BAB I PENDAHULUAN
A. Sejarah Perusahaan PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) pabrik kopi Banaran merupakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang terletak di Dusun Banaran, Desa Gemawang, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang, Propinsi Jawa Tengah dan merupakan salah satu unit kerja dari PT Perkebunan Nusantara IX (Persero). PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) memiliki 2 divisi. Pertama, divisi tanaman tahunan yang membudidayakan dan menghasilkan produk-produk dari tanaman karet, kopi, kakao, dan teh. Kedua, divisi tanaman semusim (pabrik gula) yang menghasilkan produkproduk dari tanaman tebu. Selain usaha pokok tersebut, PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) juga mengelola komoditi sampingan berupa agrowisata di kebun Banaran dan kebun Kaligua. Agrowisata kebun Banaran dilengkapi dengan Coffe Shop yang diberi nama “Kampoeng Kopi Banaran”. Salah satu dari divisi tanaman tahunan PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) adalah kebun kopi Banaran yang didirikan sejak jaman penjajahan pemerintahan Belanda. Kebun Kopi Banaran/Assinan/Banaran merupakan gabungan dari 2 (dua) kebun yang semula masing- masing berdiri sendiri yaitu: 1. Kebun kopi Banaran dengan budidaya karet. 2. Kebun Assinan/Banaran dengan budidaya kopi dan kakao.
1
Pada tahun 1898 kopi Banaran didirikan dan dikelola oleh FA. HG. Th. Crone yang berkedudukan di Amsterdam, Belanda dengan nama CO. Kopi Banaran (Cultur Onderneming kopi Banaran) dan berkantor pusat di Semarang. Pada tahun 1905, kopi Banaran didirikan oleh NV. Semadji dengan nama CO. Banaran. Pabrik kopi ini didirikan 6 tahun setelahnya tepatnya pada tahun 1911, sampai dengan saat ini bangunan pabrik belum pernah dibongkar ataupun direhab. Selain kebun kopi Banaran, kebun yang dikelola oleh FA. HG. Th. Crone antara lain yaitu kebun Ngobo, kebun Jatirunggo, kebun Assinan dan kebun Batujamus. Pada tahun 1950, kopi Banaran bergabung dengan kebun Assinan sehingga menjadi kebun kopi Banaran/Assinan (CO. Kopi Banaran/Assinan). Pada tanggal 10 Desember 1957 kebun kopi Banaran/Assinan tersebut diambil alih oleh pemerintah Republik Indonesia berdasar surat Nomor : Kpts – PM/0073/12/1957 dari Panglima Teritorial dan Teritorium IV Diponegoro, selaku Penguasa Militer dibawah pimpinan Kolonel Soeharto, termasuk CO. Banaran. Tahun 1959, diadakan reorganisasi kebun-kebun di daerah Semarang dimana dibagi menjadi beberapa unit. Untuk kebun kopi Banaran/Assinan dan Banaran termasuk ke dalam unit C dengan direksi PPN baru unit C Semarang yang mengelola 15 kebun yang terletak di tiga daerah, yaitu : 1. Daerah Semarang : Kebun Gebungan, Kebun Ngobo, Kebun Kopi Banaran/Assinan, Kebun Banaran dan Kebun Jatirunggo.
2
2. Daerah Pati : Kebun Sukamangli, Kebun Gebangan, Kebun Bojonegoro, Kebun Kopi Banaran kecil, Kebun Rejowinangun, Kebun Bandarejo dan Kebun Jolong. 3. Daerah Surakarta : Kebun Batujama, Kebun Polokarto, dan Kebun Tarikngarum. Reorganisasi dilakukan lagi untuk kebun-kebun di Jawa Tengah menjelang tahun 1963. Berdasarkan komoditi yang dihasilkan, dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kebun kopi Banaran termasuk PPN karet XIV dan kebun Assinan/Banaran termasuk PPN aneka tanaman IX. Pada tahun 1969 kebun kopi Banaran dan kebun Assinan/Banaran dilakukan perubahan lagi menjadi dua, yaitu PN Perkebunan XVIII kebun kopi Banaran-Salatiga dan PN Perkebunan XVIII kebun Assinan/Banaran Ambarawa dimana berdiri sendiri-sendiri. Berdasarkan Akta Notaris di Jakarta dengan Nomor 98 tanggal 31 Juli 1973, diadakan pengalihan bentuk perusahaan dari Perusahaan Negara Perkebunan XVIII menjadi PT Perkebunan XVIII (Persero). Berdasarkan surat Keputusan Direktur Utama PT Perkebunan XVIII (Persero) pabrik kopi Banaran Nomor XVIII/14.1/KPTS/VI/1982 tanggal 05 Agustus 1982 Kebun kopi Banaran bergabung bersama dengan Kebun Assinan/Banaran sampai sekarang. Beberapa perubahan dalam AD. PT. Perkebunan XVIII (Persero) yang tertuang dalam akta : a. Akta Notaris Imas Fatimah, SH. Nomor : 107 tanggal 13 Agustus 1984.
3
b. Akta Pembetulan Nomor 38 tanggal 08 Maret 1985, yang telah disyahkan oleh Menteri Kehakiman dengan surat Keputusan Nomor: C.2.5436 HT.0104 tahun 1985 tanggal 26 Agustus 1985. Pada tanggal 11 Maret 1996, PT Perkebunan XVIII (Persero) bergabung dengan PT Perkebunan XVXVI (Persero) sehingga menjadi PT Perkebunan Nusantara IX (Persero). Pabrik kopi Banaran telah memenuhi ISO 9001:2000 dan berlaku hingga tanggal 29 Juni 2010.
B. Tujuan Pendirian Perusahaan PT Perkebunan Nusantara IX pabrik kopi Banaran merupakan perseroan terbatas yang terdiri dari beberapa kebun afdeling. Adapun yang menjadi tujuan dari PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) pabrik kopi Banaran adalah menumbuhkembangkan perusahaan guna memberikan nilai kepada shareholder dan stakeholder dengan menghasilkan laba yang semakin meningkat (profit growth). Visi yang ingin diwujudkan oleh PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) pabrik kopi Banaran adalah “Menjadi Perusahaan Agrobisnis dan Agroindustri yang Berdaya Saing Tinggi dan Tumbuh Berkembang Bersama Mitra”. Maka untuk mewujudkan visi tersebut PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) pabrik kopi Banaran menetapkan misi yaitu:
4
1. Memproduksi dan memasarkan karet, teh, kopi, kakao, gula, dan tetes ke pasar
Domestik
dan
Internasional
secara
professional
untuk
menghasilkan pertumbuhan laba (profit growth). 2. Menggunakan teknologi yang menghasilkan produk bernilai (delivery value) yang dikehendaki pasar dengan proses produksi yang ramah lingkungan. 3. Meningkatkan kesejahteraan karyawan, menciptakan lingkungan kerja yang sehat serta menyelenggarakan pelatihan guna menjaga motivasi karyawan dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja. 4. Mengembangkan produk hilir, agrowisata, dan usaha lainnya untuk mendukung kinerja perusahaan. 5. Membangun sinergi dengan mitra usaha strategis dan masyarakat lingkungan usaha untuk mewujudkan kesejahteraan bersama. 6. Bersama petani tebu mendukung program pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan gula nasional. 7. Memberdayakan
seluruh
sumber
daya
perusahaan
dan
potensi
lingkungan guna mendukung pembangunan ekonomi nasional melalui penciptaan lapangan kerja. 8. Melaksanakan Program Kemitraan Bina Lingkungan Kerja (PKBLK) sebagai
wujud
kepedulian
dan
tanggungjawab
sosial
terhadap
kesejahteraan masyarakat di sekitar lokasi perusahaan. 9. Menjaga kelestarian lingkungan melalui pemeliharaan tanaman dan peningkatan kesuburan lahan.
5
C. Lokasi dan Keadaan Geografis Perusahaan Pabrik kopi Banaran berada di Jl. Raya Semarang-Yogyakarta, Desa Gemawang Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang. Topografi pabrik Banaran berbukit-bukit dengan batas-batas sebagai berikut : Utara : Kebun Banaran 3, Pagelaran Timur : Kampung Banaran, Desa Gemawang, Kecamatan Jambu Selatan : Kebun Gemawang Barat : Kebun Banaran, Gilingan Jarak antara kebun dengan pabrik sekitar 10 km. Transportasi untuk mengangkut pekerja petik dan kopi glondong ke pabrik menggunakan truk. Truk juga digunakan secara bergantian untuk menjemput pekerja petik pada pagi hari kemudian pada siang dan sore hari mengembalikan pekerja serta membawa kopi glondong ke pabrik. Lokasi pabrik memang berdekatan dengan penduduk karena mayoritas tenaga kerja yang bekerja di PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) pabrik kopi Banaran baik karyawan pabrik, karyawan borong, dan staf kantor adalah penduduk setempat. Kebun Assinan-Kempul terletak di Desa Assinan, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang dengan luas area 401 hektar, ketinggian 400-600 meter di atas permukaan laut. Iklim di daerah perkebunan termasuk iklim sedang dengan curah hujan yang cukup tinggi sepanjang tahun. Suhu rata-rata berkisar antara 20-25o C dan memiliki topografi bergelombang. Batas wilayah kebun Assinan-Kempul: Utara
: Rawa Pening, Kampung Sumurup
6
Timur
: Desa Mengkelang
Selatan
: Kampung Buyutan
Barat
: Desa Assinan Kebun Assinan-Kempul memiliki kurang lebih 1600 pohon kopi tiap
hektarnya dengan jarak tanam 2,5 x 2,5 m. Lahan dibuat larik- larik untuk memudahkan perawatan dan pemetikan. Wilayah Kebun Assinan-Kempul dibagi berdasarkan tahun tanamnya, tanaman kopi tertua ditanam pada tahun 1974, dan yang termuda ditanam pada tahun 1989. Di kebun AssinanKempul, ditanam kopi Robusta sebagai komoditas utama. Ada beberapa klon kopi Robusta yang ditanam antara lain BP 234, BP 288, BP 42, BP 409, BP 354, BP 358, dan SA 237. BP adalah kependekan dari Balai Penelitian Jember, sedangkan SA merupakan kependekan dari Sumber Asin, Jawa Timur.
7