BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2.1 Data Perusahaan 1. Nama Perusahaan
: Kolam Ikan Nila “Aurora”
2. Bidang Usaha
: Pembudidayaan Ikan Nila
3. Jenis Produk/Jasa
: Ikan Nila
4. Alamat Perusahaan
: Jl. Jamin Ginting No. 103 Pancur Batu
5. Nomor Telepon
: 081263093343
6. Alamat Email
:
[email protected]
7. Bank Perusahaan
: Bank Mandiri
8. Mulai berdiri
: Januari 2012
2.2 Biodata Pemilik 1. Nama
: May Susanti Br. Tungkir
2. Jabatan
: Pemilik Usaha
3. Tempat dan Tanggal Lahir
: Pangambatan, 01 Mei 1990
4. Alamat Rumah
: Jl. Jamin Ginting No. 564
5. Nomor Telepon
: 081263093343
6. Alamat Email
:
[email protected]
7. Pendidikan Terakhir
: Diploma III
2.3 Struktur Organisasi Adapun usaha pembudidayaan ikan nila ini didirikan dan dimilikii oleh May Susanti Br. Tungkir dibantu oleh 3 orang staf yang bergerak dibidangnya masing-masing.
May Susanti Br. Tungkir Pimpinan
Grey Agave Sagala
Dina Lautamia Silaban
Joshua Ginting
Staf Keuangan
Staf Administrasi & HRD
Staf Penelitian & Riset
Gambar 2.3 Struktur Organisasi Kolam Ikan Nila “Aurora”
2.3.1 Susunan Pemilik/Pemegang Saham Nama
Jumlah Saham
Nilai Saham
May Susanti
Total
Persentase 100%
0
0
100%
Tabel 2.3.1 Susunan Pemilik/Pemegang Saham
2.4 Aspek Pasar Dan Pemasaran 2.4.1 Deskripsi Barang/Produk Pembudidayaan atau budi daya ikan merupakan salah satu usaha yang bertujuan untuk memperoleh hasil yang lebih tinggi atau lebih banyak dibandingkan bila ikan itu dibiarkan hidup secara alami. Ruang lingkup kegiatan budi daya ikan mencakup pengendalian pertumbuhan dan pengembiakan. Ikan nila tergolong ke dalam family cichlidae dan berasal dari sungai Nil di Mesir. Ikan nila didatangkan ke Bogor pada tahun 1969 oleh Lembaga Penelitian Perikanan Darat (LPPD). Setelah diteliti dan diperbanyak, kemudian disebarluaskan ke berbagai propinsi di Indonesia sekitar tahun 1971. Ikan nila memiliki rupa yang mirip ikan mujair, tetapi ikan ini berpunggung lebih tinggi dan lebih tebal. Ciri khas lainnya adalah adalah garis-garis (bars) yang jelas pada badan sirip ekor dan sirip punggung. Nila mempunyai banyak varietas atau ras. Beberapa varietas yang beredar di Indonesia adalah nila merah, nila hitam, nila nirwana, nila gift, nila gesit, nila
get dan nila jica.Pertumbuhan individu ikan nila lebih cepat daripada ikan mujair. Ikan nila dapat mencapai ukuran lebih dari satu kilogram pada umur sekitar satu tahun. Karena berbagai sifat yang lebih unggul dari pada ikan mujair, maka introduksi ikan nila yang dipelihara di kolam terpal ini dapat menggeser kedudukan ikan mujair. Kolam terpal maksudnya adalah kolam yang keseluruhan bentuknya, mulai dari bagian dasar sampai sisi-sisi dindingnya menggunakan bahan utama berupa terpal. Selain berbentuk kolam tanah atau kolam tembok, kolam terpal juga dapat berbentuk bak tetapi disokong dengan kerangka dari bambu, kayu, pipa atau besi.
Gambar 2.4.1 Jenis-Jenis Ikan Nila
2.4.2 Keunggulan Produk yang di Miliki 1. Kualitas ikan bermutu baik dan masih segar karena langsung dari kolam 2. Harga dapat dijangkau semua lapisan msyarakat 3. Ikan tidak berbau lumpur 4. Rasa dagingnya yang khas dengan kandungan omega dan gizi yang cukup tinggi, sehingga sering dijadikan sebagai sumber protein yang murah dan mudah didapat.
2.4.3 Gambaran Pasar Pasar yang akan dituju perusahaan pembudidayaan ikan nila ini sangatlah terbuka seperti pembeli individu (ibu rumah tangga dan konsumen yang gemar memancing), didtributor yang akan membantu dalam proses pemasaran ke pasarpasar tradisional, pusat perbelanjaan modern, restaurant dan hotel-hotel mewah. Selain itu pasar nila ini juga diharapkan akan merambah di pasar ekspor ke negara-negara asing seperti AS, Hongkong dan Jepang. Hal ini bisa dikatakan demikian karena posisi nila sebagai lauk di negara asing sangat penting. Begitu pentingnya nila di negara AS sehingga pada tahun 2009 diadakan lomba membuat resep nila yang dilaksanakan di Florida. Oleh karena itu peluang pasar ikan nila ini akan semakin lebar.
2.4.4 Target atau Segmen Pasar yang dituju •
Ibu rumah tangga
•
Distributor
•
Pasar tardisional, pasar modern, rumah makan pinggir jalan, restoran, hotel-hotel mewah
•
Negara-negara pengekspor ikan nila
2.4.5 Trend Perkembangan Pasar ekonomi masyarakat sekarang ini memang sedikit menurun akibat meningkatnya harga kebutuhan hidup. Tapi karena ikan adalah kebutuhan untuk pangan maka pasar ikan ini akan tetap lancar, permintaan konsumen pasti tetap.banyak. Berarti tren penjualan tetap baik. Saat ini permintaan terhadap ikan air tawar meningkat sehingga banyak pengusaha yang mengembangkan usahanya dibidang pembudidayaan ikan nila. Agar dapat terus bersaing dan mengembangkan usaha kolam ikan nila ini maka kami akan melakukan berbagai inovasi terhadap produk. Selera konsumen terhadap ikan nila sangat tinggi yang menyebabkan permintaan terhadap ikan nila akan meningkat.
2.4.6 Proyeksi Penjualan Proyeksi Penjualan dengan menggunakan Pertumbuhan Pasar Growth Market = Revenue tahun ini – Revenue tahun lalu x 100% Revenue tahun lalu = Rp 15.808.000 – Rp 11.000.000 x 100 % Rp 11.000.000
= 40%
2.4.7 Strategi Pemasaran
2.4.7.1 Strategi Produk
1. Menggunakan benih-benih unggul agar hasilnya semakin baik 2. Memberikan makanan ikan yang banyak mengandung protein seperti pelet agar pertumbuhannya semakin baik 3. Memeperhatikan kesehatan ikan-ikan dengan menanggulangi berbagai hama dan penyakit yang menyerang
2.4.7.2 Strategi Wilayah Pemasaran
Perluasan wilayah pemasaran dengan menjalani kerjasama dengan pengusaha/ distributor di daerah Medan.
2.4.7.3 Strategi Promosi
1. Dengan selebaran, iklan murah dan dapat dilakukan untuk memberi informasi terhadap calon konsumen. 2. Poster akan di tempel di berbagai tempat yang dapat terbaca oleh calon konsumen. 3. Spanduk akan di letakkan pada tempat-tempat yang dinilai efektif dalam menyampaikan pesan yang akan terkandung di dalamnya. 4. Koran yang dipilih adalah Koran lokal yang sesuai dengan segmen pasar yang akan dicapai oleh perusahaan. 5. Radio. Media radio ini adalah salah satu media informasi yang cukup informatif untuk mencapai calon konsumen.
2.4.7.4 Strategi Penetapan Harga Harga disesuaikan dengan keadaan harga pasar saat ini dan keadaan ekonomi masyarakat lapisan menengah kebawah.
2.4.8 Analisis Pesaing PESAING Kolam Ikan Bersama
KEUNGGULAN
KELEMAHAN
Letaknya dekat dengan Menjual berbagai ikan tempat tinggal warga
seperti ikan mas, nila dan
lele.
persediaan hanya sedikit
Sehingga ikan
nila
Kolam Pancing Sitepu
Letaknya dekat dengan Khusus
untuk
orang-
lapangan tempat warga orang
yang
ingin
sering bermain-main
memancing. Ikan yang dihasilkan tidak untuk dijual
Indah Kolam Ikan
Tampilan kolam yang Letaknya agak jauh dari indah, elegan, menarik tempat tinggal warga dan cocok
untuk harganya
memandang-mandang
mahal
juga
lebih
karena
bisa
sekalian
tempat
memandang-mandang Tabel 2.4.8 Analisis Pesaing
2.5 Analisis Produksi 2.5.1 Proses Produksi Proses Produksi
Bahan Baku
Teknologi
Mesin
Pemijahan
Ijuk + bambu + air
Tradisional
_
Pembenihan
Ijuk + bambu + air
Tradisional
_
Pendederan
Tepung pellet
Tradisional
_
Pembesaran
Pelet
kandungan Tradisional
_
dengan
protein 20% Vitamin C dosis 250-500 mg/kg Pemanenan
Seser (jaringan tangan) Tabel 2.5.1 Proses Produksi
Tradisional
_
PROSES PRODUKSI
PEMIJAHAN
PEMBENIHAN
KOLAM
PENDEDERAN
PEMANENAN
PEMBESARAN
Gambar 2.5.1 Proses Produksi Keterangan: 1. Kolam Adalah suatu genangan air yang sengaja dibuat oleh manusia yang keadaannya dapat dikendalikan. Artinya genangan air tersebut dapat dengan mudah dikeringkan atau ditambah airnya sesuai keinginan. Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam membuat kolam adalah: a. Sumber air untuk mengisi kolam Sumber berupa air sumur, air PAM, air hujan dan lainnya yang layak digunakan
b. Ketinggian lokasi Ketinggian lokasi perlu diperhatikan karena terkait dengan suhu air. Untuk budi daya ikan nila, ketinggian yang cocok adalah 0-500 dpl c.
Ukuran ikan Ukuran perlu dipertimbangkan karena berkaitan dengan kedalaman air di dalam kolam. Misalnya, benih cocok dipelihara pada kedalaman air 40-50 cm, untuk ini cukup dibuat ketinggian 60 cm. untuk pembesaran yang menggunakan benih ukuran 20-30 g/kg dibutuhkan kedalaman air antara 80-100 cm, untuk ini diperlukan kolam dengan ketinggian 120 cm
d. Dasar tanah Dasar tanah untuk peletakan kolam harus rata e. Penanganan limbah kolam Perlu dibangun penampungan untuk buangan air limbah sehingga air limbah pemeliharaan ikan diolah lebih dahulu sebelum dibuang ke saluran umum 2. Pemijahan Pemijahan dilakukan di kolam pemijahan. Kolam harus sudah disiapkan dengan baik. Bagian-bagian kolam harus berada pada kondisi baik. Bila sudah siap, kolam dapat diisi induk jantan dan betina yang dilakukan secara bersamaan. Kepadatan kolam sebanyak 1 ekor/m². Perbandingan jantan dan betina adalah 1:3. Pemijahan biasanya mulai berlangsung pada hari ke-7 setelah penebaran induk. Telur yang dihasilkan kemudian
dierami dalam mulut ikan sampai menetas. Selama pemijahan, setiap hari induk diberi pakan mulai dikurangi saat induk sudah seminggu ditebar. Jumlahnya hanya dikurangi 25% dari sebelumnya karena ada sekitar sepertiga jumlah induk betina yang sedang mengerami biasanya tidak makan atau puasa. Dalam memilih induk nila, cirri-ciri morfologis harus diperhatikan baik-baik. Pergunakanlah induk-induk ikan nila yang masih asli dengan cara mengamati cirri-cirinya seperti bentuk badan, sirip ekor dan sirip punggung. 3. Pembenihan Benih merupakan salah satu faktor terpenting berhasilnya usaha budi daya ikan. Untuk menghasilkan nila kualitas ekspor atau nila yang dapat diserap pasar swalayan harus menggunakan benih unggul. Dalam memilih benih, disarankan untuk mencari benih dari balai benih yang memproduksi benih unggul, baik balai benih masyarakat maupun pemerintah. Benih berkualitas dapat dikenali berdasarkan sifatnya dalam memenuhi criteria kualitatif dan kuantitatif. Kriteria kualitatif adalah kondisi yang ditujukkan oleh benih berdasarkan asal-usul dan hasil pengamatan secara kasat mata. Benih yang baik merupakan pemijahan yang bukan satu turunan dan bentuk tubuhnya normal dengan pergerakan yang aktif baik terhadap arus air maupun terhadap rangsangan dari luar. Kriteria kuantitatif dapat diketahui dari data umur, panjang, keseragaman ukuran, bobot minimal serta keseragaman kelincahan gerakannya terhadap rangsangan dari luar dan
terhadap arus air. Benih yang umum digunakan untuk usaha pembesaran berukuran 8-12 cm, dengan umur maksimal 100 hari sejak telur dibuahi. Benih yang kurang lincah menunjukkan bahwa kualitasnya secara fisik kurang baik. Benih ikan dapat langsung ditabur ke dalam kolam pemeliharaan. Akan tetapi lebih baik bila benih dikarantina selama 1 minggu dalam bak. Dalam bak benih diberi pakan secukupnya. 4. Pendederan Pendederan merupakan kegiatan pemeliharaan benih hingga mencapai ukuran yang siap dipelihara di kolam pembesaran. Biasanya pendederan dilakukan di kolam tanah sehingga menghemat biaya pakan. Dengan pengolahan tanah yang baik dan pemupukan yang cukup, pakan alami akan melimpah di dalam kolam sehingga benih memperoleh pasoka pakan yang cukup. Pendederan nila sebaiknya dimulai dari benih berumur > 30 hari. Benih > 30 hari sudah dapat beradapatasi dengan pakan buatan. 5. Pembesaran Kegiatan pembesaran digunakan untuk menghasilkan nila ukuran konsumsi atau ukuran pasar. Nila yang dieprjualbelikan sebagai ikan konsumsi ukurannya mulai dari 200 g/ekor - 1.000 g/ekor. Benih nila yang dibutuhkan untuk pembesaran sebaiknya telah berukuran 8-12 cm. kedalaman air untuk pembesaran 80-100 cm. nila diberi pelet sebesar 42% biomass ikan dan diberikan 3-5 kali sehari. Dengan menebar beih ukuran 8-12 cm selama 4 bulan pemeliharaan dapat mencapai 400-600 g/ekor. Untuk membuat ikan kebal terhadap serangan penyakit, dapat
digunakan vitamin C dosis 250-500 mg/kg berat tubuh selama beberapa hari. Sisa pakan dan kotoran ikan harus secara rutin dibersihkan. •
Pemberian pakan Pemberian pakan merupakan kegiatan rutin yang tidak hanya terusmenerus dilakukan, tetapi juga menyerap biaya produksi yang cukup besar, biasanya mencapai > 50% dari biaya produksi. Dalam pemberiak pakan ikan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu: a. Cara pemberian pakan. Dapat dilakukan dengan menebar langsung dengan tangan atau menggunakan alat bantu seperti ember atau kaleng yang bagian bawahnya berbentuk kerucut. Alat pemberi pakan semi otomatis disebut dengan demand feeder yang bekerja atas dasar tenaga sentuhan ikan. Alat bantu pemberi pakan yang otomatis disebut automatic feeder yang bekerja menggunakan tenaga listrik dan dapat diatur sewaktu mengeluarkan pakan. b. Waktu pemberian. Dapat dilakukan pada pagi, siang, atau malam hari. Saat pemberian pakan teratur dimaksudkan untuk mendisplinkan waktu makan ikan. c. Jumlah pakan. Ikan nila membutuhkan pakan 2-10 % per berat total ikan dalam kolam tergantung ukuran ikan. Pada ukuran 520 g, pakan yang diberikan 4-6 % bobot tubuh/hari, sedangkan ukuran 100-200 g cukup diberikan 2-2,5 % bobot tubuh/hari.
Pakan yang diberikan harus berkualitas baik yang mengandung 25-30 % protein. d. Frekuensi pemberian. Umumnya frekuensi pemberian pakan ikan yang dipelihara secara intensif antara 3-5 kali sehari. e. Tempat pemberian pakan. Letak atau posisi pakan dapat diberikan pada satu tempat, misalnya di dekat saluran pemasukan air. Ikan selalu mengingat waktu dan tempat dimana setiap kali diberi pakan. Untuk mengefisiensikan pemberian pakan, menjaga lingkungan hidup ikan (tidak terjadi penumpukan pakan di dasar kolam) tetap baik serta dapat menekan biaya produksi. 6. Pemanenan Pada hari pemanenan pemberian pakan dihentikan. Selanjutnya air di kolam dikeringkan secara bertahap dengan membuka pintu air. Dapat pula kolam dikeringkan dengan menggunakan pompa isap hingga air hanya tersisa di saluran kolam yang terdalam. Selanjutnya semua nila digiring ke saluran tersebut hingga terkumpul. Tangkap nila secara hati-hati dengan menggunakan seser (jaringan tangan) atau dengan tangan dan dipindahkan ke dalam bak atau waring yang airnya mengalir agar tubuh nila menjadi bersih. Selanjutnya pisahkan nila yang ukurannya sama sesuai permintaan pasar atau konsumen. Nila dapat dibawa langsung ke pasar dengan menggunakan wadah berupa bak atau drum plastik.
Gambar 6. Nila gift ukuran konsumsi
2.5.2 Bahan Baku Bahan Utama
Rata-rata per 4 Bulan
Sumber
Pejantan ikan nila
100
UPTD Pembudidayaan ikan
Indukan ikan nila
300
UPTD Pembudidayaan ikan
Bahan Penolong
Rata-rata per 4 Bulan
Sumber
Bambu
80 potong
Pasar Tradisional
Pelet
860 kg
UPTD Pembudidayaan Ikan
Penutup plastic
2 lembar
Pasar Tradisional
Pipa paralon
2 meter
Pasar Tradisional
Baskom
2 buah
Pasar Tradisional
Kabel listrik
40 meter
Pasar Tradisional
Blower
1 buah
Pasar Tradisional
Pompa
1 buah
Pasar Tradisional Tabel 2.5.2 Bahan Baku
2.6 Analisis Sumber Daya Manusia 2.6.1 Analisis Kebutuhan Kompetensi SDM Kompetensi adalah ciri-ciri yang harus dimiliki oleh seseorang sehingga dia dapat mencapai performansi prima dalam suatu bidang pekerjaan, jadi anda dapat menelusuri untuk bidang pekerjaan Anda karakteristik apakah yang diperlukan agar dapat mencapai prestasi. Misalnya untuk bidang marketing kemampuan untuk mempersuasi pelanggan. Untuk bidang keuangan kemampuan membaca dan menganalisis laporan keuangan dsb. Untuk meningkatkan produktivitas karyawan direncanakan program pelatihan dan pengembangan secara berkala tiap tahun. Di sisi lain untuk membuat karyawan bertahan untuk bekerja, dirancang sistem kompensasi yang memadai. Dengan demikian, diperkirakan tidak ada karyawan yang keluar dalam perencanaan lima tahun beroperasinya kolam ikan Aurora dan karyawan yang bekerja akan makin ahli sehingga bekerja makin cepat dengan kualitas yang makin meningkat sehingga meningkatkan tingkat produktivitas.
Jabatan
Tingkat
Pengalaman
Pendidikan
Kerja
Tenaga kerja bagian D3
Minimal 6 bulan
Keuangan
Keterampilan Khusus
Mahir dalam Keuangan/Akuntansi
Tenaga kerja bagiian D3
Minimal 1 tahun
Administrasi & HRD
Tenaga kerja bagian S1
Menguasai komputer dan bahasa Inggris
Minimal 2 tahun
Riset & Penelitian
Ahli
dalam
pembudidayaan ikan Tabel 2.6.1 Analisis Kebutuhan Kompetensi SDM
2.6.2 Analisis Kebutuhan Pengembangan SDM
Untuk menciptakan kadar profesionalitas dalam melaksanakan misi perusahaan adalah tersedianya sumber daya manusia yang andal, pekerjaan yang terprogram dengan baik, dan waktu yang tersedia untuk melaksanakan program tersebut serta adanya dukungan dana yang memadai. Sedangkan bagi seorang pimpinan yang profesional di tuntut persyaratan antara lain mengakomodir seluruh potensi yang dimiliki oleh sumber daya yang tersedia (atau meningkatkan keandalan staf), bisa menempatkan staf sesuai dengan keterampilan dan keahlian (sehingga menghasilkan kinerja yang sinergis), dan mempunyai sikap disiplin
terhadap waktu yang telah ditetapkan sebagai batas penyelesaian serta prioritas sebuah program, serta memberikan peluang bagi system untuk meningkatkan kesejahteraan.
2.7 Rencana Pengembangan Usaha
Setelah menjelaskan aspek pasar dan pemasaran, produksi serta SDM langkah selanjutnya adalah rencana pengembangan usaha. •
Strategi Produksi
Produk utama kami adalah ikan nila. Strategi yang kami siapkan untuk bisnis ini adalah dengan harga jual produk yang terjangkau, kualitas baik, tidak bau lumpur, tempat usaha yang mudah dijangkau konsumen, memiliki penampilan yang berbeda, memberikan kemudahan transaksi bagi konsumen. Produk layanan utama dan layanan tambahan diyakini dapat meningkatkan nilai produk terhadap konsumen. •
Strategi Organisasi dan SDM
Kolam ikan nila Aurora ini akan melakukan perluasan usaha dan meningkatkan kuantitas ataupun kualitas Sumber Daya Manusia dengan tujuan agar mempunyai kompetensi yang lebih baik.
•
Strategi Marketing
Strategi adalah suatu rencana untuk mencapai tujuan organisasi. Kolam ikan nila ini mempunyai strategi diferensiasi, dimana karyawan akan berkonsentrasi untuk mencapai kinerja yang terbaik dalam memberikan manfaat bagi pelanggan. Sasaran utama dari marketing ini adalah memperkenalkan kepada konsumen tentang kolam ikan
nila yang menggunakan cara
tradisional (manual) tetapi professional. Dalam upaya marketing ini, diusahakan untuk meyakinkan konsumen bahwa produk ini benar-benar berkualitas dan mereka dapat menerimanya. Untuk mencapai sasaran itu maka perusahaan melakukan strategi untuk meningkatkan konsumen. Proses strategi ini dimulai dengan membangun interaksi dan komunikasi produk melalui periklanan. Kegiatan periklanan ini akan terus dievaluasi dengan melihat pengaruhnya terhadap brand awareness. Strategi ini akan dilakukan secara periodik dan continue. •
Strategi Keuangan
Untuk melakukan perluasan usaha, kolam ikan nila Aurora ini akan
menambah jumlah modal, dengan cara melakukan
pinjaman Bank maupun dari Investor. Pada saat melakukan rencana pembangunan sebuah usaha yang baru, akan dilakukan analisis keuangan yang berdasarkan kegiatan yang berkaitan di
dalamnya. Analisis keuangan dilakukan supaya usaha dapat dijalankan dengan terkontrol dan terencana.
2.8 Pemanfaatan IT Dalam persaingan bisnis yang semakin keras dan ketat saat ini, IT memegang peranan penting dalam pengembangan bisnis. Teknologi kini semakin marak diperbincangkan karena diyakini dapat memberi keuntungan bersaing. Pemanfaatan IT dalam bisnis yaitu untuk meningkatkan kualitas informasi, kontrol kinerja
dan peningkatan layanan untuk memenangkan pasar. Dalam
pengaplikasiannya, Kolam ikan nila Aurora gencar memanfaatkan TI untuk berpromosi, baik itu via situs jejaring sosial ataupun via blog. Keunggulan bersaing ini dapat dicapai melalui banyak cara misalnya, harga terjangkau, kualitas terjamin, keramahan, kecepatan layanan, dan lain sebagainya. Berkaitan dengan pemanfaatan TI dalam perusahaan, keunggulan kompetitif mengacu pada penggunaan TI untuk meningkatkan kualitas informasi, control kinerja perusahaan, dan peningkatan layanan unuk memenangkan pasar. Ide dasarnya adalah perusahaan menggunakan TI baik sebagai alat bantu maupun strategi yang tangguh untuk mengintegrasikan dan mengolah data dengan cepat dan akurat serta untuk penciptaan produk layanan baru sebagai daya saing untuk menghadapi kompetisi.
2.9 Analisis Keuangan Analisis pembesaran nila di kolam terpal diasumsikan sebagai berikut: 1. Dilakukan di kolam terpal dengan ukuran 4 x 5 m sebanyak 4 kolam 2. Bobot awal nila yang ditebar 15-40 g/ekor atau panjang 8-12 cm dengan padat penebaran 400/kolam (total 4 kolam = 1600 ekor). 3. Jumlah pakan yang dibutuhkan = jumlah benih yang ditebar (ekor) x sintasan (%) x rata-rata bobot ikan panen (g) x konversi pakan, = 1.600 x 0,95 x 0,400 x 1,4 = 851 kg 4. Lama pemeliharaan 4 bulan, dengan tingkat kematian 5 % dan dipanen dengan bobot antara 350-500 g/ekor dengan berat rata-rata 400 g/ekor. Berarti hasil panen sebanyak 1.520 ekor ikan atau 608 kg 5. Ikan nila dijual di lokasi panen seharga Rp 26.000/kg Perhitungan analisis usaha secara lengkap dapat dilihat sebagai berikut:
2.9.1 Investasi (pembuatan kolam terpal) Komponen
Jumlah
Harga
Total
(Rp)
(Rp)
Biaya Penyusutan/periode pemeliharaan (Rp) = 10%
Terpal
4 lembar
200.000
800.000
80.000
Penutup plastic
2 lembar
35.000
70.000
7.000
Bambu
80 potong
3.000
240.000
24.000
2m
30.000
60.000
6.000
Pipa Paralon Blower
1 buah
1.000.000
1.000.000
100.000
Pompa
1 buah
1.000.000
1.000.000
100.000
Seser
2 buah
15.000
30.000
3.000
Baskom
2 buah
25.000
50.000
5.000
40 m
4.000
160.000
16.000
4 buah
10.000
40.000
4.000
_
200.000
_
3.650.000
345.000
Kabel Listrik Bohlam Lain-Lain Jumlah
_
Tabel 2.9.1 Biaya Investasi
2.9.2 Biaya Operasional Komponen
Jumlah
Benih
1.600 ekor
Pakan
851 kg
Obat-obatan
_
Tenaga Kerja
3 orang
Lain-Lain
Harga (Rp)
Total Biaya (Rp) 300
480.000
5.000
4.255.000
_
300.000
1.000.000
3.000.000
_
300.000
_
Jumlah
8.335.000 Tabel 2.9.2 Biaya Operasional
TOTAL BIAYA
= BIAYA INVESTASI + BIAYA OPERASIONAL = Rp 3.650.000 + Rp 8.335.000 = Rp 11.985.000
PENERIMAAN
= HASIL PANEN 608 KG X @ Rp 26.000 = Rp 15.808.000
RENCANA ARUS KAS (dalam ribuan rupiah) KOLAM IKAN NILA AURORA UNTUK TAHUN 2012
A.
Bln I
Bln II
Bln III Bln IV
Penerimaan Penjualan
0
5.270
5.270
5.270
Penerimaan Pinjaman
0
0
0
Penerimaan lain-lain
0
0
Sub Total Penerimaan
0
5.270
Bln V
Bln VI Bln VII Bln VIII Bln IX Bln X
Bln XI Bln XII Tahun 1
0
5.433
5.433
5.433
0
5.616
5.616
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5.270
5.270
0
5.433
5.433
5.433
0
5.616
5.616
PENERIMAAN 5.616
5.616
48.957
48.957
B.
PENGELUARAN Pembelian Asset (Investasi)
3.650
0
0
0
290
0
0
0
Pembelian Bahan Baku
5.035
Gaji Pegawai
3.000
3.000
3.000
3.000
3.000
3.000
3.000
3.000
3.000
3.000
3.000
Biaya Pemasaran
0
0
0
200
0
0
0
300
0
0
0
400
900
Listrik, Air, Telepon
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
600
Biaya Perlengkapan Kantor
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
360
Angsuran Pokok
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Biaya Bunga
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Biaya Pajak
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5.035
290
0
0
0
5.035
4.230 15.105
3.000
36.000
Pengeluaran lain-lain Sub Total Pengeluaran
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
11.765
3.080
3.080
3.280
8.405
3.080
3.080
3.380
8.405
3.080
3.080
3.480
57.195
(11.765)
2.190
2.190
1990
(8.405)
2.353
2.353
2.053
(8.405)
2.536
2.536
2.136
8.238 65.768
C.
SELISIH KAS
D.
SALDO KAS AWAL
15.000
3.235
5.425
7.615
9.605
1.200
3.553
5.906
7.959
(446)
2.090
4626
SALDO KAS AKHIR
3.235
5.425
7.615
9.605
1.200
3.553
5.906
7.959
(446)
2.090
4.626
6.762 57.530
Proyeksi Arus Kas 5 Tahun Ke Depan Kolam Ikan Nila Aurora
Tahun Uraian 1
2
3
4
5
a. Total Penerimaan
48. 957.000
68.539.800
95.955.720
134.338.008
188.073.212
b. Total Pengeluaran
57.195.000
68.634.000
82.360.800
98.832.960
118.599.552
c. Selisih Kas ( a – b)
8.238.000
13.594.920
35.505.048
69.473.660
(94.200)
d. Saldo kas awal
65. 768.000
57.530.000
57.435.000
71.029.920
106.534.968
e. Saldo kas akhir (c + d)
57. 530.000
57.435.800
71.029.920
106.534.968
176.008.628
Break Even Point Break Even Point merupakan estimasi kasar untuk menghitung berapa lama modal yang dikeluarkan akan kembali. Rumusnya: Total Pendapatan
= Total Pengeluaran
(Harga Jual x Quantity)
= (Biaya tetap + biaya variabel)
Estimasi dalam 4 bulan: Quantity
= 608 kg
Harga
= Rp 26.000 x 608 kg
= Rp 15.808.000
Biaya Variabel
= Rp
360.000
Biaya Tetap
= Rp 21.305.000
Estimasi BEP = Total Biaya Tetap / (Penjualan – Biaya Variabel) = Rp 21.305.000
/ (Rp 15.808.000 – Rp 360.000)
= Rp 21.305.000 / Rp 15.448.000 = 1,37 atau mendekati 2 bulan
Biaya Variabel Biaya Variabel merupakan biaya yang bertambah jika kuantitas penjualan atas suatu produk bertambah. Biaya variabel pada bisnis kolam ikan ini adalah: 1. Seser 2. Bambu 3. Baskom 4. Bohlam
Biaya Tetap Biaya Tetap merupakan biaya yang tetap dan tidak terpengaruh dengan kuantitas penjualan atas suatu produk. Biaya tetap pada bisnis kolam ikan ini adalah: 1. Pembelian Asset 2. Bahan Baku 3. Gaji Pegawai 4. Biaya Pemasaran 5. Biaya Listrik, Air dan Telepon 6. Biaya Perlengkapan Kantor
2.10 Analisis Resiko Adapun resiko yang dihadapi kolam ikan nila ini adalah: •
Bencana alam seperti banjir
•
Hama seperti insekta, ular, katak, burung dan hewan mamalia
•
Penyakit baik yang bersifat infeksi maupun noninfeksi
•
Kenakalan beberapa penduduk setempat yang kadang-kadang memancing ikan sembarangan
Untuk mengatasi resiko-resiko di atas, hal-hal yang dilakukan oleh kolam inak nila ini adalah: •
Mencari daerah atau lahan kolam yang aman dari banjir
•
Untuk mengatasi insekta dilakukan dengan membersihkan rumput dan tumbuhan lain yang ada si sekitar kolam. Untuk mengatasi katak dilakukan dengan membuang telur-telurnya yang biasa menagpung di air. Untuk mengatasi ular sebaiknya dilakukan dengan menangkapnya pada malam hari satu per satu dengan jaringan atau dengan sebilah bambu. Sedangkan untuk menanggulangi burung dan mamalia dapat dengan cara memasang perangkap yang diikat kuat di pohon atau ke patok yang ditanam cukup dalam agar tidak di bawa lari oleh burung dan mamalia, atau bisa juga dengan memasang umpan ikan yang telah dibubuhi racun.
•
Penyakit yang menyerang ikan tidak datang begitu saja namun melalui proses seperti kondisi lingkungan (kondisi air), kondisi inang (ikan budi daya), dan jasad pathogen (jasad penyakit). Adapun cara pencegahan penyakit ini adalah dengan: membersihkan kolam dari parasit, virus,
jamur, bakteri yang ada di dalamnya. Pembersihan peralatan seperti seser, baskom, kantong plastik. Pembersihan ikan peliharaan dengan cara karantina atau memelihara ikan dalam wadah khusus selama waktu tertentu. Meningkatkan kekebalan ikan dengan menyuntikkan antibodi ke dalam tubuh ikan, selain menyuntik pemberian vaksin dapat juga dengan perendaman, pencelupan, penyemprotan dan melalui pakan. •
Untuk mencegah kenakalan masyarakat dilakukan dengan membuat pagar di sekeliling daerah pembudidayaan. Denagn demikian diharapkan tidak ada lagi orang-orang yang masuk sembarangan.