7
BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS 2.1 Hakikat Bola Voli Permainan bola voli merupakan permainan yang menyenangkan. Permainan bola voli merupakan suatu permainan yang kompleks yang tidak mudah dilakukan oleh setiap orang. Sebab, dalam permainan bola voli dibutuhkan koordinasi gerak yang benar-benar bisa diandalkan untuk melakukan semua gerakan yang ada dalam permainan bola voli. (Ahmadi, 2007 : 20). Bola voli merupakan olahraga beregu yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia karena bola voli cukup menyenangkan dan cocok digunakan sebagai olahraga rekreasi dan prestasi juga dapat digunakan sebagai sarana peningkatan kesehatan. (Faruq dalam Domi Putra, 2013). Bola voli adalah olahraga yang dimainkan oleh dua tim dalam satu lapangan yang dipisahkan oleh sebuah net.terdapaat versi yang berbeda tentang jumlah pemain, jenis/ukuran lapangan, angka kemenangan yang digunakan, untuk keperluan tertentu. Namun pada hakikatnya permainan bola voli bermaksud menyebar luaskan kemahiran bermain kepada setiap orang yang meminatinya. Permainan bola voli cukup dikenal di Indonesia. Bola voli dimainkan oleh dua regu yang tiap regu terdiri dari enam pemain, tiap regu berusaha menempatkan bola di daerahlawan agar mendapatkan angka (point). Regu yang pertama mencapai angka 25 adalah regu yang menang. Tujuan dari permainan adalah melewatkan bola diatas net agar dapat jatuh menyentuh lantai lapangan lawan dan untuk mrncegah usaha yang sama dari lawan. Setiap tim dapat memainkan tiga
8
pantulan
untuk
mengembalikan
bola
(di
luar
perkenaan
block).
(http://vyqiu9.student.umm.ac.id/2011/07/28/bola-voli/). Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa bola voli merupakan salah satu permainan bola besar beregu dimana melibatkan lebih dari satu orang pemain, setiap pemain dari setiap regu mempunyai tujuan tertentu baik untuk kesenangan maupun untuk kemenangan. Bagi pemain yang tujuannya untuk kemenangan diperlukan keterampilan bermain yang tinggi dan koordinasi gerak yang baik di samping kerja sama regu. Dalam permainan bola voli ada beberapa bentuk teknik dasar yang harus dikuasai. Teknik-teknik dalam bola voli terdiri atas servis, passing bawah, passing atas, block, dan smash. 2.2 Hakikat Smash Dalam Bola Voli Smash dalam permainan bola voli sangat diperlukan. Pukulan keras atau smash, disebut juga spike, merupakan bentuk serangan yang paling banyak dipergunakan dalam upaya memperoleh nilai oleh suatu tim. (Ahmadi, 2007 : 31). Smash adalah gerakan pemukulan bola dengan keras ke dalam area lapangan lawan bola melewati di atas net dengan harapan lawan mengalami kesulitan untuk mengembalikan bola. (Sri Wahyuni, Sutarmin, dan Pramono, 2010 : 118). Donald R. Casady dalam Sahabuddin, (2012) sebagai berikut: “The third and final play of the traditional of ensive attach in volley ball is know as the spike an it is the most spectakular and colorful part of the game.” Secara bebas dapat diterjemahkan bahwa; serangan ketiga dan terakhir dalam permainan bola voli adalah terkenal sebagai spike/smash dan biasanya sangat menarik perhatian dan merupakan yang sangat penting dalam pertandingan.
9
Smash adalah suatu pukulan yang kuat dimana tangan kontak dengan bola secara penuh pada bagian atas , sehingga jalannya bola terjal dengan kecepatan yang tinggi, apabila pukulan bola lebih tinggi berada di atas net , maka bola dapat dipukul tajam ke bawah . (M. Mariyanto, http://id.wikipedia.org/wiki/Bola_voli, 2006). Smash adalah pukulan keras yang biasanya mematikan karena bola sulit diterima atau dikembalikan . (Iwan Kristianto, http://id.wikipedia.org/wiki/Bola_ voli, 2003). Menurut M. Yunus, (http://muslimin40porf.wordpress.com/79/) teknik smash dalam bola voli memiliki beberapa tahapan yaitu awalan, saat melompat, saat memukul bola dan saat mendarat. Uraian lebih jelas tahap-tahap tersebut ada di bawah ini : a. Tahap awalan Awalan tergantung dari lintasan bola umpan, kira-kira 2,5 sampai 4 meter dari jatuhnya bola. Langkah terakhir paling menentukan pada waktu mulai meloncat sehingga smasher harus memperhatikan baik-baik posisi kaki yang akan meloncat dan berada di tanah lebih dahulu, kaki lain menyusul di sebelahnya. Arah yang diambil harus diatur sedemikian rupa, sehingga atlet akan berada di belakang bola pada saat akan meloncat. Tubuh saat itu berada pada posisi menghadap net. Kedua lengan yang menjulur ke depan diayunkan ke belakang dan ke atas sesudah langkah pertama, kemudian diayunkan ke depan sehingga pada saat meloncat kedua lengan itu tergantung ke bawah di depan tubuh atlet.
10
Gambar 1. Tahap awal dalam smash M. Yunus, (http://muslimin40porf.wordpress.com/79/) b. Tahap meloncat Untuk memukul right hand langkahkan kaki kiri ke depan dengan langkah biasa kemudian diikuti kaki kanan yang panjang, diikuti dengan segera oleh kaki kiri yang diletakkan samping kaki kanan ( untuk pemukul left hand sebaliknya). Langkah pada waktu meloncat harus berlangsung dengan lancar tanpa terputusputus. Pada waktu meloncat kedua lengan yang menjulur digerakkan ke atas. Tubuh diteruskan, kaki yang digunakan untuk meloncat yang memberikan kekuatan pada saat meloncat. Lengan yang dipakai untuk memukul serta sisi badan diputar sedikit sehingga menjauhi bola, punggung agak membungkuk dan lengan yang lain tetap dipertahankan setinggi kepala yang berguna untuk mengatur keseimbangan secara keseluruhan.
Gambar 2. Tahap meloncat dalam smash M. Yunus, (http://muslimin40porf.wordpress.com/79/)
11
c. Tahap saat memukul bola Dalam gerakan memukul dapat disesuaikan dengan jenis smash yang ada. Gerakan memukul hasilnya akan lebih baik apabila menggunakan lecutan tangan, lengan dan membungkukkan badan.
Gambar 3. Tahap memukul bola dalam smash M. Yunus, (http://muslimin40porf.wordpress.com/79/) d. Tahap mendarat Cara mendarat dalam setiap smash sama yaitu pada saat tubuh bagian atas membungkuk ke depan, kaki diarahkan ke depan untuk mempertahankan keseimbangan. Atlet mendarat pada kedua kakinya dengan sedikit ditekuk.
Gambar 4. Tahap mendarat dalam smash M. Yunus, (http://muslimin40porf.wordpress.com/79/) Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa teknik smash atau spike adalah suatu usaha menyerang atau mematikan bola di daerah lawan yang di lakukan oleh salah satu tim yang bertujuan mendapatkan poin. Power otot
12
tungkai sangat di butuhkan dalam melakukan smash terutama pada saat melakukan lompatan. 2.3 Hakikat Latihan Pliometrik Latihan pliometrik merupakan latihan yang dapat meningkatkan power. Latihan plyomertic adalah bentuk latihan explosive power dengan karakteristik menggunakan kontraksi otot yang sangat kuat dan cepat, yaitu otot selalu berkontraksi baik saat memanjang (eccentric) maupun saat memendek (concentric) dalam waktu cepat, sehingga selama bekerja otot tidak ada waktu relaksasi. Abdul Mahfudin Alim, (endhine9685.wordpress.com/2009/07/14/ plyometric/).
Radcliffe
dan
Farentinos
dalam
Ade
Michael
Atip,
(http://coach21khael.blogspot.com/) menyatakan latihan pliometrik adalah suatu latihan yang memilki ciri khusus, yaitu kontraksi otot yang sangat kuat yang merupakan respon dari pembebanan dinamik atau perenggangan yang cepat dari otot-otot yang terlibat. Menurut
Sahabiddin,
(http://dinudhin.blogspot.com/2012/10/teknik-
smash-bolavoli.html) Pliometrik adalah salah satu jalan dan merupakan bentuk latihan untuk mencapai tenaga ledak untuk semua kegiatan olahraga. Pliometrik berhubungan dengan latihan yang bersifat kontraksi-kontraksi otot yang kuat dan cepat sebagai respon pada kecepatan perubahan dinamik dan peregangan pada otot-otot terlibat. Perubahan dinamik dan peregangan pada otot-otot terlibat. Latihan pliometrik terdiri dari bentuk-bentuk latihan yang sederhana sampai dengan latihan yang bervariasi.
13
Gerakan plyometric lebih banyak menggunakan kontraksi esentrik dan konsentrik dibanding dengan isometrik. Kontraksi esentrik adalah tindakan melepas di mana otot mengembang dan dicirikan dengan jenis negatif. Kontraksi kosentrik adalah tindakan yang berganti-ganti di mana otot-otot memendek dengan cara yang positif. Kosentrik isometrik adalah gerakan meregang dengan meniadakan panjang otot (http: //elearningpo. unp. ac. id/index. php? option = comcontent & task=view&id=90&Itemid=201). Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa latihan pliometrik merupakan latihan-latihan atau ulangan-ulangan yang menghubungkan antara kekuatan dan kecepatan. Latihan pliometrik memiliki macam-macam bentuk latihan, bentuk-bentuk latihan pliometrik dalam penelitian ini adalah : a. Latihan Pliometrik Box Jump Latihan pliometrik box jump merupakan latihan yang menggunakan box atau bangku. Menurut Chu dalam Domi Putra, (2013) box jump adalah sebuah latihan yang memakai beberapa kotak dengan metode latihan di lakukan dengan berbagai gerakan dimana ukuran dan tinggi kotak dapat di sesuaikan. Tujuan latihan Box Jump yaitu latihan yang meningkatkan eksplosif power, namun latihan ini menekankan pada tinggiya lompatan. Sedangkan menurut Bompa dalam Domi Putra (2013) Box Jump adalah lompat dari kotak dengan tingginya di Variasikan, lakukan lompatan spontan setinggi mungkin. Hati – hati dengan pendaratan, lakukan seaman mungkin. Box/ Lompat kotak pada bentuk latihan ini dilakukan dengan Single leg atupun doble leg ke arah depan. Latihan yang dilakukan dengan berulang-ulang dan monoton dapat menyebabkan rasa bosan.
14
Untuk mencegah itu harus diterapkan latihan- latihan yang bervariasi. Variasi box jump merupakan gabungan atau selingan dari berbagai macam lompatan. Tujuan dari latihan ini adalah untuk meningkatkan hasil lompat pada peningkatan power otot tungkai. Latihan box jump adalah latihan yang dilakukan dengan gerakan lari dengan jarak 1,5 meter kemudian melompat ke atas bangku atau box, dan bentuk gerakan ini adalah bentuk gerakan yang dimulai dari tungkai sampai tubuh bagian atas. Latihan ini adalah merupakan suatu bentuk latihan yang bertujuan untuk meningkatkan unsur fisik yaitu kekuatan dan kecepatan pada otot-otot tungkai. Proses gerakan keseluruhan dalam latihan box jump dapat diuraikan sebagai berikut : (1) Posisi awal : berdiri dengan jarak 1,5 meter pada box pertama dengan gaya star berdiri, dengan pandangan ke depan; (2) Gerakan pertama : dari posisi siap diteruskan lari dengan menaiki box tersebut dengan dua kaki untuk penolakan;dan (3) Gerakan kedua: mendarat dengan dua kaki dengan dilanjutkan dengan berlari pada jarak 1,5 meter. Gerakan ini dilakukan pada box ketiga. Jarak tiap
box
adalah
1,5
meter
dengan
ketinggian
box
50
centimeter.
(http://dinudhin.blogspot.com/2012/10/teknik-smash-bolavoli.html). Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa latihan pliometrik box jump merupakan salah satu bentuk latihan dari latihan pliometrik yaitu dengan melompat di atas box atau bangku. b. Latihan Pliometrik Knee Tuck Jump Latihan pliometrik knee tuck jump merupakan salah satu bentuk latihan pliometrik dengan cara melompat tanpa menggunakan box atau sejenisnya.
15
Menurut James C. Radcliffe dan Robert C. Farentinos yang diterjemahkan M. Furqon H. dan Muksin Doewes, (http://naesesang-duniaku. blogspot.com /2012/10/contoh-skripsi-olahraga-pengaruh_4.html) KneeTuck Jump yaitu latihan yang dilakukan dipermukaan yang rata dan berbekas seperti rumput, matras atau keset. Latihan ini dilakukan dalam suatu rangkaian loncatan eksplosif yang cepat. Tahap-tahap dalam melakukan latihan plimetrik knee tuck jump (repository.upi.edu/operator/upload/s_kor_0606737_chapter2.pdf) adalah sebagai berikut : 1. Untuk awalan berdirilah dengan tumpuan pada dua kaki, lebar antara kedua kaki selebar bahu, lutut agak sedikit dibengkokkan dengan kedua tangan rileks berada di samping paha. 2. Lakukan lompatan sampai lutut hampir menyentuh dada. 3. Mendaratlah pada bantalan kaki dengan seketika langsung lakukan lompatan lagi. 4. Ingat, kurangi resiko cedera ketika mendarat ke bawah dengan cara mendarat dengan kaki ke bawah selembut dan sehalus mungkin dan segera langsung lakukan lompatan lagi. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa latihan pliometrik knee tuck jump adalah salah satu bentuk latihan dari latihan pliometrik yaitu dengan melakukan lompatan menggunakan kedua kaki dimana lutut hampir menyentuh dada dan setelalah mendarat, maka segera lakukan kembali gerakan melompat.
16
2.4 Kerangka Berpikir Smash merupakan pukulan yang utama dalam penyerangan dalam usaha mencapai kemenangan. Oleh karena itu setiap pemain dalam satu team harus benar-benar mengusai smash dengan baik, karena smash merupakan serangan utama. Pemain bola voli dalam melakukan smash membutuhkan daya ledak untuk memukul bola dan untuk melompat. Lompatan merupakan salah satu gerak sangat sering dilakukan dalam permainan bola voli. Pemain melompat pada saat melakukan smash. Kemampuan melompat tidak dapat dipisahkan dengan daya ledak otot tungkai. Banyak metode latihan yang dapat digunakan untuk meningkatkan daya ledak (power) otot tungkai. Di antaranya adalah latihan pliometrik . Pliometrik merupakan suatu metode untuk mengembangkan explosive power. Latihan ini tepat untuk meningkatkan loncatan, kecepatan, dan kekuatan maksimal. Latihan pliometrik berupa latihan box jump dan knee tuck jump diharapkan dapat meningkatkan smash pada permainan bola voli. 2.5 Hipotesis penelitian Berdasarkan kerangka berpikir di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : Terdapat pengaruh latihan pliometrik box jump terhadap peningkatan smash pada permainan bola voli siswa putra SMP Negeri 1 Tapa, Terdapat pengaruh latihan pliometrik box jump terhadap peningkatan smash pada permainan bola voli siswa putra SMP Negeri 1 Tapa, Terdapat perbedaan pengaruh latihan antara latihan pliometrik box jump dan knee tuck jump terhadap peningkatan smash pada permainan bola voli siswa putra SMP Negeri 1 Tapa.