BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Sumber daya energi adalah segala sesuatu yang berguna dalam membangun nilai di dalam kondisi dimana kita menemukannya. Untuk itu sumber daya energi adalah aset untuk pemenuhan kepuasan dan utilitas manusia. Sumber daya alam dan energi bisa meliputi semua yang terdapat di bumi baik yang hidup maupun benda mati berguna bagi manusia, terbatas jumlahnya dan penguasannya memenuhi kriteria-kriteria teknologi, ekonomi, sosial dan lingkungan. Sumber daya energi di sisi lain merupakan sumber daya yang digunakan untuk kebutuhan menggerakkan energi melalui proses transformasi panas maupun transpormasi energi lainnya.
Universitas Sumatera Utara
Sumber daya energi terdiri dari sumber daya alam non-hayati mineral patra, yaitu minyak bumi dan gas bumi, mineral seperti batubara dan uranium. Sumber daya energi di luar air dan minyak/gas bumi, seperti panas bumi, surya, angin, arus laut, pasang surut, panas laut serta sumber daya alam hayati seperti kayu bakar. Energi itu sendiri dapat berupa energi kimiawi, listrik, gelombang, nuklir, mekanis dan panas. Semakin minipisnya sumber daya energi menimbulkan kekhawatiran tidak lancarnya perekonomian. Usaha manusia untuk menghindari semakin langkanya sumber daya energi telah banyak dilakukan. Usaha tersebut diwujudkan antara lain dalam bentuk substitusi dalam produksi, substitusi dalam konsumsi dan inovasi teknologi hemat sumber daya energi. Pemanfaatan sumber daya energi tersebar dan terus mengalami kemajuan. Akan tetapi meskipun usaha-usaha mengatasi kelangkaan ternyata masih menjadi momok bagi masyarakat. Perbedaan kondisi tersedianya sumber daya energi akan membatasi pertumbuhan potensial suatu perekonomian sebab kelangkaan sumber daya energi dalam segala bentuknya akan sangat mempengaruhi ruang gerak dalam berproduksi. Hal-hal yang menyangkut kelangkaan sumber daya alam dan energi sebenarnya bukan hal baru. Sejarah membuktikan suatu masyarakat yang semula makmur namun menjadi hancur, dengan hancurnya sistem irigasi. Indeks yang bisa mengukur kelangkaan menurut Fisher (1987) adalah harga-harga sumber daya alam dan energi, biaya eksploitasi, royalti
Universitas Sumatera Utara
yang harus dibayar, rasio antara modal dengan tenaga kerja. Dengan naiknya angka-angka indeks tersebut bisa dipastikan telah terjadi proses kelangkaan. Meskipun menyaksikan
kelangkaan
beberapa
negara
semakin dapat
dirasakan, berkembang
namun cepat
kita dalam
perkonomian. Beberapa faktor yang menyebabkan adalah Perubahan teknologi, melalui inovasi-inovasi dimungkinkan efisiensi-efisiensi dan pemanfaatan sumber daya-sumber daya alam dan energi kelas rendah sehingga menjamin aliran sumber daya alam dan energi. Melalui eksplorasi baru dengan teknologi yang lebih canggih seperti pemanfaatan satelit juga sangat menolong mencegah, paling tidak menghambat proses kelangkaan. Teknologi juga memungkinkan adanya substitusi baik dalam proses produksi maupun konsumsi dan usaha untuk mendaur ulang (recycle) sisa/sampah sumber daya alam dan energi atau pakai ulang (reuse) bahan yang dibuang. Faktor harga yang terus meningkat ternyata mendorong orang untuk melakukan inovasi. Pandangan internasional, perbaikan umum dalam transportasi membuat sumber daya alam dan energi bersaing secara ekonomis. Dengan perdagangan dimungkinkan dipakainya sumber daya alam dan energi internasional bauksit dari Yamaica, LNG dari Indonesia. Minyak bumi, gas bumi dan batubara merupakan sumber daya energi yang dapat dimanfaatkan untuk memproduksi listrik. Pemanfaatan minyak bumi, gas bumi dan batubara sebagai pemasok untuk memproduksi listrik di Indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya. Keterbatasan
Universitas Sumatera Utara
cadangan minyak bumi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri menyebabkan pemerintah mengambil kebijaksanaan untuk melakukan diversifikasi energi untuk sektor pembangkit listrik negara (PLN) bentuk diversifikasi ini telah dapat dirasakan dengan berdirinya pusat-pusat pembangkit listrik tenaga air, tenaga gas, maupun panas bumi. Tenaga listrik merupakan sarana produksi maupun sarana kehidupan sehari-hari yang memegang peranan penting dalam upaya mencapai sasaran pembangunan. Sebagai sarana produksi, tersedianya tenaga listrik dalam jumlah dan mutu pelayanan yang baik serta harga yang terjangkau merupakan penggerak utama dan sangat mendorong laju pembangunan di berbagai sektor lain. Pembangunan diberbagai sektor ini sangat penting bagi tercapainya tujuan pembangunan seperti menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan nasional, mengubah struktur ekonomi yang pada gilirannya akan meningkatkan permintaan tenaga listrik. Disamping itu, tersedianya tenaga listrik yang merata dan dipergunakan secara luas untuk keperluan sehari-hari akan dapat meningkatkan kesejahteraan seluruh lapisan masyarakat. Masalah
yang
dihadapi
sekarang
ini
adalah
bagaimana
pemanfaatan listrik seefisien mungkin, dimana permintaan akan listrik meningkat tajam untuk menghadapi masalah kelistrikan ini perlu dilakukan suatu kebijakan. Salah satu kebijakan yang dilakukan oleh PLN untuk saat ini adalah pemadaman listrik secara bergilir. Hal ini dilakukan untuk menghemat energi-energi yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
Pemadaman listrik secara bergilir ini mungkin memberikan manfaat bagi PLN khususnya mengingat sedikitnya cadangan energi listrik yang ada. Tetapi akibat yang ditimbulkan dan dihadapi masyarakat langsung yang hampir seluruh kegiatannya memerlukan energi listrik. Pemadaman listrik ternyata tidak hanya berdampak pada industri besar, industri kecil dan menegah pun menjadi terganggu. Jika hal ini tidak segera ditanggulangi bisa berdampak buruk kepada perekonomian rakyat. Medan salah satu kota yang memiliki banyak industri kecil bahkan menengah. Kota Medan adalah kota yang mengalami pemadaman listrik tersebut. Para pengusaha industri rumah tangga (IRT) adalah salah satu yang harus merasakan hal ini. Salah satu faktor pendukung kehidupan perekonomian Sumatera Utara adalah ketersediaan energi listrik dan infrastrukturnya. Dimana dalam penyediaannya sebagian besar ditangani oleh PT. PLN (Persero). Untuk melaksanakan visi dan misi perusahaan serta peningkatan mutu pelayanan maka di Sumatera Utara terdapat 7 cabang perusahaan salah satunya adalah PT. PLN (Persero) cabang Medan. Sebagai Badan Usaha Milik Negara yang menangani ketenagalistrikan sangat memberikan sumbangan yang berarti di dalam mendukung aktivitas kehidupan masyarakat setempat. Artinya PT. PLN (Persero) berusaha memenuhi kebutuhan dan permintaan masyarakat. Hal ini erat kaitannya dengan banyaknya orang yang merasakan kebutuhan akan tenaga listrik sudah seperti kebutuhan primer, baik sektor rumah tangga industri, badan sosial, bisnis, pendidikan, penerangan jalan umum sehingga permintaan listrik dari masyarakat
Universitas Sumatera Utara
setempat cukup tinggi. Tinggi rendahnya permintaan terhadap listrik tersebut banyak faktor yang mempengaruhi sesuai dengan kebutuhan masing-masing konsumen. Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Dampak Pemadaman Listrik Terhadap Pendapatan Industri Rumah Tangga di Kota Medan”. 1.2 Perumusan Masalah Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah: Apakah ada pengaruh pemadaman listrik terhadap pendapatan industri rumah tangga yang ada di Kota Medan?
1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang dicapai dari penelitian ini adalah: Untuk
mengetahui
pengaruh
pemadaman
listrik
terhadap
pendapatan industri rumah tangga yang ada di Kota Medan. 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari dilakukannya penelitian ini adalah: 1. Sebagai bahan studi dan tambahan ilmu pengetahuan bagi mahasiswa FE USU. Terutama bagi mahasiswa Departemen Ekonomi
Pembangunan
yang
ingin
melakukan
penelitian
selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara
2. Untuk memperkaya wawasan ilmiah penulis dalam ilmu yang penulis tekuni serta mengaplikasikannya secara kontekstual dan tekstual. 3. Menambahkan dan melengkapi hasil-hasil penelitian yang telah ada, khususnya mengenai pendapatan pengusaha industri rumah tangga. 4. Hasil penelitian ini meningkatkan kemampuan penulis dalam melakukan penelitian.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Industri Istilah industri sering diidentikan dengan semua kegiatan ekonomi manusia yang mengolah barang mentah atau bahan baku menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Dari defenisi tersebut, istilah industri sering disebut sebagai kegiatan manufaktur (manufacturing). Padahal, pengertian industri sangatlah luas, yaitu menyangkut semua kegiatan manusia dalam bidang ekonomi yang sifatnya produktif dan komersial. Disebabkan kegiatan ekonomi yang luas maka jumlah dan macam industri berbedabeda untuk tiap negara atau daerah. Pada umumnya, makin maju tingkat
Universitas Sumatera Utara