98
Pengaruh Advertising terhadap Keputusan Pembelian Produk Mobil Toyota pada PT Astra Internasional Auto 2000 Bandung Causality Study Muhammad Luhur Pambudi Parahyangan Catholic University, Bandung, Indonesia email :
[email protected]
Abstract Background: PT Astra International Auto2000 Bandung sell several kinds of Toyota car models such as the Toyota Avanza, Toyota Yaris, Toyota Fortuner, Toyota Corolla, Toyota Innova, Toyota Ethios Falco, dll.PT Astra International Auto2000 using various methods of promotion mix, such as advertising, personal selling, promotion sales, and public relations and direct marketing tool used by companies to communicate persuasively customer value and customer relationships. Objective: To determine the effect on purchasing decisions Advertising Toyota product at PT Astra International Bandung. Methods: The method used in this research is quantitative data that aims to determine the effect of advertising on purchase decision variables Result: A total of 33.9% variable purchase decisions are influenced by advertising activities. While the remaining 66.1% variable purchase decisions are influenced by variables such as sales promotion mix personal, sales promotion, public relations and direct marketing. Conclusion: Influence between advertising variable (X) and the purchase decision variable (Y) reached 33.9% (R Square), the percentage included in the low category. Companies can improve advertising to be more influential variables or increase its attention to the other promotional mix variables (personal selling, sales promotion, masyarakar relations, and direct marketing) are likely to have a higher influence than the advertising activities Keywords : advertising, buying decision, marketing mix
1. Pendahuluan Seiring meningkatnya perekonomian bangsa Indonesia setiap tahunnya, maka berpengaruh pula pada tingginya daya beli masyarakat Indonesia. Permintaan terhadap produk maupun jasa baik secara kualitas maupun kuantitas akan semakin meningkat, fenomena ini mendorong setiap produsen untuk berlomba menciptakan berbagai macam produk maupun jasa yang akan ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
99
Dalam hal ini permintaan barang khususnya kendaraan roda empat terus meningkat dikarenakan semakin tingginya minat dan daya beli konsumen terhadap kendaraan roda empat, dimana kendaraan roda empat adalah barang yang berfungsi untuk menunjang kehidupan sehari– hari. Konsumen khususnya masyarakat dengan kelas ekonomi menengah membutuhkan kendaraan yang memiliki banyak manfaat dan dapat mengangkut banyak penumpang. Penjualan mobil dari distributor ke dealer (wholesale) pada 2012, berdasarkan laporan dari salah satu anggota GAIKINDO mencapai 1,116 juta unit ataunaik 24,8 persen dari tahun sebelumnya 894.164 unit. Hampir semua merek memperoleh kenaikkan penjualan pada tahun lalu. Kendati GAIKINDO belum mengumumkan target penjualan tahun ini, beberapa merek masih yakin tahun ini penjualan akan naik. "Menurut saya, penjualan tahun ini 1,2 juta unit, meski muncul tantangan dari kenaikan UMP, TDL dan pelemahan rupiah," jelas Takayuki Kimura, Regional Vice President Nissan Motor Corporation Asia dan Oceania. Toyota adalah salah satu produsen mobil yang ikut meramaikan persaingan penjualan kendaraan roda empat. Melihat semakin besarnya minat masyarakat akan kendaraan roda empat, Toyota memanfaatkan peluang bisnis tersebut dengan menciptakan produk yang memenuhi kriteria yang di butuhkan oleh konsumen.Melalui dealer resminya yaitu PT Astra International Auto2000, Toyota membangun jaringan pemasaran dan penjualan di hampir seluruh wilayah Indonesia.Penulis memfokuskan penelitian pada PT Astra International Auto2000 Bandung. PT Astra International Auto2000 Bandung menjual beberapa macam model mobil Toyota seperti Toyota Avanza, Toyota Yaris, Toyota Fortuner, Toyota Alphard, Toyota Innova, Toyota Ethios Falcao, dll.PT Astra International Auto2000 menggunakan berbagai metode bauran promosi, seperti advertising, penjualan personal, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan dan sarana pemasaran langsung yang digunakan perusahaan untuk mengkomunikasikan nilai pelanggan secara persuasif dan hubungan pelanggan. Advertising adalah salah satu bagian dari kegiatan bauran promosi yang besar perananya dalam mempengaruhi persepsi pasar terhadap produk. Advertising adalah suatu bentuk komunikasi yang ditujukan untuk mengajak orang yang melihat, membaca atau mendengarnya untuk melakukan sesuatu. Advertising biasanya mencakup nama produk atau layanan dan bagaimana produk dan layanan itu bisa bermanfaat bagi pembeli, untuk mengajak calon pembeli potensial untuk membeli atau mengkonsumsi produk tertentu. Advertising merupakan salah satu komponen penting dalam bisnis
100
melalui advertising pesan-pesan dari produsen disampaikan kepada para calon konsumen dan konsumenyang telah menggunakan produk ataupun jasa. Bagi konsumen, advertising sangat menolong karena sifatnya memberi informasi.Jika iklan itu mengenai produk baru.nuansa promosinya sangat kental. Dari konsumen yang tidak tahu menjadi tahu. Sementara, bagi pemakai tetap suatu produk atau jasa.iklan mempunyai tujuan untuk mengingatkan produk. (Bintani : 2008, 1) Kreatifitas dalam iklan juga sangat dibutuhkan selama tidak menyimpang dari tujuan advertising yang dibentuk perusahaan. Dalam hal ini, mengingat banyaknya perusahaan yang bergerak dalam bidang yang sama akan membuat iklan menjadi salah satu strategi yang penting untuk diperhatikan dalam perusahaan agar dapat menarik konmsumen untuk membeli produk mereka. Iklan yang menarik, kreatif dan gencar dapat mendorong konsumen untuk melakukan keputusan pembelian atas produk yang bersangkutan. (Bintani : 2008, 2) Dalam memasarkan dan menarik perhatian konsumen dalam melakukan pembelian, PT Astra International Auto2000 Bandung menjalankan aktifitas advertising sebagai salah satu strategi promosinya. Berdasarkan hasil observasi selama praktika kerja lapangan dan wawancara dengan pihak PT Astra International Auto2000 Bandung, periklanan utama yang dilakukan adalah untuk menginformasikan dan mengingatkan mengenai produk yang dijual. Serta memberikan informasi bahwa Auto2000 merupakan tempat penjualan resmi mobil toyota yang nyaman, mudah, pelayanan yang ramah, dan terpercaya. PT Astra International melakukan aktivitas advertising secara rutin melalui beberapa media, seperti media elektronik, media cetak, dan media online. Dalam hal ini periklanan yang dilakukan oleh PT Astra International Auto2000 Bandung akan membantu konsumen dalam mengambil keputusan pembelian. 2. Metodologi a. Metode Penelitian Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Menurut (Sugiyono, 2012 : 6) data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka, atau data kualitatif yang diangkakan (skoring). b. Variabel Penelitian - Variabel Independen Variabel independen merupakan variabel advertising, karena variabel advertising yang mempengaruhi variabel lainnya.
101
- Variabel Dependen Variabel dependen merupakan variabel keputusan pembelian. Variabel minat keputusan pembelian merupakan variabel yang dipengaruhi. c. Teknik Sampling Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik nonprobability sampling. Menurut (Sugiyono, 2012 : 125), nonprobability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Dengan menggunakan pengambilan sampling purposive. Dimana teknik pengambilan sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Maksud dari pertimbangan tersebut adalah menggunakan kriteria-kriteria tertentu. Kriteria pemilihan sampel tersebut adalah a. Masyarakat yang pernah menggunakan mobil toyota dan pernah melakukan pembelian mobil toyota di dealer Auto2000 Bandung. b. Masyarakat yang pernah merasakan ataupun yang mengetahui mengenai advertising yang dilakukan oleh Auto2000 Bandung. d. Teknik Analisis Data - Analisis Regresi Untuk mengetahui bagaimana suatu data yang terdiri atas beberapa variabel yang berhubungan, digunakan analisis regresi. Menurut Prof. Dr. Sugiyono (2010 : 261) regresi linier sederhana didasarkan pada satu hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan variabel independen. Persamaan umum regresi linier sederhana adalah sebagai berikut: Ŷ= a + bX Dimana: Ŷ = Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan. a = Harga Y ketika harga X = 0 (harga konstan). b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada perubahan variabel independen. Bila (+) arah garis naik, dan bila (-) maka arah garis turun. X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.
102
Pengujian regresi linear dapat menggunakan aplikasi SPSS dengan langkahlangkah sebagai berikut: 1) Kemudian masukkan data rata-rata masing variabel (advertising
dan
keputusan pembelian) yang akan dianalisis.\ 2) Kemudian klik menu bar analyze, kemudian klik regression, kemudian klik linear. 3) Kemudian akan muncul kotak linear regression. 4) Setelah itu masukkan variabel x ke independent dan variabel y ke dependent. 5) Kemudian klik statistics. 6) Setelah itu checklist estimates, model fit, kemudian klik continue. 7) Kemudian klik OK. - Koefisien Determinasi Menurut ( Abdurahman dan Ali Muhidin, 2011: 218) koefisien determinasi merupakan kuadrat dari koefisien korelasi (R2) yang berkaitan dengan variabel bebas dan variabel terikat. Dalam analisis regresi, koefisien determinasi ini biasanya dijadikan dasar dalam menentukan besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Adapun rumus yang digunakan untuk melihat besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat adalah koefisien korelasi dikuadratkan lalu dikali seratus persen (KD = R2 * 100%). Selanjutnya hasil perhitungan di bandingkan dengan tabel interprestasi koefisien determinasi sebagai berikut : Tabel 2.3 Intepretasi Koefisien Determinasi Nilai R2 (%)
Interpretasi
0,00 – 19,99
Rendah Sekali
20 – 39,99
Rendah
40 – 59,99
Sedang
60 – 79,99
Tinggi
80 – 100
Tinggi Sekali Sumber : Riduwan (2007:89)
103
- Uji Hipotesis dan Uji t test Untuk mengetahui apakah model regresi di atas sudah benar atau salah, diperlukan uji hipotesis. Uji hipotesis menggunakan angka F pada tabel anovab pada hasil uji regresi menggunakan SPSS. Hipotesisnya berbunyi sebagai berikut: H0: tidak ada hubungan linier antara variabel (X) dengan variabel (Y). H1: ada hubungan linier antara variabel (X) dengan variabel (Y). Pengujian dapat dilakukan dengan cara membandingkan besarnya angka Fpenelitian dengan Ftabel seperti berikut: 1) Menghitung Fpenelitian dengan melihat tabel anovab. 2) Menghitung Ftabel dengan ketentuan taraf signifikansi 0,05 dan derajat kebebasan (DK) dengan ketentuan numerator: jumlah variabel – 1; dan denumerator: jumlah kasus – 4. Dengan ketentuan tersebut, diperoleh angka (DK) dari Ftabel. 3) Menentukan kriteria uji hipotesis sebagai berikut: Jika Fpenelitian > Ftabel maka H0 ditolak dan H1 diterima. Jika Fpenelitian < Ftabel maka H0 diterima dan H1 ditolak. 4) Mengambil keputusan.
3. Hasil Penelitian 3.1 Implementasi Advertising dan Keputusan Pembelian a. Implementasi Advertising Tabel 3.9 Tabulasi Data Hasil Penghitungan Jawaban Kuesioner Variabel Advertising Frekuensi Jawaban Questioner
Total
Skor
SS
S
N
TS
STS
1
33
62
5
-
-
100
428
2
17
59
22
-
2
100
389
3
25
44
28
3
-
100
391
4
9
47
38
3
3
100
356
5
17
41
33
7
2
100
364
6
17
38
34
10
1
100
360
104 7
13
47
30
9
1
100
362
8
17
51
32
-
-
100
385
9
11
52
24
12
1
100
360
10
23
25
39
11
2
100
356
11
18
33
35
14
-
100
355
12
27
44
23
5
1
100
391
13
16
47
28
7
2
100
368
Jumlah Jawaban
4865
Jawaban Ideal (5x100x13)
6500
Persentase (4865/6500)x100%
74,84%
Sumber : Hasil Olah Data Penulis Berdasarkan tabel 2.12 didapat nilai sebesar 74,84%, jika hasil tersebut dibandingkan dengan tabel Kriteria Persentase Skor Tanggapan Responden Terhadap Skor Ideal yang dikemukakan oleh Umi Narimawati (2007:84) maka persentase berada di antara 68,01% - 84% atau masuk dalam kategori baik. 74,84% 3
20%
36%
52%
68%
84%
100
Berdasarakan hasil perhitungan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan atau
implementasi advertising yang dilakukan oleh PT Astra
International Auto2000 Bandung sudah baik. Namun dari 13 item yang telah di hitung, perlu di perhatikan untuk diperbaiki pada item nomer 11 yaitu mengenai iklan yang meyakinkan konsumen bahwa membeli mobil toyota di PT Astra International Auto2000 Bandung merupakan keputusan yang tepat, karena memperoleh poin terkecil dengan angka 355
105
b. Implementasi Keputusan Pembelian
Tabel 3.1 Tabulasi Data Hasil Penghitungan Jawaban Kuesioner Variabel Keputusan Pembelian Frekuensi Jawaban Questioner
Total
Skor
SS
S
N
TS
STS
14
20
34
26
15
5
100
349
15
19
47
21
10
3
100
369
16
20
52
23
1
4
100
383
17
19
54
20
6
1
100
384
18
18
47
24
10
1
100
371
19
22
54
15
9
-
100
389
20
24
39
32
5
-
100
382
21
15
45
39
1
-
100
374
22
18
38
39
3
2
100
367
23
14
28
48
8
2
100
344
Jumlah Jawaban
3712
Jawaban Ideal (5x100x10)
5000
Persentase (3712/5000)x100%
74,24%
Sumber : Hasil Olah Data Penulis Berdasarkan tabel 2.13 didapat nilai sebesar 74,24%, jika hasil tersebut dibandingkan dengan tabel Kriteria Persentase Skor Tanggapan Responden Terhadap Skor Ideal yang dikemukakan oleh Umi Narimawati (2007:84) maka persentase
berada di antara 68,01% - 84% atau masuk dalam kategori
berminat/baik.
106
20%
36%
52%
68%
74,24%84%
100%
Berdasarakan hasil perhitungan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa minat konsumen dalam melakukan keputusan pembelian di PT Astra International Auto2000 Bandung sudah baik/berminat. Namun dari 10 item yang telah di hitung, perlu di perhatikan untuk diperbaiki pada item nomer 23 yaitu mengenai pemberian saran konsumen kepada orang lain untuk membeli mobil toyota di PT Astra International Auto2000 Bandung, karena memperoleh poin terkecil dengan angka 349. 3.4. Pengaruh Advertising terhadap Keputusan Pembelian Produk Mobil Toyota pada PT Astra International Tabel 3.2 Coefficientsa
Model 1
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B (Constant)
Std. Error
11,596
3, 623
,525
,074
X
Beta
T
,582
Sig.
3,201
,002
7,086
,000
a. Dependent Variable: Y Sumber : SPSS 20.0 Tabel 3.3 Koefisien Determinasi Model 1
R
R Square
0,582a
0,339
Adjusted R Square 0,332
Std. Error of the Estimate 3,855
Sumber : SPSS 20.0
a. Uji Regresi Linier Dari hasil tabel Coefficient yang telah diolah melalui SPSS, maka diperoleh persamaan regresi sederhana sebagai berikut: Y = a + bX
107
Y = 11,596 + 0,525X Keterangan : Y = Keputusan Pembelian X = Advertising a = konstanta b = koefisien regresi Dari tabel 2.17 maka dapat dilihat nilai a sebesar 11,596 dan nilai b sebesar 0,525. Jadi dapat disimpulkan bahwa jika tidak ada kegiatan advertising, maka nilai X (keputusan pembelian) adalah 11,596. Dalam penelitian ini nilai b = 0,525 yang berarti positif, maka setiap penambahan (karena tanda +) satu kegiatan advertising, akan meningkatkan keputusan pembelian sebesar 0,525. Maka setiap penambahan atau penurunan kegiatan advertising akan berpengaruh dengan kenaikan atau penurunan satu skala keputusan pembelian
b. Koefisien Determinasi Analisis ini digunakan untuk menentukan besarnya pengaruh variabel advertising (X) terhadap variabel keputusan pembelian (Y). besarnya pengaruh tersebut dapat di lihat dari tabel pengujian regresi. Nilai R square menunjukan angka 0,339. Angka tersebut digunakan untuk menghitung koefisien determinasi melalui rumus berikut. KD = R2 x 100% KD = 0,339 x 100% KD = 33,9% Setelah melakukan penghitungan di peroleh nilai sebesar 33,9%, nilai tersebut dibandingkan
dengan
tabel
inteprestasi
koefisien
determinasi
yang
dikemukakan oleh Riduwan (2007: 89) maka nilainya berada diantara 20 – 39,99 atau masuk dalam kategori rendah. Artinya sebanyak 33,9% variabel keputusan pembelian dipengaruhi oleh kegiatan advertising. Sedangkan sisanya 66,1% variabel keputusan pembelian dipengaruhi oleh variabelvariabel bauran promosi lainnya seperti penjualan personal, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan pemasaran langsung.
108
4. Saran dan Kesimpulan 4.1 Kesimpulan 1. Untuk Implementasi variabel X yaitu advertising diperoleh persentase sebesar 74,84%, jika persentase tersebut dibandingkan dengan tabel Kriteria Persentase Skor Tanggapan Responden Terhadap Skor Ideal yang dikemukakan oleh Narimawati (2007:84) maka persentase berada diantara 68% - 84% atau masuk dalam kategori baik. Maka dapat disimpulkan bahwa implementasi advertising yang dilakukan oleh PT Astra International Auto2000 Bandung sudah baik. 2. Untuk Implementasi variabel Y diperoleh persentase sebesar 74,24%, jika persentase tersebut dibandingkan dengan tabel Kriteria Persentase Skor Tanggapan Responden Terhadap Skor Ideal yang dikemukakan oleh Narimawati (2007:84) maka persentase berada diantara 68% - 84% atau masuk dalam kategori baik/berminat. Maka dapat disimpulkan bahwa minat konsumen dalam melakukan keputusan pembelian yang dilakukan, ketika membeli produk mobil toyota di PT Astra International Auto2000 Bandung sudah baik/berminat. 3. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, maka diperoleh kesimpulan bahwa t hitung > t tabel atau 7,086 > 1,66. Artinya, H0 ditolak dan H1 diterima maka terdapat pengaruh antara variabel advertising (X) dengan variabel keputusan pembelian (Y). Dan besarnya pengaruh advertising terhadap keputusan pembelian konsumen produk mobil toyota di PT Astra International Bandung adalah 0,339 atau 33,9%. 4.2 Saran 1. Untuk implementasi variabel advertising (X) terdapat 1 dari 13 item yang perlu diperhatikan untuk diperbaiki, yaitu item nomer 11 mengenai iklan yang meyakinkan konsumen bahwa membeli mobil toyota di PT Astra International Auto2000 Bandung merupakan keputusan yang tepat, karena memperoleh poin terkecil dengan angka 355. Kedepannya Auto2000 dapat menyertakan testimoni dari para pelanggan yang telah melakukan pembelian di dalam kegiatan advertisingnya. Agar calon pembeli merasa lebih yakin dalam mengambil keputusan untuk membeli mobil di Auto2000. 2. Untuk implementasi variabel keputusan pembelian (Y) terdapat 1 dari 10 item yang perlu diperhatikan untuk diperbaiki, yaitu item nomer 23 mengenai pemberian saran konsumen kepada orang lain untuk membeli mobil toyota di PT Astra International
109
Auto2000 Bandung, karena memperoleh poin terkecil dengan angka 349. Kedepannya Auto2000 dapat menambahkan kalimat ajakan untuk merekomendasikan kepada teman, sahabat, dan keluarga untuk membeli mobil di Auto2000 di dalam kegiatan advertisingnya. Selain itu Auto2000 dapat memberikan reward atau insentif kepada orang yang berhasil membujuk teman, sahabat, dan keluarganya untuk membeli mobil di Auto2000. 3. Dilihat dari koefisien determinasi yang diperoleh, maka besarnya pengaruh antara variabel advertising (X) dan variabel keputusan pembelian (Y) mencapai 33,9% (R Square), persentase tersebut masuk dalam kategori rendah. Perusahaan dapat memperbaiki variabel advertising agar lebih berpengaruh atau meningkatkan perhatiannya kepada variabel bauran promosi lain (penjualan personal, promosi penjualan, hubungan masyarakar, dan pemasaran langsung) yang kemungkinan memiliki pengaruh lebih tinggi dibandingkan dengan kegiatan advertising. DAFTAR PUSTAKA Abdurahman, M ; S.A. Muhidin dan A. Somantri, (2011), Dasar-Dasar Metode Statistika Untuk Penelitian, Cetakan pertama, Bandung : Pustaka Setia. Achmad Buchory, Herry dan Saladin, Djaslim, (2010), Manajemen Pemasaran, Edisi pertama, Bandung : Linda Karya. Amstrong, Gary & Philip, Kotler, (2002), Dasar-Dasar Pemasaran, Jilid 1, Alih Bahasa: Alexander Sindoro dan Banyamin Molan, Jakarta : Prenhalindo. Arikunto, S, (1998), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta : Rineka Cipta. Budi Santos (2010), “Pengaruh Promosi Penjualan Terhadap Keputusan Pembelian Produk Pada PT. Sumber Alfaria Trijaya (Alfamart) Bandung. “Skripsi”. Universitas Pasundan, Bandung. Griffin, Ricky & Ronald, Ebert, (2008), Business Essentials, Seventh Edition, Prentice Hall. Halila, Rini. (2010). “Analisis Kinerja Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Pada Auto2000 Gatot Subroto Medan. “Jurnal”. Universitas Sumatera Utara, Medan. Kotler, Philip dan Amstrong, Gary, (1997), Dasar-Dasar Pemasaran, Jilid II, Jakarta : Prenhalindo.
110
Kotler, Philip dan Amstrong, Gary, (2001), Prinsip-Prinsip Pemasaran, Jilid I, Jakarta : Erlangga. Kotler, Philip dan Armstrong, Gary, (2008), Prinsip-prinsip Pemasaran (Edisi 12, Jilid 1 & 2) Jakarta : Penerbit Erlangga. Kotler, Philip dan Lane Keller, Kevin, (2009), Manajemen Pemasaran, Jilid 1, Edisi ketigabelas, Jakarta : Penerbit Erlangga. Kotler, Philip & Amstrong, Gary, (2012), Priciples of Marketing, Fourteenth Edition, Prentice Hall. Kotler, Philip & Lane Keller, Kevin, (2012), Marketing Management, Fourteenth Edition, Pearson Education Limited. Malhotra, Naresh K, (2009), Riset Pemasaran (Marketing Research) (Edisi ke-4 Jilid 1), New Jersey, Indonesia : PT Indeks. Purwanto, Dwi. (2008). “Prosedur Kerja Toyota Home Servis Pada PT Astra International Toyota Sales Operation Cabang Pasteur Bandung. “Skripsi”. Universitas Komputer Indonesia, Bandung. Rian Bintani (2008), “Pengaruh Periklanan Produk Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada PT. Sumber Alfaria Trijaya (Alfamart) Bandung. “Skripsi”. Universitas Widyatama, Bandung. Sofy Fathya Karima. (2013). “Pengaruh Personal Selling terhadap Keputusan Pembelian Polis Asuransi Produk Jasa indo Oto PT. Asuransi Jasa Indonesia Cabang Bandung. “Jurnal”. Universitas Pasundan, Bandung. Sugiyono (2012), Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi, Cetakan kedua, Bandung : Alfabeta. Swastha, Basu, (1993), Manajemen Penjualan, Edisiketiga, Yogyakarta, BPFE. Taufiqurahman (2008). “Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Sepatu Pada Perusahaan Sepatu House Of Mr. Pienk Malang. “Jurnal”. Universitas Islam Negeri, Malang. http://www.frontier.co.id/2013/pentingnya-strategi-yang-tepat-untuk-memenangkanpersaingan/Diakses pada 24 Agustus 2013 21.00 WIB. http://otomotif.kompas.com//2013/01/11/rekor-baru-penjualan-mobil-di-indonesia1.161-juta-unit/ Diakses pada 20 Agustus 2013 20.00 WIB. http://www.poultryindonesia.com/2013/pentingnya-promosi/ Diakses pada 20 Agustus 2013 20.00 WIB.