BAB II DESKRIPSI PROYEK 2.1.
TERMINOLOGI JUDUL
Judul dari proyek ini adalah DANAU TOBA RESORT HOTEL yang merupakan mengandung pengertian :
Danau Toba : -
Sebuah danau yang terdapat di pulau sumatera bagian utara. Danau ini terbentuk dari letusan gunung berapi pada beribu tahun yang lalu.
Resort : -
a place used for relaxation or recreation, attracting visitors for holidays or vacations
3
: tempat untuk relaksasi atau rekreasi, menarik pengunjung
untuk berlibur. Hotel : -
an establishment that provides paid lodging on a short-term basis 4 : sebuah usaha yang menyediakan penginapan yang dibayar secara jangka pendek.
Jadi berdasarkan jabaran pengertian di atas, maka “Danau Toba Resort Hotel” dapat diartikan sebagai sebuah tempat untuk relaksasi atau rekreasi yang menyediakan penginapan yang terdapat di Danau Toba, Sumatera Utara.
3
http://en.wikipedia.org/wiki/Resort
4
http://en.wikipedia.org/wiki/Resort
2.2.
TINJAUAN UMUM PROYEK
2.2.1. Pengertian Resort
-
Resort adalah suatu perubahan tempat tinggal untuk sementara bagi seseorang di luar tempat tinggalnya dengan tujuan antara lain untuk mendapatkan kesegaran jiwa dan raga serta hasrat ingin mengetahui sesuatu. Dapat juga dikaitkan dengan kepentingan yang berhubungan dengan kegiata olah raga, kesehatan, konvensi, keagamaan serta keperluan usaha lainnya.5
-
Resort adalah tempat peristirahatan di musim panas, di tepi pantai/di pegunungan yang banyak dikunjungi.6
-
Resort adalah tempat wisata atau rekreasi yang sering dikunjungi orang dimana pengunjung datang untuk menikmati potensi alamnya.7
-
Resort adalah sebuah tempat menginap dimana mempunyai fasilitas khusus untuk kegiatan bersantai dan berolah raga seperti tennis, golf, spa, tracking, dan jogging, bagian concierge berpengalaman dan mengetahui betul lingkungan resor, bila ada tamu yang mau hitchhiking berkeliling sambil menikmati keindahan alam sekitar resort ini.8
-
Resort adalah sebuah kawasan yang terencana yang tidak hanya sekedar untuk menginap tetapi juga untuk istirahat dan rekreasi.9
Sebuah hotel resort sebaiknya mempunyai lahan yang ada kaitannya dengan obyek wisata, oleh sebab itu sebuah hotel resort berada pada perbukitan, pegunungan, lembah, pulung kecil dan juga pinggiran pantai.10
5 6 7
8
9
Dirjen Pariwisata , Pariwisata Tanah air Indonesia, hal. 13, November, 1988 John M. Echols, Kamus Inggris-Indonesia, Gramedia, Jakarta, 1987 A.S. Hornby, Oxford Leaner’s Dictionary of Current English, Oxford University Press, 1974 Nyoman.S. Pendit. Ilmu Pariwisata, Jakarta : Akademi Pariwisata Trisakti, 1999 Chuck Y. Gee, Resort Development and Management, Watson-Guptil Publication 1988,h
10
Nyoman S. Pendit. Ilmu Pariwata. Jakarta : Akademi Pariwisata Trisakti, 1999.
2.2.2. Pengertian Hotel Resort
Hotel Resort didefinisikan sebagai hotel yang terletak dikawasan wisata, dimana sebagian pengunjung yang menginap tidak melakukan kegiatan usaha. Umumnya terletak cukup jauh dari pusat kota sekaligus difungsikan sebagai tempat peristirahatan. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa hotel resort secara total menyediakan fasilitas untuk berlibur, rekreasi dan olah raga. Juga umumnya tidak bisa dipisahkan dari kegiatan menginap bagi pengunjung yang berlibur dan menginginkan perubahan dari kegiatan sehari-hari.
1.
Faktor Penyebab Timbulnya Hotel Resort
Sesuai dengan tujuan dari keberadaan Hotel Resort yaitu selain untuk menginap juga sebagai sarana rekreasi. Oleh sebab itu timbulnya hotel resort disebabkan oleh faktor-faktor berikut :
a) Berkurangnya waktu untuk beristirahat Bagi masyarakat kota khususnya kota Jakarta kesibukan mereka akan pekerjaan selalu menyita waktu mereka untuk dapat beristirahat dengan tenang dan nyaman. b) Kebutuhan Manusia akan rekreasi Manusia pada umumnya cenderung membutuhkan rekreasi untuk dapat bersantai dan menghilangkan kejenuhan yang diakibatkan oleh aktivitas mereka. c) Kesehatan Gejala-gejala stress dapat timbul akibat pekerjaan yang melelahkan sehingga dapat mempengaruhi kesehatan tubuh manusia. Untuk dapat memulihkan kesehatan baik para pekerja maupun para manula membutuhkan kesegaran jiwa dan raga yang dapat diperoleh di tempat berhawa sejuk dan berpemandangan indah yang disertai dengan akomodasi penginapan sebagai sarana peristirahatan.
d) Keinginan Menikmati Potensi Alam Keberadaan potensi alam yang indah dan sejuk sangat sulit didapatkan di daerah perkotaan yang penuh sesak dan polusi udara. Dengan demikian keinginan masyarakat perkotaan untuk menikmati potensi alam menjadi permasalahan, oleh sebab itu hotel resort menawarkan pemandangan alam yang indah dan sejuk sehingga dapat dinikmati oleh pengunjung ataupun pengguna hotel tersebut. 2.
Karakteristik Hotel Resort
Ada 4 (empat) karakteristik hotel resort sehingga dapat dibedakan menurut jenis hotel lainnya, yaitu : a.
Lokasi Umumnya berlokasi di tempat-tempat berpemandangan indah, pegunungan, tepi pantai dan sebagainya, yang tidak dirusak oleh keramaian kota, lalu lintas yang padat dan bising, “Hutan Beton” dan polusi perkotaan. Pada Hotel Resort, kedekatan dengan atraksi utama dan berhubungan dengan kegiatan rekreasi merupakan tuntutan utama pasar dan akan berpengaruh pada harganya.
b.
Fasilitas Motivasi pengunjung untuk bersenang-senang dengan mengisi waktu luang menuntut ketersedianya fasilitas pokok serta fasilitas rekreatif indoor dan outdoor. Fasilitas pokok adalah ruang tidur sebagai area privasi. Fasilitas rekreasi outdoor meliputi kolam renang, lapangan tennis dan penataan landscape.
c.
Arsitektur dan Suasana Wisatawan yang berkunjung ke Hotel Resort cenderung mencari akomodasi dengan arsitektur dan suasana yang khusus dan berbeda dengan jenis hotel lainnya. Wisatawan pengguna hotel resort cenderung memilih suasana yang nyaman dengan arsitektur yang mendukung tingkat kenyamanan dengan tidak meninggalkan citra yang bernuansa etnik.
d.
Segmen Pasar Sasaran yang ingin dijangkau adalah wisatawan / pengunjung yang ingin berlibur, bersenang-senang, menikmati pemandangan alam, pantai, gunung dan tempat-tempat lainnya yang memiliki panorama yang indah.
2.2.3. Pengertian Hotel Kata Hotel sebenarnya berasal dari bahasa Latin, yaitu “Hospes”, yang kemudian
dipakai
kedalam
bahasa
Perancis
yaitu
“Hostel”,
dan
dalam
perkembangannya istilah ini mulai digunakan di Inggris sejak abad 18 menjadi kata “Hotel”.Ada dua definisi mengenai Hotel, yaitu definisi secara internasional, dan definisi yang dikeluarkan oleh Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi (Menparpostel). Pengertian hotel menurut Charles E. Steadmon dan Michael L. Kasavana, hotel dapat didefinisikan sebagai suatu bangunan yang dikelola secara komersial dengan memberikan fasilitas penginapan untuk umum dengan fasilitas pelayanan seperti pelayanan makan dan minum, pelayanan kamar, pelayanan barang bawaan, jasa laundry, dan lain-lain. Sedangkan pengertian hotel menurut SK Menparpostel No.KM 34/HK 103/MPPT-87, adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makan dan minum serta jasa lainnya bagi umum, yang dikelola secara komersial serta memenuhi ketentuan persyaratan yang ditetapkan dalam keputusan pemerintah.
1.
Klasifikasi Hotel Kriteria klasifikasi hotel di Indonesia secara resmi dikeluarkan oleh peraturan
pemerintah dalam hal ini dibawah Deparpostel dan dibuat oleh Dirjen Pariwisata dengan SK:Kep-22/U/VI/78. Sistem pengelompokan hotel-hotel ke dalam berbagai kelas dengan meninjau melalui beberapa faktor, seperti: A.
Kriteria berdasarkan faktor jumlah kamar dan persyaratannya Tingkatan kelas hotel berdasarkan jumlah kamar dibedakan atas istilah bintang. Semakin banyak jumlah bintang, maka persyaratan, fasilitas dan
pelayanan yang diberikan semakin baik. Kriteria klasifikasi Hotel berdasarkan bintang adalah: 1.
Hotel bintang satu Jumlah kamar standar minimum 15 kamar, kamar mandi didalam dan luas kamar standar minimum 20 m².
2.
Hotel bintang dua Jumlah kamar standar minimum 20 kamar, jumlah kamar suite, minimum 1 kamar, kamar mandi didalam. Luas kamar standar minimum 22 m², dan luas kamar suite minimum 44 m².
3.
Hotel bintang tiga Jumlah kamar standar minimum 30 kamar, jumlah kamar suite minimum 2 kamar, kamar mandi didalam, luas kamar standar minimum 24 m², dan luas kamar suite minimum 48 m².
4.
Hotel bintang empat Jumlah kamar standar minimum 50 kamar, jumlah kamar suite minimum 3 kamar, kamar mandi didalam, luas kamar standar minimum 24 m², dan luas kamar suite minimum 48 m².
5.
Hotel bintang lima Jumlah kamar standar minimum 100 kamar, jumlah kamar suite minimum 4 kamar, kamar mandi didalam, luas kamar standar minimum 26 m², dan luas kamar suite minimum 52 m².
B.
Kriteria menurut tujuan pemakaian hotel selama menginap Klasifikasi hotel berdasarkan tujuan pemakaian selama menginap dibagi atas dua bagian, yaitu: o
Bisnis hotel Hotel dengan tujuan untuk sarana akomodasi bagi orang-orang yang melakukan kunjungan kerja/bisnis.
o
Recreational hotel Hotel dengan tujuan bagi orang-orang yang akan bersantai atau berekreasi
C.
Kriteria berdasarkan faktor lokasi Kriteria hotel berdasarkan lokasinya, dibagi menjadi lima bagian, yaitu: o
City hotel Hotel yang terletak di dalam kota, dimana sebagian besar yang menginap melakukan kegiatan bisnis
o
Resort hotel Hotel yang terletak di kawasan wisata, dimana sebagian besar tamu yang menginap tidak melakukan usaha, melainkan untuk bersantai atau berekreasi. Jenis hotel resort berdasarkan lokasinya:
o
a.
Mountain hotel (hotel yang berada di pegunungan)
b.
Beach hotel (hotel yang berada di pinggir pantai)
c.
Lake hotel (hotel yang berada di tepi danau)
d.
Hill hotel (hotel yang berada di puncak bukit)
e.
Forest hotel (hotel yang berada di kawasan hutan lindung)
Suburban hotel Hotel yang berlokasi di pinggiran kota, yang merupakan kota satelit, yakni pertemauan antara 2 kota besar.
o
Urban hotel Hotel yang berlokasi di perkotaan kecil dan jauh dari kota besar
o
Airport hotel Hotel yang berasa dalam satu area bandara udara atau pelabuhan.
D.
Kriteria berdasarkan faktor hotel plan usage Hotel plan usage adalah satu sistem penjualan harga kamar dimana harga kamar yang dijual hanya berupa harga kamar saja atau merupakan sistem harga paket. Beberapa jenis hotel plan usage, adalah: a.
Eropean plan Biaya yang dikeluarkan untuk menyewa kamar hanya untuk harga kamar saja. Keistimewaan dari European plan, adalah: Praktis dan banyak digunakan di hotel-hotel Memudahkan sistembilling (pembayaran pada saat check out)
b.
American plan Sistem perencanaan harga kamar dimana harga yang dibayarkan sudah termasuk harga kamar itu sendiri ditambah harga makan. American plan dibagi menjadi 2 bagian, yaitu: Full American Plan, yaituharga kamar sudah termasuk dengan tiga kali makan sehari (sarapan, makan siang, dan makan malam) Modified American Plan, yaitu harga kamar sudah termasuk dengan dua kali makan sehari, dimana salah satunya harus makan pagi.
c.
Continental plan Perencanaan harga kamar dimana harga kamar tersebut sudah termasuk dengan continental breakfast.
d.
Bermuda plan Perencanaan harga kamar yang dibayar sudah termasuk dengan American breakfast.
E.
Kriteria berdasarkan ukuran hotel Kriteria hotel berdasarkan ukurannya dapat ditentukan dengan jumlah kamar yang ada. Ukuran hotel diklasifikasikan menjadi 3 bagian, yaitu: a.
Smal hotel Hotel kecil dengan jumlah kamar dibawah 150 kamar.
b.
Medium hotel Hotel ukuran sedang, dimana terbagi menjadi 2 kategori, yaitu: Average hotel, dengan jumlah kamar antar 150-299 kamar. Above hotel, dengan jumlah kamar antara 300-600 kamar.
c.
Large hotel Hotel dengan klasifikasi sebagai hotel besar dengan jumlah kamar minimal 600 kamar.
F.
Kriteria berdasarkan faktor lamanya tamu menginap i.
Transit hotel
ii.
Semi residential hotel
iii.
Residential hotel
G.
Kriteria berdasarkan faktor kegiatan tamu selama menginap Banyak kegiatan tamu secara spesifik selama menginap di hotel dengan maksud tertentu, antara lain: a.
Olahraga Sport hotel, hotel yang berada pada kompleks kegiatan olahraga Ski hotel, hotel yang menyediakan area tempat bermain ski
b.
Bisnis Conference hotel, hotel yang menyediakan fasilitas lengkap untuk konfrensi Convention hotel, hotel yang menyediakan fasilitas kegiatan konvensi.
c.
Beribadah Pilgrim hotel, hotel yang sebagian tempatnya berfungsi sebagao fasilitas ibadah
d.
Berjudi Casino hotel, hotel yang sebagian tempatnya berfungsi untuk kegiatan berjudi.
H.
Kriteria berdasarkan jenis tamu Jenis tamu yang meninap dapat di kategorikan menjadi: Family hotel, tamu yang menginap bersama keluarganya Bussines hotel, tamu yang menginap adalha para pengusaha Tourist hotel, tamu yang menginap adalah wisatawan, baik 26ublic26l maupun dari luar negeri. Cure hotel, tamu yang menginap dalam proses pengobatan penyakit.
2.
Unsur/Bagian Hotel Unsur pengelola hotel Secara fungsional, terbagi atas :
a.
Sektor belakang hotel (back of the house) Merupakan bagian yang tidak terlihat oleh tamu, tetapi merupakan bagian yang paling kritis dalam perencanaan utama untuk mencapai sasaran dari segi pengawasan dan efisiensi.
Termasuk pada bagian ini adalah :
b.
a.
Fasilitas karyawan
b.
hasilitas biantu (laundry)
c.
Pelayanan tata 27ublic ( house keeping department )
d.
Pelayanan makanan dan minuman ( food and beverage service)
e.
Ruang mesin atau ME ( Mechanical and Electrical )
Sektor depan hotel ( front of the house ) Merupakan bagian dimana segala bentuk pelayanan dan fasilitas hotel ditampilkan untuk dinikmati para tamu, termasuk dalam bagian ini, yaitu: a.
Pintu masuk dan ruang penerima ( lobby and reception ).
b.
Fasilitas restoran
c.
Ruang serba guna atau ruang pertemuan
d.
Fasilitus rekreasi seperti kolam renang,lapangaa tenis, dll
e.
Kamar tidur sebagai produk yang ditawarkan.
Unsur pemasaran hotel, ditentukan oleh : o
Lokasi hotel, yaitu tempat dimana hotel tersebut berada dikaitkan dengan : a.
Kemungkinan
memberixan
heuntungan
yang
seimbang
dengan
investasinya.
o
b.
Pertimbangan akan pencapaian
c.
Sarana transportasi
d.
Lingkungan sekitar hotel yang mendukung kebutuhan tamu
e.
Sesuai dengan rencana tata kota
Fasilitas hotel Yaitu semua sarana yang dapat dimanfaatkau oleh para tamu, seperti kamar tidur, restoran, bar, coffe shop, kolam renany, ruang pertemuan atau konferensi, dll.
o
Pelayanan Dimana keberhasilan pemasaran hotel juga ditentukan oleh kecerniatan, ketepatan dan kecepatan pelayanan serta dibantu oleh keramahan, kelengkapan sarana yang ada maupun faktor- faktor non fisik lainnya.
o
Citra (image) Yaitu yang berkaitan dengan tanggapan masyarakat atau tamu yang meliputi beberapa faktor melalui :
e.
a.
Penampilan bangunan
b.
Susunan ruang – ruangnya
c.
Tingkat 28ublic tamu atau pengunjung hotel
d.
Imajinasi yang ditimbulkan pemakai
Tarif Dimana keberhasilan dan pemasaran hotel juga ditentukan oleh penentuan tari: yang sesuai dengan produk atau pelayanan yang diberikan dan harus dicapai keuntungan yang sesuai atau wajar dengan modal yang ditanamkan.
3.
Organisasi Fungsional Hotel Sesuai dengan fungsi utamanya sebagai sarana akomodasi, hotel mempunyai
dua bagian utama dalam mewujudkan fungsinya. Kedua bagian terebut dapat disebut sebagai yang berhadapan langsung dengan pengunjung, yaitu area muka bangunan ( front of the house ) dan lainnya adalah area belakang bangunan yang bertugas mendukug kegiatan area muka bangunan atau disebut back of the house. Secara prinsip, hotel dapat dibagi menjadi 3 area aktivitas, yaitu : a.
Private area: Daerah untuk kegiatan pribadi pengunjung / kamar tidur.
b.
Public area: Daerah pertemuan antara yang melayani yaitu karyawan dengac: yang dilayani yaitu tamu dan juga tamu dengan dengan tamu yang lainnya.
c.
Service area: Daerah khusus untuk karyawan, disini segala macam pelayanan disiapkan untuk kebutuhan pengunjung. Dari ketiga area tersebut dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu :
o
Front of the house Terdiri dari private area dan public area.
o
Service area Sedapat mungkin para tamu tidak adapat melihat maupun mengetahui segala kegiatan di publik ini. Bagian ini sangat penting, karena bertugas mendukung kegiiatan pada front of the house.
Kemudian ruang – ruang yang termasuk dalam area front of the house dijabarkan lagi, yaitu : a.
Guest Room Ruang tamu, ruang tempat tamu menginap.
b.
Public Space Area Merupakan tempat dimana suatu hotel dapat memperlihatkan isi dan tema yang ingin disampaikan kepada tamunya. Daerah ini menjadi pusat kegiatan utama dari aktivitas yang terjadi pada hotel, dalam hal ini menjadi jelas bahwa wajah sebuah hotel dapat terwakili olehnya.
c.
Lobby Tempat penerimaan pengunjung untuk mendapatkan informasi, menyelesaikan masalah administrasi dan keuangan yang bertalian dengan penyewaan kamar. Ruang – ruang yang termasuk dalam lobby :
d.
o
Entrance hall
o
Front desk / Reception desk
o
Guest elevator
o
Sirkulasi
o
Seating Area
o
Retail Area
o
Bell man
o
Support function
Consession space Pada dasarnya ruang – ruang ini termasuk retail area, tetapi untuk hotel berbintang, ruang – ruang konsesi ini terpisah sendiri dan rnerupakan bagian dari public area, yang antara lain terdiri dari : a.
Travel agent room
b.
Perawatan kecantikan / salon
c.
Toko buku dan majalah
d.
Souvenir shop
e.
Toko – toko khusus
f.
Food and beverage area
Tempat pengunjung menikmati makanan dan minuman yang terdiri dari :
e.
a.
Restoran
b.
Coffee shop
c.
Snack bar
Convention room Yaitu ruangan yang disediakan untuk berbagai macam pertemuan antara lain:
f.
a.
Pameran
b.
Seminar
c.
Pertemuan / pernikahan
Recreation area Daerah yang dipergunakan oleh para pengunjung utnuk berekreasi, berolahraga, santai dan lain – lain , yang antara lain :
g.
Swimming pool
Tennis court
Fitness
Sauna
Parkir Fasilitas parker kendaraan bermotor 4 dan 2 untuk pegawai / tamu / pengunjung maupun kendaraan travel, taxi, dll. Masing-masing ruang saling berhubungan, dengan lobby sebagai pusat dari ruang-ruang publik lainnya.
2.7.
LOKASI
Lokasi adalah kata lain dari sebuah tempat yang menjadi wadah sebuah benda ataupun peristiwa berada, dalam hal ini lokasi berdirinya Danau Toba Resort Hotel.
2.7.1. Kriteria Pemilihan Lokasi
Kriteria pemilihan lokasi adalah persyaratan yang menjadi kelayakan sebuah lokasi untuk dipilih sebagai lokasi proyek sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Hal tersebut terbagi menjadi 2 kriteria, yaitu kriteria pemilihan lokasi secara umum dan khuhus.
Secara umum kriteria pemilihan lokasi beberapa diantaranya adalah : Lokasi merupakan daerah Danau Toba yang masih alami dan dijaga kelestariannya. Aksesibilitasnya mudah dicapai dari Medan maupun P.Siantar. Lokasi berada dekat dengan daerah wisata alam lainnya berupa resort dan wisata bahari. Memiliki iklim tropis yang mendukung, yaitu bersuhu berkisar antara 20ºC30ºC. Jauh dari kebisingan dan polusi udara.
Secara khusus, kriteria pemilihan lokasi beberapa diantaranya adalah : Suasana yang tenang dan mendukung untuk istirahat Aloneness (kesendirian) dan privasi, tetapi juga adanya kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain berpartisipasi dalam aktivitas kelompok. Kedekatan dengan alam, matahari, laut, hutan, gunung, danau.
1.
Tinjauan Terhadap Struktur Kota Tinjauan terhadap struktur kota adalah proses melihat, mengetahui dan
meneliti struktur ruang kota untuk mendapatkan informasi lokasi yang tepat untuk Danau Toba Resort Hotel ini. Dalam pemilihan lokasi untuk Danau Toba Resort Hotel perlu pula diperhatikan Rencana Umum Tata Ruang Kota ( RUTRK ) dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).
Gambar 2.1 Peta Pariwisata Kabupaten Samosir
2.
Pencapaian Pencapaian adalah salah satu aspek dari penilaian lokasi, yang dilihat dari
kemudahan lokasi untuk di datangi dari berbagai fasilitas jalan yang melalui lokasi tersebut. Untuk sebuah bangunan
hotel dan rekreasi yang diharapkan dapat
dikunjungi oleh khalayak ramai, perlu diperhatikan beberapa faktor, yaitu: Mudah diakses dari tempat-tempat yang penting di luar site, seperti bandara, hotel, pelabuhan, bank, dan sarana rekreasi lainnya. Peletakan lokasi haruslah dekat dengan jalan transportasi utama yang menghubungkan lokasi tersebut dengan sarana publik. Adanya transportasi menuju dan keluar site dalam hal ini kendaraan laut. Tidak berada di kawasan yang bising dan berpolusi sehingga mengganggu kenyamanan.
3.
Area Pelayanan Area pelayanan adalah cakupan dari berbagai jenis kegiatan yang akan
ditawarkan dan akan menjadi tujuan yang ingin dicapai dalam pembangunan Danau Toba Resort Hotel ini. Adapun tujuan didirikannya Danau Toba Resort Hotel adalah memberikan pelayanan dalam hal seperti berikut ini: Membangkitkan Animo masyarakat terhadap pariwisata di kabupaten Samosir. Mendukung kemajuan perekonomian kabupaten Samosir secara umum dalam bidang pariwisata. Memperlihatkan keindahan alam danau yang alami dari sudut pandang yang baru dan pentingnya menjaga kelestariannya.
4.
Persyaratan Lainnya Persyaratan lain yang dimaksudkan disini adalah persyaratan tambahan yang
digunakan sebagai pedoman dalam merancang lokasi dan Danau Toba Resort Hotel ini. Kriteria klasifikasi hotel di Indonesia secara resmi dikeluarkan oleh peraturan pemerintah dalam hal ini diwabawah Deparpostel dan dibuat oleh Dirjen Pariwisata dengan SK:Kep-22/U/VI/78 (Endy Marlina,2007, Panduan Perancangan Bangunan
Komersial, Penerbit Andi, Yogyakarta.). Sistem pengelompokan hotel-hotel ke dalam berbagai kelas dengan meninjau melalui beberapa faktor, seperti: -
Jumlah Kamar/bintang dari hotel
-
Tujuan pemakaian
-
Lokasi hotel
-
Daya jual dan perencanaan penggunaan (hotel plan usage)
-
Ukuran hotel
-
Lamanya tamu menginap
-
Jenis tamu yang menginap Adapun Danau Toba Resort Hotel ini akan di rancang dengan berbintang lima.
Tingkatan kelas hotel berdasarkan jumlah kamar dibedakan atas istilah bintang. Semakin banyak jumlah bintang, maka persyaratan, fasilitas dan pelayanan yang diberikan semakin baik. Kriteria klasifikasi Hotel berdasarkan bintang 5: Hotel kelas ini mempunyai kondisi sebagai berikut:
Umum Unsur dekorasi tercermin pada lobby, restoran, kamar tidur dan function room. a) Bedroom Mempunyai minimum 100 kamar standar dengan luasan 26 m2/ kamar Mempunyai minimum 4 kamar suite dengan luasan 52 m2/ kamar Tinggi minimum 2.6 m tiap lantai Dilengkapi dengan pengatur suhu kamar di dalam kamar b) Dining room Mempunyai minimum 3 buah dinning room, salah satunya dengan spesialisasi masakan (Japanese/ Chinese/ European food). c) Bar Apabila berupa ruang tertutup maka harus dilengkapi AC dengan suhu 24ºC Lebar ruang kerja bartender setidaknya 1m
d) Ruang fungsional Minimum terdapat 1 buah pintu masuk yang terpisah dari lobby dengan kapasitas minimum 2,5 kali jumlah kamar Dilengkapi dengan toilet apabila tidak satu lantai dengan lobby Terdapat pre function room e) Lobby Mempunyai luasan minimum 100 m2 Terdapat 2 toilet umum untuk pria dan 3 toilet umum untuk wanita dan perlengkapannya f) Drug store Minimum terdapat drugstore, bank, money changer, biro perjalanan, air line agent, souvenir shop, perkantoran, butik dan salon Tersedia poliklinik Tersedia paramedis g) Sarana rekreasi dan olah raga Minimum 1 buah dengan pilihan : tennis, bowling, golf, fitness, sauna, billiard, jogging. Tedapat kolam renang dewasa yang terpisah dengan kolam renang anak Sarana rekreasi untuk hotel di pantai dapat dipilih dari alternatif berperahu, menyelam, selancar, atau ski air Diskotik / night club kedap suara dengan AC / Toilet area bermain anak minimum ayunan atau ungkit (children playground). h) Utilitas penunjang Transportasi vertikal mekanis. Ketersediaan air bersih minimum 700 liter/ orang/ hari. Dilengkapi dengan instalasi air panas/ dingin. Dilengkapi dengan telepon lokal dan interlokal, PABX Dilengkapi dengan sentral video, musik, teleks, radio, carcall.
i) Business center Di business center ini tersedia beberapa staf yang dapat membantu dengan bertindak sebagai co-secretary para tamu yang ingin berkomunikasi dengan kantor pusatnya maupun relasi bisnisnya. Selain itu, ada pula fasilitas lain seperti faksimili, teleks, mecanograf. Para tamu dapat memanfaatkan pelayanan dengan akses internet melalui kamarnya untuk reservasi dan promosi usahanya, di samping juga dapat melakukan telekonferensi. j) Restoran Subbagian restoran di hotel yang besar dapat dibagi menjadi: Main dining room atau ruang makan utama yang menyediakan makanan Peraneis atau internasional. Coffee shop, restoran yang menyediakan dan menyajikan makan pagi dengan menu dan jenis pelayanannya lebih sederhana atau biasa disebut ready on plate. Restoran yang spesilik seperti grill-room, pizzarea, japanesse, oriental. Room service: restoran yang melayani dan menyediakan hidangan makanan dan minuman kepada tamu hotel yang enggan keluar kamar. Atas dasar pesanan tamu, makanan dan minuman diantar langsung ke kamar tamu. Take out service dan out side catering: untuk lebih meningkatkan pendapatan penjualan produk yang dihasilkan oleh dapur hotel, ada beberapa hotel yang melayani pesanan makanan dan minuman dan penyelenggaraan perjamuan di luar hotel seperti misalnya untuk perjamuan instansi-instansi pemerintah, perjamuan kenegaraan dan instansi-instansi swasta. Di samping itu, toko makanan berupa kue-kue yang dijual oleh pastry shop yang ada di hotel juga melayani penjualan kue-kue dan ice cream untuk keperluan umum.
2.7.2. Analisis Pemilihan Lokasi
1.
Alternatif Lokasi Alternatif lokasi adalah lokasi tapak rancangan yang menjadi pilihan tetapi
belum menjadi prioritas utama dan dipilih berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan diatas (BAB II, Sub judul 2.3.1. Kriteria Pemilihan Lokasi). Terdapat dua alternatif pemilihan lokasi Danau Toba Resort Hotel ini, yaitu berada di Kabupaten Toba Samosir, Kecamatan Ajibata dan Tomok, Pulau Samosir. Alternatif 1: Kabupaten Samosir, Kecamatan Ajibata
Gambar 2.2. Lokasi Alternatif Site 1
Alternatif site 1 terletak di Jalan Justin Sirait, Kabupaten Toba Samosir Kecamatan Ajibata. Luas site ± 2 Ha dengan keadaan tanah berkontur. Site berbatasan dengan : Sebelah utara
: Bukit-bukit kecil dan jalan setapak
Sebelah timur
: Areal perladangan jagung warga sekitar
Sebelah selatan
: Pinggiran Danau Toba
Sebelah barat
: Pondok-pondok kecil
Alternatif 2: Tomok, Pulau Samosir
Gambar 2.3. Lokasi Alternatif Site 2
Alternatif site 2 terletak di Jalan Pulau Samosir, Kabupaten Samosir Kecamatan Simanindo. Luas site ± 2.5 Ha dengan keadaan tanah tidak berkontur. Site berbatasan dengan : Sebelah utara
: Pinggiran Danau Toba
Sebelah timur
: Areal perladangan jagung warga sekitar dan pemukiman
Sebelah selatan
: Jalan Pulau Samosir dan bukit-bukit kecil
Sebelah barat
: Areal perladangan jagung warga sekitar dan pemukiman
2.
Penilaian Alternatif Lokasi Penilaian Alternatif Lokasi adalah proses menilai kriteria-kriteria yang ada
pada lokasi-lokasi alternatif dengan skala penilaian tertentu dan nantinya akan terpilih lokasi dengan nilai tertinggi untuk dijadikan lokasi tapak rancangan Danau Toba Resort Hotel.
Tabel 2.1 Penilaian Alternatif Lokasi Secara Umum LOKASI KRITERIA
Ukuran Keadaan Lingkungan
Fungsi Eksisting
Jalan Justin Sirait, Kabupaten Toba Samosir Kecamatan Ajibata
Jalan Pulau Samosir, Kabupaten Samosir Kecamatan Simanindo
± 2 Ha (4) Site berada di pinggiran Danau Toba dengan keadaan tanah berkontur berbukit-bukit. (5)
± 2.5 Ha (5) Site berada di Pulau Samosir dan terletak di pinggiran Danau Toba, keadaan tanah tidak berkontur. (4) Berupa areal perladangan jagung milik penduduk setempat. Sebagian site juga berupa lahan kosong yang dibiarkan begitu saja.
Berupa kawasan pariwisata tradisional berupa pondokpondok kecil. Di pinggiran site juga terdapat tambak-tambak ikan mas yang menjadi mata pencaharian penduduk sekitar. (4) (5) Suasana di Sekitar Kawasan pariwisata tradisional View dari arah mana saja Tapak yang berada di site tidak begitu terlihat bagus di site ini. terawat dengan baik, Kualitas air di sepanjang danau juga masih
RUTRK
Pencapaian
Kebisingan
area danau juga terlihat kotor. (3) Merupakan kawasan pariwisata yang masih dalam tahap pengembangan. (5) Jalan di lokasi site belum teraspal dan hanya berupa jalan setapak. Akan tetapi lokasi site dekat dengan pelabuhan ajibata menuju pulau samosir.
sangat alami. (5) Merupakan kawasan pariwisata yang masih dalam tahap pengembangan. (5) Penyeberangan melalui ferry atau kapal kecil diperlukan untuk menuju lokasi site ini. Lokasi site berada pada jalan utama dan keadaan jalan sudah sangat baik dengan lebar ± 3 meter. (4) Tingkat kebisingan rendah. (5)
(3) Tingkat kebisingan rendah. (5)
Total Nilai
29
33
Peringkat
2
1
Keterangan : 1 kurang sekali; 2 kurang; 3 sedang; 4 baik; 5 baik sekali;
Tabel 2.2 Penilaian Alternatif Lokasi Secara Khusus LOKASI KRITERIA
Jalan Justin Sirait, Kabupaten Samosir Kecamatan Ajibata
Jalan Pulau Samosir, Kabupaten Samosir Kecamatan Simanindo
Suasana yang tenang dan mendukung untuk istirahat Aloneness (kesendirian) dan privasi Kedekatan dengan alam Kedekatan dengan jalan utama
++
+++
++ ++ +++
+++ +++ ++
Total Nilai
9
11
Peringkat
2
1
Keterangan : + sedang; ++ baik; +++ baik sekali;
3.
Analisis Penetapan Lokasi Analisis dan penetapan lokasi adalah proses meneliti lebih lanjut pada lokasi
yang sudah terpilih sebelum ditetapkan menjadi lokasi tapak rancangan dengan melihat kondisi lokasi. Lokasi berada di Pulau Samosir, Kabupaten Samosir Kecamatan Simanindo. Tepatnya berada di Jalan Pulau Samosir. Pencapaian menuju Pulau Samosir ini berkisar ± 45 menit dengan menggunakan jasa pengangkutan kapal motor atau ferry dari Parapat. Kelebihan: Kelebihan disini adalah potensi yang dapat dikembangkan dan faktor pendukung dari lokasi tersebut.
Lokasinya berada jauh dari polusi dan kebisingan.
Lokasi berada pada danau yang masih alami, sangat cocok sebagai wahana wisata bahari yang baru.
Lokasi berada dekat dengan Tomok, salah satu kawasan wisata yang paling sering kunjungi oleh wisatawan.
View dari lokasi sangat baik, ke arah utara dapat dilihat Danau Toba, dan ke selatan dapat dilihat bukit-bukit yang berada di Pulau Samosir.
Lahannya cukup luas sehingga banyak kemungkinan untuk dieksplorasi.
Kekurangan: Kekurangan disini adalah kelemahan yang ada pada lokasi tersebut.
Lokasi hanya bisa dicapai dengan transportasi air karena letaknya berada di Pulau Samosir.
2.7.3. Deskripsi Kondisi Eksisting Lokasi
Deskripsi kondisi existing lokasi adalah gambaran tentang kondisi semula lokasi yang telah dipilih menjadi lokasi tapak rancangan. Berikut adalah deskripsi kondisi existing lokasi Danau Toba Resort Hotel. Lokasi Danau Toba Resort Hotel ini berada di Pulau Samosir. Tepatnya berada di Jalan Pulau Samosir. Pencapaian menuju Pulau Samosir ini berkisar ± 45 menit dengan menggunakan jasa pengangkutan kapal motor atau ferry dari Parapat.
Kasus Proyek
: Danau Toba Resort Hotel
Status Proyek
: Fiktif
Pemilik Proyek
: Pihak Swasta dan Pemerintah
Lokasi Tapak
: Jalan Pulau Samosir, Kabupaten Samosir Kecamatan Simanindo
Batas-batas site Sebelah utara
: Pinggiran Danau Toba
Sebelah tenggara
: Areal perladangan jagung warga sekitar dan pemukiman
Sebelah barat daya
: Jalan Pulau Samosir dan bukit-bukit kecil
Sebelah barat laut
:Areal perladangan jagung warga sekitar dan pemukiman
Luas Lahan
: + 2,5 Ha (+ 25.000 m2)
Kontur
: relatif datar
Bangunan Eksisting
: pemukiman warga
Potensi Lokasi
:
Terletak jauh dari kebisingan kota Berada pada kawasan komersil dan pariwisata Luas site mendukung + 2,5 Ha
2.8.
TINJAUAN UMUM
2.8.1. Gambaran Umum dari Kabupaten Samosir Kabupaten Samosir (Danau Toba) terletak pada 2º 1' - 2º 4' LU dan 87 - 99 BT, luas seluruhnya meliputi 243.415 Ha terdiri dari luas perairan danau toba 110.260 Ha dan luas daratan Pulau Samosir 133.155 Ha. Secara Geografis Kabupaten Samosir terletak pada 2º 24 - 2º 25 Lintang Utara dan 980 21 - 990 55 BT. Secara geografis kabupaten ini berbatasan dengan : Sebelah utara
:
Kabupaten Karo dan Kabupaten Simalungun
Sebelah selatan
:
Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Humbang Hasundutan
Sebelah barat
:
Kabupaten Dairi dan Kabupaten Pakpak Barat
Sebelah timur
:
Kabupaten Toba Samosir
Kabupaten Samosir terdiri atas 9 (sembilan) Kecamatan, yaitu Kecamatan Simanindo, Kecamatan Onan Runggu, Kecamatan Nainggolan, Kecamatan Palipi, Kecamatan Sitio-tio, Kecamatan Harian, Kecamatan Sianjur Mulamula, Kecamatan Ronggur Nihuta, dan Kecamatan Pangururan dengan luas wilayah keseluruhan ± 2.069,05 km2.
Luas Wilayah, Jumlah Rumah Tangga, Penduduk dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Total Area, Number of Household, Population and Population Density by Sub Regency 2006 Kecamatan/ Luas Wilayah/Total Area Kepadatan/Density Sub Regency (Km2) (Jiwa/Km2) (1) (2) (3) 01 Sianjur Mula-mula 140,24 72,28 02 Harian 560,45 14,45 03 Sitiotio 50,76 164,72 04 Onan Runggu 60,89 197,34 05 Nainggolan 87,86 170,98 06 Palipi 129,55 136,08 07 Ronggur Nihuta 94,87 96,07 08 Panguruan 121,43 235,14 09 Simanindo 198,20 111,95 Jumlah/Total 2006 1 444,25 90,78 2005 1 444,25 90,41 2004 1 444,25 90,07 Sumber/Source
: Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Toba Samosir/Central Board Statistics of Toba Samosir Regency
Tabel 2.3 Luas Wilayah, Jumlah Rumah Tangga, Penduduk dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Tanaman perkebunan umumnya merupakan usaha yang dikelola secara swadaya oleh rakyat. Masih relatif kecil tanaman perkebunan yang dikelola oleh perusahaan perkebunan. Kopi merupakan komoditi andalan tanaman perkebunan yang mempunyai prospek yang baik. Dilihat dari luas tanaman, tanaman kopi merupakan
tanaman terluas dibanding dengan tanaman lainnya dengan Kecamatan Ronggur Nihuta merupakan daerah yang memiliki areal terluas. Usaha perikanan pada umumnya juga dikelola sebagai usaha rumah tangga, baik sebagai kegiatan budidaya maupun kegiatan penangkapan ikan. Budidaya perikanan dilakukan di kolam, sawah, jaring apung, kolam derasdan pembenihan sedangkan usaha penangkapan dilakukan di danau, sungai dan rawa. Disektor industri, terdapat industri sandang dan kulit yang merupakan industri kecil. Berdasarkan kecamatan, industri sandang dan kulit terbanyak di Kecamatan Palipi dan Ronggur Nihuta. Ada pula industri kimia bahan bangunan di Kecamatan Nainggolan dan Palipi. Kabupaten Samosir memiliki daerah-daerah potensi wisata yang berbasis pemandangan alam, wisata spiritual, wisata pertanian, wisata budaya dan perairan Danau Toba. Daerah-daerah rekreasi tersebut tersebar di berbagai wilayah Kecamatan antara lain; obyek wisata sejarah seperti Makam Raja Sidabutar, Museum Huta Boln dan Batu Parsidangan. Wisata seni dan budaya seperti pertunjukan sigale-gale.Juga obyek wisata alam seperti batu Marhosa, Goa Marlakkop, Pantai Ambarita dan masih banyak lagi. 2.8.2.
Gambaran Umum Dari Kecamatan Simanindo
1.
Orientasi dan Batasan Administrasi
Kecamatan Simanindo terletak di bagian utara Kabupaten Samosir, dari aspek astronomis kecamatan ini terletak antara 2º 32' - 2º 45' LU dan 98º 41' - 98º 54' BT, serta berada pada ketinggian 904 - 1.496 m di atas permukaan laut. Secara geografis kecamatan ini berbatasan dengan : Sebelah Utara
: Kecamatan Pangururan dan Ronggur Nihuta
Sebelah Selatan
: Danau Toba
Sebelah Barat
: Kecamatan Onan Runggu, Palipi dan Danau Toba
Sebelah Timur
: Danau Toba
Kecamatan Simanindo merupakan salah satu kecamatan dari Kabupaten Samosir dengan luas daerah 198,20 km2. Secara administrasif Kecamatan Simanindo terdiri dari 16 desa yaitu Desa Tomok, Tuk-tuk, Simanindo, Sangkal, Ambarita,
Siallagan, Sosorbulu, Sitalolo, Sinuan, Malau, Raut Bosi, Sigurgur, Simarmata, Si Tungkir, Parbaba serta Desa Janji Maria.
2.
Kependudukan Aspek kependudukan yang akan diuraikan berikut ini mencakup jumlah dan
kepadatan penduduk, laju pertumbuhan penduduk, serta mata pencaharian penduduk Kecamatan Simanindo. a. Jumlah dan Kepadatan Penduduk Jumlah penduduk kecamatan Simanindo pada tahun 2010 adalah 22.188 jiwa. Kepadatan penduduk adalah perbandingan antara jumlah penduduk dalam suatu wilayah tersebut. Secara umum angka kepadatan penduduk akan menunjukkan pola penyebaran penduduk, sedangkan untuk lingkup kawasan, kepadatan masing-masing desa akan menunjukkan pola penyebaran penduduk di dalam kawasan tersebut.
b. Mata Pencaharian Penduduk Sebagian besar penduduk menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian. Hal ini dapat dilihat hamparan daerah pertanian, khususnya persawahan yang terhampar luas. Pertanian menjadi sektor andalan dalam menggerakan perekonomian daerah. Tahun 2006 sektor ini memberi kontribusi yang sangat besar dalam pembentukan PDRB Kabupaten Samosir, yaitu sekitar 48,16 persen terhadap total PDRB.
3.
Fasilitas Pelayanan Sebagai salah satu kecamatan di Kabupaten Samosir, Kecamatan Sipoholon
memilki sarana pelayanan yang cukup memadai. Hal ini dapat dilihat dari berbagai aspek di bawah ini : a. Transportasi /Perhubungan Jaringan transportasi ini memegang peranan penting dalam melakukan kegiatan penduduk, baik kegiatan di kawasan perencanaan maupun yang berhubungan dengan derah-daerah lain diluar kawasan perencanaan. Kondisi jaringan transportasi darat pada kecamatan Simanindo umumnya sudah
mempunyai jalan untuk menghubungkan dan melayani desa-desa di kecamatan Simanindo namum belum keseluruhan desa dapat dilalui dengan kendaraan roda 4 (empat). b. Fasilitas Pendidikan Kondisi fasilitas pendidikan yang berada di kecamatan Simanindo mencakup pendidikan Sekolah Dasar Umum (SD) sebanyak 31 unit, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) sebanyak 5 unit, Sekolah Menengah Umum (SMU) sebanyak 1 unit dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebanyak 9 unit. c. Fasilitas Kesehatan Fasilitas kesehatan di kecamatan Simanindo meliputi PUSKESMAS 3 unit, dan PUSKESMAS pembantu 4 unit.
2.9.
STUDI KELAYAKAN PROYEK Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung di Sumatera Utara
melalui 3 (tiga) pintu masuk pada Desember 2010 mencapai 19.278 orang, mengalami peningkatan sebesar 16,49 persen dibanding yang datang pada bulan November 2010 yang mencapai 16.549 orang. Demikian pula, jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun 2009, jumlah wisman pada bulan Desember 2010 mengalami peningkatan sebesar 9,23 persen, yaitu dari 17.649 orang menjadi 19.278 orang. Peningkatan jumlah wisman Desember 2010 dibanding bulan sebelumnya terjadi di dua pintu masuk yaitu pintu masuk Bandara Polonia dengan persentase peningkatan sebesar 19,54 persen, dan di pintu masuk Pelabuhan Laut Belawan sebesar 13,74 persen. Sedangkan di pintu masuk Pelabuhan Laut Tanjung Balai Asahan untuk bulan Desember 2010 mengalami penurunan jumlah wisman sebesar 13,72 persen. Lima negara yang warganya menjadi pengunjung terbanyak di Sumatera Utara pada bulan Desember 2010 adalah Malaysia 12.693 orang (65,88 persen), Singapura 1.499 orang (7,78 persen), Belanda 302 orang (1,57 persen), Australia 231 orang (1,20 persen), dan Amerika Serikat 192 orang (1,00 persen). Peningkatan jumlah wisman di bulan Desember 2010 dibanding bulan sebelumnya, antara lain disebabkan oleh naiknya jumlah wisman dari Singapura sebesar 44,83 persen, Malaysia sebesar 20,86
persen, Amerika Serikat sebesar 19,25 persen, Australia sebesar 13,79 persen, Jerman sebesar 12,08 persen, Jepang sebesar 11,73 persen, dan Korea Selatan sebesar 4,17 persen. Sedangkan wisman dari Belanda dan Inggris mengalami penurunan yaitu masing-masing sebesar 5,92 persen dan 24,78 persen. Berikut ini merupakan data wisatawan mancanegara yang datang menurut kebangsaan periode waktu Januari – Desember 2010 :
Wisatawan Mancanegara yang Datang di Sumatera Utara Melalui 3 (Tiga) Pintu Masuk, Menurut Kebangsaan, Januari–Desember 2010 Jumlah Wisatawan Mancanegara
Persentase
Kebangsaan
Des „09
Nov „10
Des „10
Jan – Des ‟09 (orang)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Australia German Japan Korea Selatan Malaysia Netherlands Singapore Taiwan UK US Lainnya
227 165 148 33 12 368 17 1 422 142 164 210 2 753
203 149 162 72 10 502 321 1 035 165 202 161 3 577
231 167 181 75 12 693 302 1 499 165 152 192 3 621
2 793 29 47 1 548 1 043 102 679 6 371 10 361 2 055 2 469 2 529 28 364
3 045 2 849 1 712 1 071 109 230 6 820 11 187 2 467 2 696 3 101 47 348
1,76 1,21 22,30 127,27 2,63 1 676,47 5,41 16,20 -7,32 -8,57 31,53
13,79 12,08 11,73 4,17 20,86 -5,92 44,83 0,00 -24,75 19,25 1,23
9,02 -3,33 10,59 -2,49 6,38 7,05 7,97 20,05 9,19 22,62 66,93
1,20 0,87 0,94 0,39 65,84 1,57 7,78 0,86 0,79 1,00 18,78
TOTAL
17 649
16 549
19 278
163 159
191 472
9,23
16,49
17,35
100,00
Sumber/Source
Jan – Des ‟10 (orang)
Perub. Des ‟10 thd Des „09
Perub. Des ‟10 thd Nov „09
Perub. Jan – Des ‟10 thd „09
Peran thd Total Des„10
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
: Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No.08/02/12 Th. XIV, 01 Februari 2011
Tabel 2.4 Wisatawan Mancanegara yang Datang di Sumatera Utara Melalui 3 (Tiga) Pintu Masuk, Menurut Kebangsaan, Januari–Desember 2010
Gambar 2.4 Grafik Perkembangan Jumlah Kunjungan Wisman dari 3 Pintu Masuk November 2009–Desember 2010
Jumlah Wisman Melalui 3 (Tiga) Pintu Masuk Januari–Desember 2010 Jumlah Wisatawan Mancanegara
Persentase
Pintu Masuk
Des „09
Nov „10
Des „10
Jan – Des ‟09 (orang)
Jan – Des ‟10 (orang)
Perub. Des ‟10 thd Des „09
Perub. Des ‟10 thd Nov „09
Perub. Jan – Des ‟10 thd „09
Peran thd Total Des„10
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
1. Bandar Udara Polonia 2. Pelabuhan Laut Belawan 3. Pelabuhan Laut Tanjung Balai Asahan
15 983
14 102
16 857
148 193
162 410
5,47
19,54
9,59
87,44
496
1 128
1 283
5 075
17 202
158,67
238,96
238,96
6,66
1 170
1 319
1 138
9 891
11 860
-2,74
19,91
19,91
5,90
TOTAL
17 649
16 549
19 278
163 159
191 472
9,23
16,49
17,35
100,00
Sumber/Source
: Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No.08/02/12 Th. XIV, 01 Februari 2011
Tabel 2.5 Wisatawan Mancanegara yang Datang di Sumatera Utara Melalui 3 (Tiga) Pintu Masuk, Januari–Desember 2010
Berdasarkan dari data pada Tabel 2.4 dan Tabel 2.5 maka dapat disimpulkan bahwa jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung di Sumatera Utara melalui 3 (tiga) pintu masuk pada Desember 2010 mencapai 19.278 orang, mengalami peningkatan sebesar 16,49 persen dibanding yang datang pada bulan November 2010 yang mencapai 16.549 orang. Demikian pula, jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun 2009, jumlah wisman pada bulan Desember 2010 mengalami peningkatan sebesar 9,23 persen, yaitu dari 17.649 orang menjadi 19.278 orang.
Kemudian jumlah wisatawan yang datang ke Sumatera Utara itu sekitar 20% ke Danau Toba. Setiap tahunnya wisatawan yang mengunjungi Danau Toba mengalami penurunan, namun tidak terlalu signifikan. Akan tetapi pada tahun-tahun tertentu jumlah wisatawan naik secara drastis. Kebanyakan dari wisatawan itu berasal dari turis nusantara. Berikut ini merupakan data jumlah wisatawan yang datang ke Kabupaten Samosir dari tahun 1998 – 2006 :
Jumlah Wisatawan yang Datang Ke Kabupaten Samosir Menurut Jenis Wisatawan / Number of Tourist Coming to Samosir Regency By Type of Tourist
Tahun / Year
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
(1) 1998 *) 1999 *) 2000 *) 2001 *) 2002 *) 2003 *) 2004 *) 2005 2006 Catatan/Note Sumber/Source
Wisatawan / Tourist Asing / Foreign (2) 9 101 3 563 3 580 2 532 4 349 5 739 5 856 12 068 11 622
Nusantara / Domestic (3) 25 539 13 003 14 111 16 267 15 861 19 192 19 575 16 217 17 242
Jumlah / Total (4) 34 640 16 566 17 691 18 799 20 210 24 931 25 431 28 285 28 864
: *) Termasuk Kabupaten Toba Samosir / Include Toba Samosir Regency : *) Dinas Pariwisata, Seni Budaya dan Perhubungan Kabupaten Samosir / Tourist, Art Culture, and Transportation Service of Samosir Regency
Tabel 2.6 Jumlah Wisatawan yang Datang Ke Kabupaten Samosir Menurut Jenis Wisatawan (Samosir Dalam Angka 2007)
Jumlah Wisatawan yang Datang Ke Kabupaten Samosir Menurut Bulan dan Jenis Wisatawan / Number of Tourist Coming to Samosir Regency By Month and Type of Tourist 2006 (Orang/Person)
Tahun / Year
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
(1) Januari/January Februari/February Maret/March April/April Mei/May Juni/June Juli/July Agustus/Agustus September/September Oktober/October November/November Desember/Desember Jumlah/Total
Sumber/Source
Wisatawan / Tourist Asing / Foreign (2) 1 215 974 732 762 796 1 368 1 002 916 902 984 968 1 003 11 622
Nusantara / Domestic (3) 1 701 896 848 818 778 2 661 2 226 1 681 1 360 1 261 1 307 1 705 17 242
Jumlah / Total (4) 2 916 1 870 1 580 1 580 1 574 4 029 3 228 2 597 2 262 2 245 2 275 2 708 28 864
: Dinas Pariwisata, Seni Budaya dan Perhubungan Kabupaten Samosir / Tourist, Art Culture, and Transportation Service of Samosir Regency
Tabel 2.7 Jumlah Wisatawan yang Datang Ke Kabupaten Samosir Menurut Bulan dan Jenis Wisatawan (Samosir Dalam Angka 2007)
Berdasarkan dari data pada Tabel 2.6 dan Tabel 2.7 maka dapat disimpulkan bahwa jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Samosir pada tahun 2003 mencapai 24.931 orang, mengalami peningkatan sebesar 15,7 persen dibanding yang datang pada tahun 2006 yang mencapai 28.864 orang. Demikian pula, jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun 2006, jumlah wisman pada bulan Desember 2006 mengalami peningkatan sebesar 10,23 persen, yaitu dari 2.275 orang menjadi 2.708 orang.
2.10. STUDI BANDING PROYEK SEJENIS
2.10.1. Resort Hotel Genting Highlands Hotel ini berada di daerah Genting tepatnya di daerah pegunungan Malaysia tidak jauh dari kuala lumpur. Jika menggunakan mobil hanya menghabiskan waktu kurang lebih satu jam perjalanan. Hotel ini berdiri berdampingan dengan sarana hiburan atau rekreasi dimana di dalamnya banyak bermacam jenis sarana hiburan dari mulai water boom, theme park, fun land, dan lain sebagainya. Hotel ini berdiri di area tanah yang berkontur dengan jumlah lantai sebanyak 18 lantai, memiliki 838 kamar tidur yang terdiri dari berbagai macam tipe dan memiliki fasilitas yang cukup lengkap antara lain Baby sitting, beauty parlour, butik, car rental, gymnasium, kolam renang air panas, kolam renang indoor, laundry, sauna, tennis court, badminton, fitness, dan lain sebagainya.
Gambar 2.5 Fasad Resort Genting Highlands
2.10.2. Hotel Sibayak Berastagi
Hotel ini berada di lahan seluas 3,6 hektar di kaki bukit gundaling dan merupakan hotel berskalan internasional yang cukup terkenal di Indonesia. Hotel ini berada di cukup tinggi dari dataran tanah karo. Oleh sebab itu suhu di sekitar hotel ini cukup dingin yakni sekitar 16 derajat celcius, atau saat cuaca panas sekitar 26 derajat celcius.
Gambar 2.6 Fasad dan salah satu kamar di Hotel Sibayak Berastagi
Hotel ini merupakan hotel bintang 4 dengan beberapa tipe kamar dengan fasilitas yang cukup lengkap diantaranya akses internet, fasilitas radio, televisi dengan saluran internasional, juga dilengkapi dengan AC.
2.10.3. Sinabung Resort Hotel
Gambar 2.7 Fasad Sinabung Resort Hotel
Sinabung Resort terletak di Berastagi, sebuah kota dataran tinggi di Kabupaten Karo, dan berada di lereng bukit dengan pemandangan yang menarik, menuruni lereng hijau, dan selanjutnya di kejauhan kedua gunung berapi di dekatnya, yaitu Gunung Sinabung dan Sibayak. Ada berbagai kegiatan yang dapat dinikmati di Sinabung Resort, di antaranya adalah berenang di kolam renang dengan ukuran yang besar, paintball, kursus pelatihan outbound, dan taman bermain anak-anak yang besar. Terdapat 106 kamar dimulai dengan kamar standar menghadap ke taman hotel. Keluarga akan paling cocok di salah satu cottage Deluxe lebih terpencil, yang dirancang dengan gaya tradisional Karo.