BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Listrik merupakan salah satu kebutuhan penting dalam kehidupan manusia.
Seiring dengan berjalannya waktu, permintaan akan tenaga listrik di Indonesia terus meningkat. Dengan meningkatnya kebutuhan akan listrik tersebut maka PT. Indonesia Power telah mengembangkan proyek-proyek pembangunan pembangkit listrik baru. PT. Indonesia Power, anak perusahaan PT. PLN (PERSERO), dimana merupakan perusahaan yang memegang peranan penting dalam mendukung tersedianya energi listrik di Jawa dan Bali. PT. Indonesia Power memiliki anak perusahaan yang salah satunya adalah PT. Cogindo DayaBersama yang merupakan salah satu perusahaan yang mengembangkan teknologi cogeneration di Indonesia, yaitu teknologi pembangkit listrik dengan efisiensi yang maksimal yang telah banyak dikembangkan di seluruh penjuru dunia. Pada saat ini wilayah Kalimantan sedang mengalami kekurangan pemasokan listrik maka dibutuhkan penanggulangan yang sangat cepat. Kelistrikan di Propinsi Kalimantan Timur dan daerah sekitarnya saat ini disuplai dari Sistem Mahakam, yang 1
2
memberikan kontribusi sebesar 77 % dari total energi yang dihasilkan. Walaupun demikian di beberapa wilayah Kalimantan masih mengalami kondisi krisis listrik dikarenakan kebutuhan akan kebutuhan listrik pelanggan semakin meningkat tetapi tidak disertai dengan peningkatan pasokan listrik, sehingga sering terjadinya pemadaman bergilir di daerah-daerah tersebut. Karena itu diusulkan pengembangan Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Diesel MFO Apung Tanjung Batu yang dilakukan oleh PT. Cogindo DayaBersama ke PT. Indonesia Power selaku pemegang saham terbesar pada PT. Cogindo DayaBersama. Selain itu proyek tersebut dimaksudkan agar dapat memenuhi sebagian sistem Mahakam baik untuk mengatasi kondisi krisis saat ini maupun jangka panjang, sehingga secara operasional layak dilaksanakan. Dengan
perencanaan
pembangunan
proyek
tersebut
di
Kalimantan,
diharapkan dapat memberikan hasil yang lebih optimal untuk dapat memenuhi permintaan yang tidak terpenuhi. Untuk itu evaluasi kelayakan sangat diperlukan untuk mengetahui layak tidaknya proyek investasi ini dilaksanakan dengan menguntungkan. Berdasarkan latar belakang di atas maka dilakukan penelitian “ Evaluasi Kelayakan Investasi Proyek PLTD MFO Apung Tanjung Batu Kalimantan Timur Untuk PT. Indonesia Power”.
1.2
Perumusan Masalah PT. Indonesia Power dalam memperluas pengembangan usahanya dan untuk
mendapatkan profit, salah satunya dengan melakukan investasi pada pembangunan
3
proyek-proyek baru. Namun sebelumnya perlu dilakukan kajian kelayakan proyek pembangunan pembangkit listrik untuk mengukur layak atau tidaknya proyek tersebut dibangun. Untuk itu manajemen berupaya untuk mengevaluasi keuntungan yang akan didapat dari investasi pembangunan proyek tersebut. Dana yang disediakan harus digunakan dan dimanfaatkan untuk kegiatan yang produktif dalam proyek tersebut karena merupakan salah satu aspek penting dalam hubungannya dengan profitabilitas perusahaan. Apabila tidak terkelola dengan baik maka akan menimbulkan masalah dan juga membahayakan keuangan perusahaan. Selain itu keberhasilan berjalannya proyek tersebut juga dipengaruhi keberhasilan manajemen dalam menyusun perencanaan kegiatan untuk masa-masa yang akan datang. Dalam hubungan ini dilakukan analisis terhadap sumber dan pengunaan dana sangat penting artinya bagi penyusunan perencanaan untuk periode yang mendatang. Serta perencanaan tersebut juga berpengaruh terhadap keberhasilan proyek pada masa yang akan datang. Hal ini tentu saja memerlukan kecermatan dalam alokasi dana dan perhitungan yang matang dalam menilai kelayakan proyek, oleh sebab itu digunakanlah suatu studi kelayakan sebelum menjalankan suatu investasi. Berdasarkan hal-hal di atas maka perumusan masalahnya adalah apakah investasi proyek tersebut layak untuk dijalankan meliputi aspek financial dan akan dilakukan analisis mengenai kebutuhan budgeting apa saja yang dibutuhkan dalam pembangunan proyek tersebut.
4
1.3
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Agar dapat memberikan rekomendasi kepada manajemen PT. Indonesia Power dalam penyelesaian masalah-masalah yang dihadapi proyek tersebut. 2. Untuk mengetahui apakah investasi pembangunan proyek ini layak untuk dijalankan berdasarkan aspek finansial. Manfaat dengan diadakannya penelitian ini adalah : 1. Bagi manajemen -
Membantu manajemen perusahaan untuk menganalisis kelayakan investasi proyek tersebut
-
Memberikan solusi yang terbaik kepada pihak manajemen PT. Indonesia Power dalam menghadapi masalah-masalah yang ada - Agar pihak manajemen dapat memberikan gambaran kepada pemegang saham PT. Indonesia
Power
mengenai
estimasi
keuntungan
investasi
dari
pembangunan proyek PLTD MFO Apung Tanjung Batu Kalimantan Timur. 2. Bagi pemegang saham - Memberikan informasi yang bermanfaat sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan pemegang saham.
5
-
Memperoleh saran dan bahan masukan yang dapat berguna bagi pemegang saham dalam mempertimbangkan investasinya ke dalam proyek ini. Dalam penelitian ini tahapan yang akan dilakukan yaitu, mengidentifikasi
biaya investasi apa saja yang akan dikeluarkan dalam pembangunan proyek itu, diikuti dengan proyeksi neraca, laba rugi dan arus kas yang akan diterima berdasarkan dari data-data pendukung dan akan melakukan analisis capital budgeting serta memberikan rekomendasi yang dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh PT. Indonesia Power.
1.4
Ruang Lingkup
Adapun pembatasan ataupun asumsi yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: -
Asumsi-asumsi yang diambil oleh penulis berdasarkan dari data dan informasi yang didapat dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Dan dapat saja terjadi kemungkinan bahwa asumsi tersebut tidak sesuai atau tidak berlaku lagi apabila terjadi perubahan pada asumsi yang terkait. Misalnya seperti perubahan situasi perekonomian dan situasi politik pada saat itu.
-
Penelitian ini ditujukan kepada pihak pemegang saham PT Indonesia Power yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan kemungkinan untuk melakukan investasi pembangunan proyek PLTD MFO Apung Tanjung Batu Kalimantan Timur.
-
Tingkat inflasi yang diasumsikan tetap sebesar 6 % per tahun
6
-
Umur proyek 4 tahun berdasarkan jangka waktu kontrak
-
Komposisi modal investasi : Opsi 1 : 50% pinjaman dan 50% equity Opsi 2 : 30% pinjaman dan 70% equity
-
Nilai tukar : Rp 9.400,- /US$
-
Tarif : Rp 326,58 /kWh
-
Kapasitas Pembangkit ± 30 MW
-
Produksi Netto / dijual (MWh / thn) 203,933
1.5
Sistematika Penulisan Dalam rangka memberikan gambaran yang lebih jelas pada penulisan thesis
ini, maka penulisan thesis ini dibagi secara sistematis ke dalam lima bab sebagai berikut: Bab I. Pendahuluan Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah yang ada, tujuan dan manfaat serta ruang lingkup yang akan dibahas pada thesis ini, metode Penelitian dan sistematika penulisan. Bab II. Landasan Teori Bab ini akan menguraikan teori dari literatur-literatur yang dapat dijadikan bahan acuan untuk menganalisa dan membahas permasalahan yang ada pada thesis ini.
7
Bab III. Metodologi Penelitian Bab ini menggambarkan langkah-langkah yang akan digunakan penulis dalam mencari dan meneliti lebih dalam lagi tentang data yang diperlukan untuk mencapai solusi dari permasalahan tersebut. Bab IV. Hasil dan Pembahasan Dari data-data yang telah terkumpul pada bab sebelumnya, pada bab ini akan dilakukan pengolahan data serta evaluasi akan hasil pengolahan data tersebut di mana akan berbentuk suatu laporan kelayakan dengan nilai Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Payback Period (PBP), Profitability Index (PI) dan beberapa ratio. Selain itu juga diterapkan beberapa scenario sensitivity analysis yang akan menunjukkan beberapa variable yang sangat sensitif terhadap diterima atau tidaknya proyek ini. Bab V. Kesimpulan dan Saran Bab ini berisi tentang kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil dan pembahasan penelitian pada bab sebelumnya serta memberikan saran-saran yang diharapkan bermanfaat bagi perusahaan.