BAB II PERENCANAAN BISNIS KERIPIK BUAH DAN KERIPIK SAYUR “KJ”
Dalam suatu perusahaan memiliki data perusahaan yang meliputi nama pemilik, susunan pemegang saham, struktur organisasi, bentuk kepemilikan bisnis, alamat perusahaan, nomor telepon, faximile, e-mail, NPWP serta perizinan perusahaan yang mana dalam data perusahaan ini akan mencerminkan bergerak dalam bidang apa dan produk atau jasa apa yang diproduksi oleh suatu perusahaan tersebut. Berikut adalah data dari perusahaan yang penulis rencanakan: 2.1
DATA PERUSAHAAN 1. Nama Perusahaan
: Keripik Buah dan Keripik Sayur ”KJ”
2. Bidang Usaha
: Industri Rumahan
3. Jenis Produk / Jasa
: Makanan Ringan
4. Alamat Perusahaan
: Jl. Amal Gg Sehat No.4 Medan
5. Nomor Telepon
: 0852 7561 3030
6. Alamat E-mail
:
[email protected]
7. Situs Web
: www.keripikbuahdankeripiksayurkj.co.id
8. Bank Perusahaan
: Bank Muamalat
9. Bentuk Badan Hukum
: Usaha Dagang
10. Mulai Berdiri
: 19 Oktober 2013
Universitas Sumatera Utara
2.2
BIODATA PEMILIK / PENGURUS 1. Nama
: Khairunnisa Jafar
2. Jabatan
: Pimpinan
3. Tempat dan Tanggal Lahir : Duri, 19 Oktober 1990 4. Alamat Rumah
: Jl. Amal Gg Sehat No. 4 Medan
5. Nomor Telepon
: 0852 7561 3030
6. Alamat E-mail
:
[email protected]
7. Pendidikan Terakhir
: Diploma III
1. Nama
: Elvi Rahmi
2. Jabatan
: Anggota
3. Tempat dan Tanggal Lahir : Medan, 26 Juli 1993 4. Alamat Rumah
: Jl. Amal Gg Abadi No. 22 Medan
5. Nomor Telepon
: 0852 7541 3339
6. Alamat E-mail
:
[email protected]
7. Pendidikan Terakhir
: SMA
1. Nama
: Rafika
2. Jabatan
: Anggota
3. Tempat dan Tanggal Lahir : Medan, 29 Agustus 1995 4. Alamat Rumah
: Jl. Amal Gg Abadi No. 22 Medan
5. Nomor Telepon
: 0852 7553 9595
6. Alamat E-mail
:
[email protected]
Universitas Sumatera Utara
7. Pendidikan Terakhir
: SMA
1. Nama
: Zulkarnaen Jafar
2. Jabatan
: Anggota
3. Tempat dan Tanggal Lahir : Pekan Baru, 25 juli 1988 4. Alamat Rumah
: Jl. Amal Gg Sehat No. 4 Medan
5. Nomor Telepon
: 0852 6098 5000
6. Alamat E-mail
:
[email protected]
7. Pendidikan Terakhir
: SMA
Universitas Sumatera Utara
2.3
STRUKTUR ORGANISASI
KHAIRUNNISA JAFAR Pimpinan
ELVI RAHMI
RAFIKA
ZULKARNAEN
Anggota
Anggota
Anggota
Gambar 2.1. Struktur Organisasi Keripik Buah dan Keripik Sayur “KJ” Sumber : Penulis (2011)
Struktur organisasi sangat dibutuhkan dalam suatu organisasi. Karena dengan stuktur organisasi dapat memahami bagian dan kerja masing-masing setiap anggota organisasi yang mana ini juga mencerminkan sikap profesionalisme suatu perusahaan atau organisasi. Untuk saat ini dalam struktur organisasi terdiri dari 4 orang termasuk penulis yang terlibat dalam pengelolaan rencana ini. Diharapkan di masa mendatang tenaga kerja untuk bisnis keripik buah dan keripik sayur kj akan lebih banyak lagi. 2.4
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
2.4.1 Produk yang Dihasilkan Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan
(Tjiptono,
2002:95).
Pada
bagian ini
menjelaskan
keseluruhan produk yang dihasilkan. Perencanaan yang perlu dilakukan
Universitas Sumatera Utara
menyangkut produk (output), terutama pada usaha manufaktur dan industri pengolahan adalah: A. Dimensi Produk Dimensi produk berkenaan dengan sifat dan ciri-ciri produk yang meliputi bentuk, ukuran, warna serta fungsinya. Produk yang berbahan baku buah dan sayur ini disajikan dalam bentuk keripik yang disediakan dengan berbagai varian rasa dan harga. Berikut ini adalah berbagai macam produk yang dihasilkan oleh keripik buah dan keripik sayur antara lain :
Keripik buah nangka Keripik buah salak Keripik buah mangga Keripik buah nanas Keripik buah pepaya Keripik buah kentang Keripik buah melon Keripik sayur wortel Keripik sayur bayam Keripik sayur kacang panjang Keripik sayur terung
B. Nilai/Manfaat Produk Produk keripik buah dan keripik sayur yang ditawarkan memiliki manfaat yang positif bagi kesehatan konsumen yang merupakan manfaat inti dari produk keripik buah dan keripik sayur. Buah dan sayur yang diolah memiliki banyak kandungan gizi yang bermanfaat. Produk keripik buah dan keripik sayur juga memiliki Potential Benefit (manfaat potensial) seperti menjaga lingkungan dan memperdulikan kesehatan pelanggan.
Universitas Sumatera Utara
C. Kegunaan/Fungsi Produk Produk konsumsi, yaitu produk yang dibeli dan digunakan oleh konsumen akhir (pemakai akhir). Keripik buah dan keripik sayur merupakan produk yang dapat dinikmati dengan berbagai pilihan rasa dan harga. Selain itu kandungan gizi keripik buah dan keripik sayur yang diproses dengan alat penggoreng sistem hampa tidak jauh berbeda dengan keadaan buah segar, karena diproses dengan menggunakan suhu rendah.
2.4.2 Keunggulan Produk Keunggulan kompetitif produk kami antara lain : 1. Rasa yang sangat renyah dan gurih. 2. Kemasan yang ramah lingkungan. 3. Kesegaran dari buah dan sayur yang masih terasa. 4. Harga terjangkau dan sesuai dengan kantong konsumen. 2.4.3 Gambaran Pasar Pada tahap ini menceritakan gambaran pasar, mulai dari gambaran pasar bisnis secara ringkas serta data penjualan beberapa tahun terakhir.
Perkiraan / prediksi jumlah permintaan konsumen terhadap produk.
Proyeksi penawaran dalam beberapa periode / tahun mendatang. Proyeksi penawaran disesuaikan dengan permintaan seperti kenaikan x % per tahun sesuai pertumbuhan proyeksi permintaan
Universitas Sumatera Utara
2.4.4 Target Pasar atau Segmen Pasar yang Dituju
Target pasar adalah sekelompok pembeli yang mempunyai sifatsifat yang sama yang membuat pasar itu berdiri sendiri. Adanya sekelompok orang dengan ciri-ciri yang sama belumlah berarti mereka membentuk pasar sasaran. Hanya bila mereka mempunyai ciri-ciri yang sama sebagai pembeli, maka barulah berarti mereka membentuk suatu pasar sasaran (Situmorang, 2008).
Dalam suatu perusahaan pasti akan memiliki target atau segmentasi pasar yang dituju untuk mengembangkan usaha yang diproduksi oleh perusahaan. Target pasar memberikan prospek yang bagus dimana penulis dapat memasarkan produk keripik buah dan keripik sayur ke beberapa tempat misalnya saja di kedai/warung, di koperasi-koperasi, bahkan dapat dipasarkan di supermarket-supermarket jika sudah memiliki izin usaha. Perusahaan yakin akan melangkah ke bisnis ini karena telah melihat target pasar sebelumnya melalui berbagai media cetak dan elektonik.
Disini penulis juga memiliki target atau segmen pasar yang dituju yaitu penduduk dari Medan Sunggal yang berkisar kurang lebih 20.000 jiwa. Selain dari penduduk Medan Sunggal sendiri target pasar yang dituju adalah masyarakat kota Medan yang berkunjung ke tempat usaha ini. Usaha keripik buah dan keripik sayur ini berdekatan dengan salah satu sekolah sehingga para pelajar menjadi salah satu target pasar. Dalam segmentasi pasar, usaha ini tidak mengelompokkan siapa yang menjadi
Universitas Sumatera Utara
konsumen akan produk yang dihasilkan. Perusahaan yakin dengan target atau segmentasi pasar yang dituju akan membuat usaha ini menjadi lebih berkembang karena melihat dari usaha yang menjanjikan dan demografi yang sangat baik untuk usaha ini
2.4.5 Trend Perkembangan Pasar Masyarakat Indonesia sangat mengikuti trend suatu produk di pasar saat ini, termasuk keripik buah dan keripik sayur. Dengan demikian, perusahaan yakin ketika usaha ini telah berjalan akan menjadi perusahaan yang dapat berkembang cepat. Hal ini dapat dilihat dari kondisi perekonomian Indonesia yang cukup baik dan selera masyarakat untuk mencoba suatu produk yang unik. Dari analisis perkembangan pasar yang dilakukan, pertumbuhan ekonomi seperti inflasi dan tingkat suku bunga mempengaruhi trend perkembangan pasar. Dari segi pertumbuhan ekonomi dapat dilihat bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi di Indonesia sedang membaik dan ini sangat mempengaruhi tingkat pendapatan masyarakat. Hal ini mempengaruhi karena dengan tingkat pendapatan yang baik maka masyarakat akan tinggi pula untuk mengkonsumsi suatu produk. Keinginan masyarakat untuk mengkonsumsi suatu produk maka akan tinggi pula hasrat masyarakat untuk mengkonsumsi produk dari perusahaan. Dari segi inflasi, faktor ini mempengaruhi dalam perkembangan perusahaan. Dikarenakan ketika inflasi tinggi maka akan berimbas pada bahan baku penolong usaha ini. Dengan tingginya inflasi maka tinggi pula
Universitas Sumatera Utara
harga bahan baku penolong yang akan berimbas pada harga produk usaha. Namun, ketika inflasi turun maka bahan baku penolong juga akan turun sehingga berimbas pula pada harga produk usaha penulis. Dari segi tingkat suku bunga, faktor ini juga mempengaruhi akan perkembangan usaha ini. Namun, dapat dilihat bahwa tingkat bunga mempengaruhi ketika usaha yang dijalankan mendapat pinjaman dari pihak ketiga yakni bank. Dalam usaha ini, modal untuk pendirian usaha ini merupakan usaha dari modal sendiri dan usaha ini tidak akan terpengaruh akan naik atau turunnya tingkat suku bunga. 2.4.6 Proyeksi Penjualan Perencanaan kapasitas produksi dilakukan untuk semua mesin, peralatan, dan faktor produksi lainnya sesuai dengan rencana jumlah produk akhir yang akan dihasilkan. Dengan sendirinya, kapasitas produksi sampai dengan tingkatan yang rinci semuanya akan mengacu pada hasil dari perhitungan peluang pasar atas produk yang bersangkutan. Kapasitas produksi biasa dinyatakan dalam unit per periode waktu tertentu (tahun, bulan, minggu, hari, atau jam). Untuk perencanaan strategis, proyeksi kapasitas penjualan dilakukan dalam jangka minimal 3 tahun ke depan, sesuai dengan rencana produksinya.
Universitas Sumatera Utara
2.4.7 Analisis Pesaing Strategi Pemasaran Perusahaan dilakukan berdasarkan analisa 7 P menurut Kotler (2000) yang terdiri atas : 1. Price (harga) Strategi mengenai bagaimana produk kita lebih menarik konsumen dari segi harga dibandingkan pesaing. Umumnya konsumen lebih tertarik kepada produk dengan harga yang lebih murah. Pricing merupakan ekspresi nilai yang menyangkut kegunaan dan kualitas produk, citra yang terbentuk melalui iklan dan promosi, ketersediaan produk melalui jaringan distribusi, dan layanan yang menyertainya (Raymond Corey, 2001). Sehingga pricing bukan sematamata biaya produksi ditambah dengan marjin keuntungan yang akan diambil, melainkan sebuah nilai yang mencerminkan value proposition. Harga yang tepat akan memiliki ikatan yang erat antara pembeli dan produsen. Harga produk tidak lebih murah daripada produk pesaing, karena harga tersebut merupakan harga yang sudah sesuai dengan ongkos produksi. 2. Product (Produk) Strategi mengenai bagaimana produk usaha dapat menarik hati konsumen untuk membelinya. Produk yang ditawarkan merupakan produk keripik buah dan keripik sayur yang memiliki kualitas terbaik dengan kadar gizi yang tinggi dan menyehatkan dan sekaligus berkhasiat obat.
Universitas Sumatera Utara
3. Promotion (Promosi) Strategi mengenai bagaimana produk dapat dikenal oleh konsumen melalui cara Personal Selling yaitu promosi melalui penjualan langsung ke tempat konsumen berada dengan menawarkan dan mencoba produk langsung. 4. Place (Saluran Distribusi) Place merupakan cara untuk mendistribusikan produk untuk sampai ke tangan konsumen. Sistem distribusi yang dilakukan secara langsung ke konsumen. 5. People People merupakan kriteria sumber daya manusia secara umum yang dapat meningkatkan penjualan produk ke konsumen secara langsung ataupun tidak langsung. Direncanakan, usaha ini dilaksanakan oleh pemilik sendiri sebagai pemilik aktif. Maka sedapat mungkin pemilik mengutamakan pelayanan dengan sikap yang ramah, sopan dan bersahabat. 6. Process Proses yang ditampilkan kepada konsumen agar konsumen tertarik untuk membeli. Proses yang dapat ditampilkan seperti proses produksi yang baik ataupun proses pelayanan terhadap konsumen. Dalam proses, pelanggan dapat melihat secara langsung proses pembuatannya. Disini operasional usaha dituntut untuk menjaga kualitas produksi seperti
Universitas Sumatera Utara
mengutamakan kebersihan, langkah kerja yang efektif dan tangkas menanggapi permintaan. 7. Physical Evidence Penampilan fisik dari fasilitas pendukung atau sarana dalam menjual produk yang dapat dilihat langsung oleh konsumen. Logo official dari Keripik Buah dan Keripik Sayur KJ terinspirasi dari warna hijau yang menggambarkan pemanfaatan akan buah-buahan dan sayur-sayuran yang ada di alam, kemudian tulisan keripik buah dan keripik sayur KJ berwarna biru karena merupakan warna kesukaan pemilik usaha. Kemasan produk berisi nama berikut alamat usaha. Kemasan produk keripik buah dan keripik sayur terbuat dari plastic alumunium foil. Ini akan menghemat ongkos produksi karena tidak menggunakan plastik-plastik yang tidak ramah lingkungan serta menjadi indikator kepedulian terhadap lingkungan. Dari analisis pasar dan pesaing yang penulis lihat bahwa, pesaing dari usaha keripik buah dan keripik sayur ini merupakan produk yang sejenis yakni pesaing yang bersifat subtitusi. Salah satu contoh yaitu usaha kerupuk adapun keunggulan dan kelemahan dari produk kompetitor sebagai berikut: Tabel 2.1. Usaha Pesaing dari Keripik Buah dan Keripik Sayur ”KJ” PESAING KEUNGGULAN KELEMAHAN Usaha Kerupuk
1. 2.
Harga lebih ekonomis Lebih ringan untuk di jual.
1. 2.
Cepat masuk angin Lebih banyak campuran zat pewarna
Sumber: www.idebisnisusaha.com (2008)
Universitas Sumatera Utara
2.5
ASPEK PRODUKSI
2.5.1 Bahan Baku dan Bahan Penolong Perencanaan bahan baku dan bahan pembantu merupakan bagian utama untuk perhitungan kebutuhan modal kerja. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah suplier, kuantitas, harga beli, persyaratan pembelian, ketersediaan, dan persediaan. Bahan baku yang digunakan adalah (dihitung berdasarkan kebutuhan per bulan): Tabel 2.2 Rencana Bahan Baku Keripik Buah dan Keripik Sayur “KJ” No. Bahan Baku Banyak @ Jumlah Harga 1 Minyak Goreng 50kg 10.000 500.000 2 Buah Nangka 10kg 7.000 70.000 3 Buah Salak 10kg 10.000 100.000 4 Buah Mangga 10kg 10.000 100.000 5 Buah Nanas 10kg 5.000 50.000 6 Buah Pepaya 10kg 5.000 50.000 7 Buah Kentang 10kg 6.000 60.000 8 Buah Melon 10kg 7.000 70.000 9 Sayur Wortel 10kg 5.000 50.000 10 Sayur Bayam 10kg 2.000 20.000 11 Sayur Kacang Panjang 10kg 3.000 30.000 12 Sayur Terung 10kg 3.000 30.000 13 Garam/Bumbu-bumbu 20kg 5.000 100.000 Total Rp1.230.000
Universitas Sumatera Utara
2.5.2 Proses Produksi Perencanaan proses produksi pada dasarnya menjelaskan tahapantahapan proses yang diperlukan untuk menghasilkan produk atau output yang dimaksud. Bentuk proses produk keripik buah dan keripik sayur ini dibahas dalam bentuk resep. Salah satu contoh resep cara membuat keripik buah nangka yaitu : Resep Keripik Buah Nangka •
5 Kg buah nangka yang sudah di kupas
•
26 Liter minyak Goreng
Cara Membuat •
Buang dan bersihkan buah nangka dari bijinya , lalu belah jadi dua dan pilih buah nangka sesuai dengan tekstur ketebalannya .
•
Cuci bersih dan masukkan buah nangka kedalam Mesin Vaccum Frying – Mesin Keripik Buah yang telah berisikan minyak panas dan goreng selama 2 ½ jam untuk buah nangka yang tebal dan 1 ½ jam yang untuk ketebalannya sedang, aduk-aduk setiap 10 menit sekali .
•
Angkat, angin-anginkan selama 10 menit , kemudian keripik nangka siap disajikan dan dikemas ke dalam plastic alumunium foil.
Gambar 2.2. Contoh hasil olahan keripik nangka “KJ” Sumber : www.google.com (2010)
Universitas Sumatera Utara
2.5.3 Peralatan yang Dibutuhkan Baik untuk perencanaan pembelian ataupun sewa, daftar mesin dan peralatan juga harus dirinci sedetail mungkin proyeksinya. Perencanaan ini tetap
selalu
berkaitan dengan kapasitas
dan
kompetensi teknis
wirausahawan. Tabel 2.3 Peralatan yang dibutuhkan Nama Jumlah Merk Harga Mesin/Peralatan Unit 1. Kompor Gas Rinnai 1 300.000 2. Tabung Gas
LPG 3kg
1
Maksindo
1
4. Pisau
Kiwi
2
16.000
32.000
5. Kuali
Maxim
1
50.000
50.000
6. Baskom
Kiramas
1
10.000
10.000
7. Timbangan
Lion Star
1
30.000
30.000
8. Saringan
Lion Star
1
8.000
8.000
3. Mesin Vaccum Frying
Total Pembelian Mesin/Peralatan
100.000
Jumlah Harga 300.000 100.000
24.000.000 24.000.000
24.530.000
Sumber: Penulis (2011)
Universitas Sumatera Utara
2.5.4 Sarana Penunjang Instalasi sarana penunjang berkaitan dengan tata letak (lay-out) yang termasuk dalam anggaran investasi. Pemasangan sarana penunjang ini meliputi listrik, air, telepon, internet, dan lain-lain. Tabel 2.4 Sarana Penunjang Jenis Biaya Jumlah Biaya 1. Listrik
Rp 50.000,-
2. Air
Rp 50.000,-
Total Biaya Sarana Penunjang :
Rp 100.000,-
Sumber: Penulis (2011)
2.6. ANALISIS SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) Kompetensi adalah ciri-ciri yang harus dimiliki oleh seseorang sehingga dapat dicapai performansi prima dalam suatu bidang pekerjaan. Pada indikator kompetensi karyawan, kita harus melihat tiga sisi, yaitu sisi pertumbuhan, efisiensi, dan stabilitas. Di sisi pertumbuhan, akan memantau durasi bekerja, tingkat pendidikan, dan biaya pelatihan seorang karyawan. Selain itu tingkat turnover karyawan dan kemampuan meraih pelanggan juga bisa termonitor. Sementara itu, di sisi efisiensi, harus dilihat proporsi para professional (karyawan dengan keahlian tertentu). Begitu juga dengan nilai tambah per karyawan dan professional serta keuntungan yang dihasilkan oleh setiap karyawan atau professional. Adapun sisi stabilitas akan terlihat dari turnover professional di sebuah perusahaan. Perencanaan tenaga kerja langsung (TKL), juga perlu memperhatikan hal-hal mengenai
Universitas Sumatera Utara
kualifikasi, tarif upah, jumlah tenaga yang dibutuhkan, dan persyaratan kerja. Karena dalam usaha ini pemilik juga merupakan investor aktif yang berarti pemilik juga menjalankan pekerjaan operasional, maka sistem penggajian tidak dihitung secara spesifik melainkan menerima pembagian dari laba yang didapatkan. Sehingga untuk saat ini usaha pemilik belum memerlukan tenaga kerja tambahan karena masih dapat mengelola sendiri usaha ini. 2.7
RENCANA PENGEMBANGAN PASAR
2.7.1 Strategi Produksi Dalam strategi produksi, pemilik akan meningkatkan kualitas dan kuantitas dari produk yang dihasilkan. Namun, akan tetap menstabilkan harga dari produksi tersebut. Hal ini direncanakan untuk lebih mengembangkan dan mengekspansi usaha ini untuk lebih berkembang. 2.7.2 Strategi Organisasi dan SDM Dalam penerapan strategi organisasi dan sumber daya manusia (SDM)
juga
sangat
diperhatikan
karena
organisasi
dan
SDM
mempengaruhi berkembangnya usaha ini. Strategi yang diterapkan adalah dengan memberikan motivasi dan penghargaan kepada karyawan yang berprestasi. Dengan begitu usaha keripik buah dan keripik sayur kj dapat berkembang lebih maju.
Universitas Sumatera Utara
2.7.3 Strategi Marketing Marketing juga mempengaruhi berkembangnya usaha ini. Strategi yang marketing yang akan dilakukan adalah dengan lebih memasarkan usaha ini dengan membuat brosur, poster dan flyer yang akan lebih dipasarkan kepada masyarakat umum. 2.7.4 Strategi Keuangan Dalam mengembangkan usaha, pemilik akan menambah armada untuk mengembangkan usaha dengan modal sendiri yang telah didapat dari keuntungan didapat. 2.8 PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI Dalam persaingan bisnis yang semakin keras dan ketat saat inI, informasi teknologi memegang peranan penting dalam pengembangan bisnis. Yang menjadi titik point adalah bagaimana teknologi dapat digunakan dan apa yang perlu diketahui bisnis mengenai teknologi sehingga memberi dampak terhadap stategi bisnis dan selalu terlibat dalam berbagai perencanaan serta pengkajian strategi bisnis. Pemanfaatan sistem teknologi informasi memberikan lima peran utama di dalam organisasi : Meningkatkan efisiensi, yaitu menggantikan manusia dengan teknologi di proses produksi. Meningkatkan efektivitas, yaitu menyediakan informasi bagi para manajer di organisasi untuk mendukung proses pengambilan keputusan dengan lebih efektif yang didasarkan dengan informasi yang akurat, tepat waktu,
Universitas Sumatera Utara
dan relevan sehingga mendapat hasil produksi yang akurat dan bebas dari cacat produksi sesuai dengan sasaran produksi yang diinginkan. Meningkatkan komunikasi, yaitu mengintegrasikan penggunaan sistem teknologi informasi dengan menggunakan email dan chat. Meningkatkan kolaborasi. Meningkatkan kompetitif, yaitu system teknologi informasi digunakan untuk keunggulan kompetisi. Dalam pemanfaatan informasi teknologi, Keripik Buah dan Keripik Sayur “KJ” menggunakan jaringan internet untuk memasarkan usaha ini, yang memiliki alamat di internet dan dapat dikunjungi oleh siapapun.
2.9 ANALISIS KEUANGAN Salah satu komponen yang mendukung pembangunan nasional adalah
tersedianya
lembaga
intermediasi yang
mempunyai fungsi
menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya. Lembaga intermediasi yang ada dibedakan dalam 3 kategori yakni : a. Berbentuk Bank tunduk pada Undang-Undang Pokok Perbankan b. Berbentuk Koperasi Simpan Pinjam tunduk pada Undang-Undang Koperasi c. Lembaga Keuangan Mikro lainnya yang belum diatur undang-undang Lembaga keuangan mikro yang membantu mengembangkan iklim wirausaha di Indonesia diatur dalam Surat Edaran Menteri Keuangan No.
Universitas Sumatera Utara
SE-31/MK/2000 tanggal 5 Mei 2000 tentang Pelaksanaan Program PUKK. Dalam hal ini Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi mengacu kepada Surat Keputusan Menteri Keuangan No.316/KMK.016/1994 tanggal 27 Juni 1994 yang menggantikan Surat Keputusan Menteri BUMN/Kepala Badan Pembina BUMN No. Kep.216/M-PBUMN/1999 tanggal 28 September 1999. Sumber pendanaan dari Program Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) berasal dari penyisihan laba BUMN termasuk saldo dana Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) tahun-tahun sebelumnya yang merupakan sumber pendanaan utama dalam merealisir terwujudnya pemerataan kehidupan perekonomian masyarakat melalui kemitraan dengan para pengusaha kecil dan koperasi serta lingkungan masyarakat sekitarnya. Pelaksanaan Program Pembinaan Usaha Kecil, Koperasi (PUKK) dan Bina Lingkungan dilaksanakan di dalam lingkup masyarakat yang bertujuan untuk mendorong tercapainya pertumbuhan ekonomi rakyat, melalui pemerataan di sektor ekonomi dimana anggota masyarakat golongan pengusaha kecil dan koperasi di beri kesempatan untuk melakukan perluasan usahanya, berdasarkan bantuan pinjaman untuk modal kerja / pinjaman lunak yang berasal dari penyisihan laba BUMN. Namun untuk bisnis keripik buah dan keripik sayur ini, kami menggunakan dana dari kami sendiri, agar tanggung jawab dan pembagian hasil nantinya jauh lebih mudah, adapun bila membutuhkan pengembangan usaha, salah satu cara pendanaan yang tertera diatas bisa menjadi bahan pertimbangan kami.
Universitas Sumatera Utara
2.9.1 Proyeksi Keuangan Aspek finansial dari proposal bisnis dapat memperlihatkan potensi dana yang dimiliki, kebutuhan dana eksternal, perhitungan kelayakan usaha, termasuk di dalamnya 3 performa laporan keuangan: neraca, rugilaba, dan cash flow. Secara ringkas, dapat diberikan format sederhana perhitungan kelayakan usaha secara finansial sebagai berikut: A. Sumber Pendanaan
Uraian
Tabel 2.5 Sumber Pendanaan Persentase (%) (b) (c) (d)
Jumlah (c = a + b + (a) c + d) 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 40.000.000
Modal Sendiri Pinjaman 0 Jumlah (1+2)
0
0
0
0 40.000.000
Sumber: Penulis (2011)
B. Kebutuhan Pembiayaan/Modal Investasi Tabel 2.6 Kebutuhan Pembiayaan / Modal Investasi Jumlah Uraian a. Mesin/Peralatan
24.530.000
Jumlah
24.530.000
Sumber: Penulis (2011)
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.7 PROYEKSI LAPORAN ARUS KAS 5 TAHUN KE DEPAN KERIPIK BUAH DAN KERIPIK SAYUR ”KJ” Proyeksi Aliran Kas Usaha (Berdasarkan proyeksi peningkatan proyek penjualan sebesar 10% per tahun) Tahun Uraian a. Investasi
1 40.000.000
2 40.000.000
3 40.000.000
4 40.000.000
5 40.000.000
b. Penggunaan dana
39.290.000
16.236.000
17.859.600
19.645.560
21.610.116
710.000
23.764.000
22.140.400
20.354.440
18.389.884
d. Penjualan
72.000.000
79.200.000
95.040.000
114.048.000
136.857.600
e. Pendapatan ( c + d )
72.710.000 102.964.000 117.180.400
134.402.440
155.247.484
f. Total Beban
39.600.000
39.600.000
39.600.000
39.600.000
39.600.000
g. Kenaikan Investasi ( e – f )
33.110.000
63.364.000
77.580.400
94.802.440
115.647.484
0
33.110.000
96.474.000
174.054.400
268.856.840
96.474.000 174.054.400
268.856.840
384.504.324
c. Arus kas bersih ( a – b)
h. Keadaan kas awal i. Keadaan kas akhir (g + h)
33.110.000
Sumber: Penulis (2011)
Universitas Sumatera Utara
2.9.3 Keterangan Data Proyeksi Penjualan Tahun 1 (Pertama) Investasi
Rp. 40.000.000
Penggunaan Dana
Bahan Baku
Kebutuhan Investasi Total Penggunaan dana :
Rp.1.230.000 × 12 Bulan = Rp. 14.760.000
Rp. 24.530.000 + Rp. 39.290.000
Arus Bas bersih (Investasi - Penggunaan dana)
Rp. 40.000.000 Rp. 39.290.000 – Rp.
Penjualan
710.000
1 Tahun Penjualan 60kg/Tahun × Rp 40.000/kg = 72.000.000
Pendapatan (Arus Kas Bersih + Penjualan)
Rp.
710.000
Rp. 72.000.000 + Rp. 72.710.000
Total Beban Gaji Pimpinan Gaji Anggota (3 Orang) Transportasi Biaya Pemeliharaan Biaya Pemasaran Listrik, Air Biaya Administrasi Lain-lain
Rp. 500.000 RP. 1500.000 Rp 150.000 Rp. 500.000 Rp. 500.000 Rp. 100.000 Rp. 50.000 + Rp. 3300.000
Universitas Sumatera Utara
Kenaikan Investasi (Pendapatan – Total Beban) Pendapatan Total Beban
Rp. 72.710.000 Rp. 3300.000 ×12 Bulan = Rp. 39.600.000Rp. 33.110.000
Keadaan Kas Awal
Rp. 0
Keadaan Kas Akhir Kenaikan Investasi + Keadaan Kas Rp. 33.110.000 awal
Rp.
0+
Rp. 33.110.000
Universitas Sumatera Utara
RENCANA ARUS KAS (dalam ribuan rupiah) KERIPIK BUAH DAN KERIPIK SAYUR “KJ” UNTUK TAHUN 2013
Jan
Feb
Maret
April
Mei
Juni
Juli
4.800
4.800
Agust
6.000
7.200
4.800
8.400
4.800
4.800 6.000
7.200
4.800
8.400
4.800
Sept
Okt
Nov
Des
A. PENERIMAAN Penerimaan Penjualan
Sub Total Penerimaan 4.800
4.800 4.800
7.200
7.200
6.000
6.000
7.200
7.200
6.000
6.000
0
0
0
1.230
1.230
1.230
B. PENGELUARAN Pembelian Asset (Investasi)
0
0
0
0
0
0
0
1.230
1.230
1.230
1.230
1.230
1.230
1.230
500
500
500
500
500
500
500
500
500
500
500
500
1.500
1.500
1.500
1.500
1.500
1.500
1.500
1.500
1.500
1.500
1.500
1.500
Transportasi
150
150
150
150
150
150
150
150
150
150
150
150
Biaya Pemeliharaan
500
500
500
500
500
500
500
500
500
500
500
500
Biaya Pemasaran
500
500
500
500
500
500
500
500
500
500
500
500
Pembelian Bahan Baku Gaji Pimpinan Gaji Anggota
0
0
1.230 1.230
Universitas Sumatera Utara
Listrik, Air, Telepon
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
Biaya Administrasi Lain-lain
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
Sub Total Pengeluaran
4.530
4.530
4.530
4.530
4.530
4.530
4.530
4.530
4.530
4.530
4.530
4.530
270
270
1.470
2.670
270
3.870
270
270
2.670
2.670
1.470
1.470
D. SALDO KAS AWAL
0
270
540
2.010
4.680
4.950
8.820
9.090
9.360
12.030
14.700
16.170
E. SALDO KAS AKHIR
270
540
2.010
4.680
4.950
8.820
9.090
9.360
12.030
14.700
16.170
17.640
C. SELISIH KAS
Universitas Sumatera Utara
2.10
ANALISIS RESIKO USAHA
2.10.1 Analisis Resiko Usaha Menggambarkan hal-hal yang mungkin mengganggu pelaksanaan investasi dan pengembalian pinjaman.
Adanya perubahan selera pasar yang kemungkinan akan terjadi.
Kenaikan harga bahan baku diatas 25%
Kebijakan pemerintah yang sewaktu-waktu akan berubah.
Resiko yang dihadapi ketika perekonomian tidak stabil adalah akan terganggunya produktivitas yang akan dihasilkan.
Adanya persaingan dari pihak tertentu yang mengambil keuntungan dari usaha ini.
Kenaikan upah tenaga kerja sebesar 30%
Penurunan Daya Beli Masyarakat
Kerusakan mesin – mesin Peralatan
2.10.2 Antisipasi Resiko Usaha Menggambarkan strategi / kegiatan yang dilakukan dalam mengantisipasi dan meminimalkan resiko usaha. Pembelian stock bahan baku dan bahan penolong. Membuat kontrak kerja dengan tenaga kerja. Menyediakan fasilitas pendukung untuk pekerja agar tetap loyal. Memperluas saluran distribusi pemasaran.
Universitas Sumatera Utara