto.78 Karier politik BJ Habibie di Indonesia, sebelum menjabat Presiden, adalah wakil Presiden (Maret 1998-21 Mei 1998), sebelumnya dalam Kabinet Pembangunan VII di bawah Presiden Soeharto ia menjabat Menteri Negara Riset dan Teknologi sejak tahun 1978 sampai Maret 1998. sewaktu menjabat sebagai Menristek, BJ Habibie terkenal sebagai penyokong proyek ekonomi keuangan
75
Ibid, Hal. 75-76. Ibid, Hal. 76. 77 Ibid. 78 Ibid. 76
Universitas Sumatera Utara
nagara yang mahal yang ditujukan untuk membuat Indonesia berkecukupan secara teknologi.
79
Sewaktu pemerintahan Presiden Soeharto, tidak ada orang yang bisa meramal secara tepat, siapa yang akan menggantikannya. Demikian juga ketika Presiden Soeharto berkuasa yang diangkat MPRS menjadi presiden seumur hidup. Tidak ada yang bisa meramalkan BJ Habibie akan menjadi presiden. 80 Sebuah terobosan kehidupan BJ Habibie, dari orang yang semula dianggap mengerti soal teknologi, tiba-tiba diawal dekade 90, BJ Habibie memasuki kancah politik. Bandul politik, yang ketika itu bergerak meninggalkan ABRI, membuat munculnya BJ Habibie makin mendapat respon. Banyak intelektual, mendukung di belakang BJ Habibie, dengan impian tentang masyarakat sipil. 81
79
Ibid, Hal. 127 Ibid. 81 Ibid, Hal. 128. 80
Universitas Sumatera Utara