BAB II DASAR PEMIKIRAN
2.1.
Definisi Anak
www.sumberdalem.com Setiap orang pernah merasakan masa anak-anak, dimana pada masa itulah rasa ingin tahu yang tinggi muncul dan berkembang. Untuk menjadi pribadi yang baik, maka sebaiknya menikmati masa anak-anak dengan tumbuh kembang yang baik juga. Tidak jarang kepribadian seseorang yang buruk karena masa anak-anaknya yang tidak baik. Menurut Hastuti, masa anak –anak terbagi menjadi tiga, antara lain: a)
Masa anak-anak permulaan (1 - 6 tahun)
b)
Masa anak-anak pertengahan (7 - 9 tahun)
c)
Masa anak-anak akhir (6 – 12 tahun)
Pada masa 6 - 12 tahun (masa anak-anak akhir) adalah tahap terpenting bagi anakanak untuk mengembangkan aspek-aspek yang ada pada dirinya seperti aspek afektif, kognitif, psikomotorik, maupun aspek untuk menyongsong ke masa remaja. Pada masa ini anak diharapkan untuk memperoleh pengetahuan dasar yang dipandang sangat penting (esensial) bagi persiapan, dan penyesuaian diri terhadap kehidupan di masa dewasa.
TUGAS AKHIR – FASILITAS REKREASI EDUKATIF ANAK
5
Oleh karena itu, anak diharapkan mempelajari keterampilan-keterampilan tertentu, antara lain: 1. Keterampilan membantu diri sendiri (self help skill) 2. Keterampilan bermain (play skill) 3. Keterampilan sekolah (school skill) 4. Keterampilan sosial (social help skill) Anak juga mempunyai tahapan / periodesasi yang berdasarkan pada masa perkembangannya, yaitu: 1.
Periodesasi berdasarkan biologis
Adalah periodesasi yang pembahasannya berdasarkan pada kondisi atau proses pertumbuhan biologis anak, karena pertumbuhan biologis ikut berpengaruh terhadap perkembangan kejiwaan seorang anak. 2.
Periodesasi berdasarkan didaktis
Adalah periodesasi yang pembahasannya berdasarkan pada segi keperluan/materi apa kiranya yang tepat diberikan kepada anak didik pada masa-masa tertentu, serta memikirkan tentang kemungkinan metode yang paling efektif untuk diterapkan di dalam mengajar atau mendidik anak pada masa tertentu tersebut. 3.
Periodesasi berdasarkan psikologis
Pada pembagian ini para ahli membahas gejala perkembangan jiwa anak, berorientasi dari sudut pandang prikologis, mereka tidak lagi mendasarkan pada sudut pandang biologis ataupun didaktis. Sehingga para ahli mengembalikan masalah kejiwaan dalam kedudukan yang murni. ( Hastuti, S.Psi., 2012, halaman 32) 2.1.1.
Teori Perkembangan Anak
John Piaget mengidentifikasi empat faktor yang mempengaruhi transisi tahap perkembangan anak, yaitu kematangan, pengalaman fisik / lingkungan, transmisi sosial, equilibrium. Kemudian dalam hal ini John Piaget menganalisis berdasarkan TUGAS AKHIR – FASILITAS REKREASI EDUKATIF ANAK
6
studi klinis terhadap anak-anak dari berbagai usia golongan menengah di Negara Swiss pada tahun 1950-an. Dan hasil penelitiannya mengemukakan : TAHAP Operasi Konkrit (Concrete
USIA
KETERANGAN
7 – 11
Anak telah dapat mengetahui symbol-
tahun
simbol matematis, tetapi belum dapat menghadapi hal-hal abstrak (tidak
Operational Stage)
2.1.2.
berwujud)
Anak-Anak Indonesia
Dimanapun di seluruh dunia pertumbuhan dan perkembangan anak secara umum bersifat universal, yang artinya anak-anak akan menjalani proses perkembangan dengan pola yang serupa, jika terdapat perbedaan pun sifatnya tidak hakiki, hanya karena pengaruh peradaban yang memang berbeda, sehubungan dengan berlainan alam atau jamannya. (Stanley Hall) Anak-anak Indonesia adalah anak sebuah Negara yang sedang berkembang. Kenyataan pada sebuah Negara yang sedang berkembang ini tentunya membawa pengaruh dan dampak sosiokultur yang luas, yang antara lain adanya perubahan pola asuhan anak. Pola asuhan anak yang semula mengekang/tradisional kini menjadi lebih terbuka, hal ini dikarenakan adanya pengaruh perubahan sosial – budaya, derasnya informasi yang masuk dan meningkatnya wawasan orang tua. Kondisi seperti ini dapat dilihat pada keluarga di kota-kota besar. Faktor inilah yang memungkinkan anak-anak dapat bermain lebih terbuka, lebih berani dan bebas. (Prabowo Agus, 1983-1984:16) Dengan pola asuh yang lebih mengikuti alur lajunya perkembangan negara, dari pola asuh tradisional menjadi lebih terbuka, membuat anak-anak pada negara ini akan terlihat lebih berkembang dibandingkan anak-anak yang diasuh masih dengan pola tradisional yang bersifat lebih pada ke kepercayaan/keyakinan orang tuanya terhadap leluhur dalam mengasuh anak. Misalnya saja adanya pengekangan atau pembatasan TUGAS AKHIR – FASILITAS REKREASI EDUKATIF ANAK
7
terhadap permainan yang dilakukan anak (pantangan leluhur) dan lain sebagainya. 2.2.
Karakteristik Perkembangan Anak
Anak memiliki karakteristik yang khas, baik secara fisik, psikis, sosial, moral, dan sebagainya. Masa anak-anak juga merupakan masa yang paling penting untuk sepanjang usia hidupnya. Sebab masa anak-anak adalah masa pembentukan fondasi dan dasar kepribadian yang akan menentukan pengalaman anak selanjutnya. Pengalaman yang dialami anak akan berpengaruh kuat terhadap kehidupan selanjutnya. Pengalaman tersebut akan bertahan lama bahkan tidak dapat terhapuskan. Berikut adalah uraian karakteristik anak: 1. Usia 0 – 1 tahun Beberapa karakteristik anak usia bayi dapat dijelaskan antara lain: a. Mempelajari keterampilan motorik mulai dari berguling, merangkak, duduk, berdiri dan berjalan. b. Mempelajari keterampilan menggunakan panca indera, seperti melihat, mengamati,
meraba,
mendengar
mencium,
dan
mengecap
dengan
memasukkan setiap benda ke mulut. c. Mempelajari komunikasi social 2. Usia 2 – 3 tahun Beberapa karakteristik khusus yang dilalui anak usia 2 - 3 tahun, antara lain: a. Anak sangat aktif mengeksplorasi benda-benda yang ada disekitarnya. b. Anak mulai mengembangkan kemampuan berbahasa. c. Anak mulai belajar mengembangkan emosi. 3. Usia 4 – 6 tahun Anak usia 4 – 6 tahun memiliki karakteristik antara lain: a. Berkaitan dengan perkembangan fisik, anak sangat aktif melakukan berbagai TUGAS AKHIR – FASILITAS REKREASI EDUKATIF ANAK
8
kegiatan. b. Perkembangan bahasa juga semakin baik. c. Perkembangan kognitif (daya fikir) sangat pesat, ditunjukkan dengan rasa ingin tahu anak yang luar biasa terhadap lingkungan sekitar. d. Bentuk permainan anak masih bersifat individu, bukan permainan sosial. 4. Usia 7 – 8 tahun Karakteristik perkembangan anak usia 7 - 8 tahun antara lain: a. Perkembangan kognitif anak masih berada pada masa yang cepat b. Perkembangan social, anak mulai ingin melepaskan diri dari otoritas orang tuanya c. Anak mulai menyukai permainan sosial d. Perkembangan emosi 5. Usia 6 - 12 tahun a. Mulai mengembangkan daya imajinasi dan fantasinya. Selain itu mereka juga b. Mulai mempunyai keinginan untuk bekerjasama dengan teman-temannya dan belajar menyesuaikan diri dengan teman-temannya c. Serta
mulai
menyadari
perannya
sesuai
dengan
jenis
kelaminnya
(perempuan/laki-laki). Adapun perkembangan psikologis anak usia 6 - 12 tahun, sebagai berikut: 1.
Masa keserasian bersekolah
2.
Mulai munculnya minat ke dunia obyek sampai pada puncaknya, ia mulai memisahkan diri dari orang lain dan sekitarnya secara sadar.
3.
Memasuki masa perkembangan intelektual
Anak-anak yang berada pada usia 6 - 12 tahun umumnya sudah berada di Sekolah TUGAS AKHIR – FASILITAS REKREASI EDUKATIF ANAK
9
Dasar, dan pada umumnya anak-anak pada tahap ini telah memahami operasi logis dengan bantuan benda-benda konkrit. Kemampuan ini terwujud dalam memahami konsep kekekalan, kemampuan untuk mengklarifikasikan dan serasi, mampu memandang suatu objek dari sudut pandang yang berbeda secara objek. Anak pada usia ini sudah cukup matang untuk menggunakan pemikiran logika, tetapi hanya objek fisik yang ada saat ini. Namun tanpa objek fisik di hadapan mereka, anak-anak pada tahap ini masih mengalami kesulitan besar dalam menyelesaikan tugas-tugas logika. (Teori Perkembangan Anak – Concrete Operational Stage, John Piaget) Karena anak pada usia 6 – 12 tahun sudah cukup matang dalam menggunakan pemikiran logika dengan objek fisik yang ada, maka diperlukan daya dukung pada arena playground berupa tampilan fisik untuk mengarahkan mereka pada fasilitas yang diberikan. Pembangunan arena bermain ini disesuaikan dengan kemampuan anak pada usia 6 – 12 tahun untuk dapat mencapai tujuan utama dari fasilitas rekreasi edukatif anak ini, dengan cara diterapkan di dalam segi pembangunan serta desain arsitekturnya. Dan dalam tujuan pencapaian yang maksimal, maka diperlukan penyesuaian arsitektur yang baik dengan menerapkan karakter perkembangan anak yang berbeda – beda pada usia 6 – 12 tahun, sebagai berikut: · Anak Usia 6 – 7 Tahun: Perkembangan Fisik, Perkembangan Bahasa, Perkembangan Kognitif / Daya Pikir, Individu, Sosial. · Anak Usia 8 – 12 Tahun: Perkembangan Sosial, Memisahkan Diri Dari Otoritas Orang Tua, Perkembangan Emosi, Perkembangan Imajinasi Dan Fantasi, Bekerjasama Dan Petualangan.
TUGAS AKHIR – FASILITAS REKREASI EDUKATIF ANAK
10