BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1
Pengertian Sistem Suatu himpunan bagian atau unsur yang saling berhubungan secara teratur dan
memiliki pola kerja yang tetap dan telah ditentukan untuk mencapai tujuan bersama. Dengan memiliki sistem yang jelas, maka perusahaan tersebut akan mencapai target usahanya. Sistem adalah suatu sarana yang menekankan pada prosedur dan yang menekankan pada komponen atau suatu elemen (Jogiyanto 2005 : 1),. Adapun pengertian lainnya tentang sistem adalah elemen–elemen yang saling berhubungan membentuk suatu kesatuan atau organisasi (Amsyah 2000 : 4). Dari pendapat beberapa ahli diatas dapat diambil kesimpulan bahwa suatu system adalah sebuah struktur konseptual yang tersusun dari fungsi–fungsi yang saling berhubungan dan bekerja sama sebagai suatu kesatuan untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan secara efektif dan efisien. Menurut Jogiyanto (2005: 687), sistem dapat dibagi menjadi beberapa bentuk, yaitu: 1) Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. 2) Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik. 3) Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. 4) Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. 6
5) Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. 6) Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. 7) Sistem tertutup, adalah sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. 8) Sistem terbuka, adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.
2.2
Pengertian Bank Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima
simpanan giro, tabungan dan deposito. Kemudian bank juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi masyarakat yang membutuhkannya. Disamping itu bank adalah suatu badan yang tugas utamanya sebagai perantara untuk menyalurkan penawaran dan permintaan kredit pada waktu yang ditentukan. Para ahli dalam bidang perbankan memberikan definisi yang berbeda-beda mengenai bank, yang bertujuan untuk memudahkan orang dalam mengartikan pengertian bank, berikut ini beberapa pengertian bank, diantaranya sebagai berikut: Menurut Undang-Undang RI No. 10 tahun 1998 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”.
7
Sedangkan menurut Hasibuan (2005 : 2) bank adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam bentuk aset keuangan serta bermotif profit juga sosial, jadi bukan hanya mencari keuntungan saja. Berdasarkan pengertian diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa Bank adalah suatu badan yang bergerak dalam bidang keuangan yang melaksanakan kegiatan menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat yang membutuhkannya,serta melaksanakan jasa-jasa perbankan lainnya untuk motif profit juga sosial demi meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak.
2.3
Tujuan Bank Perbankan Indonesia bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan dalam
rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional kearah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak. 2.4
Fungsi Bank Secara umum, fungsi utama bank adalah menghimpun dana dari masyarakat
dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat untuk berbagai tujuan atau sebagai financial intermediary. Menurut Budisantoso dan Triandaru (2006:9) ada tiga fungsi bank yaitu sebagai berikut:
2.4.1 Agent of Trust Dasar utama kegiatan perbankan adalah kepercayaan, baik dalam hal penghimpunana dana maupun penyaluran dana. Masyarakat akan mau menitipkan dananya di bank apabila dilandasi adanya unsur kepercayaan. Masyarakat percaya 8
bahwa uangnya tidak akan disalahgunakan oleh bank, uangnya akan dikelola dengan baik, bank tidak akan bangkrut, dan pada saat yang telah dijanjikan simpanan tersebut dapat ditarik kembali dari bank. Pihak bank sendiri akan mau menempatkan atau menyalurkan dananya pada debitur atau masyarakat apabila dilandasi adanya unsur kepercayaan. 2.4.2 Agent of Development Kegiatan perekonomian masyarakat disektor moneter dan disektor riil tidak dapat dipisahkan. Kedua sektor tersebut selalu berinteraksi dan saling mempengaruhi. Sektor riil tidak akan dapat berkinerja dengan baik apabila sector moneter tidak bekerja dengan baik. Kegiatan bank berupa penghimpunan dana dan penyaluran dana sangat diperlukan bagi lancarnya kegiatan perekonomian disektor riil. Kegiatan bank tersebut memungkinkan masyarakat melakukan kegiatan investasi, kegiatan distribusi, serta kegiatan konsumsi barang dan jasa, mengingat bahwa kegiatan investasi - distribusi – konsumsi tidak dapat dilepaskan dari adanya pengguanaan uang. Kelancaran kegiatan investasi–distribusi–konsumsi ini tidak lain adalah kegiatan pembangunan perekonmian suatu masyarakat.
2.4.3 Agent of service Disamping melakukan kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana, bank juga memberikan penawaran jasa perbankan yang lain kepada masyarakat. Jasa yang ditawarkan bank ini erat kaitannya dengan kegiatan perekonomian masyarakat secara umum. Jasa ini antara lain dapat berupa jasa pengiriman uang, penitipan barang berharga, pemberian jaminan bank, dan penyelesaian tagihan. 9
Dari ketiga fungsi diatas dapat diharapkan memberikan gambaran yang menyeluruh dan lengkap mengenai fungsi bank dalam perekonomian, sehingga bank tidak hanya dapat diartiakn sebagai lembaga perantara keuangan (financial intermediary institution) 2.5
JENIS DAN KEGIATAN BANK
2.5.1
Jenis Bank
Menurut Undang – Undang Pokok Perbankan Nomor 7 Tahun 1992 yang kemudian dipertegas lagi dengan dikeluarkannya Undang – Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 maka jenis perbankan terdiri dari: 1) Bank Umum Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan/atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Sifat jasa yang diberikan adalah umum, dalam arti dapat memberikan seluruh jasa perbankan yang ada. Begitu pula dengan wilayah operasinya dapat dilakukan diseluruh wilayah. Bank umum sering disebut bank komersil (commercial bank). 2) Bank Perkreditan Rakyat Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasrkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran, artinya kegiatan BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan umum.
2.5.2 Kegiatan Bank 10
Menurut Kasmir (2013:38) ada beberapa kegiatan bank adalah: 1) Kegiatan–kegiatan Bank Umum a. Menghimpun dana dari masyarakat (funding) dalam bentuk simpanan giro, simpanan tabungan, simpanan depsito. b. Menyalurkan dana ke masyarakat (lending) dalam bentuk kredit investasi, kredit modal kerja. c. Memberikan jasa–jasa bank lainnya (service) seperti transfer (kiriman uang), kliring, menerima setoran–setoran seperti pembayaran pajak, pembayaran air dan listrik, melayani pembayaran–pembayaran seperti pembayaran gaji. 2) Kegiatan–kegiatan Bank Perkreditan Rakyat a. Menghimpun dana dalam bentuk simpanan tabungan, simpanan deposito. b. Menyalurkan dana dalam bentuk kredit investasi, kredit modal kerja c. Larangan–larangan bagi Bank Perkreditan Rakyat adalah menerima simpanan giro, mengikuti kliring, melakukan kegiatan valuta asing. 2.6
Pengertian Real Time Gross Settlement Menurut Henry Mintzberg (dalam Budisantoso dan Triandaru 2006 : 147),
Real Time Gross Settlement (RTGS) adalah transfer dana elektronik yang penyelesaian setiap transaksinya dilakukan dalam waktu seketika. Sejak dioperasikan oleh Bank Indonesia pada tanggal 17 Nopember 2000 RTGS berperan penting dalam pemrosesan aktivitas transaksi pembayaran yang termasuk High Value Payment System (HVPS) atau transaksi bernilai besar yaitu transaksi bernilai besar yaitu transaksi dengan jumlah diatas Rp 100.000.000 dan bersifat segera (urgent). 11
Dari definisi diatas dapat disimpulkan Real Time Gross Settlement (RTGS) merupakan suatu transfer dana elektronik antar peserta yang penyelesaian transaksinya dilakukan secara seketika per transaksi secara individual. 2.7
Tujuan Sistem Real Time Gross Settlement
Tujuan digunakannya sistem RTGS antara lain : 1) Bank dapat mengirim dan menerima pembayaran antar bank, antar nasabah bank dan pihak lain secara cepat, on-line real time (seketika), efisien, aman dan handal. 2) Menyediakan rekening giro. menyediakan informasi saldo rekening giro bank secara real time. 3) Mengurangi risiko Penyelesaian Akhir (settlement risk) dalam sistem pembayaran nasional. 4) Menyediakan tambahan pilihan sarana transfer yang efisien, cepat dan handal. 5) Meningkatkan kepastian penyelesaian akhir.
2.8
Komponen Sistem Real Time Gross Settlement
Sistem RTGS terdiri dari tiga komponen pokok, yaitu: 1) RTGS Central Computer (RCC) Merupakan sistem computer yang berada dilokasi Penyelenggara, yang digunakan untuk memproses Penyelesaian Akhir semua transaksi yang dikirim oleh Peserta. RCC terdiri dari dua komponen utama yaitu: a.
Interbank Funds Transfer System (IFTS)
12
IFTS adalah system yang berfungsi untuk menerima dan memproses data transaksi, menghasilkan data–data di database RCC yang dapat dilihat oleh Peserta, laporan–laporan settlement dan laporan–laporan lainnya bagi semua Peserta. b.
Settlement Account (SA) SA adalah sistem yang mencatat saldo rekening giro seluruh Peserta secara real time.
2) RTGS Terminal (RT) RT merupakan sistem komputer yang berada di lokasi Peserta yang terhubung dengan RCC secara online yang berfungsi untuk melakukan berbagai transaksi RT. RT terdiri dari 3 komponen yaitu: a. RT Server Utama RT Server Utama adalah perangkat computer yang telah diisi aplikasi RT dan database system RTGS yang digunakan Peserta untuk memproses transaksi dalam kondisi normal. b. RT Server Back-up RT Server Back-up adalah perangkat komputer yang telah diisi aplikasi RT dan database sistem RTGS yang digunakan Peserta untuk memproses transaksi
apabila
terjadi
gangguan
atau
keadaan
darurat
menyebabkan Peserta tidak dapat menggunakan RT Server Utama. c. RT Workstation 13
yang
RT Workstation adalah perangkat komputer yang telah diisi aplikasi RT dan terhubung dengan RT Server Utama atau RT Server Back-up yang digunakan Peserta untuk melakukan pembukuan transaksi dan berbagai fungsi sistem RTGS lainnya. 3) Jaringan Komunikasi Jaringan komunikasi merupakan system yang menghubungkan antara RT Peserta dengan RCC.
2.9
Peserta Real Time Gross Settlement (RTGS)
Peserta RTGS dapat dibedakan menjadi dua yaitu: 1) Peserta Langsung Peserta langsung adalah Peserta yang dapat melakukan transaksi sistem BI RTGS secara langsung dengan menggunakan RTGS Terminal (RT) milik Peserta. Untuk peserta langsung jenis transaksi yang dapat diproses melalui sistem RTGS meliputi: a. Transaksi antar bank b. Transaksi antar bank untuk kepentingan nasabah. c. Transaksi dengan rekening rekening pemerintah yang dipelihara di Bank Indonesia. 2) Peserta Tidak Langsung
14
Peserta tidak langsung adalah Peserta yang dapat melakukan transaksi system RTGS melalui RT milik Pesesrta Langsung berdasarkan perjanjian antara Peserta Langsung dan Peserta Tidak Langsung. Untuk peserta tidak langsung jenis transaksi yang dapat diproses melalui sistem RTGS meliputi: a. Transaksi antara bank b. Transaksi bank dengan rekening rekening pemerintah yang dipelihara di Bank Indonesia.
15