BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENELITIAN YANG RELEVAN A. Kajian Pustaka 1. Pengertian Peran Peran merupakan aspek dinamis kedudukan (status) apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya maka ia menjalankan suatu peran (Soerjono Soekanto, 1990:268). Berdasarkan pendapat tersebut peran merupakan pola tingkah laku yang baik untuk diharapkan dan dimiliki oleh seorang atau sekolompok masyarakat dalam lingkungan hidupnya. Kedudukan
dan
peran
seseorang
merupakan
untuk
kepentingan
pengetahuan, antara keduanya saling berkaitan satu sama lain. Peranan merupakan suatu konsep mengenai apa yang dapat dilakukan suatu individu untuk kepentingan bagi struktur sosial masyarakat. Peran seseorang tidak lepas dari norma-norma yang berkembang di masyarakat. Peran dalam definisi tersebut merupakan suatu rangkaian peraturan yang membimbing seseorang dalam kehidupan kemasyarakatan. Ada beberapa konsep peran diantaranya sebagai berikut: a)
Bagian dari tugas utama yang harus dilakukan oleh manajemen.
b)
Pola perilaku yang diharapkan dapat menyertai suatu status.
c)
Bagian suatu fungsi seseorang dalam kelompok atau pranata.
d)
Fungsi yang diharapkan dari seseorang atau menjadi karakteristik yang apa adanya
e)
Fungsi setiap variable dalam hubungan sebab akibat (Komarudin, 1994:768) 7
Berdasarkan pengertian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa peran adalah pola tingkah laku seseorang yang diharapkan melalui suatu status untuk mencapai tujuan bersama dengan pranata yang ada serta menghasilkan suatu variable sebab akibat. 2. Agama Kata agama berasal dari bahasa Sanskerta yaitu: A yang berarti “tidak” dan gama yang berarti “kacau”, artinya bahwa sesuatu yang dianut yang dianggap pasti dan mengikat bagi yang mempercayainya. Agama adalah sebagai seni dan teori kehidupan rohani manusia, sejauh itu bergantung pada manusia itu sendiri dan apa yang bersifat tetap pada segala sesuatu. Dengan demikian, agama berurusan dengan unsur yang tetap di dalam alam dan kehidupan manusia yang berubah-rubah. Agama menjawab kebutuhan dan kerinduan manusia yang langgeng dan permanen akan kontinuitas di tengah pengalaman keberubahan. Tuhan dialami di dalam hati manusia dan dijadikan sebagai pusat dalam dirinya (Paulus, 117:2002) 3. Kristen Kristen mengandung arti “orang yang diurapi” yaitu orang yang digosok dengan minyak suci sebagai suatu upacara konsekrasi (pensucian). Jadi kata Kristen mengandung arti orang-orang yang telah dibaptiskan dengan perminyakan suci itu. Dengan pembaptisan tersebut orang telah diakui sah sebagai pengikut Kristus (orang yang diurapi). Nama agama
8
Kristen berasal dari nama Kristus, yaitu gelar kehormatan keagamaan untuk Yesus dari Nazareth. (Bleeker :64). Agama Kristen adalah sebuah kepercayaan monotheisme yang berdasar pada ajaran, hidup, sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus Kristus. Agama ini meyakini Yesus Kristus adalah Tuhan dan Mesias, juru selamat bagi seluruh umat manusia, yang menebus manusia dari dosa. Mereka beribadah di gereja dan Kitab Suci mereka adalah Alkitab (http://id.wikipedia.org/wiki/Kekristenan). Murid-murid Yesus Kristus pertama kali dipanggil Kristen di Antiokia (Kisah Para Rasul 11:26) 4. Penginjilan Penginjilan merupakan bentuk penyebaran agama yang dilakukan oleh agama Kristen. Penginjilan berasal dari kata Yunani evanggeliso yang
berarti
mengumumkan
sebagai
seorang
tentara,
atau
memproklamasikan kabar baik. Pengumuman tersebut pada hakekatnya sangat penting, sehingga tidak dapat dibantah atau ditunda (Tomatala, 1977:21). Penginjilan adalah upaya orang Kristen memberitakan kabar kesukaan tentang Tuhan Yesus kepada seseorang dengan tujuan agar ia berpaling dari dosa-dosanya dan percaya kepada Allah melalui anak-Nya yaitu Yesus Kristus dengan kuasa Roh Kudus. Dengan demikian ia dapat menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat lalu taat kepada Kristus sebagai Raja dalam persekutuan Gereja. Penginjilan dapat dilaksanakan di mana saja, seperti pada pertemuan, kebaktian khusus, kebaktian rumah tangga, kebaktian hari
9
Minggu, Sekolah Minggu, percakapan pribadi, mentoring dan lain sebagainya Unsur-unsur terpenting dalam penginjilan adalah: a) Inti berita adalah Yesus Kristus sang Juruselamat. b) Berita tentang iman dan pertobatan. c) Berita penyerahan diri kepada Yesus sebagai Tuhan. d) Materi berita dan cara penyajiannya cocok dengan keadaan, kondisi, tingkat pengertian dan latar belakang pendengar. Allah menyatakan karya penyelamatan kepada Manusia menggunakan dua cara yaitu: a) Dengan perantara Firman-Nya yang tertulis. b) Dengan Perantara Firman-Nya yang telah menjadi manusia, yaitu Yesus Kristus (Yohanes 1:1; Ibrani 1:1-12) (Ellis, 1999: 117) Penginjilan terjadi ketika Tuhan Yesus naik ke Surga dan mencurahkan Roh Kudus kepada murid-muridnya. Pencurahan Roh Kudus adalah bekal untuk para murid menanggapi Amanat Agung yang memerintahkan kepada murid-murid-Nya mengabarkan kabar keselamatan kepada semua bangsa di dunia. B. Penelitian yang Relevan Berikut ini dikemukakan penelitian yang relevan dengan penelitian ini. Is. Purwito Edy Raharjo dalam skripsinya yang berjudul Peran Sunan Kalijaga Dalam Proses Islamisasi di Pulau Jawa Abad XV-XVI (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Sejarah,
10
Universitas Kristen Satya Wacana). Penelitian ini membahas tentang peranan Sunan Kalijaga dalam penyebaran agama Islam dipulau Jawa dengan menggunakan pendekatan kultural sehingga agama Islam bisa masuk dan bisa diterima dengan baik oleh masyarakat Jawa. Hal ini sangat relevan dengan peran Kyai Ibrahim Tunggul Wulung dalam menyebarkan agama Kristen memakai pendekatan kultural Listyarini Dyah Wulandari dalam jurnal yang berjudul Zending: Kristenisasi di Margorejo Kecamatan Dukuhseti, Kabupaten Pati Tahun 1852-1942 (Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Pengetahuan Sosial, UNS, 2011). Penelitian ini membahas peran dan pengaruh Zending dalam menyebarkan agama Kristen di desa Margorejo dengan pendekatan di bidang kesehatan dan pendidikan dengan cara mendirikan rumah sakit dan sekolahan, sedangkan dalam penelitian yang dilakukan penulis mengenai Peran Kyai Ibrahim Tunggul Wulung dalam Penyebaran Agama Kristen di Desa Banyutowo Kecamatan Dukuhseti Kabupaten Pati membahas peran Kyai Ibrahim Tunggul Wulung dalam mendirikan Desa Banyutowo dan penyebaran agama Kristen dengan metode pendekatan kebudayaan.
11