BAB II PENDETA DAN KELUARGANYA II.1. Pendeta dan Pelayanannya Pendeta adalah seorang yang bertugas melayani, baik membritaan Firman Tuhan, bersaksi, memberikan sakramen yang sebagainya. Sebagai seorang pendeta, jemaat menuntut agar pendetanya sebagai seorang yang mempunyai jiwa sebagai seorang malaikat. Untuk itu menjadi seorang pendeta mempunyai kesiapan hati tersendiri di dalam mempimpin gereja Tuhan. Dari karakter seorang pendeta sangatlah dinilai oleh jemaatnya. Artinya bagaimana jemaat dapat meneladani pendetanya, apabila pendetanya tidak dapat diteladani. Sehingga sifat keteladanan pendeta sagatlah dituntut dalam pelayanan baik di gereja maupun dikeluarga. Sebagai seorang pendeta perlu kesanggupan yang penuh untuk menjalani tugas dan panggilannya. Berbicara mengenai tugas dan pelayanan pendeta, gereja merupakan tempat yang utama bagi pendeta menjalankan tugas dan pelayanannya sebagai seorang pendeta.
Gereja tampak pada hari ibadah, itulah gereja yang
1
berhimpun.Gereja pun tampak pada hari-hari kerja, itulah gereja yang menyebar. Gereja yang berhimpun hanya beberapa jam seminggu, namun gereja menyebar setiap hari sepanjang pekan melalui kehadiran tiap anggotanya dilingkungan hidupnya masing-masing. Di sini dapat dilihat letak strategis dari jemaat dimana kita menjadi surat Kristus di tengah-tengah masyarakat. Di sini pula letak strategis pendeta, pendeta membekali anggotanya dan memampukan mereka menjadi gereja
1
Ismail,Andar.Awam dan Pendeta Mitra Membina Gereja.BPK Gunung Mulia,476
9
yang menyebar.Ibarat pasukan tempur kaum awam adalah pasukan baris depan sedangkan pendeta adalah pasukan garis belakang yang memasok pembekalan. Tugas dan panggilan jemaat itu akan lebih sulit dimasa mendatang sebab problematika hidup akan menjadi rumit. Untuk itu dibutuhkan pendeta dan jemaat yang bermitra, yaitu masing-masing tahu apa perannya dan masing-masing mampu menjalankan perannya. II.2 Keluarga Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku antar pribadi, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan pribadi dalam posisi dan situasi tertentu.Peranan pribadi dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompokdan masyarakat.Keluarga sebagai unit sosial terkecil mempunyai peranan yang sangat menentukan.Boleh dikatakan sejahtera atau tidaknya suatu masyarakat, tergantung pada sejahtera tidaknya keluarga-keluarga yang ada dalam masyarakat tersebut.Lagi pula keluarga mempunyai panggilan yang luhur yaitu menyediakan tempat dan suasana cintakasih yang timbal balik antara suami dan istri, antara orang tua dan anak, sehingga setiap anggota keluarga dapat tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang dewasa. Mengingat fungsi keluarga bagi setiap anggota keluarganya, maka ada beberapa fungsi atau peranan keluarga yang berguna bagi kehidupan penghuni 10
anggota keluarga, di antaranya : Fungsi Pendidikan, dilihat dari bagaimana keluarga mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak. Fungsi Sosialisasi, dilihat dari bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik. Fungsi Perlindungan, dilihat dari bagaimana keluarga melindungi anak sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman. Fungsi Perasaan, dilihat dari bagaimana keluarga secara instuitif merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga. FungsiAgama, dilihat dari bagaimana keluarga memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga lain melalui kepala keluarga menanamkan keyakinan yang mengatur kehidupan kini dan kehidupan lain setelah dunia. Fungsi Ekonomi, dilihat dari bagaimana kepala keluarga mencari penghasilan, mengatur penghasilan sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi kebutuhankebutuhan keluarga. Fungsi Rekreatif, dilihat dari bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga, seperti acara nonton TV bersama, bercerita tentang pengalaman masing-masing, dan lainnya. FungsiBiologis, dilihat dari bagaimana keluarga meneruskan keturunan sebagai generasi selanjutnya. Memberikan kasih sayang, perhatian, dan rasa aman di antara keluarga, serta membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga. Itu adalah gambaran dari peranan keluarga yang ideal yang mungkin dapat dilakukan oleh setiap keluarga.Tetapi pada kenyataannya, tidak semua keluarga Kristen dapat menjalani peranan keluarga tersebut, dikarenakan satu dan banyak 11
hal.Sebagai salah satu contoh, dimana pada saat ini penulis sedang meneliti mengenai keluarga Kristen di mana yang menjadi fokus yaitu keluarga pendeta yang bersuamikan pelaut.Karena faktor tanggung jawab pekerjaan yang harus dijalani oleh seorang suami, di mana sebagai kepala keluarga selayaknya memberikan kebutuhan perekonomian kepada keluarganya.Tetapi yang menjadi masalah adalah, dimana setelah kebutuhan ekonomi tersbut dapat dipenuhi, kebutuhan yang lainya terabaikan. Terkadang masyarakat memandang pekerjaan sebagai seorang pelaut, hanya dipandang sebelah mata saja.Hal tersebut dikarenakan bahwa jarak dan waktu yang membuat pekerjaan tersebut menjadi penghalang untuk terbentuknya keluarga yang ideal.Ada banyak kemungkinan-kemungkinan yang terjadi pada waktu seorang keluarga terpisah jauh dalam jangka waktu yang lama dan jarak yang jauh.Terkadang masyarakat sering menilai negatif misalnya saja perselingkuhan karena komunikasi yang terbatas disebabkan jarak tersebut.Sebenarnya pandangan masyarakat, tidak selalu benar, keluarga dapat dibangun dengan baik tergantung di mana setiap anggota keluarganya dapat memerankan setiap tugas dan tanggung jawabnya masing-masing. II.3
Keluarga JemaatKristen Keluarga sebagai persekutuan yang hidup, dalam Alkitab jelas Tuhan
menghendaki bahwa keluarga itu harus menjadi persekutuan yang hidup. Dalam kitab Ulangan (Ul 6: 6-10), sangat jelas dikatakan bahwa keluarga adalah sebagai
12
pusat pengajaran apa yang diimani. 2Disana tidak ada dikatakan bahwa tugas mengajar dan mengasuh adalah tugas ibu, tetapi mengajarkan apa yang di imani (dalam hal ini iman Kristen) ini adalah menjadi tugas bersama dan kedua orang tua. Tanpa memberikan benteng yang kuat (pembekalan iman) di tengah-tengah keluarga, maka besar kemungkinan anggota keluarga itu bisa terseret kepada arus negatif dari modernisasi.Keluarga Kristen percaya kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah menebus dengan darah yang mahal, oleh karena itu dasar keluarga Kristen adalah iman. Iman berbicara mengenai kepercayaan yang utuh kepada Tuhan Yesus, dan tidak bimbang ketika persoalan datang menerpa dalam keluarga tersebut namun semakin kuat dalam bergantung kepada Tuhan. Menerapkan kasih dalam setiap aspek kehidupan dalam keluarga di mana
3
semua anggota keluarga saling mengasihi. Kasih ini juga harus diterapkan dalam mendidik anak-anak mereka untuk takut akan Tuhan. Kasih dan pengampunan dalam keluarga akan menjadikan keluarga itu solid dan harmonis. (Amsal 13:24). Keluarga yang hidup dalam kasih, yang dimaksud adalah kasih agape yang bersumber dari Allah sendiri. Kasih ini sesuatu yang mutlak ada (tidak boleh ditawar-tawar) melebihi hal-hal yang lain. Sumbernya hanya satu yakni dari Yesus Kristus sendiri (Yoh 14:27).Kasih inilah yang memungkinkan suami dan istri dan semua anggota keluarga mampu memikul tanggung jawab yang berat, saling berbagi, saling menolong, saling menegur dengan lemah lembut, saling menopang dan saling mengampuni. 2
Eli Tanya, Dapatkan Anak-anak Beriman? Sebuah study Singkat Tentang Iman Kristen “lensa”, (No 1, Vol 1, 2007),80.
3
Dra. Yulia Singgih D. Gunarsa. Asas-asas Psikologi Keluarga Idaman. PT. BPK Gunung Mulia,18
13
Kesetiaan
4
dalam
keluarga,
ini
juga
merupakan
kebajikan
yang
utama.Kesetiaan merupakan kemauan atau kesediaan semua pihak dalam keluarga untuk membina tali persaudaraan yang rukun, sehingga tidak terputus oleh alasan apapun.
Dalam
tiap-tiap
keluarga
pasti
ada
pencobaan,
masalah
dan
pergumulan.Maka jika tidak di topang oleh kesetiaan bisa saja kelurga itu tercerai berai. Menghormati antara keluarga.Hormat artinya saling menghargai satu dengan yang lain. Hormat berarti memandang tiap anggota keluarga sebagai anugerah Tuhan yang harus disyukuri.5Hormat berarti, saling mengakui bahwa pasangan suami istri dan anak anak memiliki kelemahan.dan kekurangan masing-masing. Menyadari bahwa manusia tidak akan ada yang sempurna, sehingga tidak ada yang menjadi angkuh, sombong, tinggi hati dan mengagungkan superioritasnya. Kita, sama sama orang berdosa dan lemah di hadapan Allah. Tidak boleh tidak, siapapun dan bagaimanapun kehebatan seseorang mengatur keluarga, selalu ada saja persoalan yang timbul dalam keluarga.Itulah dinamika keluarga. Namun yang menjadi persoalan adalah: bagaimana kita menghadapi setiap persoalan keluarga itu. Haruskah kita 'pecah kongsi’ andaikata dalam keluarga ada persoalan yang pelik.Tuhanlah yang menjadi landasan keluarga, tidak ada satu lembagapun di dunia yang dapat menceraiberaikan keluarga itu.Dan tujuan akhir keluarga bukanlah harta tetapi adalah damai sejahtera (bnd, Mazmur 133:1).Yesus telah memberi Diri4
Tim Lahaye. 2000. Kebahagiaan Pernikahan Kristen. PT. BPK Gunung Mulia,36
5
James Dobson. 1997. Istri Anda Rewel…? (Kesejahteraan Emosi Istri adalah Tanggung Jawab Suami-Pahamilah Dia). Yayasan
Kalam Hidup,28
14
Nya
sendiri
untuk
manusia
agar
semua
yang
meneriman-Nya
beroleh
keselamatan.Teladan kasih ini haruslah menjadi motivator keluarga-keluarga kristen untuk hidup saling mengisi dan memberi dalam hal kebaikan,kritik membangun dan juga cinta kasih.6 Hidup dengan roh, kehidupan yang dipenuhi Roh adalah kehidupan yang menerapkan firman Tuhan dan berjalan dalam kebenaran, dalam hal ini alangkah berbahagianya jika keluarga Kristen hidup dalam kebenaran dan hidup dalam keterbuakaan satu sama lain, tidak penyelewengan seks yang terselubung dengan orang lain (perselingkuhan) dengan ataupun tidak sepengetahuan pasangan. Dewasa ini perselingkuhan sangatlah marak yaitu aktifitas seksual dengan orang lain yang bukan istrinya. 7Perselingkuhan harus dihindari oleh semua pasangan Kristen dan seharusnya juga oleh semua yang telah menikah. Perselingkuhan ini bisa merusak rumah tangga dan menghambat berkat (Matius 12:25), (Yeremia5:25). Selain perselingkuhan, penyembahan berhala, perdukunan, iri hati, amarah dengki, ketamakan, cinta uang, kemabukan, pesta pora, boros, juga harus dihindari karena bisa merusak persekutuan dengan Allah. Keluarga kristen yang harmonis akan mencerminkan buah-buah Roh dalam kehidupan mereka (Galatia 5:22).
6
7
Marjorie L. Thompson, (terj) Ny. Oloria. 2000. Keluarga Sebagai Pusat Pembentukan. PT. BPK Gunung Mulia,10 Jay E. Adams. 2000. Masalah-masalah dalam Rumah Tangga Kristen. PT. BPK Gunung Mulia.
15
II.4
Kehidupan Keluarga Seorang Pendeta Pendeta boleh dikatakan orang nomor satu atau salah satu orang yang paling
berpengaruh. Banyak orang melihat cerminan gereja dari seorang gembala sidangnya. Wajar bila pendeta lebih baik dibandingkan jemaatnya terutama dalam halpenguasaan akan firman Tuhan dan iman.Makanya seorang gembala sidang haruslahmenjadi contoh hidup bagi para jemaatnya. Bukan berarti harus 100% sempurna,karena bagaimanapun tidak mungkin seorang manusia bisa sesempurna Yesus. Kalau pendeta bisa membawa jemaatnyamenjadi maju, itu baik. Namun yang terjadi juga bisa sebaliknya. Kenyataan bahwa parapemimpin rohani adalah juga manusia biasa yang serba terbatas memang harus disadari oleh umat agar tak mengharapkan yang berlebihan dari para pemimpinnya. Yang pertama dan yang utama yang menjadi kekuatan di dalam diri pendeta adalah keyakinannya, jauh di dalam dirinya sendiri, bahwa Allah telah memanggil dia menjadi seorang pelayan.Jika kepercayaan ini tidak dapat diguncangkan, semua unsur lain di dalam kehidupan pendeta akan jatuh kedalam keindahan tempat dan pelayanan.Tidak ada keraguan bahwa Alkitab menggambarkan bahwa seorang pelayan adalah seorang manusia Allah. Dalam Perjanjian Lama tidak ada seorang nabi yang berani masuk ke dalam tugas yang suci ini berdasarkan keinginannya sendiri. Allah telah memanggil Dia (Ul. 18:20). Pelayan dari Kristus disebut juga sebagai “utusan-utusan Kristus” (2 Kor. 5:20); yang berarti mereka datang dan berbicara atas namaNya.Mereka adalah 16
pelayan dari tugas penyelengaraan Allah yang dipercayakan untuk memberitakan injil kepada manusia.Seorang pelayan juga harus memiliki sebuah kesalehan yang dalam.Seperti yang telah kita sampaikan, bahwa dia merupakan sebuah model bagi jemaat.Dia harus menjadi corong iman.Dia harus memiliki kapasitas mental yang baik dan terlatih dalam pengetahuan Kitab Suci.Dia harus menjadi seseorang yang bijaksana
dalam
kepemimpinan.Sejumlah
hal-hal besar
praktikal dari
dan
kesuksesan
memiliki pendeta
kemampuan
didasarkan
atas
penguasaannya terhadap hal-hal praktikal yang berkualitas. Akhirnya, dia harus mempunyai nama yang baik di luar jemaat (1 Tim.3:7; 2 Kor.4:2; 6:3). Pelayananan sering direndahkan dan dihina oleh orang-orang yang tidak berguna, beberapa dari antara mereka bersalah dengan membuat kompromi terhadap hal-hal yang memalukan.Setiap pelayan dari Allah harus memiliki keyakinan atas panggilannya, bahwa dihadapan Allah dan manusia, dengan keyakinan yang teguh, kemuliaan yang menyertainya. Keluarga pendeta yang baik, adalah yang memiliki sikap yang mendukung pelayanan.Sebuah kehidupan yang dialiri oleh sungai kehidupan, air yang menyegarkan jiwa yang dahaga. Jika seorang pendeta telah menemukan seorang rekan bagi dia, yang telah ditetapkan Allah, maka dia akan memiliki kesiapan dalam membangun pelayanannya dalam pondasi yang teguh. Kitab suci menekankan bahwa seorang pendeta dipimpin oleh kehidupan pribadinya dan menjadi contoh yang berharga bagi jemaatnya.Hal itu bukan berarti “Lakukan apa yang saya katakan” tetapi jauh lebih baik untuk menyampaikan “Perbuatlah seperti yang saya lakukan.” Pendeta adalah seorang pendeta dan bukan hanya ketika berada di atas 17
mimbar tetapi akan lebih berkuasa, lebih dinamis, lebih efektif juga didalam kehidupannya sehari-hari yang terlihat di depan mata jemaatnya. Sering terjadi pergumulan apabila seorang pendeta mendapatkan seorang pasangan hidup yang tidak bisa bersama-sama melayani karena pekerjaan. Tetapi hal tersebut tidak menjadi suatu masalah bagi kehidupan jemaat, apabila seorang pendeta tersebut dapat memberikan contoh kehidupan yang baik bagi jemaatnya, maka hal-hal negatif dari pandangan masyarakat tersebut akan sirna. Sehingga jemaat dapat memandang baik bagi kehidupan keluarga pendetanya. Keluarga pendeta diibaratkan sebagai akuarium, dimana setiap orang dapat melihatnya secara transparan apabila ada sesuatu yang terjadi di dalamnya maka setiap orang dapat melihatnya. Kehidupan keluarga pendeta sesungguhnya sama seperti kehidupan keluarga Kristen lainnya, dalam hal ini penulis mengambil bagian penelitian bagi keluarga pendeta yang kepala keluarganya seorang pelaut. Mengingat bahwa kepala keluarga adalah sebagai seorang imam di dalam keluarga sehingga peranan dan fungsinya sangatlah dibutuhkan dalam mengatur keadaan keluarganya.Dalam hal ini keluarga pendeta perempuan dapat melakukan tugas dan pangilannya sebagai seorang isteri dan merangkap sebagai seorang kepala keluarga selama suaminya menjalani tugas dan pekerjaannya. 2. 4 Hubungan Suami Isteri di dalam Keluarga Pernikahan dan keluarga Kristen mempunyai tujuan yang jelas karena memang untuk maksud itulah Allah menciptakan lembaga pernikahan.Bahkan Allah menetapkan bahwa lembaga pernikahan dan keluarga menjadi pusat kehidupan manusia seutuhnya. 18
Ada beberapa pemahaman di dalam Alkitab yang mendasari pernikahan di dalam Kristen, di antaranya adalah : a.
Kesadaran akan kehendak Tuhan yang menciptakan manusia sebagai pasangan laki-laki dan perempuan. Pasangan yang sepadan.“Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambarNya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka” (Kej. 1:27).TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia." (Kej. 2:18) Manusia yang diciptakan segambar Allah tentu mempunyai sisi persamaan tertentu
dengan
Allah,
walaupun
dalam
tingkat
kemuliaannya
jauh
berbeda.Karena sifat Allah adalah kasih, maka manusia juga mempunyai kasih.Kasih selalu membutuhkan partner untuk dikasihi dan mengasihi.Itulah salah satu rencana Allah menciptakan manusia dengan kehendak bebas. Allah mau berada dalam hubungan kasih dengan manusia, tetapi Allah menyadari bahwa manusia juga membutuhkan partner yang sepadan untuk bisa berada dalam hubungan kasih yang saling melengkapi. 8Untuk itulah Allah menciptakan manusia berpasangan.Sepadan maksudnya pasangan yang serasi, seimbang, sesuai, pantas, dalam hakekat dan dalam hak serta kewajiban. Dalam Kejadian 2:18-25, pasangan yang sepadan ini sebagai kesatuan dan keutuhan yang indah:
8
Dr. James C. Dobson. 1999. Cinta Kasih Seumur Hidup. Yayasan Kalam Hidup,15
19
Penolong yang sepadan, dari tulang rusuk, tulang dari tulangku,daging dari dagingku, meninggalkan ayahnya dan ibunya,bersatu dengan istrinya, keduanya menjadi satu daging, keduanya telanjang (transparansi dalam komunikasi). b.
Kesadaran akan rencana Allah memberkati pasangan suami-istri “Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikanikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi." Allah memberkati lebih dahulu manusia yang disatukan-Nya untuk segala tugas panggilannya yang harus dijalankan (Kej 1:28).Tetapi hidup yang sepadan/serasi, kesatuan yang indah ini “hilang” karena manusia menurunkan derajatnya menjadi hamba dosa (Kej 3:1-15).9Hanya oleh Anugerah, dalam pengorbanan Yesus Kristus, manusia ini dikembalikan kepada citra yang semula, makhluk yang mulia
c. Tindakan Allah yang mempersatukan Pasangan suami-istri “Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia." (Matius 19:6b) Allah sendiri yang bertindak mempersatukan suami-istri. Jadi sekalipun kita sendiri telah memilih teman hidup, menjalin dan memelihara hubungan, 9
Tonci R, Salawaney. Apakah Rumah Tangga Anda Bahagia ?. Lembaga Literatur Baptis,32
20
mempersiapkan segala sesuatu untuk pernikahan kita, secara iman kita harus mengakui bahwa dibalik semua usaha kita sebenarnya Allah yang bertindak. Hal ini menjadi dasar yang penting dari pernikahan yaitu: membentuk suatu persekutuan yang mendukung tindakan Allah tersebut. Salah satunya tetap memelihara keutuhan dan keharmonisan keluarga.10 Bagi seorang laki-laki dan seorang perempuan memasuki pernikahan, maka keduanya menajdi pelaksana prinsip monogami.Satu suami untuk satu istri dan satu istri untuk satu suami.Inilah pernikahan Kristiani, monogami. d. Teladan hubungan Kristus dengan jemaat-Nya “Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh”.(Efesus 5:22-23) Sebagai murid Kristus, kita semua terpanggil untuk belajar dan meneladani Guru kita. Tunduknya istri kepada suami tidak pernah boleh dipaksakan, sama seperti jemaat tidak pernah dipaksakan tunduk oleh Kristus. Jemaat tunduk karena mengalami dan menyadari keagungan Kasih Kristus yang sudah mengorbankan seluruh diri-Nya.Demikian juga kasih suami harus meneladani Kasih Kristus yang tidak bersyarat.Atas dasar itu, maka tujuan keempat dari pernikahan ialah menjadi saksi tentang Kasih Kristus.(Yoh. 13:35; 1 Yoh 4:12). Kehidupan keluarga Kristen yang harmonis dan menjadi berkat bagi banyak
10
J. Allan Peterson, Elven dan Joyce Smith. 2001. Dua Menjadi Satu. Yayasan Baptis Indonesia,18
21
orang akan merupakan suatu kesaksian yang sangat berarti bagi setiap orang di sekeliling kita. Pasangan suami-istri merupakan pasangan yang tiada duanya, yang dipakai menggambarkan hubungan Kristus dengan jemaat (Efesus 5:31-33). e. Dasar Pernikahan Kristen ialah Kasih Allah yang menyempurnakan cinta kasih manusia Melalui pernikahan dan pembentukan keluarga, orang percaya dipanggil untuk masuk ke dalam proses pendidikan yang paling efektif.Alkitab menyaksikan bahwa manusia diciptakan Allah menurut rupa dan gambar-Nya (Kejadian 1:26).Dan salah satu karekteristik dari natur manusia yang istimewa ini adalah pertumbuhannya yang tidak mengenal kata cukup.Manusia diciptakan untuk terus-menerus tumbuh dalam bakat, talenta dan kebenaran. Sehingga manusia dapat dipersiapkan untuk menjadi partner (rekan kerja) Allah dalam mengerjakan dan mengelola seluruh ciptaanNya Sejak kejatuhan dalam dosa, manusia menjadi rusak dan kehilangan kemuliaan Allah.cinta manusiawi saja tidak cukup.Harus ada cinta Allah yang sejati menjadi dasar sebuah hubungan suami-istri.Kita harus belajar untuk memperoleh pemulihan Allah dalam kemampuan kita mengasihi. Dalam bahasa yunani, ada 4(empat) pengertian tentang ‘cinta’/kasih : Philia :Kasih pertemanan. Ini merupakan pemberian Allah pada semua orang.Manusia tidak perlu mengenal Kristus untuk bisa mempunyai 22
Philia.Dalam kasih ini, ada unsur perasaan.Emosi, kehangatan.Ia ada karena ikatan hubungan tertentu seperti: sahabat, teman kerabat. Eros :Kasih karena romantisme, keindahan, kekayaan, kepandaian, dan sebagainya. Dalam kasih ini ada banyak unsur perasaan, emosi dan kehangatan, tapi sangat tidak stabil.Eros tergantung pada si kekasih atau yang dikasihi.Selama yang dikasihi masih memiliki daya tarik, harta dan sebagainya tetap dikasihi.Karena Eros merupakan cinta bersyarat atau menuntut adanya timbal balik.Walaupun demikian, eros bukanlah sesuatu yang jelek.Hidup pernikahan tanpa adanya eors bisa dikatakan ‘damai tapi gersang’.Hidup bersama satu rumah tetapi tidak ada kehangatan atau saling menggembirakan. Storge: Kasih pertalian hubungan darah. Orang tua – anak, saudara kandung, kerabat lainnya. Agape :Kasih ini merupakan Kasih Ilahi. Allah adalah Kasih (I Yohanes 4:8). Agape bisa dimiliki manusia bila ia sudah mengenal Kristus karena Agape adalah karunia Roh Kudus (Roma 5:5). Agape dapat disertai perasaan. Ia bersifat stabil karena tidak tergantung pada orang yang dikasihi dan sifatnya tidak bersyarat. Pada Allah, agapae adalah prakarsa Allah atas kehendak bebasNya. Pada manusia, agapae tergantung pada anugerah Allah dan kehendak manusia untuk taat pada perintah Allah. Kehidupan Pasangan Suami-Istri dan keluarga Kristen harus terikat erat dalam Kristus, sehingga pemahaman dan pemikiran Pasutri dan keluarga dipengaruhi kasih Kristus.Melalui kesehatian dan doa dan pembacaan Alkitab. Dengan demikian 23
segala yang berkaitan dengan dosa akan dihindarkan karena Yesus Kristus ditempatkan selaku Tuhan yang memimpin pernikahan dan keluarga. Menyadari akan hal ini, maka Pasutri harus menampakkan ikatan yang erat dengan Kristus sebagai Sumber kekuatan dan keselamatanya. Pasutri mau membicarakan dan adanya kesediaan untuk saling mendengarkan serta memahami dan kemudian saling memaafkan akan membawa pengaruh baik bagi keutuhan pernikahan dan keluarga Kristen.Istilah pernikahan lestari, yaitu dua orang Pasutri yang saling mengasihi adalah dua orang yang bersama-sama mengasihi Kristus. Dengan kata lain, menjadi Pasutri yang takut akan Tuhan. Sehingga tindakan kekerasan dalam rumah tangga tidak akan terjadi. II. 5 Harapan Warga Jemaat Umumnya Terhadap Pelayanan dan Keluarga Pendeta. Jemaat berharap bahwa di dalam pelayanannya pendeta bisa menjadi pemimpin yang akan membawa gereja menjadi berkat bagi banyak orang. Menurut Luther pelayanan seorang pendeta bagi jematnya yang utama ialah di
11
mana pendeta mampu untuk mengajar, berkhotbah dan memproklamirkan Firman Tuhan, pendeta juga mampu membaptis, menguduskan dan menyelenggarakan Perjamuan, pengakuan dosa, dan berdoa bagi orang-orang lain. Sebagai seorang pendeta, jemaat berharap pendeta dapat mampu menumbuhkembangkan iman percaya jemaat kepada Kristus semakin bertumbuh dan bertumbuh, yang pada akhirnya Firman dapat disebar kepada setiap orang.Keluarga pendeta yang baik, 1111
Ismail,Andar.Awam dan Pendeta Mitra Membina Gereja.BPK Gunung Mulia,5
24
adalah yang memiliki sikap yang mendukung pelayanan.Jemaat juga berharap bahwa pendeta dan keluarga pendeta dapat dijadikan sebagai sebuah contoh keluarga Kristen yang harmonis yang dapat ditiru oleh warga jemaatnya.Sehingga keluarga pendeta dapat menjadi berkat bagi banyak orang.Misalnya di dalam hal hubungan suami isteri yang harmonis, atau membimbing dan mengajar anak-anak. Yang nantinya keluarga pendeta akan menjadi keluarga panutan bagi jemaatnya.
25