BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Tingkat pertumbuhan penduduk seiring berjalannya waktu yang terus menerus mengalami pelonjakan mendorong peningkatan akan kebutuhan primer. Salah satu kebutuhan primer yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia yaitu kebutuhan papan atau rumah sebagai tempat tinggal. Rumah merupakan kebutuhan dasar setiap manusia yang harus dipenuhi. Selain sebagai tempat tinggal, rumah juga merupakan medium bagi setiap orang untuk berkumpul bersama keluarga, beristirahat, berkreasi dan bereproduksi. Rumah juga mencerminkan tingkat penghasilan dan gaya hidup keluarga, sekaligus juga sebagai sarana investasi. Fungsi rumah bukan hanya sekedar sebagai tempat berlindung atau berteduh. Kini juga dituntut untuk mengakomodir kebutuhan dan keinginan pemiliknya. Seperti lokasi yang strategis, bangunan yang berkualitas, dan lingkungannya yang nyaman dan asri. Dengan kata lain tak cukup hanya asal untuk berteduh namun juga harus bisa menjadi tempat tinggal yang layak. Untuk beberapa negara yang tingkat kepadatan penduduknya tinggi dan penyebaran yang tidak merata seperti Indonesia, masalah tempat tinggal masih menjadi polemik. Masih banyak penduduk Indonesia, baik di desa maupun di kota, yang hidup di tempat yang kurang sehat bahkan bisa dikatakan kurang layak untuk ditinggali. Permasalahan tempat tinggal yang dihadapi oleh penduduk yang tinggal di daerah pedesaan pada umumnya adalah lemahnya kemampuan ekonomi
1
Universitas Sumatera Utara
2
serta kurangnya pendidikan dan pengetahuan tentang bagaimana membangun rumah yang sehat dan layak. Sedangkan permasalahan yang dihadapi oleh penduduk di perkotaan adalah kurangnya lahan perumahan di kota yang mengakibatkan harga rumah atau tanah sangat tinggi dan sulit didapatkan, ditambah lagi dengan permasalahan seperti lemahnya tingkat ekonomi penduduk kota yang berpengaruh pada kemampuan untuk memiliki rumah. Menyangkut membelian rumah, masyarakat tidak hanya melihat faktor harga saja namun mereka mulai mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti faktor lokasi, faktor bangunan, dan faktor lingkungan. Alasan masyarakat mempertimbangkan faktor harga karena hal tersebut berkaitan dengan pendapatan mereka. Bagi mereka yang memiliki pendapatan besar mungkin harga tidak akan menjadi masalah, tapi mereka lebih mempertimbangkan faktor lokasi dan kualitas produk atau faktor bangunan dan untuk faktor lingkungan merupakan faktor tambahan yang tidak bisa diabaikan karena faktor ini merupakan salah satu faktor yang menentukan apakah perumahan tersebut layak untuk dihuni seperti keamanannya, kebersihannya, kelengkapannya fasilitas umum dan sebagainya. (Primananda, 2010) Kondisi ini mendorong perusahaan real estate yang tersebar di Provinsi Sumatera Utara berlomba-lomba untuk menyediakan berbagai macam tipe rumah dengan harga bersaing guna meraih keuntungan yang lebih besar melalui bisnis properti rumah. Maka tidak heran jika akhir-akhir ini bisnis di bidang perumahan semakin marak, tidak hanya terpusat di kota-kota besar akan tetapi sudah meluas di kota-kota kecil.
Universitas Sumatera Utara
3
Sejalan dengan hal tersebut upaya pembangunan perumahan terus ditingkatkan dengan tetap memperhatikan syarat perumahan yang layak dan memenuhi standar kesehatan. Untuk menunjang keberhasilan usaha perusahaan maka perlu memperhatikan pemasaran. Pemasar harus memahami bagaimana perilaku konsumen dalam melakukan keputusan pembelian. Perilaku konsumen itu sendiri dipengaruhi oleh faktor budaya, sosial, pribadi, psikologis (Kotler 2007:214). Dalam hal ini masih sulit untuk menentukan faktor apakah yang lebih dominan yang mempengaruhi konsumen dalam hal keputusan pembelian. Ada kalanya faktor sosial lebih dominan dibanding faktor lainnya dalam hal pembelian barang mewah. Tetapi ada kalanya juga faktor psikologis lebih dominan dari faktor lainnya dalam hal pembelian produk yang dibeli tanpa perencanaan sebelumnya. Keputusan pembelian merupakan tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen benar-benar membeli produk. Apapun faktor yang mempengaruhi konsumen dalam hal keputusan pembelian, berarti faktor tersebut memiliki perannya masing-masing dalam mempengaruhi perilaku konsumen. Diperlukan pemahaman tentang perilaku konsumen agar pemasar mampu mengambil keputusan-keputusan pemasaran secara tepat. Dengan memahami perilaku konsumen diharapkan perusahaan mampu menemukan peluang-peluang apa saja yang belum terbaca oleh perusahaan lain yang dibutuhkan oleh konsumen. Pemahaman terhadap perilaku konsumen ini sangat bermanfaat untuk kepentingan penyusunan strategi maupun bauran pemasaran. Melalui pemahaman terhadap psikografis konsumen dan juga perilaku
Universitas Sumatera Utara
4
penggunaan, pemasar dapat melakukan segmentasi pasar, menyusun strategi promosi khususnya iklan secara tepat. Pengembangan pembangunan perumahan memang semakin memudahkan masyarakat untuk memperoleh tempat tinggal. Namun masyarakat sebagai calon konsumen atau bahkan yang sudah menjadi konsumen harus jeli dalam memilih pengembang. Kredibilitas pengembang sangat penting untuk diperhatikan karena hal ini akan berpengaruh terhadap produk yang mereka tawarkan. Semakin baik kredibilitasnya maka akan semakin baik pula kualitas produk yang ditawarkan. Begitu juga dengan fasilitas yang diberikan maupun layanan purna jual (after sales). Atribut-atribut kawasan perumahan seperti jarak antara tempat kerja dengan lokasi perumahan, kelengkapan sarana dan pra sarana, harga rumah, konsep hunian, sistem keamanan, bentuk rumah dan kepercayaaan terhadap pengembang adalah atribut yang dipentingkan konsumen dalam memilih kawasan perumahan. Kawasan Perumahan haruslah memiliki konsep harmoni di dalam kehidupan, belajar, rekreasi, dan berolahraga (harmony in leaving, learning and recreationand sporting). Konsep lingkungan perumahan yang dipilih dengan kenyataan di lapangan haruslah sesuai. Karena kesesuaian antara janji yang diberikan
dan kenyataan akan memberikan kepercayaan yang tinggi dari
konsumen. (www.google.com) Dalam hal ini Perumahan Royal Sumatra tidak hanya sebatas memproduksi saja, akan tetapi berusaha menarik konsumen dan mempengaruhi tingkah laku konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan. Perumahan Royal Sumatra atau yang biasa disingkat menjadi PRS merupakan salah satu pengembang
Universitas Sumatera Utara
5
perumahan yang menyediakan rumah dengan berbagai tipe. Perumahan ini memiliki harga yang bervariasi diperuntukkan untuk golongan menengah keatas, desain bangunan yang menarik, lokasi yang strategis, dan fasilitas lengkap. Keberadaan Kompleks Royal Sumatra yang berada di jalan Djamin Ginting, Padang Bulan, Kelurahan Mangga, Kecamatan Medan Tuntungan, ternyata bukan sekadar kompleks perumahan elite. Royal Sumatra yang telah mempunyai brand image yang cukup baik sebagai lokasi padang golf berkualitas internasional, kini mengembangkan proyek hunian city walk dan town house. Royal Sumatra selama ini dikenal sebagai tempat pertandingan golf baik skala nasional maupun internasional memiliki residensial, club house dan golf resort yang terbaik secara keseluruhan. Royal Sumatra mengembangkan golf resort dan residensial yang cukup prestisius dan juga kawasan hunian berkualitas tinggi lainnya berupa city walk dan town house. Tak hanya city walk and shopping square yang bisa menjadi pilihan masyarakat, namun hunian town house juga bisa menjadi rumah impian. Kedua hunian ini dibangun sesuai dengan konsep Royal Sumatra yang menyatu dengan alam. Oleh sebab itu, suasana di tempat itu pun menjadi sejuk karena didukung oleh pepohonan yang menjulang tinggi sehingga membuat
Royal
Sumatra
lekat
dengan
konsep
eco
green.
(www.royalsumatra.com) Perumahan Royal Sumatra bukanlah satu-satunya pengembang di Kota Medan. Setidaknya ada para pengembang lain yang membangun perumahan di Medan sehingga persaingan bisnis real estate ini sangat ketat. Untuk itu
Universitas Sumatera Utara
6
Perumahan Royal Sumatra harus memperhatikan kebutuhan serta keinginan konsumennya dan kemudian merealisasikannya. Menurut Nurhalim, 2004 (dalam tabloid Bintang Home edisi 21 Juni 2004), pembeli rumah tinggal dibedakan menjadi : pembeli sebagai end user, pembeli sebagai investor, dan pembeli sebagai speculator. Pembeli sebagai end user adalah konsumen yang membeli perumahan untuk dirinya sendiri, pembeli sebagai investor adalah konsumen yang membeli perumahan sebagai tabungan, sedangkan pembeli sebagai speculator adalah konsumen yang membeli perumahan untuk dijual kembali. Membeli rumah bukanlah urusan yang mudah dan simpel. Konsumen tidak bisa dengan mudah tiba-tiba memutuskan membeli, tanpa mengindahkan banyak pertimbangan. Saat membeli rumah konsumen akan dihadapkan pada banyak pertimbangan seperti harga rumah yang tentu saja harus disesuaikan dengan daya beli mereka, lokasi yaitu bagaimana kemudahan akses serta arah pengembangan daerah tersebut nantinya, macam dan ketersediaan fasilitas, kualitas bangunan, keadaan lingkungan, desain rumah dan masih banyak lagi pertimbangan lain. Penelitian ini mengfokuskan kepada pembeli end user yaitu konsumen yang membeli rumah untuk ditempati sendiri. Dari penjelasan di atas, kita melihat fenomena dimana konsumen dihadapkan pada berbagai pertimbangan dalam memutuskan pembelian rumah. Untuk itu pemahaman akan perilaku konsumen harus terus-menerus dilakukan, hal ini dimaksudkan agar dapat diketahui faktor apa yang mempengaruhi keputusan pembelian serta karakteristik konsumen yang mana yang paling mempengaruhi konsumen. Sehingga kedepan, pihak
Universitas Sumatera Utara
7
pengembang dapat memperbaiki manajemennya dan berakhir pada peningkatan volume penjualan. Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Faktor Sosial dan Faktor Psikologis Terhadap Keputusan Pembelian Rumah Pada Perumahan Royal Sumatra”.
1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan masalah yang dikemukakan, maka masalah dapat dirumuskan sebagai berikut “Apakah faktor sosial dan faktor psikologis mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian rumah pada Perumahan Royal Sumatra?”
1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh faktor sosial dan faktor psikologis terhadap keputusan pembelian rumah pada Perumahan Royal Sumatra.
1. 4 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian adalah: a. Bagi PT. Victor Jaya Raya
Universitas Sumatera Utara
8
Sebagai referensi dan informasi bagi perusahaan tentang perilaku konsumen dan strategi pemasaran untuk meningkatkan pembelian rumah di Perumahan Royal Sumatra. b. Bagi penulis Penelitian ini merupakan kesempatan bagi peneliti untuk menerapkan teoriteori dan literatur yang diperoleh dalam perkuliahan, serta memperdalam pengetahuan dan memperluas cakrawala berpikir ilmiah dalam bidang pemasaran khususnya perilaku konsumen. c. Bagi peneliti lain Sebagai bahan referensi dan perbandingan bagi peneliti yang lain dalam menganalisis perilaku konsumen untuk pengembangan lebih lanjut.
Universitas Sumatera Utara