BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
2.1
Landasan Teori
2.1.1
Pengertian Sistem
Menurut Bodnar dan Hopwood (2006:3), sistem merupakan sekumpulan sumber daya yang saling terkait untuk mencapai suatu tujuan. Menurut Hall (2009:6), sistem adalah kelompok dari dua atau lebih subsistem yang saling berhubungan yang berfungsi dengan tujuan yang sama. Widjadjanto (2001:2), mengatakan bahwa sistem adalah sekelompok unsur-unsur yang erat hubungannya dengan unsur lainnya yang berfungsi bersama untuk mencapai tujuan. Bodnar dan Hopwood (2006:4), menyatakan informasi berguna jika mendukung suatu sistem untuk mencapai tujuan sistem tersebut, informasi dikatakan sebagai sumber daya organisasi yang sangat penting. Menurut Jogiyanto (2009:34), sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari berbagai komponen yang saling berhubungan satu dengan lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Jogiyanto (2009:54), suatu sistem memiliki karakteristik sebagai berikut: 1) Suatu sistem mempunyai komponen-komponen sistem atau subsistemsubsistem. 2) Suatu sistem mempunyai batas sistem. 3) Suatu sistem mempunyai lingkungan luar. 4) Suatu sistem mempunyai penghubung. 5) Suatu sistem mempunyai tujuan.
12
Berdasarkan pengertian diatas sistem merupakan kumpulan dari komponenkomponen yang saling berhubungan satu dengan lainnya yang membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan yang sama. Sistem dapat juga diartikan secara umum sebagai sebuah sistem terdiri dari berbagai unsur yang saling berkaitan dan unsur-unsur tersebut mempunyai tujuan yang sama. 2.1.2
Pengertian Informasi
Bodnar dan Hopwood (2006:3), menyatakan informasi merupakan suatu data yang diorganisasi yang dapat mendukung ketepatan pengambilan keputusan. Menurut Mulyadi (2001:43), informasi merupakan data yang telah diolah kedalam bentuk yang dapat memberikan arti bagi penerima dan dapat dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan saat ini atau mendatang.
Menurut Jogiyanto
(2009:36), informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi para pemakainya. Menurut Supriyanto (2005:6), informasi adalah data yang telah terolah dan sifatnya menjadi data lain yang bermanfaat yang biasa disebut informasi. Berdasarkan pengertian diatas informasi merupakan data yang diolah sehingga menjadi sebuah informasi yang berguna bagi para pemakainya. 2.1.3
Pengertian Sistem Informasi .
Menurut Bodnar dan Hopwood (2006:6), istilah sistem informasi menyiratkan penggunaan teknologi komputer dalam suatu organisasi untuk menyediakan informasi bagi para pengguna.
Menurut Krismiaji (2002:16), komponen-
komponen sistem informasi sebagai berikut: 1) Tujuan, setiap sistem informasi dirancang untuk mencapai satu atau lebih tujuan yang memberikan arah bagi sistem tersebut secara keseluruhan.
13
2) Input, data harus dikumpulkan dan dimasukkan sebagai input ke dalam sistem. Sebagian besar input berupa data transaksi. 3) Output, informasi yang dihasilkan oleh sebuah sistem disebut output. Output sebuah sistem informasi akuntansi biasanya berupa laporan keuangan dan laporan internal seperti daftar umum piutang, anggaran, dan proyeksi arus kas. 4) Penyimpanan data, harus diproses untuk menghasilkan informasi dengan menghasilkan komponen pemroses. Saat ini sebagaian besar perusahaan mengolah datanya dengan menggunakan komputer, agar dapat dihasilkan informasi secara cepat dan akurat. 5) Intruksi dan prosedur, sistem informasi tidak dapat memproses data untuk menghasilkan informasi tanpa intruksi dan prosedur rinci. Perangkat lunak (program) komputer dibuat untuk menginstruksikan, komputer melakukan pengolahan data. Intruksi dan prosedur para pemakai komputer biasanya dirangkum dalam sebuah buku yang disebut buku pedoman prosedur. 6) Pemakai, merupakan orang yang berinteraksi dengan sistem dan menggunakan informasi yang dihasilkan oleh sistem. Dalam perusahaan pengertian pemakai termasuk didalamnya adalah karyawan yang mengelola dan mengendalikan sistem. 7) Pengamanan dan pengawasan, informasi yang dihasilkan oleh sebuah sistem informasi harus akurat, bebas dari berbagai kesalahan, dan terlindung dari akses secara tidak baik.
14
2.1.4
Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Widjadjanto (2001:4), sistem informasi akuntansi adalah susuna formulir, catatan, peralatan, termasuk computer serta alat komunikasi, tenaga pelaksananya dan laporan yang terkoordinasi yang secara erat yang di design untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi yang dibutuhkan manajemen. Mulyadi (2001:30), menyatakan bahwa sistem informasi akuntansi adalah subsistem dari sistem akuntansi manajemen yang terdapat dalam suatu organisasi yang mengolah data keuangan menjadi informasi keuangan untuk memenuhi pemakai intern maupun ekstern. Menurut Bodnar dan Hopwood (2006:3), sistem informasi akuntansi merupakan kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan, yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya ke dalam informasi. Baridwan (2002: 9), menyatakan bahwa untuk menyusun sistem informasi akuntansi diperlukan tahap-tahap pekerjaan sebagai berikut : 1) Tahap analisis : tahap ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang sistem yang sedang berlaku. Informasi yang dikumpulkan terutama mengenai kelebihan dan kelemahan sistem yang berlaku. Tahap ini bertujuan untuk mendefinisikan dan menggambarkan kebutuhan pemakai sistem. Tugas utama tahap analisis sistem adalah menetapkan ruang lingkup sistem, mengumpulkan fakta studi, menganalisis fakta studi, dan mengkomunikasikan penemuan melalui laporan analisis sistem. 2) Tahap perencanaan dan pemilihan : yaitu tahap penyusunan sistem informasi baru. Perencanaan sistem ini terutama ditujukan untuk
15
menghilangkan kekurangan atau kelemahan sistem yang sedang berlaku. Tahap perencanaan sistem dilakukan untuk mendefinisikan masalah, menentukan tujuan sistem, mengidentifikasi kendala sistem, membuat studi kelayakan, meyiapkan usulan penelitian sistem, menyetujui atau menolak proyek penelitian, dan menetapkan mekanisme pengendalian. 3) Tahap implementasi : tahap memasang sistem informasi yang baru di perusahaan dimana tahap ini dilakukan untuk menggantikan sistem informasi yang lama dengan yang baru. Tahap implementasi merupakan sistem yang sudah dianalisa dan dirancang secara rinci dengan teknologi yang sudah dipilih dan diseleksi, sehingga dapat di implementasikan. 2.1.5
Pengertian Sistem Informasi Berbasis Komputer.
Menurut elemen-elemen
Supriyanto (2005:4), sistem komputer adalah kumpulan dari komputer
(hardware,software,
brainware)
yang
saling
berhubungan (terintegrasi) dan saling berinteraksi untuk melakukan pengolahan data dengan tujuan menghasilkan informasi sesuai dengan yang diharapkan. Sistem informasi berbasis komputer secara umum dapat didefinisikan sebagai perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mengukur data sehingga menjadi informasi yang bermanfaat bagi penggunanya. Menurut Bodnar dan Hopwood (2006:6), ada beberapa tipe sistem informasi yang memanfaatkan komputer yaitu: 1) Sistem pengolahan data elektronik, merupakan penggunaan teknologi komputer untuk menjalankan pemrosesan data transaksi suatu organisasi.
16
2) Sistem pemrosesan data, yaitu memiliki pengertian yang sama dengan pengolahan data elektronik untuk menjalankan pemrosesan data dan transaksi suatu organisasi. siste pemrosesan data dirancang untuk melayani kebutuhan rutin dan kebutuhan informasi secara umum. 3) Sistem informasi manajemen, menggambarkan penggunaan komputer untuk menyediakan informasi yang dapat mendukung pengambilan keputusan manajer. Sistem informasi manajemen mengakui bahwa manajer dalam suatu organisasi menggunakan dan membutuhkan informasi untuk mengambil keputusan dan bahwa sistem informasi dapat membantu menyediakan informasi tersebut bagi manajer. 4) Sistem pendukung keputusan, dalam sistem ini data diproses ke dalam format pengambilan keputusan untuk memudahkan pengguna. Sistem pendukung keputusan dirancang untuk melayani kebutuhan informasi yang rutin, spesifik, dan khusus. 5) Sistem pakar, adalah sistem informasi yang berdasarkan pengetahuan mengenai area aplikasi tertentu sehingga sistem informasi tersebut dapat bertindak sebagai konsultan ahli bagi pengguna akhir. 6) Sistem informasi eksekutif, dikaitkan dengan kebutuhan informasi strategik manajemen puncak. Sistem informasi eksekutif memungkinkan dan memudahkan manajer puncak untuk mengakses informasi tertentu yang telah diolah oleh sistem informasi organisasi. 7) Sistem informasi akuntansi, adalah sistem berbasis komputer yang dirancang untuk mentranformasi data akuntansi menjadi informasi. Selain
17
itu sistem informasi akuntansi mencakup juga siklus pemrosesan transaksi, penggunaan teknologi, dan penegmbangan sistem informasi. Sistem informasi akuntansi berbasis komputer merupakan sistem informasi dengan menggunakan komputer yang dirancang untuk mengubah data akuntansi menjadi sebuah informasi yang bermanfaat bagi organisasi. Menurut Wilkinson (1995:290), menyatakan manfaat utama penggunaan komputer dalam pengolahan data yaitu dapat memproses transaksi dengan volume atau kapasitas yang besar dalam waktu tertentu dan dapat memproses transaksi yang rumit secara efektif dan efisien. 2.1.6
Pengertian Kinerja Individu
Kinerja yang lebih tinggi mengandung arti terjadi peningkatan efisiensi, efektivitas, atau kualitas yang lebih tinggi dari penyelesaian serangkaian tugas yang akan dibebankan kesetiap individu (karyawan) dalam suatu organisasi atau perusahaan (Murty dan Hudiwinarsih, 2012). Kinerja yang baik terlihat apabila individu dapat menyelesaikan dan melaksanakan tugasnya dengan baik. Kinerja individual berkaitan dengan pencapaian serangkaian tugas-tugas dengan dukungan teknologi informasi dalam perusahaan. Mahsun dan Purwanugraha (2006:145) mengatakan, kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan program, kegiatan dan kebijakan dalam mewujudkan sasaran tujuan, misi dan visi dalam sebuah organisasi yang terdapat dalam perencanaan strategi suatu organisasi. Kinerja karyawan yang baik jika dia mempunyai keahlian (skill) yang tinggi, bersedia bekerja apabila mendapat imbalan (gaji) atau diberi upah sesuai dengan perjanjian, dan mempunyai harapan
18
masa depan yang baik (Prawirosentono, 1999:3). Murti dan Hudiwinarsih (2012), dalam penelitiannya mengatakan kinerja karyawan dipengaruhi oleh kompensasi, motivasi dan komitmen dari karyawan itu sendiri, pada akhirnya kinerja tersebut akan berdampak pada kinerja organisasi. Teknologi dapat membantu individu untuk menghasilkan kinerja yang lebih baik, karena teknologi dapat membantu dalam pemenuhan kebutuhan tugas perusahaan. Kinerja individu merupakan fungsi dari pemanfaatan teknologi dan kesesuaian tugas perusahaan (Iranto, 2012). Kinerja individu sangat mempengaruhi keberhasilan sebuah perusahaan, diharapkan individu dapat menyelesaikan tugasnya tepat waktu dengan memanfaatkan sistem yang ada dalam perusahaan dengan baik. Sistem akan sangat membantu individu dalam menyelesaikan pekerjaan dan tugas yang dilaksanakannya dengan mudah, tepat waktu, akurat, dan menghasilkan informasi yang jelas. 2.1.7
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sistem Informasi Akuntansi
1. Kecanggihan Teknologi Informasi Information Technology Training Package ICA99 dalam (Supriyanto, 2005:5), teknologi informasi didefinisikan sebagai pengembangan teknologi dan aplikasi dari komputer dan teknologi berbasis komunikasi untuk memproses, penyajian, mengelola data, dan informasi. Penyelarasan antara strategi bisnis dan teknologi informasi, sumber daya informasi akan mendukung tujuan bisnis dan meraih keuntungan dalam pemanfaatan strategi teknologi informasi (Premkumar dan King, 1991 dalam
Adi
Purnawan, 2011). Teknologi informasi khususnya teknologi komputer
19
sangat membantu memperbaiki kinerja individu dalam organisasi. teknologi informasi dapat dimanfaatkan secara efektif jika anggota dalam organisasi dapat menggunakan teknologi dengan baik, dan sangat penting bagi individu untuk mengerti dan memprediksi kegunaan sistem tersebut (Rahmawati, 2008). 2. Partisipasi Manajemen Pengendalian
manajemen
merupakan
proses
dimana
manajer
mempengaruhi anggota organisasi untuk mengimplementasikan strategi organisasi, sedangkan proses pengendalian manajemen merupakan perilaku terwujud atau interaksi bawahan dengan atasan (Lesmana, 2011). Kinerja manajemen memiliki peranan penting dalam meningkatkan nilai dalam organisasi (Armstrong dan Baron, 1998 dalam Soudani, 2012). Menurut Hajiha dan Azizi (2011), dukungan dari manajemen dan partisipasi pengguna dalam pengembangan sistem, kecanggihan teknologi, pelatihan, dan pendidikan merupakan faktor efektif yang berpengaruh kepada kinerja. Manajemen memiliki tugas membandingkan informasi kinerja saat ini mengenai anggaran, prakiraan, dan tolak ukur yang digunakan untuk mengukur sejauh mana tujuan dan sasaran yang dicapai organisasi dengan melihat hasil dan kondisi yang terjadi (Soudani, 2012). Dukungan manajemen dalam organisasi dapat berupa pembinaan, pelatihan dan pendidikan dalam pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh organisasi. Manajemen dalam organisasi mendukung pelaksanaan sistem yang sebelumnya sudah disetujui bersama. Dukungan yang diberikan
20
manajemen tentunya dapat meningkatkan kinerja sebuah usaha kecil maupun besar. Peranan pemilik atau pengelola organisasi sangat dibutuhkan dalam keberlangsungan sebuah organisasi tersebut dalam menciptakan inovasi yang lebih baik. 3. Kemampuan Teknik Pemakai Sistem Informasi Akuntansi Para pemakai sistem menjadi fokus paling penting berkaitan dengan keefektifan sistem informasi, karena para pemakai lebih banyak mengetahui
permasalahan
di
lapangan.
Selain
itu
keberhasilan
pengembangan sistem informasi tidak hanya ditentukan oleh kecanggihan sistem tersebut tetapi ditentukan oleh kesesuainannya dengan para pemakai sistem tersebut (Kusumastuti dan Irwandi, 2012). Menurut Septriani (2010), pemakai atau pengguna merupakan bagian yang tidak dapat dilepaskan dari keberhasilan penerapan sistem teknologi, selain itu keberadaan manusia penting dalam pemanfaatan dan penggunaan suatu teknologi. Para pemakai sistem sangat memiliki peranan penting dalam kemajuan suatu perusahaan, karena para pemakai sistem dapat mendorong kinerja sistem informasi yang baik. Kinerja sistem akan berjalan dengan baik apabila para pemakai dapat memahami, menggunakan, dan mengaplikasikan sebuah teknologi menjadi sebuah informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan. 2.1.8
Pengertian Koperasi
Koperasi menurut Undang-Undang No.17 Tahun 2012 tentang perkoperasian adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum
21
koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama dibidang ekonomi, sosial, budaya sesuai dengan nilai dari prinsip koperasi. Menurut Hendrojogi (2004:20), koperasi merupakan suatu wadah bagi golongan masyarakat, yang berpenghasilan rendah yang dalam rangka uha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya berusaha meningkatkan tingkat hidup mereka. Menurut Undang-Undang No.17 Tahun 2012, pasal 4 disebutkan bahwa, koperasi bertujuan meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, sekaligus sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari tatanan perekonomian masyarakat yang demokratis dan berkeadilan. Menurut Sitio dan Tamba (2001:18), koperasi Indonesia mengandung lima unsur yaitu: a) Koperasi adalah badan usaha (business enterprise), sebagai badan usaha koperasi harus memperoleh laba. Laba merupakan elemen kunci dalam suatu usaha bisnis, dimana sistem tersebut akan gagal bekerja jika tidak memperoleh laba. b) Koperasi adalah kumpulan orang-orang dan atau badan-badan hukum koperasi, ini berarti bahwa koperasi Indonesia bukan merupakan kumpulan modal melainkan orang-orang yang ingin membentuk organisasi koperasi. c) Koperasi Indonesia adalah koperasi yang bekerja berdasarkan prinsipprinsip koperasi, secara singkat prinsip koperasi pada dasarnya merupakan jati diri koperasi. d) Koperasi Indonesia adalah gerakan ekonomi rakyat, ini berarti bahwa koperasi Indonesia merupakan bagian dari sistem perekonomian nasional.
22
e) Koperasi Indonesia berasaskan kekeluargaan, dengan asas ini keputusan yang berkaitan dengan usaha dan organisasi dilandasi dengan jiwa kekeluargaan. Menurut pasal 7 Undang-Undang No. 17 tahun 2012 tentang perkoperasian disebutkan bahwa bentuk koperasi dapat dibagi menjadi dua yaitu koperasi primer dan koperasi sekunder. Koperasi primer adalah koperasi yang didirikan dan beranggotakan paling sedikit 20 orang dengan memisahkan kekayaan pendiri atau anggota sebagai modal awal koperasi, sedangkan koperasi sekunder yaitu koperasi yang didirikan dengan beranggotakan paling sedikit 3 koperasi primer. 2.2 Pembahasan dan Hasil Penelitian Sebelumnya 1) Prihatni et al pada tahun 2012 meneliti tentang pemahaman dan penerapan sistem informasi akuntansi pada usaha kecil dan menengah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman dan penerapan sistem informasi akuntansi yang digunakan dalam usaha kecil dan menengah di PIK Cakung Jakarta Timur. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang dijelaskan dan mengambarkan fenomena objek studi di lapangan. Hasil penelitian ini yaitu pertama usaha kecil dan menengah telah memahami sistem informasi akuntansi tetapi dalam hal penerapannya masih kurang. Kedua tingkat pendidikan karyawan tidak menentukan proses pelaporan keuangan. 2) Ismail pada tahun 2009 meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas sistem informasi akuntansi di UKM Manufaktur Malaysia. Faktor-faktor yang diteliti adalah pengetahuan manajer akuntansi,
23
partisipasi manajer dan efektivitas akhli eksternal seperti vendor, konsultan, instansi pemerintah, dan akuntan publik. Penelitian ini dilakukan pada 232 UKM yang terdaftar di Federasi Produsen Malaysia. Penelitian ini menggunakan regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan manajer akuntansi, partisipasi manajer dan akhli eksternal berpengaruh positif pada efektivitas sistem informasi akuntansi. 3) Susilatri dkk. pada tahun 2010 meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi pada Bank Umum Pemerintah di Kota Pekanbaru. Penelitian ini melibatkan 75 responden yang ada di 5 Bank Umum Pemerintah di Kota Pekanbaru. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari delapan faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi terdapat 5 faktor yang berpengaruh positif yaitu keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem, dukungan manajemen puncak, kemampuan teknik pemakai, lokasi departemen pendidikan, program pelatihan dan pendidikan. Sedangkan faktor formalisasi
pengembangan
sistem
informasi,
ukuran
organisasi,
keberadaan dewan pengarah sistem berpengaruh negatif. 4) Ismail
dan King pada tahun 2007
tentang faktor-faktor
yang
mempengaruhi keselarasan sistem informasi akuntansi. Penelitian ini dilakukan pada UMKM Sektor Manufaktur di Malaysia. Kuesioner dikirimkan melalui email kepada 214 perusahaan mengenai 16 karakteristik informasi akuntansi yang dibutuhkan dalam kapasitas yang
24
ada. Penelitian ini menggunakan analisis cluster dengan membagi responden menjadi dua kelompok. Hasil penelitian ini menunjukkan tingkat kesesuaian sistem informasi akuntansi berhubungan dengan tingkat manajer akuntansi dan pengetahuan teknologi informasi, penggunaan akhli dari agen pemerintah dan kantor akuntan serta keberadaan IT internal. 5) Komara pada tahun 2005 meneliti mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang dikirim lewat email. Ada 83 perusahaan manufaktur yang dijadikan responden dalam penelitian ini. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel keterlibatan pemakai, kemampuan teknik pemakai sistem, ukuran organisasi, dukungan manajemen puncak, dan formalisasi pengembangan sistem informasi akuntansi memiliki pengaruh positif terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. 6) Soudani pada tahun 2012 melakukan penelitian mengenai pengaruh pengetahuan manajer akuntansi dan dukungan manajemen puncak pada sistem informasi akuntansi dan dampaknya terhadap kualitas informasi akuntansi. Penelitoan ini dilakukan pada 31 lembaga pengelolaan zakat di Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan analisis path. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem informasi akuntansi berdampak pada kualitas informasi akuntansi yang dihasilkan.
25
7) Anwar pada tahun 2009 melakukan penelitian mengenai pengaruh langsung dan tidak langsung kematangan teknologi informasi dan kinerja sistem informasi akuntansi terhadap kemanfaatan teknologi informasi pada kelurahan di Kota Semarang. Penelitian ini menggunakan metode survey dengan 104 sampel. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Structural Equation Modelling (SEM). Hasil penelitian ini menunjukkan kematangan TI tidak berpengaruh secara langsung terhadap kemanfaatan TI. Kinerja sistem informasi berpengaruh positif terhadap kemanfaatan teknologi informasi. Tabel 2.1 Ringkasan Hasil Penelitian Sebelumnya No Nama Peneliti (Tahun) 1 Prihatni et al (2012)
Objek Penelitian
Variabel
Teknik Analisis
Hasil Penelitian
pemahaman dan penerapan sistem informasi akuntansi pada usaha kecil dan menengah
Pemahaman sistem informasi akuntansi, penerapan sistem informasi akuntansi.
Teknik analisis deskriptif
2
faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas sistem informasi akuntansi di UKM Manufaktur Malaysia
Kecanggihan sistem informasi akuntansi, pengetahuan manajer akuntansi, partisipasi manajer dan akhli eksternal
Analisis regresi linear berganda
Menunjukkan pertama usaha kecil dan menengah telah memahami sistem informasi akuntansi tetapi dalam hal penerapannya masih kurang. Kedua tingkat pendidikan karyawan tidak menentukan proses pelaporan keuangan. Menunjukkan bahwa pengetahuan manajer akuntansi, partisipasi manajer dan akhli eksternal berpengaruh positif pada efektivitas sistem informasi akuntansi.
Ismail (2009)
26
3
Susilatri dkk. (2010)
4
Ismail dan King (2007)
5
Komara (2005)
faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi pada Bank Umum Pemerintah di Kota Pekanbaru
Kinerja sistem informasi akuntansi, keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem, dukungan manajemen puncak, kemampuan teknik pemakai, lokasi departemen pendidikan, program pelatihan dan pendidikan, formalisasi pengembangan sistem informasi, ukuran organisasi, keberadaan dewan pengarah sistem. faktor-faktor Kecanggihan yang sistem mempengaruhi informasi keselarasan akuntansi, sistem tingkat informasi manajer akuntansi. akuntansi, partisipasi manajer. faktor-faktor Kinerja sistem yang informasi mempengaruhi akuntansi, kinerja sistem keterlibatan informasi pemakai, akuntansi. kemampuan teknik
27
Analisis Regresi Linear Berganda
menunjukkan bahwa dari delapan faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi terdapat 5 faktor yang berpengaruh positif yaitu keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem, dukungan manajemen puncak, kemampuan teknik pemakai, lokasi departemen pendidikan, program pelatihan dan pendidikan. Sedangkan faktor formalisasi pengembangan sistem informasi, ukuran organisasi, keberadaan dewan pengarah sistem berpengaruh negatif
Analisis regresi linear berganda
menunjukkan tingkat kesesuaian sistem informasi akuntansi berhubungan dengan tingkat manajer akuntansi dan pengetahuan teknologi informasi, penggunaan akhli. menunjukkan bahwa variabel keterlibatan pemakai, kemampuan teknik pemakai sistem, ukuran organisasi, dukungan manajemen puncak, dan formalisasi
Analisis regresi linear berganda
6
Soudani (2012)
7
Anwar (2009)
Pengaruh pengetahuan manajer akuntansi dan dukungan manajemen puncak pada sistem informasi akuntansi dan dampaknya terhadap kualitas informasi akuntansi pengaruh langsung dan tidak langsung kematangan teknologi informasi dan kinerja sistem informasi akuntansi terhadap kemanfaatan teknologi informasi pada kelurahan di Kota Semarang
pemakai sistem, ukuran organisasi, dukungan manajemen puncak, dan formalisasi pengembangan sistem informasi akuntansi. Pengetahuan Analisis manajer path akuntansi, dukungan manajemen puncak, kualitas informasi
pengembangan sistem informasi akuntansi memiliki pengaruh positif terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.
Kematangan teknologi informasi, kinerja sistem informasi akuntansi, dan kemanfaatan teknologi informasi
Menunjukkan kematangan TI tidak berpengaruh secara langsung terhadap kemanfaatan TI. Kinerja sistem informasi berpengaruh positif terhadap kemanfaatan teknologi informasi
28
Analisis Structural Equation Modelling (SEM).
Menunjukkan bahwa sistem informasi akuntansi berdampak pada kualitas informasi akuntansi yang dihasilkan.
2.3 Rumusan Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara atas pokok masalah yang akan diuji kebenarannya. Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian, teori-teori yang mendukung dan hasil penelitian sebelumnya, maka rumusan hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 2.3.1 Pengaruh Kecanggihan Teknologi Informasi (X1) terhadap Kinerja Individu (Y) Raymond et al. (2011) mengatakan, menemukan penggunaan kecanggihan TI secara langsung berpengaruh positif dan paling besar terhadap kinerja TI. Menurut Duysters dan Hagedoorn (2000), menemukan hubungan positif dan signifikan antara spesialisasi teknologi perusahaan terhadap kinerja. Menurut Hajiha dan Azizi (2011), teknologi informasi merupakan faktor yang berpengaruh positif terhadap keselarasan SIA. Teknologi Informasi (TI) secara signifikan dikatakan membantu UKM dalam menyediakan infrastruktur yang diperlukan untuk menyediakan informasi yang tepat (Ghobakhloo et al. 2012). Al-eqab dan Ismail (2011), menyatakan adanya hubungan positif antara kecanggihan teknologi dengan desain sistem informasi akuntansi. Teknologi informasi memiliki pengaruh positif pada laporan dan data sistem akuntansi (Sarokolaei et al., 2012). Menurut Ismail dan King (2007), perusahaan yang memiliki kecanggihan teknologi informasi akan memiliki tingkat keselarasan sistem informasi akuntansi yang baik dibandingkan dengan perusahaan yang tidak menggunakan teknologi informasi.
29
Berdasarkan penjelasan diatas yang telah didukung oleh beberapa penelitian sebelumnya, maka rumusan hipotesis yang digunakan adalah: H1: Kecanggihan teknologi informasi berpengauh positif pada kinerja individu Unit Simpan Pinjam Koperasi di Kabupaten Gianyar. 2.3.2 Pengaruh Partisipasi Manajemen (X2) terhadap Kinerja Individu (Y) Hajiha dan Azizi (2011) mengatakan, dukungan dari manajemen merupakan faktor efektif yang berpengaruh kepada kinerja. Partisipasi manajemen dapat mendorong dan mempengaruhi pengguna untuk mengembangkan perilaku positif yang akan meningkatkan efektivitas dan kinerja UKM (Ismail dan King, 2007). Komara (2005), menemukan keterlibatan pemakai sistem, ukuran organisasi, dukungan manajemen, dan formalisasi pengembangan sistem berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Al-eqab dan Ismail (2011), menemukan adanya hubungan positif antara kecanggihan manajemen dengan sistem informasi akuntansi. Almilia dan Briliantein (2007) menyatakan terdapat hubungan positif antara dukungan manajemen dalam proses pengembangan kinerja sistem informasi akuntansi. Menurut Ghobakhloo et al. (2012), dalam UKM partisipasi manajemen puncak berpengaruh secara langsung terhadap jalannya keputusan dan kinerja investasi. Menurut Susilatri dkk. (2010), menemukan adanya pengaruh positif antara dukungan manajemen terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Berdasarkan penjelasan diatas yang telah didukung oleh beberapa penelitian sebelumnya, maka rumusan hipotesis yang digunakan adalah: H2 : Partisipasi manajemen berpengaruh positif pada kinerja individu Unit Simpan Pinjam Koperasi di Kabupaten Gianyar.
30
2.3.3 Pengaruh Kemampuan Teknik Pemakai Sistem Informasi Akuntansi (X3) terhadap Kinerja Individu (Y) Kusumastuti dan Irwandi (2012) mengatakan, partisipasi pemakai dalam pengembangan sistem informasi akan memberikan dampak positif terhadap organisasi dan memberikan keuntungan ekonomis. Amilia dan Briliantein (2007), menyatakan bahwa terdapat hubungan positif antara kemampuan teknik personal sistem informasi akuntansi dengan kinerja sistem informasi akuntansi. Menurut Hajiha dan Azizi (2011), partisipasi pengguna dalam pengembangan sistem merupakan faktor efektif yang berpengaruh kepada kinerja. Kecanggihan fungsional pengguna memiliki pengaruh positif terhadap sistem informasi akuntansi (Al-eqab dan Ismail, 2011). Berdasarkan penjelasan diatas yang telah didukung oleh beberapa penelitian sebelumnya, maka rumusan hipotesis yang digunakan adalah: H3 : Kemampuan teknik pemakai sistem informasi akuntansi berpengaruh positif pada kinerja individu Unit Simpan Pinjam Koperasi di Kabupaten Gianyar.
31