Bab II Deskripsi Proyek II.1
Terminologi Judul
Judul proyek ini adalah Perpustakaan Anak Medan.Berikut merupakan penjelasan tentang judul proyek tersebut. Perpustakaan merupakan kumpulan informasi yang bersifat ilmu pengetahuan, hiburan, rekreasi, dan ibadah yang merupakan kebutuhan hakiki manusia 1 Perpustakaan adalah tempat, gedung, ruang yg disediakan untuk pemeliharaan dan penggunaan koleksi buku dsb2. Anak (jamak: anak-anak) adalah seorang lelaki atau perempuan yang belum dewasa atau belum mengalami masa pubertas 3 Anak adalah manusia yg masih kecil 2 Medan merupakan salah satu nama kota terbesar ke-3 di Indonesia yang merupakan ibukota provinsi Sumatera Utara yang berada di Pulau Sumatera.4
Dengan demikian,Perpustakaan Anak Medan merupakan sebuah gedung perpustakaan yang diperuntukkan bagi anak-anak,dimana anak-anak mulai
sejak
dini
dapat
mengenal
buku,memperoleh
berbagai
ilmu
pengetahuan,berimajinasi,dsb dan menjadikan perpustakaan sebagai salah satu sarana hiburan maupun rekreasi yang bersifat edukatif ,serta tempat berinteraksi antara sesama.
1
http://id.wikipedia.org/wiki/Perpustakaan(04 feb/12:40)
2
www.KamusBahasaIndonesia.org
3
http://id.wikipedia.org/wiki/Anak (04 feb/12:40)
4
Kamus
9 Universitas Sumatera Utara
II.2.
Tinjauan Proyek
II.2.1
Sejarah Perpustakaan Anak
Sejarah perkembangan perpustakaan anak dibagi menjadi 4 peroide: Sebelum Perang Dunia I (Before 1914):School and Shelter Tidak hanya sampai akhir abad ke-19 dimana ketentuan untuk perpustakaan anak diatas semua pendekatan skala atau bentuk yang kita lihat.Setelah melewati setengah abad,perkembangan perpustakaan umum di Negara timbulnya
Inggris
akhrinya
spesialisasi
mempercepat
,memudahkan,dan
pelayanan,termasuk
pelayanan
melegitimasi
terhadap
anak-
anak.Pertumbuhan spesialisasi didukung oleh perkembangan dari lingkungan kepustakaan yang professional, mengikuti pendiri asosiasi perpustakaan tahun 1877.Beberapa pustakawan menjadi semakin teliti bahwa perpustakaan membutuhkan anak-anak dan mulai menulis secara intensive dalam tekanan perpustakaan tentang isu yang ada. Pertambahan
permintaan
untuk
fasilitas
anak-anak
datang
dari
pertumbuhan gerakan pemberantasan buta huruf pada anak-anak mengikuti kedatangan edukasi negara tahun 1870.Perkembangan yang sangat cepat dalam angka dan kualitas buku-buku,majalah-majalah diarahkan pada anakanak terjadi pada pertengahan abad ke-19.Para pustakawan mengharapkan pembacaan yang baik akan mengubah jalan hidup anak-anak.Gedung perpustakaan anak tersendiri pertama kali berdiri tahun 1882 di Nottingham. Kebanyakan
perpustakaan
anak
melayani
seperti
tempat
naungan(shelter),tempat perlindungan terhadap lingkungan luar yang tidak ramah,dan keramaian,lingkungan rumah yang kotor.Pada awalnya ruang perpustakaan anak juga dirasakan seperti ruangan sekolah,menanamkan kedisplinan,dan kelakuan baik.Meja dan kursi hanya mengizinkan pembaca menghadap ke satu arah seperti tradisi sekolah dan gereja.Seorang pustakawan J.D. Stewart mengatakan bahwa penyusunan meja dan kursi yang hanya berbentuk persegi panjang serta mengahadap ke satu arah dapat memberikan keteraturan daripada bentuk meja yang bulat yang membuat ruangan terkesan membingungkan.
10 Universitas Sumatera Utara
Gambar 1. perpustakaan anak tahun sebelum tahun 1914
The 1920s and 1930s: Middle-Class Domesticity and Constructive Play Perkembangan perpustakaan anak selanjutnya diantara peperangan bertepatan dengan pertumbuhnya inisiatif dan ide-ide yang sudah mulai muncul pada akhir zaman Victoria dan Edwardian,mengenai masa kanak-kanak dan kesejahteraan anak-anak.Ide-ide ini telah diutarakan apa yang menjadi keyakinan Hendrick layak dimasukkan dalam „modern childhood‟,selama periode masa kanak-kanak, adalah secara hukum,legislative,social,secara medis,psikologis,edukasi,serta secara politik.Munculnya keyakinan yang tidak dapat dipahami pada awal generasi,bahwa anak-anak adalah warga Negara yang memiliki hak kebebasan social dari orang tua mereka,hak dimana negara wajib memberikan perlindungan.Penetapan anak-anak menghendaki didirikan literature bacaan anak-anak dan sistem registrasi yang membantu dari perkembangan orang tua.
11 Universitas Sumatera Utara
Pergerakan pembimbing anak-anak pada tahun 1920-an -1930-an mencoba mengobati dan menyembuhkan,sampai kepada klinik penyakit kejiwaan,gugup,tidak dapat menyesuaikan diri,sampai kepada anak-anak yang nakal.Berbagai perkembangan dalam psikologi anak dan psikiatri direfleksikan dengan pemahaman baru tentang masa kanak-kanak,sebuah realisasi dari permasalahan pada masa kanak-kanak.Abad ke-20 telah menjadi abad untuk anak-anak. Perkembangan yang menarik dalam psikologi anak dan kesejahteraan yang tampak masuk ke dalam pemikiran dari beberapa perpustakaan.Pada awalnya,kontribusi utama adalah Sayers‟ The Children’s Library (1911).Sayer mengamati bahwa baru-baru ini ditemukan permintaan dari pembaca muda yang memerlukan perlakuan khusus.Dia menyarankan pelatihan khusus,untuk hal-hal penting dimana pustakawan harus berkenalan lebih jauh dengan psikologi untuk mengerti proses mental anak-anak,dan pelatihan yang terbaik untuk
persiapan
pelatihan
Froebelian.Metoda
teknikal,dia
Froebelian
berkeyakinan
menekankan
terhadap
kepada
metoda
kebebasan
bermain,bernyanyi,kerja sama,pembelajaran yang alami,menari,aktivitas luar dan pembacaan cerita. Hal yang sulit untuk mengukur luasnya ide-ide baru dalam pendidikan dan psikologi anak yang mempengaruhi para pustakawan,dan disainer perpustakaan serta perencana-perancana pada masa itu.Walaupun ada kesamaan yang hidup dari pendidik dan ahli psikologi dan semua yang terkait dengan penyediaan perpustakaan-perpustakaan anak,termasuk didalamnya perawatan secara arsitektural.Setelah peran,Sayers membuka departemen anak-anak di Croydon.Perencanaan warna ruangan dikerjakan oleh Borough Engineer‟s Department.Dinding-dinding didekorasi mengkilap „Spanish red‟ dengan lapisan atas berwarna hijau dan cream.Rak buku kecil dan bingkai hijau diletakkan saling berlawanan dan dipertunjukan juga beberapa gambar besar.Semua pintu dan jendela terdapat tirai.Ditengah ruangan diletakkan mejameja.Meja-meja
dapat
dilipat
sehingga
ruangan
dapat
menjadi
area
pertunjukan.Ruangan tersebut tidak hanya sekedar datang untuk membaca
12 Universitas Sumatera Utara
tetapi anak-anak juga dapat mengekpresikan diri mereka dan dapat memainkan permainan yang bersifat membangun.
Gambar 2. perpustakaan anak pada tahun 1920-an -1930-an
1945-1980: Open Plan and Modern Office Setelah Perang Dunia II perpustakaan anak kembali dilanjutkan sebagai aspek utama ketetapan perpustakaan umum yang sangat memberikan keuntungan dari pertumbuhan negara dan suatu tahun kekerasan pasca peperangan dari anggaran pengeluaran juga. Setelah periode pasca perang,kepulan dari Victorialism masih dapat ditemui dalam pemandangan dari perpustakaan anak.Pada tahun 1951 pustakawan Charles Elliot menuliskan „kekejaman yang berlangsung sebentar saja‟yang mempermalukan perpustakaan anak-anak.Pustakawan sering menampakkan kebudayaan pertempuran.Para puatakawan dipandang perpustakaan anak sebagai kebudayaan medan perang dimana naik turunnya sikap manusia yang merusak sangat popular –
dalam bentuk apa literature propaganda,buku
komik.televisi,atau perpustakaan mendasar pertunjukan boneka – dapat kembali lagi.Pustakawan mengidentifikasi sebuah hubungan antara komik horror dengan kenakalan anak-anak.Sehingga mengizinkan perpustakaan memperkenalkan buku kepada anak-anak sebelum mereka kecanduan terhadap komik strip.Anak-anak dibawah usia 7atau 8 tahun lebih aktif dalam mendukung.Pertumbuhan yang menarik dalam pelayanan untuk anak-anak
13 Universitas Sumatera Utara
terlihat di tempat lain juga.,seperti yang direfleksikan dalam perusahaan IFLA Committee on Library Work with Children and Young People tahun 1955. Pada akhir tahun 1950-an,iklim ekonomi tidak mengizinkan penerusan konstruksi perpustakaan umum,tetapi kemudian ,sampai pertengahan tahun 1970-an,investasi dalam fisik infrastruktur perpustakaan umum bertumbuh dengan cepat.Pertumbuhan keterbukaan kea rah pembaca anak-anak jelas berlanjut tahun 1939 setelah perang dan menemukan ekspresi dalam pergerakan ke arah depan perencanaan terbuka dalam arsitektur,termasuk disain untuk rumah,sebuah lingkungan dimana perpustakaan anak telah menggambarkan perlakuan yang baik dari inspirasi disain antara perangperang yang ada.Perubahan perencanaan yang terbuka kedepannya menandai perubahan yang signifikan dalam sejarah disain perpustakaan anak dan beberapa diskusi tentang keasliannya dan perkembangan yang epat terhadap anak-anak. Setelah perekonomian kembali,konstruksi
perpustakaan kembali
dilanjukan,satu decade pasca Perang Dunia ke-2,menyaksikan perkembangan dari modernisasi disain perencanaan terbuka,akar dari semua yang dapat mengusut kembali kepada awal abad 20,kepada evolusi dan pengaruh dari disain Skandinavia dan perkembangan dalam disain rumah Amerika.Sesuai dengan semangat dunia terhadap modernism,orang dewasa dan perpustakaan anak-anak menjadi semakin sama dengan disain mereka:sama seperti perkantoran – jarak usia – efisiensi perubahan rumah tangga yang baik.
Gambar3. perpustakaan anak pada tahun 1945-1980
14 Universitas Sumatera Utara
Setelah 1980: Pelayanan ‘Area Nyaman’ dan Tercetusnya Budaya Taman
Bermain Berakhirnya generasi masa lalu,seperti pertambahan kegelisahan telah menjadi focus pada keluarga telah mematahkan usia post-modern.Sebagai pertambahan
kepentingan
sudah
menjadi
konsekuensi
biasa
pada
pemeliharaan, dan pada awal tahun pendidikan,disain perpustakaan anak memiliki banyak cara untuk merefleksikannya,area yang nyaman dari pelayanan tempat berlindung,focusnya yang sangat komersialisasi dibawah pengaruh dari retail besar seperti IKEA dan semangat budaya dari kemajuan rumah.Dalam tambahan,pengalaman
social
memperkuat
pemakai
dan
budaya
tekenal,perpustakaan anak mengambil gambaran dari taman bermain,sehingga disain-disain menjadi lebih jenaka,hidup dan berteknologi tinggi,penggunaan warna dan pemilihan furniture,serta perabot yang meniru Disney dan Mc.Donald,menjadi dasar hiburan.
Gambar 4. perpustakaan anak setelah tahun 1980 Sumber: IFLA,The History of Children‟s Library
II.2.2
Sejarah Perpustakaan Anak di Indonesia Perpustakaan anak di Indonesia belum terlalu terkenal ,baru sekitar tahun 1978
dengan didirikannya Perpustakaan Umum DKI Jakarta sebagai proyek perintis perpustakaan dengan koleksi dan fasilitas yang cukup baik.Pelayanan terbagi 3 bagian:perpustakaan anak,remaja dan dewasa,dimana dana pembangunan dan operasionalnya berasal dari pemerintah.Selanjutnya badan swasta dan pemerintahan
15 Universitas Sumatera Utara
mulai turut berpartisipasi dalam mendirikan perpustakaan anak.perum Balai Pustaka penerbit menyediakan pusat perpustakaan anak-anak walaupun koleksi bukunya banyak buku terbitan Balai Pustaka Sendiri.Dan pada bulan Desember 1979 BK3S bekerla sama dengan Dewan Kesenian Jakarta mendirikan perpustakaan anak di TIM.Da ini merupakn satu-satunya perpustakaan khusus anak-anak yang ada di Indonesia. II.2.3
Perpustakaan Dalam
bahasa Indonesia dikenal istilah “perpustakaan”(berasal dari kata
Sansekerta pustaka artinya kitab, buku. Dalam bahasa Inggris, istilah library (berasal dari kata Latin liber atau libri ) artinya buku. Dari kata Latin tersebut terbentuklah istilah librarus yang artinya tentang buku. Dalam bahasa Belanda bibliotheek , Jerman bibliothek , Perancis bibliothrquo, Spanyol bibliotheca, dan Portugal bibliotheca. Semua istilah itu (berasal dari bahasa Yunani biblia ) artinya tentang buku, kitab.Dari istilahistilah diatas diperoleh batasan perpustakaan merupakan kumpulan buku, manuskripsi dan bahan pustaka lainnya yang digunakan untuk keperluan studi atau bacaan, kenyamanan atau kesenangan (Webster's Third Edition International Dictionary ,1961). Pengertian perpustakaan menurut beberap ahli: Definisi Naskah RUU : Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka. (UU Perpustakaan No 43 2007) Harold's Librarians' Glossary edisi ke 8, 1995 memberikan beberapa arti perpustakaan: 1) koleksi buku atau materi lain yang disimpan untuk bacaan, pembelajaran, dan konsultasi; 2) tempat, bangunan, ruang yang dikhususkan bagi koleksi buku dsb.; 3) sejumlah buku yang diterbitkan oleh penerbit dengan judul yang komprehensif dan biasanya memiliki karakter khusus seperti subyek, cara penjilidan, atau tipografi; 4) Koleksi film, foto dan media non-buku lain termasuk pita, cakram, pita atau
16 Universitas Sumatera Utara
cakram komputer, dan program; Menurut Dr. Sukarman,Perpustakaan adalah Institusi / lembaga pengelola koleksi karya tulis, cetak dan atau rekam sebagai sumber informasi ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang diatur dan ditata menurut sistem yang baku dan didayagunakan untuk keperluan pendidikan, penelitian, informasi, dan rekreasi bagi masyarakat. Suatu perpustakaan adalah perpaduan dari 7 unsur atau komponen pokok yaitu: - Unsur tujuan Unsur tujuan adalah sesuatu yang ingin dicapai oleh perpustakaan. Perpustakaan harus beraktifitas, bergiat dan berproses untuk dapat tercapainya tujuan tersebut. tujuan perpustakaan berorientasi kepada kepentingan pemakai, bangsa dan negara. - Unsur koleksi bahan pustaka Unsur koleksi bahan pustaka : koleksi perpustakaan adalah berupa informasi, pengetahuan, fakta, ide, dan sebagainnya, baik yang tercetak ataupun terekam. Informasi tersebut dapat berbentuk buku, majalah, brosur, surat kabar, piringan hitam, slide, film, kaset, foto dan sebagainya yang tercakup dalam istilah bahan pustaka. - Unsur gedung/ruang dan perlengkapan Unsur gedung/ruangan dan perlengkapan : gedung perpustakaan hendaknya mempunyai bentuk khusus yang membedakannya dengan gedung-gedung yang lain. Begitu juga dengan ruangan-ruangan yang terdapat di dalamnya, haruslah disesuaikan dengan kegiatan yang dilaksanakan oleh perpustakaan yaitu kegiatan pengadaan, pengolahan, pemeliharaan, pelayanan dan sebagainya. Perlengkapan perpustakaan disesuaikan juga, misalnya bentuk meja sirkulasi, rak-rak buku, rak majalah, meja/kursi untuk pemakai perpustakaan yang ingin belajar sendiri dan lain sebagainya. - Unsur isi Unsur sistem tertentu : sistem adalah tehnik, metode atau cara. Prasarana, sarana dan kegiatan perpustakaan semua ditata, dikelola dan dilaksnakan dengan sistem tertentu. Sistem ini yang antara lain membedakan perpustakaan dengan toko buku dan lain-lain. Sistem tertentu pada perpustakaan misalnya sistem katalogisasi, sistem klassifikasi, tajuk subjek, filing dan sebagainya.
17 Universitas Sumatera Utara
- Unsur tenaga tertentu Unsur organisasi dan tata kerja : perpustakaan mempunyai wadah, pembagian tugas dan sumber daya. Suatu perpustakaan merupakan suatu unit kerja atau suatu satuan organisasi yang mempunyai tugas sesuai dengan fungsi dan tujuan perpustakaan. - Unsur organisasi dan tata kerja Unsur tenaga : perpustakaan haruslah dikelola oleh tenaga yang berpendidikan dan berketerampilan perpustakaan. Disamping mempuyai pengetahuan dan keterampilan perpustakaan, seorang tenaga perpustakaan juga harus mempunyai jiwa mengabdi untuk kepentingan masyarakat yang dilayaninya : berusaha untuk meningkatkanminat baca masyarakat, rajin, tekun, teliti, dan selalu siap sedia untuk memberikan bimbingan dan pengarahan tentang cara penggunaan perpustakaan, sehingga masyarakat akan tertarik untuk berkunjung ke perpustakaan dan menjamin bahan pustaka yang tersedia. - Unsur masyarakat pemakai Unsur masyarakat yang dilayani : masyarakat ini berada diluar bentuk fisik perpustakaan, namun perpustakaan dibentuk dan diselenggarakan terutama untuk kepentingan masyarakat. Oleh kerena itu perpustakaan tanpa masyarakat yang dilayani, tidak akan ada manfaatnya. Masyarakat adalah suatu unsur terutama dalam penyelenggaraan perpustakaan. Perkembangan perpustakaan menempatkannya menjadi sumber informasi ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya. Dari istilah pustaka, berkembang istilah pustakawan, kepustakaan, ilmu perpustakaan, dan kepustakawanan yang akan dijelaskan sebagai berikut : 1. Pustakawan : Orang yang bekerja pada lembaga – lembaga perpustakaan atau yang sejenis dan memiliki pendidikan perpustakaan secara formal. 2. Kepustakaan : Bahan – bahan yang menjadi acuan atau bacaaan dalam menghasilkan atau menyusun tulisan baik berupa artikel, karangan, buku, laporan, dan sejenisnya. 3. Ilmu Perpustakaan : Bidang ilmu yang mempelajari dan mengkaji hal – hal yang berkaitan dengan perpustakaan baik dari segi organisasi koleksi, penyebaran dan pelestarian ilmu pengetahuan teknologi dan budaya serta jasa- jasa lainnya kepada
18 Universitas Sumatera Utara
masyarakat, hal lain yang berkenaan dengan jasa perpustakaan dan peranan secara lebih luas. 4. Kepustakawanan : Hal – hal yang berkaitan dengan upaya penerapan ilmu perpustakaan dan profesi kepustakawanan. II.2.4
Jenis-jenis Perpustakaan IFLA (Internasional Federation of Library Association) mengelompokkan jenis-
jenis perpustakaan atas : 1. Perpustakaan Nasional (National Library) Perpustakaan Nasional adalah perpustakaan yang didirikan di ibukota negara dan merupakan perpustakaan induk dari semua jenis perpustakaan yang ada di negara tersebut. Perpustakaan Nasional Indonesia didirikan di Jakarta. 2. Perpustakaan Umum (Public Library) Perpustakaan umum merupakan perpustakaan yang bertugas mengumpulkan, menyimpan, mengatur dan menyajikan bahan pustakanya untuk masyarakat umum. Perpustakaan umum diselenggarakan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat umum tanpa memandang latar belakang pendidikan, agama, adat istiadat, umur, jenis dan lain sebagainya, maka koleksi perpustakaan Umum pun terdiri dari beraneka ragam bidang dan pokok masalah sesuai dengan kebutuhan informasi dari pemakainya. 3. Perpustakaan Perguruan Tinggi (University Library) Perpustakaan perguruan tinggi yaitu perpustakaan yang diselenggarakan untuk mengumpulkan,
memelihara,
menyimpan,
mengatur,
mengawetkan
dan
mendaya gunakan bahan pustakanya untuk menunjang pendidikan/pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat. 4. Perpustakaan Sekolah (School Library) perpustakaan sekolah yaitu perpustakaan yang mengumpulkan, menyimpan, memelihara, mengatur dan mengawetkan bahan pustkanya untuk menunjang usaha pendidikan dan pengajaran di sekolah. Masyarakat pemakainya ialah para siswa, tenaga pengajar dan staf sekolah lainnya. 5. Perpustakaan Khusus (Special Library)
19 Universitas Sumatera Utara
Perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang diselenggarakan oleh kantor atau instansi yang tujuannya adalah untuk untuk menunjang kegiatan kantor atau instansi dimana perpustakaan itu berada. 6. Perpustakaan Wilayah Perpustakaan pemerintah
wilayah
dan
mengumpulkan
yaitu
perpustakaan
berkedudukan serta
di
setiap
melestarikan
yang ibu
semua
diselenggarakan
kota
Propinsi,
penerbitan
oleh
bertugas
daerah
yang
bersangkutan. 7. Perpustakaan Keliling Perpustakaan keliling pada prinsipnya merupakan perluasan dari pelayanan perpustakaan
umum.
Perpustakaan
keliling
adalah
merupakan
jenis
perpustakaan yang dalam memberikan pelayanan bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain dengan tujuan mengunjungi pemakai. II.2.5
Teori Tentang Anak
II.2.5.1 Perkembangan pada Anak Pandangan
tentang
anak-anak
terdapa
perbedaab
sesuai
dengan
perkembangan alam pemikiran manusia dan ilmu pengetahuan khusus ilmu jiwa(Psikologi anak). Dalam ilmu jiwa,ada 2 pendapat tentang anak sesuai dengan waktu:
Ilmu jiwa lama(sebelum tahun 1900) Anak adalah menusia dewasa dengan ukuran kecil,anak unya kesanggupan dan kemampuan
yang sama dengan orang dewasa.,tetapi masih dalam bentuk
sederhana dan masih dalam tahap perkembangan.
Ilmu jiwa modern(setelah tahun 1900) Anak bukanlah orang dewasa dalam bentuk mini,tetapi anak adalah anak.Anak mempunyai dunianya sendiri,yang masih dalam tahap perkembangan.Anak mempunyai
perasaan,pikiran
dan
kehendaknya
sendiri.Anak
mempunyai
psikis,sifat dan struktur yang berlainan pada tiap-tiap tahap perkmbangan.Oleh karena ituanak harus diperlakukan khusus yang berlainandengan orang dewasa. Menurut Munsinger,perkembangan anak dari lahir hingga remaja dapat dibagi menjadi beberapa tahap:
20 Universitas Sumatera Utara
-
Newborn-usia lahir hingga 1bulan
-
Neonate- usia 1minggu hingga 1 bulan
-
Infant- usia 1 bulan hingga 1 tahun
-
Toodler-usia 1-3 tahun
-
Preschool child-usia 3-6 tahun
-
School child –usia 6-12 tahun
-
Adolescent- usia 12-17 tahun
Perkembangan anak dipengaruhi oleh 2 faktor,yaitu:
Faktor bawaan(herediter).Merupakan kondisi yang sudah ada sejak lahir seperti potensi kecerdasan,bakat,minat dan kecenderungan atau sifat yang diturunkan dari orang tua.
Faktor pengalaman.Merupakan kondisi yang dialami anak hidupnya,baik di rumah,sekolah maupun di lingkungan pergaulan.Setiap anak mengembangkan pola dan prilaku yang unik sesuai dengan pengalaman yang berbeda-beda dalam pemenuhan dan perkembangan kebutuhannya.
Aspek tumbuh kembang anak: Psikomotorik,sasarannya
kesehatah
fisik,kekuatan
motorik,kemampuan
merawat diri sendiri,kemandirian dan rasa kompetensi Kognitif-intelektual,sasarannya kreatifitas,penalaran,perkembangan bahasa , pengetahuan dasar umum dan pengenalan lingkungan hidup Emosi,sasarannya:pengendalian
diri,ketekunan
dan
antusianisme
pada
kegiatan Sosial,sasarannya: ketertiban,disiplin kegiatan,kerjasama, dan latihan‟aturan main social(mis perilaku antri,kompromi,dan tenggang rasa) Moral,sasarannya;perilaku benar atau salah(etika)dan perilaku baik atau buruk.
Jean Piaget,seorang psikolog yang memperlajari perkembangan anak membagi proses perkembangan kognitif (kemampuan berpikir)anak ke dalam 5 fase: Fase sensorimotor Berlangsung dari anak mulai lahir sampai umur 24 bulan,anak mengenal lingkungan dan berusaha mengikutinya.Anak berpikir secara reflex. Fase pra-konsep
21 Universitas Sumatera Utara
Usia 2-4 tahun,anak berusaha mengenal lingkungannya dan mulai dapat melakukan kontak social dengan lingkungan Fase berpikir intuitif Usia 4-7 tahun,minat terhadap lingkungan bertambah,egosentris makin berkurang,kemampuan simbolis sudah baik Fase berpikir konkrit Usia 7-11 tahun,anak mulai mampu berpikir secara konkrit operasional, mampu mengintegrasikan
pendapat,pengalaman
sebagai
suatu
tindakan
yang
menyeluruh dan beraturan. Fase berpikir formil Usia 11-15 tahun,anak mulai mampu mendekati masalah dan pengalamamnya secara sistematis dan hipotesis. Menurut
studi
akhir,pembagian
tersebut
tidak
terbukti
benar
secara
mutlak,karena batas usia antara periode yang satu dengan yang lain tidak dapat dipatok dengan tegas.Namun demikian pendapat ini masih dipegang secara proses perkembangan secara umum.Tahap perkembangan menurut Erikson,yaitu:
Tahap pra-mandiri(usia0-11/2 tahun)
Tahap Swadaya (usia 11/2 tahun-3 tahun)
Tahap Swa Karsa(usia 3-6 tahun)
Tahap Swa Karya(usia 6-12 tahun),anak-anak sudah mulai melakukan tugastugasnya.Mulai
dapat
menurut
terhadap
peraturan-peraturan.Lingkup
lingkungannya makin luas dengan hadirnya teman-teman yang memiliki norma berbeda dengan norma yang ada di rumah.Sangat dibutuhkan kesempatan terlibat lebih aktif pada lingkungan luar rumah untuk perkembangan kemampuannya. Tugas perkembangan anak kelompok 0-6 tahun:
Belajar
Memakan makanan keras
Belajar berbicara
Belajar mengatur dan mengurangi gerakan tubuh yang tidak penting
Belajar mengenal perbedaan jenis kelamin
Belajar menyesuaikan diri dengan teman seusianya
22 Universitas Sumatera Utara
Mempelajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan yang umum
Mencapai stabilitas fisiolofis
Tugas perkembangan anak kelompok usia 6-12 tahun:
Belajar ketrampilan fisik yang diperlukan
Belajar bergaul
Mengembangkakn keterampilan-keterampilan dasar untuk membaca, menulis, dan berhitung
Belajar membentuk sikap terhadap seseorang
Mengembangkan sikap terhadap kelompok social dan lembaga
Karakteristik anak dapat dibedakan menjadi: Karateristiik fisik;meliputi struktur fisiologis,anatomis dan kesehatan.Struktur anatomis/organ tubuh anak kecil disbanding dengan orang dewasa.Anak dengan kondisi anatomi tubuhnya ditambah dengan kebutuhan area gerak dari kegiatan yang dilakukan,serta besaran fasilitas yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatannya itu,membutuhkan bentuk dan dimensi tertentu. Karateristik intelektual;meliputi karakter intelektual,emosional,social,moral dan kepribadian.Secara psikologis anak berbeda dengan orang dewasa,baik kondisi maupun tuntutan-tuntutannya.Dalam fase/proses selanjutnya karakter psikollogis ini akan berubah sesuai dengan prinsip perkembangan da golongan umum. Kebutuhan anak dapat dibedakan menjadi 2 golongan: Kebutuhan fisiologis-organis: - Makanan,air,pakaian,oksigen - Memperoleh perlindungan dan perawatan - Dapat melakukan aktivitas - Memperoleh pendidikan dan keterampilan - Memperoleh waktu bermain dan istirahat Kebutuhan psikinis,yaitu: - Kebutuhan kasih saying - Kebutuhan rasa aman,terlindung,jauh dari perasaan takut,cemas - Kebutuhan akan disiplin yang memberikan kebebasan - Kebutuhan akan kebebasan dalam menyatakan diri(belajar dan bermain)
23 Universitas Sumatera Utara
II.2.5.2 Minat Baca Anak Sesuai dengan perkembangan anak,kemampuan bahasa dan menulis perlu dikembangkan.Salah satunya dengan cara meningkatkan minat baca anak.Membaca tidak hanya butuh pengetahuan,tapi justru dengan dongeng atau cerita fiksi anak-anak dapat mengenbangkan imajinasi dan fantasinya.Imajinasi merupakan hal yang sangat vital dalam oerkembangan anak.Imajinasi berkembang terlebih dahulu dari[ada pengetahuan.Dongeng
dapat
memenuhi
kebutuhsn
psikologi
dan
emosi
anak,didalamnya terdapat unsure etika,estetika dan pesona(Soekanto S.A) Menurut Ch.Buhler perkembangan membaca anak memiliki fase-fase berdasarkan umur anak,yaitu: Usia fantasi anak
: umur 2-4 tahun
Usia dongeng
: umur 4-8 tahun
Usia petualangan
: umur 8-11 tahun
Usia kepahlawanan
: umur 12-15 tahun
Usia liris dan romantic: umur 15-20 tahun
Menurut S. Engelmann yang mengambil pembagian Ch. Buhler, membagi kategori pertama (anak – anak) dalam 4 tahap : -
Fase Permulaan, usia 2 – 5 tahun
-
Fase membaca dongeng, usia 6 – 8 tahun
-
Fase membaca hal – hal nyata, usia 9 – 10 tahun
-
Fase membaca dikemudikan sensasi dan psikologis, usia 11 – 13 tahun
Menurut Richard Dattner dalam bukunya Design for Play, pada umumnya bermain selalu dianggap sebagai lawan dari belajar atau bekerja. Namun sama seperti bekerja, bermain pun merupakan suatu kebutuhan yang penting pula untuk menciptakan keseimbangan dalam hidup. Pandangan modern mengatakan bahwa bermain merupakan suatu cara anak untuk mengembangkan intelegensinya, dengan kata lain, bermain merupakan suatu cara untuk belajar. Bermain merupakan suatu cara yang menarik dan menyenangkan bagi anak – anak untuk belajar mengenai diri mereka sendiri, orang lain dan lingkungan mereka.
24 Universitas Sumatera Utara
Bermain merupakan suatu bentuk rekreasi, yaitu melakukan segala sesuatu yang ingin kita lakukan. Bermain tidak terikat dengan realitas, sering kali bermain terkait dengan fantasi. Bermain merupakan aktivitas spontan yang terjadi dalam batasan yang ditentukan secara bebas, bermain merupakan proses atau cara bertindak, bermain merupakan suatu manifestasi dari sebuah pilihan. Menurut Clarke-Stewart dalam bukunya yang berjudul Children Development Though Adolescence, pada usia prasekolah, anak – anak menghabiskan sebagian besar waktunya untuk bermain. Jenis permainan yang dimainkan antara lain : -
Permainan eksploratif, dimana anak mengenali benda dan menggunakannya untuk bermain – main. Ini berbeda dengan eksplorasi, dimana anak mempelajari suatu benda yang baru.
-
Permainan dramatic, merupakan permainan simbolik dengan berpura – pura mengenali sesuatu.
-
Permainan dengan benda, jenis permainan ini mendukung proses bermain eksploratif dan merangsang perkembangan kemampuan mental.
Bermain
dapat
meningkatkan
ketrampilan
anak
dalam
hal
:
interaksi
social,komunikasi, pemahaman dan berpikir, pemahaman simbolis dan fungsional. Gerakan tubuh dengan berrmain. Bermain merupakan suatu alat komunikasi. Mainan dan benda – benda yang digunakan juga dapat menjadi alat pendidikan yang penting, mainan dapat membantu anak – anak belajar berkomunikasi. Latihan berfantasi menggunakan bentuk yang sederhana akan mendorong anak berfantasi. Dalam bermain, anak – anak menyukainya hal – hal yang berbau kerahasiaan, misalnya bersembunyi. Pemisahan dari orang dewasa membuat anak – anak merasa lebih bebas bergerak tanpa orang dewasa di sekitarnya, namun harus tetap berada dalam jangkauan orang dewasa di sekitarnya, namun harus tetap berada dalam jangkauan orang dewasa bila bantuan mereka diperlukan sewaktu – waktu.
25 Universitas Sumatera Utara
II.2.6
Perpustakaan Anak
II.2.6.1 Pengertian Perpustakaan anak merupakan perpustakaan yang diperuntukan khusus untuk anak-anak
yang
menyediakan
fasilitas
bermain
bagi
anak-anak.Ditinjau
dari
usia,pengguna perpustakaan anak adalah anak-anak yang berusia 3-12 tahun dan tidak tertutup kemungkinan pengguna perpustakaan anak bagi remaja maupun orang dewasa. II.2.6.2 Peranan,Tugas dan Fungsi: Peran perpustakaan anak: Memperkenalkan bacaan pada anak sejak kecil dapat meningkatkan prestasi anak membantu para siswa mengasah otak, memperluas dan memperdalam pengetahuan, melahirkan kecekatan Menunjang perkembangna anak yang bersifat rekreatif Fungsi dan tugas perpustakaan anak: Pusat membaca buku-buku yang bersifat rekreatif dan mengisi waktu luang (buku-buku hiburan) Pusat Belajar Mandiri bagi siswa Sarana pendidikan secara non formal kepada anak Memenuhi kebutuhan anak akan informasi,baik secara pribadi maupun golongan Membatu kegiatan lainnya terutama kegiatan social budaya. II.2.6.3 Macam-macam Bahan Informasi Bahan-bahan yang informasi yang diterima perpustakaan dapat terdiri dari bahan buku dan bahan nonbuku. 1. Karya Cetak berupa buku teks, buku referensi (rujukan) seperti ensiklopedi, kamus, almanac, annual, direktori, manual,handbook, biografi, sumber geografi, terbitan pemerintah seperti peraturan perundang-undangan, laporan penelitian,terbitan berkala berupa majalah, bulletin, jurnal dan surat khabar. 2 .Karya Rekam berupa Kaset Audio, VCD, CD,Cd-Rom Pengetahuan, Video Cassette, Televisi dsb.
26 Universitas Sumatera Utara
3. Media Elektronis yang disebut tidak direkam atau not recorded yaitu media penyimpanan informasi berupa pangkalandata yang ditayangkan melalui monitor computer, sebagai contoh yaitu internet. II.2.6.4 Program Kegiatan Perpustakaan Anak Beberapa program kegiatan yang dapat dilakukan di perpustakaan anak: a) Membaca dan Menyimak Cerdas Membaca dan menyimak adalah sebuah kegiatan bersama,dimana selain membaca, serta guru akan memberikan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan buku yang dikemas dalam bentuk kuiz kuiz anak atau cerdas cermat atu game cerdas tentang isi buku yang dikemas dalam ukuran anak anak. Kegiatan membaca bersama dan saling menyimak dimaksudkan selain untuk meningkatkan pemahaman anak terhadap buku yang dibacanya.Dimkasudkan untuk menyelami tingkat intelektulitas serta kompetensi anak Sehingga usaha untuk mencerdaskan anak lewat mendarah dagingkan budaya baca ke anak anak bisa mencapai taraf yang maksimal. b) Storytelling Kegiatan ini di pandu oleh seorang story teller (pembaca cerita). Kegiatan ini dirangkai
dengan kegiatan
dipadu
dengan penggunaan bahasa yang
komunikatif dengan anak.Kegiatan ini bertujuan untuk menghibur adan menghilanghkan kebosanan anak serta memancing animo anak untuk membaca buku cerita. Bahan cerita berwawasan edukatif yang memiliki nilainilai. c) Watch and Action(rekreatif) Kegiatan menonton film yang berhubungan dengan buku,kemudian anak anak diberikan kesempatan untuk mendemonstrasikan sebuah pertunjukan layaknya film-film yang bersumber dari buku- buku.Anak- anak seperti memerankan peran- peran di buku yang dipilih ,dimaksudkan kesenangan anak untuk berkreasi dapat mendongkrak minat anak untuk membaca lebih dalam tentang sebuah buku untuk memahami peran yang ingin dimainkan.
27 Universitas Sumatera Utara
d) Inisiatif Zone Pihak perpustakaan menyediakan yang difasilitasi dengan macam-macam poster bertemakan anak anak dan aneka ornament kreatif anak yang mengandung unsur - unsur yang dapat menumbuhkan inovatif anak. Memberikan instruksi kepada anak untuk membuat suatu karya yang bersumber dari buku- buku karya.Kemudian perpustakaan memamerkan karya -karya anak di ruang pameran perpustakaan.Hal ini dimaksudkan untuk merangsang daya inisiatif anak untuk menghasilkan sesuatu yang diambil dari sebuah buku. e) Fun InterAktif Konsep aktif yang dimaksudkan adalah bagaimana agar kegiatan yang bersinggungan dengan membaca mempunyai nilai yang dapat meningkatkan keaktifan anak serta mencerdaskan bagi tumbuh kembang pemikiran anak. Misalkan bincang bincang yang menyenangkan dengan anak- anak dengan bahan bacaan yang menarik dan menghibur anak.Selain meningkatkan interaktif antar guru atau pemandu dan anak-anak,pemandu juga dapat menyelami kegiatan anak anak yang akan disangkutkan dengan buku yang dibicarakan,serta kontes misalnya kontes membaca,atau saling berbagi bersama untuk menunjukkan apresiasinya terhadap apa yang dibacanya. f)
School Education Learning Program Menjadikan
program
program
yang
dibuat
adalah
program
belajar
bersama.Selain didalam pendidiikan formal yang dijalani di sekolahnya,berkutat dengan materi materi,saatnya menjadikan membaca di perpustakaan adalah bentuk wisata anak anak.Dibentuknya klub -klub baca kecil dan klub jelajah buku bagi anak anak diharap dapat mensukseskan School Education Learning. g) Science Centre Tempat dimana anak-anak dapat belajar science dengan cara yang menyenangkan selain mendapat pelajaran science dari sekolahnya.Science center dapat membantu anak-anak mengerti akan pelajaran sekolah yang berkaitan dengan science.
28 Universitas Sumatera Utara
II.2.7
Teori Dasar Perpustakaan
II.2.7.1 Penataan Ruang Bagian terpenting dari semua fasilitas perpustakaan adalah ruang untuk kkoleksi-koleksinya,karena koleksi-koleksi tersebut membentuk perpustakaan dan oleh sebab itu,ia membuthkan sebuah ruang .Bagian terpenting kedua adalah ruang bagi pengguna perpustakaan .Bagian terpenting yang ketiga adalah ruang staff. Tata penyusunan ruang perpustakaan anak harus memperhatikan beberapa aspek,yaitu: 1. Tata ruangan perpustakaan 2. Tata letak perabot dan perlengakapan 3. Sirkulasi udara 4. Penerangan 5. Keserasian warna Tata atau penataan ruang perpustakaan bertujuan untuk (Lasa 2005: 148) : 1. Memperoleh efektivitas kegiatan dan efisiensi waktu, tenaga dan anggaran 2. Menciptakan lingkungan yang aman suara, nyaman cahaya, nyaman udara dan nyaman warna. 3. Meningkatkan kwalitas pelayanan 4. Meningkatkan kinerja petugas perpustakaan. Untuk pencapaian tujuan tata ruang perpustakaan perlu diperhatikan azas–azas tata ruang dan prinsip–prinsip tata ruang. Adapun azas–azas tataruang menurut Lasa ( 2005: 149) antara lain : 1. Azas jarak. Yaitu suatu susunan tata ruang yang memungkinkan proses penyelesaian pekerjaan dengan menempuh jarak yang paling pendek. 2. Azas rangkaian karya. Yaitu suatu tata ruang yang menempatkan tenaga dan alat dalam suatu rangkaian yang sejalan dengan urutan penyelesaian pekerjaan yang bersangkutan. 3. Azas pemanfataan. Yaitu tata susunan ruang yang memanfaatkan sepenuhnya ruang yang ada. Prinsip–prinsip tata ruang adalah sebagai berikut :
29 Universitas Sumatera Utara
1. Penempatan a. Bagian pelayanan umum ditempatkan dibagian lokasi yang strategis. b.Bagian yang memerlukan konsentrasi hendaknya ditempatkan diruang terpisah aman dari kebisingan dan gangguan. c. Perabot, seperti meja, kursi, dan rak hendaknya disusun dalam bentuk garis lurus. 2. Kenyamanan a. Jarak satu mobeler dengan lainnya dibuat agak lebar agar orang yang lewat lebih leluasa. b. Bagian yang menimbulkan suara berisik hendaknya hendaknya dibuat diruang terpisah. c. Ukuran tinggi rendah, panjang, lebar, luas dan bentuk perabot hendaknya dapat diatur lebih leluasa. 3. Keamanan a. Perlu ada lorong yang cukup lebar untuk keselamatan apabila sewaktu–waktu terjadi bencana alam seperti gempa bumi, kebakaran dan lain–lain. b. Menempatkan jalan darurat kearah luar pada tempat-tempat yang strategis dan mudah dicapai. c. Pengamanan secara maksimal pada semua sistem instalasi serta penyediaan alat–alat pemadaman kebakaran. II.2.7.2 Alur Sirkulasi
Gambar 5. Alur Sirkulasi Sumber: Cohen 1979
30 Universitas Sumatera Utara
Main entrance yang mengontrol sirkulasi adalah akses terpenting.Bila mungkin,harus ditempatkan di paling tengah.Departemen yang paling banyak dilewati orang harus diletakkan di dekat koridor.Berikut beberapa macam pola penataan sirkulasi: Sequential Circulation(linear),sirkulasi yang terbentuk berdasarkan ruang yang dilalui dan pengunjung diarahkan ke satu tujuan dengan satu jalan,pengunjung diharuskan untuk melewati jalan tersebut.
Gambar 6. Pola Sequential Circulation Sumber : John Callender and Joseph De Chiara, hal 797)
Random
Circulation,pengunjung
dapat
memilih
jalan
yang
mereka
inginkan.pengunjung bergerak bebas menuju tempat yang diinginkan tanpa ada batasan-batasan dinding pemisah.
Gambar 7.Pola Random Circulation Sumber : John Callender and Joseph De Chiara, hal 797)
31 Universitas Sumatera Utara
Radical Circulation,pengunjung tidak di arahkan menuju suatu tempat,mereka bebas
Gambar8. Pola Radical Circulation Sumber : John Callender and Joseph De Chiara, hal 797)
Linear bercabang,sirkulasi pengunjung tidak terggangu,terdapat pembagian ruang yang jelas.
Gambar9. Pola Linear Bercabang Sumber : John Callender and Joseph De Chiara, hal 797)
II.2.7.3 Pencahayaan Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pencahayaan perpustakaan: -
Penyebaran sinar harus merata
-
Lampu yang paling sesuai untuk perpustakaan adalah flourescent (lampu TL)
-
Pada area baca tidak boleh ada glare dan kekontrasan yang terlalu tajam karena dapat menyebabkan silau dan bahkan terkadang kadang dapat menumbulkan hal-hal yang tidak diinginkan, seperti : Kelelahan mata dengan berkurangnya daya dan efisiensi kerja.
32 Universitas Sumatera Utara
Kelelahan mental. Keluhan pegal di sekitar mata dan sakit kepala sekitar mata Keluhan kerusakan alat penglihat. Meningkatkan kecelakaan -
Membatasi cahaya matahari masuk ke ruangan,terutama cahaya siang pukul 09.00-14.00,karena sinar tersebut dapat merugikan manusia dan dapat memperpendek bahan pustaka,baik yang berupa kertas maupun non kertas.
Gambar10. pemantulan cahaya ke permukaan meja Sumber: Thompson 1979
Gambar baris di atas mengilustrasikan pencahayaan yang buruk.Sudut sinar mengenai
meja dan terpantul ke mata yang menyebabkan sulit membaca.Untuk
mengatasinya dapat digunakan „penyaring sinar‟.Sedangkan gambar barisan bawah merupakan pencahayaan yang baik.Sinar datang dari belakang pembaca dan cahaya terpantul menjauhi mata,hal ini menyebabkan mata tidak silau dan sakit.Tetapi,k=jika pembaca duduk dekat
dinding,cahaya akan memantul ke dinding menyebabkan
hotspot. Perpustakaan
biasanya
menggunakan
general
lighting
untuk
semua
areanya.Tetapi sebenarnya kuat penerangan dapat bervariasi sesuai tingkat kesulitan kerja tiap-tiap area.Misalnya koridor,kegiatan yang berlangsung adalah berjalan,tanpa memerlukan ketelitian,penerangan dapat dikurangi,tidak perlu sekuat penerangan di area baca.Selain itu,efek permainan cahaya akan membuat ruang terkesan variatif.
33 Universitas Sumatera Utara
Tabel1. intensitas cahaya yang dianjurkan pada perpustakaan Glare Index
Illumination(lux)
limiting
Ruang baca(Koran,majalah)
200
19
Meja baca(lending libraries)
400
19
Counters
600
16
Toko buku
100
-
Ruang penyimpanan
400
22
Binding
600
22
Sumber: Planning Design of Library II.2.7.4 Sistem Ventilasi Ventilasi secara sederhana dapat diartikan sebagai perputaran udara secara bebas didalam suatu ruangan. Demikian halnya perpustakaan sebagai suatu bangunan harus mempunyai system ventilasi karena ventilasi merupakan salah satu komponen yang terdapat pada kondisi fisik tata ruang perpustakaan, yang dapat membantu perputaran udara dengan lancar yang akan memberikan kenyamanan dan kesegaran udara bagi penyelenggara perpustakaan maupun penggunanya. Sulistiyo Basuki (1993: 130) menyatakan bahwa “Perpustakaan yang terang dan sejuk berkat ventilasi yang baik akan lebih besar peluangnya untuk menarik perhatian pengunjung serta menyenangkan pustakawan”. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penempatan ventilasi adalah: 1. Menempatkan lubang ventilasi jendela/ lubang angin pada sisi dinding yang berhadapan 2. Mengusahakan agar lubang ventilasi tersebut sejajar dengan arah angin. 3. Mengusahakan luas lobang ventilasi sebanding dengan persyaratan dan fasilitas ruang, (sekurang–kurangnya 10 % dari luas ruang yang bersangkutan) Penentuan letak lubang ventilasi juga perlu diperhatikan agar kondisi ruang mempunyai tingkat kelembaban yang rendah sehingga keamanan dari koleksi buku dan pustaka yang lain dapat terjamin. Terdapat 2 macam system ventilasi yang digunakan oleh perpustakaan yaitu:
34 Universitas Sumatera Utara
1. Ventilasi pasif adalah ventilasi yang didapat dari alam, caranya dengan membuat lubang angin atau jendela pada sisi dinding yang berhadapan serta sejajar dengan arah angin local. Luas lubang angin atau jendela diusahakan sebanding dengan persyaratan dan dan fasilitas ruang (10 % dari ruang bersangkutan). Bila menggunakan ventilasi pasif seperti ini sebaiknya rak tidak ditempatkan dekat jendela demi keamanan koleksi dan terhindar dari matahari langsung. 2. Ventilasi aktif adalah ventilasi yang menggunakan system penghawaan buatan yaitu menggunakan AC karena temperature dan kelembaban ruang perpustakaan yang stabil maka dapat menjaga keawetan koleksi dan peralatan tertentu seperti koleksi langka, pandang dengar dan computer (Purwanti 2007: 9). II.2.7.5 Sistem Akustik Keadaan yang bebas dari suara berisik ,gaduh dan menggangu akan menciptakan
suasana
yang
kondusif
bagi
pengguna
perpustakaan
saat
beraktifitas.Suasana tenang berguna bagi pembaca agar dapat berkonsentrasi.Bila kondisi tenang sulit diwujudkan,maka ruangan sedapat mungkin dibuat kedap suara. Tingkat kebisingan :
Area tenang
: 30-35dB
Area tingkat kebisingan rendah
: 45-50dB
Area ramai
: 50-60dB
Untuk memperoleh derajat reduksi kebisingan yang diinginkan,maka tindakan yang dapat dilakukan adalah memberi lapisan akustik Akustik dapat mengatasi masalah teknis yang berhubungan langsung dengan interior bangunan. II.2.7.6. Warna Saat mengatur ruang perpustakaan ,dua factor terpenting yang harus diperhatikan
adalah
warna
menarik,menolak,melegakan
dan
jiwa,ataupun
signage,karena
keduanya
dapat
dapat
seseoran
merasa
membuat
tertekan.Oleh pengarahan yang jelas atau petunjuk-petunjuk,signage mengundang pembaca untuk masuk ke perpustmembuat takut.akaan.Akan tetapi,signage juga dapat membingungkan dan membuat takut. Dalam memiliih warna,umumnya yang paling baik adalah dengan memilih warna untuk area yang paling luas yang memiliki pengaruh yang paling besar terlebuh dahulu,kemudian dilanjutkan ke area-area yang lebih kecil.
35 Universitas Sumatera Utara
Efek psikologi warna: Merah,merupakan warna yang paling memacu detak jantung,warna yang mengarahkan
pada
spectrum,mengekspresikan
kegembiraan,
kecepatan,
tenaga,bahaya serta emosi.Merah secara cepat menarik perhatian dan membawa objek mendekat.Merah membuat orang lebih merasa hangat. Kuning,secara
psikologis
merupakan
warna
paling
gembira
dalam
spectrum,diasosiasikan dalam kehangatan,optimism dan kesukaan.Kuning viasanya lengsung muncul di depan mata,membuatnya paling mudah dikenali daripada
warna
lain.Kuning
menstimulasikan
kejernihan
pikiran.Kuning
menambah kekuatan warna lain,membuat warna hangat semakin cemerlang dan warna dingin semakin hidup.Penggunaan warna kuning yang berlebihan akan
menyebabkan
ketidaknyamanan,kuning
yang
lebih
pucat
lebih
bersahabat,sementara warna emas menyatakan kejayaan. Oranye,merupakan
warna
menstimulasi,secara
bersahabat
memberi
semangat,gembira dan berpetualang.Oranye terang sangat mudah dilihat membuatnya cocok untuk sinyal bahaya atau penarik perhatian,bahkan jika digunakan
pada
area
kecil.Karena
oranye
bersifat
bermain-main,aktif
membuatnya menjadi warna favorit anak-anak,remaja,dan atlet. Hijau,hijau pucat secara psikologis paling mengistirahatkan dan menenagkan dalam
spectrum.sebagai
warna
paling
muda
dalam
mata,hijau
dapat
meningkatkan penglihatan. Biru,umumnya kita mengasosiakan warna biru dengan hal baik,warna damai.Biru dapat membuat sebuah ruang terlihat lebih luas waktu berjalan lambat. Ungu,memancarkan kelas,emosi,sensualitas,dan kemewahan.Orang cenderung malas bekerja dalam ruangan yang berwarna ungu karena ungu mendorong orang untuk melamun. Merah
muda,warna
yang
paling
pasif.Merah
muda
menenagkan
dan
melembutkan. Coklat,adalah
warna
yang
hangat,menyamankan,diasosiasikan
dengan
bumi,pohon,hati,dan rumah.
36 Universitas Sumatera Utara
Abu-abu,mempresentasikan
tidak
turut
campur,member
kesan
formal,terhormat.Abu-abu metallic memberikesan sains,kemajuan teknologi,juga rasa kecepatan dan kompetensi. Putih,menyimbolkan kemurnian,tak bersalah,kebaikan dan kebenaran warna putih
sering
digunakan
untuk
menunjukan
kesederhaan,kesterilan,dan
keamanan. Hitam,merupakan warna yang paling indicator,mengintimidasi,bisa membuat kesan agresif bila digunakan terlalu banyak.Hiatam member peerasaan berat dan dalam.Teks sulit dibaca pada latar belakang gelap. (Sutton&Whelan2004) II.2.7.7 Perabot Perabot
adalah
segala
jenis
barang
yang
diperlukan
didalam
ruang
perpustakaan sebagai sarana penunjang keberhasilan fungsi tugas dan peran serta kegiatan perpustakaan yang tidak habis dalam suatu pemakaian. Perabot dan perlengkapan di setiap ruang perpustakaan disesuaikan dengan fungsi dan spesifikasi jenis kegiatan yang dilaksanakan. Dalam Buku Pedoman Umum Kelengkapan Perpustakaan Umum (1992: 4) perabot perpustakaan adalah: “Barang–barang yang berfungsi sebagai wadah atau wahana penunjang fungsi perpustakaan seperti meja, kursi, rak buku, papan peragaan dan lain sebagainya. Sedangkan perlengkapan perpustakaan adalah barang–barang yang merupakan perlengkapan dan suatu komponen atau kegiatan perpustakaan misalnya mesin ketik, layar proyektor, dan sebagainya”.
Gambar 11.jangkauan anak-anak Sumber: Thompson (1974)
37 Universitas Sumatera Utara
Gambar12. Optimum shelving for children Sumber: Thompson (1974)
II.3.Lokasi Proyek Pada pembahasan ini, akan diuraikan tentang deskripsi/tinjauan lokasi proyek. II.3.1. Kriteria Pemilihan Lokasi Proyek Letak geografis kota Medan berada pada 2o27‟-2o47‟ lintang utara dan 98o35‟98o44‟ bujur timur. Berada 2.5-37.5 meter diatas permukaan laut. Topografi site datar (tidak berkontur), iklim tropis dengan suhu minimum antara 23.3oC-24.4oC dan suhu maksimum antara 30.7oC-33.2oC. Wilayah Pengembangan Pembangunan Kota Medan terdiri dari 5 WPP, beserta wilayah per WPP, seperti terlihat pada tabel berikut: W P P A
Kecamatan
Pusat Pengembangan
Peruntukkan Wilayah
Program Kegiatan Pembangunan
M. Belawan M. Marelan M. Labuhan
Belawan
Pelabuhan,industri, Jalan baru, jaringan air permukiman , minum, septic tank, rekreasi maritim sarana pendidikan dan permukiman.
B
M. Deli
Tanjung Mulia
Perkantoran, perdagangan, rekreasi indoor, permukiman
C
M. Timur M. Perjuangan M. Tembung M. Area M. Denai M. Amplas
Aksara
Permukiman, pendidikan, perdagangan rekreasi
Jalan baru, jaringan air minum,pembuangan sampah, sarana pendidikan .
Sambungan air minum, Septic tank, jalan baru, , rumah permann, sarana pendidikan dan kesehatan.
38 Universitas Sumatera Utara
D
M. Johor M. Baru M. Kota M. Maimoon M. Polonia
Pusat Kota
CBD, pusatpemerintahan, hutan kota, pusat pendidikan, perkantoran, rekreasi indoor, permukiman
Perumahan permanent,penanganan sampah, sarana pendidikan.
E
M. Barat M. Helvetia M. Petisah M. Sunggal M. Selayang M. Tuntungan
Sei Sikambing
Permukiman, perkantoran, perdagangan, konservasi, rekreasi, lapangan golf dan hutan kota.
Sambungan minum,Septic jalan baru, permann, pendidikan kesehatan.
air tank, rumah sarana dan
Tabel2. Pembagian Wilayah Pengembangan dan Pembangunan (WPP) Kota Medan Sumber : RUTRK Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Medan
Kriteria lokasi berdasarkan persyaratan lokasi dapat dijadikan sebagai tolok ukur standar yang dapat menjadi pertimbangan untuk pemilihan lokasi Medan Children Library, yaitu : a) Peruntukan lahan untuk fungsi pendidikan harus sesuai dengan Master Plan RUTRK Kota Medan. b) Karakter
penampilan
lingkungan
cukup
baik
yang
berkaitan
dengan
perpustakaan dan kaidah ramah lingkungan. c) Kemudahan pencapaian/aksesbilitas oleh pengunjung, pengelola, maupun kendaraan servis, tidak sering terjadi kemacetan. d) Dekat dengan jalan utama ke/dari pemukiman. e) Berdekatan dengan ruang terbuka umum (misal taman kota), untuk kejelasan orientasi, sequence, kemungkinan untuk pengembangan kegiatan yang berhubungan (related use) seperti sekolah yang berhubungan dengan perpustakaan, dan lain-lain. f) Berdekatan dengan sekolah, ataupun fasilitas edukasi lainnya. g) Berdekatan dengan aksesbilitas keamanan. h) Tersedianya jaringan utilitas, seperti jaringan PLN, PDAM, Telkom, Riol Kota, dll. i)
Berdekatan dengan pergerakan/perpindahan publik.
39 Universitas Sumatera Utara
WPP A WPP D
Merupakan Kawasan Pelabuhan, industri, pergudangan dan permukiman
Pusat Bisnis(CBD), pusat pemerintahan, perumahan, hutan kota dan pusat pendidikan
WPP B
WPP E
Merupakan kawasan perkantoran dan perdagangan
Perumahan, perkantoran, konservasi, lapangan golf dan hutan kota.
WPP C Merupakan kawasan pemukiman,pendidika n, rekreasi, dan perdagangan
Gambar 13.peta peruntukan lahan
Syarat pemilihan lokasi proyek : a) Lokasi perencanaan diharapkan berada di sekitar daerah zona sekolah, sehingga mudah dijangkau anak-anak sekolah dengan berjalan kaki. b) Lokasi perancangan harus sesuai dengan Wilayah Pengembangan Pembangunan (WPP) Cdan D yang sesuai dengan perkembangan ke arah pendidikan dan rekreasi. c) Mudah dijangkau bukanlah harus di pusat kota ataupun pusat daerah tetapi bagaimana bisa mudah oleh transportasi umum dan pribadi. d) Lokasi perancangan harus sehat yang berarti: Lokasi tidak terletak pada daerah perindustrian yang banyak menimbulkan polusi udara. lokasi tidak berada daerah yang bertanah rawa atau berlumpur atau tanah yang berpasir, dan elemen-elemen iklim yang berpengaruh pada lokasi yaitu terkait
40 Universitas Sumatera Utara
kelembaban udara, kelembaban udara harus mencapai kenetralan antara 5565%.
WPP C pada kecamatan Medan Timur dengan jumlah penyebaran sekolah
WPP E pada kecamatan Medan Barat dengan jumlah penyebaran sekolah 50 unit
WPP D pada kecamatan Medan Baru dengan jumlah penyebaran sekolah 28unit
II.3.2 Pemilihan Lokasi Lokasi Medan Children Library sebagai sarana edukasi dan rekreatif lebih baik berada di daerah dekat dengan pusat pendidikan, seperti sekolah, dan mudah dijangkau. Adapun lokasi alternatif perpustakaan adalah Alternatif 1 Lokasi berada di Jalan Perintis Kemerdekaan dengan luas lahan ± 2,5 Ha terletak di Kecamatan Medan Perjuangan. Berdekatan dengan, Sekolah Budi Murni, Sekolah Methodist-3, dan Sekolah Sutomo. Gambar14 Lokasi di JL.Perintis Kemerdekaan
41 Universitas Sumatera Utara
Alternatif 2 Lokasi berada di Jalan Kapten Pattimura dengan luas ±1.8 Ha terletak di Kecamatan Medan Baru. Berdekatan
dengan
Batari
School,Singapore
Piaget Academy,SDN 060901,Sekolah Methodist4. Lokasi ini juga berdekatan dengan taman kota yaitu Taman Sudirman. Gambar15 Lokasi di JL.Kapten Patimura
Alternatif 3 Lokasi berada di Jalan Sudirman dengan luas lahan ± 1,9 Ha terletak di kecamatan
Medan
Polonia . Berdekatan dengan, Sekolah Harapan Medan , dan Sekolah Santo Imanuel Medan , serta berada di depan Taman A.Yani Medan .
Gambar16 Lokasi di JL.Sudirman
Kriteria
Lokasi Alternatif 1
Alternatif 2
Alternatif 3
(3)
(1)
(1)
2,5Ha
1,8 Ha
1,9 Ha
(3)
(3)
(3)
Luas lahan Tingkatan Jalan
Jalan Arteri Primer Pencapaian ke Lokasi
Jalan Arteri Primer
Jalan Arteri Primer
(3)
(3)
(3)
Mudah karena dapat
Mudah karena dapat
Mudah karena dapat
diakses dari segala
diakses dari segala
diakses dari segala
penjuru Medan baik
penjuru Medan baik
penjuru Medan baik
dengan
dengan
dengan
pribadi
kendaraan maupun
angkutan umum
pribadi
kendaraan maupun
angkutan umum
pribadi
kendaraan maupun
angkutan umum
42 Universitas Sumatera Utara
Jangkauan terhadap Struktur kota
(3)
(3)
(2)
Berada dipusat kota
Berada dipusat kota
Berada dipusat kota
dan
dan
dan
merupakan
merupakan
daerah
daerah
daerah
pengembangan
pengembangan
pengembangan
pendidikan,
pendidikan,
pendidikan,
kesehatan,
kesehatan,
kesehatan,
pemukiman,
pemukiman,sarana
pemukiman,
perdagangan
rekreasi.
perkantoran.
Fungsi Pendukung sekitar lokasi
merupakan
(3)
(3)
dan
(3)
Pertokoan, kantor,
Pertokoan, kantor,
Perkantoran ,hotel,
plaza, hotel,
plaza, hotel,
pendidikan, sarana
pendidikan, sarana
pendidikan,sarana
pariwisata lainnya ,
pariwisata lainnya.
pariwisata lainnya,
pemukiman mewah .
permukiman mewah RUTRK (Pengembangan
(3)
(3)
(1)
Sesuai
Sesuai
Tidak Sesuai
(2)
(3)
(2)
Perdagangan dan Rekreasi) Fungsi eksisting
Pertokoan/ruko
Lahan kosong dan
Pertokoan/ruko
bangunan yang tidak berfungsi baik Kontur
Realtif datar
Realtif datar
Realtif datar
Total Nilai
22
25
16
Peringkat
2
1
3
Tabel.3. criteria penilaian lokasi
Keterangan : 3 : Baik sekali
1 : Cukup
2 : Baik
0 : Kurang
43 Universitas Sumatera Utara
II.3.3. Deskripsi Lokasi Sebagai Tapak Rancangan Kasus Proyek
: Perpustakaan Anak Medan
Status Proyek
: Fiktif
Pemilik Proyek
: Pihak Pemerintah
Lokasi Tapak
:
Batas Utara
: Jln.Kapten Pattimura, Kecamatan Medan Baru,Medan
Batas Timur
: Jln. Babura Lama
Batas Selatan
: Jln.Kp.Mandailing
Batas Barat
: Jln. Kapten Patimura
Luas Lahan
: + 1,8 Ha (+ 18000 m2)
Kontur
: Datar
KDB
: 80 %
KLB
: 4 lantai
GSB
: 2 n+1
1
Bangunan Eksisting : Lahan kosong dan rumah penduduk Potensi Lahan
:
Terletak dipusat kota Berada pada kawasan pendidikan Transportasi lancar dan baik Luas site mendukung + 1,8 Ha Memiliki jalur utilitas yang baik.
44 Universitas Sumatera Utara
1.
Alternatif A Jl. Perintis Kemerdekaan
Batas-batas site : Utara : Jl. Perintis Kemerdekaan Timur : Jl. Timor Selatan : Jl. Sena Barat : Jl. Gaharu
2.
Alternatif B Jl. Kapten Patimura
Batas-batas site : Utara : Jl.Babura Lama Timur : Gang kecil Selatan : Jl.Kp Mandailing Barat : Jl.Kapten Pattimura
3.
Alternatif C Jl. Sudirman
Batas-batas site : Utara Timur Selatan Barat
: Jl. Sudirman : Jl. Slamet Riyadi : Jl. H. Misbah : Rumah penduduk
Gambar.17. peta kota Medan
45 Universitas Sumatera Utara
II.4. Tinjauan Fungsi Dari tinjauan fungsi ini, kiata dapat mengetahui bagaimana Perpustakaan Anak Medan bekerja, apa aktifitasnya siapa penggunanya dan persyaratan ruang. II.4.1. Deskripsi Pengguna dan Kegiatan Jadwal operasional kegiatan yang terjadi di Perpustakaan Anak Medan yaitu: Senin – Jumat : Pukul 08.30 – 18.00 Tutup pukul 16.00 pada malam Tahun Baru, malam Natal. Malam Idul Fitri, malam Deepavali, malam Imlek. Tutup pada Hari Libur Nasional II.4.1.1. Pengunjung Perpustakaan Pengunjung merupakan usia anak-anak(tidak menutup kemungkinan untuk usia renaja dan dewasa).Berikut kegiatan yang dilakuka anak-anak dalam perpustakaan anak: Usia balita (usia 1-5 tahun) -
Mewarnai
-
Menggambar
-
Menonton video
-
Bermain
-
Tidur
Usia anak-anak (usia 5-12 tahun) -
Mencari informasi
-
Melihat buku baru
-
Mewarnai
-
Menggambar
-
Mencari buku
-
Membaca buku
-
Meminjam buku
-
Belajar
-
Mengembalikan buku
-
Mendengarkan cerita
46 Universitas Sumatera Utara
-
Menonton video
-
Melihat pameran
-
Bermain game komputer
-
Bermain
-
Membeli alat tulis
-
Membeli suvernir
-
Memainkan drama
Pengelola Kepala Perpustakaan Memimpin
perpustakaan
dan
menyiapkan
kebijakan-kebijakan
bagi
perpustakaan. Administrasi Pelayanan administrasi yang meliputi pembinaan ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian, perencanaan, keuangan, perlengkapan, rumah tangga, hubungan masyarakat. Dimana terbagi menjadi sekretaris dan asisten. Unit pengadaan bahan Melaksanakan pengadaan koleksi bahan pustaka melalui pembelian, hadiah, hibah dan tukar menukar. Unit pengelolaan bahan Melaksanakan klasifikasi, katalogisasi dan penyelesaian fisik bahan pustaka, verifikasi bahan pustaka serta pemasukan data ke pangkalan data. Unit pelayanan, sirkulasi, dan peminjaman Melaksanakan layanan sirkulasi, rujukan dan keliling, audio visual, reproduksi, terjemahan,
transliterasi
(alih
aksara),
melaksanakan
kerjasama
perpustakaan dalam dan luar negeri, pengelolaan pangkalan data daerah, pelaksanaan, pengembangan sistem otomasi perpustakaan di lingkungan Badan, pengelolaan website, jaringan internet. Unit Pelayanan Referensi Melaksanakan layanan referensi, alat-alat bibliografi seperti indeks, laporan tahunan, kamus, ensiklopedia, dll
47 Universitas Sumatera Utara
Struktur Organisasi Perpustakaan Pimpinan Perpustakaan
Bag.Pelayanan Administrasi
Bag.Pelayanan Teknis
Bag.Pelayanan Pengguna
Sub. Bagian Adm T.U
Sub. Bagian Pengadaan Koleksi
Sub. Bagian Sirkulasi Koleksi
Staff
Sub. Bagian Adm Perlengkapan
Staff
Staff
Sub. Bagian Adm Inventarisasi & Klasifikasi Koleksi
Sub. Bagian Pelayana Referensi
Staff Staff
Staff
Sub. Bagian Adm Kerumahtanggan
Staff
Sub. Bagian Desimilasi Pengguna
Sub. Bagian Katalogisasi Koleksi
Staff
Staff
Sub. Bagian Adm Kepegawaian
Staff
Sub. Bagian Adm Keuangan
Sub. Bagian Pemeliharaan Koleksi
Staff
Staff Diagram2.stuktur organisasi perpustakaan
48 Universitas Sumatera Utara
II.4.2. Deskripsi Perilaku Pengguna dan alur kegiatan Pengguna Entrance Toko alat tulis R.Tunggu R.Pengantar
Kafetaria R.Informasi
R.Koleksi Dewasa
R.Peminjaman/ pengembalian
R.Penitipan Barang R.Koleksi umum usia 3 - 6 tahun
Science center IT workstation Lab.musik
R.Koleksi umum usia 7-12 tahun
H A R.Koleksi
Lab.melukis
R.Katalog
L L
Lab.kesenian
R.Peminjaman/ pengembalian
R.Pameran
R.Audio visual
R.Serbaguna Study room Taman Bermain Diagram3. Pola Sirkulasi Pengunjung
49 Universitas Sumatera Utara
Pengelola Datang
Parkir
Masuk
Bekerja
Rapat
Istirahat
Pulang
Toilet
Diagram 4. Pola Sirkulasi Pengelola
Proses pelayanan arus sirkulasi buku
Koleksi dari Rak Ruang Baca Meja Sirkulasi Dikembalikan ke Rak Dicatat bila Dipinjam
Bawa Pulang
Diagram 5. Arus Sirkulasi Buku
50 Universitas Sumatera Utara
II.4.3. Klasifikasi Ruang pada Perpustakaan Anak a) Pembagian ruang dan detail design Medan Children Library terdiri dari: Main enterance lobby, sebagai ruangan pertama yang dikunjungi. Sedapat mungkin terang, dan bersifat welcoming. Public out-of-hours entrance, mampu menyediakan suatu jalan untuk langsung menuju ke ruang rapat/meeting room. Pre-school, berisi buku-buku menggambar, kotak-kotak mainan untuk diduduki, bantal-bantal, meja dan kursi-kursi kecil lainnya agar nyaman dikunjungi anak-anak. Early school yeras, berisi buku yang mudah dibaca, komputer pencari keberadaan buku, meja dan kursi-kursi pun disediakan di area ini. Primary school years, berisi buku-buku sekolah dasar, buku cerita dan komputer pencari keberadaan buku. Area puppet show/storytelling,sebagai ruang tempat mendengarkan cerita dongeng yang dibawakan oleh pendongeng. Audiovisual,sebagai ruang untuk menonton koleksi CD,DVD,VCD,slide.
Children’s activities room, sebagai tempat kegiatan belajar dan bermainnya anak-anak.
Exhibition area, sebagai tempat pertunjukkan ilmu pengertahuan. Meeting rooms, diperlukan untuk rapat pekerja perpustakaan dan atasan. Ataupun jika ingin diadakan rapat antar pengunjung yang mewakili suatu perusahaan tertentu. Lavatories, toilet yang menganut kaidah ramah lingkungan. Sales point, sebagai tempat promosi buku-buku yang dijual. Ruangan seni, sebagai ruangan pertunjukkan hasil karya daerah/anak bangsa,seperti lukisan dan hasil karya pahatan, dll. Area fotokopi,diperlukan untuk memfotokopi,men-scan,atau men-print bahan pustaka. Science and technology, area berisi tentang buku-buku ilmu pengetahuan lokal dan impor. Dilengkapi akses internet.
51 Universitas Sumatera Utara
Magazines and periodicals, area berisi majalah-majalah dan bacaan lainnya yang bersifat periode baik minggu, bulan maupun tahun. b) Fasilitas pendukung Medan Children Library: Archives, sebagai tempat surat, kertas-kertas dokumen, kartu dan pajangan foto. Study area, suatu ruangan yang dilengkapi dengan meja dan kursi-kursi yang mendukung kenyamanan pengunjung dalam membaca buku. IT workstation, suatu ruangan yang dilengkapi dengan meja dan kursikursi yang mendukung kenyamanan pengunjung dalam mencari data melalui internet. Caretaker, sebagai suatu fasilitas untuk menjaga anak-anak. Stationary corner, sebagai tempat menjual alat-alat tulis, keperluan sekolah lainnya. Cafe, untuk tempat makan bagi pengunjung yang berkunjung dalam tempo waktu yang lama. Shop, sebagai tempat untuk membeli survernir. Ruang tunggu,sebagai tempat menunggu,membaca,mengobrol. c) Fasilitas admin dan staff Medan Children Library : Library manager’s office, sebagai ruangan manager, dimana harus dekat dengan ruang adminstrasi, ruang asisten, ruang sekretaris, ruang interview dan difungsikan sebagai ruang diskusi. Library secretary’s office, sebagai ruangan sekretaris. Library assistant’s office, sebagai ruangan asisten/pembantu manager. Delivery area, sebagai suatu wadah untuk menampung buku-buku yang hendak dikirimkan ke rumah-rumah pemesan ataupun diantarkan ke toko buku atau perpustakaan lain. Interview room and training room, sebagai tempat training para staff, tempat rapat para staff, tempat bertukar pikiran para staff, dan sebagai tempat interview untuk merekrut staff baru. Storage,
sebagai
tempat
penyimpanan
buku-buku
yang
sudah
dikembalikan sebelum dimasukkan kembali ke rak masing-masing.
52 Universitas Sumatera Utara
Staff room, sebagai ruangan untuk pergantian staff dan tempat peristirahatan staff. Ruangan diharapkan dapat menampung sekitar 50 orang staff. Stock workroom, sebagai tempat penyimpanan stok-stok baru dari buku maupun CD musik, dll. II.4.4. Kebutuhan Ruang Jenis Ruang
Pengguna
Nama Ruang
Kegiatan
Balita
Main enterance/ Lobby
Masuk
Pengunjung
Pre-school
Anak-anak
- Menggambar/ - Mewarnai - Menonton Video
Zona Ruang Publik Publik
Children’s activities room
Bermain
Publik
Area puppet show/storytelling
Mendengar cerita
Publik
Caretaker
Tidur
Publik
Lavatories
Bersih-bersih
Servis
Main enterance/ Lobby Early school yeras
Masuk
Publik
- Membaca buku - Mencari buku - Mewarnai/menggam bar - Bermain game komputer Mendengar cerita
Publik
Publik
Children’s activities room Exhibition area
Menonton DVD/VCD/slide Bermain Melihat pameran
Publik
Lavatories
Bersih-bersih
Servis
Area puppet show/storytelling Audiovisual
Ruangan seni
Stationary corner
- Melihat karya seni - Memamerkan hasil karya. Membeli alat tulis
Publik
Publik
Publik
Publik
53 Universitas Sumatera Utara
Cafe
Makan/minum
Publik
Ruang pertunjukan
Menampilkan pertunjukan seni
Publik
Area Katalog
Mencari dan memperoleh informasi Mengembalikan buku Meminjam buku Masuk
Publik
Publik
Science and technology Study area
- Membaca buku - Mencari buku - Bermain game komputer Belajar science dan teknologi Belajar/berdiskusi
IT workstation
Mengakses internet
Publik
Exhibition area
Melihat pameran
Publik
Stationary corner Cafe
Membeli alat tulis Makan/minum
Publik Publik
Shop
Membeli souvenir
Publik
Exhibition area
Melihat pameran
Publik
Ruang pertunjukan
Menampilkan pertunjukan seni
Publik
Audiovisual
Publik
Lavatories
Menonton DVD/VCD/slide Bersih-bersih
Servis
Pimpinan
Public out-of-hours
Masuk
Privat
Perpustakaan
Enterance Memimpin dan
Privat
Service Publik
Muda
Pengelola
Main enterance/ Lobby Primary school years
Manager’s Office
Publik Publik
Publik Publik
membuat kebijakan
Administrasi
Meeting Room
Memimpin rapat
Coffee Bar/Cafe
Makan/minum
Semi Publik Publik
Lavatories
Bersih-bersih
Servis
Public out-of-hours Enterance
Masuk
Privat
Secretary’s Office
Menghubungi
Privat
54 Universitas Sumatera Utara
sekretaris Assistant’s Office Interview Room & Training Room
Unit Pengadaan Bahan
Menghubungi asisten Perekrutan
anggota
baru
Privat Semi Publik
Coffee Bar/Cafe
Makan/minum
Publik
Lavatories
Bersih-bersih
Servis
Main Enterance Foyer/Lobby
Masuk
Publik
Stock Workroom
Menyimpan stok-stok
Semi Privat
baru Security Control Room
Memonitor staff dan
Privat
Meeting Room
Rapat
Privat
Working Area
Bekerja
Semi
barang
Publik
Unit Pengelolaan Bahan
Staff Room
Istirahat
Privat
Lavatories
Bersih-bersih
Servis
Main Enterance/Lobby
Masuk
Publik
Meeting Room
Rapat
Semi Publik
Unit Pelayanan, Sirkulasi, Peminjaman
Working Area
Bekerja
Semi Privat
Staff Room
Istirahat
Semi
Lavatories
Bersih-bersih
Servis
Main Enterance /Lobby
Masuk
Publik
Servis Publik
Melayani peminjaman
Publik
buku
55 Universitas Sumatera Utara
Servis Publik
Melayani
Publik
pengembalian buku Meeting Room
Rapat
Semi Privat
Working Area
Bekerja
Semi Publik
Unit Pelayanan Referensi
Staff Room
Istirahat
Privat
Lavatories
Bersih-bersih
Servis
Main Enterance Foyer/Lobby
Masuk
Publik
Meeting Room
Rapat
Semi Privat
Working Area
Bekerja
Semi Publik
Staff Room
Istirahat
Privat
Lavatories
Bersih-bersih
Servis
Tabel 4.Kebutuhan Ruang Sumber: Architect‟s Handbook
II.5.
Studi Banding Fungsi Proyek Sejenis
Children’s Library Discovery Center
Gambar18. Facade Children‟s Library Discovery Center
56 Universitas Sumatera Utara
Children‟s
Library
Discovery
Centre
berada
di
Queen
Central
Library,dirancang oleh 1100 arsitek seperti kotak dengan empat tipe kaca yang berbeda dan memberi tanda warna putih cerah dan latar yang dilipat.1100 Arsitek mengembangkan masterplan untuk renovasi dan modernisasi dari 275.000sqf Queen Central Library bertujuan untuk revitalisasi kehadiran perpustakaan dalam komunitas, memaksimalkan pengunaan fasilitas dan memikirkan kembali programnya. Desain dan konstruksi Children‟s Library Discovery Centre diimplelentasi dari fase pertama master plan.Proses pertama dari renovasi gedung perpustakaan ini adalah menciptakan kesatuan dan mengintegrasikan dengan menghubungkannya dengan gedung perpustakaan utama dengan struktur baru.Ada
banyak
administrative
di
cara
yang
atas
dua
diexplore story
mencakup
children‟s
penambahan
tower
library.Merealokasi
fungsi
administrative dari lantai 2 gedung perpustakaan pusat ke tower baru yang memberikan ruang bebas yang berharga bagi public users.
Gambar19. Interior Children‟s Library Discovery Center
Sumber : www.google.com
57 Universitas Sumatera Utara
Arsitek bekerja kepada transformasi dinding eksterior yang lebih solid dari perpustakaan kedalam lapisan penuh,dua cerita fasade.View yang cerah ,interior yang penuh warna,area baca yang dirancang untuk abad 21.Grafik perubahan warna bergantung pada petunjuk dimana view berwarna biru jika kita naik ke atas dan berwarna merah jika turun ke bawah Meng-update tangga eksisting dengan lighting baru,iklan yang menarik,desain railing yang artistic untuk membuat perjalanan dari lantai ke lantai lebih mudah dan mendapat pengalaman yang menyenangkan. Tangga pada foyer entrance menghubungkan lantai 1 dan lantai 2,modern,desain terbuka juga mendorong pengunjung berjalan ke atas dengan tangga daripada menggunakan elevator. Renovasi Children‟s Library Discovery Center ini menggunakan feature baru,yaitu: Energy Efficient Lighting Fasade terdiri dari peforma tinggi dari insulated glass dengan pengurangan cahaya
yang
menyilaukan
untuk
mengizinkan
cahaya
alami
masuk
tanpamenempatkan pembebanan pemanasan ekstra dan air conditioner system.Semu pencahayaa buatan menggunakan bola lampu fluorescent,yang lebih tahan lama dan hemat energy daripada lampu pijar.Ini adalah smart building.Sistem sensor cahaya alami memonitor masuknya cahaya saat siang hari dan menyesuaikan dengan cahaya buatan. Ventilation System CLDL penuh dengan udara segar.Sistem ventilasi mendorong udara dari luar masuk ke dalam untuk lingkungan yang sehat. Radiant Floor Heating Gedung dihangatkan oleh panas dari lantai.Meletakkan panas dimana orangorang berada dengan energy yang efisien. Engine Chiller Pemanas
gas
alami
dan
system
AC
sangat
efisien.Engine
chiller
mempertahankan kenyamanan suhu di dalam dengan sedikit energy.Sistem ini juga sangat ramah lingkungan karena tidak mencemar air,udara,dan tanah. Saving Water Lowflow toilet hanya menggunakan 1.6 gallons air/flush.Kran air akan menyimpan air dengan menyalakannya saat seseorang menggunakannya.
58 Universitas Sumatera Utara
Sustainable and Local Materials Semua cat bangunan bebas dari campuran kimia yang berbahaya.Bau cat tidak menyengat hidung dan paru-paru.Furniture terbuat dari kayu local dari hutan yang sustainable. Recycled Materials Struktur baja dari bangunan 75% terbuat dari daur ulang metal.Produksi beton menambah jumlah emisi gas karbondioksisa ke atmosfer.Beton pada bangunan ini terdiri dari fly ash,produk daur ulang.Hal ini berarti mangurangi penggunaan beton baru. Green Education Green
education
didistribusikan
sisepanjang
perpustakaan
dengan
menyediakan informasi dari segi sustainable building sebagai bagian dari renovasi bangunan. The International Library of Children's Literature
Gambar20. Facade The International Library of Children's Literature
Gambar21. Interior The International Library of Children's Literature
59 Universitas Sumatera Utara
Berlokasi di Ueno Park,Jepang,The International Library Of Children Literature ,cabang dari National Diet Library,merupakan renovasi dan perluasan dari bekas bangunan Imperial Library yang dibangun tahun 1906.Atas kecerdikan campur tangan dari Tadao Ando,arsitek Jepang,menciptakan perpustakaan nasional pertama yang didedikasikan untuk kepustakaan anak-anak. Intervensi Ando cukup simple dan elegant,volume kaca menembus facade yang bergaya renaissance pada sedikit dari sudut bangunan sebagai bentuk jalan masuk,sambungan dari volume kaca bagian halaman untuk membentuk cafeteria,dan keseluruhan kaca pada bagian halaman yang tertutup oleh ruang lounge,antara bagian tersebut dan diapit oleh fasade eksisting yang diakhiri oleh beton sebagai jalur sirkulasi vertical. Sifat tembus dan bobot fasade kaca mengizinkan pembacaan yang berkelanjutan dari yang lama terus ke yang baru.Fasade eksisting dipugar kembali seperti yang sebelumnya,dan struktur dari eksisting dari bangunan memperkuat struktur terhadap gempa.Area lounge yang baru ini memiliki sedikit kolom,didukung oleh fasade kaca vertical dengan dukungan baja anti api.Karena sifat tembus dan bobotnya,hal ini terbaca sebagai bagian dari teras halaman eksterior. Dalam penempatan penambahan volume kaca,volume beton dan fasade kaca,Ando menyisipkan dua kapal kecil yang cantik ke dalam ruang yang digunakan sebagai ruang membaca dan sekarang dikenal sebagai Children's Book Museum di lantai tiga.Bentukan cylinder ini mengikuti bentukan eksisting di atas langitlangit,memberi definisi lebih kecil,lebih intim,ruang pameran dalam ruangan besar.Saat terlihat dari luar ruangan,mereka adalah objek provokatif dalam ruang tradisional dari plesteran putih papan hias dinding.
Gambar 22.Potongan Interior The International Library of Children's Literature
60 Universitas Sumatera Utara
ImaginOn Chidren’s Library
Gambar23. Facade ImaginOn
ImaginOn adalah theater anak-anak Charlotte dan the Charlotte Mecklenburg Children‟s Library. membawa
cerita
Misi dari. Kedua organisasi ini adalah
hidup.Perpustakaan
adalah
cerita
dari
halaman-
halaman,theater adalah cerita di atas panggung.Berlokasi di 300 E. 7th St. in uptown Charlotte,ImaginOn memiliki sesuatu untuk anak-anak segala usia dari usia pra-sekolah sampai sekolah menengah. ImaginOn merupakan fasilitas „green‟.Bangunan public pertama yang mendapat sertifikat dari
US Green Building Council.Banyak bagian dari konstruksi
ImaginOn menggunankan material daur ulang.Daur ulang gandum,karet,dan plastic digunakan pada bagian yan berbeda-beda. ImaginOn terbagi menjadi beberapa bagian: The Spangler Library
Gambar24. interior spangler library
61 Universitas Sumatera Utara
The Spangler Library terletak di lantai 1 ImaginOn.Di lantai ini berisi buku-buku dan berbagai aktivitas untuk anak-anak sampai 5 tahun.Dengan rakrak buku dan buku-buku bergambar dan buku yang ber-chapter,akan membuat anak-anak suka menghabiskan waktu mereka disini.Dan seringkali beberapa mainan seperti kereta api,atau boneka beruang raksasa yang bisa membuat anak-anak senang.Terdapat juga sejumlah computer dengan permainan edukasi berupa game-game yang menyenagkan.The Spangler Library juga memiliki sederetan event,seperti: Family storytime, Yoga Storytime,dan masih banyak lagi.Dengan banyak mendengar,dekorasi yang kreatif,The Spangler Library adalah jalan yang mnyenangkan untuk menghabiskan waktu bersama anak-anak saat membiarkan mereka mengexplore cerita menarik mereka sendiri. The Teen Loft The Teen loft berlokasi dilantai atas dan hanya untuk para remaja antara usia 1218
tahun.Para
remaja
membutuhkan
ruang sendiri tanpa ada orang tua yang turut campur atau adik-adik mereka yang menggangu.Dan ini adalah tempat yang tepat,dengan novel yang banyak,buku Gambar25. kegiatan The Teen Loft
komik,anime,biografi,DVD,music,dll
yang
bisa membuat remaja merasa seperti di rumah.Terdapat juga sebuah sudut dimana para remaja bisa bermain laptop sambil menikamati snack.Program-program yang ada adalah atas usul dari para remaja dimana hal ini tidak dapat ditemukan ditempat lain.Program selanjutnya yang akan diluncurkan adalah: Hands-On Building and Programming Robots, Teen Sketchbook Project, and Strategy Gaming: Settlers of Catan.Para remaja juga
berkesempatan
untuk
mengekspresikan
kreatifitas
mereka
dalam
perlombaan yang unik.
62 Universitas Sumatera Utara
Studio i
Gambar 26. kegiatan studio i
Studio i adalah sebuah peluang yang paling unik yang ditawarkan oleh ImaginOn.Studio i ini adalah studio film dan studio rekaman yang bisa digunakan untuk remaja dan keluarga membuat film ataupun music untuk membawa cerita dalam hidup mereka.Di sini, mereka juga bisa mengetahui bagaimana cara-cara kerja rekaman music atau film. Story Jar Story Jar merupakan tempat tempat 3 dimensi dengan barang-barang berbentuk spiral yang digantung.Story Jar ini berniat untuk melancarkan ide-ide dan imajinasi.Sejumlah computer di sekeliling Jar berfungsi untuk mengajak anakanak
menciptakan
menggambarkan
ilustrasi
cerita
mereka
mereka,dan
sendiri,dan
bermain
game
edukasi yang menyenangkan.Atau mereka dapat melihat moment di belakang layar Children‟s Theater.Selain itu,The Story Jar juga dipenuhi oleh mainan,dan kostum yang dapat mendorong anak-anak untuk membuat cerita mereka Gambar27. story jar
masing-masing.
63 Universitas Sumatera Utara
Stage Play Disekeliling Story Jar terdapat sebuah theater yang memberikan pengalaman berbeda.Theater tersebut adalah Puppets Theater dengan sedikit tirai dan karakter boneka yang penuh warna yang dapat dipertunjukan kepada keluarga dan teman.Atau anak-anak dapat mengekslpore misteri dari theater dan
bagaimana
cahaya
masuk
ke
dalam
kehidupan.Di sini,anak-anak juga bisa mengenakan kostum ksatria maupun kostum seorang putrid dan berakting di atas pentas dimana desain dari panggung tersebut menyerupai halaman buku Gambar 28. stage play
dengan background yang berbeda-beda.
64 Universitas Sumatera Utara