BAB II METODOLOGI PENELITIAN
2.7
Bentuk Penelitian Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu
mencoba
meneliti
hubungan
diantara
variabel-variabel.
Karena
penelitian
ini
menghubungkan dua variabel saja, maka korelasinya disebut korelasi sederhana (simple correlation). 2.8
Lokasi Penelitian Penelitian ini diadakan pada Kantor Call Center PT. Telkomsel Medan yang
berlokasi di Kantor Regional I Sumatera bagian utara dengan alamat Gedung Cambridge City Square Lt.3 Jalan S. Parman No.215 I-J Medan. 2.9
Populasi dan Sampel
a.
Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek / subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2005:90). Berdasarkan penjelasan diatas, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Karyawan kantor Call Center PT. Telkomsel Medan yang berjumlah 244 orang. (Sumber: kantor Call Center PT. Telkomsel Medan, Februari 2010)
Universitas Sumatera Utara
b.
Sampel Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
(Sugiyono:2005:59). Dalam penentuan sampel yang akan dijadikan responden digunakan teknik sampel acak sederhana atau simple random sampling, mengutip pendapat Singarimbun (1989:155) Sampel acak sederhana adalah sebuah sampel yang diambil sedemikian rupa sehingga setiap unit penelitian atau satuan elementer dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Peluang yang dimiliki oleh setiap unit penelitian untuk dipilih sebagai sampel sebesar n/N, yakni ukuran sampel yang dikehendaki dibagi dengan ukuran populasi. Langkah pertama yaitu penentuan besarnya sampel yang akan dijadikan responden dengan mengikuti pendapat Arikunto (2001:112) yang mengatakan bahwa apabila populasi kurang dari 100 orang maka sampel diambil secara keseluruhan, sedangkan populasi diatas 100 orang maka sampel diambil 10% - 15 % atau 20% - 25% dari populasi. Maka sampel dalam penelitian ini adalah berjumlah 244 X
20% = 48,8 orang. Menurut pendapat
Sugiyono (2005:102) pada perhitungan yang menghasilkan pecahan (terdapat koma) sebaiknya dibulatkan ke atas sehingga jumlah sampelnya lebih dari 48,8 yaitu 50 orang. Selanjutnya Langkah kedua yaitu teknis pengambilan sampel dilakukan dengan mengikuti pendapat Singarimbun (1989:156) yaitu dengan mengundi unsur-unsur penelitian atau satuan-satuan elementer dalam populasi. Terlebih dahulu semua unit penelitian atau unit elementer disusun dalam daftar kerangka sampling (sampling frame), mulai dari nomor 01 hingga nomor ke-244 Selanjutnya masing-masing nomor unsur populasi itu dituliskan dalam secarik kertas, digulung, dan dimasukkan ke dalam sebuah kotak atau toples. Lalu lakukan pengundian secara merata, dan ambil sejumlah gulungan
Universitas Sumatera Utara
kertas tersebut sebanyak ukuran sampel yang dikehendaki. Nomor-nomor yang terambil itu menjadi unit elementer yang terpilih sebagai sampel. Menurut Sugiyono (2005:103) karena teknik pengambilan sampel adalah random, maka setiap anggota populasi mempunyai peluang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Dengan demikian cara pengambilan bila satu nomor telah diambil, maka perlu dikembalikan lagi dan bila nomor yang telah diambil keluar lagi, dianggap tidak sah dan dikembalikan lagi. 2.10 Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua macam data menurut klasifikasi jenis dan sumbernya yaitu : 1. Teknik pengumpulan data primer adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada lokasi penelitian. Pengumpulan data primer dilakukan dengan instrumen: a. Metode Wawancara (Interview) Yaitu teknik pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan kepada orang yang berhubungan dengan objek penelitian. Teknik wawancara yang dilakukan secara tidak terstruktur yaitu tidak menggunakan instrumen baku tetapi hanya untuk keperluan klarifikasi terhadap responden yang dipandang perlu . b. Kuesioner (questionary) Yaitu teknik pengumpulan data yang dilaksanakan dengan cara menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden penelitian yang dilengkapi dengan beberapa alternatif jawaban yang sudah tersedia.
Universitas Sumatera Utara
c. Observasi (observation) Yaitu kegiatan mengamati secara langsung dengan mencatat gejala-gejala yang ditemukan dilapangan serta menjaring data yang tidak terjangkau. Teknik observasi yang dilakukan secara tidak terstruktur yaitu tidak menggunakan instrumen baku tetapi hanya berupa pengamatan sekilas terhadap responden dan mencatatnya jika dipandang perlu. 2. Teknik pengumpulan data sekunder adalah pengumpulan data yang dilakukan melalui studi kepustakaan yang terdiri dari: a. Penelitian kepustakaan (library research) Pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku, karya ilmiah. Pendapat para ahli yang memiliki relevansi dengan masalah yang diteliti. b. Studi dokumenter (documentary) Bentuk yang digunakan dengan menelaah catatan tertulis, dokumen, arsip yang menyangkut masalah yang diteliti yang berhubungan dengan instansi terkait. 2.11
Teknik Pengukuran Skor Melalui penyebaran angket yang berisikan beberapa pertanyaan maka ditentukan
skor dari setiap jawaban sehingga menjadi data yang bersifat kuantitatif. Teknik pengukuran skor dalam penelitian ini adalah menggunakan skala likert yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Jawaban setiap item instrumen mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif (Sugiyono, 2005:107).
Universitas Sumatera Utara
Adapun skor pada setiap pertanyaan yang ditentukan adalah sebagai berikut : 1.
Untuk pilihan jawaban = Sangat Setuju
diberi nilai / skor 5
2.
Untuk pilihan jawaban = Setuju
diberi nilai / skor 4
3.
Untuk pilihan jawaban = Ragu-Ragu
diberi nilai / skor 3
4.
Untuk pilihan jawaban = Tidak Setuju
diberi nilai / skor 2
5.
Untuk pilihan jawaban = Sangat Tidak Setuju
diberi nilai / skor 1
Untuk mengetahui atau menentukan kategori jawaban responden dari masing masing variabel tergolong tinggi, sedang, atau rendah maka ditentukan skala intervalnya dengan cara sebagai berikut : SKOR TERTINGGI - SKOR TERENDAH BANYAKNYA BILANGAN Maka diperoleh: 5 −1 = 0,8 5
Dengan demikian dapat diketahui kategori jawaban responden untuk masing-masing variabel dan sub variabel, yaitu: a. Skor untuk kategori sangat tinggi
: 4,21-5,00
b. Skor untuk kategori tinggi
: 3,41-4,20
c. Skor untuk kategori sedang
: 2,61-3,40
d. Skor untuk kategori rendah
: 1,81-2,60
e. Skor untuk kategori sangat rendah
: 1,00-1,80
Universitas Sumatera Utara
2.12
Teknik Analisa Data Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan teknik kuantitatif yang
digunakan untuk menguji pengarah variabel bebas dan variabel terikat. Adapun metode statistik yang digunakan adalah : 1. Koefisien Korelasi Product Moment Korelasi Product Moment ini digunakan untuk menguji hipotesis hubungan anatara satu variabel independen dengan satu variabel dependen (Sugiyono, 2005:176). Cara perhitungan menggunakan rumus sebagai berikut: rxy =
N ∑ xy − (∑ x) (∑ y )
[ N ∑ x 2 − (∑ x ) 2 ] [ N ∑ y 2 − (∑ y ) 2 ]
r xy
= angka indeks korelasi “r” product moment
N
= populasi
∑
x
∑
y
∑
xy
= jumlah seluruh skor x = jumlah seluruh skor y = jumlah hasil kali antar skor x dan y
Untuk melihat hubungan antara kedua variabel tersebut maka dapat dirumuskan sebagai berikut: a.
Nilai r xy yang positif menunjukan hubungan kedua variabel positif, artinya kenaikan variabel yang satu diikuti oleh nilai variabel yang lain.
b.
Nilai r xy yang negatif menunjukkan kedua variabel negatif, artinya menurunkan nilai variabel yang satu diikuti dengan meningkatkan nilai variabel yang lain.
Universitas Sumatera Utara
c.
Nilai r xy yang sama dengan nol (0) menunjukkan kedua variabel tidak mempunyai hubungan artinya variabel yang satu tetap meskipun yang lainnya berubah. Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi atau rendah antara kedua variabel
berdasarkan nilai r (koefisien korelasi), digunakan penafsiran atau interpretasi angka yang kemukakan oleh Sugiono (2005:214) yaitu :
Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0.00-0.199
Sangat rendah
0.20-0.399
Rendah
0.40-0.599
Sedang
0.60-0.799
Kuat
0.80-1.00
Sangat kuat
Dari nilai r xy yang diperoleh, dapat dilihat secara langsung melalui tabel korelasi untuk menguji apakah nalai r yang diperoleh tersebut berarti atau tidak. Tabel korelasi ini mencantumkan batas-batas r yang signifikan tertentu, dalam hal ini sifnifikan 5 %. Bila nilai r tersebut adalah signifikan, berarti hipotesa dapat diterima. 2. Uji Signifikan Uji signifikan adalah uji yang dilakukan dengan cara membandingkan test tabel (table student’s-t). tujuan uji signifikan ini adalah untuk menentukan hipotesis diterima atau ditolak. (Hadi, 2001;359).
Universitas Sumatera Utara
“Tidak ada korelasi antara variabel X dengan variabel Y”. Ho ditolak apabila nilai thitung lebih besar dari harga t-tabel (t-hitung>t-tabel), dan diterima apabila harga t-hitung lebih kecil dari harga t-tabel (t-hitung
n−2 1− r 1
Dimana : t = statistik t derajat bebas n-2 n = banyaknya pengamatan 3. Koefisien Determinant Teknik ini digunakan untuk mengetahui berapa persen besarnya pengaruh variabel terikat. Perhitungan dilakukan dengan mengkuadratkan nilai koefisien korelasi product moment (r xy ) dan dikalikan dengan 100% (Sudjana, 1989:353). KP= r xy x 100% Keterangan: KP= Koefisien Determinant r xy = Koefisien korelasi product moment antara X dan Y.
Universitas Sumatera Utara