BAB II PROFIL KOTA MEDAN DAN DZULMI ELDIN
2.1 SEJARAH KOTA MEDAN Pada zaman dahulu Kota Medan ini dikenal dengan nama Tanah Deli dan keadaan tanahnya berawa-rawa kurang lebih seluas 4000 Ha. Beberapa sungai melintasi Kota Medan dan semuanya bermuara ke Selat Malaka. Sungai-sungai itu adalah Sei Deli, Sei Babura, Sei Sikambing, Sei Denai, Sei Putih, Sei Badra, Sei Belawan dan Sei Sulang Saling/Sei Kera. 31Pada mulanya yang membuka perkampungan Medan adalah Guru Patimpus lokasinya terletak di Tanah Deli, maka sejak zaman penjajahan orang selalu merangkaikan Medan dengan Deli (Medan– Deli). Setelah zaman kemerdekaan lama kelamaan istilah Medan Deli secara berangsur-angsur lenyap sehingga akhirnya kurang popular. Dahulu orang menamakan Tanah Deli mulai dari Sungai Ular (Deli Serdang) sampai ke Sungai Wampu di Langkat sedangkan Kesultanan Deli yang berkuasa pada waktu itu wilayah kekuasaannya tidak mencakup daerah diantara kedua sungai tersebut. Secara keseluruhan jenis tanah di wilayah Deli terdiri dari tanah liat, tanah pasir, tanah campuran, tanah hitam, tanah coklat dan tanah merah. Hal ini merupakan penelitian dari Van Hissink tahun 1900 yang dilanjutkan oleh penelitian Vriens tahun 1910 bahwa disamping jenis tanah seperti tadi ada lagi ditemui jenis tanah liat yang spesifik. Tanah liat inilah pada waktu penjajahan Belanda ditempat yang bernama
31
Sejarah Lahirnya Kota Medan https://www.academia.edu/8313671/BAB_I_PENDAHULUAN diakses pada 7 Agustus 2016 Pukul 01.12. WIB.
Universitas Sumatera Utara
Bakaran Batu (sekarang Medan Tenggara atau Menteng) orang membakar batu bata yang berkwalitas tinggi dan salah satu pabrik batu bata pada zaman itu adalah Deli Klei. Mengenai curah hujan di Tanah Deli digolongkan dua macam yakni : Maksima Utama dan Maksima Tambahan. Maksima Utama terjadi pada bulan-bulan Oktober s/d bulan Desember sedang Maksima Tambahan antara bulan Januari s/d September. Secara rinci curah hujan di Medan rata-rata 2000 pertahun dengan intensitas rata-rata 4,4 mm/jam.Menurut Volker pada tahun 1860 Medan masih merupakan hutan rimba dan disana sini terutama dimuara-muara sungai diselingi pemukiman-pemukiman penduduk yang berasal dari Karo dan semenanjung Malaya. Pada tahun 1863 orangorang Belanda mulai membuka kebun Tembakau di Deli yang sempat menjadi primadona Tanah Deli. Sejak itu perekonomian terus berkembang sehingga Medan menjadi Kota pusat pemerintahan dan perekonomian di Sumatera Utara. Pada awal perkembangannya merupakan sebuah kampung kecil bernama "Medan Putri". Perkembangan Kampung "Medan Putri" tidak terlepas dari posisinya yang strategis karena terletak di pertemuan sungai Deli dan sungai Babura, tidak jauh dari jalan Putri Hijau sekarang. Kedua sungai tersebut pada zaman dahulu merupakan jalur lalu lintas perdagangan yang cukup ramai, sehingga dengan demikian Kampung "Medan Putri" yang merupakan cikal bakal Kota Medan, cepat berkembang menjadi pelabuhan transit yang sangat penting. 32Semakin lama semakin banyak orang berdatangan ke kampung ini dan isteri Guru Patimpus yang mendirikan 32
R.Thaib. 1959. Lima Puluh Tahun Kotapraja. Medan: Panitia Tahun Kotapraja Medan. hal. 44. Lihat dalam https://medankota.bps.go.id/backend/pdf_publikasi/Kota-Medan-Dalam-Angka-2016.pdfdiakses pada 7 Agustus 2016 pukul 01.18 WIB.
Universitas Sumatera Utara
kampung Medan melahirkan anaknya yang pertama seorang laki-laki dan dinamai si Kolok. Mata pencarian orang di Kampung Medan yang mereka namai dengan si Sepuluh dua Kuta adalah bertani menanam lada. Tidak lama kemudian lahirlah anak kedua Guru Patimpus dan anak inipun laki-laki dinamai si Kecik. Pada zamannya Guru Patimpus merupakan tergolong orang yang berfikiran maju. Hal ini terbukti dengan menyuruh anaknya berguru (menuntut ilmu) membaca Alqur’an kepada Datuk Kota Bangun dan kemudian memperdalam tentang agama Islam ke Aceh.Kampung Medan ini merupakan Benteng dan sisanya masih ada terdiri dari dinding dua lapis berbentuk bundaran yang terdapat dipertemuan antara dua sungai yakni Sungai Deli dan sungai Babura. Rumah Administrateur terletak diseberang sungai dari kampung Medan. Kalau kita lihat bahwa letak dari Kampung Medan ini adalah di Wisma Benteng sekarang dan rumah Administrateur tersebut adalah kantor PTP IX Tembakau Deli yang sekarang ini. Sekitar tahun 1612 setelah dua dasa warsa berdiri Kampung Medan, Sultan Iskandar Muda yang berkuasa di Aceh mengirim Panglimanya bernama Gocah Pahlawan yang bergelar Laksamana Kuda Bintan untuk menjadi pemimpin yang mewakili kerajaan Aceh di Tanah Deli. Gocah Pahlawan membuka negeri baru di Sungai Lalang, Percut. Selaku Wali dan Wakil Sultan Aceh serta dengan memanfaatkan kebesaran imperium Aceh, Gocah Pahlawan berhasil memperluas wilayah kekuasaannya, sehingga meliputi Kecamatan Percut Sei Tuan dan Kecamatan Medan Deli sekarang. Dia juga mendirikan kampung-kampung Gunung Klarus, Sampali, Kota Bangun, Pulau Brayan, Kota Jawa, Kota Rengas Percut dan Sigara-gara.Dengan tampilnya Gocah pahlawan mulailah berkembang Kerajaan Deli
Universitas Sumatera Utara
dan tahun 1632 Gocah Pahlawan kawin dengan putri Datuk Sunggal. Setelah terjadi perkawinan ini raja-raja di Kampung Medan menyerah pada Gocah Pahlawan. Gocah Pahlawan wafat pada tahun 1653 dan digantikan oleh puteranya Tuangku Panglima Perunggit, yang kemudian memproklamirkan kemerdekaan Kesultanan Deli dari Kesultanan Aceh pada tahun 1669, dengan ibukotanya di Labuhan, kira-kira 20 km dari Medan. Jhon Anderson seorang Inggris melakukan kunjungan ke Kampung Medan tahun 1823 dan mencatat dalam bukunya Mission to the East Coast of Sumatera bahwa penduduk Kampung Medan pada waktu itu masih berjumlah 200 orang tapi dia hanya melihat penduduk yang berdiam dipertemuan antara dua sungai tersebut. 33 Anderson menyebutkan dalam bukunya “Mission to the East Coast of Sumatera“ bahwa sepanjang sungai Deli hingga ke dinding tembok mesjid Kampung Medan di bangun dengan batu-batu granit berbentuk bujur sangkar. Batu-batu ini diambil dari sebuah Candi Hindu Kuno di Jawa. Pesatnya perkembangan Kampung "Medan Putri", juga tidak terlepas dari perkebunan tembakau yang sangat terkenal dengan tembakau Delinya, yang merupakan tembakau terbaik untuk pembungkus cerutu. Pada tahun 1863, Sultan Deli memberikan kepada Nienhuys Van der Falk dan Elliot dari Firma Van Keeuwen en Mainz & Co, tanah seluas 4.000 bahu (1 bahu = 0,74 ha) secara erfpacht 20 tahun di Tanjung Sepassi, dekat Labuhan. Contoh tembakau deli. Maret 1864, contoh hasil 33
John Anderson. 1924. Mission to The East Cost of Sumatra: A Report. London: Blackwood. Lihat juga penjasalan K. J. Pelzer. 1978. Planter and Peasent: ColonialPolicy and the Agrarian Stuggle in East Coast Sumatera (1863–1847). S’Gravenhage: Martinus Nijhoff. Lihat dalam Lambok W. P. Sitorus. 2016. Aktor dan Pemilu 2014 di Kota Medan (Studi Tentang Bentuk Dukungan Saling Menguntungkan Organisasi Kemasyarakatan dengan Calon Anggota DPRD Kota Medan Daerah Pemilihan 2 pada Pemilu Legislatif 2014)Skripsi. Medan: Universitas Sumatera Utara. hal. 32.
Universitas Sumatera Utara
panen dikirim ke Rotterdam di Belanda, untuk diuji kualitasnya. Ternyata daun tembakau tersebut sangat baik dan berkualitas tinggi untuk pembungkus cerutu. Kemudian di tahun 1866, Jannsen, P.W. Clemen, Cremer dan Nienhuys mendirikan de Deli Maatscapij di Labuhan. Kemudian melakukan ekspansi perkebunan baru di daerah Martubung, Sunggal (1869), Sungai Beras dan Klumpang (1875), sehingga jumlahnya mencapai 22 perusahaan perkebunan pada tahun 1874. Mengingat kegiatan perdagangan tembakau yang sudah sangat luas dan berkembang, Nienhuys memindahkan kantor perusahaannya dari Labuhan ke Kampung "Medan Putri". Dengan demikian "Kampung Medan Putri" menjadi semakin ramai dan selanjutnya berkembang dengan nama yang lebih dikenal sebagai Kota Medan. 34 Sebagai salah satu daerah otonom berstatus kota di provinsi Sumatera Utara, kedudukan, fungsi dan peranan Kota Medan cukup penting dan strategis secara regional. Bahkan sebagai Ibukota Propinsi Sumatera Utara, Kota Medan sering digunakan sebagai barometer dalam pembangunan dan penyelenggaraan pemerintah daerah.
Tabel 2.1. Daftar Nama Walikota Medan Sepanjang Masa No Nama Walikota Medan
Masa Bakti
1
MR. Luat Siregar
3 Oktober 1945 s/d 10 November 1945
2
MR. M. Yusuf
10 November 1945 s/d Agustus 1947
34
Kota Medan adalah Ibukota provinsi Sumatera Utara yang dahulu pertama kali dibuka perkampungan Medan oleh Guru Patimpus Sembiring Pelawi, seorang anak dari pemimpin Karo.
Universitas Sumatera Utara
3
Djaidin Purba
1 November 1947 s/d 12 Juli 1952
4
A. M. Jalaludin
12 Juli 1952 s/d 1 Desember 1954
5
H. Muda Siregar
6 Desember 1954 s/d 14 Juni 1958
6
Madja Purba
3 Juli 1958 s/d 28 Agustus 1961
7
Basyrah Lubis
28 Februari 1961 s/d 30 Oktober 1964
8
P. R. Telaumbanua
10 Oktober 1964 s/d 28 Agustus 1965
9
Aminurrasyid
28 Agustus 1965 s/d 26 September 1966
10
Drs. Sjoerkani
26 September 1966 s/d 3 Juli 1974
11
A. M. Saleh Arifin
3 Juli 1974 s/d 31 Maret 1980
12
H. A. S. Rangkuti
1 April 1980 s/d 31 Maret 1990
13
H. Bachtiar Djafar
1 April 1990 s/d 31 Maret 2000
14
Drs. Abdillah, Ak, MBA
1 April 2000 s/d 20 Agustus 2008
15
Drs. H. Afifuddin Lubis, M.Si
20 Agustus 2008 s/d 22 Juli 2009
16
Drs. Rahudman Harahap, MM
16 Juli 2010 s/d 15 Mei 2013
17
Drs. H. T. Dzulmi Eldin, M.Si
18Juni 2014 sampai sekarang
Sumber: Data diolah dari BPS Kota Medan
Universitas Sumatera Utara
2.2 LETAK GEOGRAFIS Secara geografis Kota Medan terletak pada 3⁰30’-3⁰43’ Lintang Utara dan 98⁰35’-98⁰44’ Bujur Timur. 35Kota Medan memiliki luas 26.510 Hektar atau 265,10 Km2 atau sama dengan 3,6% dari total luas wilayah Provinsi Sumatera Utara.Topografi Kota Medan cenderung miring ke utara dan berada pada ketinggian 2,5-37,5 meter diatas permukaan laut. Secara administratif, wilayah Kota Medan hampir secara keseluruhan berbatasan dengan daerah Kabupaten Deli Serdang, yaitu sebelah Barat, Selatan dan Timur. Sepanjang wilayah Utara nya berbatasan langsung dengan Selat Malaka, yang diketahui merupakan salah satu jalur lalu lintas terpadat di dunia. Kabupaten Deli Serdang merupakan salah satu daerah yang kaya dengan Sumber Daya Alam (SDA), Khususnya di bidang perkebunan dan kehutanan. Karenanya secara geografis kota Medan didukung oleh daerah-daerah yang kaya Sumber daya alam seperti Deli Serdang, Labuhan Batu, Simalungun, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Karo, Binjai dan lain-lain. Kondisi ini menjadikan kota Medan secara ekonomi mampu mengembangkan berbagai kerjasama dan kemitraan yang sejajar, saling menguntungkan, saling memperkuat dengan daerah-daerah sekitarnya. Disamping itu sebagai daerah yang pada pinggiran jalur pelayaran Selat Malaka, maka Kota Medan memiliki posisi strategis sebagai gerbang (pintu masuk) kegiatan perdagangan barang dan jasa, baik perdagangan domestik maupun luar negeri (ekspor-impor). Posisi geografis Kota Medan ini telah
35
Kota Medan, pintu gerbang utara sumatera http://www.gosumatra.com/kota-medan/ diakses pada 7 agustus 2016 pukul 01.23 WIB.
Universitas Sumatera Utara
mendorong perkembangan kota dalam 2 kutub pertumbuhan secara fisik, yaitu daerah terbangun Belawan dan pusat Kota Medan saat ini. Pada Tahun 1951, Walikota Medan mengeluarkan Maklumat Nomor 21 tanggal 29 September 1951, yang menetapkan luas Kota Medan menjadi 5.130 Ha, meliputi 4 Kecamatan dengan 59 Kelurahan. Maklumat Walikota Medan dikeluarkan menyusul keluarnya Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor 66/III/PSU tanggal 21 September 1951, agar daerah Kota Medan diperluas menjadi tiga kali lipat. Melalui Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1973, Kota Medan kemudian mengalami pemekaran wilayah menjadi 26.510 Ha yang terdiri dari 11 Kecamatan dengan 116 Kelurahan. 36Berdasarkan luas administrasi yang sama
maka
melalui
Surat
Persetujuan
Menteri
Dalam
Negeri
Nomor
140/2271/PUOD, tanggal 5 Mei 1986, Kota Medan melakukan pemekaran Kelurahan menjadi 144 Kelurahan. Perkembangan terakhir berdasarkan Surat Keputusan Gubernur KDH Tingkat I Sumatera Utara Nomor 140.22/2772.K/1996 tanggal 30 September 1996 tentang pendefitipan 7 Kelurahan di Kotamadya Daerah Tingkat II Medan berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 tahun 1992 tentang Pembentukan Beberapa Kecamatan di Kotamadya Daerah Tingkat II Medan, secara administrasi Kota Medan dimekarkan kembali, dibagi atas 21 Kecamatan yang mencakup 151 Kelurahan.
36
Maghfira Faraidiany. 2015. Politik Identitas Etnis Di Indonesia Suatu Studi Terhadap Politik Identitas Etnis Tionghoa Di Kota Medan. Skripsi. Medan: Universitas Sumatera Utara. hal. 33
Universitas Sumatera Utara
Kotamadya Medan memiliki 21 Kecamatan dan 158 Kelurahan. Adapun luas wilayah masing-masing kecamatan dapat dilihat dalam tabel I berikut ini 37:
Tabel 2.2. Luas Wilayah Kota Medan Berdasarkan Kecamatan No
Kecamatan
Luas
Persentase
(𝐊𝐊𝐊𝐊 𝟐𝟐 )
(%)
1.
Medan Tuntungan
20,68
7,80
2.
Medan Selayang
12,81
4,83
3.
Medan Johor
14,58
5,50
4.
Medan Amplas
11,19
4,22
5.
Medan Denai
9,05
3,41
6.
Medan Tembung
7,99
3,01
7.
Medan Kota
5,27
1,99
8.
Medan Area
5,52
2,08
9.
Medan Baru
5,84
2,20
10.
Medan Polonia
9,01
3,40
11.
Medan Maimun
2,98
1,13
12.
Medan Sunggal
15,44
5,83
13.
Medan Helvetia
13,16
4,97
14.
Medan Barat
6,82
2,57
15.
Medan Petisah
5,33
2,01
37
http://www.pemkomedan.go.id/file/h_1197211827.pdfdiakses pada tanggal 8 Agustus 2016 Pukul 13.20
Universitas Sumatera Utara
16.
Medan Tmur
7,76
2,93
17.
Medan Perjuangan
4,09
1,54
18.
Medan Deli
20,84
7,86
19.
Medan Labuhan
36,67
13,83
20.
Medan Marelan
23,82
8,89
21.
Medan Belawan
26,25
9,90
265,10
100
Jumlah
Sumber: Data diolah dari BPS Kota Medan
2.3 DEMOGRAFI PENDUDUK Demografi Penduduk Penduduk Kota Medan memiliki ciri penting yaitu yang meliputi unsur agama, suku etnis, budaya dan keragaman (plural) adat istiadat. Hal ini memunculkan karakter sebagian besar penduduk Kota Medan bersifat terbuka. Secara Demografi, Kota Medan pada saat ini juga sedang mengalami masa transisi demografi. Kondisi tersebut menunjukkan proses pergeseran dari suatu keadaan dimana tingkat kelahiran dan kematian tinggi menuju keadaan dimana tingkat kelahiran dan kematian semakin menurun. Berbagai faktor yang mempengaruhi proses penurunan tingkat kelahiran adalah perubahan pola fakir masyarakat dan perubahan sosial ekonominya. Disisi lain adanya faktor perbaikan gizi, kesehatan yang memadai juga mempengaruhi tingkat kematian. Penduduk Kota Medan terdiri dari berbagai macam suku atau etnis. Sebelum kedatangan bangsa asing ke wilayah Medan yang merupakan bagian dari wilayah
Universitas Sumatera Utara
Sumatera Timur pada saat itu, penduduk Medan masih dihuni oleh suku-suku asli, seperti : Melayu, Simalungun, dan Karo. Namun, seiring dengan hadir dan berkembangnya perkebunan tembakau di Sumatera Timur maka demografi penduduk Medan berubah dengan hadirnya suku suku pendatang, seperti Jawa, Batak Toba, Cina, dan India. Suku-suku pendatang itu tinggal menetap dan telah bercampur baur dengan penduduk asli sehingga Kota Medan sampai saat ini dihuni oleh berbagai macam etnis, seperti: Melayu, Simalungun, Batak Toba, Mandailing, Cina, Angkola, Karo, Tamil, Benggali, Jawa, dan lain sebagai. Suku-suku yang ada di Kota Medan ini hidup secara harmonis dan toleran antara satu suku dengan yang lain. 38
Tabel 2.3. Perbandingan Suku Bangsa di Kota Medan pada Tahun 1930, 1980, 2000 Suku bangsa Tahun 1930 Tahun 1980 Jawa 24,9% 29,41% Batak 10,7% 14,11% Tionghoa 35,63% 12,8% Mandailing 6,43% 11,91% Minangkabau 7,3% 10,93% Melayu 7,06% 8,57% Karo 0,12% 3,99% Aceh 2,19% Sunda 1,58% 1,90% Lain-lain 16,62% 4,13% Sumber: 1930 Dan 1980 Usman Pelly, 1983; 2000; BPS Sumut
Tahun 2000 33,03% 10,65% 9,36% 8,6% 6,59% 4,10% 2,78% 3,95%
Kota Medan memiliki beragam etnis dengan mayoritas penduduk beretnis Jawa , Batak, Tionghoa, dan Minangkabau. Adapun etnis aslinya adalah Melayu. Keanekar agaman etnis di Medan terlihat dari jumlah masjid, gereja dan vihara Tionghoa yang banyak tersebar di seluruh kota. 38
http://www.kemendagri.go.id/pages/profil-daerah/kabupaten/id/12/name/sumatera-utara/detail/1271/kotamedandiakses pada 8 agustus 2016 pukul 14.09 WIB.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.1. Peta Kota Medan Penduduk Kota Medan memiliki ciri penting yaitu yang meliputi unsur agama, suku etnis, budaya dan keragaman (plural) adat istiadat. Hal ini memunculkan karakter sebagian besar penduduk Kota Medan bersifat terbuka.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.4. Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Agama yang Dianut.
No
Kecamatan
Islam Protestan Katolik
Hindu
Budha
Lainnya
1.
Medan Tuntungan
62396
19414
10301
133
101
-
2.
Medan Johor
72082
28660
12229
15563
11733
-
3.
Medan Amplas
87979
24391
3223
737
192
-
4.
Medan Denai
132193
42565
9095
107
866
-
5.
Medan Area
9467
6807
1647
429
28918
13
6.
Medan Kota
37373
-
21948
314
23578
-
7.
Medan Maimun
8000
232
261
231
125
-
8.
Medan Polonia
25000
8822
369
2494
7615
-
9.
Medan Baru
21459
17653
6536
2450
3989
-
10. Medan Selayang
51674
24286
8678
1385
1097
-
11. Medan Sunggal
64658
29963
20737
9136
12808
-
12. Medan Helvetia
84717
30714
14190
408
3188
-
13. Medan Petisah
48399
26872
2901
2050
21595
-
14. Medan Barat
51212
14793
4995
1325
25801
-
15. Medan Timur
765
18075
5485
3824
13565
-
16. Medan Perjuangan
71529
27756
2462
1196
14983
-
17. Medan Tembung
108675
40875
2179
917
9340
-
18. Medan Deli
100530
8386
2536
478
12243
-
19. Medan Labuhan
90849
24944
6281
29
7753
-
20. Medan Marelan
11494
4372
2691
227
6467
33
21. Medan Belawan
67090
19836
4893
76
3689
-
143637
43509
209646
53
Jumlah
1207541 418876
Universitas Sumatera Utara
Keragaman sering juga disebut pluralitas. Kata ini biasa merujuk pada keragaman agama dan budaya. Pluralitas adalah kondisi objektif dalam suatu masyarakat yang terdapat di dalamnya sejumlah kelompok saling berbeda, baik strata ekonomi, ideologi, keimanan, maupun latar belakang etnis. Medan menjadi tujuan warga dari daerah, baik untuk bekerja mencari nafkah, menetap ataupun sekedar singgah. Keragaman yang terjadi di Provinsi Sumatera Utara kemudian terefleksi dalam wujud wajah Kota Medan. Oleh karena itu, bisa kita bayangkan kompleksnya kehidupan sosial dalam masyarakat yang sangat heterogen seperti ini. Tidak saja dibutuhkan saling pengertian dan saling tolerasi dalam kehidupan beragama dan berbudaya, tetapi juga dibutuhkan pemimpin yang kuat yang didukung oleh masyarakatnya. Oleh karena itu, akan mustahil bisa melestarikan kestabilan kehidupan sosial kemasyarakatan dan membawa Kota Medan ini maju dan berkembang menjadi Kota yang modren.
Tabel 2.5.Status Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin di Kota Medan No
Status Pekerjaan Utama
Laki-Laki Berusaha sendiri 85081 Berusaha dibantu buruh tidak 27844 tetap/buruh tidak dibayar 3 Berusaha dibantu buruh tetap/ 27428 buruh dibayar 4 Buruh/Karyawan/Pegawai 346727 5 Pekerja bebas di pertanian 2608 6 Pekerja bebas di non pertanian 32774 7 Pekerja tidak dibayar 10860 Jumlah 533322 Sumber: Data diolah dari BPS Kota Medan. 1 2
Jenis Kelamin Perempuan Jumlah 66557 151638 16412 44256 7831
35259
200538 0 20458 30676 342472
547265 2608 53232 41536 875794
Universitas Sumatera Utara
Pada akhir proses transisi ini, baik tingkat kelahiran maupun kematian sudah tidak banyak berubah lagi, akibatnya jumlah penduduk juga cenderung untuk tidak banyak berubah, kecuali disebabkan faktor migrasi atau urbanisasi. Komponen kependudukan lainnya umumnya menggambarkan berbagai berbagai dinamika sosial yang terjadi di masyarakat, baik secara sosial maupun kultural.
Tabel 2.6. Angka Partisipasi Murni (APM) dan Angka Partisipasi Kasar (APK) Menurut Jenjang Pendidikan di Kota Medan Jenjang Pendidikan
Angka Partisipasi Murni SD/MI 88,97 SMP/MTs 75,96 SMA/SMK/MA 71,13 Universitas 34,28 Sumber: Data diolah dari BPS Kota Medan.
Angka Partisipasi Kasar 106,02 104,59 95,07 37,88
Jumlah 263160 118727 127836
Universitas Sumatera Utara
Menurunnya tingkat kelahiran (fertilitas) dan tingkat kematian (mortalitas), meningkatnya arus perpindahan antar daerah (migrasi) dan proses urbanisasi, termasuk arus ulang alik (commuters), mempengaruhi kebijakan kependudukan yang diterapkan. 39Adapun komposisi penduduk Kota Medan berdasarkan jumlah penduduk dan kepadatan penduduk, dapat dilihat dalam tabel 2 berikut ini 40.
39
http://pemkomedan.go.id/hal-selayang-pandang.htmldiakses pada tanggal 10 Agustus 2016 pukul 15.04 http://medankota.bps.go.id/frontend/index.php/Brsdiakses pada tanggaldiakses pada tanggal 10 Agustus 2016 pukul 15.18 WIB. 40
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.7. Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Di Kota Medan 2015 Sumber: Data diolah dari BPS Kota Medan
No
Kecamatan.
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1.
Medan Tuntungan
42 288
43 325
85 613
2.
Medan Johor
65 207
66 805
132 012
3.
Medan Amplas
61 176
62 674
123 850
4.
Medan Denai
72 147
73 914
146 061
5.
Medan Area
48 897
50 095
98 992
6.
Medan Kota
36 769
37 670
74 439
7.
Medan Maimun
20 086
20 577
40 663
8.
Medan Polonia
27 636
28 313
55 949
9.
Medan Baru
20 025
20 515
40 540
10.
Medan Selayang
52 433
53 717
106 150
11.
Medan Sunggal
57 192
58 593
115 785
12.
Medan Helvetia
74 448
76 273
150 721
13.
Medan Petisah
31 303
32 071
63 374
14.
Medan Barat
35 902
36 781
72 683
15.
Medan Timur
55 036
56 384
111 420
16.
Medan Perjuangan
47 361
48 521
95 882
17.
Medan Tembung
67 759
69 419
137 178
18.
Medan Deli
89 632
91 828
181 460
19.
Medan Labuhan
58 025
59 447
117 472
20.
Medan Marelan
80 152
82 115
162 267
21.
Medan Belawan
48 463
49 650
98 113
1 091 937
1 118 687
2 210 624
Kota Medan
Universitas Sumatera Utara
2.4 Profil Walikota Medan Dzulmi Eldin atau yang lebih sering disapa Bang Eldin lahir di Medan pada tanggal 4 Juli 1960 dari pasangan T. Syahrum Amir (Alm) seorang keturunan melayu yang lahir di Medan dan sang ibu Raidah Lubis (Almh) yang berdarah batak yang juga lahir di Medan. Dzulmi Eldin adalah Wali Kota Medan yang menjabat sejak 18 Juni 2014. Drs. H. T. Dzulmi Eldin S, M.Si pernah menjabat sebagai Wakil Wali Kota Medan sejak 26 Juli 2010 hingga 15 Mei 2013 dan Plt. Wali Kota Medan yang menjabat sejak 15 Mei 2013 hingga 18 Juni 2014. Drs H.T Dzulmi Eldin S Msi, dilantik menjadi Wali Kota Medan defenitif sisa masa bakti 2010-2015 di Gedung DPRD Medan pada hari Rabu, 18 Juni 2014. Pelantikan dilakukan oleh Gubernur Sumatera Utara H Gatot Pujonugroho, ST atas Nama Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia melalui Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kota Medan Dzulmi Eldin menyelesaikan pendidikan S2-nya di Universitas Satya Gama Jakarta Tahun 2003. Adapun Karier walikota Medan Dzulmi Eldin adalah
41
menjadi
Kepala Seksi Dinas pendapatan Deli Serdang (1992) kemudian Camat Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deli Serdang (1993) dan Lubuk Pakam (1997). Eldin juga pernah menjabat Kepala Kantor Penghubung Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara kemudian selanjutnya menjadi Kepala Dinas Pendapatan Kota Medan selanjutnya menjadi Asisten Administrasi Umum Sekda Kota Medan (2007). Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Medan pernah dijabat oleh eldin dan kemudian berkompetisi pada pemilihan kepala daerah pada tahun 2010 menjadi Wakil Wali 41
https://id.wikipedia.org/wiki/Dzulmi_Eldin diakses pada tanggal 30 Maret 2016. Pukul 12.34 WIB
Universitas Sumatera Utara
Kota Medan (2010-2013). Kasus korupsi Rahudman yang membuat Walikota Rahudman menjalani masa tahanan, membuat karir Eldin naik menjadi Plt. Wali Kota Medan (2013-2014). Oleh karena itu, kedudukan Eldin yang menjabat satu periode, berkompetisi kembali sebagai Walikota Medan dan menang terhitung semenjak tahun 2015.
2.5. Visi dan Misi Kota Medan 42 Semboyan/Slogan Walikota dan Wakil Walikota Medan : "Medan Rumah Kita" •
Visi Kota Medan adalah "Menjadi Kota Masa Depan yang Multikultural, Berdaya Saing, Humanis, Sejahtera dan Religius"
•
Misi Kota Medan sebagai berikut:
1. Kerjasama Menumbuhkembangkan stabilitas, kemitraan, partisipasi dan kebersamaan dari seluruh pemangku kepentingan pembangunan kota. 2. Kreatifitas dan Inovasi Meningkatkan efisiensi melalui deregulasi dan debirokratisasi sekaligus penciptaan iklim investasi yang semakin kondusif termasuk pengembangan kreatifitas dan inovasi daerah guna meningkatkan kemampuan kompetitif serta komparatif daerah.
42
Visi dan Misi http://www.pemkomedan.go.id/hal-visi-dan-misi.html diakses pada 15 Agustus 2016 Pukul 14.29 WIB.
Universitas Sumatera Utara
3. Kebhinekaan Mengembangkan kepribadian masyarakat kota bersarakan etika dan moralitas keberagaman agama dalam bingkai kebhinekaan. 4. Penanggulangan Kemiskinan Meningkatkan percepatan dan perluasan program penanggulangan kemiskinan. 5. Multikulturalisme Menumbuhkembangkan harmonisasi, kerukunan, solidaritas, perstuan dan kesatuan serta keutuhan sosial, berdasarkan kebudayaan daerah dan identitas lokal multikulturalisme. 6. Tata Ruang Kota yang Konsisten Menyelenggarakan tata ruang kota yang konsisten serta didukung oleh ketersediaan infrastruktur dan utilitas kota yang semakin modern dan berkelanjutan. 7. Peningkatan Kesempatan Kerja Mendorong peningkatan kesempatan kerja dan pendapatan masyarakat melalui peningkatan taraf pendidikan dan kesehatan masyarakat secara merata dan berkeadilan. 8. Smart City Mengembangkan Medan sebagai Smart City.
Universitas Sumatera Utara
2.6.Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Kota Medan 43 Misi pertama adalah mewujudkan percepatan pembangunan daerah lingkar luar, dengan meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui pengembangan usaha kecil, menengah dan Koperasi (UKMK) untuk kemajuan dan kemakmuran yang berkeadilan bagi seluruh masyarakat kota. Arah kebijakan yang ditetapkan pada agenda : 1. Percepatan Pembangunan Wilayah Lingkar Luar. Mendorong percepatan pertumbuhan wilayah strategis / cepat tumbuh di wilayah lingkar luar Mendorong pengembangan wilayah lingkar luar, melalui pemberdayaan masyarakat dan alokasi khusus anggaran. Mengembangkan kerjasama lintas batas, baik di bidang sosial maupun ekonomi. Mengembangkan keterkaitan kegiatan ekonomi antara inti kota dengan wilayah lingkar luar secara sinergis. Meningkatkan derajat pendidikan masyarakat yang berdomisili di wilayah lingkar luar. Mendorong proses kreatif, inovatif dalam pengembangan sektor non pertanian di wilayah lingkar luar. 2. Pengembangan Daya Saing Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Perluasan basis usaha dan kesempatan usaha UKMK dengan mendorong penumbuhan wirausaha baru, melalui peningkatan pengetahuan dan semangat kewirausahaan. Penguatan kelembagaan UKMK terutama untuk : Memperluas akses kepada sumber permodalan khususnya perbankan - non perbankan, pemanfaatan teknologi dan pemasaran serta promosi produk. Memperbaiki lingkungan usaha 43
Strategi dan Arah Kebijkan Pembangunan Kota Medan. http://www.pemkomedan.go.id/hal-strategi-dan-arahkebijakan-pembangunan-kota.html diakses pada 15 Agustus 2016 pukul 14.33 WIB.
Universitas Sumatera Utara
melalui penyederhanaan prosedur perijinan. Mengembangkan UKMK sehingga menjadi sumber pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan daya saing; sedangkan pengembangan usaha skala mikro diarahkan guna mendorong peningkatan pendapatan, pada kelompok masyarakat berpendapatan rendah. Pengembangan UKMK melalui keterpaduan program dan fasilitasi Pemerintah (Kota, Propinsi dan Pusat serta Perguruan Tinggi). Pengembangan UKMK sebagai penyedia barang dan jasa pada pasar lokal dan domestik khususnya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat banyak. Mendorong berkembangnya UKMK secara efisien, produktif dan berdaya saing baik di pasar lokal, regional, nasional melalui pengembangan kerjasama kemitraan antar pelaku UKMK, atau antara UKMK dengan Usaha Besar, BUMN/D. 3. Peningkatan Penanaman Modal Daerah Mewujudkan citra Good Governance dalam bidang investasi dan lingkungan bisnis. Memberikan pelayanan yang baik, mudah, sederhana, cepat dan transparan dalam perizinan investasi. Membangun sistem
informasi
dan
promosi
investasi
yang
efektif,
dan
menyelenggarakannkegiatan-kegiatan promosi berskala luas dalam upaya menarik minat investor. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama promosi investasi antar tingkatan pemerintahan, antara Pemerintah dengan Dunia Usaha dan Masyarakat. Mewujudkan iklim penanaman modal yang kondusif, khususnya melalui peningkatan penyediaan infrastruktur ekonomi yang meningkatkan efisiensi berusaha bagi investor, di samping jaminan kepastian berusaha.
Universitas Sumatera Utara
4. Pemberdayaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Penataan kebijakan pengembangan BUMD. Meningkatkan kualitas manajemen BUMD sehingga profesional. Menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG), yaitu transparansi,
akuntabilitas,
profesionalitas
pengelolaan
BUMD.
Mendorong
kegiatan-kegiatan BUMD menjadi lebih layak secara ekonomis, sehingga dapat beroperasi secara sehat, dan tidak tergantung kepada fasilitasi dan proteksi Pemerintah Kota. Pendirian BUMD baru yang potensial secara ekonomis. Mendorong kerjasama BUMD dengan mitra swasta lokal, nasional bahkan luar negeri termasuk, antar Pemerintah Daerah. 5. Perwujudan Kota Jasa Perdagangan dan Industri Memfasilitasi berkembangnya pusat-pusat jasa perdagangan, dan industri modern yang bersih, tertib, aman, nyaman dan indah. Mendorong pertumbuhan ekonomi yang tinggi di sektor jasa perdagangan dan industri, melalui penciptaan daya saing yang kuat. Mendorong peningkatan produksi daerah melalui pengembangan produk unggulan, standarisasi kualitas produk, pengembangan kemitraan antar Pemerintah, swasta dan masyarakat, meningkatjkan kegiatan perdagangan antar daerah dan ekspor. Mendorong tumbuhnya investasi di sektor industri, dan jasa perdagangan melalui pengembangan iklim investasi yang kondusif. Mendorong pengembangan kawasan industri yang ada, dan atau membangun kawasan industri baru yang bersifat padat teknologi dan ramah lingkungan. Pengembangan sumber daya jasa perdagangan, dan industri secara terpadu, untuk mendorong Kota Medan sebagai pusat aglomerasi kegiatan ekonomi regional maupun nasional, disamping mengoptimalkan kegiatan ekonomi
Universitas Sumatera Utara
lokal (local economic) dan peningkatan sistim informasi dan komunikasi jasa perdagangan, dan industri yang handal dalam menghadapi perdagangan bebas. Pengembangan sektor industri melalui optimalisasi kawasan industri yang ada dengan orientasi pengembangan jenis industri yang besifat ramah lingkungan (green industry) dan industri yang bersifat padat karya dengan tetap mendorong eksistensi yang kuat dari industri kecil/home industri sebagai penggerak kegiatan ekonomi lokal. Menumbuh kembangkan pasar-pasar tradisional, sehingga kompetitif dengan pasar-pasar
modern.
Mengembangkan
kawasan-kawasan
industri
dan
jasa
perdagangan dalam konsep super blok. 6. Pengembangan pertanian perkotaan dan perikanan Serta kelautan peningkatan produksi pertanian, perikanan dan kelautan serta jaminan ketersediaan pangan. Penetapan daerah konservasi lahan produktif guna meminimalkan peralihan fungsi lahan pertanian ke non - pertanian. Pengembangan komoditas pertanian ke nonpertanian. Pengembangan pertanian organik (organic farming), dan teknologi pertanian pada lahan perkarangan. Pengembangan diversifikasi produksi, konsumsi pangan. Penerapan standar kualitas dan keamanan pangan. Pembenahan sistem kesehatan hewan (keswan), dan masyarakat veteriner. Pengembangan agroindustri pasca panen, pengolahan dan pemasaran komoditi pertanian/ peternakan. Pengembangan pertanian/peternakan komersial. Penerapan standart kualitas dan manajemen produk pertanian/peternakan. Peningkatan kompetensi aparatur dan SDM masyarakat tani/ternak. Pemantapan kelembagaan petani/peternak dan usaha tani/ternak. Meningkatkan pengembangan usaha ekonomi masyarakat pesisir.
Universitas Sumatera Utara
Meningkatkan efisiensi pemanfaatan ruang pesisir dan laut. Meningkatkan dukungan perkuatan permodalan bagi masyarakat pesisir dan pelaku usaha di bidang perikanan dan kelautan. Meningkatkan produksi perikanan dan kelautan serta komoditi ekspor hasil perikanan sehingga mendorong kesejahteraan nelayan, pembudidayaan ikan, dan pengolah hasil perikanan. Pembangunan, rehabilitasi dan pengembangan PPI, BBI, dan TPI. Meningkatkan retribusi bidang perikanan dan kelautan. Meningkatkan pemanfaatan dan pengendalian sumber daya perikanan dan kelautan secara efisien, lestari dan berbasis kerakyatan. Meningkatkan mutu produk perikanan untuk konsumsi sesuai standart kesehatan. Peningkatan pengawasan penangkapan ikan secara optimal peningkatan konsumsi ikan perkapita/kg/tahun. Mendorong pengembangan kawasan sentra ikan hias. Meningkatkan perlindungan dan pelestarian sumber daya alam. 7. Pemantapan iklim tenaga kerja mempermudah ijin investasi/pendirian perusahaan, serta peningkatan kepastian hukum. Membangun sistem informasi ketenagakerjaan yang dibutuhkan para investor dan tenaga kerja, termasuk mengurangi praktek ekonomi biaya tinggi, dan penyusunan perencanaan tenaga kerja dan kesempatan kerja yang akurat dan operasional. Mendorong pengembangan kualitas tenaga kerja dalam rangka peningkatan produktivitas kerja, dan kesempatan kerja. Mendorong hubungan industrial yang harmonis untuk mewujudkan ketenangan bekerja dan ketenangan berusaha. Mendorong terjaminnya pemenuhan hak-hak pekerja terutama yang bersifat normatif di perusahaan dengan sistem pengawasan dan perlindungan tenaga kerja yang lebih efektif. Meningkatkan kesejahteraan pekerja dengan
Universitas Sumatera Utara
penerapan pengupahan dan syarat kerja yang lebih proporsional. Mendorong peningkatan penyaluran tenaga kerja baik secara regional, sektoral, nasional, dan internasional melalui program AKAD (Antar Kerja Antar Daerah) dan AKAN (Antar Kerja Antar Negara). 8. Peningkatan kualitas, perlindungan dan penanggulangan masalah sosial serta pemberdayaan perempuan peningkatan kualitas pelayanan dan bantuan dasar kesejahteraan sosial bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial. Peningkatan pemberdayaan fakir miskin, anak jalanan, penyandang cacat, gepeng, dan kelompok rentan sosial lainnya.` Peningkatan kualitas manajemen dan sumber daya manusia pelayanan kesejahteraan sosial. Pengembangan dan penyerasian kebijakan untuk penanganan masalah-masalah strategis yang menyangkut masalah kesejahteraan sosial. Peningkatan pemberdayaan perempuan dan pengarusutamaan gender sebagai bagian integral pembangunan kota. Memasukkan dimensi gender dalam seluruh tahapan dan proses pembangunan kota untuk memberi peluang yang semakin besar bagi perempuan berperan akif. Mendorong satuan kerja perangkat daerah dan organisasi masyarakat lainnya agar lebih berpartisipasi dalam peningkatan peran perempuan. Peningkatan peran serta masyarakat dalam mewujudkan Kesejahteraan dan Keadilan Gender (KKG). 9. Peningkatan derajat pendidikan masyarakat peningkatan pemerataan dan akses masyarakat terhadap pelayanan pendidikan sebagai upaya Pemerintah Kota untuk menyediakan sarana dan prasarana pendidikan yang dapat diperoleh secara adil, demokratis dan tidak diskriminatif. Peningkatan mutu pendidikan sebagai upaya
Universitas Sumatera Utara
Pemerintah Kota untuk menyediakan sarana prasarana sekolah, alat bantu belajar, guru yang berkualitas, jaminan terhadap proses pembelajaran yang bermutu, serta jaminan terhadap lulusan yang berkompetensi. Peningkatan manajemen pendidikan sebagai upaya Pemerintah Kota untuk menjadikan sekolah otonom, yang mampu merencanakan dan melaksanakan program pendidikan secara partisipatif, transparan dan akuntabel. 10. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat peningkatan pemerataan dan akses seluruh masyarakat/penduduk, terhadap pelayanan kesehatan dasar di puskesmas dan pelayanan kesehatan rujukan tingkat pertama di ruang rawat kelas III Rumah Sakit Pemerintah, melalui pembebasan biaya pelayanan kesehatan. Mengintegrasikan pembangunan kesehatan lingkungan, dengan pembangunan sosial dan ekonomi dalam rangka peningkatan kesehatan dan mutu hidup masyarakat, termasuk meningkatkan sosialisasi kesehatan lingkungan serta pola hidup bersih dan sehat. Peningkatan partisipasi seluruh lapisan masyarakat dalam rangka meningkatkan kesadaran, kemandirian dan membentuk perilaku hidup bersih dan sehat, serta ikut serta dalam upaya pencegahan penyakit dan peningkatan derajat kesehatan. Peningkatan, pemantapan kerjasama lintas sektoral dalam rangka mengoptimalkan pelaksanaan pembangunan kota yang berwawasan kesehatan. Peningkatan mutu pelayanan kesehatan sesuai SPM bidang kesehatan. Peningkatan akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin yang berdomisili di wilayah lingkar luar atau yang jauh dari sarana pelayanan kesehatan dengan cara mendekatkan pelayanan melalui operasionalisasi Puskesmas Keliling. Peningkatan upaya pendidikan kesehatan
Universitas Sumatera Utara
(Health
Education)
kepada
masyarakat
sejak
usia
dini
dan
mendorong
dicantumkannya pendidikan kesehatan sebagai bagian dari kurikulum pendidikan dasar-menengah. Pemerataan dan peningkatan kualitas fasilitas pelayanan kesehatan dasar (Primary Health Care). Peningkatan kesejahteraan Tenaga kesehatan melalui pemberian insentif tertentu untuk menjamin rasa aman dan nyaman di dalam melaksanakan tugasnya. 11. Pengurangan kemiskinan perkotaan pemenuhan hak-hak dasar masyarakat miskin yang mencakup hak atas pangan, kesehatan, pendidikan, pekerjaan dan perumahan. Percepatan pembangunan wilayah lingkar luar (Border Area) perwujudan keadilan dan kesetaraan gender. 12. Pengembangan kebudayaan dan kepariwisataan pemberdayaan masyarakat dalam rangka mempertahankan, mengembangkan, melestarikan kekayaan budaya lokal termasuk berkesenian lokal sebagai kebanggaan kota. Mengambangkan pemenuhan kebutuhan kepariwisataan sebagai daya tarik kota sekaligus sebagai bagian penting peningkatan perekonomian kota. Meningkatkan dan mengembangkan kualitas dan kuantitas promosi serta penyuluh di bidang kebudayaan dan pariwisata. Meningkatkan penggalian potensi kebudayaan dan pariwisata lokal. Penyediaan sarana dan prasarana wisata kota yang handal. Meningkatkan pengelolaan serta pelestarian objek kebudayaan dan pariwisata secara terkoordinasi, dan partisipatif.
Universitas Sumatera Utara
Misi kedua adalah mewujudkan tata pemerintahan yang baik dengan birokrasi yang lebih efisien, efektif, kreatif, inovatif, dan responsif. Arah kebijakan yang ditetapkan pada agenda : 1. Peningkatan kualitas perencanaan dan pengendalian pembangunan Kota memperkuat kedudukan Kota, di tingkat Satuan Kerja Perangkat Daerah. Meningkatkan kualitas dan kompetensi profesional sumber daya perencanaan dan pengawasan pembangunan kota. Meningkatkan koordinasi perencanaan dan pengendalian pembangunan kota, baik antar sektor, tingkatan pemerintahan maupun stakeholders. Mengembangkan berbagai jabatan fungsional seperti : ahli perencanaan dan auditor profesional secara kelembagaan. 2. Peningkatan kualitas tata ruang kota, dan pelayanan pertanahan penyusunan rencana Tata Ruang Kota Medan yang lengkap, berkualitas, dan antisipatif. Pengembangan kegiatan penelitian dan penyusunan rumusan kebijaksanaan penataan ruang kota dan penataan bangunan. Peningkatan pelayanan, kelembagaan dan sumber daya manusia pengawasan, pengendalian dan pembinaan rencana tata ruang kota dan bangunan. Peningkatan peran serta masyarakat dalam pembangunan serta penataan ruang dan lahan. Peningkatan upaya, kemampuan, partisipasi dan koordinasi
dalam
pelaksanaan
pembebasan
lahan/ganti
rugi
tanah
untuk
pembangunan kota. 3. Penciptaan birokrasi yang kreatif, inovatif, responsif, dan profesional meningkatkan kualitas sumber daya aparatur melalui pelatihan dan pengembangan
Universitas Sumatera Utara
serta berbagai program Capacity Building yang relevan. Mengembangkan pola pembinaan karier berdasarkan merit system, kompetensi dan prestasi kerja. Membangun budaya birokrasi kota yang lebih kreatif, inovatif, melayani dan akuntabel
melalui
peningktan
efektifitas
manajemen
pemerintahan
kota.
Mengembangkan manajemen tata pemerintahan kota yang baik (good governance) yang berorientasi kepada tujuan sehingga mampu mewujudkan pelayanan yang sederhana, cepat, merata, terukur dan responsif, melalui desentralisasi PNS ke tingkat pelayanan langsung, mengembangkan sistem kelembagaan yang efektif, dan penerapan peraturan kepegawaian yang konsisten. Meniadakan politisasi dalam pengisian jabatan-jabatan karier birokrasi. Meningkatkan kesejahteraan aparatur melalui reward dan punishment serta insentif lainnya. 4. Peningkatan pelayanan kependudukan, keluarga berencana, pemuda dan olahrga menata kebijakan persebaran dan mobilitas penduduk secara lebih seimbang, sesuai dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan kota, melalui peningkatan pertumbuhan ekonomi wilayah. Meningkatkan
kualitas
administrasi
kependudukan,
guna
mendorong
terakomodasinya hak-hak kependudukan dengan meninggalkan kualitas dokumen, data, dan informasi penduduk, dalam mendukung perencanaan dan pelaksanaan pembangunan kota yang berkelanjutan serta pelayanan publik, antara lain melalui program pemberian Nomor Induk Kependudukan (NIK).
Universitas Sumatera Utara
Mewujudkan tertib administrasi kependudukan dan catatan sipil yang cepat, murah dan transparan, serta mengikuti standart dan spesifikasi yang telah ditetapkan. Peningkatan Pelayanan KB dengan prioritas kepada keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera I (yang dikategorikan sebagai keluarga miskin). Meningkatkan penyuluhan kepada remaja pra nikah untuk merencanakan persiapan perkawinan yang mantap, termasuk kepada calon peserta KB pria. Meningkatkan mutu pelayanan KB dengan memperiotitaskan peningkatan mutu sarana pelayanan dan mutu tenaga pelayanan KB. Pemerataan pelayanan dengan mengefektifkan informasi pelayanan hak-hak reproduksi. Peningkatan sistem rujukan secara timbal balik di semua jaringan pelayanan KB baik Pemerintah maupun swasta dan organisasi profesi seperti PKBI (Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia). Mengendalikan tingkat kelahiran penduduk, melalui peningkatan kemerataan, akses dan kualitas pelayanan KB,terutama bagi keluarga miskin dan rentan di kawasan lingkar luar.Meningkatkan kualitas kesehatan reproduksi remaja, melalui upaya peningkatan pemahaman kesehatan reproduksi remaja, penguatan institusi masyarakat dam Pemerintah, untuk memberikan layanan kesehatan reproduksi dan layanan kesehatan. Meningkatkan pemberdayaan dan ketahanan keluarga, khususnya kelompok Keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera-I serta peningkatan kualitas lingkungan keluarga. Memperkuat kelembagaan dan jaringan pelayanan KB, melalui kerjasama dengan masyarakat luas dalam upaya pengendalian jumlah dan laju pertumbuhan
Universitas Sumatera Utara
penduduk dan pembudayaan Keluarga Kecil Berkualitas. Peningkatan kedudukan, fungsi dan peranan generasi muda dalam pembangunan kota. Mendorong kesempatan yang lebih luas kepada pemuda untuk memperoleh pendidikan dan keterampilan yang dibutuhkan.Meningkatkan pembinaan generasi muda sehingga terhindar dari bahaya penyalahgunaan napza, minuman keras, penyakit menular serta penyebaran penyakit HIV/AIDS. Mengembangkan manajemen olah raga dalam upaya mewujudkan penataan sistem pembinaan dan pengembangan olah raga secara terpadu.
Memasyarakatkan
olahraga
dan
mengolahragakan
masyarakat.Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana olahraga, untuk pembinaan olahraga prestasi. Mendorong peran serta masyarakat dan dunia usaha dalam rangka meningkatkan prestasi olahraga. Membina wawasan kebangsaan dan mempererat rasa persatuan dan kesatuan, diantara generasi muda. Misi ketiga adalah penataan kota yang ramah lingkungan berdasarkan prinsip keadilan sosial ekonomi, membangun dan mengembangkan pendidikan, kesehatan, serta budaya daerah arah kebijakan yang ditetapkan pada agenda : 1.Pembangunan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana serta Utilitas Kota a.
Bidang
perhubungan
pengembangan
kelembagaan,
diarahkan
untuk
mengefektifkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi kelembagaan perhubungan, menyediakan pelayanan dasar dan pengembangan bidang unggulan. Mewujudkan pelayanan dasar, melalui peningkatan keamanan, ketertiban dan kelancaran arus lalulintas, peningkatan disiplin berlalu lintas dan pelayanan angkutan umum, dengan
Universitas Sumatera Utara
mengacu kepada standar pelayanan minimal. Penataan personil diarahkan untuk menentukan standar kompetensi setiap jabatan, pengembangan pegawai melalui pendidikan dan pelatihan berbasis need assesment, menetukan standar minimal kinerja yang harus dicapai oleh pegawai. Meningkatkan kinerja terminal melalui penataan sistem perwilayahan terminal, pembangunan terminal baru, peningkatan kualitas fisik bangunan dan fasilitas penunjang terminal, penataan area/lajur kedatangan dan keberangkatan angkutan umum, penyediaan fasilitas akses untuk pertukaran antar dan intra moda angkutan umum. Pengoptimalan kapasitas jalan melalui pembatasan parkir di badan jalan (on-street parking), khususnya pada lokasi rawan kemacetan dan side frictio, pengaturan traffic light setting/cycle time yang disesuaikan dengan besar kedatangan kendaraan, pengurangan titik konflik persimpanganm dengan adanya fly-over, under pass dan pulau jalan. meningkatkan fungsi trotoar untuk akses pejalan kaki dan efek gangguan samping (side friction) jalan yang semakin rendah. Pengembangan dan penataan sistem angkutan massal kota. Penataan sistem jaringan transportasi dan sarana pendukungnya. Mendorong percepatan pemindahan bandara Polonia dan Pangkalan TNI AU ke Kuala Namu. Mendorong pengembangan pelabuhan laut Belawan menjadi pelabuhan laut internasional (hub-port) untuk mendukung kegiatan perdagangan regional dan internasional (ekspor dan impor) serta perdagangan antar propinsi (interinsular). Mendorong optimalisasi kapasitas layanan melalui peningkatan manajemen pengelolaan, peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pelabuhan. Mendorong Pengembangan dan pembangunan infrastruktur melalui pembangunan
Universitas Sumatera Utara
dan pemeliharaan jaringan di dalam dan menuju pelabuhan dengan mengedepankan kerjasama
pembiayaan.
Mendorong
pengembangan
kawasan
industri
yangvalueadded logistic activity. Mendorong peningkatan peran armada pelayaran baik
untuk
angkutan
antar
pulau
maupun
ekspor-impor.
Mendorong terpenuhinya standar pelayaran internasional yang dikeluarkan oleh IMO (Internasional Maritime Organization) maupun IALA, guna meningkatkan keselamatan pelayaran, baik selama pelayaran maupun pada saat berlabuh dan bongkar muat di pelabuhan Belawan. Mendorong terpenuhinya standar keamanan dan keselamatan penerbangan yang dikeluarkan oleh ICAO (International Civil Aviation Organization), guna meningkatkan keselamatan penerbangan, baik selama penerbangan maupun di bandara Polonia. Meningkatkan kerjasama pengembangan pelayanan dan pengelolaan Bandara Polonia. Meningkatkan efesiensi dengan memperhatikan prioritas keselamatan dan pelayanan. Meningkatkan profesionalisme SDM
melalui
pendidikan
dan
latihan.
Meningkatkan keamanan terhadap gangguan kamtibmas melalui kerjasama dengan polisi. Meningkatkan kepercayaan masyarakat terutama dalam keselamatan dan ketepatan waktu tempuh perjalanan. Perintisan pembangunan jaringan kereta api Mebidang, baik pengaktifan kembali jaringan yang telah ada, pengembangan monorail maupun subway, dan bentuk lainnya melalui studi dan penjagaan investigasi. b. Bidang perumahan dan permukiman meningkatkan sarana dan prasarana pemukiman melalui pembangunan jaringan jalan lingkungan sebanyak 1.500
Universitas Sumatera Utara
gang. Meningkatkan
kualitas
bangunan-bangunan
Pemerintah
Kota
melalui
pemeliharaan terhadap sebanyak 262 unit, dan pembangunan fasilitas pemerintahan lainnya. Mendorong pembangunan perumahan yang layak huni serta terjangkau bagi masyarakat miskin dan buruh yang berpenghasilan rendah. Mengembangkan kerjasama pembangunan perumahan bagi PNS dan Guru. Penetapan pelayanan umum berdasarkan jenis pelayanan yang diberikan kepada masyarakat dengan membuka kontrol publik terhadap pelaksanaan kegiatan, monitoring dan evaluasi kerja. Meningkatkan koordinasi, pengawasan dan evaluasi kinerja dengan memberikan kesempatan kepada masyarakat dan dunia usaha menjadi mitra strategis. Bekerjasama membangun dan menata lingkungan perumahan kumuh menjadi lingkungan yang sehat. Membangun partisipasi masyarakat dalam pembangunan sosial baik sarana maupun prasarana sosial dan mengutamakan tindakan pencegahan terhadap munculnya gangguan ketertiban dalam kehidupan sosial masyarakat. c. Bidang pencegah dan pemadam kebakaran peningkatan kemampuan Sumber Daya Manusia Aparatur Pegawai DP2K Kota Medan melalui pelatihan dan penambahan pegawai/petugas operasional P2K. Meningkatkan jaminan keamanan maupun kesejahteraan pegawai, khususnya kepada petugas operasional, melalui peningkatan dana operasional, asuransi, tunjangan dan insentif. Meningkatkan pendapatan melalui retribusi. Meningkatkan kemitraan dengan berbagai pihak. Pemberdayaan Kelurahan dan Kecamatan untuk pencegahan dan penanggulangan bencana. Pengembangan unit-unit bantuan P2K.
Universitas Sumatera Utara
d. Bidang ertamanan dan pemakaman pembangunan dan pemeliharaan taman-taman Kota serta ruang terbuka hijau untuk mendukung terwujudnya Kota Medan sebagai Kota taman. Meningkatkan keindahan Kota melalui pemasangan lampu hias, lampu penerangan jalan umum sebagai usaha terpadu menciptakan suasana aman dan nyaman Kota Medan di malam hari, penataan papan reklame dan periklanan yang profesional. Pemeliharaan kuantitas dan kualitas sarana prasarana kegiatan masyarakat baik untuk rekreasi maupun kegiatan ekonomi. Meningkatkan jumlah dan luasan ruang terbuka hijau baik yang berfungsi sebagai taman, lapangan olahraga maupun pemakaman. Meningkatkan PAD dari periklanan, pertamanan, dan lain-lain. e. Bidang Pekerjaan Umum (Drainase) Meningkatkan kualitas dan kuantitas data base perencanaan drainase melalui pendataan dan pengembangan sistem informasi. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pembangunan, dan pemeliharaan saluran drainase melalui peningkatan kualitas dan profesionalisme sumber daya aparatur dan peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana penunjang kelancaran operasional lapangan dan fasiltas pendukung. Meningkatkan pengendalian untuk mengantisipasi bencana banjir sedini mungkin. Fasilitas peran serta masyarakat dan kerjasama pembangunan drainase. f. Bidang kelistrikan Mendorong pemulihan pemenuhan kebutuhan tenaga listrik untuk menjamin ketersediaan pasokan tenaga listrik serta kehandalannya melalui peningkatan kapasitas pelayanan dan pengembangan teknologi. Mendorong peningkatan infrastruktur tenaga listrik yang efektif dan efisien melalui kegiatan
Universitas Sumatera Utara
pembangunan dan pemeliharaan peralatan dan jaringan. Mendorong peningkatan kualitas jasa pelayanan penyediaan tenaga listrik. g. Bidang telekomunikasi fasilitas peningkatan kemampuan dan jenis pelayanan, antara lain melalui peningkatan kemudahan investasi, peningkatan kerjasama penyelenggaraan, dan perluasan jaringan. Mendorong peningkatan kemudahan akses bagi tiap warga untuk mendapat pelayanan telekomunikasi dalam menunjang kegiatan sosial dan ekonomi kota. h. Bidang pelayanan jaringan gas mendorong peningkatan kemampuan pelayanan, antara lain melalui peningkatan supply gas menjadi 364,4 mmscfd dan peningkatan jaringan. Mendorong peningkatan kemampuan investasi dari sumber pendanaan lain (investor) melalui kegiatan promosi, kerjasama dan peningkatan tarif yang lebih reliabel. i. Bidang prasarana air bersih menciptakan kesadaran seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) terhadap pentingnya peningkatan pelayanan air minum dalam pengembangan sumber daya manusia dan produktivitas kerja. Menciptakan iklim yang kondusif bagi dunia usaha (swasta) untuk turut berperan serta secara aktif dalam memberikan pelayanan air minum melalui deregulasi dan regulasi peraturan perundang-undangan yang terkait
dengan
kemitraan
Pemerintah-Swasta
(Public-Private-Partnership).
Mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia pengelola pelayanan air minum melalui uji kompetensi, pendidikan, pelatihan, dan perbaikan pelayanan kesehatan. Berkoordinasi mengurangi tingkat kebocoran pelayanan air minum hingga mencapai ambang batas normal sebesar 20% hingga akhir tahun 2010. j. Bidang prasarana air limbah bekerjasama meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan air
Universitas Sumatera Utara
limbah. Bekerjasama meningkatkan kemampuan pembiayaan untuk pemeliharaan maupun pengembangan pelayanan melalui efesiensi kelembagaan, dan peningkatan upaya summber pembiayaan alternatif dari sektor swasta maupun dana bantuan luar negeri. 2. Peningkatan pengendalian lingkungan hidup meningkatkan pengelolaan dampak pembangunan (Enviromental Impact Management), penerapan analisis dampak lingkungan bagi setiap kegiatan yang diperkirakan mempunyai dampak yang signifikan terhadap lingkungan, pengendalian pencemaran baik yang berasal dari sumber bergerak maupun sumber tidak bergerak (tetap), pengawasan dan pengendalian terhadap lingkungan binaan manusia. Pembangunan sumber daya manusia (Human Resource Development), kegiatan ini meliputi upaya mewujudkan manusia yang memiliki sikap mental baik dalam melindungi lingkungan dan masyarakat serta mampu membina lingkungan hidup secara berkesinambungan. Pengelolaan energi dan sumber daya mineral secara selektif dan efisien. 3. Peningkatan penerapan sistem informasi dan teknologi tepat guna pembentukan jaringan informasi dan transaksi pelayanan publik yang memiliki kualitas dan lingkup yang dapat memuaskan masyarakat, serta dapat terjangkau masyarakat luas pada setiap saat, tanpa dibatasi oleh sekat waktu dan dengan biaya yang terjangkau oleh masyarakat. Pembentukan hubungan interaktif dengan dunia usaha untuk meningkatkan perkembangan perekonomian kota dan regional, dengan memperkuat kemampuan
menghadapi
perubahan
dan
persaingan
perdagangan
regional/internasional. Pembentukan mekanisme dan saluran komunikasi dengan
Universitas Sumatera Utara
lembaga-lembaga Pemerintah serta penyediaan fasilitas dialog publik bagi masyarakat, agar dapat berpartisipasi dalam perumusan kebijakan publik. Pembentukan sistem manajemen dan proses kerja yang transparan dan efisien serta memperlancar transaksi dan layanan antar lembaga Pemerintah Kota. Memberikan kemudahan kepada masyarakat atau lembaga Pemerintah / Non Pemerintah dalam memperoleh informasi mengenai layanan Pemerintah Kota. Peningkatan penerapan teknologi tepat guna dalam meningkatkan ekonomi daerah, sebagai jaringan yang terkoordinasi dan terintegrasi. Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam rangka melakukan lompatan penalaran dan imajinasinya, untuk menguasai ilmu dan teknologi yang tepat dan berguna baginya. 4. Perwujudan kota sehat mensinergikan berbagai kegiatan forum masyarakat, swasta, dan sektor lain dengan kegiatan pembangunan kesehatan. Menyelenggarakan upaya peningkatan lingkungan fisik, sosial dan budaya, serta pelayanan kesehatan yang dilaksanakan secara adil, merata dan terjangkau dengan memaksimalkan seluruh potensi sumber daya yang ada secara mandiri. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, sehingga masyarakat mampu meningkatkan kualitas kehidupan dan penghidupannya menjadi lebih baik. Menentukan dan memilih tatanan yang akan dibina berdasarkan kawasan dan permasalahan khusus yaitu : - Kawasan Pemukiman, Sarana dan Prasarana Umum - Kawasan Sekolah dan Perkantoran Sehat
Universitas Sumatera Utara
- Kawasan Industri Perdagangan Sehat - Kawasan Tempat Umum Pariwisata Sehat - Ketahanan Pangan dan Gizi - Kehidupan Masyarakat Sehat Madani - Kehidupan Sosial yang Sehat Misi keempat adalah Meningkatkan suasana religius yang harmonis dalam kehidupan berbangsa serta bermasyarakat. Arah kebijakan yang ditetapkan dalam agenda : a. Peningkatan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat bekerjasama mengembangkan sistem keamanan dan ketertiban umum sehingga memiliki kemampuan yang tinggi dalam dalam mengamankan dan menjaga ketertiban masyarakat yang berkembang sangat dinamis. Untuk itu pengamanan swakarsa harus dikembangkan secara intensif. Mendorong peningkatan kemampuan dan tanggung jawab aparat yang bertugas di bidang keamanan dan ketertiban umum. Mendorong Peningkatan daya tanggap aparat dan peran serta masyarakat dalam pemeliharaan dan pemulihan gangguan kamtibmas. Meningkatkan jaminan dan perlindungan terhadap masyarakat dari setiap ancaman dan gangguan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat. b. Mewujudkan kota yang aman, nyaman, tentram dan religius serta hubungan antar kelompok masyarakat yang harmonis dan dinamis memantapkan fungsi, peran dan kedudukan agama sebagai landasan moral, spiritual dan etika dalam penyelenggaraan pemerintahan serta mengupayakan agar segala peraturan-peraturan daerah dilandasi
Universitas Sumatera Utara
oleh nilai-nilai religius. Meningkatkan dan memantapkan kehidupan kerukunan antar umat beragama sehingga tercipta suasana kehidupan yang harmonis dan saling menghormati dalam semangat kekeluargaan. Mengikutsertakan tokoh-tokoh agama dan tokoh-tokoh masyarakat dalam perumusan kebijakan dan pelaksanaan pembangunan, sehingga pelaksanaan pembangunan kota benar-benar dijiwai oleh nilai-nilai agama. Meningkatkan pelayanan kehidupan beragama dan peran serta fungsi lembaga-lembaga keagamaan dalam ikut serta memotivasi umat beragama untuk meningkatkan kualitas hidup mereka, dan dalam mengatasi dampak perubahan yang terjadi dalam semua aspek kehidupan dan dinamika kota. Bekerjasama memberikan jaminan, perlindungan dan memenuhi rasa aman, nyaman masyarakat kota.
Universitas Sumatera Utara
2.7. Stuktur Organisasi Pemerintahan Kota Medan
Gambar 2.2
Stuktur Organisasi Pemerintahan Kota Medan
Sumber: Diolah dari data Pemko Medan.
Universitas Sumatera Utara