10
BAB II METODOLOGI A. Kerangka Berfikir Studi Fenomena
-Banyaknya terjadi kegiatan belajar-mengajar yang tidak efektif -Kurangnya pengetahuan terhadap media pembelajaran -Sedikitnya website yang memberikan informasi mengenai pendidikan secara lengkap di indonesia -mahalnya sumber belajar
Metodologi
Mencari data-data seputar kegiatan belajar-mengajar, masalah-masalah yang dihadapinya dan sumber-sumber belajar yanga ada saat ini.
Melakukan studi banding dengan karya yang sejenis
Melakukan wawancara, observasi dan pengumpulan data untuk analisis kebutuhan
Data
Website
Layout dan Typografi
Hasil Wawancara
11
Analisa
Menerapkan prinsip Website, Clean Design, ilustrasi pendukung, gambar foto, videovideo dan juga tata letak
Ukuran website 800x600 pixel dan 1024 x 768 pixel
CMS1 yang digunakan adalah wordpress.org
Publishing pada server indonesia (XII)
Output
Ukuran Website : Responsif (Menyesuaikan ukuran layar , 1024 x 768 pixel preferred)
Jenis Website : Dinamic Website
Publishing : http world wide web
Server : XII (Indonesia)
B. Proses Perancangan (Strategi Desain) 1. Strategi Desain Pengembangan program Online ini akan di lakukan dengan menggunakan model pengembangan prototipe J. Moonen sebagai acuan pendekatan sistematisnya yang terdiri
12
dari langkah-langkah : (1) analisis, (2) desain, (3) pengembangan, (4) evaluasi, (5) implementasi. Secara garis besar langkah-langkah tersebut dapat diperinci sebagai berikut :
Gambar 6, Model Pengembangan Prototipe J.Moonen3
2. Rincian Proses Perancangan Pengembangan akan dilakukan melalui 5 tahap sesuai penjabaran gambar di atas, tahapan-tahapan tersebut adalah: a. Tahap Analisis Pada tahapan ini, developers melakukan analisis peserta didik, hal ini dilakukan untuk meneliti, menilai, kebutuhan peserta didik di tinjau dari karakteristik siswa.
Berdasarkan data yang di dapat, umumnya peserta didik dengan jenjang usia 7-12 tahun, sangat menyukai hal-hal yang berbau komik, games, video animasi dll. Oleh karena itu
3
Plomp, Tjeerd, and Ely, Donald P., International Encyclopedia of Educational Technology, Cambridge : Elsevier Science Ltd, 1996, P. 186.
13
developers menarik kesimpulan bahwa website yang menarik untuk pembelajaran mengandung konten-konten tersebut.
b. Tahap Design Setelah melakukan tahap analisis dan mengetahui kebutuhan yang diperlukan dalam mengembangkan produk, tahap selanjutnya adalah tahapan desain. Dari analisis materi, pengembang kemudian mendesain susunan flowchart (terlampir) dan storyboard (terlampir) agar dapat menghasilkan alur dan ilustrasi tampilan yang sesuai dengan pembelajaran dan berkesinambungan. Flowchart adalah diagram alur yang berfungsi sebagai skema alur navigasi website dan acuan lalu lintas materi agar sesuai dengan kebutuhan yang ada. Setelah proses pembuatan flowchart selesai, pengembang mengembangkannya menjadi storyboard. Dalam storyboard ini pengembang membuat rancangan tampilan untuk setiap halaman dari informasi yang akan ditampilkan. c. Analisa Data Tahap pengembangan produk ini dibagi ke dalam tiga fase, yaitu pra-produksi, produksi, dan pasca produksi. Fase pra-produksi dilakukan dengan mengumpulkan materi dan informasi pendukung lain seperti ilustrasi yang dibuat oleh illustrator, materi infografis, artikel-artikel, video animasi memudahkan pengembang dalam membuat sebuah website pendidikan. Setelah materi dan ilustrasi terkumpul dilakukanlah seleksi / pemilihan yang sesuai dengan kebutuhan. Untuk mendukung pengembangan produk, dibutuhkan perangkat keras berupa komputer, dan modem. Sedangkan perangkat lunak yang akan digunakan antara lain software wordpress yang dapat di donwload di www.wordpress.org yang merupakan program
14
utama dalam pembuatan media website ini, kemudian didukung dengan program-program penunjang seperti browser, Adobe Photoshop untuk mengedit dan memanipulasi gambar, adobe Flash untuk membuat media interaktif, file zilla versi 3.5.0 untuk mengkonversi file yang sudah jadi ke dalam internet. Fase produksi. Setelah semua informasi pendukung telah dikumpulkan, selanjutnya dilakukan proses pembuatan tampilan antar muka pengguna dan tampilan halaman atau layout untuk setiap halaman. Tampilan antar muka pengguna dibuat dengan pertimbangan kemudahan navigasi untuk melakukan penelusuran materi yang terdapat dalam program, sedangkan tampilan halaman dibuat dengan mempertimbangkan aspek keterbacaan dan kejelasan tampilan. Setelah proses tersebut selesai, tampilan antar muka pengguna dan tampilan halaman yang telah dibuat kemudian disusun dan diintegrasikan sesuai flowchart dan rancangan isi dengan menggunakan software wordpress sebagai authoring tool-nya. Hasil penyusunan tersebut akan menghasilkan file dengan format JavaScript (*.js) dan HyperText Markup Laguage (*.html). Selanjutnya di dalam program Wordpress, rancangan produk tersebut diberikan tombol-tombol interaksi yang di dalamnya telah diberi notasi-notasi perintah agar dapat dieksekusi oleh pengguna. Setelah rancangan produk selesai dibuat, selanjutnya adalah mengupload file-file tersebut ke dalam domain name dan hosting dan kemudian mengkonversinya menjadi file-file yang dapat dijalankan dalam website inedu. Setelah selesai, tahap selanjutnya adalah pasca produksi. Pada tahap ini produk yang telah selesai dibuat diuji-operasikan oleh developers untuk memastikan bahwa semua perintah dalam program dapat berjalan dengan baik dan lancar, proses ini disebut dengan proses debuging.
15
d. Tahap Evaluasi Produk yang telah selesai diproduksi kemudian diujicobakan kepada ahli materi, ahli desain instruksional, ahli media, dan pada pengguna yang merupakan peserta didik dengan menggunakan instrumen evaluasi (terlampir) yang telah dikembangkan sehingga didapat umpan balik dan masukan-masukan terhadap produk yang sedang dikembangkan. e. Tahap Implementasi Tahap implementasi ini belum dapat dilakukan secara nyata dikalangan pengguna yang menjadi sasaran, yaitu para peserta didik. Pengimplementasian website ini baru dilakukan sebatas evaluasi formatif yaitu small group.
3. Cara Pengumpulan Data Proses pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis antara lain: 1. Observasi Melakuan observasi secara langsung seperti bertanya-tanya pada beberapa anak-anak peserta didik, menerima beberapa masukan dari mereka. 2. Wawancara Melakukan wawancara kepada bagian pendidikan (guru-guru) sebagai sumber data dan pengambilan pendapat dalam penentuan konsep perancangan.. 3. Artikel online Mengumpulkan data dengan cara browsing di internet yang berhubungan dengan studi perancangan yang dapat mendukung proses perancangan.