BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Perkembangan koperasi di Indonesia secara global telah mengalami sebuah peningkatan yang cukup menggembirakan. Hal ini dapat dibuktikan dengan data dari Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM) yang menyatakan total koperasi di Indonesia hingga bulan Mei 2012 berjumlah 192.433 unit. Pertumbuhan koperasi tersebut terjadi peningkatan 6,72% untuk per tahunnya, yaitu pada tahun 2009 berjumlah 170.411 unit, tahun 2010 berjumlah 177.482 unit, dan pada tahun 2012 berjumlah 188.181 unit. Jumlah koperasi tersebut bukan hanya berasal dari koperasi konvensional saja, melainkan mencakup pula koperasi syariah1. Berdasarkan
Kepmen
Koperasi
dan
UKM
No.
91/Kep/MKUKM/IX/2004 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan Syariah, Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) dan Unit Simpan Pinjam Syariah (USPS) sebagai badan usaha, tidak berbeda dengan badan usaha lainnya, khususnya sebagai lembaga keuangan mikro, sama-sama mengelola asset likuid dan produknya bersifat maya. Namun dari segi kepemilikan dan semangat kebersamaan dalam koperasi, maka penting bagi pengelola Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) dan Unit Simpan Pinjam Syariah (USPS) dalam melakukan pengelolaan usahanya senantiasa 1
Tanpa Nama, Koperasi Indonesia Berjumlah 192.433 Unit, dalam http://ekonomi. kompasiana.com/bisnis/2012/09/04/koperasi-di-indonesia-berjumlah-192443-unit-484232.html,
1
2
memperhatikan prinsip-prinsip dasar koperasi serta prinsip-prinsip usaha syariah. Koperasi di Indonesia telah menjadi salah satu kekuatan perekonomian nasional, karena telah juga diatur dalam Undang-undang Dasar 1945 pasal 33 ayat 1, menurut pasal ini, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Terwujudnya fungsi dan peran koperasi sangat penting karena dengan sistem lembaga keuangan baik bank maupun non-bank, secara struktural belum dapat memenuhi dengan baik keperluan masyarakat, terutama keperluan masyarakat Usaha Kecil mikro dalam memperoleh sumber pendanaan untuk mendukung pengembangan usahanya.2 Koperasi Simpan Pinjam (KSP) merupakan salah satu alternatif lembaga keuangan yang dimungkinkan dalam ketentuan perundang-undangan untuk menghimpun dana secara langsung dari masyarakat dan menyalurkan kepada masyarakat kembali. Eksistensi dan terwujudnya peran dan fungsi KSP sangat diharapkan dalam rangka menyediakan sarana tabungan atau simpanan bagi masyarakat dan sebagai sumber dana dalam pengembangan usaha masyarakat, terutama Usaha Kecil Mikro yang berjumlah lebih dari 38 juta. Kemudian, Kospin Jasa Syari’ah terutama berfungsi sebagai suatu lembaga keuangan syari’ah yang melakukan upaya penghimpunan dana dan penyaluran dana dengan prinsip syari’ah. Prinsip syari’ah yang paling mendasar dan sering digunakan adalah sistem bagi hasil yang adil, baik dalam 2
Fahmi, Analisis visi dan misi kospin jasa menghadapi era globalisasi (Pekalongan: Studi Literatur, 2011), hlm.1.
3
hal penghimpunan maupun penyaluran dana. Dengan fokus usaha pada penghimpunan dana berupa simpanan dari nasabah
untuk kemudian
disalurkan kembali dengan bentuk pinjaman kepada nasabah secara luas, telah menjadikan Koperasi Simpan Pinjam Jasa Layanan Syari’ah, sebagai sebuah lembaga keuangan yang terpercaya pilihan masyarakat. Bahkan saat ini, dengan jaringan nasabah dan mitra usaha yang tersebar diberbagai wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten dan Yogyakarta. Koperasi Simpan Pinjam Jasa Layanan Syari’ah telah mampu menjadi bagian kekuatan
ekonomi
masyarakat
yang
patut
diperhitungkan
dalam
perekonomian nasional.3 Untuk memberikan pelayanan kepada nasabah, Kospin Jasa Layanan Syari’ah mempunyai beberapa produk dan jasa yang siap bersaing dengan lembaga keuangan lainnya. Pada Kospin Jasa Layanan Syari’ah, pembiayaan dan tabungan ada 3 jenis produk, yaitu produk pembiayaan musyarakah, murabahah dan ijarah. Pemberian pembiayaan berdasarkan prinsip syari’ah menurut UU No. 10 Tahun 1998 pasal 8 dilakukan berdasarkan analisis dengan menetapkan prinsip kehati-hatian agar nasabah debitur mampu melunasi utangnya atau mengembalikan pembiayaan sesuai dengan perjanjian sehingga resiko kegagalan atau kemacetan dalam pelunasannya dapat dihindari. Hal ini juga
3
Brosur Profil Kospin Jasa Syariah Pekalongan
4
diatur
dalam
Keputusan
Menteri
Negara
KUKM
RI
Nomor
91/Kep/M.KUKM/IX/2004 Pasal 27-28 tentang pengendalian resiko.4 Perkembangan jumlah nasabah Kospin JASA Syariah Kedungwuni sebagai penabung maupun sebagai debitur pinjaman selama periode 2012 – 2015 ditunjukkan pada tabel 1.1 di bawah ini. Tabel 1.1 Perkembangan Jumlah Nasabah Koperasi Simpan Pinjam JASA Syariah Kedungwuni Periode 2012 – 2015 Simpanan/Tabungan
Pinjaman
Nasabah
Nasabah
2012
223
32
255
2013
1404
107
1511
2014
2075
166
2241
2015
5268
312
5580
Tahun
Jumlah
Sumber : www.kospinjasasyariah.com Pada tabel 1.1 dapat dilihat bahwa dari tahun 2012-2013 meningkat 1256 nasabah dan pada tahun 2013-2014 meningkat 730 nasabah. Sedangkan dari tahun 2014-2015 juga terjadi peningkatan jumlah nasabah yang cukup besar sebagai simpanan dan debitur pinjaman sebesar 3339 nasabah. Dari pra-survey yang telah dilakukan oleh penulis pada bulan Januari 2016 terhadap 15 orang nasabah Kospin JASA Syariah Kedungwuni yang memutuskan untuk menabung/meminjam, dapat dilihat pada tabel 1.2.
4
Fahmi, Analisis visi dan misi kospin jasa menghadapi era globalisas, (Pekalongan: Studi Literatur, 2011), hlm. 2.
5
Tabel 1.2 Pra-Survey Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Menabung/Meminjam Variabel Produk
Lokasi
1. 2. 3. 4. 5.
Reputasi
6. 7. 8.
Masukan Nasabah Produk tabungan bervariasi Atribut tabungan cukup lengkap Dekat dengan pasar dan perumahan Mudah dijangkau kendaraan umum Keamanan menyimpan di koperasi Kesehatan koperasi terjamin Kinerja finansial yang baik Sikap ramah tamah dalam melayani nasabah sudah baik.
Jumlah
Persentase
9
60%
14
93,3%
10
66,7%
12
80%
9. Karyawan Pelayanan
Kospin mempunyai kemampuan baik dalam menyampaikan informasi. 10. Memberikan pelayanan yang cepat dan tepat
Sumber : Data diolah Berdasarkan hasil pra survey yang dilakukan oleh peneliti, variabel– variabel yang mempengaruhi penambahan nasabah baru adalah Produk, Lokasi, Reputasi dan Pelayanan. Penentuan lokasi pada hakikatnya adalah untuk mendekatkan diri dengan nasabah, baik sebagai sumber dana maupun peminjam. Selain itu, terdapat beberapa tujuan dalam penentuan lokasi, yaitu memudahkan pelayanan nasabah dengan mendekati dan memudahkan pencapaiannya, kemudahan pemasangan dan ketersambungan dengat jejaring teknologi, tata letak di dalam kantor memungkinkan sistem antrian yang
6
efektif dan efisien serta memudahkan tenaga kerja penggerak kantor dalam mencapainya.5 Lokasi Kospin JASA Syariah Kedungwuni sangat strategis karena berada dekat pasar yang secara otomatis fasilitas
transportasi sangatlah
memadai serta memiliki sarana perkantoran yang nyaman bagi nasabah, dan mitra usaha dalam menggunakan produk dan layanan dari Kospin JASA Syariah.6 Selain
itu,
sebuah
lembaga
juga
harus
mampu
menjadikan
perusahaannya sebagai lembaga dengan reputasi yang baik. Reputasi/citra yang baik dari suatu organisasi merupakan
aset. Hal ini karena citra
mempunyai suatu dampak persepsi konsumen dari komunikasi dan operasi dalam berbagai hal. Gronrooss mengidentifikasi terdapat empat peran citra bagi suatu organisasi, Pertama, citra menceritakan harapan, bersama dengan kampanye pemasaran eksternal, seperti periklanan, penjualan pribadi, dan komunikasi dari mulut ke mulut. Kedua, citra adalah penyaring yang mempengaruhi persepsi pada kegiatan perusahaan.
Ketiga,
Citra adalah
fungsi dari pengalaman dan juga harapan konsumen. Keempat, citra mempunyai
dampak
penting
dalam
manajemen,
dengan
kata lain citra mempunyai dampak internal. Dengan pencitraan perusahaan
5
Sentot Imam Wahyono, Manajemen Pemasaran Bank, ( Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), hlm. 127-128. 6 www. kospinjasa syariah.com
7
yang baik maka, konsumen akan yakin dan berminat menjadi nasabah di Kospin JASA Syariah Kedungwuni7. Begitu salah satu
pula Kospin JASA Syariah Kedungwuni yang merupakan
lembaga keuangan syariah yang mempunyai
fungsi untuk
melayani pembiayaan dan simpanan masyarakat. Dengan menjamurnya lembaga keuangan syariah yang ada di berbagai daerah, maka lembaga keuangan tersebut perlu meningkatkan kualitas pelayanan agar nasabah termotivasi untuk menabung di lembaga keuangan tersebut. Kospin JASA Syariah Kedungwuni sebagai badan usaha yang dituntut untuk dapat menciptakan mitra kerja yang baik dengan memberikan pelayanan yang prima, cepat, tepat dan amanah dalam upaya untuk memberikan kepuasan kepada para nasabah. Selain itu, Kospin JASA Syariah juga harus menciptakan citra yang baik dimata para nasabah dengan memberikan kepastian dalam pelayanan. Dalam
hal
ini
Kospin JASA Syariah
memberikan pelayanan yang bermacam-macam seperti layanan jemput bola sebagai salah satunya. Lokasi Kospin JASA Syariah yang strategis, di pinggir jalan sehingga dapat dijangkau dengan mudah serta dekat dengan pusat kegiatan masyarakat yaitu pasar8. Atribut-atribut yang meliputi produk, lokasi, reputasi dan pelayanan perusahaan tersebut merupakan bagian dari hal-hal yang dapat menarik minat
7
Zuni Nur Rahmah, Pengaruh Kualitas Pelayanan, Lokasi, Dan Citra Perusahaan Terhadap Minat Beli Nasabah Dalam Memilih Jasa UJKS Tursina, (Surabaya: Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel, 2013) 8 Suranto dan Rahayu Triastity, Pengaruh Kualitas Pelayanan, Atribut Produk Islam, dan Nilai Nasabah Terhadap Kepuasan Nasabah (Surakarta: Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan Vol. 15, Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi, 2013)
8
beli masyarakat untuk menjadi nasabah Kospin JASA Syariah Kedungwuni. Minat beli adalah tahap kecenderungan responden untuk bertindak sebelum keputusan pembelian benar-benar dilaksanakan. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas menjadi alasan peneliti untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang “Pengaruh produk, lokasi, reputasi dan pelayanan terhadap keputusan nasabah dalam memilih kospin JASA syariah Kedungwuni.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan permasalahan tersebut maka dapat diajukan pertanyaan penelitian sebagai berikut : 1. Apakah produk, lokasi, reputasi dan pelayanan secara parsial berpengaruh terhadap keputusan nasabah dalam memilih Kospin JASA Syariah Kedungwuni? 2. Apakah produk, lokasi, reputasi dan pelayanan secara simultan berpengaruh terhadap keputusan nasabah dalam memilih Kospin JASA Syariah Kedungwuni?
C. Batasan Masalah Penelitian ini dilaksanakan di Kospin JASA Syariah Kedungwuni, Jalan. Raya kedungwuni No.47 Pekalongan. Dalam melaksanakan penelitian ini, penulis menentukan suatu pembatasan masalah mengenai jumlah nasabah Kospin JASA Syariah di wilayah Kedungwuni yang menggunakan jasa
9
pelayanan dalam bentuk simpanan/tabungan maupun pinjaman periode 2012 – 2015. Adapun yang dimaksud dengan simpanan adalah produk-produk simpanan yang ditawarkan Kospin JASA, jadi tidak termasuk simpanan pokok dan simpanan wajib nasabah. Keputusan yang dibuat oleh nasabah dalam memilih Kospin JASA Syariah Kedungwuni adalah keputusan dalam menggunakan jasa pelayanan dalam bentuk tabungan maupun pinjaman. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi adalah Produk, Lokasi, Reputasi dan Pelayanan.
D. Tujuan Penelitian Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui dan menganalisis berpengaruh tidaknya produk, lokasi, reputasi dan pelayanan secara parsial terhadap keputusan nasabah dalam memilih Kospin JASA Syariah Kedungwuni. 2. Untuk mengetahui dan menganalisis berpengaruh tidaknya produk, lokasi, reputasi dan pelayanansecara simultan terhadap keputusan nasabah dalam memilih Kospin JASA Syariah Kedungwuni.
E. Manfaat Penelitian 1. Secara Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah keilmuan, yaitu sebagai acuan bagi peneliti selanjutnya dan diharapkan dapat memberikan sumbangan teori-teori seputar permasalahan mengenai
10
produk,lokasi, reputasi dan pelayanan terhadap keputusan nasabah dalam memilih Koperasi Simpan Pinjam Jasa Syariah Kedungwuni. Penelitian ini diharapkan menjadi bahan referensi dan sebagai tambahan informasi bagi mahasiswa lainnya, khususnya yang berdomisili di Kota Pekalongan agar mengetahui produk,lokasi, reputasi dan pelayanan terhadap keputusan nasabah dalam memilih Koperasi Simpan Pinjam Jasa Syariah Kedungwuni. 2. Secara Praktis Peneliti berharap penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi nasabah koperasi simpan pinjam jasa syariah untuk dapat memilih informasi yang lebih rinci atau lengkap sehingga bisa acuan bagi nasabah kospin
dalam
memilih
Koperasi
Simpan
Pinjam
Jasa
Syariah
Kedungwuni.
F. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : BAB I
PENDAHULUAN Dalam bab ini berisi Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian dan Sistematika Penulisan.
BAB II
KERANGKA TEORI Dalam bab ini berisi mengenai Landasan Teori, Telaah Pustaka, Kerangka Berpikir dan Hipotesis Penelitian.
11
BAB III
METODE PENELITIAN Bab ini berisi mengenai Pendekatan dan Jenis Penelitian, Lokasi Penelitian, Definisi Operasional Variabel, Populasi dan Sampel, Sumber Data, Teknik Pengumpulan Data serta Teknik Analisis Data yang terdiri dari Uji Validitas dan Reliabilitas, Uji Asumsi Klasik, Regresi Linear berganda dan Uji Hipotesis.
BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini berisi paparan hasil analisis dan pembahasan faktorfaktor yang mempengaruhi keputusan nasabah dalam memilih Koperasi Simpan Pinjam JASA Syariah Kedungwuni
BAB V
PENUTUP Bab ini berisi tentang simpulan dan saran.