BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Teori Umum
2.1.1 Teori Komunikasi
Definisi komunikasi menurut Schramm tampak lebih cenderung mengarah pada sejauh mana keefektifan proses berbagi antarpelaku komunikasi. Schramm melihat sebuah komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang berhasil melahirkan kebersamaan (commonness), kesepahaman antara sumber (source) dengan penerima (audience)-nya. Menurutnya, sebuah komunikasi akan benar-benar efektif apabila audience menerima pesan, pengertian dan lain-lain persis sama seperti apa yang dikehendaki oleh penyampai. (Warsito,2005:28) Komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi terhadap satu sama lain yang pada gilirannya akan tiba saling pengertian” (Rogers dan Kincaid dalam Cangara,2004:19). Ada 2 bentuk komunikasi : 1.Komunikasi verbal (dengan kata-kata) Komunikasi verbal (lisan) boleh didefinisikan sebagai proses komunikasi yang melibatkan maklumbalas menggunakan percakapan untuk menyampaikan maklumat lengkap kepada penerima. 2.Komunikasi non verbal (dengan gerakan tubuh) Komunikasi
non-verbal
adalah
proses
komunikasi
dimana
pesanan
disampaikan tanpa menggunakan kata-kata. Contoh komunikasi non-verbal ialah
8
9 menggunakan gerak isyarat, bahasa tubuh, ekspresi wajah dan pandangan mata, penggunaan objek seperti pakaian, potongan rambut, dan sebagainya, simbol-simbol, serta cara berbicara seperti intonasi, penekanan, kualiti suara, gaya emosi, dan gaya berbicara. (Dani vardiansyah, 2004:36) Macam-macam komunikasi : Komunikasi memiliki beberapa macam bentuk komunikasi, diantaranya adalah : 1. Komunikasi massa 2. Komunikasi organisasi 3. Komunikasi interpersonal 4. Komunikasi antar budaya 1. Komunikasi massa Komunikasi Massa adalah (ringkasan dari) komunikasi melalui media massa (communicating with media), atau komunikasi kepada banyak orang (massa) dengan menggunakan sarana media. Media massa sendiri ringkasan dari media atau sarana komunikasi massa. contohnya komunikasi massa adalah televisi memberikan banyak sekali informasi kepada khalayak seperti contohnya berita , serta hiburan-hiburan lain nya. (Nurudin, 2003:3) Menurut William R Rivers dkk, karakteristik dari komunikasi massa adalah : • Satu arah • Selalu ada proses seleksi – media memilih khalayak • Menjangkau khalyak luas • Membidik sasaran tertetntu , segmentasi.
10 • Dilakukan oleh institusi sosial, medi dan masyarakat saling memberi pengaruh interaksi. 2. Komunikasi organisasi Komunikasi organisasi merupakan pengiriman dan penerimaan berbagai pesan di dalam organisasi – di dalam kelompok formal maupun informal organisasi. Jika organisasi
semakin
besar
dan
semakin
kompleks,
maka
demikian
juga
komunikasinya. Pada organisasi yang beranggotakan tiga orang, komunikasinya relative sederhana, tetapi organisasi yang beranggotakan seribu orang komunikasinya sangat kompleks. (Dani vardiansyah,2004:32) Menurut Goldhaber (1986) komunikasi organisasi adalah proses menciptakan dan saling menukar satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau yang selalu berubah-ubah. 3. Komunikasi interpersonal Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang membutuhkan pelaku atau personal lebih dari satu orang. R Wayne Pace mengatakan bahwa komunikasi interpersonal adalah Proses komunikasi yang berlangsung antara 2 orang atau lebih secara tatap muka. Jadi bisa dikatakan komunikasi interpersonal komunikasi yang sering terjadi dalam sehari-hari antara 2 oranga atau lebih. Komunikasi ini juga dilakukan untuk interaksi sehari-hari. (Dani vardiansyah, 2004, p.30) 4. Komunikasi antar budaya Komunikasi antar budaya (intercultural communication) terjadi apabila sebuah pesan (message) yang harus dimengerti dihasilkan oleh anggota dari budaya tertentu untuk konsumsi anggota dari budaya yang lain . Definisi lain diberikan oleh Liliweri bahwa proses komunikasi antar
11 budaya merupakan interaksi antarpribadi dan komunikasi antarpribadi yang dilakukan oleh beberapa orang yang memiliki latar belakang kebudayaan yang berbeda .Apapun definisi yang ada mengenai komunikasi antar budaya (intercultural communication) menyatakan bahwa komunikasi antar budaya terjadi apabila terdapat 2 (dua) budaya yang berbeda dan kedua budaya tersebut sedang melaksanakan proses komunikasi. (Dani vardiansyah,2004:31)
2.1.2 Teori Komunikasi Massa Komunikasi Massa adalah berkomunikasi dengan massa(audiens atau khalayak sasaran). Massa di sini di maksudkan sebagai penerima pesan yang memiliki status sosial dan ekonomi yang heterogen satu sama lainnya. Ciri- ciri massa yaitu 1.Jumlah relatif besar 2. Antara individu, tidak ada hubungan / organisatoris 3. Memiliki latar belakang sosial yang berbeda. Kalau kita berbicara mengenai komunikasi massa,tentu saja media massa tidak akan tertinggal untuk di bicarakan,karena komunikasi massa hanya dapat berlangsung melalui media massa.Bittner seperti yang telah di kutip oleh Jalaudin Rakhmat Mengatakan bahwa "Komunikasi Massa adalah pesan- pesan, media massa(Radio,televisi,film, dan media cetak) serta khalyak. Berdasarkan batasan batasan tersebut semakin jelas disebutkan apa arti dari komunikasi massa itu dan Drs.Jalaluddin Rakhmat, M.Sc. telah merangkumnya dalam suatu pengertian adalah sebagai berikut" Komunikasi Massa dapat di artikan sebagai jenis komunikasi yang ditunjukan kepada sejumlah khalyak yang tersebar,
12 Heterogen dan anonim melalui media cetak atau elektonis sehingga pesan yang sama dapat di terima secara serentak dan sesaat"( Rakhmat,2003:178) Adapun arakteristik dari komunikasi massa adalah sebagai berikut: 1) Komunikasi melalui media massa bersifat umum bukan pribadi 2) Bentuk Komunikasi melalui media massa bersifat umum bukan pribadi 3) Pola penyampaian pesan secara cepat 4)Penyampaian pesan melalui media massa berjalan satu arah 5) Kegiatan Komunikasi massa di lakukan terencana, terjadwal dan terorganisasi 6) Penyampaian melalui media massa di lakukan secara berkala 7) Isi pesan media massa mencakup berbagai bidang kehidupan manusia.
2.1.2.1 Fungsi Komunikasi Massa 1.
Memberi Informasi
Fungsi
Informasi
adalah
fungsi
paling
penting
dalam
komunikasi
massa.Komponen paling penting untuk mengetahui fungsi informasi ini adalah berita- beritayang di sajikan. 2.
Memberi Hiburan
Fungsi hiburam untuk media elektronik menduduki posisi paling tinggi diantara fungsi- fungsi yang lainnya.Masalahnya masyarakat kita masih menjadikan televisi sebagai media hiburan.
Dalam sebuah keluarga, televisi bisa di jadikan
perekat keintiman keluarga karena masing- masing anggotanya mempunyai kesibukan sendiri- sendiri misal orang tua berkerja dan anak- anak sekolah. Setelah kelelahan dengan aktivitasnya masing- masing ketika malam hari berada di rumah, kemungkinan besar mereka menjadikan televisi sebagai media hiburan dan sarana untuk berkumpul bersama keluarga.
13 3.
Bersifat Persuasi
Fungsi persuasi komunikasi massa tidak kalah pentingnya dengan fungsi informasi dan hiburan.Banyak bentuk tulisan yang kalau di perhatikan sekilas hanya berupa informasi , tetapi kalau di perhatikan dengan seksama ada maksud persuasi di dalam tulisan tersebut. Dalam komunikasi massa fungsi ini sangat di butuhkan untuk menarik minat pembaca dan penonton untuk melihat dan menghafal tulisan atau pesan yang di sampaikan. 4.
Transmisi Budaya
Transmisi budaya adalah fungsi komunikasi massa yang paling luas tetapi jarang di bicarakan. Transmisi budaya tidak dapat di elakan selalu hadir dalam penerimaan individu.Demikian juga, beberapa bentuk komunikasi menjadi bagian dari pengalaman dan pengalaman individu. 2.1.2.2 Efek Komunikasi Massa Efek komunikasi merupakan suatu perubahan yang terjadi di dalam diri penerima, karena menerima pesan- pesan komunikasi dari suatu sumber.Perubahan ini meliputi perubahan pengetahuan,sikap dan perilaku nyata. Komunikasi dikatakan efektif apabila ia menghasilkan efek-efek atau perubahan-perubahan sebagai yang di harapkan oleh sumber seperti pengetahuan, sikap,perilaku atau ketiganya.Perubahan perubahan terhadap pihak penerima di terima sebagai umpan balik.
2.1.2.3 Jenis Jenis Efek Efek komunikasi massa menurut Keith R.Stamn dan John E Bowes(1990) membagi menjadi 2 bagian dasar yaitu
14 Pertama, Efek Primer meliputi terpaan, perhatian dan pemahaman Kedua, Efek Sekunder meliputi perubahan tingkat kognitif(perubahan pengetahuan dan sikap), dan peubahan perilaku (menerima dan memilih)
2.1.2.4 Efek Primer Dalam komunikasi massa terdapat efek komunikasi yang nyata dan jelas.Jika dalam kehidupan kita sehari hari tidak bisa lepas dari media massa,berarti efek yang di timbulkan nyata terjadi. Secara sederhana efek primer terjadi jika ada orang mengatakann telah terjadi proses komunikasi terhadap objek yang di lihatnya. Yang termasuk di dalam efek sekunder itu adalah perilaku penerima yang ada di bawah kontrol langsung komunikator.
2.1.2.5 Efek Sekunder Efek Kegunaan dan Kepuasaan (Uses dan Gratifications Theory) Ada banyak efek yang di timbulkan oleh saluran komunikasi massa, tetapi dalam efek sekunder untuk melihat kekuatan penagruh komunikasi. o Pendapat Swanson Bahwa "Audience" aktif di dalam memanfaatkan media massa.Individu tidak secara spontan dan otomatis merespon pesan pesan media massa. Tetapi individu menggunakan isi media tersebut untuk memenuhi tujuan mereka di dalam usaha menikamti media massa
15 o Pendapat Keith R.Stamm dan John E.Bowes Tujuan harus di sesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan Individu masingmasing.Jika kebutuhan sudah terpenuhi melalui saluran komunikasi massa berarti individu sudah mencapai tingkat "kepuasaan" o Pendapat John R..Bittner Bahwa Fokus utama efek ini tidak hanya bagaimana media mempengaruhi audience tetapi juga bagaimana audience mereaksi pesan- pesan media. Faktor interaksi yang terjadi antara individu akan ikut mempengaruhi pesan yang di terima 2.1.2.6 Teori - Teori Efek o Tiga efek dalam komunikasi massa sejak tahun 1930an yakni efek tidak terbatas(unlimited effect),diikuti efek terbatas (limited effect) kemudian efek moderat(gabungan dari keduanya) menurut Keith R.Stamm dan John E. Bowes,1990) o Rincian rentang waktunya,sebagai berikut: 1930-1950:efek tidak terbatas 1950-1970:efek terbatas 1970-1980an : efek moderat Alasan yang melatar belakanginya, yaitu: 1) Jenis efek yang melatar belakanginya telah berubah 2) Metode pelajaran yang telah berubah 3) kondisi yang telah berubah
16
2.1.2.7 Ciri- Ciri Komunikasi Massa 1. Komunikator dalam Komunikasi Massa Melembaga Komunikator dalam komunikasi massa bukan satu orang melainkan kumpulan orang. Artinya adalah gabungan antar berbagai macam unsur dan bekerjan satu sama lain dalm sebuah lembaga.Lembaga yang di maksud adalah menyerupai sebuah sistem.Sebagaimana kita tahu,Sistem itu adalah "sekelom[ok orang, pedoman dan media yang melakukan suatu kegiatan mengolah, menyimpan, menuangkan ide,gagasan,simbol, lambang menjadi pesan dalam membuat suatu keputusan untuk mencapai satu kesepakatan dan saling pengertian satu dengan yang lain dengan mengolah pesan itu menjadi sumber informasi Komunikator dalam komunikasi massa merupakan lembaga karena elemen utama bkomunikasi massa adalah media massa.Media massa hanya bisa muncul karena gabungan kerja sama dengan beberapa orang. Hal demikian berbeda dengan bentuk komunikasi yang lain, misalnya komunikasin memiliki inisiatif sendiri ketika mengadakann komunikasi tanpa aturan tertentu seperti yang di isyaratkan dalam komunikasi massa. Dengan demikian,Komunikatorn dalam komunikasi massa setidaktidaknya mempunyai ciri sebagai berikut: •
Kumpulan Individu
•
Dalam berkomunikasi individu- individu itu terbatasi peranannya dengan sistem dalam media massa
•
Pesan yang disebarkan atas nama media yang bersangkutan dan bukan atas nama pribadi unsur- unsur yang terlibat
17 •
Apa yang di kemukakan oleh komunikator biasanya untuk mencapai keuntungan atau mendapatkan laba secara ekonomis
2. Komunikan dalam Komunikasi Massa bersifat Heterogen
Herbert Blumer pernah memberikan ciri tentang karakteristik dari audience/ Komunikan sebagai berikut: Audience dalam komunikasi massan sangatlah heterogen. Artinya, ia mempunyai heterogenitas komposisi atau susunan.Jika di tinjau dari asalnya, mereka berasal dari berbagai kelompok masyarakat. Berisi individu-individu yang tidak tahu atau mengenal satu sama lain. Di samping itu,antarindividu itu tidak berinteraksi satu sama lain secara langsung. Mereka tidak mempunyai kepemimpinan satu sama lain secara langsung Jadi semakin jelas sifat heterogen yang melekat pada diri komunikan.Dari Krakteristik Blumer tersebut ada beberapa hal yang perlu di jelaskan.Bagimana mungkin ketika antarkeluarga dan antar kota tetapi sama-sama melihat ketika menonton acara televisi tertentu.Jadi karakteristik ini harus di pahami secara luas bukan sempit karena lebih banyak yang tidak kita kenal di bandingkan dengan yang kita kenal. Antarkomunikan tidak berinteraksi satu dengan yang lain juga tidak harus di artikan secara khusus pula.Anda mungkin bisa berinteraksi langsung keluarga ketika menonton acara di televisi tetapi apakah anda mengenal dengan semua komunikan yang tersebar di seluruh Indonesia?
18 Tidak terkecuali dengan ciri antarindividu tidak ada organisasi formal yang melingkupinya.Anda mempunya kebebasan untuk menonton acara dan tidak menonton acara tertentu. Anda juga tidak membuthkan pemimpin untuk mengatur acara yang di tonton.Intinya komunikan tidak mempunyai organisasi dan pemimpin formal 3.
Pesannya bersifat Umum Pesan-pesan dalam komunikasi massa tidak di tujukan kepada satu orang lain atau satu kelompok masyarakat tertentu. Dengan kata lain, pesanpesannya di tujukan kepada khalayak yang banyak. Oleh karena itu, pesanpesan yang di ungkapkan tidak boleh bersifat khusus. Khusus ini di maksud tidak di sengaja hanya untuk golongan tertentu Umum berarti bahwa tidak tertutup kemungkinan bahwa dapat di terima di semua kalangan baik anak- anak tetapi juga di terima di kalangan remaja dan dewasa.Seperti contohnya film kartun doraemon.Acara ini di tujukan untuk anak- anak tetapi orang tua dan remaja juga dapat menikmatinya. Artinya masyarakat umum bisa menikmati acara tertentu. Umum di sini juga berarti bahwa pesan- pesan yang di sampaikan dalam film kartun bisa di tangkap tidak hanya untuk anak- anak, tetapi juga oleh remaja dan oran dewasa.
4. Komunikasinya Berlangsung hanya Satu Arah Ketika anda membaca berita di koran komunikasi yang berlangsung hanya satu arah yakni dari media massa kepada anda dan tidak sebaliknya. Anda tidak bisa langsung memberikan feedback atas apa yang sudah anda baca.Berbeda ketika kita berdiskusi di kelas mengenai hal yang anda baca di
19 koran dengan teman anda.Jika anda atau teman anda tidak setuju langsung bisa memberikan pendapat.Ini di namakan Komunikasi dua arah. Dalam media cetak seperti koran , komunikasi hanya berjalan satu arah.Kita
tidak
dapat
memberikan
respon
langsung
kepada
komunikatornya(media massa yang bersangkutan).Kalaupun bisa tidak secara langsung yakni mengirimkan surat pembaca .Jadi komunikasi hanya berjalan satu arah akan memberi feedback yang sifatnya tertunda atau tidak secara langsung. Dalam media televisi , sekarang memang sudah maju teknologi yang di namakan dengan kuis interaktif di mana penelepon yang dapat langsung menjawab
pertanyaan
yang
di
ajukan
setelah
acara
tertentu
berlangsung.Apakah ini di namakan komunikasi dua arah? Dalam kasus ini memang terjadi komunikasi dua arah, yakni antara penelepon dan pihak yang menyelenggarakan kuis.Namun kasus ini tidak dapat di katakan sebagai komunikasi dua arah.Komunikasi dua arah hanya berlangsung antara yang menelepon dengan stasiun televisi dan tidak terjadi pada semua audience yang heterogen dan banyak itu. Penelepon sendiri tetap menjadi komunikan dalam komunikasi massa, tetapi ia juga sekaligus menjadi komunikan dalam komunikasi yang di lakukan lewat telepon ( nir massa) 5. Komunikasi Massa menimbulkan Keserempakan Ketika kita sedang menonton salah satu acara di televisi,tanpa kita sadari pesan yang di sampaikan acara itu juga di terima oleh jutaan orang di seluruh Indonesia.Inilah salah satu ciri dari komunikasi massa selanjutnya. Bahwa dalam komunikasi Massa ada keserempakan dalam proses penyebaran
20 pesan- pesannya.Serempak berarti khalayak bisa menikamti media massa tersebut secara bersamaan .Bersamaan juga tentu bersifat relatif. Surat kabar baru bisa terbit di kota sekitar pukul 5 pagi, tetapi di luar kota baru bisa di terima pukul 6 pagi.Ini masalah teknis semata. Namun harapan komunikator dalam komunikasi massa pesan tetap ingin di nikmati secara bersamaan oleh para pembacanya. Keserempakan sangat terasa kalau kita mengamati media komunikasi massa lain seperti internet. Melalui perantaraan media ini,pesan akan lebih cepat di siarkan. Pertandingan sepak bola yang disiarkan hari minggu dini misalnya sudah bisa di nikmati di internet beberapa jam kemudian. Telvisi baru dapat menyiarkan nya paling cepat pukul 6 pagi ketika stasiun itu mengudarakan berita. Surat kabar pagi jelas tidak mungkin dan baru keesokan paginya( hari senin) Bisa menyiarkannya. 6. Komunikasi Massa Mengandalkan Peralatan Teknis Media massa dalam penyiaran pesan kepada khalayak sangat membutuhkan penyiaran secara teknis . Peralatan yang di maksud adalah pemancar untuk media elektronik (televisi dan radio ). Televisi di sebut media massa yang sangat kita kenal saat ini juga tidak lepas dari kekuatan pemancar. Apalagi di zaman sekarang ini sudah terjadi revolusi komunikasi massa dengan perantaraan satelit. Peran satelit akan memudahkan proses pemancaran pesan yang di lakukan media elektronik seperti televisi.Bahkan sudah banyak program yang di tayangkan secara langsung ( live) bukan siaran secara di rekam( recoded)
21 Peralatan teknis merupakan sebuah keniscayaan yang sangat di butuhkan media massa. Tidak lain agar pemancaran atau penyebaran pesannya bisa lebih cepat dan serentak kepada khalayak yang tersebar.
7. Komunikasi Massa Dikontrol oleh Gatekeeper Gatekeeper yang sering di sebut dengan penapis informasi/ palang pintu/penjaga gawang, adalah orang yang sangat berperan dalam penyebaran informasi melalui media massa. Gatekeeper ini berfungsi sebagai orang yang ikut menambah atau mengurangi, menyederhanakan,mengemas, agar semua informasi yang di sebarkan lebih mudah di pahami. Intinya gatekeeper , merupakan pihak yang ikut menentukan pengemasan sebuah pesan dari media massa. Semakin kompleks sistem media yang di miliki,semakin banyak pula gatekeeping( pemalangan pintu atau penapisan indormasi yang di lakukan).Baik buruknya dampak pesan yang di sampaikan dan di sebarkan pun sangat tergantung pada fungsi penapisan informasi atau gatekeeper.
2.1.2.8 Elemen- Elemen Komunikasi massa Elemen- Elemen Komunikasi massa terdiri dari: Komunikator Isi Audience Umpan Balik Gangguan
22 Gatekeeper Pengatur Filter A) Komunikator Komunikator dalam Komunikasi massa sangat berbeda dengan komunikator dalam bentuk komunikasi yang lain. Komunikator di sini meliputi jaringan, stasiun lokal, direktur, dan staf teknis yang berkaitan dengan sebuah acara televisi. Jadi komunikator di sini merupakan gabungan dari berbagai macam individu dalam sebuah lembaga media massa. B) Isi Masing- masing media mmpunyai kebijakan sendiri- sendiri dalam pengolahan isinya.Sebab, masing- masing media melayani masyarakat yang beragam juga menyangkut individu atau kelompok sosialn. Bagi Ray Eldon Hiebert dkk (1985) isi media setidak- tidaknya bisa di bagin ke dalam lima kategori yaitu: Berita dan Informasi Analisis dan Intrepetasi Pendidikan dan Sosialisasi Hubungan masyarakat dan Persuasi Iklan dan Bentuk penjualan lain Hiburan
23 C) Audience Audience yang di maksud dalam komunikasi massa sangat beragam,dari jutaan penonton televisi,ribuan pembaca buku, majalah,koran atau jurnal ilmiah. Masing- masing
audience
berbeda satu sama lain di antaranya dalam hal
berpakaian,berpikir,menanggapi pesan yang di terimanya, pengalaman, dan orientasi hidupnya. Akan tetapi, masing- masing individu bisa saling mereaksi pesan yang di terima. D) Umpan Balik Ada dua umpan balik( feed back) Dalam komunikasi yakni umpan balik langsung ( immediated feedback) dan tidak langsung ( delayed feedback). Didalam komunikasi massa
biasanya
tidak terjadi secara langsung.Artinya,
antara
komunikator dan komunikan dalam komunikasi massa tidak terjadi kontak langsung yang memungkinkan mereka mengadakan reaksi langsung bsatu sama lain. E) Gangguan ada 2 bentuk gangguan dalam komunikasi massa: Gangguan saluran dan gangguan semantik. Dimana kalau ganguan saluran bisa berupa suatu kesalahan cetak, kata yang hilang atau paragraf yang di hilangkan dari surat kabar . Hal ini juga termasuk gambar tidak jelas di pesawat televisi, gangguan gelombang radio,baterai sudah aus, atau langganan majalah yang tidak datang. Gangguan semantik di dalam ilmu bahasa di artikan sebagai tata kalimat. Oleh karena itu, gangguan semantik bisa berupa gangguan
bahasa. ganguan
24 semantik lebih rumit dan kompleks dan biasanya terjadi karena kesalahan dari pengirim atau penerima pesan itu sendiri.
F) Gatekeeper Didalam komunikasi massa dengan salah satu elemennya adalah informasi, mereka yang bertugas untuk mempengaruhi informasi itu ( dalam media massa ) bisa di sebut Gatekeeper. Hal itu juga bisa di katakan , gatekeeperlah yang memberikan ijin untuk tersebarnya sebuah cerita G) Pengatur Yang di maksud dengan pengatur dalam media massa adalah mereka yang secara langsung ikut mempengaruhi proses aliran pesan media massa.Pengatur tersebut antara lain pengadilan, pemerintah,konsumen,organisasi profesional dan kelompok penekan, termasuk narasumber dan pengiklan. Semua ini berfungsi sebagai pengatur. H) Filter Filter adalah kerangka berpikir dimana melalui audience dalam menerima pesan. Filter disebut sebagai bingkai kaca mata tempat audience bisa melihat dunia.Hal ini berarti dunia riil yang diterima audience tergantung dengan memory bingkai tersebut. Ada beberapa Filter antara lain fisik, psikologi, budaya dan yang berkaitan dengan informasi. Filter dibagi menjadi 3 bagian yaitu 1) psikologis, 2) fisik,3) Filter budaya, warisan budaya,pendidikan,pengalaman kerja,serta politik. Semua filter tersebut akan mempengaruhi kuantitas atau kualitas pesan yang di
25 terima dan respon yang di hasilkan. Sementara itu audience memiliki perbedaan filter satu sama lain (Hiebert Ungrait, dan Bohn 1985) 2.1.3 Media Massa Media masssa ( mass media) merupakan berbagai macam media atau wahana untuk berkomunikasi massa seperti pers( secara sempit diartikan sebagai surat kabar, sedangkan secara luas sebagai media pemberitahuan),media- media cetak pada umunya
(majalah
dan
jurnal)
dan
berbagai
media
elektronik
seperti
televisi,radio,bioskop yang mampu menjangkau masyrakat secara luas( Jeffkins, 2004:420) Dennis McQuail(1987) dalam bukunya menyebutkan beberapa asumsi pokok mengenai arti penting dari media massa: Media merupakan industri yang berubah dan berkembang yang menciptakan lapangan kerja, barang, dan jasa serta menghidupkan industri lain yang terkait.Media juga industri tersendiri yang memiliki peraturan dan normanorma yang menghubungkan industri dengan masyarakat dan intuisi sosial lainnya. Media massa merupakan sumber kekuatan- alat kontrol manajemen dan inovasi dalam masyarakat yang dapat di dayagunakan sebagai pengganti kekuatan atau sumber daya lainnya. Media merupakan lokasi yang semakin berperan untuk menampilkan peristiwa- peristiwa kehidupan masyarakat, baik yang bertaraf nasional maupun internasional Media seringkali berperan sebagai wahana pengembangan kebudayaan, bukan saja dalam pengertian pengembangan bentuk seni dan simbol tetapi
26 juga dalam pengertian pengembangan tata cara, mode, gaya hidup dan norma- norma. Media telah menjadi sumber dominan bukan saja bagi individu, tetapi juga bagi masyarakat dan kelompok secara kolektif. Media juga menyuguhkan nilai- nilai dan penilaian normatif yang di baurkan dengan berita dan hiburan.
2.1.3.1 Jenis Media Massa Media massa terdiri atas 5 jenis, yaitu : 1. Media Massa Cetak (Printed Media). Media massa yang dicetak dalam lembaran kertas. Dari segi formatnya dan ukuran kertas, media massa cetak secara rinci meliputi (a) koran atau suratkabar (ukuran kertas broadsheet atau 1/2 plano), (b) tabloid (1/2 broadsheet), (c) majalah (1/2 tabloid atau kertas ukuran folio/kwarto), (d) buku (1/2 majalah), (e) newsletter (folio/kwarto, jumlah halaman lazimnya 4-8), (f) buletin (1/2 majalah, jumlah halaman lazimnya 4-8). Isi media massa umumnya terbagi tiga bagian atau tiga jenis tulisan: 1. berita, opini, dan feature. 2. Media Massa Elektronik. Jenis media massa yang isinya disebarluaskan melalui suara atau gambar dan suara dengan menggunakan teknologi elektro, seperti radio, televisi, dan film. 3. Media Online, yakni media massa yang dapat kita temukan di internet
27 2.1.3.2 Karakteristik Media Massa Ada beberapa karakteristik Media Massa, antara lain; 1. Publisitas, yakni disebarluaskan kepada publik, khalayak, atau orang banyak. 2. Universalitas, pesannya bersifat umum, tentang segala aspek kehidupan dan semua peristiwa di berbagai tempat, juga menyangkut kepentingan umum karena sasaran dan pendengarnya orang banyak (masyarakat umum). 3. Periodisitas, tetap atau berkala, misalnya harian atau mingguan, atau siaran sekian jam per hari. 4 .Kontinuitas, berkesinambungan atau terus-menerus sesuai dengan periode mengudara atau jadwal terbit. 5. Aktualitas, berisi hal-hal baru, seperti informasi atau laporan peristiwa terbaru, tips baru, dan sebagainya. Aktualitas juga berarti kecepatan penyampaian informasi kepada publik
2.1.3.4 Fungsi Media Massa Fungsi media massa sejalan dengan fungsi komunikasi massa, menurut Harold D. Laswell bahwa media massa mempunyai fungsi memberikan informasi, mendidik dan menghibur. Menurut Wright fungsi dari media massa itu sendiri adalah sebagai : 1. Pengawasan terhadap ragam peristiwa yang dijalankan melalui proses peliputan dan pemberitaan dengan berbagai dampaknya –tahu, panik, terancam, gelisah, apatis, dsb. 2. Menghubungkan mobilisasi massa untuk berpikir dan bersikap atas suatu peristiwa atau masalah. 3. Transmisi Kultural pewarisan budaya, sosialisasi.
28 4. Hiburan. Lain halnya seperti yang telah dikemukakan oleh Harold D. Laswell dan wright, menurut De Vito komunikasi memiliki fungsi untuk : 1. Menghibur 2. Meyakinkan – e.g. iklan, mengubah sikap, call for action. 3. Menginformasikan 4. Menganugerahkan status – menunjukkan kepentingan orang-orang tertentu; name makes news. “Perhatian massa = penting”. 5. Membius – massa terima apa saja yang disajikan media. 6. Menciptakan rasa kebersatuan –proses identifikasi.
2.1.4 Televisi Televisi adalah sebuah media telekomunikasi terkenal sebagai penerima siaran gambar bergerak beserta suara, baik itu yang hitam putih maupun berwarna, "Televisi" juga dapat diartikan sebagai kotak televisi, Kata "televisi" merupakan gabungan dari kata tele ( jauh )yang berasal dari bahasa Yunani dan visio ( pengelihatan ) yang berasal dari bahasa Latin. Sehingga televisi dapat diartikan sebagai telekomunikasi yang dapat dilihat dari jarak jauh. Penemuan televisi disejajarkan dengan penemuan roda, karena penemuan ini mampu mengubah peradaban dunia. Di Indonesia 'televisi' secara tidak formal disebut dengan TV, tivi, teve atau tipi. 2.1.4.1 Media Televisi Media massa, khususnya televisi telah memasyarakat saat ini. Menurut KBBI (2001:919) televisi adalah pesawat sistem penyiaran gambar objek yang bergerak yang disertai dengan bunyi (suara) melalui kabel atau melalui angkasa dengan
29 menggunakan alat yang mengubah cahaya (gambar) dan bunyi (suara) menjadi gelombang listrik dan mengubahnya kembali menjadi berkas cahaya yang dapat dilihat dan bunyi yang dapat didengar. Teknologi yang memungkinkan penontonnya dapat menyaksikan langsung gambar hidup atau merasakan situasi yang mendekati keadaan yang sebenarnya dan juga dapat menggabungkan langsung suara dengan gambar membuat televisi sebagai media massa yang paling banyak diminati. Televisi sebagai pesawat sistem penyiaran gambar bergerak yang disertai bunyi merupakan media komunikasi modern. Televisi disebut sebagai media yang modern karena dirancang dengan menggunakan teknologi modern. Di dalam program acara televisi terdapat proses komunikasi, yakni terdapat proses pesan yang disampaikan darisumber (TV) kepada penerima serta jalannya pesan melalui media massa (TV) dapat mempengaruhi masyarakat penerimanya. Di dalam komunikasi terdapat pesan yang disampaikan dan pesan tersebut merupakan informasi.
2.1.4.2 Karakteristik Televisi Media televisi mempunyai berbagai macam karakteristik yang diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Daya jangkau luas Jangkauan siaran televisi semakin luas ketika UU Penyiaran memungkinkan adanya stasiun penyiaran lokal yang bisa didirikan di lokasi tertentu dalam wilayah Negara Republik Indonesia (Pasal 31 ayat 5 UU Penyiaran No. 32 Tahun 2002). Hal ini didukung pula dengan harga televisi yang semakin murah, sehingga siaran televisi semakin terjangkau oleh masyarakat. 2. Selektifitas dan fleksibilitas Televisi sering dikritik sebagai media yang tidak selektif dalam menjangkau
30 penontonnya, sehingga sering dianggap sebagai media lebih cocok untuk produk konsumsi massal. Televisi dianggap sebagai media yang sulit menjangkau segmen penonton yang khusus atau tertentu. Namun sebenarnya televisi dapat menjangkau segmen penonton tertentu tersebut karena adanya variasi komposisi penonton sebagaihasil dari isi program, waktu siaran dan cakupan geografis siaran televisi(Morrisan:2007:187) 3.Fokus perhatian Karena sifatnya yang audio visual, maka penonton membutuhkan waktu khusus serta harus fokus dan memperhatikan tayangan pada saat menyaksikannya. 4. Kreatifitas dan efek Pemasang iklan terkadang ingin menekankan pada aspek hiburan dalam iklan yang ditayangkannya dan tidak ingin menunjukkan aspek komersil secara mencolok. Dengan demikian, pesan iklan yang ditampilkan tidak terlalu menonjol tetapi tersamar oleh program yang tengah ditayangkan (Morrisan: 2007:189). Efek dan kreatifitas ini membuat sesuatu yang sepele menjadi kelihatan luar biasa, sehingga menimbulkan kesenangan dan hiburan bagi penonton. 5. Prestisius Televisi masih dipandang sebagai media yang cukup mahal sehingga bisa tampil di televisi menjadi suatu prestisius tersendiri. Maka, ketika seseorang tampil di televisi akan lebih cepat dikenal, dan apabila sering tampil di televisi bisa menjadi public figure.
2.1.4.3 Fungsi Televisi Fungsi televisi sama dengan fungsi media lainnya, yakni memberi informasi, mendidik, menghibur, dan membujuk. Tetapi fungsi menghibur lebih dominan pada
31 media televisi sebagaimana hasil penelitian-penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa fakultas ilmu komunikasi Universitas Padjadjaran (UNPAD), yang menyatakan bahwa pada umumnya tujuan utama khalayak menonton televisi adalah untuk memperoleh hiburan, selanjutnya untuk memperoleh informasi.
2.1.5 Program Televisi 2.1.5.1 Pengertian Program Televisi Program atau acara televisi yang disajikan adalah faktor yang membuat audien tertarik untuk mengikuti siaran yang dipancarkan stasiun televisi tersebut. Program dapat disamakan dengan produk atau barang atau pelayanan yang dijual kepada pihak lain. Dengan demikian program adalah produk yang dibutuhkan orang, sehingga mereka bersedia mengikutinya.
2.1.5.2 Jenis Program Televisi Pada stasiun televisi, jenis program yang ditayangkan ada dua, yaitu : 1. Program Informasi Program informasi pada stasiun televisi merupakan program berita (news). 2. Program Hiburan (entertainment) Adalah segala bentuk siaran yang bertujuan untuk menghibur audience dalam bentuk lagu, musik, cerita dan permainan.
2.1.5.3 Karakteristik Program Televisi Karakteristik suatu program televisi selalu mempertimbangkan agar program acara tersebut itu digemari atau dapat diterrima oleh penonton. Berikut ini empat hal yang terkait dalam karakteristik suatu program televisi :
32 1. Produk, artinya materi program yang dipilih haruslah yang begus dan diharapkan akan disukai penonton yang dituju. 2. Harga, artinya biaya yang harus dikeluarkan untuk memproduksi atau membeli program sekaligus menentukan tarif bagi pemasang iklan yang berminat memasang iklan pada program bersangkutan. 3. Tempat, artinya kapan waktu siaran yang tepat program itu. Pemilihan waktu siar yang tepat bagi suatu program akan sangat membantu keberhasilan program bersangkutan. 4. Promosi, artinya bagaimana memperkenalkan dan kemudian menjual acara itu sehingga dapat mendatangkan iklan dan sponsor .
2.1.5.4 Jenis Program Televisi Stasiun televisi setiap harinya menyajikan berbagai jenis program yang jumlahnya sangat banyak dan jenisnya sangat beragam. Pada dasarnya apa saja dapat dijadikan program untuk ditayangkan di televisi selam program itu menarik dan disukai oleh penonton, dan selam tidak bertentangan dengan kesusilaan, hukum, dan peraturan berlaku. Dari berbagai macam program yang disajikan stasiun penyiaran jenis-jenis program terbagi menjadi dua bagian yaitu : 1.Program informasi, adalah segala jenis siaran yang bertujuan untuk memberitahukan tambahan pengetahuan (informasi) kepada khalayak penonton. 1.1. Berita keras (Hard News), adalah segala bentuk informasi yang penting dan menarik yang harus segera disiarkan oleh media penyiaran karena sifatnya yang harus segera ditayangkan agar dapat diketahui oleh khalayak penonton secepatnya.
33 1.2 .Straight News, suatu berita singkat (tidak detail) yang hanya menyajikan informasi terpenting saja terhadap suatu peristiwa yang diberitakan. 1.3.. Feature, adalah berita yang menampilkan berita-berita ringan namun menarik. 1.4. Infotaiment, adalah berita yang menyajiakan informasi mengenai kehidupan orang-orang yang dikenal masyarakat (celebrity). 1.5. Berita lunak (Soft News), adalah informasi yang penting dan menarik yang disampaikan secara mendalam namun tidak bersifat harus segera ditayangkan. 1.6. Current Affair, adalah program yang menyajikan informasi yang terkait dengan suatu berita penting yang muncul sebelumnya namun dibuat secara lengkap dan mendalam. 1.7. Magazine, adalah program yang menampilkan informasi ringan dan mendalam. Magazine menekankan pada aspek menarik suatu informasi ketimbang aspek pentingnya. 1.8.
Dokumenter,
adalah
program
informasi
yang
bertujuan
untuk
pembelajaran dan pendidikan namun disajikan dengan menarik. 1.9. Talk Show, adalah yang menampilkan satu beberapa orang untuk membahas suatu topik tertentu yang dipandu oleh seorang pembawa acara.
2. Program Hiburan, adalah segala bentuk siaran yang bertujuan untuk menghibur audience dalam bentuk musik, lagu, cerita, dan permainan. Program yang termasuk dalam ketegori hiburan adalah drama, musik, dan permainan. 2.1. Drama , adalah pertunjukan yang menyajikan cerita mengenai kehidupan atau karakter seseorang atau beberapa orang (tokoh) yang diperankan oleh pemain (artis) yang melibatkan konflik dan emosi.
34 2.1.1 Sinetron merupakan drama yang menyajika cerita dari berbagai tokoh secara bersamaan. Masing-masing tokoh memiliki alur cerita mereka sendirisendiri tanpa harus dirangkum menjadi suatu kesimpulan. 2.1.2. Film, televisi menjadi media paling akhir yang dapat manayangkan film sebagai salah satu programnya karena pada awalnya tujuan dibuatnya film untuk layar lebar.Kemudian film itu sendiri didistribusikan menjadi VCD atau DVD setelah itu film baru dapat ditayangkan di televisi. 2.2. Permainan atau game show, adalah suatu bentuk program yang melibatkan sejumlah orang baik secara individu atau kelompok yang saling bersaing untuk mendapatkan sesuatu. 2.3. Musik, Program ini merupakan pertunjukan yang menampilkan kemampuan seseorang atau beberapa orang pada suatu lokasi baik di studio ataupun di luar studio. Program musik di televisi sangat ditentukan artis menarik audience. Tidak saja dari kualitas suara namun juga berdasarkan bagaimana mengemas penampilannya agar menjadi lebih menarik. 2.4. Pertunjukan, merupakan program yang menampilkan kemampuan seseorang atau beberapa orang pada suatu lokasi baik di studio ataupun di luar studio 2.1.5.5 Fungsi Televisi Banyak para pakar memberikan pendapat tentang fungsi televisi bagi kehidupan masyarakat, menurut pakar komunikasi Harold D. Laswell mempunyai tiga fungsi, dimana setiap fungsi tidak berdiri sendiri melainkan akan saling menunjang: a. Media massa bertindak sebagai pengamat lingkungan dans elalu akan memberikan berbagai informasi atas hal-hal yang tidak dapat terjangkau khalayak.
35 b. Media massa sebagai gate keeper artinya lebih menekankan kepada pemilihan, penilaian, penafsiran tentang apa yang patut di sampaikan kepada khalayak. c. Media massa berfungsi sebagai jembatan tata nilai dan budaya dari generasi satu ke generasi berikutnya, atau dapat di katakan sebagai media pendidikan. Selain fungsi televisi menurut Laswell, dalam bukunya Onong Uchana Effendy “Dinamika Komunikasi”, di jelaskan bahwa televisi siaran untuk umum menyiarkan programnya secara universal, tetapi fungsi utamanya adalah tetap hiburan, meskipun ada program-program yang mengandung segi informasi dan pendidikan, hanya sebagai pelengkap saja dalam rangka memenuhi kebutuhan alamiyah manusia. Setiap orang dimana pun juga, ingin mengetahui apa yang terjadi, baik didalam negeri maupun di luar negeri dalam waktu yang secepat - cepatnya. Hal ini bisa dipenuhi oleh radio atau televisi. Namun pendapat dari Wilburn Schramm, televise mempunyai fungsi yang sangat menonjol yaitu media massa televisi dapat di manfaatkan sebagai “to sell goods for us” artinya bahwa media massa dimanfaatkan sebagai ajang promosi. Maka dapat di gabungkan pendapat dari para pakar agar dapat saling melengkapi, sehingga fungsi televisi adalah:
a) Sebagai media penerangan. b) Sebagai media pendidikan. c) Sebagai media hiburan. d) Sebagai media promosi Efektivitas televisi suatu media massa dikatakan efektif jika media massa itu
36 memenuhi hajat hidup orang banyak. Artinya dengan adanya media menjadikan media lebih besar dirasakan manfaatnya bagi komunikan seperti halnya dalam komunikasi. Sebuah tayangan televisi bila mengharapkan tayangannya tetap efektif, maka isi siaran harus memenuhi kebutuhan khalayak atau pemirsanya seperti membuat pemirsa senang akan hadirnya tayangan yang di suguhkan televisi, acara kuiz, sinetron, talk shaw, olahraga, dan lain sebagainya. Wilburn Schramm dalam karyanya yang terkenal yaitu “how komunication work” mengetengahkan apa yang dinamakan “the condition of success in communication work” yang secara gampang di ringkas sebagai berikut: a) Pesan harus di rancang sedemikian rupa sehingga dapat menarik perhatian sasaran yang di maksud. b) Pesan harus menggunakan tanda-tanda yang tertentu kepada pengalaman yang sama antara komunikator dan komunikan, sehingga sama-sama mengerti. c) Pesan harus dapat membangkitkan kebutuhan pribadi pihak komunikan dan menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan itu. d) Pesan harus menyarankan suatu cara untuk memperoleh kebutuhan tadi yang layak bagi situasi kelompok tempat komunikan berada pada saat itu ia digerakkan untuk memberikan tanggapan yang di kehendaki. 2.2 Teori Khusus 2.2.1 Minat 2.2.2 Pengertian Minat Hakikat minat adalah sangat bersifat pribadi dan oleh karenanya minat sangat berbeda dari waktu ke waktu, tetapi beberapa upaya telah di kembangkan untuk
37 mengkategorikan minat yang akan bermanfaat untuk tuntutan dalam menemukan minat khusus seseorang. (Sarwono,2006:58) Minat adalah kelanjutan dari perhatian yang merupakan derajat yang lebih tinggi dari perhatian. Minat adalah kelanjutan dari perhatian yang merupakan titik tolak bagi timbulnya hasrat (desire) untuk melakukan suatu kegiatan yang diharapkan komunikator. Hanya ada hasrat saja pada diri komunikan, bagi komunikator belum berarti apa-apa, sebab harus dilanjutkan dengan datangnya keputusan (decission), yakni keputusan untuk melakukan kegiatan (action) sebagaimana diharapkan komunikator. (Sarwono, 2006:66) Menurut Sarwono menyebutkan bahwa interest atau minat diartikan sebagai berikut : a. Suatu sikap yang berlangsung terus-menerus yang memberi pola pada perhatian seseorang sehingga membuat dirinya selektif terhadap objek minatnya. b. Perasaan yang menyatakan bahwa satu aktivitas pekerjaan atau objek itu berharga atau berarti bagi individu. c. Suatu keadaan motivasi atau set motivasi yang menuntut tingkah laku menuju satu arah tertentu. (Sarwono, 2006:70) Maka dapat disimpulkan bahwa minat menonton merupakan suatu kemauan atau keinginan seseorang untuk melihat program anak "Cerita Kita" di televisi dikarenakan adanya hal-hal yang menarik perhatian.
2.2.3 Faktor Timbulnya Minat Berdasarkan teori “Acceptance Rejection” yang dikemukakan Fryer, bahwa keberadaan minat itu berdasarkan pada orientasi suka dan tidak sukanya individu terhadap objek, subjek atau aktivitas. Orientasi ini pada gilirannya akan mempengaruhi penerimaan individu. Jika individu suka terhadap objek, subjek atau
38 aktivitas tersebut, maka individu akan menerimanya. Jika individu tidak suka kepada objek, subjek atau aktivitas tersebut, maka ia akan menolaknya. Penentuan minat ini didasarkan pada reaksi individu (menolak menerima). Jika ia menerima berarti ia berminat, dan jika menolak berarti ia tidak berminat. (Sarwono, 2003:71) Faktor timbulnya minat, menurut Crow and Crow (1982), terdiri dari tiga faktor : a. Faktor dorongan dari dalam, yaitu rasa ingin tahu atau dorongan untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan berbeda. Dorongan ini dapat membuat seseorang untuk mempelajari ilmu mekanik, melakukan penelitian ilmiah, atau aktivitas lain yang menantang. b. Faktor motif sosial, yakni minat dalam upaya mengembangkan diri dari dan dalam ilmu pengetahuan, yang mungkin diilhami oleh hasrat untuk mendapatkan kemampuan dalam bekerja, atau adanya hasrat untuk memperoleh penghargaan dari keluarga atau teman. c. Faktor emosional, yakni minat yang berkaitan dengan perasaan dan emosi. Misalnya, keberhasilan akan menimbulkan perasaan puas dan dapat meningkatkan minat, sedangkan kegagalan dapat menghilangkan minat seseorang. (Sarwono, 2003:76) Dari defenisi - defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa minat adalah sikap yang dapat menimbulkan perhatian, rasa ingin tahu dan hasrat untuk melakukan sesuatu dalam diri seseorang yang muncul akibat adanya objek tertentu ataupun rangsangan. 2.2.4 Pengertian Menonton Menurut kamus umum Bahasa Indonesia, menonton adalah melihat pertunjukan, gambar hidup dan sebagainya (Poerwadaminta,1998 :108) Sedangkan pengertian menonton menurut Sardji (1991 dalam Naratama, 2004:71) adalah suatu proses yang disadari atau tidak disadari dimana menonton diletakan pada alam yang
39 samar yang dihadapkan pada tumpuan cahaya dan membantu menghasilkan ilusi di atas layar yang akan menimbulkan emosi, pikiran dan perhatian manusia yang dipengaruhi tayangan – tayangan yang ditonton Berdasarkan pengertian tentang minat dan menonton tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan minat menonton dalam penelitian ini adalah suatu keadaan dimana diri individu atau khalayak terjangkit untuk mengarahkan perhatiannya secara sadar terhadap objek yang disenanginya dan untuk selanjutnya emosi, pikiran dan perhatiannya terpengaruh untuk mengikuti acara tersebut
2.3 Teori Uses and Gratification Herbert Blumer dan Elihu Ktz adalah orang pertama yang mengenalkan teori ini. Teori ini di kenalkan pada tahun 1974 dalam bukunya The Uses and Mass Communications: Current Perspectives on Gratification Research. Teori milik Blumer dan Katz ini mengatakan bahwa pengguna media memainkan peran aktidf untuk memilih dan menggunakan media tersbut. Dengan kata lain, pengguna media adalah pihak yang aktif dalam proses komunikasi. Pengguna media berusaha untuk mencari sumber media yang paling baik di dalam usaha memenuhi kebutuhannya. Artinya,teori uses and gratifications ini mengasumsikan bahwa pengguna mempunyai pilihan alternatif untuk memuaskan kebutuhannya.(Nurudin,2003: 192) Dalam pembahasan skripsi ini penulis menggunakan teori uses and gratifications ini adalah karena khalayak dapat memilih program Cerita Kita sebagai program media anak guna untuk memenuhi kebutuhan
akan pendidikan dan
kreativitas.Program Cerita Kita adalah program dengan tema feature yang terdapat di
40 dalamnya unsur hiburan dan informasi bagi anak- anak yang menonton tidak terkecuali dengan orang dewasa yang menonton acara ini. Dalam teori ini sangat di tekankan bahwa audience aktifuntuk menentukan media mana yang harus di pilihuntuk memuaskan kebutuhannya. Blumer dan Katz percaya bahwa tidak hanya ada satu jalan lagi khalayak untuk menggunakan media. Sebaliknya media percaya ada banyak alasan khalayak untuk menggunakan media
2.4 Model Analisis
Tabel 2.1 model analisis VARIABEL X
PROGRAM CERITA KITA DAAI TV
VARIABEL Y
MINAT MENONTON ANAK- ANAK SD KELAS 2 CINTA KASIH TZU CHI CENGKARENG, JAKARTA BARAT