11
BAB II INDUSTRI ANALISIS
2.1.
Industri Analisis Industri analisis akan membantu sebuah perusahaan untuk menentukan potensi bisnis yang harus di ekstrak ke dalam produk mereka. Dalam suatu business model creation, salah satu pendekatan yang paling utama yaitu dengan menjabarkan industri dari perusahaan dan memberikan analisis dari trend yang nantinya akan mempengaruhi industri dalam perspektif yang lebih luas. (Barringer 2009,103). Dikutip juga dari GAPMMI; 2015, Industri makanan memiliki peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Sebagai negara dengan populasi terbesar ke empat di dunia serta pertumbuhan kelas menengah yang tinggi, pasar makanan dan minuman Indonesia sangat menjanjikan. FISH HOUSE merupakan bagian dari subsektor dari Industri kreatif, yaitu industri kuliner. Industri kuliner merupakan industri yang tumbuh secara pesat dimana di tahun 2015 pemerintah menetapkan sebagai suksektor ke 15 dari Industri kreatif karena kuliner memberikan kontribusi yang sangat berpotensi bagi perkembangan perekonomian kreatif (bisnis.com). Mengutip dari Islam & Ullah (2010) beberapa identifikasi faktorfaktor yang berhubungan dengan preferensi konsumen produk makanan cepat saji menunjukkan bahwa kualitas; rasa; kebersihan dan kesehatan;
12
aksesibilitas; salesmanship dan dekorasi; lemak dan kolesterol; self service dapat mempengaruhi pilihan konsumsi makanan cepat saji. Hal ini dipertegas oleh penelitian Thakkar & Thatte (2014) bahwa konsumen mementingkan berbagai faktor seperti kualitas makanan, tata letak, fasilitas, kualitas layanan, kecepatan dan kebersihan.
2.2.
Restoran Cepat Saji Restoran siap saji atau fast food restaurant adalah restoran yang menyediakan makanan dengan cepat begitu makanan dipesan. Makanan yang disajikan disiapkan untuk dapat segera disajikan. Bisa dengan cara dipanaskan, sehingga tidak membutuhkan proses yang rumit. Biasanya produknya berupa sandwich, burger, pizza, fried chicken, french fries, chicken nuggets, fish and chips, ice cream dan sejenisnya (Jurnal Generic).
2.3.
Definisi dan Manfaat Ikan Ikan, didefinisikan secara umum sebagai hewan yang hidup di air, bertulang belakang, poikiloterm, bergerak dengan menggunakan sirip, bernafas dengan insang, dan memiliki gurat sisi (linea lateralis) sebagai organ keseimbangannya. Namun apabila kita mengacu kepada undang-undang 31 tahun 2004 tentang perikanan sebagaimana telah diubah dalam undangundang 45 tahun 2009, maka definisi ikan yang dimaksud menjadi berbeda dan luas cakupannya. Menurut Pasal 1 Undang-Undang 45 tahun 2009, ikan
13
adalah segala jenis organisme yang seluruh atau sebagian dari siklus hidupnya berada di dalam lingkungan perairan. Bila dikelompokkan berdasarkan ekosistem, Ikan terdiri dari 2 jenis ikan yaitu: 1. Ikan air tawar Ikan air tawar adalah ikan yang menghabiskan sebagian atau seluruh hidupnya di air tawar, seperti sungai dan danau, dengan salinitas kurang dari 0,05%. Dalam banyak hal, lingkungan air tawar berbeda dengan lingkungan perairan laut dan yang paling membedakan adalah tingkat salinitasnya. 2. Ikan air laut Ikan laut dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang memiliki kadar garam yang lebih tinggi dibandingkan dengan kadar garam dalam cairan tubuhnya. Ikan laut mempunyai cairan tubuh berkadar garam lebih rendah dibandingkan kadar garam di lingkungannya.
Ikan laut lebih unggul dibanding ikan air tawar, terutama karena kandungan mineralnya yang tinggi. Selain itu, menurut Wied Harry Apriadji, konsultan gizi dan pakar kuliner sehat alami, serta penulis buku-buku nutrisi dan masakan sehat alami, kandungan lemak ikan laut pun lebih rendah dengan rasa gurih yang lebih pas. Selain itu juga, sejumlah peneliti di University of Quebec yang diketuai oleh Philibert Aline tahun 2006 mengungkap bahwa kandungan omega-3 yang tinggi pada ikan laut berperan positif untuk menaikkan jumlah EPA dan DHA yang baik untuk perkembangan otak.
14
4 bahan baku ikan air laut yang dipilih FISH HOUSE yaitu ikan Salmon, ikan Tenggiri, ikan Gindara, dan ikan John Dory, dikarenakan bahan baku tersebut lebih mudah untuk didapatkan dimana bahan baku tersebut memiliki ketersediaan yang cukup banyak di pasaran dan tekstur ikan yang mudah untuk diolah. Berikut tabel kandungan Gizi dari ikan-ikan tersebut: Kandungan Gizi per 100 gram Jenis Ikan
Kalori
Protein
Lemak
Kolesterol
Zat Besi
(gr)
(gr)
(mg)
(mg)
Ikan Salmon
116
19,9
3,45
52
0,77
Ikan Tenggiri
112
21,4
2,3
33
0,9
Ikan Gindara
95
21
1
43
0,5
Ikan John Dory
95
21
1
24
0
Tabel 1.1. Kandungan Gizi Bahan Baku FISH HOUSE (Sumber: nutritiondata.self.com)
Berikut adalah manfaat yang lebih rinci dari jenis-jenis ikan yang FISH HOUSE gunakan : 1. Ikan Salmon Ikan Salmon atau di Indonesia disebut ikan salem adalah sejenis ikan laut dari famili Salmonidae. Ikan lain yang satu famili dengan salmon adalah ikan Trout. Perbedaannya adalah pada migrasi hidup salmon
15
dibandingkan dengan ikan trout yang menetap. Berikut adalah kelebihan dari mengkonsumsi jenis ikan ini: ¾ Menjaga kesehatan jantung ¾ Mengurangi resiko stroke ¾ Sumber energi ¾ Mengatur metabolisme tubuh ¾ Membentuk sel darah merah dan sel darah putih ¾ Menstabilkan gula dalam darah 2. Ikan Tenggiri Ikan ini adalah kerabat dekat tuna, tongkol, mackerel, dan kembung. Tenggiri banyak disenangi orang, diperdagangkan dalam bentuk segar, karena didalam daging ikan ini terdapat kandungan Nutrisi yang sangat baik untuk pertumbuhan. Berikut beberapa manfaat dari mengkonsumsi ikan Tenggiri: ¾ Untuk gangguan saluran kencing ¾ Meningkatkan kesehatan otak ¾ Menurunkan resiko penyakit kanker ¾ Menurukan resiko penyakit kardiovaskular ¾ Menurunkan depresi ¾ Menyembuhkan penyakit kulit 3. Ikan Gindara Ikan gindara sendiri merupakan salah satu jenis ikan laut atau air asin yang mirip seperti ikan tongkol. Namun ikan gindara di alam bebas
16
mampu mencapai berat hingga 50 kg lebih. Ikan ini juga dikenal dengan istilah ikan setan, karena warna dan bentuknya yang terkesan menyeramkan. Selain itu ikan ini juga memiliki sisik yang berwarna hitam dan tajam. Berikut adalah manfaat dari mengkonsumi ikan ini : ¾ Meningkatkan fungsi kekebalan tubuh ¾ Memberikan perlindungan dari kanker ¾ Menyembuhkan tifus dan demam berdarah ¾ Mengandung lemak tak jenuh ¾ Mengandung DHA ¾ Mengandung Omega 3 ¾ Mencairkan dan menguraikan lemak 4. Ikan John Dory Ikan John Dory berasal dari laut dalam Australia Selatan. Banyak dijual di pasar swalayan besar dalam bentuk fillet (potongan daging). Ikan ini badannya memiliki totol hitam di tengah berwarna kekuningan dengan sirip-sirip tajam. Dagingnya berwarna putih, lembut dan gurih rasanya. Berikut adalah manfaat yang didapat setelah mengkonsumsi : ¾ Membantu menurunkan tekanan darah ¾ Kesehatan untuk mata, jantung, pencernaan, dan otot ¾ Meningkatkan kecerdasan anak
17
2.4.
Health Paradigm Melihat dari latar belakang dan trend masyarakat yang baru, dimana dengan mobilitas yang tinggi, masyarakat ingin sesuatu yang baru dan mulai untuk hidup sehat, FISH HOUSE hadir untuk memberikan warna baru bagi restoran siap saji dimana produk FISH HOUSE merupakan produk yang sehat dengan cara pengolahan yang baru yaitu dengan menggunakan airfyer, dimana kualitas rasa tetap terjaga tanpa mengurangi kandungan gizi dari bahan baku. FISH HOUSE ingin menjadi promotor hidup sehat melalui makanan sehat, dan mengarahkan masyarakat untuk memulai hidup sehat untuk kehidupan yang lebih baik di masa mendatang.
2.5.
Analisa Questionnaire 1. Apa jenis kelamin Anda?
Gambar 2.1. Pie Chart Jenis Kelamin Responden
18
Dari hasil kuesioner yang disebarkan sebanyak 57% adalah berjenis kelamin wanita dan sisanya adalah Pria
2. Berapakah umur Anda?
Gambar 2.2. Pie Chart Umur Responden
Target pasar FISH HOUSE yaitu untuk semua kalangan umur, tetapi hasil dari kuisioner ini menghasilkan 39% responden memiliki umut 23-28 Tahun dan berikutnya 32% berumur >28 Tahun.
19
3. Apakah pekerjaan Anda?
Gambar 2.3. Pie Chart Pekerjaan Responden
Pekerjaan responden yang mendominasi disekitar daerah Mall Senayan City yaitu Karyawan Swasta (38%), Pelajar (22%), Pengusaha (19%), Ibu Rumah Tangga (12%), dan Profesional (pengacara, dokter, etc) sebanyak 9%.
20
4. Berapakah pendapatan Anda per bulan?
Gambar 2.4. Pie Chart Pendapatan per Bulan Responden
Dari hasil ini, menguatkan bahwa responden sesuai dengan target pasar FISH HOUSE dengan tingkat penghasilan mayoritas sebesar 41% dengan penghasilan sebesar Rp 6.000.000,00 – Rp 10.000.000,00, disusul dengan terbanyak ke dua sebesar 31% dengan penghasilan yang lebih besar dari Rp 10.000.000,00.
21
5. Berapakah jumlah uang yang anda rela keluarkan untuk sekali menyantap produk makanan sehat full set (beserta minuman) ?
Gambar 2.5. Pie Chart Pengeluaran Responden menyantap produk makanan sehat
Dari hasil yang didapatkan, mayoritas responden rela untuk mengeluarkan uang pada kisaran Rp 70.000,00 sampai Rp 90.000,00 sebesar 73%, disusul dengan Rp 90.000,00 sampai Rp 110.000,00 sebesar 16%. Dari data diatas dapat digunakan oleh FISH HOUSE dalam menentukan harga jual produk.
22
6. Seberapa seringkah Anda membeli makanan di Mall?
Gambar 2.6. Pie Chart seberapa sering Responden membeli makanan di mall
Dari hasil survei sebesar 40% responden sering membeli makanan di mall, yang membuat semakin optimis, dikarenakan responden memiliki tingkat konsumtif yang tinggi dalam hal membeli makanan. Hasil ini juga akan dihubungkan dengan estimasi tingkat penjualan produk.
23
7. Berapakah total pengeluaran anda untuk satu kali makan & minum di luar, khususnya di mall?
Gambar 2.7. Pie Chart total pengeluaran Responden satu kali makan & minum di mall
Dilihat dari total pengeluaran untuk makanan dan minuman, mayoritas sebanyak 47 responden (47%) pada range >Rp 50.000, 30 responden (30%) pada range Rp 25.000 – Rp 50.000, dan 23 responden (23%) pada range
24
8. Apa saja hal yang menjadi pertimbangan Anda dalam memilih / membeli makanan? (Isi dengan urutan 1-5 , angka 5 = paling penting)
Pertanyaan diatas ditujukan untuk melihat apa tanggapan pasar tentang hal-hal yang dianggap paling penting atau apa yang mendasari motif seseorang dalam membeli sebuah hidangan makanan. Adapun, penulis membatasi pilihan menjadi 5 kriteria, karena 5 kriteria yang telah didapatkan dari hasil interview ini adalah yang paling sering dilontarkan dan yang dianggap paling mewakili, sehingga Rasa, Harga, Porsi, Tingkat Kesehatan, dan Kecepatan dijadikan 5 aspek penilaian. Metode survei ini ditujukan untuk meilhat manakah yang menjadi hal kritikal saat konsumen melihat 5 aspek tersebut, sehingga dapat memberikan insight bagi FISH HOUSE.
Gambar 2.8. Pie Chart pertimbangan Responden memilih makanan
25
Dari hasil survei tentang hal apa saja yang menjadi pertimbangan utama seseorang dalam membeli sebuah hidangan makanan menyatakan bahwa Rasa merupakah hal paling utama, yang berarti bahwa mayoritas responden memilih rasa sebagai sebuah faktor yang dapat menentukan motif pembelian yang mereka lakukan. Oleh sebab itu RASA (23%) dapat dijadikan prioritas utama FISH HOUSE. Selain Rasa, HARGA (21%) juga dirasa cukup penting oleh para responden karena harga makanan menempati peringkat kedua setelah rasa. Peringkat FISH HOUSE yang didapatkan oleh tingkat kesehatan juga tidak jauh berbeda dengan peringkat rasa dan harga. Jadi, dapat disimpulkan selain rasa yang unik, berbeda, dan juga enak, juga tidak boleh lengah dalam memperhatikan pricing yang sesuai dengan apa yang ditawarkan, karena harga merupakan hal yang krusial dan TINGKAT KESEHATAN pada produk makanan FISH HOUSE, karena sekarang ini konsumen sangat mementingkan kesehatan dalam memilih suatu makanan, dilihat dari bahan baku yang digunakan ataupun cara pengolahan suatu produk makanan dibuat, maka dari itu FISH HOUSE akan memerhatikan bahan baku yang digunakan dan cara mengolah makanan yang akan dibuat. Posisi keempat tentang faktor yang mempengaruhi pembelian adalah PORSI (19%). Seperti apa yang telah dibahas sebelumnya, sebuah hidangan dikatakan mahal atau tidak sangatlah relatif dengan porsi dan kualitas dari produk yang dihidangkan, bila produk berkualitas yang dihidangkan dalam porsi atau takaran yang cukup besar, maka hidangan
26
tersebut dapat dikatakan relatif murah jika memberikan jumlah yang lebih banyak dibandingkan dengan kompetitor atau makanan sejenis lainnya, karena dalam menentukan mahal atau murah, seseorang pasti melakukan benchmarking / membanding-bandingkan value yang akan didapat dari produk yang akan ditawarkan dengan produk lainnya yang setara. Di posisi kelima, diduduki oleh KECEPATAN PENYAJIAN, jadi selain faktor-faktor diatas, kecepatan penyajian juga cukup penting bagi para konsumen yang memiliki waktu yang cukup terbatas dalam menikmati santapan mereka. Berdasarkan data tersebut, FISH HOUSE perlu memperhatikan ketepatan dan kecepatan waktu sesuai dengan apa yang dijanjikan oleh restoran fast food. Jadi yang harus menjadi fokus FISH HOUSE untuk saat ini adalah 3 hal utama yaitu mengenai RASA, HARGA, dan TINGKAT KESEHATAN. Perlu dilakukan research dan development lebih lanjut lagi dengan bantuan chef untuk menemukan bumbu rahasia yang menjadi kunci utama dari food and beverage industry yang rentan terhadap peniruan produk sejenis.
9. Apa jenis makanan yang paling sering anda konsumsi di mall? Pertanyaan diatas diatanyakan dengan tujuan untuk mengetahui tanggapan pasar makanan apa yang paling sering mereka konsumsi di mall. Pertanyaan ini juga sangat membantu FISH HOUSE untuk dapat menentukan menu yang akan ditawarkan FISH HOUSE kepada
27
konsumen. Dari hasil survei yang telah dilakukan, berikut hasil survei tersebut
Gambar 2.9. Pie Chart jenis makanan yang paling sering Responden konsumsi di mall
Dari hasil survei diatas, didapatkan hasil dari responden bahwa ketika mereka membeli makanan di mall mereka paling sering membeli makanan barat yaitu sebanyak 55% responden memilih makanan tersebut, pada peringkat kedua 19% responden memilih membeli makanan Asia, pada peringkat ketiga yang tidak terpaut jauh dengan makanan Asia yaitu sebanyak 17% responden memilih makanan Indonesia, dan dapat disimpulkan bahwa konsumen sangat sering membeli 3 jenis makanan tersebut yaitu makanan Barat, Asia, dan Indonesia. Dari hasil survei tersebut dapat disimpulkan menu apa yang kedepannya FISH HOUSE
28
akan tawarkan kepada konsumen, misalnya Ikan masak saus Padang yang merupakan
ciri
khas
makanan
Indonesia.
Dan
tidak
menutup
kemungkinan FISH HOUSE untuk selalu melakukan update baik produk maupun saus pada makanan yang akan ditawarkan kepada konsumen.
10. Menurut anda, apabila terdapat restoran cepat saji berbahan dasar ikan, apakah anda tertarik untuk mencoba produk tersebut? Sebelumnya pernah dilakukan survei bahwa hingga saat ini untuk jenis seafood yang disajikan dengan cara cepat saji masih sangat jarang dijumpai di Indonesia. FISH HOUSE bertujuan masuk ke dalam pasar yang terbilang blue ocean tersebut.
Gambar 2.10. Pie Chart ketertarikan Responden untuk mencoba restoran cepat saji berbahan dasar ikan
29
Dari hasil survei yang telah dilakukan, bahwa 77% responden sangat antusias apabila terdapat restoran cepat saji berbahan dasar ikan, dikarenakan mayoritas makanan cepat saji yang ada di Indonesia yaitu menggunakan bahan baku daging ayam atau sapi. Hal ini memungkinkan FISH HOUSE sebagai trendsetter makanan cepat saji ikan.
11. Kapan waktu yang tepat untuk mengkonsumsi hidangan ikan?
Gambar 2.11. Pie Chart waktu yang tepat untuk mengkonsumsi hidangan ikan
Dari hasil diatas, didapati bahwa waktu yang cocok untuk menyantap jenis makanan FISH HOUSE adalah pada siang hari sebanyak 40% dan malam hari sebesar 33%.
30
12. Opsi apa yang akan anda pilih untuk dihidangkan pada restoran cepat saji berbahan baku ikan? Pertanyaan ini ditujukan untuk memberikan kepastian bahwa makanan seafood apa yang responden sukai cara penyajiannya, yakni digoreng, di-steamed, atau di-grilled.
Gambar 2.12. Pie Chart cara penyajian yang dipilih Responden
53% responden menyatakan bahwa mereka menyukai hidangan ikan yang digoreng, sedangkan 31% menyukai hidangan ikan yang digrilled dan 16% menyukai hidangan ikan yang di-steamed. Adapun alasan responden yang memilih digoreng adalah lebih mudah dimakan dan lebih gurih, crispy dan cepat dalam penyajiannya. Beberapa responden yang menjawab di-grilled menyatakan bahwa makanan yang dipanggang akan lebih sehat, dan sebagian lagi menyatakan memang menyukai makanan
31
yang di-grilled. Dan beberapa responden juga menjawab di-steamed menyatakan bahwa makanan yang di-steamed akan lebih sehat dibandingkan digoreng ataupun dipanggang, walaupun rasa yang telah diolah tidak lebih enak daripada digoreng dan dipanggang, tetapi dengan di-steamed tidak menghilangkan gizi yang ada pada ikan tersebut.
13. Apabila ada produk ikan yang di panggang, jenis ikan apakah yang paling anda sukai ?
Gambar 2.13. Pie Chart jenis ikan yang Responden sukai apabila cara penyajian di panggang
Dari hasil survei didapatkan Salmon menempati tempat pertama sebesar 27%, dengan ikan tenggiri dan dory sebanyak masing-masing
32
25%, dan ikan gindara sebanyak 23%. Hasil ini tentunya akan menjadi acuan dalam menentukan estimasi angka penjualan tiap produknya.
14. Apabila ada produk ikan yang di kukus / steamed, jenis ikan apakah yang paling anda sukai ?
Gambar 2.14. Pie Chart jenis ikan yang Responden sukai apabila cara penyajian di kukus
Dari hasil survei didapati ikan tenggiri menempati tempat pertama sebesar 28%, dengan ikan dori dan gindara sebanyak masing-masing 26% dan 25%, pada posisi terakhir ditempati oleh ikan Salom sebanyak 21%. Hasil ini tentunya akan menjadi acuan dalam menentukan estimasi angka penjualan tiap produknya.
33
15. Apabila ada produk ikan yang di air fried, jenis ikan apakah yang paling anda sukai ?
Gambar 2.15. Pie Chart jenis ikan yang Responden sukai apabila cara penyajian di air fried
Dari hasil survei mayoritas responden memilih ikan dory (33%), disusul dengan ikan salmon dan ikan gindara yang mempunyai hasil yang sama yakni 24%, dan ikan tenggiri di posisi terakhir sebanyak 19%.
16. Apakah jenis seafood yang anda sukai? (Urutkan dengan angka 1-5, mulai dari nomor 1 yang paling anda sukai) Pertanyaan berikut bertujuan untuk mengurutkan bahan baku makanan (seafood) manakah yang paling disukai responden. Selain untuk mengurutkan mana yang disukai, survei ini dapat membantu FISH
34
HOUSE untuk melakukan update menu yang nanti ke depannya akan ditambah dengan bahan baku lainnya. FISH HOUSE juga nantinya dapat menentukan pilihan seafood apa yang dapat dimasukkan dalam paket makanan nantinya.
Gambar 2.16. Pie Chart jenis seafood yang Responden sukai
Dari hasil survei, urutan pertama jenis seafood yang paling disukai ternyata adalah ikan (33%), dan urutan kedua adalah udang disusul dengan cumi (20%), kepiting (17%), dan kerang (4%). Karena 3 makanan yang paling utama dipilih adalah ikan, udang dan cumi, FISH HOUSE berencana untuk mengeluarkan produk ikan terlebih dahulu. Pertanyaan satu ini tentu memberikan insight yang cukup berarti dalam menentukan makanan apakah yang akan dijadikan menu utama / andalan yang juga sebagai landasan dalam pengembangan bisnis ke depannya.
35
17. Hidangan apa yang paling cocok disajikan dengan ikan? Pertanyaan diatas bertujuan untuk menentukan jenis makanan karbohidrat apa yang akan dihidangkan dengan ikan, tiga jenis makanan karbohidrat yang memungkinkan untuk disajikan yaitu: nasi, french fries, dan mashed potato. Berikut hasil survei:
Gambar 2.17. Pie Chart hidangan yang paling cocok disajikan dengan ikan
Data diatas menunjukkan 53% dari 100% total jumlah responden memilih nasi sebagai pendamping hidangan laut. Urutan kedua, french fries dengan 26% responden dan sisanya 26% responden memilih mashed potato. Ini dapat memperfokus jenis makanan karbohidrat yang akan dihidangkan, dan yang terpenting sesuai dengan target pasar.
36
18. Sauce apa yang paling cocok dihidangkan dengan hidangan ikan? Pertanyaan berikut untuk mengetahui kesukaan konsumen terhadap sauce yang akan dihidangkan bersama makanan laut. Terdapat 5 pilihan sauce yaitu: BBQ Sauce, Mushroom Sauce, Mayonnaise, Thai Sauce, dan Tar-tar Sauce. Kelima sauce tersebut merupakan sauce yang sering dijumpai saat anda menikmati hidangan laut. FISH HOUSE ingin lebih fokus sehingga akan mengeliminasi keempat sauce tersebut menjadi dua pilihan. Dua pilihan dihasilkan dari survei ini diharapkan mampu merepresentasikan selera dari target pasar. Berikut grafik hasil survei:
Gambar 2.18. Pie Chart sauce yang paling cocok dihidangkan dengan ikan
37
Dari total 100 responden sebanyak 31% memilih Tar-tar Sauce yang paling cocok untuk disajikan dengan hidangan ikan. Pada urutan kedua sebanyak 28% responden menjawab Thai Sauce. Berikutnya 21% responden memilih Mushroom Sauce dan sisa 12% dan 8% responden menjawab
BBQ
Sauce
dan
Mayonnaise.
Dapat
disimpulkan,
kecenderungan target pasar lebih menyukai Tar-tar Sauce, Thai Sauce, dan Mushroom Sauce sebagai teman dalam menikmati hidangan ikan.
19. Menurut Anda apakah Infused Water cocok sebagai pelengkap minuman ketika sedang menghidangi ikan?
Gambar 2.19. Pie Chart apakah Infused Water cocok sebagai pelengkap minuman
38
Infused water merupakan air mineral yang disajikan dengan buahbuahan utuh yang segar ataupun sayuran yang segar ditambah dengan daun mint untuk menambah kesegaran dalam minuman. Hasil survei menghasilkan 77% responden mengatakan infused water cocok dijadikan pelengkap minuman ketika sedang menghidangi ikan.
20. Apakah design booth dan pramusaji yang unik dapat menarik perhatian anda untuk datang dan mencoba hidangan?
Gambar 2.20. Pie Chart design booth dan pramusaji yang unik dapat menarik perhatian Responden
Pertanyaan ini diajukan untuk memperkuat strategi yang ingin memberikan tampilan unik pada outlet dan pramusaji guna menarik para konsumen dan memberikan tampilan beda dengan outlet lainnya. Setelah
39
melakukan penarikan data dari para responden, sekitar 71% mengatakan ya atau dengan kata lain mereka akan lebih mempertimbangkan untuk membeli makanan dari tempat yang memiliki desain unik baik outlet maupun pramusajinya. Tentunya dari hasil yang didapat, semakin lebih yakin untuk menggunakan desain-desain yang unik sehingga para konsumen tertarik untuk mencoba produk yang dijual. Hal ini juga menjadi sebuah competitive advantage dibandingkan outlet-outlet lainnya yang umumnya tidak menggunakan desain apa-apa. Hal ini pula perlu diaplikasikan karena kebanyakan konsumen melakukan pembelian dengan pertimbangan desain dan tingkat keramaian dari outlet, seperti yang telah dilakukan BreadTalk dimana mereka sengaja hanya membuat 1 line antrian agar terlihat ramai dan konsumen lainnya akan tergoda untuk mencicipi makanan yang akan dijual. Strategi tersebut yang nantinya akan diaplikasikan pada outlet ketika sudah mulai berjualan, sehingga dengan desain yang unik dan antrian yang terlihat panjang FISH HOUSE yakin dapat bersaing dengan para kompetitor.
21. Apakah keramahan pelayanan dan penguasaan tentang produk yang dijual penting bagi Anda?
40
Gambar 2.21. Pie Chart pentingkah keramahan pelayanan dan penguasaan tentang produk yang dijual
Dari
hasil
survei
mengatakan
sebanyak
68%
responden
mengatakan bahwa keramahan pelayanan dan penguasaan tentang produk yang dijual sangatlah penting. Oleh karena itu FISH HOUSE akan melakukan training untuk karyawan yang bekerja agar memiliki SOP dalam melayani konsumen dan juga memiliki penguasaan tentang produk yang baik dalam menjelaskan produk kepada konsumen. Sehingga membuat konsumen merasakan kenyamanan dalam membeli produk di FISH HOUSE.
41
2.6.
Analisa SWOT Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats) adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian maka perencana strategis harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini (Rangkuti, 2006). Berikut merupakan tabel SWOT pada FISH HOUSE : Strengths 1. Kualitas (Rasa & Bahan Baku)
Weaknesses 1. Brand Image 2. Jumlah Outlet
2. Lokasi 3. Cara Pengolahan 4. Trendsetter healthy fast food Opportunities 1. Ikan masih menjadi salah satu favorit masyarakat Indonesia
Threats 1. Tingkat kompetitif restoran cepat saji sejenis 2. Kompetitor baru
42
2. Gaya hidup sehat 3. Program Pemerintah sebagai Negara Maritim 4. Kerja sama dengan Gojek Tabel 2.2. SWOT FISH HOUSE
SWOT merupakan salah satu cara untuk merumuskan strategi perusahaan, tujuan metode ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang paling signifikan, baik internal maupun eksternal, yang mempengaruhi perusahaan dan pangsa pasar. Penggunaan analisis SWOT sangat membantu untuk menyediakan ringkasan eksekutif tentang perusahaan secara cepat dan dapat membantu dalam pembuatan formulasi strategi. Analisis SWOT FISH HOUSE adalah, sebagai berikut :
2.5.1
Kekuatan (Strength) FISH HOUSE merupakan penyedia makanan cepat saji yang menggunakan ikan laut sebagai bahan utama dari hidangannya, karena ikan laut mempunyai kandungan nutrisi yang lebih baik dari jenis ikan air tawar. Konsep penggunaan ikan yang belum pernah ada sebelumnya, diyakini sebagai kekuatan untuk bersaing di pasaran. Ditambah dengan cara pengolahan yang unik, standar kualitas bahan baku yang tinggi, dan cita rasa yang lezat khas FISH HOUSE menjadikan produk ini akan unggul dan akan selalu diingat di pasar.
43
Dengan competitive advantage yang FISH HOUSE miliki, setelah konsumen mengkonsumsi produk, mereka akan selalu mengingat, melakukan repeat buying¸ dan bisa menjadi loyal customer (Experiental Value). Pemilihan lokasi FISH HOUSE juga diyakini sebagai kekuatan, dimana lokasi restoran pertama akan dibuka di Mall Senayan City. Lokasi ini dipilih karena letak nya yang strategis di tengah ibu kota Jakarta dengan daerah sekitarnya yang dikelilingi oleh perkantoran, universitas, dan perumahan sesuai dengan segmen pasar FISH HOUSE.
2.5.2
Kelemahan (Weakness) FISH HOUSE sebagai pendatang baru di bisnis makanan belum mempunyai brand image sebagai restoran cepat saji dibandingkan dengan kompetitor sejenisnya dan masih belum dikenal oleh masyarakat sekitar. Kelemahan dari FISH HOUSE selain itu adalah jumlah outlet belum sebanyak dengan kompetitor sejenisnya, dimana FISH HOUSE baru membuka satu outlet-nya di Mall Senayan City. Oleh karena itu harus dilakukan suatu brand awareness agar brand FISH HOUSE semakin dikenal dengan masyarakat sekitar. .
44
2.5.3
Peluang (Opportunities) Industri makanan menjadi sebuah pasar yang sangat menarik karena tidak dapat dipungkiri industri makanan akan selalu bertumbuh, karena merupakan kebutuhan pokok. Peningkatan tingkat kesibukan yang dihadapi oleh masyarakat perkotaan tentunya diiringi dengan pertumbuhan permintaan makanan cepat saji. Berdasarkan pada hasil riset BPS (Badan Pusat Statistik) konsumsi rata-rata per kapita seminggu untuk konsumsi Ikan masih diatas konsumsi rata-rata per kapita semingu untuk konsumsi daging ayam ataupun sapi, dapat disimpulkan masyarakat Indonesia lebih sering mengkonsumsi ikan sebagai bahan makanan sehari-hari dibandingkan daging ayam atau sapi. Selain itu perubahan gaya hidup dan kesadaran kesehatan akan mendukung permintaan makanan yang lebih sehat. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO, 2010), kenaikan tingkat obesitas di Indonesia dari 9,4% menjadi 32,4% pada tahun
2010
telah
menyebabkan
masyarakat
Indonesia
lebih
memperhatikan gaya hidup mereka dengan mengkonsumsi makanan serta minuman yang lebih sehat. Program pemerintah sebagai poros maritim juga dinilai sebagai peluang bagi FISH HOUSE, dimana tentunya sebagai bisnis yang menyajikan end product dari hasil laut, tentunya harga bahan baku akan lebih rendah.
45
Dengan hadirnya perusahaan Gojek yang menyediakan pesanan layanan antar, dinilai menjadi sebuah peluang bisnis bagi FISH HOUSE. Penggunaan aplikasi tersebut dapat memperluas jaringan penjualan sejauh 25 Kilometer dari area Mall Senayan City.
2.5.4
Ancaman (Threats) FISH HOUSE akan masuk dan bersaing di industri makanan cepat saji dimana industri ini memiliki tingkat kompetitif yang sangat tinggi. Dimana sudah banyak restoran cepat saji yang sudah lebih lama dibandingkan dengan FISH HOUSE, oleh karena itu, FISH HOUSE harus memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan para kompetitor yang sejalan dengan permintaan pasar. Yang menjadi ancaman selain tingkat kompetitif yaitu ancaman dari kompetitor baru, dikarenakan bisnis kuliner makanan ini sangat mudah ditiru oleh kompetitor baru dan untuk membangun usaha kuliner ini juga tidak memerlukan modal yang besar, dengan modal yang sedikit pun bisa membangun bisnis ini. Oleh karena itu FISH HOUSE harus memiliki keunikan sendiri agar konsumen tetap loyal dengan FISH HOUSE walaupun terdapat kompetitor baru sejenis.
46
2.6
Matriks SWOT Matriks SWOT adalah alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan. Matrik ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya (Rangkuti, 2006).
IFAS EFAS
Kekuatan (S)
Kelemahan (W)
(S1) Kualitas
(W1) Brand Image
(S2) Lokasi
(W2) Jumlah Outlet
(S3) Cara Pengolahan (S4) Trendsetter healthy fast food
Kesempatan (O)
Kesempatan-Kekuatan (SO)
Kesempatan-Kelemahan
(O1) Ikan menjadi
1. Memanfaatkan pola hidup sehat
(WO) sebagai
(O2) Gaya Hidup
masyarakat
Sehat
menghadirkan
(O3) Program
cepat saji berbahan dasar ikan.
yang
Pemerintah
(S4, O2)
dengan bekerja sama dengan
2.
Cara
dilakukan
HOUSE
yang
(O4) Gojek
mulai
oleh 1. FISH
favorit
Indonesia restoran
pengolahan
meminimalisir
untuk
restoran
sehat
mempunyai
dengan
penggunaan
Gojek
pasar.
pengolahan (steamed, air fried,
(W1,04)
gaya hidup sehat.
tentunya
brand
rendah,
image
sehingga
diharapkan
meningkatkan
minyak dan dengan tiga pilihan
grilled) sejalan dengan pola
baru,
dapat
penetrasi
2. Jumlah outlet yang hanya satu di Mall Senayan City,
47
maka kan dilakukan kerja
(S3,02) 3.
Pemilihan Senayan
lokasi City
di
juga
Mall dengan
bekerja sama dengan perusahaan
sama dengan Gojek untuk memperluas radius pasar. (W2,04)
Gojek. (S2,04) Ancaman (T) (T1) Tingkat
Kelemahan-Ancaman(W,T)
Kekuatan-Ancaman (ST) 1.
Menjadi trendsetter restoran
1. Dikarenakan FISH HOUSE
kompetitif restoran
sehat cepat saji dengan bahan
termasuk
restoran
baru,
cepat saji sejenis
baku ikan sebagai competitive
sehingga
brand
image
(T2) Kompetitor
advantage
belum
terbentuk
untuk
baru
sejenis
bersaing
(S4,T1)
memiliki tingkat kompetitif
2.
FISH
dari
kompetitor
HOUSE
mempunyai
yang
di
tinggi.
standar operasi dengan cara
dibutuhkan
pengolahan unik serta bahan
activity untuk
baku
dan
branding.
yang
(W1,T1)
berkualitas
mempunyai
produk
mempunyai rasa yang khas sehingga benak
akan
tertanam
konsumen,
di
sehingga
akan sulit bagi kompetitor baru untuk meniru bisnis model FISH HOUSE. (S1&S3,T2)
Tabel 2.3. SWOT MATRIX FISH HOUSE
pasar
yang
Sehingga marketing melakukan
48
2.7.
Analisis Persaingan Industri Analisa persaingan industri bertujuan untuk membantu perusahaan menetapkan strategi yang akan digunakan untuk memasuki dan memasarkan produk atau layanan kepada pasar yang tepat dan memiliki ketertarikan terhadap produk yang dihasilkan. Umumnya persaingan industri terbagi menjadi dua kelompok, direct dan indirect. Pada kelompok persaingan direct, FISH HOUSE dapat diposisikan sebagai bisnis di dalam pasar blue ocean, berdasarkan pada Tabel 1.1, Jumlah Fish Fast Food Outlet di Indonesia tahun 2006-2011. Sehingga dapat disimpulkan, FISH HOUSE menjadi satu-satunya restoran cepat saji yang menawarkan produk makanan sehat dengan bahan baku ikan dan cara pengolahan yang unik dan khas FISH HOUSE. Pada kelompok persaingan Indirect, FISH HOUSE melakukan pemetaan berdasarkan pada penyedia makanan cepat saji yang ada di Indonesia, khususnya Kota Jakarta, dengan variabel harga dan kualitas. FISH HOUSE menempati high price dan high quality, Berikut adalah pemetaan terhadap kompetitor FISH HOUSE :
49
Quality
(68.000)
BURGER
HOKBEN,
KING , CARLS
YOSHINOYA
JR
(50.000)
(55.000‐80.000)
CFC , TEXAS (30.000)
Low
Middle
High
Price
MCD , KFC,
Low
FISH HOUSE
Middle
High
Tabel 2.4. Kelompok Strategic FISH HOUSE
Cara FISH HOUSE bersaing dalam kompetisi yaitu dengan cara product
differentiation
karena
bahan
baku
kompetitor
kebanyakan
menggunakan bahan baku ayam atau sapi sedangkan FISH HOUSE menggunakan ikan, dan pada divisi marketing menggunakan strategi market penetration, dengan berbagai marketing activity yang bertujuan untuk meningkatkan brand awareness dan sustainability FISH HOUSE.
50
2.8.
Porter’s Five Forces Model
Gambar 2.22. Porter’s Five Forces Model (Sumber: Hooley et al, 2012)
Gambar diatas merupakan sebuah model untuk membantu memahami lingkungan kompetitif dari perusahaan yang dapat memberikan berbagai macam implikasi. Tujuan dari Porter’s Five Forces Model adalah untuk menyelidiki bagaimana sebuah perusahaan dapat mengembangkan peluang yang ada dan bagaimana sebuah perusahaan mengetahui cara untuk melindungi diri dari persaingan pasar dan lainnya. Sehingga, model ini berkaitan erat dengan kekuatan yang menentukan persaingan industri (Hooley et al,2012). Berikut lima paramater dalam Porter’s Five Forces Model yang mempengaruhi persaingan dalam suatu industri, antara lain:
51
2.8.1
Para Pelaku Lain (Rivalry Among Existing Competitors) - High Pelaku lain menerangkan siapa saja pesaing yang sudah ada di dalam industri ini dan bagaimana intensitas persaingan dari para pelaku yang sudah ada. Industri yang dimasuki oleh FISH HOUSE merupakan industri makanan, dimana persaingan dalam industri makanan tentu sangat tinggi, sehingga diperlukan keunggulan kompetitif dari produk FISH HOUSE yang tercermin di dalam model bisnisnya agar mampu bersaing. Pelaku lain yang merupakan pesaing FISH HOUSE ialah perusahaan yang menawarkan produk makanan cepat saji.
2.8.2
Para Pemasok (Bargaining Power of Suppliers) - High Para pemasok merupakan rantai yang membuat hubungan antara penjual dan pembeli terangkai, dalam bisnis ini dimana pemasok merupakan pelaku yang memberikan supply bahan baku kepada perusahaan. Dalam industri makanan terdapat keuntungan tersendiri dalam memilih pemasok. Pemasok bahan baku makanan untuk FISH HOUSE terbilang sangat banyak, sehingga tentunya hal ini memberikan keuntungan dari segi harga dan ketersediaan bahan baku.
52
2.8.3
Para Pembeli (Bargaining Power of Buyers) - High Para pembeli merupakan pelaku yang dapat menekan dan menjadi penentu harga dalam pasar. Dalam bisnis kuliner, para pembeli
mempunyai
kesempatan
yang
tidak
terbatas
dalam
menentukan pilihan makanan, ditambah dengan tidak adanya switching cost untuk membeli produk makanan lainnya.
2.8.4
Produk Substitusi (Treats of Subtitute Products) - Moderate Produk subtitusi merupakan adanya produk yang dapat menggantikan jenis produk yang kita hasilkan untuk memenuhi keinginan pembeli FISH HOUSE dalam memasuki kategori makanan cepat saji, Dimana memiliki keunggulan sesuai dengan kelompoknya yaitu penghematan waktu. Alasan utama adalah masyarakat ibu kota Jakarta sangat membutuhkan makanan yang selalu siap untuk disantap. Kesibukan membuat individu semakin sulit menemukan waktu untuk memasak, apalagi ditambah waktu yang diperlukan untuk berbelanja di supermarket. Ini menjadikan makanan cepat saji lebih dipilih masyarakat untuk individu yang memiliki kesibukan tinggi.
2.8.5
Para Pendatang Baru (Treats of New Entrants) - High Para pendatang baru merupakan pelaku yang menjadi pesaing baru bagi bisnis dimana mereka melihat adanya peluang dan keuntungan dalam pasar. Industri makanan merupakan industri yang
53
rentan akan ancaman pendatang baru. Hal ini disebabkan barriers to entry yang rendah, karena modal awal membuka bisnis makanan relatif terjangkau (dibandingkan industri lain seperti manufaktur dan otomotif) dimana teknologi yang digunakan dalam pengolahan makanan hampir sama satu sama lain, sehingga teknologi bukan menjadi keunggulan bersaing.
Sehingga dari analisa kelima elemen diatas, dapat disimpulkan bisnis yang akan dimasuki memiliki tingkat kompetitif yang tinggi, dimana para pemain baru dapat dengan mudah masuk dan bersaing di industri yang sama, ditambah dengan persaingan terhadap bisnis yang telah ada. Oleh karena itu FISH HOUSE dalam menjalankan bisnisnya harus mempunyai competitive advantage yang dapat diterima oleh para konsumen. Hal lainnya adalah bagian operasi FISH HOUSE harus melakukan kerja sama dengan para suppliernya, guna mendukung salah satu tujuan FISH HOUSE sebagai penyedia makanan laut cepat saji yang segar.