BAB II PT. ASTRA INTERNASIONAL, Tbk-AUTO 2000
A. SEJARAH PT. ASTRA INTERNASIONAL, Tbk-AUTO 2000 AUTO 2000 adalah jaringan jasa penjualan, perawatan, perbaikan dan penyediaan suku cadang Toyota yang manajemennya ditangani penuh oleh PT. Astra International Tbk. Saat ini AUTO 2000 adalah main dealer Toyota terbesar di Indonesia, yang menguasai antara 70-80 % dari total penjualan Toyota. Dalam aktivitas bisnisnya, AUTO 2000 berhubungan dengan PT. Toyota Astra Motor yang menjadi agen tunggal pemegang merek (ATPM) Toyota. AUTO 2000 berdiri pada tahun 1975 dengan nama Astra Motor Sales, dan baru pada tahun 1989 berubah nama menjadi AUTO 2000. AUTO 2000 berkembang pesat karena memberikan berbagai pelayanan yang memudahkan bagi calon pembeli maupun pengguna kenderaan Toyota. Dengan slogan “Urusan Toyota jadi mudah!” AUTO 2000 selalu mencoba menjadi yang terdepan dalam pelayanan. Produk-produk AUTO 2000 yang inovatif seperti THS (Toyota Home Service), Express Maintenance (servis berkala hanya satu jam) dan Express Body Paint (perbaikan body 3 panel dalam 8 jam saja) Booking Service mencerminkan perhatian AUTO 2000 yang tinggi kepada pelanggannya. AUTO 2000 memiliki cabang yang tersebar di seluruh Indonesia (kecuali Sulawesi, Maluku, Irian Jaya, Jambi, Riau, Bengkulu, Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta). Selain cabang-cabang AUTO 2000 yang berjumlah 67
5 Universitas Sumatera Utara
6
outlet , AUTO 2000 juga memiliki dealer yang tersebar di seluruh Indonesia (disebut indirect), yang totalnya berjumlah 67 outlet. Dengan demikian, terdapat 133 cabang yang mewakili penjualan AUTO 2000 di seluruh Indonesia. 48 Bengkel milik AUTO 2000 merupakan yang terbesar dan terlengkap di Asia Tenggara. Disamping itu AUTO 2000 juga memiliki 407 Partshop yang menjamin keaslian suku cadang produk Toyota. .
B. Struktur Organisasi PT. ASTRA INTERNASIONAL, Tbk-AUTO 2000 ”Organisasi merupakan wadah (wahana) bagi sumber daya manusia dan sumber daya alam dalam upaya mencapai suatu tujuan yang ditetapkan sebelumnya”
(Syamsudin,
2002:8).
Dengan
adanya
perkembangan
dan
pertumbuhan menyebabkan tugas dan pekerjaan yang harus diselesaikan oleh atasan yang semakin banyak, sebab masalah yang terjadi dan akan muncul kompleks. Oleh sebab itu, harus dilakukan pembagian tugas dan pekerjaan untuk meringankan beban kerja seorang atasan oleh beberapa orang yang mempunyai kemampuan dalam menjalankan tugas dan pekerjaan tersebut. Setiap perusahaan mempunyai struktur organisasi yang berbeda-beda sesuai dengan bidang pekerjaan yang dilakukan. Bentuk struktur organisasi suatu perusahaan hendaknya dibuat dengan terperinci dan memperhatikan hal-hal yang bersifat penting. Di mana struktur organisasi hendaknya dibuat dengan memberikan gambaran yang jelas dan tepat mengenai pembagian tugas dan tanggung jawab antara atasan dan bawahan yang terdapat dalam bidang-bidang yang berkaitan dengan perusahaan. Semakin banyak jenis kegiatan suatu
Universitas Sumatera Utara
7
perusahaan, maka akan semakin kompleks struktur organisasinya dan demikian sebaliknya. Ada tiga macam bentuk struktur organisasi yang umum digunakan oleh perusaan-perusahaan, antara lain : 1. Strutur organisasi berbentuk fungsional, adalah struktur organisasi yang membentuk suatu fungsi-fungsi tertentu serta dibentuk berdasarkan fungsinya di perusahaan. 2. Struktur organisasi berbentuk garis, adalah strutur organisasi yang membentuk suatu garis lurus, dari jabatan tertinggi hingga terendah. 3. Strutur organisasi berbentuk lini, adalah struktur organisasi yang membentuk lini atau bagian-bagian tertentu. Struktur organisasi yang terdapat pada PT. ASTRA INTERNASIONAL, Tbk-AUTO 2000 adalah berbentuk fungsional, yakni setiap bagian yang dibentuk berdasarkan fungsi-fungsi terhadap perusahaan. Kantor cabang merupakan suatu profit dan loss yang mana pimpinan berkewajiban mengelola seluruh harta melalui fungsi-fungsi kegiatan perusahaan yang terlihat pada susunan organisasi perusahaan. Untuk lebih jelasnya, struktur organisasi PT. ASTRA INTERNASIONAL, Tbk-AUTO 2000 dapat kita lihat sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
8
Gambar 1. STRUKTUR ORGANISASI PT. ASTRA INTERNASIONAL, Tbk-AUTO 2000
KOMISARIS
DIRUT
DIREKTUR KEUANGAN / UMUM
DIREKTUR PEMASARAN
KABAG KEUANGAN
KABAG ADM / UMUM
KABAG PEMASARAN
PIMPINAN PROYEK
AKUNTANSI
ADM / UMUM
SALES
SITE MANAGER
Sumber : PT. ASTRA INTERNASIONAL,
Tbk-AUTO 2000 (2007)
8 Universitas Sumatera Utara
Tugas, wewenang dan tanggung jawab setiap jabatan dalam perusahaan adalah : Komisaris Tugas dan wewenang Komisaris adalah sebagai berikut : 1. Melakukan pengawasan atas kebijaksanaan direksi
dalam menjalankan
perseroan serta memberikan nasehat kepada direksi. 2. Komisaris baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri setiap waktu dalam jam kerja kantor perseroan berhak memasuki bangunan dalam halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh perseroan dan berhak memeriksa semua pembukuan, serta dan alat bukti lainnya, memeriksa dan mencocokkan keadaan uang kas dan lain-lain serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh direksi. Direktur Utama Tugas dan wewenang Direktur Utama adalah sebagai berikut : 1. Menentukan arah kebijaksanaan serta menentukan cara kerja sesuai dengan tujuan perusahaan. 2. Mengawasi jalannya operasi perusahaan dan mempertimbangkan, menyetujui serta
mengesahkan segala bentuk kegiatan operasi perusahaan dan kegiatan
lainnya. 4. Melaporkan hasil usaha dan operasi perusahaan kepada Komisaris Utama. 5. Menerima
pertanggung
jawaban
dari
masing-masing
bagian
yang
dibawahinya yakni dari Direktur Keuangan/Umum dan Direktur Pemasaran.
Universitas Sumatera Utara
10
Direktur Keuangan/Umum Tugas dan wewenang Direktur Keuangan/Umum adalah sebagai berikut : 1. Menerima pertanggung jawaban dari bagian-bagian yang membawahinya. 2. Menganalisa dan pembukuan secara periodik. 3. Memberikan bimbingan dan pengarahan kepada staff keuangan dan pembukuan dalam melaksanakan tugasnya. 4. Menerapkan dan meningkatkan disiplin kerja. 5. Menetapkan gaji karyawan yang baru dengan berkonsultasi dengan direktur lainnya. 6. Merencanakan, mempersiapkan dan mengawasi personil-personil bagiannya sehingga mencapai sasaran yang ditentukan perusahaan. Direktur Pemasaran Tugas dan wewenang Direktur Pemasaran adalah sebagai berikut : 1. Mengambil keputusan dalam menjalankan strategi pemasaran dengan mengumpulkan data atau saran dan berkomunikasi dengan Direktur Utama. 2. Memonitor dan mempertanggung jawabkan kelancaran kredit mobil. 3. Mengadakan
pengawasan
terhadap
aktivitas
kompetitor
yang
dapat
mempengaruhi pemasaran dan mengambil langkah seperlunya. 4. Mengadakan rapat secara periodik yang berkaitan dengan pemasaran minimal sekali dalam sebulan.
Universitas Sumatera Utara
11
Kabag Keuangan Tugas dan wewenang Kabag Keuangan adalah sebagai berikut : a. Menyerahkan uang penjualan setiap hari ke kasir. b. Memeriksa kebenaran dari jumlah uang yang diserahkan. Kabag Administrasi / Umum Tugas dan wewenang Kabag Administrasi/Umum adalah sebagai berikut : a. Mengontrol terhadap catatan waktu hadir dan waktu kerja karyawan. b. Mengontrol pembayaran biaya-biaya rutin seperti rekening telepon, air, listrik, retribusi sampah, dan lain-lain agar tidak terjadi keterlambatan pembayaran. c. Menjaga keamanan ketekunan dalam berkerja disekitar perusahaan. d. Menerima pertanggungjawaban dari bawahannya. Kabag Pemasaran Tugas dan wewenang Kabag Pemasaran adalah sebagai berikut : a. Menyiapkan dokumen pemasaran seperti brosur dan surat pesanan. b. Mempersiapkan
dokumen-dokumen
penagihan
seperti
kwitansi
dan
sebagainya. Pimpinan Proyek Tugas dan wewenang Pimpinan Proyek adalah sebagai berikut : a. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan proyek. b. Menandatangani faktur penerimaan dan pengeluaran barang. c. Mengatur dan mengurus penerimaan dan pengeluaran barang.
Universitas Sumatera Utara
12
Akuntansi Tugas dan wewenang Akuntasi adalah sebagai berikut : a. Memonitor syarat pembayaran, tanggal giro dan nomor AC dari giro yang diterima via salesman. b. Mencatat transaksi hutang dan piutang dagang. c. Menyelenggarakan pengarsipan karbon, laoran dan dokumen pembukuan. d. Membantu kabag keuangan membuat laporan mingguan dan bulanan. Administrasi Umum a. Melaksanakan pembayaran rekening telepon, air, listrik, dan lainlain. b. Membantu kabag umum mengontrol jadwal waktunya pemeliharaan mesin seperti AC, mesin fotocopy, komputer, dan lain-lain. Salesman a. Menjalin hubungan kerja sama antar bagian perusahaan dan dengan para langganan. b. Menyediakan laporan yang menjadi kewajibannya untuk diserahkan tepat waktu. Site Manager a. Mengadakan konfirmasi atau pencocokan saldo tagihan dan barang baik jumlah maupun jenisnya. b. Meneliti order barang sehubungan dengan pemasukan barang ke proyek yang ditangani. c. Mengatur dan mengurus penerimaan dan pengeluaran barang.
Universitas Sumatera Utara
13
C. Laporan Keuangan C.1 Pengertian Manajemen Keuangan Dalam
suatu perusahaan, peranan dari manajemen keuangan sangat
penting. Manajemen Keuangan menurut
Abdullah (2001:4) adalah “semua
aktivitas perusahaan yang bersangkutan dengan usaha mendapatkan dana yang dibutuhkan oleh perusahaan beserta usaha untuk menggunakan dana tersebut seefisien mungkin." Meskipun tugas dan tanggungjawab manajemen keuangan berlainan di setiap perusahaan, namun tugas pokoknya meliputi keputusan tentang investasi, pembiayaan kegiatan usaha dan pembagian deviden suatu perusahaan. Dengan demikian tugas
pokok manajer keuangan adalah merencanakan untuk
memperoleh data dan menggunakan data tersebut untuk memaksimumkan nilai perusahaan. Menurut Abdullah (2001:23) ”kegiatan penting yang lain dari manajer keuangan menyangkut empat aspek, yaitu: 1. Perencanaan dan peramalan. 2. Keputusan investasi dan pembayaran. 3. Penggunaan dana perusahaan yang efisien. 4. Penggunaan pasar uang dan pasar modal”.
Universitas Sumatera Utara
14
C.2 Pengertian Laporan Keuangan Menurut Myer yang diterjemahkan oleh Munawir (2002:7) mengatakan : “Laporan Keuangan adalah dua daftar yang disusun oleh Akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan. Kedua daftar adalah daftar neraca atau daftar posisi keuangan dan daftar pendapatan atau daftar rugi laba. Pada waktu akhir-akhir ini sudah menjadi kebiasaan bagi perseroanperseroan untuk menambahkan daftar ketiga yaitu daftar surplus atau daftar laba yang tak dibagikan (laba yang ditahan)”. Pada umumnya laporan keuangan itu terdiri dari neraca dan perhitungan rugi laba serta laporan perubahaan modal. Sebelum menganalisa dan menafsirkan suatu
laporan keuangan sebuah, seorang penganalisa harus mempunyai
pengertian yang mendalam mengenai tentang bentuk-bentuk maupun prinsipprinsip penyusunan laporan keuangan serta masalah yang mungkin timbul dalam penyusunan laporan tersebut. Perusahaan harus mempertimbangkan berbagai hal yang mempengaruhi laporan keuangan perusahaan. Di mana neraca menunjukkan atau menggambarkan jumlah aktiva, sedangkan perhitungan (laporan) rugi laba memperlihatkan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan serta biaya yang terjadi selama periode tertentu, dan laporan perubahan modal menunjukkan sumber dan penggunaan atau alasanalasan yang menyebabkan perubahan modal perusahaan, menunjukkan sumber dan penggunaan dana perusahaan yang digunakan atau alasan-alasan yang menyebabkan perubahan modal, karena penggunaan dana yang telah direncanakan oleh perusahaan, tetapi dalam prakteknya sering diikutsertakan kelompok lain yang sifatnya membantu perusahaan untuk memperoleh penjelasan lebih lanjut, misalnya laporan perubahan modal kerja, laporan sumber dan penggunaan kas
Universitas Sumatera Utara
15
atau laporan arus kas, laporan sebab-sebab perubahan laba kotor, laporan biaya produksi serta daftar-daftar lainnya. Menurut Munawir (2002:6) dikatakan bahwa “Laporan Keuangan ialah neraca dan perhitungan rugi laba serta keterangan-keterangan yang dimuat dalam lampiran-lampirannya antara lain laporan sumber dan penggunaan dana-dana.” Untuk perusahaan besar yang terdiri dari banyak pemegang saham, di samping laporan keuangan (finansial), sebaiknya ditambah keterangan-keterangan tentang : •
Kondisi dan faktor-faktor ekonomi yang mempengaruhi.
•
Usaha-usaha yang lalu, sekarang maupun yang akan datang.
•
Luasnya produksi.
•
Kebijaksanaan-kebijaksanaan perusahaan.
•
Penelitian dan pengembangan.
•
Kebijakan mengenai deviden, dan sebagainya.
C.3 Bentuk-bentuk Laporan Keuangan Sebelum menganalisa dan menafsirkan suatu laporan keuangan, seorang penganalisa harus mempunyai pengertian yang mendalam tentang bentuk-bentuk maupun prinsip-prinsip
penyusunan laporan keuangan serta masalah-masalah
yang mungkin timbul dalam penyusunan laporan tersebut. Berikut ini akan disajikan bentuk-bentuk laporan keuangan. A. Neraca Menurut Munawir (2002:18) “neraca adalah laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang serta modal dari suatu perusahaan pada suatu saat tertentu.
Universitas Sumatera Utara
16
Tujuan neraca adalah untuk mewujudkan posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu tanggal tertentu, biasanya pada waktu dimana bukti-bukti ditutup dan ditentukan sisanya pada suatu akhir tahun fiskal atau tahun kalender, sehingga neraca sisanya pada suatu akhir tahun fiskal atau tahun kalender, neraca sering disebut dengan Balance Sheet”. Neraca terbagi atas tiga bagian utama, yaitu aktiva, hutang dan modal. •
Aktiva Dalam pengertian aktiva tidak terbatas pada kekayaan perusahaan yang
berwujud saja, tetapi juga pengeluaran-pengeluaran yang belum dialokasikan atau biaya yang masih harus dialokasikan pada penghasilan yang akan datang, serta aktiva yang tidak berwujud lainnya, misalnya : goodwill, hak paten, hak menerbitkan dan sebagainya. Menurut Munawir (2002:21) ”aktiva dibagi menjadi dua bagian utama, yaitu aktiva lancar dan aktiva tidak lancar. Aktiva lancar adalah uang kas dan aktiva lainnya yang dapat diharapkan untuk dicairkan atau ditukarkan menjadi uang tunai, dijual atau dipakai dalam periode berikutnya (paling lama satu tahun atau dalam perputaran kegiatan perusahaan yang normal)”. Penyajian pos-pos aktiva lancar didasarkan pada urutan likuiditasnya, sehingga penyajiannya adalah sebagai berikut : a. Kas atau uang tunai yang dapat digunakan untuk membiayai seluruh kegiatan operasi perusahaan. Termasuk dalam pengertian kas adalah cek yang diterima dari para langganan dan simpanan perusahaan di bank dalam bentuk giro atau demand deposit.
Universitas Sumatera Utara
17
b. Investasi jangka pendek Investasi yang sifatnya sementara (jangka pendek) dengan maksud untuk memanfaatkan uang kas yang untuk sementara belum dibutuhkan dalam operasi. c. Piutang wesel Tagihan perusahaan kepada pihak lain yang dinyatakan dalam suatu wesel atau perjanjian yang diatur dalam Undang-Undang. d. Piutang dagang Tagihan kepada pihak lain (kreditor atau langganan) sebagai akibat adanya penjualan barang dengan secara kredit. e. Persediaan Semua barang-barang yang diperdagangkan yang sampai tanggal neraca masih di gudang atau masih belum laku dijual. f. Hutang penghasilan atau penghasilan yang masih harus diterima. Penghasilan yang sudah menjadi hak perusahaan karena perusahaan telah memberikan jasa atau prestasi pihak lain itu belum dinikmati oleh perusahaan pada periode ini melainkan pada periode berikutnya. Aktiva tidak lancar adalah aktiva yang mempunyai umur kegunaan relatif permanen atau jangka panjang (mempunyai umur ekonomis lebih dari satu tahun atau tidak akan habis dalam satu kali perputaran operasi perusahaan). Yang termasuk aktiva tidak lancar adalah : a. Investasi jangka panjang. Investasi jangka panjang dapat berupa :
Universitas Sumatera Utara
18
•
Saham dari perusahaan lain, obligasi atau pinjaman kepada perusahaan lain.
•
Aktiva tetap yang tidak ada hubungannya dengan usaha perusahaan.
•
Dalam bentuk dana-dana yang sudah mempunyai tujuan tertentu.
b. Aktiva tetap Yaitu kekayaan yang dimiliki perusahaan yang fisiknya nampak atau konkrit. Aktiva tetap dapat berupa : •
Tanah yang diatasnya didirikan bangunan atau digunakan untuk operasi perusahaan.
•
Bangunan
•
Mesin
•
Inventaris
•
Kendaraan dan perlengkapan atau alat-alat lainnya.
c. Aktiva tetap tidak berwujud Yaitu kekayaan perusahaan yang secara fisik tidak nampak, tetapi merupakan suatu hak yang mempunyai nilai dan dimiliki oleh perusahaan untuk digunakan dalam kegiatan perusahaan. Yang termasuk aktiva tetap tidak berwujud adalah : •
Hak cipta
•
Merk dagang
•
Biaya pendirian
•
Lisensi
•
Goodwill, dan sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
19
d. Beban yang ditangguhkan Yaitu menunjukkan adanya pengeluaran atau biaya yang mempunyai manfaat jangka panjang (lebih dari satu tahun) atau suatu pengeluaran yang akan dibebankan juga pada periode-periode berikutnya. Yang termasuk beban yang ditangguhkan adalah : •
Biaya pemasaran
•
Diskonto
•
Obligasi
•
Biaya pembukaan perusahaan
•
Biaya penelitian dan sebagainya
e. Aktiva lain-lain Yaitu menunjukkan kekayaan atau aktiva perusahaan yang tidak dapat atau belum dapat dimasukkan dalam klasifikasi-klasifikasi sebelumnya, misalnya : gedung dalam proses tanah, tanah dalam penyelesaian, piutang jangka panjang dan sebagainya. 1. Hutang Hutang adalah semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang belum terpenuhi, dimana hutang ini merupakan sumber dana atau modal perusahaan yang berasal dari kreditor. Hutang atau kewajiban perusahaan dapat dibedakan ke dalam hutang lancar (hutang jangka pendek) dan hutang jangka panjang. Hutang lancar adalah kewajiban
keuangan yang pelunasannya atau
pembayarannya dilakukan dalam jangka pendek (satu tahun sejak tanggal
Universitas Sumatera Utara
20
neraca) dengan menggunakan aktiva
lancar yang dimiliki oleh
perusahaan. Hutang lancar meliputi : a. Hutang dagang Yaitu hutang yang timbul karena adanya pembelian barang dengan secara kredit. b. Hutang wesel Yaitu hutang
yang disertai dengan janji tertulis (yang diatur dengan
Undang-Undang) untuk melakukan pembayaran sejumlah tertentu pada waktu tertentu di masa yang akan datang. 2. Modal Modal adalah merupakan hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan yang ditunjukkan dalam pos modal (modal saham), surplus dan laba yang ditahan atau kelebihan nilai aktiva yang dimiliki oleh perusahaan terhadap seluruh hutang-hutangnya. A. Laporan Rugi Laba Seperti diketahui laporan rugi laba merupakan suatu laporan yang sistematis tentang penghasilan, biaya, dan rugi laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan selama periode tertentu. Menurut Munawir (2002:29) “prinsip-prinsip yang umumnya diterapkan dalam laporan rugi laba adalah sebagai berikut : 1. Bagian yang pertama menunjukkan penghasilan yang diperoleh dari usaha pokok perusahaan (penjualan barang dagangan) diikuti dengan harga pokok dari barang yang dijual, sehingga diperoleh laba kotor.
Universitas Sumatera Utara
21
2. Bagian kedua menunjukkan biaya-biaya operasional yang terdiri dari biaya penjualan dan biaya umum dan administrasi. 3. Bagian ketiga menunjukkan hasil-hasil yang diperoleh di luar operasi pokok perusahaan, yang diikuti dengan biaya-biaya yang terjadi di luar usaha pokok perusahaan. 4. Bagian keempat menunjukkan laba atau rugi yang insidentil sehingga akhirnya diperoleh laba bersih sebelum pajak”.
C.4 Sifat dan Keterbatasan Laporan Keuangan Dalam prinsip-prinsip Akuntansi Indonesia secara terperinci menjelaskan tentang sifat dan keterbatasan laporan keuangan menurut (Munawir, 2002:10) sebagai berikut: a. Laporan keuangan bersifat historis, yaitu merupakan laporan atas kejadian yang telah lewat. Karenanya, laporan keuangan tidak dapat dianggap sebagai satu-satunya sumber informasi dalam pengambilan keputusan ekonomi. b. Laporan keuangan bersifat umum, dan bukan
dimaksudkan untuk
memenuhi kebutuhan pihak tertentu. c. Proses penyusunan
laporan keuangan tidak luput dari penggunaan
taksiran dan beberapa pertimbangan. d. Akuntansi hanya melaporkan informasi yang material. Demikian pula penerapan
prinsip akuntansi terhadap suatu fakta atau pos tertentu
Universitas Sumatera Utara
22
mungkin tidak dilakukan jika hal ini tidak menimbulkan pengaruh yang material terhadap kelayakan laporan keuangan. e. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian, bila terdapat beberapa kemungkinan kesimpulan yang tidak pasti mengenai
penilaian suatu pos, maka lazimnya dipilih alternatif yang
menghasilkan laba bersih atau nilai aktiva yang paling kecil. f. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah-istilah teknis, dan pemakaian laporan
keuangan diasumsikan memahami
bahasa teknis
akuntansi dan sifat dari informasi yang dilaporkan. g. Laporan keuangan lebih menekankan
pada makna
ekonomis suatu
peristiwa/ transaksi daripada bentuk hukumnya (formalitas). h. Adanya berbagai alternatif metode akuntansi yang dapat digunakan menimbulkan variasi dalam pengukuran sumber-sumber ekonomis dan tingkat kesuksesan antar perusahaan. i.
Informasi
yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak
dapat
dikuantifikasikan umumnya diabaikan. Berikut ini adalah laporan keuangan yang terdapat pada PT. ASTRA INTERNASIONAL, Tbk-AUTO 2000 pada tahun 2006-2007.
Universitas Sumatera Utara
23
Tabel 2.1 PT. ASTRA INTERNASIONAL, Tbk-AUTO 2000 (LAPORAN LABA RUGI) PERIODE 1 JANUARI – 31 DESEMBER 2006 ( Dalam Rupiah ) Keterangan
31 Desember 2006
PENGHASILAN Penjualan
11.650.514.285
I. PEMBIAYAAN - Beban Tanah
283.440.000
- Beban Bangunan
668.000.000
- Beban Prasarana Pendukung
156.480.000
- Beban Overhead Proyek
33.009.600
Total Pembiayaan
1.140.929.600
Laba Kotor
10.509.584.685
II. BEBAN OPERASI - Beban Penyusutan
44.393.800
- Beban Pemasaran
32.340.188
- Beban Gaji
200.000.000
- Beban Konsumsi
80.000.000
- Beban Telpon
30.041.460
- Beban Perjalanan Kerja
40.000.000
- Beban Promosi
21.000.000
- Beban Pemeliharaan
10.000.000
- Beban Serba Serbi
8.000.000
Total Beban Operasi
465.775.448
Laba Bersih
10.043.809.237
Universitas Sumatera Utara
24
Tabel di atas menjelaskan tentang laporan Laba Rugi PT. ASTRA INTERNASIONAL, Tbk-AUTO 2000 periode 1 Januari – 31 Desember 2006. Dalam tabel tersebut kita dapat melihat Penghasilan serta Pengeluaran Perusahaan, yang terdiri dari Pembiayaan serta Beban. Berikutnya akan ditunjukkan Laporan Laba Rugi PT. ASTRA INTERNASIONAL, Tbk-AUTO 2000 periode 1 Januari – 31 Desember 2007, dan kemudian kita akan dapat menganalisa Laporan Laba Rugi tersebut.
Universitas Sumatera Utara
25
Tabel 2.2 PT. ASTRA INTERNASIONAL, Tbk-AUTO 2000 (LAPORAN LABA RUGI) PERIODE 1 JANUARI – 31 DESEMBER 2007 ( Dalam Rupiah ) Keterangan
31 Desember 2007
PENGHASILAN Penjualan
12.063.142.857
I. PEMBIAYAAN - Beban Tanah
354.300.000
- Beban Bangunan
835.000.000
- Beban Prasarana Pendukung
195.600.000
- Beban Overhead Proyek
41.262.000
Total Pembiayaan
1.426.162.000
Laba Kotor
10.636.980.857
II. BEBAN OPERASI - Beban Penyusutan
55.492.250
- Beban Pemasaran
40.425.235
- Beban Gaji
250.000.000
- Beban Konsumsi
100.000.000
- Beban Telpon
35.000.000
- Beban Perjalanan Kerja
42.000.000
- Beban Promosi
25.000.000
- Beban Pemeliharaan
20.000.000
- Beban Serba Serbi
10.551.826
Total Beban Operasi
578.469.311
Laba Bersih
10.058.511.546
Universitas Sumatera Utara
26
Analisis laporan keuangan adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh seorang manager keuangan untuk mengetahui adanya hambatan-hambatan atau masalah-masalah yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan sehingga dapat diperoleh data yang akan dapat mendukung keputusan yang akan diambil untuk operasi perusahaan di masa yang akan datang. Berikut akan disajikan mengenai Neraca PT. ASTRA INTERNASIONAL, Tbk-AUTO 2000 per 31 Desember 2006 dan 2007.
Universitas Sumatera Utara
27
Tabel 2.3 PT. ASTRA INTERNASIONAL, Tbk-AUTO 2000 NERACA PER 31 DESEMBER 2006 dan 2007 ( Dalam Rupiah )
Keterangan
2007
2006
AKTIVA Aktiva Lancar Kas dan Setara Kas
95.578.922
194.358.908
6.076.573.000
359.829.000
45.993.771.435
43.073.550.000
52.165.923.357
43.627.737.908
251.500.000
251.500.000
76.669.000
76.669.000
257.000.000
257.000.000
585.169.000
585.169.000
( 55.492.250 )
( 54.380.000 )
529.676.750
530.389.000
Aktiva Lain – lain
-
-
Biaya Pra Operasi
-
1.836.411.892
Amortisasi
-
-
Jumlah Aktiva Lain – lain
-
-
52.695.600.107
45.409.769.808
Piutang Lain - lain Persediaan Jumlah Aktiva Lancar Aktiva Tetap Tanah dan Bangunan Inventaris Kantor Kendaraan Jumlah Aktiva Tetap Akumulasi Penyusutan Nilai Buku Aktiva Tetap
Total Aktiva PASIVA KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Universitas Sumatera Utara
28
Keterangan
2007
2006
Kewajiban Jangka Pendek
4.665.452.993
5.415.560.000
Uang Muka Penjualan
4.930.700.000
21.198.800
Hutang Lain – lain
9.596.152.993
5.436.758.800
7.520.000.000
5.880.000.000
Bank BTN (Kredit KYG)
34.525.935.568
33.732.560.000
Hutang Pemegang Saham
42.045.935.568
39.612.560.000
Jumlah Kewajiban Jangka Pendek Kewajiban Jangka Panjang
Jumlah Kewajiban Jangka Panjang Modal Modal Disetor dibagi atas 8.000 lembar saham @ Rp. 1.000.000 dan telah disetor sebesar
8.000.000.000
8.000.000.000
10.058.511.546
10.043.809.237
Laba tahun berjalan
18.058.511.546
18.043.809.237
69.700.599.707
63.093.128.030
Jumlah Modal Total Kewajiban dan Modal Pada Neraca di atas tertera jumlah aktiva lancar pada tahun 2006 sebesar Rp. 43.627.737.908, dan tahun 2007 sebesar Rp. 52.165.923.357. Jumlah aktiva tetap pada tahun 2006 Rp. 585.169.000 dan tahun 2007 tetap yakni Rp. 585.169.000. Nilai buku aktiva tetap Rp. 530.389.000 pada tahun 2006, serta tahun 2007 sebesar Rp. 529.676.750. Sehingga total aktiva pada tahun 2006 adalah Rp. 45.409.769.808, dan tahun 2007 totalnya Rp. 52.695.600.107.
Universitas Sumatera Utara
29
C.5 Pengertian Analisis Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan bersangkutan. Agar data keuangan tersebut akan lebih berarti maka laporan keuangan itu harus dianalisa. Dalam menganalisa dan menilai posisi keuangan, faktor yang
paling utama
yang perlu diperhatikan oleh
penganalisa adalah sebagai berikut : a. Likuiditas, adalah menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi. b. Solvabilitas, adalah menunjukkan kemampuan
perusahaan untuk
memenuhi kewajiban keuangannya. c. Rentabilitas atau profitability, adalah menunjukkan
kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. d. Stabilitas usaha, adalah menunjukkan kemampuan perusahaan untuk melakukan usahanya dengan stabil.
C.6 Metode dan Teknik Analisa Analisa-analisa
laporan
keuangan terdiri dari penelaahan atau
mempelajari daripada hubungan-hubungan dari tendensi atau kecenderungan (trend) untuk menentukan posisi keuangan dan hasil operasi serta perkembangan perusahaan yang bersangkutan. Menurut Munawir (2002:60) “ada dua metode yang digunakan oleh setiap penganalisa laporan keuangan, yaitu analisa horisontal dan analisa vertikal.
Universitas Sumatera Utara
30
Analisa horisontal adalah analisa dengan mengadakan pembandingan laporan keuangan untuk beberapa periode atau beberapa saat sehingga akan diketahui perkembangannya. Analisa vertikal adalah apabila laporan keuangan yang dianalisa hanya meliputi satu periode atau satu saat saja, yaitu dengan memperbandingkan antara pos yang satu dengan pos yang lainnya dalam laporan keuangan”.
D. Rasio Keuangan D.1 Pengertian Analisis Ratio Keuangan Mengadakan analisa hubungan dari berbagai pos dalam suatu laporan keuangan adalah merupakan dasar untuk dapat mengetahui kondisi keuangan dan hasil operasi suatu perusahaan. Dengan menggunakan laporan keuangan yang diperbandingkan, termasuk data tentang perubahan-perubahan yang terjadi dalam jumlah rupiah, persentase serta trendnya, penganalisa menyadari bahwa beberapa rasio secara individu akan membantu dalam menganalisa dan menginterpretasikan posisi keuangan
suatu perusahaan. Analisis rasio adalah suatu analisa yang
menggunakan rasio atau perbandingan antara dua macam data keuangan guna mengetahui kondisi dan prestasi dari sebuah perusahaan. Analisis rasio seperti halnya alat-alat analisa yang lain adalah "future oriented”, oleh karena itu penganalisa harus mampu untuk menyesuaikan faktorfaktor yang ada pada periode atau waktu ini dengan faktor-faktor di masa yang akan datang yang
mungkin akan mempengaruhi posisi keuangan atau hasil
operasi perusahaan yang bersangkutan. Tujuan tiap penganalisa pada umumnya adalah untuk mengetahui tingkat rentabilitas dan likuiditas dari perusahaan yang bersangkutan, oleh karena itu angka-angka rasio pada dasarnya juga dapat digolongkan antara lain:
Universitas Sumatera Utara
31
1. Rasio-rasio likuiditas 2. Rasio-rasio solvabilitas 3. Rasio-rasio rentabilitas D.2 Macam-macam Rasio Keuangan 1. Ratio Likuiditas Menurut Munawir (2002:70) ”rasio likuiditas yaitu rasio yang digunakan untuk menganalisa dan menginterpretasikan posisi keuangan jangka pendek, dan sangat membantu manajemen untuk mengecek efisiensi modal kerja yang digunakan dalam perusahaan, serta penting bagi kredit jangka panjang dan pemegang saham untuk mengetahui prospek dari deviden dan pembayaran bunga di masa yang akan datang”. Suatu perusahaan dikatakan
mempunyai posisi
keuangan yang kuat
apabila mampu : a. Memenuhi kewajiban-kewajibannya tepat pada waktunya, yaitu pada saat ditagih (kewajiban keuangan terhadap pihak ekstern). b. Memelihara modal kerja yang cukup untuk operasi yang normal (kewajiban keuangan terhadap pihak intern). c. Membayar bunga dan deviden yang dibutuhkan. d. Memelihara tingkat kredit yang menguntungkan. e. Memenuhi kewajiban-kewajibannya tepat pada waktunya, yaitu pada saat ditagih (kewajiban keuangan terhadap pihak ekstern). f. Memelihara modal kerja yang cukup untuk operasi yang normal (kewajiban keuangan terhadap pihak intern). g. Membayar bunga dan deviden yang dibutuhkan. h. Memelihara tingkat kredit yang menguntungkan.
Universitas Sumatera Utara
32
Beberapa rasio yang dapat digunakan sebagai alat untuk menganalisa dan menginterpretasikan data dalam analisis posisi keuangan
jangka pendek
(likuiditas) yaitu : a) Cash Ratio Yang dimaksud dengan cash ratio adalah perbandingan antara jumlah kas ditambah dengan efek terhadap pasiva lancar. Jumlah Kas + Efek Cash Ratio = --------------------------- x 100% Pasiva Lancar b) Quick Ratio Quick ratio yaitu perbandingan
antara aktiva lancar
(tidak termasuk
persediaan) dengan hutang lancar yang merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya dengan tidak memperhitungkan persediaan, karena persediaan memerlukan waktu yang relatif lama untuk direalisir sebagai uang kas, walaupun kenyataannya mungkin persediaan lebih likuid daripada piutang. Aktiva Lancar - Jumlah Persediaan Quick Ratio = ---------------------------------------------- x 100% Passiva Lancar
c) Working Capital to Total Asset Ratio Working Capital to Total Asset Ratio yaitu perbandingan antara aktiva lancer dikurangi pasiva lancer terhadap total aktiva. Aktiva Lancar – Passiva Lancar Working Capital = ---------------------------------------------- x 100% Total Aktiva
Universitas Sumatera Utara
33
2. Laverage Ratio Laverage Ratio yaitu rasio yang digunakan untuk menganalisa dan menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi
seluruh kewajiban keuangan yaitu
hutang jangka pendek dan hutang jangka
panjang, baik dalam keadaan
perusahaan masih berjalan dalam keadaan perusahaan dilikuidasi. Suatu perusahaan dikatakan solvabel apabila
perusahaan tersebut
mempunyai aktiva atau kekayaan yang cukup untuk membayar semua hutanghutangnya. Sebaliknya apabila jumlah
aktiva tidak cukup atau lebih kecil
daripada jumlah hutangnya berarti perusahaan tersebut dalam keadaan insolvabel. Rasio-rasio keuangan yang termasuk dalam Laverage Ratio, antara lain: a. Debt Ratio Debt Ratio yaitu perbandingan antara total hutang dengan total aktiva. Total Hutang Debt Ratio = -------------------Total Aktiva
b. Long Term Debt to Equity Long Term Debt to Equity yaitu perbandingan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri. Hutang Jangka Panjang Long Term Debt to Equity = -------------------------------Modal Sendiri
c. Debt to Equity Ratio Debt to Equity Ratio yaitu perbandingan antara total pasiva dengan modal sendiri.
Universitas Sumatera Utara
34
Debt to Equity Ratio =
Total Pasiva -----------------Modal Sendiri
d. Time Interest Earning Ratio Time Interest Earning Ratio yaitu perbandingan antara total pasiva dengan total aktiva. Total Pasiva Time Interest Earning Ratio = -----------------Modal Sendiri
3. Profitability Ratio Profitability Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur profit yang diperoleh dari modal-modal yang digunakan untuk operasi perusahaan, atau rasio yang
digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan untuk
memperoleh keuntungan. Beberapa rasio profitabilitas antara lain : a. Ratio operating income dengan operating assets. Profitability suatu perusahaan dapat diukur dengan menghubungkan antara keuntungan yang diperoleh dari kegiatan pokok perusahaan dengan kekayaan yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan tersebut (operating assets). Ratio operating income dengan operating assets ini mencerminkan keuntungan yang diperoleh
tanpa mengingat
darimana sumber modal dan
menunjukkan tingkat efisiensi perusahaan dalam melaksanakan sehari-hari, dan sangat berguna untuk membandingkan antara dua perusahaan atau lebih yang memiliki struktur permodalan yang berbeda atau untuk membandingkan perusahaan yang sama untuk dua periode yang berbeda, karena dengan demikian
Universitas Sumatera Utara
35
maka akan diketahui earning power atau return on investment dari perusahaan yang bersangkutan. Rasio yang rendah menunjukkan kemungkinan-kemungkinan sebagai berikut: 1. Adanya over investment dalam aktiva yang digunakan untuk operasi dalam hubungannya dengan volume penjualan yang diperoleh dengan aktiva tersebut. 2. Merupakan cermin rendahnya volume penjualan dibandingkan dengan ongkos-ongkos yang diperlukan. 3. Adanya inefisiensi dalam produksi, pembelian dan pemasaran. 4. Adanya kegiatan ekonomi yang menurun. Pendapatan sebelum pajak ROA = ---------------------------------- x 100% Total aktiva b. Turnover dari Operating Assets Ratio Merupakan rasio antara jumlah
aktiva yang digunakan
dalam operasi
terhadap jumlah penjualan yang diperoleh selama periode tersebut. Dengan rasio ini dapat diketahui tentang sampai seberapa jauh suatu aktiva telah dipergunakan di dalam kegiatan perusahaan atau menunjukkan berapa kali operating assets berputar dalam suatu periode tertentu, biasanya, biasanya satu tahun. Rasio perputaran dari operating assets ini mempunyai kelemahankelemahan, antara lain : 1. Hanya menunjukkan hubungan
antara penghasilan dengan aktiva yang
dipergunakan dan tidak memberikan gambaran tentang laba yang diperoleh.
Universitas Sumatera Utara
36
2. Tingkat penjualan
yang diperoleh kemungkinan sekali dipengaruhi oleh
berbagai faktor di luar kemampuan perusahaan untuk diatasi. Untuk menghindari kelemahan-kelemahan tersebut di atas, maka turnover ini dapat dihubungkan dengan tingkat profit margin, yang diperoleh dengan cara membagi laba yang diperoleh dengan total penjualan netto. Laba bersih Net profit margin = ----------------------------------------- x 100% Total pendapatan operasional Laba kotor Gross profit margin = ------------------------- x 100% Total pendapatan c. Return On Investment Return on investment (ROI) merupakan teknik analisa yang lazim digunakan oleh pimpinan perusahaan untuk mengukur efektivitas dari keseluruhan operasi perusahaan, dan dalam analisa keuangan mempunyai arti yang sangat penting sebagai salah satu teknik analisa keuangan yang bersifat menyeluruh. Rasio ini menghubungkan
keuntungan yang diperoleh dari operasi perusahaan dengan
jumlah investasi atau aktiva yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan operasi tersebut. Besarnya return on investment dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu : 1. Turn over dari operating assets, yaitu tingkat perputaran aktiva yang digunakan untuk operasi. 2. Profit margin, yaitu besarnya keuntungan operasi yang dinyatakan dalam prosentase dan jumlah penjualan bersih, dimana profit margin
Universitas Sumatera Utara
37
ini mengukur tingkat keuntungan yang dapat dicapai oleh perusahaan dihubungkan dengan penjualannya. Kegunaan atau keuntungan dari return on investment adalah : a. Mempunyai sifat yang menyeluruh. b. Dapat dibandingkan efisiensi penggunaan modal dengan perusahaan lain yang sejenis. c. Dapat digunakan untuk mengukur efisiensi tindakan yang dilakukan oleh bagian lain, yaitu dengan mengalokasikan semua biaya dan modal ke dalam bagian yang bersangkutan. d. Dapat digunakan untuk mengukur profitabilitas dari masing-masing produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Sedangkan kelemahan-kelemahan dari return on investment adalah : a.
Sukar untuk membandingkan rate of return suatu perusahaan dengan perusahaan lain yang sejenis karena praktek akuntansi yang digunakan oleh masing-masing perusahaan berbeda-beda.
b.
Fluktuasi nilai dari uang. Laba bersih Return on investment (ROI) = ----------------- x 100% Total aktiva Laba bersih Return onequity = --------------------- x 100% Jumlah ekuitas
D.3 Analisis Rasio Keuangan Berdasarkan laporan keuangan dapat dikutip rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio rentabilitas adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
38
1) Rasio likuiditas Jumlah Kas + Efek a. Cash Ratio = --------------------------- x 100% Pasiva Lancar
Tahun 2006 = Rp. 194.358.908 Rp. 5.436.758.800 = 0,03 % Tahun2007 = Rp. 95.578.922 Rp. 9.596.152.993 = . 0,009 % b.
=
Quick ratio
Tahun 2006 =
x 100%
x 100%
Aktiva lancar − jlh persediaan x 100% Passiva lancar
Rp 43.627.737.908 − Rp 43.073.550.000 x 100% Rp 5.436.758.800
= 0,10 % − Rp. 45.993.771.435 Tahun2007 = Rp. 52.165.923.357 x 100% Rp 9.596.152.993 = 0,64 %
Keterangan: dalam rasio cepat setiap tahunnya ada kenaikan yang tahun 2006 dari 0,10% di tahun 2007 menjadi 0,64%. c. Working Capital to Total Asset Ratio Working capital =
Aktiva lancar − Passiva lancar x 100% Total aktiva
Universitas Sumatera Utara
39
− Rp. 5.436.758.800 Tahun2006 = Rp. 43.627.737.908 x 100 % Rp. 46.049.318.800 3 = 0,82 % Tahun2007 =
Rp. 52.165.923.357 − Rp. 9.596.152.993
= 0,81 %
x 100 %
Rp. 52.695.600.107
2) Rasio Leverage ( Leverage Ratio ) a. Debt Ratio Total Hutang Debt Ratio = ------------------Total Aktiva 45.049.318.800 Tahun 2006 = --------------------45.409.769.808 = 0,99 51.642.088.661 Tahun 2007 = --------------------52.695.600.107 = 0,98 b. Long Term Debt to Equity Ratio Hutang Jangka Panjang Long Term Debt to Equity Ratio = ------------------------------Modal Sendiri 39.612.560.000 Tahun 2006 = ----------------------19.650.514.285 = 2,01 42.045.925.568 Tahun 2007 = ----------------------12.063.142.857 = 3,48
Universitas Sumatera Utara
40
c. Debt to Equity Ratio Total Passiva Debt to Equity Ratio = ------------------Modal 63.093.128.030 Tahun 2006 = -----------------------19.650.514.285 = 3,21 69.700.599.707 Tahun 2007 = ----------------------20.063.142.857 = 3,47
d. Time Interest Earned Ratio Total Pasiva Time Interest Earned Ratio = ---------------------------Total Modal Sendiri 63.093.128.030 Tahun 2006 = --------------------8.000.000.000 = 7,88 69.700.599.707 Tahun 2007 = --------------------8.000.000.000 = 8,71
Universitas Sumatera Utara
41
3) Rasio Aktivitas ( Activity Ratio ) a. Total Asset Turn Over
Total asset turn over =
Tahun 2006 =
Total penjualan Total aktiva
x 1 kali
Rp 1.650.514.285 x 1 kali Rp 63.093.128.030
= 0,02 x Rp 2.063.142.857 Rp 69.700.599.707 = 0,02 . x
Tahun 2007 =
x 1 kali
b. Fixed Asset Turn Over Fixed asset turn over =
Total pendapa tan operasional x 1 kali aktiva lancar
Rp 1.650.514.285 x 1 kali Rp 585.169.000 = 2,82 x
Tahun 2006 =
Rp 2.063.142.857 Rp 585.169.000 = 3,52 . x
Tahun 2007 =
x 1 kali
c. Inventory Turn Over Inventory turn over =
Total penjualan x 1 kali Jumlah persediaan
Universitas Sumatera Utara
42
Rp 1.650.514.285 x 1 kali Rp 43.073.550.000 = 0,03 x
Tahun 2006 =
Rp 2.063.142.857 Rp 45.993.771.435 = 0,04 . x
Tahun 2007 =
x 1 kali
d. Rata-rata Periode Penjualan ` Rata − rata periode penjualan =
365 hari x 1 hari Investasi turn over
365 x 1 hari 0,03 x = 12.166 hari
Tahun 2006 =
365 x 1hari 0,04. x = 9.125 hari
Tahun 2007 =
e. Perputaran Piutang
Perputaran piu tangg =
Total penjualan Jumlah piutang 1.650.514.285 359.829.000 = 4,58 x
Tahun 2006 =
2.063.142.857 . 6.076.573.000 = 0,33 x
Tahun 2007 =
x1
x 1 kali
x 1 kali
Universitas Sumatera Utara
43
f. Rata-rata Periode pengumpulan Piutang Rata − rata periode =
365 hari x 1 hari Perputaran Piutang
365 x 1 hari 4,58 x = 79 hari
Tahun 2006 =
365 x 1 hari . x 0,33 = 1.106 hari
Tahun 2007 =
g. Working Capital Turn Over
Working capital =
Tahun 2006= = Tahun 2007 =
Total penjualan x1 aktiva lancar − passiva lancar
Rp 1.650.514.285 Rp 43.627.737.908 − Rp 5.436.758.800
x1
0,04 Rp 2.063.142.857 Rp 52.165.923.357 − Rp 9.596.152.993
x1
= 0,05 a. Profitability Ratio a. Return on Asset (ROA)
ROA =
pendapatan sebelum pajak Total aktiva
x 100 %
Universitas Sumatera Utara
44
Rp 509.584.685 Rp 46.049.318.800 = 0,03
Tahun 2006 =
Rp 636.980.857 Rp 52.695.600.107 = 0,02 .
Tahun 2007 =
b. Net Profit Margin
Net profit m arg in =
Laba bersih x 100 % Total pendapatan operasional
Rp 42.809.237 Rp 1.650.514.285 = 0,02
Tahun 2006 =
Rp 53.511.546 Rp 2.063.142.857 = 0,03 .
Tahun 2007 =
Laba Kotor c. Gross Profit Margin = -----------------------Total Pendapatan 10.509.584.685 Tahun 2006 = ----------------------11.609.514.285 = 0,90 10.636.980.857 Tahun 2007 = ---------------------12.063.142.857 = 0,88
Universitas Sumatera Utara
45
d. Return on Investment (ROI) ROI =
Laba bersih x 100 % Total aktiva
Tahun 2006 =
Rp 42.809.237 Rp 1.000.000.000
= 0,04 Rp 53.511.546 Rp 1.053.511.546 = 0,05 .
Tahun 2007 =
e. Return on Equity (ROE) ROE =
Laba bersih x 100 % Jumlah ekuitas
Rp 42.809.237 Rp 46.049.318.800 = 0,0009
Tahun 2006 =
Rp 53.511.546 Rp 52.695.600.107 = 0,001 .
Tahun 2007 =
Universitas Sumatera Utara