BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori 2.1.1
Sistem informasi akuntansi Menurut Bodnar, dkk (2006:3) sistem adalah sekumpulan sumberdaya yang
saling terkait untuk mencapai suatu tujuan. Secara umum sebuah sistem terdiri dari input, proses, dan output. Akuntansi pada dasarnya merupakan suatu sistem informasi yang mengolah data-data akuntansi (transaksi) menjadi informasi akuntansi (laporan keuangan). Data adalah aliran fakta-fakta mentah yang menunjukkan peristiwa yang terjadi dalam organisasi dan lingkungan fisik sebelum diorganisir dan ditata menjadi suatu bentuk yang bisa dipahami dan digunakan, sedangkan informasi merupakan suatu data yang diorganisasi yang dapat mendukung ketepatan pengambilan keputusan. Menurut Barry dalam Halim (1995:22) sistem informasi akuntansi adalah suatu kesatuan sumber daya manusia dan modal dalam suatu organisasi, yang bertugas untuk menyiapkan informasi keuangan dan juga informasi yang diperoleh dari kegiatan pengumpulan dan pengolahan data transaksi. Bodnar, dkk (2006: 3) mendefinisikan sistem informasi akuntansi sebagai kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan, yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya ke dalam informasi. Informasi ini dikomunikasikan kepada para pembuat keputusan. Pada sistem informasi akuntansi terdapat istilah pemanfaatan teknologi informasi untuk menyediakan informasi bagi para pemakai. Komputer digunakan pada seluruh jenis sistem informasi. Teknologi
11
informasi mencakup komputer dan teknologi lain yang digunakan untuk memproses informasi. Setiap organisasi yang menggunakan komputer untuk memproses data transaksi, memiliki fungsi sistem informasi. Fungsi sistem informasi bertanggungjawab untuk pengolahan data. Pengolahan data merupakan aplikasi sistem informasi akuntansi yang paling mendasar dalam setiap organisasi. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi adalah sistem berbasis komputer yang dirancang untuk mengubah data-data akuntansi menjadi informasi, sehingga informasi tersebut dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan.
2.1.2 Teknologi informasi Menurut O’Brien (2006:28) teknologi adalah suatu jaringan komputer yang terdiri dari berbagai komponen pemrosesan data yang menggunakan berbagai jenis hardware, software, manajemen data dan teknologi jaringan informasi. Muhammad (2002:7) mendefinisikan teknologi sebagai suatu alat bagi manajer untuk menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan usahanya, dimana teknologi tersebut merujuk pada perangkat keras komputer yang digunakan untuk membantu aktivitas input, processing, dan output dalam suatu sistem informasi, software komputer yang terdiri dari instruksi-instruksi yang telah diprogram untuk mengontrol dan mengkoordinasi kerja perangkat keras komputer, teknologi penyimpanan data, dan teknologi telekomunikasi yang memudahkan bagi menejer berhubungan dari satu tempat ketempat lain. Jadi
kesimpulannya
teknologi
informasi
adalah
teknologi
yang
memanfaatkan komputer sebagai perangkat utama untuk mengolah data menjadi
12
informasi yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan, serta menggunakan layanan lainnya seperti teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi.
2.1.3
Pemanfaatan teknologi informasi Menurut Salim, dkk (1995:1135) pemanfaatan berasal dari kata manfaat
yang berarti berguna dan berfaedah, sehingga pemanfaatan merupakan suatu proses, cara atau perbuatan memanfaatkan. Pemanfaatan teknologi informasi dalam penelitian ini dapat diartikan sebagai suatu proses atau cara memanfaatkan suatu sistem komputer yang terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak yang saling berhubungan untuk memproses data menjadi suatu yang lebih berguna yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan, serta layanan lainnya seperti teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi. Pengukurannya berdasarkan frekuensi pemanfaatan, jumlah aplikasi atau perangkat lunak yang digunakan dan dikuasai, serta persepsi atas manfaat penggunaan teknologi informasi.
2.1.4
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan teknologi informasi Investasi organisasi dalam teknologi informasi seringkali jumlahnya besar
dan berisiko. Untuk membuat keputusan, maka pengembang sistem perlu memiliki
pemahaman
yang
lebih
baik
mengenai
faktor-faktor
yang
mempengaruhi pemanfaatan teknologi informasi tersebut Jackson et al (1997) dalam Tjhai (2003:5). Menurut model yang dikembangkan Thompson et al (1991) dalam Tjhai (2003:5) yang mengadopsi sebagian teori yang diusulkan oleh Triandis (1980)
13
adapun
faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan teknologi informasi
adalah : 1) Faktor sosial Faktor sosial diartikan sebagai tingkat dimana seorang individu menganggap bahwa orang lain meyakinkan dirinya bahwa dia harus menggunakan teknologi informasi. Faktor sosial ditunjukkan dari besarnya dukungan rekan kerja, atasan, dan organisasi. Menurut Triandis (1980) dalam Tjhai (2003:7) faktor sosial memiliki hubungan positif dengan pemanfaatan teknologi informasi, hal ini menunjukkan bahwa individu akan meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi jika terdapat dukungan dari individu lainnya. 2) Affect (perasaan individu) dapat diartikan bagaimana perasaan individu, apakah menyenangkan atau tidak menyenangkan, dalam melakukan pekerjaan individual dengan menggunakan teknologi informasi. Penelitian yang dilakukan Agus (2006) membuktikan bahwa perasaan individu berpengaruh positif dan signifikan terhadap pemanfaatan teknologi sistem informasi, hal ini berarti jika individu senang melakukan pekerjaan dengan menggunakan
teknologi
informasi
maka
individu
tersebut
akan
meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi. 3) Kesesuaian tugas Kesesuaian tugas dengan teknologi informasi secara lebih spesifik menunjukkan hubungan pemanfaatan teknologi informasi dengan kebutuhan tugas. Tugas diartikan sebagai segala tindakan yang dilakukan oleh individu-
14
individu dalam memproses input menjadi output. Karakteristik tugas mencerminkan sifat dan jenis tugas yang memerlukan bantuan teknologi. Pemanfaatan teknologi oleh pemakainya diharapkan dapat mendukung tugastugas yang dilakukan sehingga dapat meningkatkan kinerja individual pemakai sistem informasi (Teddy, dkk, 2002:219). Penelitian yang dilakukan Thompson et al (1991) dalam Tjhai (2003:18) memperoleh hubungan yang positif dan signifikan antara kesesuaian tugas dengan pemanfaatan teknologi informasi, hal ini menunjukkan bahwa individu akan meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi jika teknologi informasi yang diterapkan sesuai dengan tugas mereka. 4) Konsekuensi jangka panjang Konsekuensi jangka panjang diukur dari output yang dihasilkan apakah mempunyai keuntungan di masa yang akan datang, seperti peningkatan karier dan meningkatkan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih penting. Untuk beberapa individu, motivasi untuk menggunakan teknologi informasi dapat dihubungkan dengan rencana di masa yang akan datang dan tidak hanya memenuhi kebutuhan saat ini. Penelitian yang dilakukan oleh Beatty (1986) dalam Tjhai (2003:9) menemukan hubungan positif antara konsekuensi jangka panjang dengan pemanfaatan teknologi informasi, hal ini menunjukkan bahwa individu akan meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi jika output yang dihasilkan dari pemanfaatan teknologi informasi dapat memberikan keuntungan dimasa yang akan datang seperti peningkatan karier dan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih penting.
15
5) Kondisi yang memfasilitasi pemanfaatan teknologi informasi Menurut Triandis (1980) dalam Tjhai (2003:9) kondisi yang memfasilitasi pemanfaatan teknologi informasi meliputi faktor objektif yang ada di lingkungan kerja yang memudahkan pemakai dalam melakukan suatu pekerjaan. Dalam konteks pemanfaatan teknologi informasi, kondisi yang memfasilitasi
dapat
dimasukkan
sebagai
salah
satu
faktor
yang
mempengaruhi pemanfaatan teknologi informasi. Penelitian yang dilakukan Schultz, dkk (1975) dalam Tjhai (2003:9) membuktikan bahwa kondisi yang mendukung
penggunaan
teknologi
informasi
atau
dukungan
untuk
penggunaan teknologi informasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pemanfaatan teknologi informasi. 6) Kompleksitas Kompleksitas didefinisikan tingkat inovasi yang dipersepsikan sesuatu yang relatif sulit untuk dimengerti dan digunakan. Penelitian yang dilakukan Tornatzky, dkk (1982) dalam Tjhai (2003:8) menemukan bahwa semakin kompleks inovasi yang dilakukan semakin rendah tingkat penerimaan. Jika pemanfaatan teknologi informasi dapat ditunjukkan dalam konteks penerimaan atas inovasi, maka hasil ini mendukung sebuah hubungan yang negatif antara kompleksitas dengan pemanfaatan teknologi informasi. Penelitian ini didukung oleh penelitian Thompson et al (1991) dalam Tjhai (2003:18), dan Agus (2006) yang memperoleh hasil bahwa kompleksitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pemanfaatan teknologi
16
informasi, hal ini menunjukkan bahwa semakin kompleks teknologi informasi maka semakin rendah tingkat pemanfaatan teknologi informasi.
2.1.5 Kinerja individual Goodhue, dkk (1995) dalam Tjhai (2003:8) mengemukakan agar suatu teknologi informasi dapat memberikan dampak yang positif terhadap kinerja individual maka teknologi tersebut harus dimanfaatkan dengan tepat dan harus mempunyai kecocokkan dengan tugas yang didukung. Kinerja individual dalam penelitian adalah pencapaian serangkaian tugas-tugas individu dengan dukungan teknologi informasi. Kinerja yang semakin tinggi melibatkan kombinasi dari peningkatan efisiensi, efektivitas, produktivitas dan peningkatan kualitas.
2.1.6
Hubungan individual
pemanfaatan
teknologi
informasi
dengan
kinerja
Date, dkk (1981) dalam Jumaili (2005:725) menyatakan bahwa sistem informasi yang diimplementasikan oleh perusahaan sebaiknya memenuhi karakteristik: mudah didapat dari staff/personel sistem informasi perusahaan, obyektif dan dianggap dapat memberikan manfaat pada proses penyelesaian tugas. Secara umum sistem yang diimplementasikan dalam suatu perusahaan seharusnya memudahkan pemakai dalam mengidentifikasi data, mengakses data, dan mengintepretasikan data tersebut. Data dalam informasi tersebut seharusnya merupakan data yang terintegrasi dari seluruh unit perusahaan/organisasi sehingga dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan tugas dalam perusahaan. Jumlah
sarana
komputer
dalam
perusahaan
sangat
mempengaruhi
implementasi teknologi informasi pada perusahaan. Dengan lebih banyak fasilitas
17
pendukung yang disediakan bagi pemakai maka semakin memudahkan pemakai dalam mengakses data yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas individu dalam perusahaan. Diharapkan dengan teknologi informasi individu dari perusahaan
atau
organisasi
yang
merupakan
pemakai
sistem
tersebut
menghasilkan output yang semakin baik dan kinerja yang dihasilkan tentu akan meningkat (Jumaili, 2005:725).
2.1.7
Sistem pengolahan data elektronik Bentuk pengolahan data secara manual maupun elektronik akan selalu terdiri
dari kegiatan berikut ini (Nugroho, 2001:23) adalah: 1) Input Dalam kegiatan input data direkam sebagai bahan untuk diolah atau diproses. Data tersebut dicatat pada dokumen seperti faktur, tanda terima barang, dan lain sebagainya, kemudian diubah kedalam bentuk yang dapat dibaca mesin untuk diolah. Disamping itu, data juga bisa langsung direkam dalam bentuk yang dapat dibaca mesin tanpa menggunakan kertas kerja (paperless). 2) Proses Umumnya, komputer dalam memproses data menggunakan salah satu dari dua sistem pengolahan data (Nugroho, 2001:65) yaitu: (1) Batch processing (pengolahan kelompok) Sistem pengolahan data secara batch dilakukan secara periodik atau berkelompok, artinya data yang akan diproses dikumpulkan atau disimpan dulu sampai pada saat yang ditentukan secara periodik.
18
Pendekatan ini umumnya digunakan untuk memproses transaksi rutin yang volumenya cukup besar. (2) Immediate processing (on-line processing) Sistem pengolahan data immediate processing atau on-line processing adalah suatu sistem dimana setiap transaksi direkam dan diproses segera setelah terjadi, artinya setiap transaksi segera direkam dan dibukukan dalam masing-masing file yang terpengaruh oleh transaksi itu. Dengan demikian, setiap file akan selalu menunjukkan status yang mutakhir. Pendekatan ini sangat cocok diterapkan dalam sistem yang dinamis yaitu sistem yang memerlukan informasi yang mutakhir. 3) Output Jika data telah diubah menjadi informasi, berarti proses pengolahan data telah menginjak kegiatan output. Dalam kegiatan output terangkum beberapa operasi diantaranya : (1) Komunikasi Adanya penyimpangan informasi dari pihak satu ke pihak lain dan bisa bersifat timbal balik. Informasi yang dapat dipergunakan harus dikomunikasikan dengan penggunanya. (2) Penyimpanan Penyimpanan adalah operasi untuk menentukan data ke dalam file-file untuk dipergunakan sebagai referensi bilamana diperlukan. (3) Penarikan informasi
19
Penarikan
informasi merupakan kegiatan pengambilan data yang
disimpan pada saat diperlukan. (4) Reproduksi Apabila data perlu disalin atau digandakan, berarti kegiatan output perlu melakukan reproduksi. Data bisa disalin atau digandakan dengan menggunakan mesin fotocopy atau komputer.
2.1.8
Perangkat sistem informasi berbasis komputer Menurut Bodnar, dkk (2000:71) sistem komputer merupakan kombinasi
terpadu dari perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), komunikasi, sumber daya manusia, sumber daya informasi, dn prosedur-prosedur pemrosesan. 1) Perangkat keras (hardware) Perangkat keras komputer adalah peralatan fisik komputer yang melakukan tugas pengolahan data pada sistem komputer dan dapat di kelompokkan menjadi : (1) Central Processing unit (CPU) Central Processing Unit adalah bagian intern komputer yang menjalani instruksi yang diberikan kepadanya oleh program-program komputer. CPU terdiri dari : a)
Unit pengendalian adalah unit yang mengarahkan seluruh sistem komputer dalam menjalankan seluruh fungsinya.
b)
Unit logika aritmatika (ALU) adalah bagian dari CPU yang melaksanakan pekerjaan-pekerjaan komputer dan logika.
c)
Memori primer adalah tempat menyimpan data dan program. Ada dua jenis memori primer yaitu :
20
(a) Read Only Memory (ROM). ROM bisa dibaca namun tidak bisa diubah dengan menggunakan program instruksi lainnya. ROM membuat informasi yang disimpan secara permanen dalam komputer, seperti instruksi untuk operasi. (b) Random Acces Memory (RAM). Komputer menyimpan program, data, dan instruksi di dalam RAM. Muatan RAM dalam suatu Personel Computer (PC) bisa menentukan berapa banyak data dan berapa banyak program yang dapat ditangani pada suatu waktu tertentu. (2) Peralatan masukan (Input) Menurut Jogiyanto (2000:115), alat masukan (input device/input unit/input equipment) adalah alat yang digunakan untuk menerima masukan baik data maupun program transaksi yang terjadi dalam perusahaan diinput ke sistem komputer. Banyaknya transaksi yang terjadi menurut optimalisasi penggunaan perangkat input. Peralatan input yang utama adalah keyboard berfungsi untuk mengetik data ke dalam sistem komputer. Akibat kegiatan pengetikan memakan waktu yang cukup lama, kemudian dikembangkanlah beberapa peralatan untuk memudahkan input seperti : a) Mouse yang digunakan pada program-program grafik komputer untuk membantu pemakainya dalam memusatkan dan memilih obyek di dalam layar. Pemakai mengoperasikan mouse dengan menekan diatas meja atau tatakan mouse.
21
b) Papan sentuh yang berfungsi untuk memilih pos-pos tertentu dari sebuah menu atau daftar. c) Joystick yang memiliki cara kerja yang sama seperti mouse. d) Pen-input memungkinkan pemakai untuk menulis ditampilkan video yang mirip seperti pena biasa. e) Peralatan pengenalan optikal, seluruh peralatan optikal juga menggunakan perlengkapan cahaya untuk scan dan memasukkan data, terdiri atas pengenalan tanda optikal dan pengenalan karakter optikal. f) Peralatan masukkan suara yang mengkonversi pembicaraan mulamula ke bentuk data digital dan kemudian ke bentuk karakter atau kata. (3) Perangkat output Perangkat output adalah alat untuk menerima informasi dari komputer (CPU) dan mengubahnya ke dalam bentuk yang dapat dibaca. Informasi yang dihasilkan dapat berbentuk huruf, angka, gambar, maupun grafik. Perangkat output yang dapat digunakan antara lain : a) Monitor atau media tampilan video adalah perangkat output yang paling dikenal bila dikaitkan dengan hubungan langsung antara pemakai dengan komputer. b) Printer (pencetak) adalah alat output yang digunakan untuk mencetak hasil yang diinginkan pada kertas.
22
c) Keluaran suara dapat diperoleh dengan menggunakan suara yang direkam atau dengan pembicaraan buatan. d) Keluaran computer dalam bentuk microfilm (COM) yang layak baca bagi manusia. e) Peralatan keluaran grafik untuk menghasilkan keluaran grafik yang mencangkup plotter, overhead transparency makers, 35 mm slide maker. 2) Perangkat lunak (software) Perangkat lunak komputer merupakan program yang berisi perintah atau instruksi untuk melakukan pengolahan data. Perangkat lunak komputer dapat dikelompokkan menjadi : (1) Perangkat lunak aplikasi yaitu program yang ditulis dan diterjemahkan oleh perangkat lunak bahasa untuk menyelesaikan suatu aplikasi tertentu. Perangkat lunak aplikasi digolongkan menjadi dua yaitu : a) Perangkat lunak aplikasi umum (general application software) yaitu program komputer yang memiliki kegunaan secara umum. Contohnya : Microsoft office (word, excel, power point) dan lainlain. b) Perangkat lunak aplikasi khusus (customize application software) yaitu program yang ditulis sesuai dengan keadaan organisasi atau perusahaan yang membutuhkan perangkat lunak tersebut.
23
(2) Perangkat lunak sistem operasi adalah program yang ditulis atau dibuat untuk mengendalikan dan mengkordinasikan kegiatan sistem komputer. Misalnya : DOS, Windows 98, Windows 2000, Windows XP, dan LINUX. (3) Perangkat lunak bahasa yaitu program yang digunakan untuk menerjemahkan instruksi yang ditulis oleh bahasa perograman ke dalam bahasa mesin, agar dapat dimengerti oleh komputer. 3) Pemakai (brainware) Agar komputer
dapat dipergunakan, maka harus ada manusia yang
berfungsi untuk mengoperasikan komputer tersebut. 4) Jaringan komputer Menurut Bodnar, dkk (2000:109) jaringan komputer timbul jika satu komputer berkomunikasi dengan komputer lainnya. Jaringan berdasarkan cakupan geografisnya terdiri dari: (1) WAN (Wide Area Network) biasanya mencakup lebih dari satu wilayah metropolitan. (2) MAN (Metropolitan Area Network) memiliki area lebih luas dari LAN, yang bisa terdiri dari dua atau lebih LAN yang dihubungkan bersamasama dalam batas kira-kira suatu kawasan metropolitan atau satu kota. (3) LAN (Local Area Network) mencakup wilayah kecil seperti gedung yang berdekatan satu sama lain. Jaringan berdasarkan fungsi komputer dalam jaringan terdiri dari:
24
(1) Jaringan klien server merupakan jaringan yang terdiri dari satu komputer sebagai pusat pelayanan (server) dan komputer yang lain sebagai meminta pelayanan (klien). (2) Jaringan peer to peer merupakan jaringan dimana tidak ada komputer yang berfungsi khusus, dan semua komputer dapat berfungsi sebagai klien dan server dalam satu saat yang bersamaan. Jaringan berdasarkan topologinya terdiri dari: (1) Topologi Bus (linear) topologi ini umumnya digunakan untuk jaringan komputer yang terhubung secara sederhana sehingga komputer-komputer yang terlibat didalamnya bisa berkomunikasi satu sama lainnya. Realisasi topologi bus ini adalah adanya sebuah jalur utama yang menjadi penghubung antar komputer. (2) Topologi ring (bintang) merupakan bus jaringan yang ujung-ujungnya dipertemukan kembali sehingga membentuk suatu lingkaran, setiap informasi yang diperoleh diperiksa alamatnya oleh terminal yang dilewati. Jika bukan untuknya, maka informasi dilewatkan sampai menemukan alamat yang benar. (3) Topologi star (bintang) didesain dimana setiap node (file server, workstation, dan perangkat lainnya) terkoneksi kejaringan melewati sebuah hub atau konsentrator. Data yang terkirim ke jaringan akan melewati hub atau konsentrator sebelum melanjutkan ke tempat tujuannya. Hub atau konsentrator akan mengatur dan mengendalikan keseluruhan fungsi jaringan.
25
(4) Topologi tree merupakan perpaduan antara topologi bus dan star, yang terdiri dari kelompok dari workstation konfigurasi bintang yang terkoneksi ke kabel utama yang menggunakan topologi bus. Topologi ini memungkinkan untuk pengembangan jaringan yang telah ada, dan memungkinkan sebuah perusahaan mengonfigurasi jaringan sesuai dengan kebutuhannya. (5) Topologi mash merupakan topologi yang jarang diterapkan dalam LAN karena alasan pemborosan kabel dan sulitnya instalasi, selain itu juga sulit mendeteksi keamanannya. Biasanya model ini diterapkan dalam WAN atau internet sehingga disebut sebagai topologi Web.
2.2
Pembahasan Hasil Penelitian Sebelumnya
1) Tjhai Fung Jin (2003) dengan judul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap Kinerja Akuntan Publik”. Hasil penelitiannya adalah faktor sosial mempunyai hubungan yang positif dan signifikan dengan pemanfaatan teknologi informasi, sedangkan affect mempunyai hubungan yang positif dan tidak signifikan dengan pemanfaatan teknologi informasi. Faktor konsekuensi jangka panjang mempunyai hubungan yang negatif dan signifikan dengan pemanfaatan teknologi informasi, sedangkan faktor kompleksitas, kesesuaian tugas dan kondisi yang memfasilitasi mempunyai hubungan negatif dan tidak signifikan dengan pemanfaatan teknologi informasi. Pemanfaatan teknologi informasi mempunyai hubungan yang negatif dengan kinerja individu. Adapun teknik analisis data yang digunakan
26
adalah dengan menggunakan SEM (Structural Equation Modelling) program lisrel versi 8.30. 2) Muhamad Soharno (2005) dengan judul “Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi Penggunaan Teknologi Sistem Informasi serta Pengaruh Penggunaan Teknologi Sistem Informasi terhadap Kinerja Chief Accounting Biro Perjalanan Wisata di Bali”. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa faktor sosial, perasaan individual (affect), secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap penggunaan teknologi sistem informasi. Dan faktor kompleksitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap penggunaan teknologi sistem informasi, sedangkan faktor kesesuaian tugas dan konsekuensi jangka panjang dan kondisi yang memfasilitasi penggunaan teknologi informasi berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap penggunaan teknologi sistem informasi sedangkan untuk hubungan antara pemanfaatan teknologi sistem informasi dengan kinerja individual diperoleh hubungan yang positif dan signifikan. Adapun teknik analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda dan regresi linear sederhana. 3) Agus Swidarmayana (2006) dengan judul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Teknologi Sistem Informasi serta Pengaruh Penggunaan Teknologi Sistem Informasi terhadap Kinerja Chief Accounting pada Perusahan Cargo di Denpasar”. Hasilnya menunjukkan bahwa faktor sosial, perasaan individual (Affect), dan kondisi yang memfasilitasi penggunaan teknologi sistem informasi secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap penggunaan teknologi informasi. Kesesuaian tugas dan
27
konsekuensi jangka panjang mempunyai pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap penggunaan teknologi sistem informasi. Kompleksitas mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap penggunaan teknologi sistem informasi. Penggunaan teknologi sistem informasi mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja Chief Accounting. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linear berganda dan regresi linear sederhana. 4) Sagung Rai Darmini (2008) dengan judul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Pengaruh Pemanfaatan dan Kepercayaan terhadap Teknologi Informasi Pada Kinerja Individual pada Bank Perkreditan Rakyat di Kabupaten Tabanan”. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa faktor sosial dan kondisi yang memfasilitasi pemanfaatan teknologi informasi secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap pemanfaatan teknologi informasi. Sedangkan faktor affect (perasaan individu), kesesuaian tugas dan konsekuensi jangka panjang mempunyai pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap pemanfaatan teknologi informasi. Kompleksitas mempunyai pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap pemanfaatan teknologi informasi. Pemanfaatan dan kepercayaan teknologi informasi mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja individual. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda. Adapun persamaan penelitian ini dengan penelitian Tjhai (2003), Muhamad (2005), Agus (2006), dan Sagung (2008) adalah pada variabel bebas
28
dan variabel terikat yang digunakan. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu faktor sosial, affect, kompleksitas, kesesuaian tugas, kondisi yang memfasilitasi, konsekuensi jangka panjang, dan pemanfaatan teknologi informasi, sedangkan variabel terikat yang digunakan adalah pemanfaatan teknologi informasi dan kinerja individual. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah pada lokasi penelitian. Penelitian terdahulu meneliti pada perusahaan-perusahaan swasta yang berorientasi pada laba, sedangkan lokasi penelitian ini adalah Kantor Pelayanan Pajak Pratama Denpasar Barat yang merupakan organisasi milik pemerintah. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini berbeda dengan teknik analisis data yang digunakan oleh Tjhai (2003), dimana Tjhai menggunakan teknik SEM (Structural Equation Modelling) dengan menggunakan program Lisrell versi 8.30, sedangkan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini sama dengan teknik analisis data yang digunakan oleh Muhamad (2005), Agus (2006), dan Sagung (2008) yaitu regresi linear berganda dan regresi linear sederhana.
29
Tabel 2.1 Ringkasan hasil Penelitian Sebelumnya No 1
2
Nama Peneliti Tjhai Fung Jin (2003)
Muhammad Soharno (2005)
Variabel yang Diteliti - Faktor sosial, affect, kompleksitas, kesesuaian tugas dengan teknologi informasi, konsekuensi jangka panjang, kondisi yang memfasilitasi pemanfaatan PC, Pemanfaatan teknologi informasi, kinerja akuntan publik
- Faktor sosial, affect, kompleksitas, kesesuaian tugas dengan teknologi informasi, konsekuensi jangka panjang, kondisi yang memfasilitasi pemanfaatan PC, Pemanfaatan teknologi
Teknik Hasil Analisis -SEM - Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara faktor sosial (Structural dengan pemanfaatan teknologi informasi. Equation - Terdapat hubungan yang positif dan tidak signifikan antara affect Modelling) dengan pemanfaatan teknologi informasi. program - Terdapat hubungan negatif dan tidak signifikan antara Lisrell versi kompleksitas, kesesuaian tugas dengan pemanfaatan teknologi 8.30. informasi. - Terdapat hubungan yang negatif dan signifikan antara konsekuensi jangka panjang dengan pemanfaatan teknologi informasi - Terdapat hubungan negatif dan lemah antara kondisi yang memfasilitasi dengan pemanfaatan teknologi informasi - Terdapat hubungan yang negatif antara pemanfaatan teknologi informasi dengan kinerja
- Regresi Berganda - Regresi Sederhana
- Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara faktor sosial, affect, dengan pemanfaatan teknologi sistem informasi. - Terdapat hubungan negatif dan signifikan antara kompleksitas dengan pemanfaatan teknologi sistem informasi. - Terdapat hubungan yang negatif dan tidak signifikan antara kesesuaian tugas, konsekuensi jangka panjang, kondisi yang memfasilitasi penggunaan PC terhadap pemanfaatan teknologi sistem informasi.
30
sistem informasi, kinerja chief accounting
- Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara pemanfaatan teknologi sistem informasi dengan kinerja chief accounting
3
Agus - Faktor sosial, affect, Swidarmaya kompleksitas, kesesuaian na (2006) tugas dengan teknologi informasi, konsekuensi jangka panjang, kondisi yang memfasilitasi pemanfaatan PC, Pemanfaatan teknologi sistem informasi, kinerja chief accounting
- Regresi Berganda - Regresi Sederhana
- Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara faktor sosial, affect, kondisi yang memfasilitasi, dengan pemanfaatan teknologi sistem informasi. - Terdapat hubungan negatif dan signifikan antara kompleksitas dengan pemanfaatan teknologi sistem informasi. - Terdapat hubungan yang positif dan tidak signifikan antara kesesuaian tugas, konsekuensi jangka panjang, terhadap pemanfaatan teknologi sistem informasi. - Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara pemanfaatan teknologi sistem informasi dengan kinerja chief accounting
4
Sagung Rai - Faktor sosial, affect, Darmini kompleksitas, kesesuaian (2008) tugas dengan teknologi informasi, konsekuensi jangka panjang, kondisi yang memfasilitasi pemanfaatan PC, Pemanfaatan teknologi informasi, Kepercayaan terhadap teknologi informasi, kinerja Bank Perkreditan Rakyat
- Regresi Berganda - Regresi Sederhana
- Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara faktor sosial, dan kondisi yang memfasilitasi, dengan pemanfaatan teknologi informasi. - Terdapat hubungan yang positif dan tidak signifikan antara faktor affect, kesesuaian tugas, konsekuensi jangka panjang, terhadap pemanfaatan teknologi informasi. - Terdapat hubungan negatif dan tidak signifikan antara faktor kompleksitas terhadap pemanfaatan teknologi informasi. - Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara pemanfaatan dan kepercayaan teknologi informasi terhadap kinerja Bank Perkreditan Rakyat.
31
2.3
Rumusan Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara dari pokok permasalah, dimana
hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah : 1)
H1 : faktor sosial, affect, kesesuaian tugas, konsekuensi jangka panjang, kondisi yang memfasilitasi pemanfaatan teknologi informasi, dan kompleksitas secara simultan berpengaruh signifikan terhadap pemanfaatan teknologi informasi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Denpasar Barat.
2)
H2 : faktor sosial, affect, kesesuaian tugas, konsekuensi jangka panjang dan kondisi yang memfasilitasi pemanfaatan teknologi informasi secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap pemanfaatan teknologi informasi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Denpasar Barat.
3)
H3 : faktor kompleksitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pemanfaatan teknologi informasi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Denpasar Barat.
4)
H4 : pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja individual pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Denpasar Barat.
32