BAB II PROFIL ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
2.1.Energi Baru dan Terbarukan Energi terbarukan adalah sumber-sumber energi yang bisa habis secara alamiah. Energi terbarukan berasal dari elemen-elemen alam yang tersedia di bumi dalam jumlah besar, misal: matahari, angin, sungai, tumbuhan dsb. Energi terbarukan merupakan sumber energi paling bersih yang tersedia di planet ini. Ada beragam jenis energi terbarukan, namun tidak semuanya bisa digunakan di daerahdaerah terpencil dan perdesaan. Tenaga Surya, Tenaga Angin, Biomassa dan Tenaga Air adalah teknologi yang paling sesuai untuk menyediakan energi di daerahdaerah terpencil dan perdesaan. Energi terbarukan lainnya termasuk Panas Bumi dan Energi Pasang Surut adalah teknologi yang tidak bisa dilakukan di semua tempat. Indonesia memiliki sumber panas bumi yang melimpah; yakni sekitar 40% dari sumber total dunia. Akan tetapi sumber-sumber ini berada di tempat-tempat yang spesifik dan tidak tersebar luas. Teknologi energi terbarukan lainnya adalah tenaga ombak, yang masih dalam tahap pengembangan. Jenis Jenis Energi Baru dan Terbarukan 1. Enegi Matahari Matahari terletak berjuta-juta kilometer dari Bumi (149 juta kilometer) akan tetapi menghasilkan jumlah energi yang luar biasa banyaknya. Energi yang
28
Universitas Sumatera Utara
dipancarkan oleh matahari yang mencapai Bumi setiap menit akan cukup untuk memenuhi kebutuhan energi seluruh penduduk manusia di planet kita selama satu tahun, jika bisa ditangkap dengan benar. Setiap hari, kita menggunakan tenaga surya, misal untuk mengeringkan pakaian atau mengeringkan hasil panen. Tenaga surya bisa dimanfaatkan dengan cara-cara lain: Sel Surya (yang disebut dengan sel „fotovoltaik‟ yang mengkonversi cahaya matahari menjadi listrik secara langsung. Pada waktu memanfaatkan energi matahari untuk memanaskan air, panas matahari langsung dipakai untuk memanaskan air yang dipompakan melalui pipa pada panel yang dilapisi cat hitam. Energi matahari diperoleh dari cahaya panas yang merupakan komponen dari panas matahari. Selain memanaskan air, energi ini juga bisa diubah menjadi listrik. Secara global, matahari menyediakan 10.000 kali energi bumi yang dapat di memanfaatkan siapapun secara gratis, dan merupakan salah satu sumber energi alternatif yang potensial untuk dikelola dan dikembangkan lebih lanjut, terutama bagi negara- negara tropis seperti Indonesia.
2. Angin Energi angin adalah energi yang dihasilkan oleh udara yang berhembus di permukaan bumi. Energi angin dapat diubah menjadi energi mekanik untuk menghasilkan usaha. Pada saat angin bertiup, angin disertai dengan energi kinetik (gerakan) yang bisa melakukan suatu pekerjaan. Contoh, perahu layar memanfaatkan tenaga angin untuk mendorongnya bergerak di air. Tenaga angin
29
Universitas Sumatera Utara
juga bisa dimanfaatkan menggunakan balingbaling yang dipasang di puncak menara, yang disebut dengan turbin angin yang akan menghasilkan energi mekanik atau listrik. Karena angin tidak menimbulkan polusi, maka banyak negara - negara membangun turbin angin sebagai sumber tenaga listrik tambahan.
3. Biomassa Biomassa merupakan salah satu sumber energi yang telah digunakan orang sejak dari jaman dahulu kala: orang telah membakar kayu untuk memasak makanan selama ribuan tahun. Biomassa adalah semua benda organik (misal: kayu, tanaman pangan, limbah hewan & manusia) dan bisa digunakan sebagai sumber energi untuk memasak, memanaskan dan pembangkit listrik. Sumber energi ini bersifat terbarukan karena pohon dan tanaman pangan akan selalu tumbuh dan akan selalu ada limbah tanaman. Ada empat jenis biomassa:
Bahan bakar padat limbah organik atau terurai di alam; Kayu serta limbah pertanian bisa dibakar dan digunakan untuk menghasilkan uap dan listrik. Banyak listrik yang digunakan oleh industri menghasilkan limbah yang bisa dipakai untuk menggerakkan mesin mereka sendiri (contoh: produsen furnitur).
Bahan bakar padat limbah anorganik; Tidak semua limbah adalah organik; beberapa di antaranya bersifat anorganik, seperti plastik. Pembangkit listrik yang memanfaatkan sampah untuk menghasilkan energi disebut
30
Universitas Sumatera Utara
pembangkit listrik tenaga sampah. Pembangkit listrik ini bekerja dengan cara yang sama sebagai pembangkit listrik tenaga batubara, kecuali bahan bakar tersebut bukan bahan bakar fosil tetapi sampah yang bisa dibakar.
Bahan Bakar Gas Sampah yang ada di tempat pembuangan sampah akan membusuk dan menghasilkan gas metan. Jika gas metan tersebut ditampung, maka bisa langsung dmanfaatkan untuk dibakar yang menghasilkan panas untuk penggunaan praktis atau digunakan pada pembangkit listrik untuk menghasilkan listrik. Metan bisa juga dihasilkan dengan menggunakan kotoran hewan dan manusia dalam metode yang terkendali. Biodigester adalah wadah kedap udara di mana limbah atau kotoran difermentasi dalam kondisi tanpa oksigen melalui proses yang dinamakan
pencernaan
anaerob
untuk
menghasilkan
gas
yang
mengandung banyak metan. Gas ini bisa dipakai untuk memasak, memanaskan & membangkitkan listrik. Gasifikasi adalah proses untuk menghasilkan gas yang bisa dipakai sebagai bahan bakar untuk pembangkit listrik. Dalam proses gasifikasi, biomassa dengan biaya murah, seperti batubara atau limbah pertanian dibakar sebagian dan gas sintetik yang dihasilkan dikumpulkan dan digunakan untuk pemanas dan pembangkit listrik. Dengan menggunakan teknik lebih lanjut lagi, maka gas sintetik bisa dikonversi menjadi minyak solar sintetik/bahan bakar dari sumber hayati (biofuel) berkualitas tinggi, yang setara dengan minyak solar yang digunakan untuk menggerakkan mesin diesel konvensional.
31
Universitas Sumatera Utara
Bahan Bakar Hayati Berbentuk Cair Bahan bakar hayati adalah bahan bakar untuk kendaraan bermotor atau mesin. Bahan bakar ini bisa digunakan sebagai tambahan atau menggantikan bahan bakar konvensional untuk mesin. Bioethanol adalah alkohol yang dibuat melalui proses fermentasi gula yang terkandung pada tanaman pangan (contoh: tebu, ubi kayu atau jagung), dan digunakan sebagai tambahan untuk bensin. Biodiesel dibuat dari minyak sayur (misal: Minyak Sawit, Jatropha Curcas, Minyak Kelapa, atau Minyak Kedelai, atau Limbah Minyak Sayur/WVO. Biodiesel bisa digunakan sendiri atau sebagai tambahan pada mesin diesel tanpa memodifikasi mesin.
4. Tenaga Air Tenaga air adalah energi yang diperoleh dari air yang mengalir atau air terjun. Air yang mengalir ke puncak baling-baling atau baling-baling yang ditempatkan di sungai, akan menyebabkan baling-baling bergerak dan menghasilkan tenaga mekanis atau listrik. Tenaga air sudah cukup dikembangkan dan ada banyak pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang menghasilkan listrik di seluruh Indonesia. Pada umumnya, bendungan dibangun di seberang sungai untuk menampung air di mana sudah ada danau. Air selanjutnya dialirkan melalui lubang-lubang pada bendungan untuk menggerakkan balingbaling modern yang disebut dengan turbin untuk menggerakkan generator dan menghasilkan listrik. Akan tetapi, hampir semua program PLTA kecil di Indonesia merupakan program
32
Universitas Sumatera Utara
yang memanfaatkan aliran sungai dan tidak mengharuskan mengubah aliran alami air sungai.
5. Air laut pasang surut Dua kali sehari, air pasang naik dan turun menggerakkan volume air yang sangat banyak saat tingkat air laut naik dan turun di sepanjang garis pantai. Energi air pasang bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik seperti halnya listrik tenaga air tetapi dalam skala yang lebih besar. Pada saat air pasang, air bisa ditahan di belakang bendungan. Ketika surut, maka tercipta perbedaan ketinggian air antara air pasang yang ditahan di bendungan dan air laut, dan air laut di belakang bendungan bisa mengalir melalui turbin yang berputar, untuk menghasilkan listrik. Memang tidak mudah membangun penahan air pasang ini, karena pantai harus terbentuk secara alami dalam bentuk kuala, dan hanya 20 lokasi di seluruh dunia yang telah diidentifikasi sebagai tempat yang berpotensi untuk dimanfaatkan energi pasang surut.
6. Ombak Laut Ombak laut yang selalu beralun disebabkan oleh angin yang meniup di atas laut. Ombak laut memiliki potensi menjadi sumber energi yang hebat jika bisa dimanfaatkan dengan benar. Ada beberapa metode untuk memanfaatkan energi ombak. Ombak bisa ditangkap dan dinaikkan ke bilik dan udara
33
Universitas Sumatera Utara
dikeluarkan paksa dari bilik tersebut. Udara yang bergerak menggerakkan turbin (seperti turbin angin) yang menggerakkan generator untuk menghasilkan listrik. Sistem energi ombak yang lain adalah memanfaatkan gerakan naik turun ombak untuk menggerakkan piston yang bisa menggerakkan generator. Tidak mudah untuk menghasilkan listrik dari ombak dalam jumlah besar. Lagipula memindahkan energi tersebut ke pantai merupakan kesulitan tersendiri. Inilah sebabnya sistem tenaga ombak sejauh ini belum lazim.
7. Panas Bumi Energi panas bumi adalah energi panas yang berasal dari dalam Bumi. Pusat Bumi cukup panas untuk melelehkan bebatuan. Tergantung pada lokasinya, maka suhu Bumi meningkat satu derajat Celsius setiap penurunan 30 hingga 50 m di bawah permukaan tanah. Suhu Bumi 3000 meter di bawah permukaan cukup panas untuk merebus air. Kadang-kadang, air bawah tanah merayap mendekati bebatuan panas dan menjadi sangat panas atau berubah menjadi uap. Pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTPB) adalah seperti pembangkit listrik tenaga batu bara biasa, hanya tidak memerlukan bahan bakar. Uap atau air panas langsung berasal dari bawah tanah dan menggerakkan turbin yang dihubungkan dengan generator yang menghasilkan listrik. Lubang-lubang dibor ke dalam tanah dan uap atau air panas keluar dari pipa-pipa dialirkan ke pembangkit listrik tenaga panas bumi untuk menghasilkan listrik.
34
Universitas Sumatera Utara
Tenaga panas bumi bersifat terbarukan selama air yang diambil dari Bumi dimasukkan kembali secara terus-menerus ke dalam tanah setelah didinginkan di pembangkit listrik. Tidak banyak tempat di mana PLTPB bisa dibangun, karena perlu menemukan lokasi dengan jenis bebatuan yang sesuai dengan kedalaman di mana memungkinkan untuk melakukan pemboran ke dalam tanah dan mengakses panas yang tersimpan.
2.2.Potensi Panas Bumi di Indonesia Panas bumi merupakan sumber energi yang bersih dan ramah lingkungan serta berkelanjutan. Karakteristik energi panas bumi bersifat site spesific (tidak dapat dekspor) dan harus dikembangkan di lokasi potensi panas bumi berada. Indonesia merupakan negara yang dikaruniai potensi panas bumi terbesar di dunia yaitu sebesar 26 Giga Watt yang tersebar di 312 titik potensi sepanjang jalur gunung api aktif (ring of fire) Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi Utara dan Maluku. Hingga saat ini , potensi energi panas bumi Indonesia yang dimanfaatkan untuk pembangkit listrik baru mencapai 1,4 Giga Watt atau kurang dari 5%. Dengan wilayah geografisnya yang luas dan jumlah populasinya yang besar membuat Indonesia membutuhkan suplai energi listrik yang besar dan menjadikannya pasar energi yang potensial. Suplai energi listrik dari tenaga panas bumi masih memiliki potensi besar untuk dikembangkan, terlihat dari
35
Universitas Sumatera Utara
kontribusinya terhadap suplai energi listrik yang masih di bawah 5%, jauh di bawah sumber tenaga listrik lainnya yang pada umumnya merupakan energi fosil. Sesuai dengan posisi geologi Indonesia yang terletak pada patahan lempeng benua, maka kita memiliki potensi panas bumi yang sangat besar yang bisa diekstrak secara komersial. Potensi panas bumi Indonesia umumnya berada di pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, dan Nusa Tenggara, di sekitar pegunungan yang aktif. Total potensi kita yaang secara teknik bisa diekstrak adalah 29.038 MW. Dari jumlah tersebut baru 1.439 MW atau 4.8% yang dimanfaatkan. Sisanya masih dalam tahap pengeboran, eksplorasi, dan perencanaan33.
Tabe 2.1. : Potensi Sumber Daya dan Cadangan Panas Bumi Per Provinsi Potensi Sumber Daya No
33
Provinsi Speculative
Hypothetical
Total
1
Jawa Barat
1225
934
2159
2
Sumatera Utara
300
134
434
3
Lampung
600
643
1243
4
Sumatera Selatan
273
645
918
5
Jawa Tengah
130
387
517
6
Sumatera Barat
532
269
801
7
NTT
226
403
629
http://lintas.ebtke.esdm.go.id/panas-bumi/id/pemerintahan/view/4/11-energi-panas-bumi diambil pada 14
Juni 2017 01.09 wib
36
Universitas Sumatera Utara
8
Jawa Timur
105
257
362
9
Bengkulu
357
223
580
10
Aceh
640
340
980
11
Jambi
348
74
422
12
Sulawesi Utara
55
73
128
13
Maluku Utara
190
7
197
14
Sulawesi Tengah
349
36
385
15
Maluku
370
84
454
16
Banten
100
161
261
17
Sulawesi Barat
316
53
369
18
Sulawesi Selatan
172
120
292
19
Bali
70
22
92
20
Sulawesi Tenggara
200
25
225
21
Gorontalo
129
11
140
22
NTB
-
6
6
23
Bangka Belitung
100
6
106
24
Papua Barat
75
-
75
25
Kalimantan Barat
65
-
65
26
Kalimantan Selatan
50
-
50
27
Kalimantan Utara
20
30
50
28
Riau
41
-
41
37
Universitas Sumatera Utara
29
Kalimantan Timur
30
Yogyakarta Total
18
-
18
-
-
-
7055
4943
14435
Potensi Cadangan No
Provinsi Possible
Probable
Proven
Total
1
Jawa Barat
1687
543
1535
3765
2
Sumatera Utara
1996
-
320
2316
3
Lampung
1319
-
20
1339
4
Sumatera Selatan
964
-
-
964
5
Jawa Tengah
949
115
280
1344
6
Sumatera Barat
1035
-
-
1035
7
NTT
748
-
15
763
8
Jawa Timur
1012
-
-
1012
9
Bengkulu
780
-
-
780
10
Aceh
332
-
-
332
11
Jambi
566
15
40
621
12
Sulawesi Utara
540
150
78
768
13
Maluku Utara
580
-
-
580
14
Sulawesi Tengah
368
-
-
368
15
Maluku
220
-
-
220
38
Universitas Sumatera Utara
16
Banten
365
-
-
365
17
Sulawesi Barat
162
-
-
162
18
Sulawesi Selatan
163
-
-
163
19
Bali
262
-
-
262
20
Sulawesi Tenggara
98
-
-
98
21
Gorontalo
110
-
-
110
22
NTB
169
-
-
169
23
Bangka Belitung
-
-
-
-
24
Papua Barat
-
-
-
-
25
Kalimantan Barat
-
-
-
-
26
Kalimantan Selatan
-
-
-
-
27
Kalimantan Utara
-
-
-
-
28
Riau
-
-
-
-
29
Kalimantan Timur
-
-
-
-
30
Yogyakarta
10
-
-
10
Total
14435
823
2288
17546
Sumber : Buku Statistik EBTKE 2016 (Kementrian ESDM)
39
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.1 : Sebaran PLTP Terpasang Per Desember 2016
Sumber : Buku Statistik EBTKE 2016 (Kementrian ESDM)
Tabel 2.2. : Daftar PLTP Terpasang Per Pulau (Per Desember 2016) No
Pulau
Jumlah Lokasi
Total (MW)
Terpasang(MW)
1
Sumatera
97
12.912
122
2
Jawa
73
9.795
1274
3
Bali – Nusa Tenggara
33
1.920
12,5
4
Kalimantan
27
182,5
0
5
Sulawesi
14
3.208
80
6
Maluku
77
1.451
0
7
Papua
33
75
0
330
29.543,5
1.438,5
Total
Sumber : Buku Statistik EBTKE 2016 (Kementrian ESDM)
40
Universitas Sumatera Utara
2.2.1. Potensi Investasi Panas Bumi Panas bumi merupakan sumber energi yang bersih dan ramah lingkungan serta berkelanjutan. Karakteristik energi panas bumi bersifat site spesific (tidak dapat dekspor) dan harus dikembangkan di lokasi potensi panas bumi berada. Indonesia merupakan negara yang dikaruniai potensi panas bumi terbesar di dunia yaitu sebesar 26 Giga Watt yang tersebar di 312 titik potensi sepanjang jalur gunung api aktif (ring of fire) Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi Utara dan Maluku. Hingga saat ini , potensi energi panas bumi Indonesia yang dimanfaatkan untuk pembangkit listrik baru mencapai 1,4 Giga Watt atau kurang dari 5%. Pemerintah melalui program Peraturan Presiden No.79 Tahun 2014 menetapkan kebijakan Energi Nasional yang mengamanatkan agar panas bumi dapat menyokong 7% pada bauran energi nasional 2025. Badan usaha dapat berpartisipasi dalam pengembangan panas bumi melalui mekanisme lelang WKP panas bumi yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat sesuai kewenangannya. Setelah mendapatkan izin panas bumi, pemenang lelang dapat memulai kegiatan eksplorasi sampai dengan pemanfaatannya. Diharapkan kebijakan pemerintah ini mampu mendorong penggunaan panas bumi yang memperhitungkan beberapa aspek penting seperti loksi, kapasitas pembangkitan, transmisi, eskalasi, mekanisme penugasan dan kualitas reservoir. Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Mentri ESDM No.17 Tahun 2014 tentang Pembelian Tenaga Listrik dan PLTP dan Uap Panas Bumi untuk PLTP
41
Universitas Sumatera Utara
oleh PT.PLN (Persero) sebagai upaya mengembangkan struktur harga yang komperhensif dan dapat mencakup sisi hulu dan hilir dalam rangka memberikan kepastian hukum dan mengatasi kendala yang menyebabkan banyak proyek panas bumi telah tertunda. Salah satu kendala pengembangan panas bumi di Indonesia adalah sebagian besar potensi panas bumi yang berada pada wilayah kawasan hutan produksi, hutan lindung dan hutan konservasi. Upaya produksi, hutan lindung dan hutan konservasi. Upaya pemerintah untuk dapat memanfaatkan panas bumi tanpa mengganggu kelestarian hutan adalah dengan menerbitkan UU No.21 Tahun 2014 tentang Panas bumi.
2.2.2. Peluang Invetasi Panas Bumi UU No 30 Tahun 2003 tentang energi dan Nomor 21 tentang panas bumi, mengamanatkan untuk meprioritaskan kepentingan bangsa untuk mendukung pembangunan nasional melalui pengembangan sumber energi baru terbarukan, dengan mendorong partisipasi pemerintah dan swasta untuk tercapainya peningkatan investasi. Mengacu pada Undang Undang Panas Bumi No 21 tahun 2014 , pengusahaan panas bumi terdiri 2 jenis yaitu pemanfaatan langsung dan pemanfaatan tidak langsung. Pemanfaatan langsung energi panas bumi dapat dimanfaatkan untuk kepentingan di bidang pertanian , perikanan, pariwisata dan bahkan untuk proses kimia. Sedangkan hasil dari pemanfaatan tidak langsung energi panas bumi berupa energi listrik. Kewenangan pemanfaatan langsung
42
Universitas Sumatera Utara
diserahkan pada Pemerintah Daerah tempat lokasi energi panas bumi tersebut berada , sedangkan pemanfaatan tidak langsung melalui Pemerintah Pusat. Peluang investasi untuk pemanfaatan tidak langsung di bidang panas bumi terdiri dari : 1. sebagai badan usaha pemegang izin panas bumi (IPB) yang diberikan melalui mekanisme lelang wilayah kerja panas bumi (WKP) . 2. Sebagai badan usaha pelaku penugasan survei pendahuluan (SP). 3. Pendanaan terhadap pengembang/pemegang IPB 4. Industri usaha penunjang panas bumi sebagai pemasok barang atau jasa.
Apabila hasil dari survei pendahuluan (SP) tersebut memenuhi syarat untuk ditetapkan menjadi WKP maka pelaku survei pendahuluan tersebut memiliki kewenangan untuk ikut menetapkan harga listrik pada lelng WKP. Pemerintah menrgetkan investasi di sub sektor panas bumi dengan US$ 6,88 milyar yang berasal dari investasi pengembangan panas bumi. Rencana investasi panas bumi tahun 2015-2019 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 2.3. : Rencana Investasi Sub Sektor Panas Bumi Tahun2015 – 2019 Sub Sektor
2015
2016
2017
2018
2019
Investasi Panas Bumi (Milyar US$)
0,94
0,14
1,61
1,91
1,28
Sumber : Buku Potensi dan peluang investasi EBTKE (Kementrian ESDM)
43
Universitas Sumatera Utara
Rencana peningkatan investasi sub sektor panas bumi di tahun tahun mendatang juga mendorong peningkatan penyerapan tenaga kerja , baik tenaga kerja lokal maupun tenaga kerja asing. Total penambahan tenaga kerja dari tahun 2015 – 2019 diperkirakan mencapai 10.727 orang34.
Tabel 2.4. : Rencana Penyerapan Tenaga Kerja Sub Sektor Panas Bumi Tahun2015 – 2019 Sub Sektor
2015
2016
2017
2018
2019
Penambahan Tenaga Kerja (Orang)
531
2434
5284
1370
1108
Sumber : Buku Potensi dan peluang investasi EBTKE (Kementrian ESDM)
Pemerintahan juga memberikan insentif-insentif dalam pengusahaan panas bumi. Bentuk insentif yang diberikan, diantaranya : 1) Penetapan harga listrik berdasarkan wilayah dan tahun COD (Cash On Delivery) 2) Pembebasan dari bea masuk, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Perjualan atas Barang Mewah dan Pajak Penghasilan Pasal 22 terhadap impor barang operasi untuk keperluan pengusahaan sumber daya panas bumi. 3) Pemberian fasilitas Perpajakan dan kepabeanan untuk kegiatan pemanfaatan sumber energi terbarukan 34
Kementrian ESDM. 2014 . POTENSI DAN PELUANG INVESTASI : Energi Baru Tebarukan dan Konservasi Energi. Jakarta
44
Universitas Sumatera Utara
Jangka waktu izin usaha panas bumi yang diberikan oleh pemerintah terdiri dari : a) Jangka waktu eksplorasi maksimum 5 tahun sejak diterbitkannya izin usaha panas bumi dan bisa di perpanjang dua kali dengan satu tahun masa perpanjangan. Jangka waktu studi kelayakan sudah termasuk dalam periode ini. b) Jangka waktu eksploitasi maskimum 30 tahun sejak eksplorasi berakhir c) Jangka waktu izin usaha panas bumi terdiri dari : 1. Jangka waktu eksplorasi maksimum 5 tahun sejak diterbitkannya izin usaha panas bumi dan bisa diperpanjang dua kali dengan 1 tahun perpanjangan. 2. Jangka waktu studi kelayakan merupakan bagian dari jangka waktu eksplorasi. 3. Jangka waktu eksplorasi maksimum 30 tahun sejak eksplorasi berakhir. Setiap badan usaha hanya dapat diberikan 1 WKP. Jika hendak mengusahakan lebih dari satu WKP, badan usaha tersebut harus membentuk baadan hukum terpisah untuk setiap WKP35.
35
Opcit
45
Universitas Sumatera Utara
2.2.3. Prosedur dan Tata Cara Investasi Panas Bumi 1. Penugasan Survei Pendahuluan Survei Pendahuluan adalah kegiatan yang meliputi pengumpulan, analisis, dan penyajian data yang berhubungan dengan informasi kondisi geologi, geofisika, dan geokimia untuk memperkirakan letak dan adanya sumber daya panas bumi. Berdasarkan Undang-Undang No.21 tahun 2014 tentang panas bumi. Survei pendahuluan dapat dilakukan oleh Menteri, Gubernur, dan/atau bupati/walikota. Namun demikian, mentri dapat menugaskan pihak lain untuk melakukan survei pendahuluan. Penugasan survei pendahuluan diberikan dalam rangka pelaksanaan program percepatan pengembangan panas bumi pada wilayah terbuka. Badan usaha yang mendapat penugasan survei pendahuluan harus menyelesaikan kegiatan survei
pendahuluan
harus
menyelesaikan
kegiatan
survei
dengan
menggunakan dana sendiri dan menanggung semua resiko yang timbul selama jangka waktu penugasan dengan menggunakan dana sendiri dan menanggung semua resiko yang timbul selama penugasan. Persyaratan yang harus dipenuhi oleh badan usaha untuk mendapatkan survei pendahuluan anatara lain : I. II.
Peta wilayah penugasan survei pendahuluan Persyaratan administratif 1) Indentitas pemohon/sertifikat pendirian perusahaan
46
Universitas Sumatera Utara
2) Profil perusahaan 3) NPWP III.
Persyaratan Teknis 1) Rencana teknis kegiatan selama Pra-Survei 2) Kemampuan teknis operasional di bidang panas bumi 3) Memiliki tenaga ahli di bidang panas bumi
IV.
Persyaratan keuangan 1) Rencana kerja dan anggaran biaya 2) Bukti kepemilikan dana yang akan digunakan untuk dan selama periode kegiatan penugasan dalam bentuk jaminan bank, deposit atau standby loan.
2. Prosedur Lelang WKP Panitia lelang yang dibentuk berjumlah gasal dan paling sedikit terdiri dari 5 orang yang merupakan perwakilan dari pemerintah pusat dan daerah . Dalam mengevaluasi tawaran yang diajukan, panitia tender menggunakan metode evaluasi dua tahap. Tahap dan tahap kedua. Dalam tahap prakualifikasi panitia lelang mengevaluasi administrasi, teknis dan keuangan kualifikasi yang diajukan peserta. Peserta yang memenuhi kriteria Prakualifikasi , akan memasuki tahap selanjutnya yaitu evaluasi harga listrik termasuk jumlah total yang harus diinvestasikan dalam proyek tersebut.
47
Universitas Sumatera Utara
Peserta yang menawarkan harga listrik terendah yang dikaitkan dengan hasil penilaian tahap satu, dinyatakan sebagai pemenang. Berikut adalah dokumen yang harus diserahkan pada saat pelaksanaan lelang sebagai bahan evaluasi oleh panitia tender : A. Administrasi a. Surat permohonan untuk mendapatkan izin usaha panas bumi kepada menteri, gubernur, atau Bupati/Walikota sesuai dengan kewenangannya masing masing b. Identitas pemohon/sertifikat pendirian perusahaan c. Profil perusahaan d. Nomor pokok wajib pajak e. Surat pernyataan kesanggupan membayar harga dasar data WKP dan bonus (sesuai peraturan baru, harga dasar data bonus adalah cuma-cuma atau nol dolar, kecuali bagi area tempat dilaksanakannya penugasan survei pendahuluan f. Surat pernyataan kesanggupan membayar awarded compansation kecuali bagi badan usaha yang melaksanakan penugasan Survei Pendahuluan pada wilayah kerja tersebut.
B. Teknis Untuk
persyaratan
teknis,
panitia
lelang
akan
mengevaluasi
pengalaman perusahaan, kualifikasi tenaga ahli, struktur pengorganisasian
48
Universitas Sumatera Utara
proyek dan program pekerjaan. Program pekerjaan harus setidaknya mencakup hal-hal sebagai berikut : a. Skema total proyek b. Jadwal eksplorasi studi kelayakan, konstruksi dan pengembangan , eksploitasi dan pemanfaatan. c. Rencana teknis eksplorasi studi kelayakan, konstruksi dan pengembangan eksploitasi dan pemanfaatan d. Perhitungan harga listrik (penjelasan atas asumsi yang digunakan untuk penghitungan harga lsitrik) e. Jadwal untuk mengirim Notice of Intend to Develop (NOID) f. Rencana pengembangansumur uap yang terdiri atas sumur produksi, sumur injeksi dan sumur pengembangan serta biaya perkiraan. g. Kapasitas yang akan dikembangkan h. Tahap pengembangan bagi pembangkit listrik tenaga panas bumi i. Faktor kapasitas dari pembangkit listrik yang akan dikembangkan
C. Keuangan a. Laporan keuangan b. Sumber pendanaan proyek
49
Universitas Sumatera Utara
c. Bukti penempatan jaminan lelang minimal 2,5% dari rencana anggaran biaya eksploitasi pada tahun pertama. Dana tersebut disimpan di bank lokal atas nama panitia lelang d. Surat pernyataan kesanggupan untuk menyediakan $10.000.000 (sepuluh juta U$ dolar) sebagai dana cadangan untuk melaksanakan kegiatan eksplorasi.
2.3.Profil Energi dan Sumber Daya Mineral Sumatera Utara 2.3.1. Gambaran Umum Geologi Wilayah Sumatera Utara secara geologi terbentuk akibat tumbukan atau pertemuan dua lempeng tektonik yang menghasilkan patahan aktif dasar laut pada zona pertemuan di dua lempeng tersebut disebelah barat pantai Sumatera dan patahan aktif besar Sumatera yang melalui daratan Sumatera dengan arah Tenggara-Barat Laut atau daerah memanjang pulau Sumatera. Patahan aktif didasar laut pantai Barat Sumatera dan patahan aktif besar Sumatera merupakan sumber bencana alam geologi berupa gempabumi, tsunami dan pemicu terjadinya letusan gunung api dan tanah longsor. Disisi lain dua patahan tersebut diatas mengahsilkan lelehan batuan di bawah permukaan bumi dan merupakan sumber utama proses mineralisasi yang dipermukaan bumi atau dekat permukaan bumi ditemukan berupa endapanendapan (deposit) mineral logam, non logam dan panas bumi. Proses erosi batuan yang diikuti pengendapan (deposisi) material hasil erosi di bagian Timur
50
Universitas Sumatera Utara
Sumatera Utara menghasilkan lapisan-lapisan batuan sedimen yang mengandung minyak dan gas bumi serta air tanah. Disamping potensi sumber daya mineral yang diperoleh melalui proses ekstraktif, setting tektonik Sumatera Utara ini juga memberi anugerah (given) seperti terbentuknya danau toba sebagai kaldera gunungapi terbesar dunia serta keanekaragaman geologi yang dapat memberi nilai ekonomi atau kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan yang bersifat konservatif (geowisata).
Gambar 2.2 : Kerangka Tektonik Lempeng Indo-Australia dengan P. Sumatera
Sumber
: Buku Profil Energi Dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sumatera Utara Dinas Pertambangan Dan Energi
51
Universitas Sumatera Utara
2.3.2. Potensi Bahan Galian Mineral dan Energi Provinsi Sumatera Utara terdapat berbagai jenis bahan galian mineral dan energi yang potensial untuk dimanfaatkan dan dikembangkan, yaitu : mineral logam, emas, timah hitam (galena), seng, tembaga, besi dan mineral non logam : batugamping, dolomit, bentonit, zeolit, kaolin, feldspar, marmer, granit, belerang, andesit, serpentinit, pasir kwarsa, perlit serta bahan galian energi : gambut, batubara, panas bumi (geothermal) serta minyak dan gas bumi. Secara umum telah diketahui besarnya cadangan geologi (perkiraan) dan mutu sumber daya mineral, namun untuk dapat dimanfaatkan dan dikembangkan masih memerlukan penyelidikan eksplorasi secara detail, guna mengetahui cadangan terukur (pasti).
Gambar 2.3. : Peta Potensi Bahan Galian Logam dan Non Logam
52
Universitas Sumatera Utara
Sumber
: Buku Profil Energi Dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sumatera Utara Dinas Pertambangan Dan Energi
2.3.3. Potensi Minyak dan Gas Dasar Hukum Pengelolaan Migas : 1. Undang – undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi (Lembaran Negara RI tahun 2001 No. 136, tambahan Lembaran Negara RI No. 4152) 2. Undang – undang Nomor 30 Tahun 2007 Tentang Energi ( Lembaran Negara RI tahun 2007 No. 96, tambahan Lembaran Negara RI No. 4746 ) 3. Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kab/Kota (Lembaran Negara RI Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Negara RI No. 4737) 4. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2009 tentang perubahan atas PP no. 35 Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi ( Lembaran Negara RI tahun 2004 No. 123, tambahan Lembaran Negara RI No. 4435 ), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah No. 34 tahun 2005 (Lembaran Negara RI tahun 2005 No. 81, tambahan Lembaran Negara RI No. 4530) 5. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2009 tentang perubahan atas PP no. 36 Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi (
53
Universitas Sumatera Utara
Lembaran Negara RI tahun 2004 No. 124, tambahan Lembaran Negara RI No. 4435) 6. Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2012 tentang Peningkatan Produksi Minyak Bumi 7. Keputusan Menteri ESDM Nomor 1088 K/20/MEM/2003 tentang Pedoman
Pelaksanaan
Pembinaan,
Pengawasan,
Pengaturan
dan
Pengendalian Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi dan Kegiatan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi 8. Peraturan Menteri ESDM Nomor 01 Tahun 2008 tentang Pedoman Pengusahaan Pertambangan Minyak Bumi pada Sumur Tua 9. Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Cara Kerja Dinas – dinas Daerah Provinsi Sumatera Utara (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2008 Nomor 8, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Utara No. 8) 10. Peraturan Gubernur Nomor 35 Tahun 2011 Tentang Organisasi, Tugas, Fungsi dan Uraian Tugas Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara
Tabel 2.5. : Daftar Potensi Minyak Bumi di Sumatera Utara CADANGAN MINYAK BUMI (MSTB) KABUPATEN/KOTA
LANGKAT
TERBUKTI
MUGKIN
HARAPAN
19,466.00
6,884.00
3,310.00
54
Universitas Sumatera Utara
DELI SERDANG
7,551.00
31.60
27.08
BINJAI
5,207.00
-
-
MEDAN
674.10
686.80
594.30
2,000.00
-
-
34,898.10
7,602.40
3,931.38
PADANG LAWAS TOTAL Sumber
: Buku Profil Energi Dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sumatera Utara Dinas Pertambangan Dan Energi
Tabel 2.6. : Daftar Potensi Gas Bumi di Sumatera Utara CADANGAN GAS (MMSCF)* KABUPATEN/ KOTA TERBUKTI
MUNGKIN
HARAPAN
233.591
54.797
25.893
Timur)
143.065
0
0
3. Binjai (Wampu)
37.810
0
0
4. Medan (Polonia)
3.933
1.681
1.449
5. Offshore Medan – Langkat
54.000
65.000
65.000
1. Langkat (Paluh Tabuhan Barat/Timur, Pangkalan Susu, Prapen, Serang Jaya, Gebang, Besitang, Benggala, Arbei, Kuala Dalam) 2. Deli Serdang (Pantai Pakam
55
Universitas Sumatera Utara
(Blok Glagah Kambuna dan Blok Gebang) TOTAL
472.399
*MMSCF = Million
121.478
92.342
Standart Cubic Feet / Juta kaki kubik
Blok NAD-2 meliputi Kab. Langkat, Kab. Deli Serdang, Kota Binjai, Kota Medan Blok Glagah Kambuna dan Gebang meliputi Offshore Medan - Langkat Sumber
: Buku Profil Energi Dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sumatera Utara Dinas Pertambangan Dan Energi
Gambar2.4. : Peta Potensi Gas Bumi
56
Universitas Sumatera Utara
Rantau u Serang Jaya Kuala Sp. Barat
Prapen
Kuala Sp. Dalam Sungai Buluh Anggor
Arbey Tabuhan Barat Besitang
Secanggang
Gebang
Tabuhan Timur
Pk. Susu
Telaga Darat
Bt. Mandi
Sumber
Wampu
: Buku Profil Energi Dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sumatera Utara Dinas Pertambangan Dan Energi
Terdapat 12 wilayah kerja pertambangan Minyak dan Gas bumi di Sumatera Utara sampai dengan akhir 2013 : a. 12 KontraktOR Migas
57
Universitas Sumatera Utara
b. Tersebar di 5 Kabupaten/Kota Selain Migas terdapat juga beberapa sumur tua di Sumatera Utara yang masih bisa di kelola .
Tabel 2.7. : Daftar Pengelolaan Sumur Tua di Sumut Wilayah
Pendirian
No.
Nama KUD
Operasi
KUD
Pimpinan
1.
KUD
KEC.
15 NOV
Drs.
LANGKAT
PADANG
2011
JULIADI,
RESOURCES
TUALANG
MM
Keterangan Sudah Mendapat Izin Menteri Esdm Dan Sudah Operasi Produksi
2.
KUD
KEC. SEI
16 APRIL
USAHA
LEPAN
2012
MANDIRI
USMAN
Selesai Rekomendasi Bupati Selesai Pertimbangan Teknis Distambensu Selesai
58
Universitas Sumatera Utara
Pesetujuan Gubernur Proses Izin Menteri Esdm 3.
KUD BUMI
KEC.
APRIL
BATUAH
PEMATANG
2012
JAYA
ZAMRONI
Selesai Rekomendasi Bupati Selesai Pertimbangan Teknis Distambensu Selesai Pesetujuan Gubernur Proses Izin Menteri Esdm
4.
KUD TANI
KEC. SEI
MAKMUR
LEPAN
MEI 2012
SUNARTO Selesai Rekomendasi Bupati
59
Universitas Sumatera Utara
Selesai Pertimbangan Teknis Distambensu Selesai Pesetujuan Gubernur Proses Izin Menteri Esdm 5.
KUD SRI
KEC.
2 MEI
BUDIONO
TANI
GEBANG
2012
RAJAB
Selesai Rekomendasi Bupati Selesai Pertimbangan Teknis Distambensu Proses Pesetujuan Gubernur
Sumber
: Buku Profil Energi Dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sumatera Utara Dinas Pertambangan Dan Energi
60
Universitas Sumatera Utara
2.3.4. Profil Ketenagalistrikan Di Sumatera Utara Dasar Pengelolaan Ketenagalistrikan di Sumatera Utara : 1. UU No 30 tahun 2007 tentang Energi 2. UU No 30 tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan 3. PP 14 tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 4. PP 62 tahun 2012 tentang Usaha Jasa Penunjang Ketenagalistrikan 5. Pergub 23 tahun 2013 tentang Pedoman Teknis Pemeriksaan dan Pengujian Kelaikan Operasi Instalasi Tenaga Listrik di Provinsi Sumatera Utara
Kondisi Umum Ketenagalistrikan di Sumatera Utara adalah sebagai berikut : •
Beban Puncak
: ± 1.900
•
Daya Terpasang
:
•
Daya Mampu
: ± 1.950
MW
•
Cadangan
:±
MW
•
Jumlah Rumah Tangga
: 3.260.960 Rumah Tangga
•
Jumlah Pelanggan Total
: 3.037.509 Rumah Tangga
•
Rasio Elektrifikasi
: 93,15 %
•
Jumlah SHS yang telah dibangun
MW
2.757,65 MW
50
:
APBD SU = 3.388 unit
61
Universitas Sumatera Utara
APBN
= 6.411 unit
Tabel 2.8. : Rasio Elektrifikasi Kabupaten/Kota Jum Pjg NO
PROPINSI/
Jum Pjg
Rt Non
RE %
RE %
KABUPATEN
Rt PLN
PLN
PLN
TOTAL
SUMATERA UTARA
2.969.104
68.405
91,05
93,15
1
Deli Serdang
444.274
2.116
94,55
95,00
2
Serdang Bedagai
138.989
558
91,27
91,63
3
Langkat
216.863
4.614
87,41
89,27
4
Karo
84.909
869
82,83
83,67
5
Dairi
58.745
673
85,73
86,71
6
Pakpak Barat
7.062
520
67,90
72,90
7
Simalungun
203.507
4.042
93,50
95,36
8
Batu Bara
79.523
1.728
85,56
87,42
9
Asahan
153.290
5.122
91,73
94,80
10
Labuhan Batu
91.904
4.846
87,41
92,02
11
Labuhan Batu Selatan
55.384
7.562
72,76
82,70
12
Labuhan Batu Utara
69.284
4.877
86,99
93,11
13
Tapanuli Utara
59.765
860
85,52
86,75
14
Humbang Hasundutan
37.208
308
87,33
88,05
62
Universitas Sumatera Utara
15
Toba Samosir
42.059
1.410
95,92
99,13
16
Samosir
27.665
550
89,46
91,23
17
Tapanuli Tengah
58.169
2.015
81,26
84,08
18
Tapanuli Selatan
47.699
2.309
73,53
77,09
19
Padang Lawas Utara
37.011
6.826
63,89
75,67
20
Padang Lawas
42.409
3.570
74,12
80,36
21
Mandailing Natal
81.197
3.600
82,86
86,54
22
Nias
20.284
1.349
78,79
84,03
23
Nias Selatan
24.129
5.338
36,84
44,99
24
Nias Utara
11.743
1.795
42,83
49,37
25
Nias Barat
7.421
948
46,21
52,11
26
Kota Medan
584.559
-
100,00
100,00
27
Kota Binjai
72.551
-
100,00
100,00
28
Kota Tebing Tinggi
44.236
-
100,00
100,00
29
Kota Pematang Siantar
61.335
-
97,68
97,68
30
Kota Tanjung Balai
32.663
-
91,07
91,07
31
Kota Sibolga
17.126
-
91,31
91,31
32
Kota Padang Sidimpuan
42.996
-
90,03
90,03
33
Kota Gunung Sitoli
13.145
-
50,11
50,11
Sumber
: Statistik 2015 PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara)
63
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.9. : Kapasitas Terpasang Pembangkit Interkoneksi di Sumatera Utara Kapasitas Terpasang NO
Pemilik
Jenis
Nama Pembangkit
(MW)
1
PLN
PLTG
LOT III
112.00
2
PLN
PLTGU
BELAWAN
818.00
3
PLN
PLTU
BELAWAN
260.00
4
PLN
PLTU
LABUHAN ANGIN
230.00
5
PLN
PLTD
TITI KUNING
25.00
6
PLN
PLTG
GLUGUR
31.70
7
PLN
PLTG
PAYA PASIR
110.00
8
PLN
PLTA
RENUN
82.00
9
PLN
PLTA
SIPAN
50.00
10
PLN
PLTM
AEK RAISAN
1.50
11
PLN
PLTM
AEK SILANG
0.75
12
PLN
PLTM
BATANG GADIS
0.90
13
PLN
PLTM
BOHO
0.20
14
PLN
PLTM
KOMBIH 1
1.50
15
PLN
PLTM
KOMBIH 2
1.50
16
PLN
PLTM
SIBUNDONG
0.75
17
PLN
PLTM
TONDUHAN
0.40
18
PLN
PLTD
P. SEMBILAN
0.25
64
Universitas Sumatera Utara
19
PLN
PLTD
GUNUNG SITOLI
9.20
20
PLN
PLTD
PULAU TELLO
0.90
21
PLN
PLTD
TELUK DALAM
3.40
22
SEWA
PLTMG
SEWA NAVIGAT
49.50
PT ARTI DUTA 23
SEWA
PLTD
ANEKA USAHA
13.00
PT ASTA KRAMASAN 24
SEWA
PLTD
ENERGI
65.00
PT BIMA GOLDENPOWERIN 25
SEWA
PLTD
DO
40.00
26
SEWA
PLTD
SEWA BBC
185.00
27
SEWA
PLTD
GUNUNG SITOLI
35.50
28
SEWA
PLTD
TELUK DALAM
9.70
PT BAJRA DAYA 29
IPP
PLTA
SENTRANUSA
180.00
PANGKALAN 30
PLN
PLTU
SUSU #1
220.00
PANGKALAN 31
Sumber
PLN
PLTU
SUSU #2
220.00
TOTAL
2,757.65
: Buku Profil Energi Dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sumatera Utara Dinas Pertambangan Dan Energi
65
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.5. : Tipologi Jaringan Subsistem di Sumatera Utara
Sumber
: Buku Profil Energi Dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sumatera Utara Dinas Pertambangan Dan Energi
Tabel 2.10. : Proyeksi Kebutuhan Listrik di Sumatera Utara 2016 - 2025 Pertumbuhan
Beban Sales
Produksi
(Gwh)
(Gwh)
Ekonomi Tahun
Puncak
(%)
Pelanggan (MW)
66
Universitas Sumatera Utara
2016
6.9
9,918
11,014
2,024
3,281,882
2017
7.4
11,046
12,244
2,249
3,387,266
2018
7.8
12,410
13,734
2,523
3,486,292
2019
8.3
14,091
15,565
2,770
3,579,965
2020
6.7
15,688
17,296
3,031
3,641,096
2021
6.7
17,488
19,247
3,373
3,701,970
2022
6.7
19,533
21,459
3,698
3,751,179
2023
6.7
21,856
23,987
4,166
3,799,920
2024
6.7
24,441
26,795
4,718
3,848,383
2025
6.7
27,379
30,194
5,316
3,896,697
Growth
7.0%
11.9%
11.9%
11.3%
1.9%
Sumber
: Buku Profil Energi Dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sumatera Utara Dinas Pertambangan Dan Energi
2.4. Potensi Panas bumi di Sumatera Utara Dasar Pengelolaan Panas Bumi 1. Undang – Undang No. 27 Tahun 2001 tentang Panas Bumi. 2. Peraturan Pemerintah No. 59 Tahun 2007 jo No. 70 Tahun 2010 tentang Kegiatan Usaha Panas Bumi Pertambangan. 3. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 11 tahun 2008 tentang Tata Cara Penetapan WKP Panas Bumi.
67
Universitas Sumatera Utara
4. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 11 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyelenggaraan Kegiatan Usaha Panas Bumi. 5. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara No. 03 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Panas Bumi.
Potensi panas bumi di Provinsi Sumatera Utara terdapat di beberapa Kabupaten antara
lain : Kabupaten Karo, Siamalungun, Tapanuli Utara,
Humbahas, Samosir, Tapanuli Selatan, Padang Lawas, dan Mandailing Natal . Jumlah total potensi sumber daya dan cadangan yaitu : – Sumber daya Speculative
: 1.500 MWe
– Sumber daya Hipotetik
: 170 MWe
– Cadangan Terduga
: 1.627 MWe
– Cadangan Mungkin
: -
– Cadangan Terbukti
: 384 Mwe
– Kapasitas Terpasang
: 12 MW
Dari data potensi tersebut diketahui bahwa potensi sumber daya speculative sebesar 1.500 MWe, sedangkan PLTP Sibayak yang saat ini pada tahap operasi produksi dengan kapasitas terpasang 12 MW. Sehingga persentase pemanfaatan panas bumi di Provinsi Sumatera utara dari total potensi yang ada baru sekitar 0.8 %.
68
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.11. : Daftar titik Potensi Panas Bumi di Sumatera Utara Res (MWe) NO
1
Area
Kabupaten
Beras Sitepu Lau
Debuk
RE (MWe) Ins
SP
HP
Ps
Pb
Pv
Karo
-
-
-
-
-
-
Karo
-
70
131
-
39
12
Karo
25
-
-
-
-
-
Simalungun
225
-
-
-
-
-
225
-
-
-
-
-
225
-
-
-
-
-
–
2 Debuk/Sibayak 3
Marike
4
Dolok Marawa Pusuk
5
Buhit
– Tapanuli Utara,
Danau Toba
Samosir, Humbahas
Simbolon
–
Tapanuli Utara,
6 Samosir
Samosir
7
Pagaran
Tapanuli Utara
225
-
-
-
-
-
8
Helatoba
Tapanuli Utara
25
-
-
-
-
-
Tapanuli Utara
225
-
-
-
-
-
Tapanuli Utara
-
100
200
-
135
-
-
-
556
-
-
-
-
-
-
-
210
-
Sipoholon, Ria – 9 ria 10
Sarulla
Tapanuli 11
Sibual – buali Selatan
12
Namorailangit
Tapanuli Utara
69
Universitas Sumatera Utara
13
Sibuhuan S.
Merapi
Palas
100
-
-
-
-
-
Madina
-
-
420
-
-
-
–
14 Sampuraga 15
Sampuraga
Madina
225
-
-
-
-
-
16
Roburan
Madina
-
-
320
-
-
-
1500
170
1627
384
12
Total Keterangan : SP : Speculative
PS : Possible
PV : Proven
RE : Reserve
Hp : Hipothetical
Pb : Probable
Res : Resources
Ins : Installed
Sumber
: Buku Profil Energi Dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sumatera Utara Dinas Pertambangan Dan Energi
2.4.1. Kondisi pengelolaan dan pengusahaan panas bumi di Provinsi Sumatera Utara Saat ini di Sumatera Utara terdapat 2 (dua) perusahaan yang telah melakukan kegiatan pengembangan lapangan Panas Bumi yaitu : 1. Sarulla Operation Limited pada WKP Sarulla 2. Pertamina Geothermal Energypada WKP Sibayak. Penetapan kedua wilayah kerja panas bumi tersebut berdasarkan Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi
No : 1521K/034/M.PE/1990
tanggal 30 Oktober 1990.
70
Universitas Sumatera Utara
Selain kedua WKP tersebut, pada saat ini di Provinsi Sumatera Utara telah ditetapkan 3 (tiga) WKP panas bumi yaitu : 1. WKP
Panas Bumi di daerah Sorik Merapi- Roburan- Sampuraga di
Kabupaten Mandailing Natal berdasarkan Keputusan Menteri ESDM Nomor 2963 K/30/MEM//2008 Tanggal 30 Desember 2008 dengan luas wilayah 62.900 Ha dan potensi cadangan terduga sebesar 200 MWe. WKP Panas bumi sudah dilelang dan pada saat ini memasuki tahap eksplorasi. 2. WKP Panas Bumi di daerah Sipoholon Ria-Ria di Kabupaten Tapanuli Utara
,
berdasarkan
Keputusan
Menteri
ESDM
Nomor
2961
K/30/MEM/2008 Tanggal 30 Desember 2008 dengan luas wilayah 34.410 Ha dan potensi cadangan terduga sebesar 75 MWe. WKP Panas bumi ini sudah dilelang namun tidak ada peserta yang mengikuti lelang. 3. WKP Panas Bumi di daerah Simbolon Samosir di Kabupaten Samosir. Kabupaten Toba samosir, KabupatenTapanuli Utara , Kabupaten Humbang Hasundutan, dan Kabupaten Dairi Provinsi Sumatera Utara , berdasarkan Keputusan Menteri ESDM Nomor 1827 K/30/MEM/2012 Tanggal 30 April 2012 dengan luas wilayah 168.800 Ha dan potensi cadangan terduga sebesar 155 MWe. WKP Panas bumi ini belum dilelang. WKP ini merupakan wilayah kerja hasil Penugasan Survey Pendahuluan.
2.4.2. Investasi Panas Bumi Yang Eksisting Di Provinsi Sumatera Utara
71
Universitas Sumatera Utara
1. Pt. Pertamina Geothermal Energy •Wkp
: Sibayak.
•Lokasi : Desa Semangat Gunung, Kecamatan Brastagi, Kabupaten Karo. •Cadangan Terbukti
: 39 Mw
•Termanfaatkan
: 12 Mwe
•Jumlah Sumur 10
: 4 Sumur Produksi : 3 Sumur Monitoring : 3 Sumur Injeksi
•Fasilitas Pemipaan Produksi : +/- 2 Km •Fasilitas Pemipaan Injeksi •Pltp
: +/- 0,5 Km
: 2 Mw Monoblok/Back Pressure (Esc Dengan Pt.Pln) : 2 X 5 Mw Condensing (Ssc Dengan Pt.Dizamatra)
•Sejak 6 Januari 2015 PLTP Sibayak Unit 1 Mengalami Kerusakan Turbin pada Gland Seal/labrin
sehingga tidak berproduksi dan Unit 2
mengalami kerusakan turbin sejak 2013 dan saat ini sedang dilakukan perbaikan oleh Taka Turbo Machinery Rencana
Kedepan
Oleh
Pertamina
Geothermal
Energy
Adalah
Mengevaluasi Kelayakan Kapasitas Terpasang Untuk Pembangkitan Listrik Pada Prospek Sibayak. Karena Potensi Panas Bumi Sibayak Di Reservoar Sebesar 240 Mwe
2. SARULLA OPERATION LIMITED
72
Universitas Sumatera Utara
•
WKP : Sarulla.
•
Lokasi : Desa Silangkitang Kecamatan Pahae Jae dan Desa Namorailangit Kecamatan Pahae Julu Kabupaten Tapanuli Utara.
•
Pengembangan lapangan panas bumi Sarulla dikelola berdasarkan Kontrak Operasi Bersama (join operation contract) antara
•
PT. Pertamina dengan
PT. Medco Energy Gheotermal bekerja sama
dengan Kyushu, Ormat dan Ithocu yang tergabung dalam konsorsium “Sarulla Operation Limited” (SOL) •
Rencana Pembangunan PLTP Sarulla dengan kapasitas 3 X 110 MW.
•
Mulai beroprasi di 2018 Apabila sudah beroperasi penuh di tahun 2018, PLTP Sarulla dinilai akan
meningkatkan kapasitas terpasang pembangkit listrik panas bumi sebesar 20%, meningkatkan kapasitas terpasang pembangkit listrik energi terbarukan sebesar 5% dan memenuhi proyeksi penambahan kapasitas terpasang pembangkit listrik panas bumi sebesar 10% di Indonesia antara tahun 2013 dan 2020.
73
Universitas Sumatera Utara