BAB II KERANGKA TEORI
2.1 Strategi 2.1.1 Pengertian Strategi Strategi menempatkan parametersebuah organisasi dalam pengertian menentukan tempat bisnis dan cara bisnis untuk bersaing.Strategi menunjukkan arahan umum yang hendak ditempuh oleh suatu organisasi (perusahaan) untuk mencapai
tujuannya.Strategi
ini
merupakan
rencana
besar
dan
rencan
penting.Setiap organisasi yang dikelola secara baik pasti memiliki strategi, walau tidak dinyatakan secara eksplisit.Pada dasarnya, perusahaan menetapkan strategi melalui penyelarasan kemampuan perusahaan dengan peluang yang ada di dalam industri. Menurut Stephanie K. Marrus (Umar, 2005:31), pengertian strategi adalah suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upayabagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai. Menurut Jatmiko (Sinaga, 2016:12), strategi merupakan serangkaian komitmen dan tindakan yang terintegrasi dan terkoordinasi yang dirancang untuk mengeksploitasi dan mendapatkan keunggulan kompetitif. Menurut Stoner, dkk. (Tjiptono, 2008:3), konsep strategi dapat didefenisikan berdasarkan dua perspektif yang berbeda, yaitu (1) dari perspektif apayang suatu organisasi ingin lakukan (intends to do) dan (2) dari perspektif apa yang organisasi akhirnya lakukan (eventually does).
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan perspektif yang pertama, strategi dapat didefenisikan sebagai program
untuk
menentukan
dan
mencapai
tujuan
organisasi
dan
mengimplementasikan misinya.Makna yang terkandung dari strategi ini adalah bahwa para manajer memainkan peranan yang aktif, sadar dan rasional dalam merumuskan strategi organisasi. Berdasarkan perspektif kedua, strategi didefenisikan sebagai pola tanggapan atau respon organisasi terhadap lingkungannya sepanjang waktu. Pada defenisi ini , setiap organisasi pasti memiliki strategi, meskipun strategi tersebut tidak pernah dirumuskan secara eksplisit. Pandangan ini diterapkan bagi para manajer yang bersifat reaktif, yaitu hanya menanggapi dan menyesuaikan diri terhadap lingkungan secara pasif manakala dibutuhkan. Pernyataan strategi secara eksplisit merupakan kunci keberhasilan dalam menghadapai perubahan lingkungan bisnis.Strategi memberikan kesatuan arah bagi semuaanggota organisasi. Bila konsep strategi tidak jelas, maka keputusan yang diambil akan bersifat subyektif atau berdasarkan intuisi belaka dan mengabaikan keputusan yang lain. 2.1.2 Tipe-Tipe Strategi Menurut Rangkuti (2014:6), pada prinsipnya strategi dapat dikelompokkan berdasarkan tiga tipe strategi, yaitu: 1.
Strategi Manajemen Strategi manajemen meliputi strategi yang dapat dilakukan oleh manajemen dengan orientasi pengembangan strategi secara makro.Misalnya, strategi pengembangan produk, strategi penerapan harga, strategi akuisisi, strategi pengembangan pasar, strategi mengenai keuangan dan sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
2.
Strategi Investasi Strategi ini merupakan kegiatan yang berorientasi pada investasi.Misalnya, apakah perusahaan ingin melakukan strategi pertumbuhan yang agresif atau berusaha
mengadakan
penetrasi
pasar,
strategi
bertahan,
strategi
pembangunan kembali suatu divisi baru atau strategi diverstasi, dan sebagainya. 3.
Strategi Bisnis Strategi bisnis ini sering juga disebut strategi bisnis secara fungsional karena strategi ini berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan manajemen, misalnya strategi pemasaran, strategi produksi atau operasional, strategi distribusi, strategi organisasi, dan strategi strategi yang berhubungan dengan keuangan
2.2 Pemasaran 2.2.1 Pengertian Pemasaran Untuk menyiapkan diri menjadi pemasar, seseorang harus memahami apa arti pemasaran, bagaimana cara bekerjanya, apa yang akan dipasarkan dan siapa yang harus melaksanakan dan menjalankan pemasaran.Pemasaran berkenaan dengan mengenali dan memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan (bisnis), keinginan
rakyat
pembayar
pajak.Defenisi
pemasaran
terpendek
adalah
memberikan solusi terbaik dan bernilai bagi pelanggan. Menurut Swastha dan Sukotjo (2002:179), pemasaran adalah “sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan produk, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial”.
Universitas Sumatera Utara
Menurut American Marketing Association(Kotler dan Keller, 2009:5) pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingan. Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane (2009:5) pemasaran adalah sebuah proses kemasyarakatan dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan orang lain. Defenisi pemasaran ini bersandar pada konsep inti yang meliputi kebutuhan (needs), keinginan (wants), dan permintaan (demands).Manusia harus menemukan kebutuhannya terlebih dahulu, sebelum ia memenuhinya. Usaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut dapat dilakukan dengan cara mengadakan suatu hubungan. Dengan demikian pemasaran biasa juga diartikan sebagai usaha untuk memuaskan kebutuhan pembeli dan penjual. 2.2.2 Konsep Strategi Pemasaran Setiap fungsi manajemen memberikan kontribusi tertentu pada saat penyusunan strategi pada level yang berbeda. Pemasaran merupakan fungsi yang memiliki kontak paling besar dengan lingkungan eksternal, padahal perusahaan hanya memiliki kendali yang terbatas terhadap lingkungan eksternal.Oleh karena itu pemasaran memainkan peranan penting dalam pengembangan strategi. Dalam peranan strategisnya, pemasaran mencakup setiap usaha untuk mencapai kesesuaian antara perusahaan dengan lingkungannya dalam rangka mencari pemecahan atas masalah penentuan dua pertimbangan pokok.Pertama,
Universitas Sumatera Utara
bisnis apa yang digunakan perusahaan pada saat ini dan jenis bisnis apa yang dapat dimasuki dimasa yang akan datang. Kedua,bagaimana bisnis yang telah dipilih tersebut dapat dijalankan dengan sukses dengan lingkungan yang kompetitif atas dasar perspektif produk, harga, promosi, dan distribusi (bauran pemasaran) untuk melayani pasar sasaran. Dalam konteks penyusunan strategi, pemasaran memiliki 2 dimensi, yaitu dimensi saat ini dan dimensi masa yang akan datang. Dimensi saat ini berkaitan dengan hubungan yang telah ada antara perusahaan dengan lingkungannya. Sedangkan dimensi yang akan datang mencakup hubungan dimasa yang akan datang yang diharapkan dapat terjalin dan program tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Menurut
Assauri
(Austien,
2013:15),
strategi
pemasaran
adalah
serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu, pada masing-masing tingkatan dan acuan serta alokasinya, terutama sebagai tanggapan perusahaan terhadap keadaan persaingan yang selalu berubah. Menurut Tulldan Kahle (Tjiptono,2008:6) mendefenisikan strategi pemasaran sebagai alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan
dengan
mengembangkan
keunggulan
bersaing
yang
berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut. Menurut Corey (Tjiptono,2008:6) strategi pemasaran terdiri atas 5 elemen yang saling berkaitan.
Universitas Sumatera Utara
1.
Pemilihan Pasar Yaitu memilih pasar yang akan dilayani. Keputusan ini didasarkan pada faktor-faktor : a. Persepsi terhadap fungsi produk dan pengelompokan teknologi yang dapat di proteksi dan didominasi. b. Keterbatasan sumber daya internal yang mendorong perlunya pemusatan (fokus) yang lebih baik. c. Pengalaman komulatif yang didasarkan pada trial-and-error didalam menanggapi peluang dan tantangan. d. Kemampuan khusus yang berasal dari akses terhadap sumber daya langka atau pasar yang terproteksi. Pemilihan pasar dimulai dengan melakukan segmentasi pasar dan kemudian memilih pasar sasaran yang paling memungkinkan untuk dilayani oleh perusahaan.
2.
Perencanaan Produk Meliputi produk spesifik yang dijual, pembentukan nilai produk, dan desain penawaran individual pada masing masing lini. Produk itu sendiri menawarkan manfaat total yang dapat di peroleh pelanggan dengan melakukan pembelian. Manfaat tersebut meliputi produk itu sendiri , nama merek produk, ketersediaan produk, jaminan atau garansi, jasa reparasi, dan bantuan teknis yang disediakan penjual, serta hubungan personal yang mungkin terbentuk diantara pembeli dan penjual.
Universitas Sumatera Utara
3.
Penetapan Harga Yaitu menetukan harga yang dapat mencerminkan nilai kuantitatif dari produk kepada pelanggan.
4.
Sistem distribusi Yaitu saluran perdagangan grosir dan eceran yang dilalui produk hingga mencapai konsumen akhir yang membeli dan menggunakannya.
5.
Komunikasi pemasaran (promosi) Meliputi periklanan, personal selling, promosi penjualan, direct marketing, dan public relations. Kemampuan strategi pemasaran suatu perusahaan untuk menanggapi
setiap perubahan kondisi pasar dan faktor biaya tergantung pada analisis faktorfaktor berikut: 1.
Faktor Lingkungan Analisis terhadap faktor lingkungan seperti pertumbuhan populasi dan peraturan pemerintah sangat penting untuk mengetahui pengaruh yang ditimbulkannya pada bisnis perusahaan.Selain itu faktor faktor seperti perkembangan teknologi, tingkat inflasi, dan gaya hidup juga tidak boleh diabaikan. Hal-hal tersebut merupakan faktor lingkungan yang harus dipertimbangkan sesuai dengan produk dan pasar perusahaan.
2.
Faktor Pasar Setiap perusahaan perlu selalu memperhatikan dan mempertimbangkan faktor-faktor seperti ukuran pasar, tingkat pertumbuhan, tahap perkembangan, trend dalam sistem distribusi, pola perilaku pembeli, permintaan musiman,
Universitas Sumatera Utara
segmen pasar yang ada saat ini atau yang dapat dikembangkan lagi, dan peluang-peluang yang belum terpenuhi. 3.
Persaingan Dalam kaitannya dengan persaingan, setiap perusahaan perlu memahami siapa pesaingnya, bagaimana posisi produk/pasar pesaing tersebut, apa strategi mereka, kekuatan dan kelemahan, struktur biaya pesaing, dan kapasitas produksi para pesaing.
4.
Analisis Kemampuan Internal Setiap perusahaan perlu menilai kekuatan dan kelemahannya dibandingkan para pesaingnya.Penilaian tersebut dapat didasarkan pada faktor-faktor seperti teknologi, sumberdaya finansial, kemampuan pemanufakturan, kekuatan pemasaran, dan basis pelanggan yang dimiliki.
5.
Penentuan Strategi Promosi (Analisis perilaku konsumen dapat dilakuakan Perilaku Konsumen) Perilaku konsumen perlu dipantau dan dianalisis karena hal ini sangat bermanfaat bagi pengembangan produk, desain produk, penetapan harga, pemilihan saluran distribusi, dan dengan penelitian (riset pasar), baik melalui observasi maupun metode survei.
6.
Analisis Ekonomi Dalam analisis ekonomi, perusahaan dapat memperkirakan pengaruh setiap peluang pemasaran terhadap kemungkinan mendapat laba.Analisis ekonomi terdiri atas analisis terhadap komitmen yang diperlukan, analisis BEP (Break event point), penilaian resiko/laba, dan analisi faktor ekonomi pesaing.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.1 Model Perumusan Strategi Pemasaran Analisis Pasar Skema segmentasi Makna produk Perilaku pembelian 1. Unit pengambilan keputusan 2. Tempat pembelian 3. Kebutuhan akan informasi 4. Kebutuhan akan jaminan 5. Kebutuhan akan pelayanan 6. Faktor lain Ukuran pasar Kecenderungan pasar 1. Tingkat pertumbuhan 2. Teknikal Pertimbangan aspek hokum Posisi pasar pesaing Faktor perdagangan 1. Analisis biaya/marjn penjual kembali (reseller) 2. Dukungan yang diperlukan 3. Komitmen yang bertentangan
Kekuatan dan Kelemahan Perusahaan Lini Produk Basis pelanggan Teknologi Sumber daya financial Sourcing system Sasaran dan Tujuan Laba Pangsa Pasar Dan lain-lain
Formulasi Strategi Pemilihan pasar Produk Harga Saluran distribusi Periklanan Promosi Personal selling Faktor lain: 1. Pelayanan Produk 2. Bantuan Teknis 3. Pendanaan penjualkan 4. Lokasi pabrik
Analisis Ekonomi Level komitmen yang diperlukan Tingkat BEP; Pengaruhnya terhadap laba Penilaian risiko/laba 1. kemungkinan kanibalisasi 2. kemungkinan kehilangan pelanggan 3. Faktor kontingensi 4. Laba potensial a. Profitabilitas b. Pangsa pasar c. Peluang pasar d. peluang pasar baru Analisis faktor ekonomi pesaing
Sumber: Corey (dalam Tjiptono,2008:8) 2.3 Bauran Pemasaran Setelah perusahaan memutuskan strategi pemasaran kompetitif secara keseluruhan, perusahaan harus menyiapkan perencanaan bauran pemasaran yang rinci.Bauran pemasaran
merupakan seperangkat alat pemasaran taktis dan
terkontrol yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan pasar sasaran.Menurut Kotler (dalam Fahlevi, 2011:158) marketing
Universitas Sumatera Utara
mix merupakan taktik dalam mengintegrasikan tawaran, logistik, dan komunikasi produk atau jasa suatu perusahaan. Menurut Sunyoto (2013:60) marketing mix merupakan kombinasi variabelatau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel yang dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk memengaruhi reaksi para pembeli atau konsumen. Bauran pemasaran terdiri atas segala sesuatu yang dapat dilakukan perusahaan
untuk
mempengaruhi
permintaan
produknya.Kemungkinan-
kemungkinan itu dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok variabel yang dilkenal dengan “Empat P”: price, product, place and promotion (harga, produk, tempat, dan promosi).
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.2 Empat P dari Bauran Pemasaran Product Jenis produk Mutu Rancangan Ciri-ciri Nama merek Kemasan Ukuran Pelayanan Garansi kembali
Price Harga tercantum Potongan harga Kelonggaran Periode pembayaran Batas kredit
Pelanggan Sasaran Posisi yang diharapkan Place Promotion Periklanan Penjualan personal Promosi penjualan Hubungan masyarakat
Saluran Cakupan Pilihan Lokasi Persediaan Pengangkutan Logistik
Sumber: Sunarto.2004. Prinsip prinsip pemasaran.hal:42 1.
Produk, berarti kombinasi barang atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan kepada pasar sasaran. Produk ini tidak saja barang atau jasa, namun entitas lain seperti ide, organisasi, orang, tempat, juga merupakan produk. Masingmasing jenis produk memiliki cara yang berbeda dalam pemasarannya.Pasar sasaran memandang produk baik adalah dari bagaimana produk memberikan solusi bagi kebutuhan dan keinginan konsumen.
2.
Harga, adalah sejumlah uang yang digunakan untuk mendapatkan barang atau jasa. Harga memiliki barbagai ragam istilah, tergantung pada jenis
Universitas Sumatera Utara
produknya apa.Yang terpenting bagi pelanggan dalam kaitanya dengan harga adalah, bagaimana harga mencerminkan biaya pelanggan. 3.
Distribusi (Place), yaitu usaha usaha para pemasar untuk menjamin ketersediaan produk bagi pasar sasaran pada saat dibutuhkan. Pemasaran perlu menjamin bahwa produk yang ditawarkan akan tersedia pada saat konsumen membutuhkan dimanapun, kapanpun dan berapapun. Aktivitas terpenting dari distribusi dalam menjaga kemudahan dan kenyamanan dalam memperoleh produk yang diinginkan pasar sasaran.
4.
Promosi, yaitu aktivitas komunikasi pemasaran mengenai produk dan mempersuasi pasar sasaran untuk membelinya. Aktivitas promosi banyak menyangkut bagaimana mengkomunikasikan dan mempersuasi pelanggan. Upaya ini dapat dijalankan dengan berbagai bentuk baik periklanan, promosi penjualan, penjualan pribadi maupun kehumasan. Yang terpenting dari kegiatan ini adalah bagaimana bisa berkomunikasi dengan pasar sasaran.
2.4 Daya Saing 2.4.1 Pengertian Daya Saing Memiliki daya saing yang tinggi, kini bukan lagi sekedar kebutuhan, melainkan suatu keharusan. Karena, tanpa daya saing yang tinggi, mustahil suatu kegiatan usaha dapat bertahan, apalagi memenangkan persaingan.Daya saing berhubungan dengan bagaimana efektivitas suatu organisasi di pasar persaingan, dibandingkan dengan organisasi lainnya yang menawarkan produk atau jasa-jasa yang sama atau sejenis. Perusahaan-perusahaan yang mampu menghasilkan produk atau jasa yang berkualitas baik adalah perusahaan yang efektif dalam arti akan mampu bersaing.
Universitas Sumatera Utara
Porter (dalam Sinaga, 2016:14) mengatakan: “competition is at the core of the success or failure of firms”. Persaingan adalah inti dari kesuksesan atau kegagalan perusahaan.Terdapat dua sisi yang ditimbulkan oleh persaingan, yaitu sisi kesuksesan karena mendorong perusahaan-perusahaan untuk lebih dinamis dan bersaing dalam menghasilkan produk serta memberikan layanan terbaik bagi pasarnya, sehingga persaingan dianggapnya sebagai peluang yang memotivasi. Sedangkan sisi lainnya adalah kegagalan karena akan memperlemah perusahaanperusahaan yang bersifat statis, takut akan persaingan dan tidak mampu menghasilkan produk-produk yang berkualitas, sehingga persaingan merupakan ancaman bagi perusahaannya. 2.4.2 Strategi Pemasaran Bersaing Menurut Kotler (dalam Sinaga, 2016:20) ada lima strategi pemasaran bersaing yang luas yang dapat digunakan oleh perusahaan, yaitu : 1.
Strategi bersaing dasar Michael Porter menyebutkan tiga strategi kedudukan bersaing dasar, mencakup: a. Kepemimpinan biaya keseluruhan: perusahaan bekerja keras untuk mencapai biaya produksi dan distribusi terendah sehingga perusahaan itu dapat membuat harga lebih rendah daripada pesaing dan memenangkan pangsa pasar. b. Pembedaan (differensiasi): perusahaan berusaha berkonsentrasi untuk menciptakan lini produk dan program pemasaran yang sangat berbeda, sehingga perusahaan ini dapat menjadi pemimpin kelas dalam industri yang bersangkutan.
Universitas Sumatera Utara
c. Fokus: perusahaan berusaha berfokus pada upayanya dalam melayani beberapa segmen pasar secara lebih baik dan bukan memburu seluruh pasar. 2.
Strategi pemimpin pasar Strategi pemimpin pasar adalah strategi dimana perusahaan dalam suatu industri dengan pangsa pasar terbesar, perusahaan ini biasanya memimpin perusahaan lain dalam perubahan harga, pengenalan produk baru, cakupan penyaluran, dan pengeluaran promosi.
3.
Strategi penantang pasar Strategi penantang pasar adalah strategi dimana perusahaan peringkat kedua dalam suatu industri yang sedang berjuang keras untuk meningkatkan pangsa pasarnya
4.
Strategi pengikut pasar Strategi pengikut pasar adalah strategi dimana perusahaan peringkat kedua dalam suatu industri yang ingin mempertahankan pangsa pasarnya tanpa menggangu keseimbangan.
5.
Strategi perelung pasar Strategi perelung pasar adalah strategi perusahaan dalam suatu industri yang melayani segmen kecil yang dilupakan atau diabaikan perusahaan lain.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.3 Daya Saing dan Faktor-faktor Utama Penentu Daya Saing Produk
Daya Saing Perusahaan
Faktor-faktor Penentu Daya Saing Perusahaan Keahlian Pekerja
Ketersediaan modal
Keahlian Pengusaha
Organisasi dan manajemen yang baik
Ketersediaan teknologi
Ketersediaan input lainnya
Ketersediaan teknologi
Sumber: Tambunan, Tulus T.H, 2009.UMKM di Indonesia. Hal, 96 2.5 Analisis SWOT dan Matriks SWOT 2.5.1 Analisis SWOT Analisis SWOT adalah sebuah metode perencanaan strategis yang digunakanuntuk mengevaluasi strengths, weakness, opportunities, dan threats dalam suatu proyek atau dalam bisnis usaha.Hal ini melibatkan penentuan tujuan usaha bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal suatu usaha. Menurut Rangkuti (2014:19) analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategiperusahaan.Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkankekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapatmeminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats).
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.4 Diagram Analisis SWOT BERBAGAI PELUANG
III. Mendukung Strategi Turn-around
I. Mendukung Strategi Agresif
KELEMAHAN INTERNAL
KEKUATAN INTERNAL
IV. Mendukung Strategi Defensif
II. Mendukung Strategi Diversifikasi
BERBAGAI ANCAMAN
Sumber: Rangkuti, 2014:20 KUANDRAN I: Merupakan situasi yang sangat menguntungkan, perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada.Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (growth oriented strategy). KUANDRAN II: Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal.Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk/jasa). KUANDRAN III: Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi dilain pihak, ia menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal. Fokus perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik. KUADRAN IV: Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.
Universitas Sumatera Utara
2.5.2 Matriks SWOT Alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis adalah matriks SWOT. Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategis. Tabel 2.1 Matriks SWOT IFAS EFAS
OPPORTUNITIES (O) Tentukan 5-10 faktor eksternal
THREATS (T) Tentukan 5-10 faktor eksternal
STRENGHTS (S) Tentukaan 5-10 faktor internal
WEAKNESESS (W) Tentukan 5-10 faktor internal
STRATEGI SO Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang STRATEGI ST Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman
STRATEGI WO Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang STRATEGI WT Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancama
Sumber: Rangkuti (2009:31) IFAS : Internal Strategic Factors Analysis Summary EFAS : Ekternal Strategic Factors Analysis Summary. 1.
Strategi SO Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.
2.
Strategi ST Strategi ini menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.
Universitas Sumatera Utara
3.
Strategi WO Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.
4.
Strategi WT Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat difensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.
2.6 Penelitian Terdahulu Penelitian-penelitian terdahulu yang digunakan sebagai bahan referensi dalam penelitian ini antara lain: 1.
Dimas Hendika Wibowo, dkk (2015) melakukan penelitian berjudul, “Analisis Strategi pemasaran untuk meningkatkan daya saing UMKM (Studi Pada Batik Diajeng Solo).Strategi pemasaran adalah salah satu cara memenangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan baik itu untuk perusahaan yang memproduksi barang atau jasa. Strategi pemasaran dapat dipandang sebagai salah satu dasar yang dipakai dalam menyusun perencanaan perusahaan secara menyeluruh. Dipandang dari luasnya permasalahan yang ada dalam perusahaan, maka diperlukan adanya perencanaan yang menyeluruh untuk dijadikan pedoman bagi segmen perusahaan dalam menjalankan kegiatannya, alasan lain yang menunjukkan pentingnya strategi pemasaran adalah semakin kerasnya persaingan perusahaan pada umumnya. Penelitian ini memiliki tujuan untuk: mendapat gambaran mengenai strategi pemasaran untuk meningkatkan daya saing, dan untuk mengetahui seberapa efektif pelaksanaan strategi pemasaran yang telah dilakukan. Penelitian ini dilakukan di Batik Diajeng Solo. Teknik
Universitas Sumatera Utara
pengumpulan datanya dengan dokumentasi, wawancara dan observasi, jenis penelitian deskriptif. Hasil dari analisis efektifitas strategi pemasaran menunjukkan adanya peningkatan total penjualan dari tahun ke tahun dan dijadikan sebagai acuan efektifitas strategi pemasaran dalam persaingan antar perusahaan batik. 2.
Elysa Paramitha Putri, (2015) melakukan penelitian dengan judul, Analisis SWOT sebagai Strategi Meningkatkan Daya Saing Pada Bisnis Usaha Batik (Studi
Pada
Industri
batik
SYN-Surakarta).Hasil
penelitian
dengan
menggunakan analisis SWOT menunjukkan bahwa Batik SYN berada pada posisi growth (perkembangan) dengan menggunakan strategi SO(strength opportunies).Selanjutnya
untuk
analisis
STP,
penulis
menggunakan
segmentasi demografis dengan variabel seperti jenis kelamin, usia, jenis pekerjaan, dan penghasilan. Adapun targeting yang ada pada Batik SYN yaitu berjenis kelamin perempuan dengan usia rata-rata 45-55 tahun dan memiliki pekerjaan sebagai wirausaha yang berpenghasilan > 5 juta. Sedangkan untuk positioning, Batik SYN memiliki kualitas produk yang lebih bagus dibanding dengan pesaing setara lainnya.Selanjutnya untuk usulan strategi pemasaran yang tepat bagi Batik SYN yang dilakukan dengan analisis marketing mix melalui produk yaitu dengan penambahan varian produk dan jenis kain, penetapan standar mutu, dan melakukan pengemasan yang baik terhadap produk yang dijualnya. Sedangkan untuk harga, Batik SYN dapat memberikan potongan harga atau diskon dan pemberian komisi bagi agen perantara yang ikut serta mempromosikan produk Batik SYN. Selanjutnya untuk distribusi dilakukan dengan mengadakan kerjasama kepada agen
Universitas Sumatera Utara
perantara yang dapat mengantarkan produk dari Batik SYN dengan cepat dan tepat waktu. Yang paling akhir yaitu promosi dilakukan dengan penjualan perseorangan, promosi penjualan, dan publisitas. 3.
Karmirudin Chintya Armi, (2014) melakukan penelitian dengan judul, Analisis SWOT sebagai Strategi Meningkatkan Daya Saing Bisnis Usaha Sepatu (Studi Pada Toko Sepatu Stars Cabang Marpoyan Pekan Baru). Toko Sepatu Stars merupakan suatu bisnis usaha yang menjual produk alas kaki (footwear) atau sepatu dimana bisnis usaha ini masih tergolong baru dibanding dengan pesaing-pesaingnya, akan tetapi bisnis usaha ini memiliki kekuatan yang cukup baik dan ini dapat dimanfaatkan untuk memenangkan persaingan dengan bisnis usaha yang sejenis. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan kuisioner. Teknik analisis data menggunakan metode analisis deskriptif dan matrix analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan Toko Sepatu Stars dalam penerapan analisis SWOT menggambarkan bahwa bisnis usaha ini memiliki adanya suatu kekuatan dalam memanfaatkan peluang yang dihadapi, yang digambarkan pada Diagram SWOT yang berada dalam posisi Strength, sehingga dapat disimpulkan bahwa posisi diagram SWOT pada Toko Sepatu Stars cabang Marpoyan Pekanbaru berada pada posisi kuadran 1 (satu) yaitu dapat menerapkan strategi SO, yang menunjukkan bisnis usaha ini memiliki peluang
lingkungan
dan
banyaknya
kekuatan
yang
mendorong
dimanfaatkannya peluang tersebut. 4.
Melinda Agustien (2013) melakukan penelitian dengan judul, Analisis Strategi Pemasaran Pada Perusahaan Melalui Analisis SWOT (Studi Pada
Universitas Sumatera Utara
Distro Tauko Medan Jalan Sei Batang Hari).Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pemasaran yang diterapkan perusahaan serta mengetahui kondisi perusahaan melalui Analisis SWOT untuk menemukan strategistrategi alternatif yang dapat digunakan perusahaan sebagai refrensi dalam membangun kondisi perusahaan yang diharapkan. Dalam analisis SWOT terdapat analisis lingkungan internal yaitu kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) serta analisis lingkungan eksternal yaitu peluang (opportunity) dan ancaman (threat). Penelitian ini dilakukan di distro Tauko Medan yang dimulai pada bulan Juni 2013.Bentuk penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan analisa data kualitatif. Metode-metode deskriptif memusatkan perhatian terhadap masalah-masalah atau fenomena yang ada pada saat penelitian dilakukan atau bersifat aktual, kemudian menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang diselidiki sebagaimana adanya dan diiringi dengan rasional yang akurat. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan SWOT Analisis yaitu sebuah alat marketing untuk mengklasifikasikan posisi perusahaan dan menentukan strategi pemasaran yang sesuai dengan lingkungannya.Hasil penelitian menunjukkan bahwa saat ini Tauko Medan masih memimpin pasar dengan memusatkan strategi pada produk dan promosi agar tetap unggul diantara paesaing yang bermunculan. Analisa SWOT menunjukkan posisi Tauko Medan berada pada kuadaran I.
Hal tersebut berarti Tauko Medan
mempunyai peluang lingkungan dan kekuatan internal perusahaan yang besar, maka strategi yang sesuai untuk dilakukan adalah strategi agresif atau strategi ekspansi untuk memaksimalkan kekuatan internal dan eksternal perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
5.
Yudhi Syafitri (2010) melakukan penelitian dengan judul, Analisis SWOT dalam
Upaya
meningkatkan
Keunggulan
Bersaing
Pada
Salon
Cleopatra.Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis peranan analisis SWOT dalam upaya meningkatkan keunggulan bersaing pada Salon Cleopatra. Kesimpulan yang diperoleh penulis berdasarkan hasil dari penelitian yang dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT dan Matriks SPACE dengan strategi agresif yang dilakukan oleh Salon Cleopatra sudah cukup baik, akan tetapi Salon Cleopatra melakukan strategi berdasarkan pengalaman, insting dan keadaan pasar, bukan dilakukan berdasarkan strategi analisis SWOT yang sebenarnya. Strategi yang telah dijalankan oleh Salon Cleopatra selama ini dapat digunakan sebagai keunggulan bersaing terhadap pesaing-pesaing sejenis. 2.8 Kerangka Berpikir Didunia bisnis di Indonesia timbul begitu banyak persaingan dibidang usaha dan industri.Banyak terjadi perubahan dan ketidakpastian dilingkungan usaha atau perusahaan. Keadaan ini memaksa pengusaha untuk lebih baik dalam merencanakan dan merumuskan strategi bersaing, agar bertahan dalam pusar persaingan masa kini, dengan cara memperhatikan perubahan-perubahan lingkungan yang dapat mempengaruhi kinerja pemasaran usaha. Oleh sebab itu perlu bagi pengusaha melakukan analisis SWOT (Strength, Weakness, Oppurtunity, and Threat) dalam menentukan strategi pemasaran.Dimana analisis ini terdiri dari 2 variabel analisis, yaitu analisis faktor internal yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan, dan analisis eksternal yang terdiri dari peluang dan
Universitas Sumatera Utara
ancaman.Analisis yang dilakukan ini memungkinkan pengusaha mengetahui posisi bersaing serta memilih strategi pemasaran yang berdaya saing pula. Gambar2.5 Kerangka Berpikir Lingkungan Usaha yang berubah-ubah Analisis SWOT Analisis Internal
Analisis Eksternal Posisi usaha Strategi usaha yang dapat meningkatkan daya saing penjualan
Sumber: Data diolah peneliti (2017)
Universitas Sumatera Utara