BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Analisis Dalam Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer karangan Peter Salim dan Yenni Salim (2002) menjabarkan pengertian analisis sebagai berikut : a.
Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (perbuatan, karangan dan sebagainya) untuk mendapatkan fakta yang tepat (asal usul, sebab, penyebab sebenarnya, dan sebagainya).
b.
Analisis adalah penguraian pokok persoalan atas bagian-bagian, penelaahan bagian-bagian tersebut dan hubungan antar bagian untuk mendapatkan pengertian yang tepat dengan pemahaman secara keseluruhan.
c.
Analisis adalah penjabaran (pembentangan) sesuatu hal, dan sebagainya setelah ditelaah secara seksama.
d.
Analisis adalah proses pemecahan masalah yang dimulai dengan hipotesis (dugaan, dan sebagainya) sampai terbukti kebenarannya melalui beberapa kepastian (pengamatan, percobaan, dan sebagainya).
e.
Analisis adalah proses pemecahan masalah (melalui akal) ke dalam bagianbagiannya berdasarkan metode yang konsisten untuk mencapai pengertian tentang prinsip-prinsip dasarnya.
9
10
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia karangan Suharso dan Ana Retnoningsih (2005), analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan dan sebagainya) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab musabab, duduk perkara dan sebagainya). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Departemen Pendidikan Nasional (2005) menjelaskan bahwa analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya.
2.1.1. Alat Bantu Analisis 1.
Flow Map Flow map adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan
prosedur dari suatu program. Flow map berguna untuk membantu analisis dan programmer untuk memecahkan masalah ke dalam segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif pengoperasian 2.
Diagram Konteks Diagram konteks merupakan diagram yang mengandung satu proses yang
menggambarkan hubungan keterkaitan antara sistem dengan pihak-pihak di luar lingkungan sistem dan posisi sistem didalam lingkungan tersebut. Pihak-pihak tersebut merupakan pihak-pihak yang membutuhkan informasi dan data dari sistem ataupun pihak-pihak yang menjadi sumber informasi dan data bagi sistem. Hubungan keterkaitannya digambarkan sebagai aliran informasi dan data yang masuk ke dalam sistem dan keluar dari sistem.
11
3.
Data Flow Diagram (DFD) DFD adalah sebuah teknik grafik yang menggambarkan aliran data dan
transformasi yang digunakan sebagai perjalanan data dari masukan menuju ke keluaran. DFD dapat diartikan juga sebagai model jaringan dari sebuah sistem. DFD dapat menggambarkan proses-proses yang terjadi dan aliran data diantaranya. DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik di mana data tersebut mengalir atau lingkungan fisik di mana data tersebut disimpan. Secara umum DFD dapat diartikan sebagai salah satu tools untuk analisis sistem yang dapat bermanfaat untuk menggambarkan proses, aliran data, entity yang terlibat serta data store yang digunakan dalam sistem yang dipelajari. Dengan menuangkan hasil analisis ke dalam DFD, seorang analis dapat memahami sistem yang sedang dipelajari dengan mudah dan baik. Dibawah ini terdapat simbol-simbol untuk DFD yang diusulkan oleh Yourdon : a)
Process, suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, prosedur atau alat yang digunakan untuk mentransformasikan data.
b)
Data Flow (Arus Data), data yang mengalir dengan arah tertentu dari asal ke tujuan. Data yang mengalir dapat berupa dokumen, surat atau bentuk lainnya.
c)
Data Store (Penyimpanan Data), digunakan untuk menyimpan dan mengambil data oleh proses. Data yang disimpan dapat berupa data yang terkomputerisasi maupun tidak terkomputerisasi.
12
d) Source atau destination atau dikenal juga dengan external entity, berupa orang, organisasi atau sistem lain yang berada diluar batas sistem yang berinteraksi dengan sistem yang sedang dikembangkan. Dalam DFD terdapat beberapa aturan dasar penyusunan DFD yang dapat membantu untuk mempermudah penggambaran diagram arus data, diantaranya : a)
Setiap data yang dihasilkan atau keluar dari proses harus didasarkan pada data yang masuk ke proses tersebut.
b) Semua aliran data yang dihasilkan harus diberi nama, nama yang diberikan harus mencerminkan aliran data antara proses, data store dan entity yang ada. c)
Hanya data yang diperlukan untuk melakukan suatu proses saja yang harus digunakan sebagai input suatu proses.
d) Suatu proses harus tergantung pada input dan output yang masuk ke dalam proses itu saja, tidak perlu memperhatikan apa yang terjadi pada proses lainnya. e)
Setiap proses yang ada harus merupakan proses yang berjalan terus menerus, setiap proses harus diasumsikan siap menangani fungsi atau kerja setiap proses. Agar representasi sistem dalam DFD mudah dipahami, maka DFD disusun
dalam bentuk bertingkat (leveled) yang merupakan rincian lanjut dari proses pada level yang sebelumnya. Dimulai dari tingkat yang tertinggi dilakukan identifikasi proses apa saja yang ada dan data apa saja yang mengalir antar proses yang ada. Selanjutnya, dilakukan analisis terhadap setiap proses yang ada pada level tersebut, apakah sudah merupakan proses yang melakukan satu fungsi saja atau masih melakukan beberapa fungsi yang berbeda. Jika proses yang dianalisis masih
13
melakukan lebih dari satu fungsi yang berbeda, maka perlu dilakukan pemecahan terhadap proses tersebut menjadi level lebih tinggi. Demikian seterusnya sampai didapat semua proses yang ada pada level paling tinggi dilakukan satu fungsi saja. Jika DFD untuk suatu sistem yang dianalisis telah dibuat, sebelum melanjutkan kegiatan lainnya selalu dilakukan evaluasi atau pemeriksaan terhadap DFD tersebut. Pemeriksaan dilakukan terhadap munculnya kesalahan yang dapat diakibatkan oleh salah gambar, tidak konsistennya penggunaan simbol dan analisis terhadap proses yang terjadi. 4.
Kamus Data Kamus data merupakan katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan
informasi dari suatu sistem informasi. Kamus data dibuat untuk dapat digunakan pada tahap analisis sistem dan saling berhubungan pada tahap perancangan sistem yang didasarkan pada aliran data di DFD. Pada tahap analisis dan perancangan sistem, kamus data dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara analisis sistem dengan pemakai sistem untuk dilakukannya proses perancangan sistem tentang data yang mengalir di sistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem dan informasi yang dihubungkan oleh pemakai sistem. 5.
Perancangan Basis Data
a)
Normalisasi Suatu file yang terdiri dari beberapa grup elemen yang berulang-ulang perlu
diorganisasikan kembali. Proses untuk mengorganisasikan file untuk menghilangkan grup elemen yang berulang-ulang ini disebut dengan normalisasi. Normalisasi juga
14
banyak dilakukan dalam merubah bentuk database dari struktur pohon atau struktur jaringan menjadi struktur hubungan. Konsep dan teknik normalisasi ini dikenalkan oeh Dr. E.F Codd di papernya pada tahun 1970 dan 1972. Codd dalam papernya ini mendefinisikan struktur data yang baru, yaitu yang siebut struktur data hubungan (relational data structure). Istilah data hubungan menunjukkan suatu struktur data yang mempunyai hubungan dengan elemen-elemen data lain nya, baik dalam satu file atau dalam file yang lain. b) Konsep Relasi Entitas Berikut adalah beberapa jenis hubungan yang dapat terjadi dalam suatubasis data: 1. Relasi 1-1 (One to One) Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah satu berbanding satu. 2.
Relasi 1-N (One to Many) Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah satu berbanding banyak, tetapi tidak sebaliknya, di mana file kedua hanya berhubungan dengan satu entitas pada file pertama.
3.
Relasi N-1 (Many to One) Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah banyak berbanding satu, tetapi tidak sebaliknya, di mana file pertama hanya berhubungan dengan satu entitas pada file kedua.
4. Relasi N-N (Many to Many)
15
Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah banyak berbanding banyak.
2.2. Pengertian Prosedur Prosedur adalah serangkaian aksi yang spesifik, tindakan atau operasi yang harus dijalankan atau dieksekusi dengan cara yang sama agar selalu memperoleh hasil yang sama dari keadaan yang sama (contohnya prosedur kesehatan dan keselamatan kerja). Lebih tepatnya, kata ini bisa mengindikasikan rangkaian aktivitas, tugas-tugas, langkah-langkah, keputusan-keputusan, perhitungan-perhitungan dan proses-proses, yang dijalankan melalui serangkaian pekerjaan yang menghasilkan suatu tujuan yang diinginkan, suatu produk atau sebuah akibat. Sebuah
prosedur biasanya
mengakibatkan sebuah perubahan.
2.3. Pengertian Sirkulasi Kata sirkulasi berasal dari bahasa inggris “Circulation” yang berarti perputaran, peredaran, seperti pada sirkulasi udara, sirkulasi uang dan sebagainya. Dalam ilmu perpustakaan, sirkulasi sering dikenal dengan peminjaman namun demikian pengertian pelayanan sirkulasi sebenarnya adalah mencakup semua bentuk kegiatan pencatatan yang berkaitan dengan pemanfaatan, penggunaan koleksi perpustakaan dengan tepat guna dan tepat waktu untuk kepentingan pengguna jasa perpustakaan (Lasa Hs., 1993 : 1)
16
Salah satu kegiatan utama atau jasa utama perpustakaan adalah peminjaman buku dan materi lainya. Kegiatan peminjaman ini sering dikenal dengan nama sirkulasi artinya peminjaman. Bagian ini, terutama meja sirkulasi, seringkali di anggap ujung tombak jasa perpustakaan karena bagian inilah yang pertama kali berhubungan dengan pengguna atau pemakai serta paling sering di gunakan pemakai, karenanya unjuk kerja staf sirkulasi dapat berpengaruh terhadap citra perpustakaan ( Sulistiyo-Basuki 1991 : 257).
2.4. Pengertian Buku Buku atau kitab dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah lembar kertas yang berjilid berisi tulisan atau kosong. Buku juga dapat diartikan sebagai kumpulan kertas atau bahan lainnya yang dijilid menjadi satu pada salah satu ujungnya dan berisi tulisan atau gambar. Setiap sisi dari sebuah lembaran kertas pada buku disebut sebuah halaman. Seiring dengan perkembangan dalam bidang dunia informatika, kini dikenal pula istilah e-book atau buku-e (buku elektronik), yang mengandalkan komputer dan Internet (jika aksesnya online).
2.5. Perpustakaan Bagi banyak orang apabila mendengar istilah perpustakaan dalam benak mereka akan tergambar sebuah gedung atau ruangan yang dipenuhi rak buku. Anggapan demikian tidak selalu salah karena apabila dikaji lebih lanjut, kata dasar
17
perpustakaan adalah pustaka. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, Pustaka artinya kitab, buku. Dalam bahasa inggris, pembaca tentunya mengenal istilah library. Istilah ini berasal dari kata latin liber / libri yang berarti buku. Dari kata tersebut terbentuklah istilah “librarius“, istilah ini berasal dari bahasa yunani artinya tentang buku, alkitab. Dengan demikian, batasan perpustakaan ialah sebuah ruangan, bagian dari sebuah gedung untuk menyimpan buku dan terbitan lainya yang disimpan menurut tata susuanan tertentu untuk digunakan pembaca, bukan untuk dijual. Dalam pengertian buku dan terbitan lainya termasuk didalamnya semua bahan cetak dan berbagai media audio visual. Definisi diatas menyatakan bahwa koleksi perpustakaan digunakan untuk pembaca. Definisi ini menunujukan perbedaan utama antara perpustakaan dan toko buku. Bila toko buku menyusun buku yang dijualnya dengan tujuan utama mencari untung,
maka
perpustakaan
bertujuan
mendayagunakan
koleksinya
untuk
kepentingan pembaca. Sementara itu, menurut Dra. Sedarmayanti Mardi R. (1988:6), menguraikan definisi mengenai perpustakaan sebagai berikut : “Perpustakaan adalah tempat untuk menyimpan, menemukan kembali, maupun untuk membaca-baca dan sejenisnya, yang disediakan bagi keperluan pengetahuan, penyelidikan, pengajaran dan keperluan lain”.
18
Perpustakaan terbentuk karena adanya pengumpulan bahan, entah itu dalam bentuk buku maupun digital secara bebas, di mana pengumpulan bahan dapat bergerak secara bebas tanpa dipengaruhi kebutuhan lingkungan. Perpustakaan merupakan salah satu bidang gerak dari dokumentasi, yaitu bagian dari dokumentasi literair atau dokumentasi publik atau dokumentasi yang terbuka untuk umum. Sarana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan sebagai bagian integral dari pembangunan nasional, adalah manfaat dari perpustakaan itu sendiri.
Oleh
karena
manfaat
yang
diberikan
itulah,
perlu
ditingkatkan
pengelolaannya secara terus menerus sehingga mutu pelayanan kepada masyarakat juga meningkat. Perpustakaan juga merupakan salah satu alat vital bagi setiap program pendidikan, pengajaran, dan penelitian dalam setiap lembaga penelitian dan ilmu pengetahuan. Perpustakaan juga difungsikan sebagai tempat buku, kaset atau karya tulis lainnya yang dapat disimpan serta dipinjamkan.
2.5.1. Maksud dan Tujuan Pendirian Perpustakaan Aktifitas utama dari perpustakaan adalah menghimpun informasi dalam berbagai bentuk atau format untuk pelestarian bahan pustaka dan sumber informasi sumber ilmu pengetahuan lainnya. Maksud pendirian perpustakaan adalah menyediakan sarana atau tempat untuk menghimpun berbagai sumber informasi untuk dikoleksi secara terus menerus, diolah dan diproses.
19
Sebagai sarana atau wahana untuk melestarikan hasil budaya manusia ( ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya ) melalui aktifitas pemeliharaan dan pengawetan koleksi. Sebagai agen perubahan (Agent of changes) dan agen kebudayaan serta pusat informasi dan sumber belajar mengenai masa lalu, sekarang, dan masa akan datang. Selain itu, juga dapat menjadi pusat penelitian, rekreasi dan aktifitas ilmiah lainnya. Tujuan pendirian perpustakaan adalah untuk menciptakan masyarakat terpelajar dan terdidik, terbiasa membaca, berbudaya tinggi serta mendorong terciptanya pendidikan sepanjang hayat (Long life education).
2.5.2. Jenis-Jenis Perpustakaan Jenis-jenis perpustakaan yang ada dan berkembang di Indonesia menurut penyelenggaraan dan tujuannya dibedakan menjadi : a)
Perpustakaan Digital, yaitu perpustakaan yang berbasis teknologi digital atau mendapat bantuan komputer dalam seluruh aktifitas di perpustakaannya secara menyeluruh. Contohnya : buku atau informasi dalam format e-book, piringan, pita magnetik, CD atau DVD rom.
b) Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, selanjutnya disebut Perpustakaan Nasional, adalah Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) yang melaksanakan tugas pemerintahan di bidang perpustakaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang berkedudukan di Ibukota Negara.
20
c)
Perpustakaan Provinsi, yaitu Lembaga Teknis Daerah Bidang Perpustakaan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah Provinsi yang mempunyai tugas pokok melaksanakan
pengembangan
perpustakaan
di
wilayah
provinsi
serta
melaksanakan layanan perpustakaan kepada masyarakat. d) Perpustakaan
Kabupaten/Kota,
yaitu
Lembaga
Teknis
Daerah
Bidang
Perpustakaan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, yang mempunyai tugas pokok melaksanakan pengembangan perpustakaan di wilayah Kabupaten/Kota serta melaksanakan layanan perpustakaan kepada masyarakat umum. e)
Perpustakaan Umum, yaitu perpustakaan yang ada di bawah lembaga yang mengawasinya. Perpustakaan umum terbagi atas : (1) Perpustakaan Umum Kecamatan, yaitu perpustakaan yang berada di Kecamatan sebagai cabang layanan Perpustakaan Kabupaten/Kota yang layanannya diperuntukkan bagi masyarakat di wilayah masing-masing. (2) Perpustakaan Umum Desa/Kelurahan, yaitu perpustakaan yang berada di Desa/Kelurahan sebagai cabang layanan Perpustakaan Kabupaten/Kota yang layanannya diperuntukkan bagi masyarakat di desa/kelurahan masing-masing.
f)
Perpustakaan Khusus, yaitu perpustakaan yang diperuntukkan untuk koleksikoleksi tokoh terkenal. Contohnya : Perpustakaan Bung Hatta.
g) Perpustakaan lembaga Pendidikan, yaitu perpustakaan yang berada di lingkungan lembaga pendidikan (SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi, dan Lembaga Swadaya Masyarakat). Contohnya : perpustakaan Universitas. Pada perpustakaan tingkat
21
Perguruan Tinggi, perpustakaan dapat dibagi kembali menjadi dua, yaitu : perpustakaan pusat dan perpustakaan tingkat fakultas. h) Perpustakaan Lembaga Keagamaan, yaitu perpustakaan yang berada di lingkungan lembaga keagamaan, seperti perpustakaan Masjid, perpustakaan gereja, dan lain-lain. i)
Perpustakaan Pribadi, yaitu perpustakaan yang diperuntukkan untuk koleksi sendiri dan dipergunakan dalam ruang lingkup yang kecil. Contohnya : Perpustakaan keluarga.
2.5.3. Peranan Perpustakaan Setiap perpustakaan dapat mempertahankan eksistensinya apabila dapat menjalankan peranannya. Secara umum peran-peran perpustakaan adalah : a)
Menjadi media antara pemakai dengan koleksi sebagai sumber informasi pengetahuan.
b) Menjadi lembaga pengembangan minat dan budaya membaca serta pembangkit kesadaran pentingnya belajar sepanjang hayat. c)
Mengembangkan komunikasi antara pemakai dan atau dengan penyelenggara sehingga tercipta kolaborasi, pertukaran pengetahuan maupun komunikasi ilmiah lainnya.
d) Motivator, mediator dan fasilitator bagi pemakai dalam usaha mencari, memanfaatkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan pengalaman. e)
Berperan sebagai agen perubahan, pembangunan dan kebudayaan manusia.
22
2.5.4. Tugas Perpustakaan Setiap perpustakaan memiliki tugas dan kewajiban yang sudah ditentukan dan direncanakan untuk dilaksanakan. Tugas setiap jenis perpustakaan berbeda-beda sesuai dengan kewajiban yang ditetapkan.
2.5.5. Fungsi Perpustakaan Pada umumnya perpustakaan memiliki fungsi yaitu : a)
Fungsi penyimpanan, bertugas menyimpan koleksi (informasi) karena tidak mungkin semua koleksi dapat dijangkau oleh perpustakaan.
b) Fungsi informasi, perpustakaan berfungsi menyediakan berbagai informasi untuk masyarakat. c)
Fungsi pendidikan, perpustakaan menjadi tempat dan menyediakan sarana untuk belajar baik dilingkungan formal maupun non formal.
d) Fungsi rekreasi, masyarakat dapat menikmati rekreasi kultural dengan membaca dan mengakses berbagai sumber informasi hiburan, seperti novel, cerita rakyat, puisi, dan sebagainya. e)
Fungsi kultural, Perpustakaan berfungsi untuk mendidik dan mengembangkan apresiasi budaya masyarakat melalui berbagai aktifitas, seperti pameran, pertunjukkan, bedah buku, mendongeng, seminar, dan sebagainya.