5
BAB II LANDASAN TEORI
2.1
Konsep Dasar Analisis Ekonomi Teknik Menurut Kuiper (Dalam Kodoatie. 2005), ada 2 dasar pemikiran dalam hal
keuangan yang lebih ditekankan pada konsep alami atau logika pemikiran daripada perhitungan matamatis. Dasar pemikiran pertama, yaitu bahwa bila seseorang
meminjamkan
uangnya
pada
orang
lain
maka
dia
berhak
mendapatkan suatu bentuk hadiah, di mana hal tersebut dikenal dengan istilah bungga (interest). Atau peminjam mempunyai kewajiban untuk mengemgbalikan pinjamannya dengan ditambah bunga kepada orang yang meminjamkannya yang sesuai dengan periode waktu pengembaliannya. Dasar pemikiran kedua, yaitu bahwa sejumlah uang tertentu pada masa sekarang, dengan mendapatkan bunga dari waktu ke waktu, akan berkembang menjadi jumlah yang lebih besar pada waktu yang akan datang, tergantung dari tingkat suku bunga dan periode waktunya. Sebaliknya sejumlah uang pada suatu waktu yang akan datng adalah ekuivalen dengan sejumlah uang yang lebih kecil. Hal ini tergantung pula pada tingkat suku bunga dan periode waktunya (Kodoatie. 2005). Menurut Riggs (Dalam Kodoatie. 2005), ada 2 macam bunga, yaitu bunga biasa (simple interest) dan bunga yang menjadi berlipat (compound interest); sedangkan untuk laju/tingkat bunga juga ada dua, yaitu laju/tingkat nominal (nominal interest rates) dan laju/tingkat bunga efektif (effective interest rates).
6
2.2
Analisis Pengambilan Keputusan Pengambilan keputusan merupakan suatu topik yang sangat luas, yang
menjadi bagian utama dari keberadaan manusia dalam memecahkan masalah yang dihadapinya setiap hari. Masalah-masalah tersebut bisa dibagi dalam 3 kategori, (Raharjo, 2007) yaitu: 1. Simple problems, merupakan masalah yang solusinya tidak memerlukan terlalu banyak pertimbangan dan analisis karena masalah itu bukanlah sesuatu yang terlalu penting. 2. Intermediate problems, merupakan masalah yang solusinya memerlukan pertimbangan dan analisis pada suatu bidang ilmu tertentu. 3. Complex problems, merupakan masalah rumit yang solusinya memerlukan pertimbangan dan analisis pada suatu bidang ilmu tertentu. Analisis pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Analisis kualitatif dilakukan berdasarkan pertimbangan dan pengalaman manajemen. Analisis tersebut biasanya dilakukan jika masalah yang dihadapi relatif sederhana dan pengambil keputusan memiliki pengalaman akan masalah jenis. Jika masalah yang dihadapi lebih rumit dan pengambilan keputusan belum memiliki pengamalan, maka analisis kuantitatif patut dipertimbangkan dalam analisis pengambilan keputusan (Raharjo, 2007). Menurut Newnan (1988), proses pengambilan keputusan yang rasional biasanya terdiri dari 8 langkah, yaitu: 1. Pengenalan/identifikasi masalah 2. Pendenifikasi tujuan 3. Pengumpulan data yang di perlukan 4. Identifikasi altenatif yang mungkin/layak
7
5. Pemilihan kreteria untuk menentukan alternatif terbaik 6. Penentuan hubungan antara tujuan, alternatif, data & kriteria membuat model. 7. Memprediksi hasil dari setiap alternatif 8. Memilih alternatif terbaik untuk mencapai tujuan Untuk melakukan evaluasi ekonomi terhadap rancangan teknik dibutuhkan pengetahuan pendukung ekonomi teknik (Economic Engineering). Oleh karena itu ekonomi teknik adalah suatu ilmu pengetahuan yang berorientasi pada pengungkapan dan pertimbangan nilai-nilai ekonomis yang terkandung dalam rencana kegiatan teknik (Newnan. 1988). Tanggung jawab pengambilan keputusan berada di tangan menajemen. Secara sistematis langkah-langkah dalam proses pengambilan keputusan oleh manajer dapat dilihat pada gambar berikut (Yamit, 2007).
Mengidentifikasikan Masalah
Mengidentifikasikan Parameter Masalah Menentukan variabel keputusan Menentukan tujuan (objective) Menentukan kendala (constraints)
Mencari alternatif keputusan yang terbaik
Melaksanakan Keputusan
Gambar 2.1. Langkah-langkah proses pengambilan keputusan
8
Menurut Giatman (2007) menyatakan bahwa keputusan yang baik dan rasional pada dasarnya memerlukan prosedur dan proses yang sistematis serta terukur dengan tahapan sebagai berikut: a. Mengidentifikasi atau memahami persoalan dengan baik. b. Merumuskan tujuan penyelessaian masalah. c. Mengumpulkan data-data yang relevan. d. Klarifikasi, klasifikasi dan validasi kebenaran data yang terkumpul e. Identivikasi atau pelajari alternatif pemecahan masalah yang mungkin. f.
Menetapkan kriteria pengukuran alternatif.
g. Menyusun atau menyiapkan model keputusan. h. Melakukan evaluasi dan analisis terhadap semua alternatif
yang
disediakan. i.
Mengambil keputusan sesuai dengan tujuan.
j.
Menerapkan atau mengimplementasikan keputusan yang telah diambil Pengambilan keputusan pada analisis ekonomi teknik banyak melibatkan
dan menentukan apa yang ekonomis dalam jangka panjang. Dalam hal ini dikenal dengan istilah nilai waktu dari uang. Nilai uang sekarang dibandingkan dengan 2 tahun atau 3 tahun yang akan datang berbeda, hal ini disebabkan adanya bunga (Giatman. 2007). 2.3
Prinsip dan Rumus Dasar Analisis Ekonomi Teknik Beberapa istilah yang penting yang akan dipakai untuk kepentingan
perhitungan efek pembiayaan dengan prinsip “discrete compounding”, dapat dijelaskan sebagai berikut (Kodoatie, 2005):
9
i = compound interest (bunga) = besarnya suku bunga tahunan (%) P = Present Value (nilai sekarang) = sejumlah uang pada saat ini. F = Future Value (nilai yang akan datang) = sejumlah uang pada saat yang akan datang. A = Annual Payment = pembayaran tahunan = sejumlah uang yang dibayar setiap tahun. n = Jumlah tahun G = gradient Series = annual yang tidak konstan, membentuk suatu kenaikan atau penurunan yang teratur SFF = Sinking Fund Factor = penanaman sejumlah uang CRF = Capital Recovery Factor = pemasukan kembali modal Umumnya
semua
persoalan
dan
permasalahannya,
juga
periode
waktunya, dikonversikan berdasarkan periode tahunan. Dalam suatu persoalan pinjaman, misalnya dipakai periode bulan, maka rumus dan perhitungan adalah discrate compounding dengan memakai laju bunga nominal. Sebagai contoh: seorang meminjam sejumlah uang dengan waktu pengembalian dua tahun dan dilakukan dengan mengangsur tiap bulan dengan bunga i% perbulan. Maka dapat diartikan bahwa A adalah pembayaran bulanan dengan n adalah 24. Demikian pula untuk periode lainnya, misalnya; harian, mingguan, triwulan dan sebagainya. Selama konversinya dari periode waktu dan tingkat suku bunganya selalu konsisten maka tabel (lihat lampiran) dan rumusnya langsung dapat digunakan (Kodoatie, 2005). Beberapa rumus penting yang merupakan dasar analisis ekonomi teknik yang berdasarkan/menggunakan bunga bergada (interest compound) dan metode penggadaan yang berperiode (discrete compounding) (Kodoatie, 2005).
10
1.
Future Value (harga yang akan datang)
2.
Present Value (harga sekarang)
3.
Sinking Fund (penanaman sejumlah uang)
4.
Capital Recovery (pemasukan kembali modal)
5.
Future Value dari Annual
6.
Present Value dari Annual
7.
[
]
Unifrom dari Gradient Series
Penjelasan singkat 7 rumus di atas (Kodoatie, 2005): 1. Rumus No. 1 mencari suatu nilai yang akan datang (Future Value) bila diketahui nilai yang sekarang (Present Value) dengan tingkat suku bunga tertentu serta periode waktu tertentu. 2. Rumus No. 2 mencari suatu nilai yang sekarang (Present Value) bila diketahui nilai yang akan datang (Future Value) dengan tingkat suku bunga tertentu serta periode waktu tertentu. 3. Rumus No. 3 mencari suatu nilai tahunan (Annual) bila diketahui nilai yang akan datang dengan tingkat suku bunga tertentu serta periode waktu tertentu. Pada kondisi riil dapat dikatakan juga sebagai suatu angka Annual yang diendapkan (Sink)/ ditanamkan sebagai suatu modal untuk suatu periode tertentu. 4. Rumus No. 4 mencari suatu nilai tahunan (Annual) bila diketahui nilai yang sekarang dengan tingkat suku bunga tertentu serta periode waktu tertentu.
11
Dapat dikatakan juga sebagai suatu angka Annual yang dikumpulkan sebagai suatu pengambilan modal (Apital Recovery Factor). 5. Rumus No. 5 mencari suatu nilai yang akan datang bila diketahui Annual dengan tingkat suku bunga tertentu serta periode waktu tertentu. 6. Rumus No. 6 mencari suatu nilai sekarang (Present Value) bila diketahui nilai Annual dengan tingkat suku bunga tertentu serta periode waktu tertentu. 7. Rumus No. 7 mencari suatu nilai Annual bila diketahui tingkat kenaikan (Gradient Series) pada suatu periode dengan tingkat suku bunga tertentu
2.4
Present Worth Analysis Present worth analysis (analisis nilai sekarang) berdasarkan pada konsep
ekuivalensi, di mana semua arus kas masuk dan arus kas keluar diperhitungkan terhadap titik waktu sekarang pada suatu tingkat pengembalian minimum yang diingikan (minimum attaractive rate of return – MARR) (Raharjo, 2007). Usia pakai berbagai alternatif yang akan dibandingkan dan periode analisis yang akan digunakan bisa berada dalam situasi (Raharjo, 2007): 1. Analisis terhadap alternatif tunggal 2. Usia pakai sama dengan periode analisis 3. Usia pakai berbeda dengan periode analisis Analisis dilakukan dengan terlebih dahulu menghitung Net Present Worth (NPV) dari masing-masing alternatif. NPV diperoleh menggunakan persamaan (Raharjo, 2007): NPV = PWpendapatan - PWpengeluaran
12
Untuk alternatif tunggal, jika diperoleh nilai NPV ≥ 0, maka altenatif tersebut layak diterima. Sementara untuk situasi di mana terdapat lebih dari satu alternatif, maka alternatif dengan nilai NPV terbesar merupakan alternatif yang paling menarik untuk dipilih. Pada situasi di mana alternatif yang memiliki nilai NPV ≥ 0 (Raharjo, 2007).
2.5
Future Worth Analysis Future worth analysis (analisis nilai masa depan) didasarkan pada nilai
ekuivalen semua arus kas masuk dan arus kas keluar di akhir periode analisis pada suatu tingkat pengembalian minimum yang diinginkan (MARR) (Raharjo, 2007). Usia pakai berbagai alternatif yang akan dibandingkan dan periode analisis yang akan digunakan bisa berada dalam situasi (Raharjo, 2007): 1. Analisis terhadap alternatif tunggal 2. Usia pakai sama dengan periode analisis 3. Usia pakai berbeda dengan periode analisis Oleh karena tujuan utama dari konsep time of money adalah untuk memaksimalkan laba masa depan, informasi ekonomis yang diperoleh dari analisis itu sangat berguna dalam situasi-situasi keputusan investasi modal (Raharjo, 2007). Hasil FW alternatif sama dengan PW, di mana FW = PW (F/P, i%, n). perbedaan dalam nilai ekonomi yang dihasilkan bersifat relative terhadap acuan waktu yang digunakan saat ini atau di masa depan (Raharjo, 2007). Untuk alternatif tunggal, jika diperoleh nilai FW ≥ 0, maka alternatif tersebut layak diterima. Sementara untuk situasi di mana terdapat lebih dari satu
13
alternatif, alternatif dengan nilai FW terbesar merupakan alternatif yang paling menarik untuk dipilih. Pada situasi dimana alternatif yang ada bersifat independent, dipilih semua alternatif yang memiliki nilai FW ≥ 0 (Raharjo, 2007).
2.6
Annual Worth Analysis Annual worth analysis (analisis nilai tahunan) didasarkan pada konsep
ekuivalensi di mana semua arus kas masuk dan arus kas keluar diperhitungkan dalam sederetan nilai uang tahunan yang sama besar pada suatu tingkat pengembalian minimum yang diingikan (minimum attractive rate of return – MARR) (Raharjo, 2007). Hasil AW alternatif sama dengan PW dan FW, di mana AW = PW (A/P, i, n) dan AW = FW (A/F, I, n). Dengan demikian, AW dari setiap alternatif dapat dihitung juga dari nilai-nilai ekuivalen lainnya (Raharjo, 2007). Nilai AW alternatif diperoleh dari persamaan: AW = R – E – CR Di mana: R
= Revenues (penghasilan atau penghematan ekuivalen tahunan).
E
= Expenses (pengeluaran ekuivalen tahunan)
CR = Capital Recovery (pengambilan modal). Usia pakai berbagai alternatif yang akan dibandingkan dan periode analisis yang akan digunakan bisa berada dalam situasi (Raharjo, 2007): 1. Analisis terhadap alternatif tunggal 2. Usia pakai semua alternatif 3. Usia pakai alternatif
14
Untuk alternatif tunggal, jika diperoleh nilai AW ≥ 0, maka alternatif tersebut layak diterima. Sementara untuk situasi di mana terdapat lebih dari satu alternatif yang paling menarik untuk dipilih. Pada situasi di mana alternatif yang ada bersifat independent, dpilih semua alternatif yang memiliki nilai AW ≥ 0 (Raharjo, 2007).
2.7
Komputer Sebagai Dasar Sistem Informasi Manajemen Dengan kerumitan dan lingkup pengambilan keputusan manajerial dewasi
ini, data yang dibutuhkan begitu banyak. Sebagian besar organisasi harus mengandalkan komputer untk memecahkan persoalan atas dasar berbagai metode. Pada kasus-kasus tertentu, rasio manfaat/biaya mengharuskan penggunaan komputer karena metode manual tidak dapat diandalkan. Dalam bentuk yang paling sederhana, sistem informasi manajemen dapat disajikan melalui sistematika dalam Gambar 2.2 (Levin, 2000). INPUT
PROSESING
OUTPUT
Data dikumpulkan dan diorganisir
Data dianalisis
Data disajikan sebagai informasi untuk membantu mengambil keputusan
Gambar 2.2 Sistem proses informasi manajemen Perhatikan bahwa perubahan dasar dalam sistem proses informasi manajemen adalah dari data ke informasi. Data mentah masuk ke sistem dan diubah menjadi output berupah, informasi yang berguna bagi pembuatan keputusan. Tanpa data yang baik, anda tidak dapat memperoleh keuntungan maksimum dari pendekatan kuantitatif yang anda gunakan dalam membuat keputusan (Levin, 2000).
15
Memahami komputer dan penggunaannya dalam sistem informasi manajemen mudah dilakukan melalui tinjauan relatif atas peranan manusia dan komputer guna mengetahui bidang fungsi masing-masing, keunggulannya serta kelemahannya. Kemudian kita simak lebih dalam peranan komputer sebagai dasar sistem informasi manajemen. Tabel 2.1 memberikan gambaran ringkas mengenai manusia sebagai pembuatan keputusan dan komputer, serta kekutan dan kelemahan relatifnya. maka simaklah tinjauan singkat dalam Tabel 2.1 (Levin, 2000). Tabel 2.1. Manusia sebagai pembuat keputusan dan komputer Manusia si pembuat keputusan
Komputer
Manusia memiliki imajinasi, daya Komputer hanya melakukan apa kreatif,
daya
penilaian,
dan
yang diperintahkan pemrograman.
pengatahuan intuitif.
Manusia dalam membuat keputusan Komputer taat peraturan, tapi tidak mampu belajar dari pengalaman.
bisa belajar secara deduktif, kecuali pada situasi dengan logika paling sederhana.
Manusia
tidak
selalu
akurat; Komputer
bereaksi
secara
dan
mampu
perilakunya bahkan seiring tidak
konsisten
konsisten.
memecahkan masalah elektronik secara akurat.
Manusia bisa melihat “keseluruhan” Komputer diprogram untuk menaati permasalahan, bahkan rincian atau serangkaian aturan yang kompleks; sub masalahnya secara langsung. tapi bila situasi berubah, komputer tidak
bisa
menyesuaikannya
sendiri.
Semua
manusia
(paling
tidak Komputer fleksibel hanya jika ada sebgian besar) pembuatan yang memprogramkannya keputusan fleksibel; bila markah demikian; jika tidak, reaksinya
16
jalan
berubah,
mengubah
mereka
perilakunya
bisa guna
sama
saja
meskipun
markah
jalannya berubah.
mengoptimalkan diri pada situasi yang baru.
Sebagian
besar
manusia Komputer tidak perna lupa; ingatan
mempunyai ingatan yang panjang,
mereka untuk hal sekecil apapun
tapi mereka sering lupa dan kalau
selalu sempurna, serta selalu siap
pun ingat tidak lengkap; tapi mereka
menghadirknnya kembali
bisa memanfaatkan ingatan yang terbatas
itu
untuk
memecahkan
persoalan (Sumber: Levin, 2000) Perangkat komputer 1. Perangkat keras (hardware) Perangkat keras (hardware) adalah “nama komputer” untuk seluruh peralatan elektronik dan mekanik yang membentuk sebuah komputer (Levin, 2000) . 2. Perangkat lunak (software) Komputer merupakan mesin yang memproses fakta atau data menjadi informasi. Komputer digunakan orang untuk meningkatkan hasil kerja dan memecahkan
berbagai masalah. Yang menjadi pemroses data atau
pemecah masalah itu adalah perangkat lunak. Gambaran perangkat lunak didalam sebuah buku teks mungkin mengambil bentuk berikut: Perangkat lunak adalah (1) Perintah (program komputer) yang bila di eksekusi memberikan fungsi dan unjuk kerja seperti yang di inginkan. (2) Struktur data yang memungkinkan program memanipulasi informasi secara proporsional, dan (3) Dokumen yang menggambarkan operasi dan kegunaan program. Tidak ada lagi definisi
17
yang lebih lengkap yang dapat ditawarkan, tetapi kita membutuhkan lebih dari sekedar definisi formal. Menurut Presman (2002) mendefinisikan perangkat lunak sebagai berikut: “Perintah program komputer yang bila di eksekusi memberikan fungsi dan unjuk kerja seperti yang di inginkan.” Menurut Daulay (2007) mendefinisikan perangkat lunak sebagai berikut: “Berfungsi sebagai pengatur aktivitas kerja komputer dan semua intruksi
yang
mengarah
pada
sistem
komputer.
Perangkat
lunak
menjembatani interaksi user dengan computer yang hanya memahami bahasa mesin.”
2.8
MATLAB Matlab (Matrik Laboratory) adalah sebuah program untuk analisis dan
komputasi numerik, yang merupakan suatu bahasa pemrograman matematika lanjutan yang di bentuk dengan dasar pemikiran dengan menggunakan sifat dan bentuk matriks (Arhami & Desiani, 2005). Kegunaan Matlab secara umum adalah untuk: 1. Matematika dan Komputasi 2. Pengembangan Algoritma 3. Pemodelan, simulasi, dan pembuatan prototype 4. Analisis data, eksplorasi, dan visualisasi 5. Pembuatan aplikasi, termasuk pembuatan antarmuka grafis. Matlab adalah sistem interaktif dengan elemen dasar basis data array yang dimensinya tidak perlu dinyatakan secara khusus.
Hal ini di gunakan untuk
memecahkan banyak masalah perhitungan teknis, khususnya yang melibatkan matriks dan vector (Hanselman & Littlefield, 1997)
18
Lembar kerja Matlab bukanlah merupakan suatu file yang dapat disimpan apalagi dibuka untuk waktu yang lain. Perintah-perintah dan data-data yang diketikkan pada promt command line tidak dapat diedit dan hanya disimpan sementara waktu itu saja, yaitu selama memori penyimpanan tidak dihapus atau program dimatikan (Rahmawati, 2007). Matlab dapat menunjukkan hasil perhitungan dalam bentuk grafik dan dapat dirancang sesuai keinginan kita menggunakan GUI yang kita buat sendiri. Secara default, Matlab terdiri (Away, 2010):
Gambar 2.4. Tampilan awal Matlab (Sumber: Aplikasi Matlab 2013) Command window yang merupakan tempat dimana kita menuliskan fungsi yang kita inginkan. Command history untuk melihat dan menggunakan kembali fungsi-fungsi sebelumnya. Workspace yang berisi variabel yang kita gunakan dan untuk membuat variabel baru dalam Matlab. Current directory menunjukkan folder-folder yang berisi file Matlab yang sedang berjalan (Away, 2010). Matlab juga memiliki GUI seperti Visual Basic atau bahasa pemrograman visual lainnya. Prinsipnya pun sama, untuk memudahkan pemahaman GUI berikut adalah tahap pembuatan GUI:
19
1. Pada layar utama Matlab, pilih File
New
GUI. Pilih ”Blank GUI” dan
tekan OK. 2. Terdapat banyak pilihan obyek yang dapat kita gunakan pada toolbox sebelah kiri (pushbutton, edit text, axes, radiobutton, dll). Drag and drop axes, dua buah pushbutton, dua buah edit text dan dua buah static text. Sesuaikan ukurannya hingga nampak seperti tampilan layar berikut ini:
Gambar 2.5. Tampilan GUI (Sumber: Aplikasi Matlab 2013) 3. Jika kita mengklik ganda salah satu dari obyek-obyek tersebut, akan tertampil property inspector yang berisi macam-macam properti dari obyek tersebut yang dapat kita ubah. 4. Save file GUI dengan sembarang nama, kemudian klik kanan pushbutton GO, pilih view callbacks
callback.
5. Ketik listing di bawah ini pada callback. 6. Ulangi langkah 4 pada tombol exit, ketikkan close pada callback-nya, program selesai. Kemudian coba jalankan program Kendala pada GUI Matlab ialah setiap variabel yang berada pada sebuah callback tak dapat diakses oleh callback lain. Dengan kata lain semua variabel
20
adalah local variable. Untuk itu, pada beberapa kasus kita perlu mengubah local variable ini menjadi global variabel.