BAB II METODOLOGI PENELITIAN
A. Bentuk Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional dengan menggunakan analisa data kuantitatif dan menggunakan rumus statustik dengan membantu menganalisa data dan fakta yang diperoleh (Arikunto,1996: 5).
B. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan, Jalan KH.Wahid Hasyim No.14 Medan . C. Populasi dan Sampel Sugiyono (2005:90), menguraikan bahwa populasi adalah wilayah genaralisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya. Maka untuk penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh pegawai yang ada di Dinas Tenaga Kerja Kota Medan yang berjumlah 72 orang. Sedangkan menurut Hidayat (2000:2), sampel adalah kelompok kecil yang kita amati dan merupakan bagian dari populasi sehingga karakteristik populasi juga dimiliki oleh sampel. Dengan berpedoman kepada pedapat Suharsimi Arikunto (2002:140) yang mengatakan bahwa “ jika jumlah populasinya kurang dari 100 orang, maka jumlah sampelnya diambil
Universitas Sumatera Utara
secara keseluruhan, tetapi jika populasinya lebih besar dari 100 orang, maka bisa diambil 10 – 15% dari jumlah populasinya. Menurut Sugiono (2002 : 97), “semakin besar jumlah sampel mendekati populasi maka peluang kesalahan generalisasi semakin kecil, sebaliknya semakin keciln jumlah sampel menjauhi populasi, maka makin besar kesalahan generalisasinya. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 72 orang, karena jumlah populasinya tidak lebih besar dari 100 orang, maka penulis mengambil sampel seluruh pegawai yang ada. karena adanya kesulitan penulis dalam mengumpulkan kuesioner dari keseluruhan populasi, maka penulis mengambil sampel dengan taraf kesalahan 1%, sehingga sampel yang diambil mencapai 60 orang.
D. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data atau informasi yang mendukung tujuan penelitian, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan dua, yaitu: 1. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari penelitian, yang diperoleh melalui: a. Kuesioner, yaitu dimaksudkan untuk mendapatkan informasi dan data yang relevan dari responden melalui pertanyaan tertutup yang diajukan dan dilengkapi dengan berbagai alternatif jawaban yang sudah tersedia. b. Observasi, yaitu melakukan pengamatan langsung terhadap subjek penelitian. 2. Data sekunder,yaitu pengumpulan data yang dilakukan melalui studi pustaka yang terdiri dari:
Universitas Sumatera Utara
a. Dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan catatan-catatan atau dokumen yang ada di lokasi penelitian serta sumber-sumber yang relevan dengan masalah yang akan diteliti. b. Studi kepustakaan, yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan berbagai literatur seperti buku, majalah, jurnal dan laporan penelitian, serta yang lainnya yang berhubungan dengan objek penelitian.
E. Teknik Penentuan Skor Untuk membantu dalam menganalisa data, maka penelitian ini menggunakan teknik penentuan skor. Teknik penentuan skor yang digunakan adalah memakai skala ordinal untuk menilai jawaban kuesioner yang disebarkan kepada responden. Adapun format jawaban dari kuesioner menurut skala ordinal memiliki lima alternatif jawaban. Tiap alternatif diberi skor dengan penilaian nilai skala sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5.
Untuk alternatif jawaban a diberi skor 5 Untuk alternatif jawaban b diberi skor 4 Untuk alternatif jawaban c diberi skor 3 Untuk alternatif jawaban d diberi skor 2 Untuk alternatif jawaban e diberi skor 1 Kemudian untuk menentukan kategori jawaban responden terhadap masing-masing al-
ternatif terlebih dahulu skala ordinal ditarnsformasikan menjadi skala interval, dengan cara sebagai berikut : 1. Memperhatikan setiap butir jawaban responden dari angket yang disebarkan 2. Pada setiap butir ditentukan berapa orang yang mendapat skor 1, 2, 3, 4, dan 5 yang disebut sebagai frekuensi. 3. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut proporsi.
Universitas Sumatera Utara
4. menentukan nilai frekuensi kumulatif dengan jalan menjumlahkan nilai proporsi secara berurutan perkolom skor. 5. Menggunakan tabel distribusi normal, hitung nilai Z untuk setiap proporsi kumulatif yang diperoleh. 6. Menentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh (dengan menggunakan tabel tinggi densitas). 7. Menentukan nilai skala (NS) dengan menggunakan rumus : ( Density at Lower Limit) – (Density at Upper Limit ) (Area Below Upper Limit) – (Area Below Lower limit) 8. Menentukan nilai transformasi dengan rumus : Y = NS − [1 + NS min ] Perubahan skala ordinal menjadi skala interval ini telah dirancang kedalam suatu program yang disebut Metode Successive Interval (MSI) oleh Drs. Rasudyn Ginting, Msi untuk membantu mahasiswa dalam hal pengolahan data dalam hal penelitian.
F. Teknik Analisa Data 1. Koefisien Korelasi Product Moment Cara untuk mengetahui adakah pengaruh variabel pendidikan dan pelatihan (variabel X) terhadap kinerja PNS (variabel Y), maka digunakan rumus Product Moment untuk mencari koefisien antara kedua variabel tersebut (Sugiyono, 2005:212). Cara ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya, dan besar kecilnya hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat dengan mentransformasikan skala ordinal terlebih dahulu menjadi skala interval. Perhitungannya dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
rxy =
n∑ xy − (∑ x )(∑ y )
{(n∑ x ) − (∑ x) }{(n∑ y ) − (∑ y ) } 2
2
2
2
Keterangan : rxy
= angka indeks korelasi r product moment
x
= variabel bebas
y
= variabel terikat
n
= jumlah sampel
Untuk melihat hubungan antara kedua variabel tersebut, maka dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Koefisien korelasi yang diperoleh sama dengan nol (rxy = 0) berarti hubungan kedua variabel yang diuji tidak ada, artinya variabel yang satu tetap meskipun yang lainnya berubah. 2. Koefisien korelasi yang diperoleh positif (rxy = +) artinya kenaikan nilai variabel yang lain dan kedua variabel memiliki hubungan positif. 3. Koefisien korelasi yang diperoleh negatif (r = - ) artinya kedua variabel negatif dan menunjukkan meningkatnya variabel yang satu diikuti menurunnya variabel yang lain. Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi, sedang atau rendah antara kedua variabel berdasarkan nilai r (koefisien korelasi) digunakan penafsiran atau interpretasi angka sebagai berikut : Tabel 2.1 Intrepetasi Koefisien Korelasi Product Moment Interval koefisien 0,00 – 1,999 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000
Tingkat hubungan Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat kuat
Universitas Sumatera Utara
Jika nilai r yang diperoleh lebih besar atau sama dengan r tabel, maka nilai r yang diperoleh itu signifikan. Dan sebaliknya, apabila nilai r yang diperoleh lebih kecil dari nilai r tabel, maka nilai r yang diperoleh itu tidak signifikan.
2. Koefisien Determinant Teknik ini digunakan untuk mengetahui berapa besarnya pengaruh variabel bebas (X) terhadap Variabel terikat (Y), perhitungannya dilakukan dengan mengkuadratkan nilai koefisien korelasi product moment dan dikalikan dengan 100%, maka dalam mengujinya dilakukan dengan rumus : D = (r xy)2 x 100% Keterangan : D
= Koefisien Determinan
r xy
= koefisien korelasi momen antara x dan y.
Universitas Sumatera Utara