BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Sumber daya terpenting suatu organisasi adalah sumber daya manusia, orangorang yang memberikan tenaga, bakat, kreativitas dan usaha mereka kepada organisasi (Handoko, 2008). Menurut Hetami (2008) sumber daya manusia di perusahaan perlu dikelola secara professional agar terwujud keseimbangan antara kebutuhan pegawai dengan tuntutan dan kemampuan organisasi. Menurut Hessel (2007) faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja organisasi adalah motivasi, budaya organisasi, kompensasi, kepemimpinan, kepuasan kerja, kedisiplinan, lingkungan kerja dan komitmen organisasi. Menurut Rivai (2009) bahwa kinerja adalah perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan peranannya dalam perusahaan. Kinerja karyawan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam upaya perusahaan untuk mencapai tujuannya. Menurut Sartika et al (2008) kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan tiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh seseorang dengan perannya dalam organisasi. Karena
kinerja
mempertahankan
merupakan kinerja
suatu
diperlukan
fungsi
potensi,
berbagai
proses
untuk
mencapai
organisasional
dan yang
memungkinkan orang maupun program mewujudkan potensi mereka sepenuhnya, maka kebutuhan untuk mencapai dan mempertahankan kinerja menentukan target kemampuan organisasi. Kinerja juga dinilai berdasarkan tujuan organisasi secara keseluruhan yang mungkin telah dipecah menjadi beberapa target terpisah yang 1
2
bersama-sama memberikan kontribusi bagi tujuan keseluruhan organisasi. Sehingga untuk mencapai kinerja yang tinggi diperlukan kepercayaan, waktu, perhatian serta kelompok. Budaya organisasi seperti disebutkan diatas menjadi faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan. Budaya organisasi menembus kehidupan organisasi dalam berbagai cara untuk mempengaruhi setiap aspek organisasi (Brahmasari, 2008). Budaya organisasi mengacu pada sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh para anggota yang membedakan organisasi tersebut dengan organisasi lainnya. Sistem makna bersama ini ketika dicermati secara lebih seksama, adalah sekumpulan karakteristik kunci yang dijunjung tinggi oleh organisasi (Robbins,
2007). Keterkaitan dengan uraian di atas bahwa budaya organisasi
mencerminkan sifat-sifat dan ciri-ciri yang dirasa terdapat dalam lingkungan kerja dan timbul karena kegiatan organisasi yang dilakukan secara sadar atau tidak, dan dianggap mempengaruhi perilaku, kepribadian organisasi (Robbins, 2007). Menurut Malayu S.P Hasibuan (2006) “bahwa motivasi adalah pemberian daya pengerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan”. Komitmen menurut Cut Zurnali (2010) adalah perhatian umum dan tujuan kunci dari unit organisasi SDM adalah untuk mencari pengukuran yang dapat mengestimasikan secara akurat komitmen para pekerjanya dan mengembangkan program-program dan kegiatan-kegiatan yang meningkatkan komitmen pada organisasi. Lebih lanjut dikemukakan bahwa kajian penelitian yang luas dalam ilmu psikologi dan manajemen adalah tentang konsep dan peranan komitmen organisasional.
3
Dalam rangka pembinaan aparatur pemerintah sebagai sumber daya manusia dalam organisasi pemerintah mempunyai andil yang cukup besar dalam menentukan keberhasilan pembangunan nasional, baik pembangunan fisik maupun non fisik. Hal ini dilandasi suatu kenyataan bahwa aparatur pemerintah merupakan tulang punggung negara sehingga tujuan pembangunan nasional untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila Undang-Undang Dasar 1945 banyak ditentukan oleh pelaksanaan tugas yang dibebankan pada aparatur pemerintah dikatakan Harlie (2010). Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sebagai salah satu organisasi pemerintah memiliki banyak karyawan. Kinerja karyawan yang baik sangat dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang dapat mempengaruhi visi dan misi organisasi. Dalam peraturan tentang organisasi dan tata kerja Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pasal 29 tahun 2011 bagian keempat, biro kepegawaian adalah salah satu biro yang berada di Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat, Jakarta. Biro kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan data, perencanaan, pengembangan, penempatan dan mutasi, serta kesejahteraan dan disiplin pegawai. Berikut adalah tabel yang berisi tentang presentase pengelola kepegawaian yang kinerjanya kinerjanya baik, index budaya kerja CUK (Cerdas Ulet Kemitraan) dan penerapan sistem manajemen kinerja dalam pengelolaan sumber daya manusia dalam biro kepegawaian Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat, Jakarta. Tabel 1.1 Indikator Kinerja Utama NO 1.
Program
Tahun
Bobot
Target
Skor
Realisasi
Pencapaian
Presentase pengelola
2012
6,00%
100%
5,10%
85%
85%
RC
4
kepegawaian yang kinerjanya baik 2. Index 2012 4 3 4 3 100 budaya kerja CUK 3. Menerapkan 2012 5% 100% 2,59% 50% 50% sistem manajemen kinerja dalam pengelolaan SDM Sumber : Kepala Biro Kepegawaian Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat, Jakarta. Dalam tabel program kinerja tahun 2012 pada biro kepegawaian diatas, terlihat adanya Index budaya kerja CUK (Cerdas Ulet Kemitraan) yang target, bobot, realisasi dan pencapaian nya telah tercapai yaitu sebesar 100 sehingga ditandai dengan warna RC hijau. Dengan begitu berarti pencapaian budaya kerja dalam biro kepegawaian telah sesuai dengan target yang telah ditentukan. Penilaian berupa penetapan target dan
bobot, realisasi dan
skor, serta
presentase pencapaian. Pada program penerapan sistem manajemen kinerja dalam pengelolaan sumber daya manusia, dengan target sebesar 100% akan tetapi realisasinya masih sebesar 50% sehingga hasil pencapaian hanya 50%. Dengan presentase tersebut dapat diartikan bahwa penerapan sistem manajemen kinerja pada biro kepegawaian masih kurang dan belum mencapai target standar yang telah ditentukan.
Tabel 1.2 Persentase Kinerja Karyawan Bulan Januari Februari Maret
Presentase Kinerja 40% (Kurang Baik) 50% (Cukup) 50% (Cukup)
5
April 60% (Cukup) Mei 60%(Cukup) Juni 50% (Cukup) Juli 40% (Kurang Baik) Agustus 60% (Cukup) September 50% (Cukup) Oktober 50% (Cukup) November 50% (Cukup) Desember 40% (Kurang Baik) Sumber : Biro Kepegawaian Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat, Jakarta. Sedangkan presentase pencapaian kinerja pada biro kepegawaian Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sebesar 85% telah sesuai dengan realisasi yang ada yaitu sebesar 85%, akan tetapi masih belum memenuhi target yang ditentukan yaitu sebesar 100% dengan bobot 6,00% dan skor yang dicapai adalah 5,10%. Dengan belum tercapainya target tersebut, dikhawatirkan akan mempengaruhi pertumbuhan kinerja karyawan. Belum tercapainya target tersebut tentu saja dikarenakan berbagai faktor. Budaya organisasi seperti disebutkan diatas menjadi faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan. Budaya organisasi menembus kehidupan organisasi dalam berbagai cara untuk mempengaruhi setiap aspek organisasi (Brahmasari, 2009). Berdasarkan latar belakang diatas, dalam penelitian ini saya akan membahas dan meneliti mengenai kinerja karyawan dan apakah budaya organisasi, motivasi dan komitmen organisasi dapat mempengaruhi kinerja, serta bagaimana pengaruhnya terhadap kinerja karyawan pada biro kepegawaian Badan Kependudukan Keluarga Berencana
Nasional
PENGARUH ORGANISASI
(BKKBN)
BUDAYA
Pusat,
Jakarta
ORGANISASI,
TERHADAP
KINERJA
dengan
MOTIVASI
judul DAN
KARYAWAN
“ANALISIS KOMITMEN
PADA
BIRO
KEPEGAWAIAN DI BADAN KEPENDUDUKAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL (BKKBN) PUSAT, JAKARTA”
6
1.2
Pembatasan Masalah Dalam penelitian ini, masalah-masalah yang terdapat dalam latar belakang dan identifikasi masalah mencakup tiga variabel X yaitu budaya organisasi, motivasi, dan komitmen organisasi dengan satu variabel Y yaitu kinerja karyawan. Dengan responden karyawan biro kepegawaian Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat, Jakarta.
1.3
Perumusan Masalah Dari latar belakang yang telah dijabarkan, maka dapat dibuat rumusan masalah adalah sebagai berikut : 1. Apakah budaya organisasi (X1) berpengaruh terhadap kinerja karyawan (Y) biro kepegawaian Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat, Jakarta ? 2. Apakah motivasi (X2) berpengaruh terhadap kinerja karyawan (Y) biro kepegawaian Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat, Jakarta ? 3. Apakah komitmen organisasi (X3) berpengaruh terhadap kinerja karyawan (Y) biro kepegawaian Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat, Jakarta ? 4. Apakah budaya organisasi, motivasi, dan komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja kayawan biro kepegawaian Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat, Jakarta ?
7
1.4
Tujuan Penelitian Untuk lebih mengarahkan pada persoalan yang ada pada rumusan masalah, maka penulis perlu menetapkan tujuan yang jelas. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh secara signifikan antara budaya organisasi (X1) terhadap kinerja karyawan (Y) biro kepegawaian Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat, Jakarta ? 2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh secara signifikan antara motivasi (X2) terhadap kinerja karyawan (Y) biro kepegawaian Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat, Jakarta ? 3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh secara signifikan antara komitmen organisasi (X3) terhadap kinerja karyawan (Y) biro kepegawaian Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat, Jakarta ? 4. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh secara signifikan antara budaya organisasi (X1), motivasi (X2), dan komitmen organisasi (X3) terhadap kinerja karyawan (Y) biro kepegawaian Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat, Jakarta ?
8
1.5
Manfaat Penelitian 1
Bagi Penulis a) Memberikan gambaran tentang kinerja biro kepegawaian Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat, Jakarta b) Memberikan gambaran tentang budaya organisasi yang terdapat pada biro kepegawaian Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat, Jakarta c) Memberikan gambaran tentang motivasi yang mempengaruhi dan tidak mempengaruhi kinerja karyawan biro kepegawaian Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat, Jakarta d) Memberikan
gambaran
tentang
komitmen
organisasi
pada
biro
kepegawaian Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat, Jakarta e) Menambah wawasan yang lebih luas dan menambah ilmu-ilmu pengetahuan 2
Bagi Pembaca Sebagai tambahan referensi bagi pembaca dan acuan perbandingan dalam penelitian yang sama di masa yang akan datang.
3
Bagi Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat a) Sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam hal budaya organisasi, motivasi, dan komitmen organisasi yang berpengaruh terhadap kinerja karyawan. b) Sebagai saran yang dapat diimplikasikan terhadap karyawan dalam melaksanakan pekerjaan.
9
4
Bagi Peneliti Lain Sebagai referensi terlebih bagi yang ingin memperdalam penelitian mengenai pengaruh budaya organisasi, motivasi, dan komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan pada sebuah perusahaan.
1.6
Sistematika Pembahasan Dalam penelitian ini akan dibahas dari beberapa hal. Dan terdapat pada lima bab dan masing-masing bab terdiri dari beberapa sub bab yang menguraikan isi penelitian ini. Sistematika pembahasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini akan diuraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penelitian yang berhubungan dengan kinerja karyawan, budaya organisasi, motivasi dan komitmen organisasi. BAB II LANDASAN TEORI Isi dari bab ini berisi tentang teori-teori yang digunakan untuk melakukan analisis dalam penelitian ini, serta rerangka, model penelitian dan penelitian terdahulu.
10
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini menjabarkan mengenai pemilihan objek penelitian, data yang akan dihimpun, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data, teknik pengujian hipotesis dan operasional variabel. BAB IV HASIL PENELITIAN Bab ini akan membahas dan lebih spesifik menjelaskan gambaran umum objek penelitian, pembahasan hasil penelitian, kesesuaian dengan teori, argumentasi penelitian, dan membandingkan hasil penelitian dengan penelitian terdahulu.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini akan disimpulkan mengenai ringkasan dari bab-bab terdahulu, jawaban atas rumusan masalah, dan kemudian diberikan saran-saran.