BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1
Landasan Teori 2.1.1
Pengertian Sistem Setiap sistem akan lebih dapat dipahami jika sebagai suatu
keseluruhan yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan. Dengan adanya sistem maka kegiatan operasional perusahaan diharapkan dapat berjalan lancar dan terkoodinir sehingga dapat mencapai hasil yang diharapkan. menurut Zaki Baridwan (1992 :3) suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang disusun sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama suatu perusahaan. Sistem menurut Mulyadi ( 2003 : 14 ) adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. Setiap perusahaan baik itu perusahaan jasa maupun perusahaan dagang dalam kegiatan operasionalnya selalu berusaha untuk memberikan pelayanan yang optimal kepada setiap pelanggannya, dan untuk menunjang kegiatan operasi perusahaan sehingga dapat menghasilkan informasi yang layak guna dan memudahkan perusahaan dalam pengambilan keputusan, maka diperlukan adanya suatu sistem yang memadai. Dari pengertian diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa sistem dibuat untuk memberikan informasi yang dapat bermanfaat bagi yang
8
memerlukannya, baik dari pihak intern maupun pihak eksterm perusahaan. Dengan adanya sistem, operasional perusahaan diharapkan dapat terkoodinasi sehingga dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasional perusahaan. Menurut Zaki Baridwan (1992:4) sistem akuntansi adalah formulir catatan persediaan yang dipergunakan untuk mengolah data mengenai usaha suatu kesatuan ekonomi dengan tujuan untuk menghasilkan umpan baik dalam bentuk laporan-laporan yang diperlukan oleh manajemen untuk mengawasi usaha. Menurut Mulyadi (2001 :3) sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan pengelolaan perusahaan. Dari beberapa defisi sistem akuntansi tersebut, unsur suatu sistem akuntansi pokok adalah formulir , catatan yang terdiri dari jurnal, buku besar dan buku pembantu, serta laporan. 2.1.3
Pengertian Penjualan Pengertian
penjualan
menurut
Chairul
Marom
(2002;28)
perusahaan dagang menyatakan bahwa penjualan artinya penjualan barang dagangan sebagai usaha pokok perusahaan yang biasanya dilakukan secara teratur. penjualan adalah proses dimana sang penjual memuaskan segala kebutuhan dan keinginan pembeli agar dicapai manfaat baik bagi sang penjual
maupun
sang
pembeli
yang
berkelanjutan
dan
yang
menguntungkan kedua belah pihak. penjualan barang meliputi barang yang diproduksi perusahaan untuk dijual dan barang yang dibeli untuk dijual
9
kembali seperti barang dagang yang dibeli pengecer atau lainnya. Definisi penjualan menurut Mulyadi (2008:202), penjualan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh penjual dalam menjual barang atau jasa dengan harapan akan memperoleh laba dari adanya transaksi-transaksi tersebut dan penjualan dapat diartikan sebagai pegalihan atau pemindahan hak kepemilikan atas barang atau jasa dari pihak penjual ke pembeli. berdasarkan keduanya maka dapat disimpulkan bahwa penjualan, khususnya penjualan barang merupakan kegiatan menjual barang yang diproduksi sendiri atau dibeli dari pihak lain untuk dijual kembali kepada konsumen secara kredit maupun tunai. jenis secara umum penjualan pada dasarnya terdiri dari dua jenis yaitu penjualan tunai dan kredit. penjualan tunai terjadi apabila penyerahan barang atau jasa segera diikuti dengan pembayaran dari pembelian, sedangkan penjualan kredit ada tenggang waktu antara saat penyerahan barang atau jasa dalam penerimaan pembelian. kegiatan yang terdiri dari penjualan barang atau jasa, baik secara tunai maupun kredit. Sistem penjualan tunai dalam sistem akuntansi sistem penjualan tunai, pembeli diharuskan membayar barang sebelum barang tersebut diserahkan pada pembeli. Menurut Mulyadi (2001: 455) sistem penjualan tunai dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mewajibkan pembeli melakukan pembayaran harga barang terlebih dahulu sebelum barang diserahkan oleh perusahaan pada pembeli.
10
2.1.4
Pengertian Ekspor Menurut Amir MS (200 :111) pengertian ekspor
adalah
perdagangan dengan mengeluarkan barang dari dalam ke luar pabean indonesia dengan memenuhi ketentuan-ketentuan berlaku. menurut Handani (2003;19) secara garis besar, pengertian ekspor adalah kegiatan mengeluarkan barang dari daerah pabean indonesia Ekspor adalah
ke luar negeri.
proses transportasi barang atau komoditas dari suatu
negara ke negara lain secara legal, umumnya dalam proses perdagangan. Proses ekspor pada umumnya adalah tindakan untuk mengeluarkan barang atau komoditas dari dalam negeri untuk memasukannya ke negara lain. Ekspor barang secara besar umumnya membutuhkan campur tangan bea cukai di negara pengirim maupun penerima. Ekspor adalah bagian penting dari perdagangan internasional, lawannya adalah impor. Ekspor merupakan aktivitas atau proses atau kegiatan mengeluarkan barang dari daerah pabean sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Dimana Wilayah Republik Indonesia yang meliputi wilayah darat , laut dan udara serta tempat-tempat di Zona Economy Exclusive (ZEE) Ekspor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain. proses ini seringkali digunakan oleh perusahaan dengan skala bisnis kecil sampai menengah sebagai strategi utama untuk bersaing di tingkat internasioanal. strategi ekspor digunakan karena risiko lebih rendah, modal lebih kecil dan lebih mudah bila dibandingkan dengan strategi lainnya. strategi lainnya misalnnya franchise dan akuisisi. Tujuan, ekspor dan impor, kegiatan perdagangan
11
international melibatkan minimal dua pihak, yaitu eksportir dan importir. pengertian ekspor dan pengertian impor menurut para ahli telah mendefinisikan
yang telah disimpulkan dimana ekspor dan impor
memiliki keuntungan dan kerugian masing-masing dan ekspor dan impor juga sangat bermanfaat bagi pertumbuhan ekonomi, dilihat dari tujuan ekspor dan impor tersebut, untuk mengetahui ekspor dan impor . Eksportir adalah untuk memperoleh keuntungan. harga barangbarang yang diekspor tersebut di luar negeri lebih mahal dibandingkan dengan dalam di dalam negeri. jika tidak lebih mahal eksportir tidak tertarik untuk mengekspor barang yang bersangkutan. Tanpa kondisi itu, kegiatan ekspor tidak akan menghasilkan keuntungan. dengan adanya ekspor, pemerintah memperoleh pendapatan berupa devisa. semakin banyak ekspor semakin besar devisa yang diperoleh negara. banyak faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan ekspor suatu negara. faktor-faktor tersebut ada yang berasal dan dalam negeri maupun keadaan di luar negeri. Untuk mengembangkan ekspor, perusahaan dapat menerapkan kebijakan-kebijakan, menambah macam barang ekspor, memberi fasilitas kepada produsen barang ekspor, mengendalikan harga produk ekspor di dalam negeri, menciptakan iklim usaha yang kondusif, menjaga kestabilan barang pembuatan perjanjian dagang internasional, peningkatan promosi dagang di luar negeri. impor adalah lembaga yang membeli barang dan luar negeri untuk dijual lagi di dalam negeri. kegiatan ini disebut dengan impor
dan orang atau lembaga yang
melakukan impor disebut importer. Importer melakukan kegiatan impor
12
karena menginginkan laba. kegiatan impor dilakukan jika harga barang yang bersangkutan di luar negeri lebih murah. kegiatan impor mempunyai dampak positif dan negatif terhadap perekonomian dan masyarakat untuk melindungi produsen di dalam negeri, biasanya suatu negara membatasi jumlah kota impor. selain untuk melindungi produsen dalam negeri pembatasan impor juga mempunyai dampak yang lebih luas terhadap perekonomian suatu negara.
13