BAB II LANDASAN KONSEP DAN TEORI ANALISIS 2.1 Hasil Penelitian Sebelumnya Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Badar (2011) yang berjudul “Analisis Strategi Program Visit Lombok Sumbawa 2012 (Studi Kasus Pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi NTB)”. Penelitian ini membahas tentang strategi program dan kebijakan yang dilakukan dalam sektor pariwisata oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwista di Provinsi Nusa Tenggara Barat selama kurun waktu tahun 2008 sampai dengan tahun 2010 dengan target pencapaian program berupa pencapaian tingkat kunjungan wisatawan sebanyak satu juta wisatawan di tahun 2012. Penelitian ini adalah penelitian yang menganalisis program yang dilakukan dengan metode kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan analisis SWOT. Penelitian yang kedua adalah penelitian yang dilakukan oleh Lutfirida Salman (2010) yang berjudul “Analisis Perencanaan Program Komunikasi Pemasaran Visit Lombok Sumbawa 2012 (Studi Deskriptif Kualitatif pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisaata Provinsi NTB)”. Penelitian dilatarbelakangi pleh adanya kebijakan Pemerintah Provinsi NTB yang menempatkan sektor pariwisata sebagai sektor unggulan kedua setelah pertanian. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah melalui wawancara dan studi dokumentasi. Tujuan dari penelitian ini adalah membahas dan menggambarkan tahapan dan isi perencanaan program komunikasi pemasaran Visit Lombok Sumbawa yang dilakukan oleh Disbudpar Provinsi NTB.
Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Anak Agung Ayu Ambarawati (2011) yang berjudul “Evaluasi Strategi Promosi Dinas Pariwisata Provinsi Bali Dalam Event Pesta Kesenian Bali Untuk Menarik Wisatawan Mancanegara”. Dalam penelitian tersebut menguraikan tentang strategi promosi Dinas Pariwisata Provinsi Bali untuk menarik minat kunjungan wisatawan mancanegara dalam event Pesta Kesenian Bali yang diadakan sekali dalam setahun. Dalam penelitian ini promosi yang dilakukan menggunakan bauran pemasaran yang diterapkan dalam komunikasi pemasaran. Penelitian ini pun membahas tentang evaluasi promosi melalui media yang digunakan selama ini digunakan oleh Dinas Pariwisata Provinsi Bali dalam mempromosikan event Pesta Kesenian Bali. Dalam penelitian tersebut lebih memfokuskan pada evaluasi upaya seksi promosi dari Dinas Pariwisata Provinsi Bali dalam event Pesta Kesenian Bali untuk menarik kunjungan wisatawan mancanegara. Persamaan yang terdapat dari penelitian yang pertama dan yang kedua dengan penelitian yang dilakukan saat ini adalah lokasi penelitian. Penelitian tersebut mengambil lokasi pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat. Adapun perbedaannya yaitu, pada penelitian sebelumnya lebih memfokuskan mengenai strategi program Visit Lombok Sumbawa serta kebijakan yang dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat untuk mencapai target kunjungan wisatawan sebanyak satu juta wisatawan di tahun 2012. Sementara penelitian ini mengarah pada promosi yang dilakukan oleh Dinas Kebudayan dan Pariwisata untuk mempromosikan program Visit Lombok Sumbawa.
Sementara pada penelitian ketiga juga memiliki persamaan dengan penelitian yang dilakukan saat ini yaitu membahas mengenai evaluasi promosi yang dilakukan oleh suatu lembaga pemerintahan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan. Perbedaannya adalah penelitian kedua lebih memfokuskan evaluasi terhadap seksi promosi yang ada pada Dinas Pariwisata Bali. Sementara pada penelitian saat ini lebih mengarah pada evaluasi promosi yang telah dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat sehingga setiap tahunnya jumlah kunjungan wisatawan ke Nusa Tenggara Barat Terus meningkat. 2.2 Landasan Konsep dan Teori 2.2.1
Konsep Evaluasi Proses evaluasi dilakukan setelah sebuah kegiatan selesei, yang
kegunaannya unutk menilai atau menganalisis apakah keluaran, hasil, ataupun dampak dari kegiatan yang dilakukan sudah sesuai dengan yang diinginkan dan bertujuan untuk mengetahui dampak suatu kegiatan dan juga membantu pengambilan keputusan unutk perbaikan satu atau berbagai aspek program perencanaan yang akan datang. Evaluasi dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk mengukur dan memberi nilai secara objektif pencapaian hasil-hasil yang telah direncanakan sebelumnya, hasil-hasil evaluasi dimaksudkan menjadi umpan balik untuk perencanaan kembali, proses dimana keberhasilan
yang dicapai
dibandingkan dengan seperangkat keberhasilan yang diharapkan. Perbandingan ini kemudian dilanjutkan dengan pengidentifikasian faktor-faktor yang berpengaruh pada kegagalan dan keberhasilan . Agustinus (1996:139) memberikan penjelasan bahwa evaluasi merupakan suatu proses mendapatkan informasi mengenai pelaksanaan rencana-rencana
kegiatan organisasi dan kinerjanya serta membandingkan informasi tersebut dengan standar yang telah ditentukan. Standar ini lebih dikenal dengan istilah kriterium atau kriteria. Kriterium apabila hanya ada satu dan kriteria apabila lebih dari satu standar. Adapun kriteria tersebut dapat bersifat kualitatif ataupun kuantitatif. Dikatakan bahwa proses evaluasi akan melalui beberapa tahap atau langkah, yaitu : a. Menentukan suatu standar untuk mengukur suatu organisasi dan membuat batas toleransi yang dapat diterima unutk tujuan, sasaran dan strategi b. Menghitung dan mengukur hasil kinerja yang dicapai organisasi c. Membandingkan anatara standar dengan hasil yang dicapai organisasi dan jika melampui batas toleransi harus dianalisis penyebab-penyebabnya d. Mengambil tindakan perbaikan jika diperlukan 2.2.2
Pengertian Konsep Bauran Pemasaran (marketing mix) Menurut Yoeti (2006 : 22) Pemasaran adalah pertukaran barang dan jasa
untuk memenuhi atau memuaskan kebutuhan dan keinginan. Barang dan jasa dapat ditukarkan dengan uang atau jasa-jasa lain asal dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Menurut Lupiyoadi dan Hamdani (2009: 70-76) unsur bauran pemasaran ini meliputi : 1. Product (Produk) Merupakan keseluruhan konsep objek atau proses yang memberikan sejumlah nilai kepada konsumen. Yang perlu diperhatikan dalam produk adalah konsumen tidak hanya membeli fisik dari produk itu saja tetapi membeli manfaat dan nilai dari produk tersebut.
Keunggulan produk jasa terletak pada kualitasnya, yang mencakup keandalan,ketanggapan, kepastian dan empati. Kembangkan nilai tambah produk selain keistimewaan dasarnya, agar dapat dibedakan dengan produk lain dan memiliki citra tersendiri. Dengan demikian, produk akan mampu bersaing. 2. Price (Harga) Sangat signifikan dalam pemberian nilai kepada konsumen dan mempengaruhi citra produk, serta kepuasan konsumen untuk membeli. Penentuan harga juga berhubungan dengan pendapatan dan turut mempengaruhi penawaran atau saluran penawaran. 3. Place (Tempat) Dalam pemasaran jasa gabungan antara lokasi dan keputusan atas saluran distribusi, dalam hal ini berhubungan dengan bagaimana cara penyampaian jasa kepada konsumen dan dimana lokasi yang strategis. 4. Promotion (Promosi) Promosi merupakan salah satu variabel dari bauran pemasaran yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan produk jasa. Kegiatan promosi berfungsi sebagai alat untuk mempengaruhi
konsumen
dalam
kegiatan
pembelian
atau
penggunaan jasa sesuai dengan keinginan dan kebutuhan. 5. People (Orang) Dalam hubungannya dengan pemasaran jasa maka orang yang berfungsi sebagai penyedia jasa sangat mempengaruhi kualitas jasa
yang diberikan. Keputusan dalam ‘orang’ ini berarti berhubungan dengan seleksi, pelatihan, motivasi, dan manajemen sumber daya manusia. 6. Process (Proses) Merupakan gabungan dari semua aktivitas, umumnya terdiri atas prosedure, jadwal pekerjaan dan mekanisme, aktivitas, dan lainlain rutin, dimana jasa yang dihasilkan dan disampaikan kepada konsumen. Proses dapat dibedakan menjadi dua cara yaitu : a. Kompleksitas, berhubungan dengan langkah-langkah dan tahapan proses. b. Keragaman, berhubungan dengan adanya perubahan dalam langkah-langkah atau tahapan proses. 7.
Physical Evidence (Bukti Fisik) Physical Evidence berkaitan dengan lingkungan fisik seperti perabotan, warna, layout, fasilitas barang yang bersifat tangibles. Elemen- elemen inilah yang dijadikan indikator untuk mengukur dimensi dari physical evidence.
2.2.3
Pengertian Tentang Promosi Promosi merupakan kegiatan terakhir dalam marketing mix yang sangat
penting karena sekarang ini kebanyakan pasar lebih banyak bersifat pembeli dimanaa keputusan terakhir terjadinya transaksi jual beli sangat dipengaruhi oleh konsumen. Para produsen berbagai barang atau jasa bersaing untuk merebut hati para pembeli agar tertarik dan mau membeli barang atau jasa yang dijualnya.
Menurut Widiana (2010 : 86) promosi pada hakikatnya adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran yang berarti aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk, dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal terhadap produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Menurut Assauri (2010 : 265) menyatakan bahwa promosi adalah usaha perusahaaan untuk mempengaruhi dengan merayu (persuasive communication) calon pembeli, melalui pemakaian segala unsur acuan pemasaran. Menurut Mc. Charty dan Perrealt (dalam Suwarni, 2009) menyatakan bahwa promosi adalah komunikasi informasi antara penjual dan calon pembeli atau pihak-pihak lain dalam saluran untuk mempengaruhi sikap dan perilaku. Jadi secara umum dapat disimpulkan bahwa promosi merupakan komunikasi informasi antara penjual dan pembeli yang bertujuan untuk menyampaikan informasi, berkomunikasi, dan menyakinkan masyarakat terhadap suatu barang atau jasa sehingga dapat menciptkan transaksi antara pembeli dan penjual. Menurut Tjiptono (dalam Widiana, 2010: 87-88) mengatakan bahwa promosi memiliki tujuan sebagai berikut : 1. Menginformasikan (informing), dapat berupa menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu produk baru, memperkenalkan cara pemakaian yang baru dari suatu produk, menyampaikan perubahan harga kepada pasar, memperjelaskan cara kerja suatu produk, menginformasikan jasa-jasa yang disediakan oleh perusahaan, meluruskan kesan yang keliru, mengurangi ketakutan atau kekhawatiran pembeli, dan membangun citra perusahaan.
2. Membujuk pelanggan sasaran (persuading) untuk membentuk pilihan merek, mengalihkan ke merek tertentu, mengubah persepsi pelanggan terhadap produk, mendorong pembeli untuk belanja saat itu juga, dan mendorong pembeli untuk menerima kunjungan (sales person). 3. Mengingatkan (reminding), dapat terdiri atas: mengingat pembeli bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan dalam waktu dekat, mengingat pembeli akan tempat-tempat yang menjual produk perusahaan, membuat pembeli tetap ingat walaupun tidak ada kampanye iklan, dan menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada produk perusahaan. 2.2. 4 Pengertian Konsep Bauran Promosi ( promotion mix ) Bauran promosi adalah kombinasi strategi yang paling baik dari komponen personal selling, periklanan, dan alat promosi yang lain, yang semuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan. Pencapaian tujuan tersebut melibatkan koordinasi komponen-komponen promosi. Menurut Simon Hudson ( 2008 ) mengemukakan tujuh komponen yang terdapat dalam bauran promosi yakni advertising, sales promotion, publict relation personal selling, direct marketing, worth of mouth, and internet marketing. 1. Advertising ( Periklanan ) Advertising is defined as any paid form non personal communication about organization, product, service, or idea by an identified (e.g TV, radio, magazine, newspaper) that can be transmit a massage to large groups of individuals, often at the same time. Dari definisi tersebut dapat dijelaskan bahwa advertising yaitu sebuah media informasi massa yang dapat mengkomunikasikan
sebuah destinasi, produk, wisata, dan media advertising juga dapat dilakukan dengan cara bekerjasama dengan sponsor. 2. Sales Promotion ( Promosi Penjualan ) Sales promotion is a technique used by company to increase the value of its product by offering an extra incentive to purchase it. Sales promotion merupakan media promosi yang digunakan untuk memberikan sebuah penawaran kepada konsumen dengan cara memberikan bonus kepada calon konsumen. Berbeda dengan advertising yang didesain untuk jangka waktu yang lama, dan membangun awareness, sales promotion dilakukan melalui pendekatan dengan konsumen seperti memberikan prediksi harga, memberikan merchandise, bonus dan sebagainya. 3. Public Relation ( Hubungan Masyarakat ) Public relation is activities that a tourism or hospitality organization use to maintain or improve its relationship with other organizations or individuals. Publis relation digunakan untuk menjaga dan meningkatkan hubungan dengan organisasi lain atau dengan seorang individu termasuk konsumen. 4. Personal Selling ( Perjualan Perseorangan ) Personal selling is promotional from a communication in which a seller present the features and benefits of a product to a buyer for the purpose of making a sale. Personal selling adalah suatu bentuk pertemuan antara calon konsumen (individu) dan penjual dengan tujuan untuk menjual suatu produk. Orang bekerja dibidang personal selling harus memiliki kemampuan yang baik dalam memahami produk yang akan dijual sehingga calon konsumen dapat mempercayai dan yakin terhadap produk yang ditawarkan. Personal selling merupakan jenis promosi yang
dilakukan dengan melibatkan orang per orang atau kelompok dengan mendemonstrasikan suatu produk. 5. Direct Marketing ( Pemasaran Langsung ) Direct Marketing is a marketing system, fully controlled by the marketer, that develops poducts, promotes them directly to the final consumer through a variety of a media options, accepts direct order from customer, and distributes product directly to the consumer. Pemasaran langsung merupakan serangkaian kegiatan dimana penjual membujuk untuk mendapatkan respon tindakan langsung. Kesempatan itu berfokus pada kontak langsung antara penjual dan konsumen, dalam arti tidak adanya pengecer. 6. Worth of Mouth ( Informasi mulut ke mulut ) Worth of mouth is communication about products and service between people who are perceived to have no vested interest in promoting them. Worth of mouth juga dikenal dengan media mulut ke mulut adalah salah satu media yang istimewa dalam bidang pariwisata, karena media ini hanya melibatkan antara konsumen dengan konsumen melalui pesan yang disampaikan. Media promosi ini tidak menggunakan peralatan apapun dan hanya dapat didengar. 7. Internet Marketing ( Pemasaran Internet ) Blogs are just one way in which the internet is changing the marketing landscape and this chapter looks at an important and growing area of tourism and hospitality marketing: internet marketing. It describe the growth of internet generally and how it has affected the marketing of tourism. The internet als changing the behaviour of consumer when they arrive at a destinations. The internet is being used by the tourism and hospitality industry to perform six key
functions: direct email marketing, advertising providing information, distribution, sales, customer service and relationship marketing and marketing research. Dari definisi diatas dapat dijelaskan bahwa perkembangan internet telah mempengaruhi pemasaran pariwisata. Tekhnologi internet dipergunakan oleh orang yang bepergian sebagai guide untuk memandu perjalanan mereka. Internet digunakan oleh industri pariwisata untuk melaksankan enam fungsi yaitu untuk mengarahkan pemasaran email, iklan, menyediakan informasi, distribusi dan penualan, pemasaran pelayanan pelanggan dan hubungan dan riset pemasaran dan itu semua dapat dilakukan dengan menggunakan tekhnologi internet marketing. Bagian kegiatan promosi : 1. Sales Support Merupakan salah satu bagian kegiatan promosi, berupa bantuan pemerintah kepada para penjual dengan memberikan semua bentuk promosi material untuk diberikan kepada umum. Bentuk-bentuk sales support : 1) Brosur adalah alat komunikasi yang lebih menekankan pada kualitas yang terbaik, layout yang menarik serta membuat informasi tentang daya tarik wisata, atraksi wisata, fasilitas akomodasi, paket-paket wisata, dan informasi sarana yang lainnya. 2) Leaflet adalah bentuk selebaran yang isisnya mencantumkan berbagai macam informasi secara ringkas tentang daya tarik wisata yang dipromosikan. Bentuk selebaran ini biasanya dilipat. 3) Booklet adalah bentuk buku yang isinya lebih lengkap dari pada bentuk sales support lainnya. Pembuatannya dapat ditanggung bersama oleh
beberapa sponsor yang ikut mempromosikan produk dan service perusahaannya. 4) Buku petunjuk memberikan informasi tentang unit-unit usaha pariwisata juga menceritakan secara singkat tentang suatu daerah tujuan wisata. (Departemen Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi Direktorat Jendral dan Pariwisata, 1994: 02). 2. Pameran Pameran merupakan suatu bentuk dalam usaha jasa pertemuan. Yang mempertemukan antara produsen dan konsumen, namun pengertian pameran lebih jauh adalaha suatu kegiatan promosi yang dilakukan oleh suatu produsen, kelompok, organisasi, perkumpulan tertentu dalam bentuk menampilkan display product kepada calon pembeli dan relasi. Adapun macam dalam pameran itu adalah show, exhibition, expo, fair, pekan raya, bazaar, dan pasar murah (Saifuddin, 2005).