BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi yang ada di Indonesia yang kaya akan wisata budaya dan objek destinasi pariwisata dikenal baik dengan sektor pariwisatanya. Provinsi Sumatera Utara ini memiliki potensi sebagai destinasi pariwisata yang ada di beberapa kabupaten. Salah satu kabupaten yang mempunyai potensi destinasi pariwisata yang cukup baik dan berpotensi adalah Kabupaten Samosir. Menurut Undang Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, bahwa kepariwisataan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional yang dilakukan secara sistematis, terencana, terpadu, berkelanjutan, dan bertanggung jawab dengan tetap memberikan perlindungan terhadap nilai-nilai agama, budaya yang hidup dalam masyarakat, kelestarian dan mutu lingkungan hidup, serta kepentingan nasional. Menurut dari rencana strategi (Renstra) Kabupaten Samosir akan melaksanakan pembangunan yang akan diarahkan pada pembangunan kepariwisataan yang mendorong tumbuhnya industri pariwisata di wilayah Kabupaten Samosir. Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa pembangunan
kepariwisataan
adalah
pembangunan
yang
multisektor,
multidisiplin dan multistakeholders.
1
Universitas Sumatera Utara
Kabupaten Samosir merupakan daerah dataran tinggi dengan ibukota Pangururan dengan jarak 255 km dari medan, ibukota Provinsi Sumatera Utara. Luas wilayah Kabupaten Samosir ± 2.069,05 km2, terdiri dari luas daratan ± 1.444,25 km2 (69,80 persen), yaitu seluruh Pulau Samosir yang dikelilingi oleh Danau Toba dan sebagian wilayah daratan Pulau Sumatera, dan luas wilayah danau ± 624,80 km2 (30,20 persen) yang terbentang di dataran tinggi dengan ketinggian antara 904 - 2.157 meter di atas pemukaan laut.Karena terletak di daerah ketinggian tersebut membuat Iklim di Samosir sejuk dengan suhu berkisar 17° C-29°C, dengan kelembapan udara rata-rata 85.04%. Kabupaten Samosir memiliki bentuk daya tarik wisata yang berada di kawasan budaya, kawasan lindung, kawasan alam binaan, dan kawasan terbuka, yakni: Daya Tarik Wisata Alam (Danau Toba, Danau Sidihoni, Pea Porogan, Arboretum Aek Natonang, Air Terjun (Sampuran Efrata, Sampuran Palipi, Bonan Dolok),Pemandian Air Panas (Pangururan, Simbolon), Pantai Pasir Putih (Parbaba, Sukkean), Pulau-pulau (Pulo Tulas, Pulo Tao), Kebun Raya Samosir, Panorama Tele, Gunung Pusuk Buhit, Batu Guru, Camping, hiking, tracking); Daya Tarik Wisata Sejarah (Proses terbentuknya Danau Toba, Pulau Samosir dan Pusuk Buhit,Terusan Tano Ponggol); Daya Tarik Wisata Budaya dimana Kabupaten Samosir terkenal dengan sebutan asal muasal bagi semua suku Batak dan terdapat banyak situs budaya serta adat istiadat yang dapat menjadi daya tarik wisata (Batu Hobon, Batu Sawan, Aek Sipitu Dai, Perkampungan Batak Sigulatti, Tor-tor Sigale-gale, Batu Kursi Parsidangan, Makam Raja Sidabutar, Batu Guru, Museum Hutabolon, Makam Si Piso Somalim); Daya Tarik Wisata Rohani (Gereja Inkulturatif Pangururan, Gua Bunda Maria Palipi, Kawasan Pusuk Buhit ,
2
Universitas Sumatera Utara
Bukit Doa/Taman Getsemane); Daya Tarik Wisata Olahraga (Paralayang, Extrem Trail, Motorcross, Sepeda Gunung (Mountain Bike), Olahraga Air (Jet Ski, Dragon Boat, Solu Bolon), Volly Pantai). Dari penjelasan di atas, dapat kita lihat bahwa Kabupaten Samosir dikenal sebagai daerah destinasi tujuan wisata yang memiliki potensi. Dimana potensi sebagai sebuah daerah destinasi wisata yang baik dibuktikan dengan memiliki fasilitas transportasi udara, transportasi darat, akomodasi, makan /minum, wisatawan, souvenir, hiburan dan objek/atraksi. Ada pun tingkat kunjungan wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara ke Kabupaten Samosir pada tahun 2010 – 2015 dapat kita lihat pada tabel berikut ini:
3
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1 Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara Ke Kabupaten Samosir Tahun 2010– 2015 Wisatawan Mancanegara Bulan
2010
2011
2012
2013
2014
2015
Januari
1,829
774
1,328
1,819
1,217
2,719
Pebruari
1,691
2,795
1,468
1,955
319
1,728
Maret
1,053
1,535
2,050
2,574
1,443
1,804
April
2,075
1,567
2,044
1,947
1,924
2,318
Mei
2,388
1,643
3,315
2,685
1,801
5,325
Juni
2,462
1,354
2,231
1,866
2,782
4,623
Juli
1,906
3,081
1,926
2,053
1,755
8,787
Agustus
1,882
1,928
2,249
1,933
1,963
2,867
September
2,113
2,197
1,849
2,115
5,718
880
Oktober
1,662
1,902
2,807
2,112
2,571
605
November
931
1,888
1,761
2,031
4,521
1,305
Desember
921
2,068
2,290
2,572
4,799
1,287
20,913
22,737
25,297
25,662
30,813
34,248
Jumlah
Sumber: Kantor Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Samosir Berdasarkan dari data tabel di atas dapat dilihat tingkat kunjungan wisatawan mancanegara mengalami peningkatan setiap tahunnya. Tingkat kunjungan arus wisatawan mancanegera yang paling tinggi terjadi pada tahun 2015 bulan Juli.
4
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2 Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara ke Kabupaten Samosir Tahun 2010 – 2015
Wisatawan Nusantara No
Bulan
2010
2011
2012
2013
2014
2015
1
Januari
12,690
7,808
14,917
12,717
18,215
10,417
2
Pebruari
5,028
5,441
5,498
6,431
3,470
5,592
3
Maret
3,130
6,338
5,640
5,893
6,933
6,938
4
April
6,173
9,308
7,480
7308
8,994
8,271
5
Mei
9,125
11,895
9,580
8382
13,391
9,179
6
Juni
6,501
9,065
10,491
11,487
10,155
8,142
7
Juli
7,466
6,456
7,234
12,519
20,110
22,682
8
Agustus
5,938
7,533
19,891
23,049
11,832
10,681
9
September
20,376
19,940
7,096
6,045
9,704
7,190
10
Oktober
4,864
7,780
8,049
8,439
9,877
6,229
11
November
3,965
6,460
7,116
7,180
9,925
11,612
12
Desember
9,373
11,873
16,583
14,667
27,417
34,282
94,629
109,897
119,530
124,117
150,023
141,215
Jumlah
Sumber: Kantor Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Samosir Berdasarkan dari data tabel di atas dapat dilihat tingkat kunjungan wisatawan nusantara mengalami naik turun. Tingkat kunjungan arus wisatawan nusantara paling rendah terjadi pada tahun 2010 pada bulan maret, sementara tingkat arus kunjungan wisatawan nusantara paling tinggi pada tahun 2015 terjadi
5
Universitas Sumatera Utara
bulan Desember peningkatan arus kunjungan ini disebabkan karena adanya perayaan hari besar dan libur panjang. Sementara itu dilihat dari beberapa sektor pariwisata di Kabupaten Samosir sangat unggul karena, selain di dukung oleh alam dan objek wisatanya tidak lepas dari campur tangan pemerintah daerah khususnya Dinas Pariwisata Kabupaten Samosir. Dinas Pariwisata Kabupaten Samosir juga berperan dalam melaksanakan urusan pemerintahan daerah dibidang pariwisata. Dan pemerintah pun juga diharapkan lebih kreatif lagi di dalam mengelola sumber daya alam yang ada sehingga dapat meningkatkan arus kunjungan wisatawan nusantara maupun tingkat kunjungan wisatawan mancanegara. Strategi Pariwisata Seni dan Budaya sangat diperlukan dalam meningkatkan arus kunjungan wisatawan sehingga dapat meningkatkan kesejahteran dan meningkatkan perekonomian masyarakat Samosir itu sendiri. Untuk itu, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Streategi Dinas Pariwisata Dalam Meningkatkan Arus Kunjungan Wisatawan Di Kabupaten Samosir”
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis menentukan perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah strategi Dinas Pariwisata Seni dan Budaya dalam usaha meningkatkan arus kunjungan wisatawan di Kabupaten Samosir”
6
Universitas Sumatera Utara
C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalahkegiatan ilmiah yang mempelajari suatu hal-hal yang baru dengan menganalisis untuk menemukan suatu kebenarannya. Dengan demikian adapun tujuan penelitian memberikan informasi mengenai apa yang akan diperoleh setelah selesai melakukan penelitian Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui bagaimana strategi Dinas Pariwisata Seni dan Budaya dalam usaha meningkatkan arus kunjungan wisatawan di Kabuapten Samosir 2. Untuk mengetahui hambatan-hambatan apa saja yang dihadapi oleh Dinas Pariwisata Seni dan Budaya dalam usaha meningkatkan arus kunjungan wisatawan di Kabuapten Samosir
D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan penulis dari penelitian ini adalah: 1.
Secara Teoritis, penelitian ini diharapkan mampu menambah pengetahuan bagi penulis dan pembaca tentang cara meningkatkan arus kunjungan wisatawan di Kabupaten Samosir.
2.
Secara Praktis, diharapkan sebagai referensi atau masukan bagi Kantor Dinas Pariwisata di Kabupaten Samosir.
3.
Bagi FISIP USU, dan universitas lainnya merupakan referensi bagi mahasiswa yang tertarik dalam topik ini.
4.
Untuk memperkenalkan objek wisata yang ada di Kabupaten Samosir kepada dunia luar
7
Universitas Sumatera Utara
E. Kerangka Teori Kerangka teori merupakan salah satu hal penting karena dengan adanya kerangka teori itu akan menjelaskan dan memberikan pandangan terhadap suatu masalah. Teori merupakan himpunan konstruk (konsep), defenisi dan proposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan menjabarkan relasi
diantara variabel, untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut
(Rakhmat, 2004:6) Teori adalah serangkaian asumsi, konsep, defenisi, dan proposisi untuk mengembangkan suatu
fenomena sosial secara sistematis dengan cara
merumuskan hubungan antara konsep (Singarimbun 1997: 37). Maka sebelum melakukan penelitian perlu dijelaskan terlebih dahulu kerangka teori yang menjadi landasan penelitian, yaitu sebagai berikut:
1.
Manajemen Strategi
a.
Pengertian Strategi Strategi merupakan sebuah kosa kata yang pada mulanya berasal dari bahasa
Yunani, yaitu “strategos”, yang berasal dari kata “stratos” yang berarti militer. Menurut Jhonson dan Scholes (1993:53) strategi adalah arah dan cakupan organisasi yang secara ideal untuk jangka yang lebih panjang, yang menyesuaikan sumber dayanya dengan lingkungan yang berubah, dan secara khusus, dengan pasarnya, dengan pelanggan dan kliennya untuk memenuhi harapan stakeholder. Menurut Jauch dan Glueck dalam buku Jatmiko (2003:5), mendefenisikan strategi adalah rencana yang disatukan, menyeluruh dan terpadu yang mengaitkan
8
Universitas Sumatera Utara
keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh perusahaan. Craig & Grant (1996:86) merumuskan definisi strategi adalah penetapan sasaran dan tujuan jangka panjang (targeting and long-term goals) sebuah perusahaan dan arah tindakan serta alokasi sumber daya yang diperlukan untukmencapai sasaran dan tujuan (achieve the goals and objectives). Siagian (2004:32) merumuskan pengertian strategi adalah serangkaian keputusan dan tindakan mendasar yang dibuat oleh manajemen puncak dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran suatu organisasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi tersebut Menurut Chandler dalam Freddy Ranguti (2001) Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut serta prioritas alokasi sumberdaya, serta pendayagunaan dan alokasi semua sumber daya yang penting untuk mencapai tujuan tersebut. Strategi adalah sekumpulan pilihan dasar atau kritis mengenai tujuan dan cara dari bisnis (Child, 1972:21). Strategi memperhatikan arah jangka panjang dan cakupan organisasi, strategi juga memperhartikan posisi organisasi itu sendiri dengan memperhatikan lingkungan dan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan sepanjang waktu, tidak dengan ,anuver teknis, tetapi dengan menggunakan perspektif jangka panjang (Faulkner dan Jhonson, 1993:28). Secara umum pengertian strategi adalah merupakan suatu tindakan atau taktik yang bersifat secara terus-menerus untuk mendapatkan hasil yang baik/meningkat sesuai dengan apa yang diinginkan dan diharapkan oleh
9
Universitas Sumatera Utara
konsumen.Dengan adanya strategi suatu organisasi itu maka, organisasi tersebut dapat mengukur apakah organisasi tersebut mengalami kemajuan atau kemunduran.
b. Manajemen Strategi Manajemen berasal dari kata kerja to manage (bahasa inggris) yang artinya mengurus, mengatur dan mengelolah baik sumber daya alam, sumber daya manusia untuk dapat dikelolah secara efektif. Manajemen menurut David (dalam Taufiq 2011 : 15), manajemen strategi dapat didefenisikan sebagai keputusan linas fungsional yang membuat organisasi mampu mencapai objektofnya. Menurut Pearche dan Robinson dalam Sunarto dan Herawati (2004 : 32), manajemen strategi merupakn kumpulan keputusan dan tindakan yang menghasilkan perumusan dan penerapan fungsi strategi yang di desain untuk mencapai tujuan organisasi.Menurut Husein Umar (1999:86) : “Manajemen Strategi adalah seni dan ilmu dalam hal pembuatan (formulating), penerapan (implementing), evaluasi (evaluating) keputusan-keputusan strategi antara fungsi yang memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuan dimasa depan Menurut Dirgantoro ( 2001:10) manajemen strategis ialah: 1. Suatu proses berkesinambungan yang membuat organisasi secara keseluruhan dapat match dengan lingkungannya, atau dengan kata lain,organisasi secara keseluruhan dapat merespon perubahan-perubahan didalam lingkungannya baik yang bersifat internal maupun eksternal.
10
Universitas Sumatera Utara
2. Kombinasi ilmu dan seni untuk memformulasikan, mengimplementasikan, dan
mengevaluasi
keputusan
yang
bersifat
cross-fungsional
yang
memungkinkan organisasi mencapai tujuan 3. Usaha untuk mengembangkan kekuatan yang ada di perusahaan untuk menggunakan atau menangkap peluang bisnis yang muncul guna mencapai tujuan pemisahaan yang telah ditetapkan sesuai misi yang telah ditentukan
c. Ciri – ciri dan Manfaat Strategi Hasil akhir dari strategi adalah sebuah rencana yang diberlakukan oleh pimpinan sebuah organisasi yang mengacu kepada arah perjalanan sebuah organisasi dimasa yang akan datang. Jadi sebuah strategi itu sangat diperlukan dalam sebuah organisasi di dalam membantu organisasi tersebut di dalam mencapai tujuannya. Ciri-ciri strategi menurut Pardede (2011: 57-58) adalah sebagai berikut : a. Mempengaruhi setiap tingkat manajemen. Keputusan dari rangkaian kegiatan strategi akan mempengaruhi setiap tingkat manajemen strategi mulai dari manajemen tertinggi hingga manajemen terendah dari organisasi. Namun pemberlakuan dari strategi tersebut menjadi tanggungjawab seorang manajemen strategi tertinggi. b. Menimbulkan pengaruh dalam jangka panjang. Pembuatan putusan-putusan strategi dapat dibuat dalam waktu yang lebih singkat, namun keputusan yang dibuat dalam waktu singkat tersebut akan berpengaruh terhadap jangka panjang dari aktivitas sebuah organisasi.
11
Universitas Sumatera Utara
c. Berwawasan masa depan. Putusan strategi dimaksudkan untuk pedoman pelaksanaan kegiatan dimasa yang akan datang oleh karenanya putusan strategi didasari oleh sebuah analisis yang menyangkut masa yang akan datang seperti peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan dari organisasi. d. Mempengaruhi seluruh bagian dari organisasi. Bagian dari organisasi merupakan sebuah sistem yang saling berhubungan antara satu dengan yang lain, maka ketika putusan-putusan strategi mempengaruhi satu bidang maka secara otomatis akan mempengaruhi bidang lainnya. Tentu besar kecilnya berpengaruh tergantung kepada seberapa besar tingkat keterikatan atau ketergantungan satu bidang dengan bidang lainnya. e. Berwawasan terbuka. Setiap kegiatan yang terjadi dalam sebuah organisasi tentu saja selalu dipengaruhi oleh berbagai hal yang terdapat diluar organisasi. Oleh karenanya keputusan strategi itu harus berwawasan terbuka karena dapat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan luar organisasi. f.
Memberikan kerangka pengambilan putusan pada manajemen tingkat yang lebih
rendah.
Manajer
tertinggi
merupakan
orang
yang
paling
bertanggungjawab dalam berjalannya sebuah organisasi. Oleh sebab itu, putusan strategi menjadi sebuah landasan kerangka berpikir dari manajer tingkat yang lebih rendah untuk mengambil sebuah keputusan sehingga tidak bertentangan dengan manajer tertinggi dan arah tujuan organisasi. g. Membutuhkan sumber daya.
12
Universitas Sumatera Utara
Sebuah keputusan strategi akan memerlukan penambahan sumber daya yang relevan untuk mendukung dan menjalankan strategi tersebut. Manfaat strategi ialah membuat organisasi bisa melaksanakan seluruh aktivitas operasionalnya secara lebih efisien dan efektif. Dan menjadi peka terhadap ancaman yang bisa datang dari luar organisasi sehingga mampu dapat bertahan menjadi organisasi yang unggul. Dirgantoro (2001: 9) menyatakan beberapa manfaat dari strategi, yakni: 1. Sebagai
sarana
untuk
mengkomunikasikan
tujuan
organisasi
dan
menentukan jalan yang mana yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan. 2. Untuk meningkatkan keuntungan organisasi walaupun kenaikan keuntungan organisasi bukan secara otomatis dengan menerapkan strategi. 3. Membantu mengidentifikasi, memprioritaskan dan mengeksploitasi peluang. 4. Menyiapkan pandangan terhadap manajemen masalah. 5. Menggambarkan kerangka kerja untuk meningkatkan koordinasi dan kontrol terhadap aktivitas. 6. Meminimumkan pengaruh dan perubahan. 7. Memungkinkan keputusan utama untuk mendukung tujuan yang ditetapkan. 8. Memungkinkan alokasi waktu dan sumber daya yang efektif. 9. Membantu perilaku yang lebih terintegrasi.
2. Kriteria Analisis Strategi Strategi
harus
dirumuskan
melalui
dua
arah
atau
lebih
untuk
menggambarkan dan menanggapi suatu perubahan serta pergeseran dari suatu strategi ke strategi lain. Untuk menyesuaikan strategi, maka analisis bermanfaat
13
Universitas Sumatera Utara
dengan menggunakan alat analisis yang telah dikembangkan untuk melakukan analisis alternatif dan pemilihan strategi. Dengan demikian Jatmiko (2003:10-11) mengemukakan kriteria analisis strategi, antara lain : a. Kesesuaian dengan lingkungan eksternal b. Strategi harus konsisten dengan semua unsur-unsur penting lingkungan eksternal. c. Kesesuaian dengan lingkungan internal Satu hal penting yang perlu diketahui adalah apakah strategi konsisten dengan budaya organisasi, kapabilitas, dan sumber daya organisasi. d. Dapat diukur Sedapat mungkin, hasil dari suatu strategi harus dapat diukur keberhasilan atau kegagalannya. Namun, untuk strategi-strategi tertentu kadang-kadang sulit untuk dilakukan pengukuran tentang keberhasilan atau kegagalannya. e. Konsistensi dengan misi organisasi Salah satu analisis fundamental setiap strategi adalah konsistensinya dengan nilai-nilai, keyakinan-keyakinan dasar, serta tujuan-tujuan utana organisasi. f. Cukup tersedia sumber daya Sumber daya sebaiknya dipertimbangkan baik sumber daya uang, sumber daya fisik, serta manusia yang terampil. Biasanya uang merupakan sumber daya yang sangat terbatas. Namun semua itu dapat mempengaruhi kemampuan organisasi untuk berhasil mengimplementasikan strateginya. g. Fleksibilitas Lingkungan (eksternal dan internal) dimana organisasi beroperasi selalu mengalami perubahan, bahkan kadang sangat bergejolak. Kemampuan
14
Universitas Sumatera Utara
organisasi untuk menanggulangi perubahan lingkungan dengan strategi yang tepat menjadi sangat penting. Strategi harus mampu dimodifikasi sesuai dengan perubahan lingkungan. h. Motivasi Apakah strategi akan menghasilkan usaha organisasional pada tingkat yang tinggi? Karyawan atau pegawai jarang dirangsang oleh strategi-strategi konservatif, dan jarang dipersiapkan untuk strategi-strategi mereka yang mereka yakini sebagai sesuatu yang membosankan. i. Kejelasan Semua strategi harus tertulis secara eksplisit dan dikomunikasikan ke seluruh bagian dan tingkatan di dalam organisasi. Pendekatan ini akan membantu meningkatkan cara pandang pegawai terhadap keberadaan organisasi dalam tahap implementasi strategi. j. Resiko Organisasi mempunyai cukup alasan untuk mengetahui profil resiko dalam struktur
manajemennya.
Para
manajer
cenderung
merasakan
ketidaknyamanan dengan strategi atau proyek-proyek yang tingkat resikonya tinggi, atau tidak termotivasi apabila tingkat resikonya rendah.
3. Rencana Strategik Perencanaan strategik (strategic planning) merupakan suatu alat manajemen yang digunakan untuk mengelolah kondisi-kondisi saat ini untuk melakukan proyeksi kondisi pada masa depan. Putusan-putusan strategik (strategic decision) adalah putusan-putusan yang mempunyai pengaruh atau akibat jangka panjang
15
Universitas Sumatera Utara
atas misi, falsafah, kebijakan, sasaran, termasuk cara-cara pencapaian sasaran organisasi. Putusan-putusan strategik dirumuskan sebagai persiapan untuk menyongsong peluang-peluang dan ancaman-ancaman yang diramalkan akan terwujud di masa yang akan datang. Menurut Pardede (2011: 52-57) kegiatan perencanaan strategik merupakan serangkaian pembuatan putusan yang terdiri dari: 1. Perumusan tujuan, misi, dan visi organisasi 2. Perumusan nilai, keyakinan, falsafah, dan kebijakan organisasi 3. Penaksiran atau pengukuran kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman 4. Perumusan sasaran-sasaran strategik organisasi 5. Perumusan siasat organisasi Rencana strategik (renstra) menunjukkan arah perjalanan suatu organisasi dan dibuat untuk digunakan sebagai pedoman bagi pemimpin dalam mengelola organisasi tersebut. Renstra ini adalah salah satu bagian utama dari manajemen strategik dimana bagian utama lainnya adalah pemberlakuan dan pengendalian siasat. Tujuan pembuatan renstra adalah karena para pemimpin organisasi membutuhkan pedoman dalam pelaksanaan seluruh kegiatan. Renstra haruslah menjadi dasar dalam pengambilan setiap keputusan. Hal ini berarti bahwa organisasi harus menentukan sendiri apa yang akan dicapainya dimasa yang akan datang. Agar setiap bagian dan setiap orang yang ada dalam organisasi tersebut bekerja berdasarkan pedoman yang sama maka apa yang harus dilakukan dan dicapai dinyatakan dalam suatu rumusan rencana yang disebut rencana strategik (renstra). Hal ini berarti bahwa peran utama renstra bukanlah mengatur perjalanan
16
Universitas Sumatera Utara
organisasi melainkan mengingatkan setiap orang tentang apa yang harus mereka lakukan dan mereka capai. Dalam hal ini baik tidaknya sebuah renstra dapat diukur hanya apabila sudah digunakan sebagai pedoman dalam pembuatan putusan-putusan.
4. Organisasi Organisasi merupakan suatu tempat perkumpulan orang-orang atau sekelompok orang yang memiliki tujuan yang sama dan saling bekerjasama. Dimana organisasi merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.Menurut (Malinowski dalam Abdurrahmat Fathoni. 2006 : 22) pengertian organisasi adalah sebagai suatu kelompok orang yang bersatu dalam tugas-tugas atau tugas umum, terkait pada lingkungan tertentu dengan menggunakan alat teknologi dan patuh pada peraturan. Dalam skripsi ini organisasi yang dimaksud adalah organisasi pemerintahan yang bergerak di bidang pariwisata, seni dan budaya Kabupaten Samosir. Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya mempunyai tugas dalam melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas di bidang wisata, seni dan budaya. Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Kabupaten Samosir memiliki visi dan misi organisasi yang dapat dianggap sebagai falsafah organisasi. Visi dan misi yang telah dirumuskan bersifat tetap dan jangka panjang yang juga menjadi kerangka dasar perencanaan strategi. Visi dari Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Kabupaten Samosir adalah “Samosir Menjadi Daerah Tujuan Wisata Lingkungan yang Inovatif. Sedangkan
17
Universitas Sumatera Utara
yang menjadi misi dari Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Kabupaten Samosir adalah: •
Menetapkan Good Governace dengan dukungan SDM yang berkualitas serta prasarana dan sarana yang yang memadai dan berstandart
•
Mengembangkan ekonomi kerakyatan untuk peningkatan kesejahteraan rakyat dengan pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA)yang berkelanjutan dan terkendali
•
Meningkatkan infrastruktur dan konservasi alam yang handal berdasarkan tata ruang yang mantap untuk mendukung industri pariwisata yang berbasis lingkungan dan budaya
•
Meningkatkan kondusifitas daerah dengan mendorong pelaksanaan demokrasi dan penegakan hukum
•
Mengembangkan jejaring yang sinergis kepada semua pihak
5. Pariwisata a. Pengertian Pariwisata Menurut Robert C.Lonati dalam Nyoman S.Pendit (2000:3) :Pariwisata adalah salah satu jenis industri baru yang mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi dan persediaan lapangan kerja, peningkatan penghasilan , standar hidup serta menstimulasi sector-sektor produktif lainnya. Selanjutnya sebagai sector yang kompleks, ia juga merealisasi industri-industi klasik, seperti industri
18
Universitas Sumatera Utara
kerajinan tangan dan cendramata. Penginapan dan transportasi secara ekonomis juga dipandang sebagai industri”. Menurut Robert Mc. Instosh Shashi Kant Cupta dalam partono (2002:13) Pariwisata adalah gabungan gejala dan hubungan yang timbul interaksi wisatawan, bisnis, pemerintah serta masyarakat tuan rumah dalam proses menarik dan melayani wisatawan ini serta pengunjung lainnya”. Menurut Prof. salah Wahab dalam Yoeti (1982:107) Pariwisata adalah suatu aktivitas masnusia yang dilakukan secara sadar yang mendapat pelayanan secara bergantian di antara orang-orang dalam suatu Negara itu sendiri, meliputi pendiaman orang-orang dari daerah lain untuk sementara waktu dalam mencari kepuasan yang beraneka ragam dan berbeda dengan apa yang di alaminya di mana ia memperoleh pekerjaan tetap. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu, yang diselenggarakan dari suatu tempat ketempat yang lain, dengan maksud bukan untuk berusaha atau mencari nafkah di tempat yang di kunjungi, tetapi semata-mata untuk menikmati perjalanan tersebut, guna bertamasya dan berkreasi, melihat dan menyaksikan atraski wisata di tempat lain untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam yang mencakup : 1. Keseluruhan fenomena alam maupun buatan manusia yang di manfaatkan untuk kepentingan wisatawan. 2. Kegiatan yang ditunjukkan untuk memenuhi kebutuhan wisatawan selama melakukan aktifitas perjalanan.
19
Universitas Sumatera Utara
Dengan memperhatikan factor-faktor: a) Perjalanan dilakukan untuk sementara waktu. b) Perjalanan dilakukan dari satu tempat ketempat lain. c) Perjelanan itu, walaupun ada bentuknya harus selalu dikaitkan dengan bertamasya dan rekreasi, melihat dan menyaksikan atraksi-atraksi wisata d) Orang yang melakukan perjalanan tersebut tidak mencari nafkah ditempat atau daerah yang dikunjungi dan semata-mata sebagai konsumen di tempat tersebut, dengan mendapatkan pelayanan (Yoeti, 1982:109)
b. Pelaku Wisata Di dalam pasar banyak pelaku yang terlibat. Meskipun peran mereka berbeda-beda, tetapi harus diperhitungkan dalam pengembangan pariwisata yaitu: 1) Wisatawan Wisatawan adalah konsumen atau pengguna produk dan layanan. Dengan motif dan latar belakang yang berbeda-beda, wisatawan menjadi pihak yang menciptakan permintaan produk dan jasa wisata. Dalam hal ini bisa dimaklumi mengapa suatu daerah atau negara lain hanya menempati posisi sebgaia penerimaa wisatawan atau penyedia jasa semata. 2) Industri Pariwisata Industri pariwisata adalah semua usaha wisata yang meghasilkan barang dan jasa bagi pariwisata. Industri pariwisata dapat dibedakan menjadi:
20
Universitas Sumatera Utara
a) Pelaku langsung yaitu; usaha-usaha wisata yang menawarkan jasa secara langsung kepada wisatawan. Contoh hotel, restoran, biro perjalanan, pusat informasi wisata dan atraksi huiburan. b) Pelaku tidak langsung yaitu; usaha yang mengkhususkan diri pada produk-produk yang secara tidak langsung mendukung pariwisata. Contoh usaha kerajinan tangan, lembar panduan wisata dan sebagainnya. 3) Pemerintah Pemerintah mempunyai otoritas dalam peraturan, menyediakan dan peruntukan berbagai infrastruktur yang terkait dengan kebutuhan pariwisata. Pemerintah juga bertanggung jawab dalam menentukan arah kebijakan, yang menjadi panduan bagi stokeholder lain yang memainkan peran masing-masing dalam pariwisata. Dalam menjalankan perannya pemerintah perlu menyusun rencana yang jelas. Tidak kalah penting adalah konsistensi antara perencana dengan implementasi. 4) Masyarakat Lokal Masyarakat lokal terutama produk asli yang bermukim di kawasan wisata, menjadi salah satu kunci dalam pariwisata, karena sesungguhnya merekalah
yang
menyediakan
sebagaian
besar
atraksi
sekaligus
memberikan kualitas produk wisata, seperti uapacara adat, kerajinan tangan dan kebersihan daerah tujuan wisata. Selain itu masyarakat lokal merupakan pemiliki langsung atraksi yang dikunjungi serta dikunjungi wisatawan.
21
Universitas Sumatera Utara
Kesenian menjadi salah satu daya tarik wisata juga hampir sepenuhnya milik mereka. Tidak jarang masyarkat lokal sudah lebih dahulu terlibat dalam
pengelolaan
aktivitas
pariwisata
sebelum
ada
kegiatan
pengembangan dan perencanaan. Masyarakat lokal biasanya mempunyai tradisi dan kearifan lokal dalam pemeliharaan sumber daya pariwisata. 5) Lembaga Swadaya Masyarakat Banyak LSM baik lokal, regional maupun internasional yang melakukan kegiatan dikawasan wisata. Organisiasi non pemerintah ini sudah melakukan aktivitasnya baik secara partikuler maupun bekerjasana dengan masyarakat.
c. Jenis – jenis Pariwisata Menurut Warpani, jenis-jenis pariwisata yaitu meliputi 1. Wisata Agro Wisata ini adalah pariwisata yang dikaitkan dengan kegiatan industri pertanian, misalnya wisata durian pada saat musim buah durian. 2. Wisata Belanja Dilakukan karena kekhasan barang yang ditawarkan atau bagian dari jenis pariwisata lain, misalnya Sidoarjo dengan Pusat Tas di Tanggulangin. 3. Wisata Budaya Berkaitan dengan ritual budaya yang sudah menjadi tradisi, misalnya: pemakaman
jenazah
di
Tanah
Toraja.
Tidak
jarang wisatawan
22
Universitas Sumatera Utara
melakukannya dengan maksud mengadakan riset budaya, mempelajari budaya setempat, mengunjungi situs bersejarah, dan sebagainya. 4. Wisata Iklim Bagi negara beriklim empat, pada saat tertentu benar-benar dimanfaatkan untuk melakukan perjalanan mengunjungi tempat-tempat lain hanya untuk ‘berburu’ panas sinar matahari. Bagi masyarakat tropis seperti Indonesia, kunjungan ke suatu tempat berkaitan dengan maksud mencari perubahan iklim setempat. Misalnya: penduduk pantai berwisata ke pegunungan, dan sebaliknya. 5. Wisata Karya Wisata jenis ini sering dilakukan untuk kunjungan kerja, yaitu jenis pariwisata yang para wisatawannya berkunjung dengan maksud dinas atau tugas-tugas lain, sambil mengunjungi obyek-obyek wisata pada daerah tertentu. 6. Wisata Kesehatan Berhubungan dengan maksud penyembuhan suatu penyakit. Wisatawan mengunjungi suatu tempat karena keberadaan penyembuh, misalnya berkunjung ke Singapura atau Cina untuk berobat. 7. Wisata Konvensi/seminar Dilakukan dengan sengaja memilih salah satu daerah tujuan wisata sebagai tempat penyelenggaraan seminar dikaitkan dengan upaya pengembangan daerah tujuan wisata yang bersangkutan. Penentuan lokasi tempat penyelenggaraan suatu konvensi, baik nassional maupun internasional,
23
Universitas Sumatera Utara
sering dikaitkan dengan kebijakan pemerintah untuk mempromosikan suatu daerah tujuan wisata. 8. Wisata Niaga Wisatawan mengunjungi suatu daerah karena ada urusan perniagaan di tempat tersebut, misalnya mata niaga atau tempat perundingan niaga ada disana. Seperti halnya wisata dinas, para pengusaha/niagawan datang dengan maksud utama melakukan kegiatan perniagaan, namun pada waktu luang pada umumnya berwisata. 9. Wisata Olahraga Yakni mengunjungi suatu daerah tertentu karena kagiatan olahraga. Misalnya pertandingan perebutan kejuaraan, Pekan Olahraga Nasional, Asean Games, Olimpiade, atau sekedar pertandingan persahabatan. 10. Wisata Pelancong/ rekreasi Dilakukan untuk berlibur, mencari suasana baru, memuaskan rasa ingin tahu, melihat sesuatu yang baru, menikmati keindahan alam, melepaskan ketegangan (lepas dari kesibukan kerja rutin). Maksudnya adalah memulihkan kesegaran dan kebugaran jasmani dan rohani setelah berwisata. Biasanya mencari atau mengunjungi tempat yang beriklim berbeda dengan iklim tempat tinggalnya, atau setidak-tidaknya memiliki suasana khas yang diinginkannya.
11. Wisata Petualangan Dilakukan lebih kearah olahraga yang sifatnya menantang kekuatan fisik dan mental para wisatawan. Termasuk dalam jenis wisata petualangan
24
Universitas Sumatera Utara
adalah kegiatan pelatihan (kepemimpinan) di alam terbuka dengan berbagai atraksi yang menantang dan kadang-kadang mengundang risiko, sepertiarung jeram, panjat tebing, terjun gantung (buggy jump), menyelam, susur gua (menyusuri lorong-lorong gua menikmati pemandangan stalagtit-stalagmit) dan lain-lain. 12. Wisata Ziarah Dalam kaitan dengan agama atau budaya. Mengunjungi tempat ibadah atau tempat ziarah pada waktu tertentu, misalnya: Waisak di kompleks Candi
Borobudur-Magelang,
menyepi
di
Pantai
Parangkusumo-
Yogyakarta, mengunjungi tempat yang dianggap keramat, ziarah ke makam tokoh-tokoh masyarakat atau pahlawan bangsa. 13. Darmawisata Perjalanan beramai-ramai untuk bersenang-senang, atau berkaitan dengan pelaksanaan darma di luar ruangan, atau melaksanakan pengabdian kepada masyarakat di luar waktu kerja sehari-hari. 14. Widiawisata Perjalanan ke luar daerah dalam rangka kunjungan studi, dilakukan untuk mempelajari seni budaya rakyat, mengunjungi dan meneliti cagar alam dan atau budaya, atau untuk kepentingan menuntut ilmu selama waktu tertentu, misalnya: tugas belajar.
6. Pengertian Wisatawan
Konsep “wisatawan” berasal dari bahasa Sansekerta ‘wisata’ yang berarti “perjalanan” yang sama atau dapat disamakan dengan kata “travel dalam bahasa
25
Universitas Sumatera Utara
Inggris. Jadi orang melakukan perjalanan dalam pengertian ini, maka wisatawan sama artinya dengan kata “traveler” karena dalam bahasa Indonesia sudah merupakan kelaziman memakai akhiran “wan” untuk menyatakan orang dengan profesinya, keahliannya, keadaannya, jabatannya dan kedudukan seseorang. Jadi kata “wisatawan” dalam beberapa hal berbeda dengan “tourist” dalam bahasa Inggris.
Pandangan lain menunjukkan bahwa wisatawan adalah orang-orang yang melakukan kegiatan wisata atau melakukan perjalanan rekreatif. Dengan batasan demikian itu maka wisatawan tidak termasuk pelaku perjalanan dengan ciri sebagai berikut:
a) Orang-orang yang datang baik dengan dasar kontrak maupun tidak, untuk mencari kerja atau yang bekerja di suatu negara. b) Orang-orang yang datang menetap untuk menjadi penduduk di suatu negara. c) Pelajar dan orang-orang muda yang mondok di rumah pemondokan atau asrama untuk suatu kepentingan.
F. Defenisi Konsep Konsep adalah abstraksi yang dibentuk untuk menggeneralisasikan hal-hal yang bersifat khusus yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak suatu
26
Universitas Sumatera Utara
fenomena sosial ataupun alami (Singarimbun, 1995:37). Berdasarkan kerangka teori yang ada, maka konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Strategi adalah suatu cara yang dilakukan oleh suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan memperhatikan arah jangka panjang dan cakupan organisasi. 2. Pariwisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan seseorang atau pun beberapa orang untuk berekreasi atau liburan kesuatu tempat. Dimana dalam pariwisata itu menawarkan berbagai fasilitas dan tempat – tempat rekreasi yang baik. Dengan adanya tempat rekreasi yang baik dan fasilitas yang memadai diharapkan dapat meningkatkan arus kunjungan wisatawan. 3. Strategi Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya adalah upaya yang dilakukan oleh dinas pariwisata, seni dan budaya dalam mewujudkan Samosir menjadi daerah tujuan wisata, makmur dan sejahtera dengan meningkatkan produksi, produktivitas, mutu serta keragaman produk khas Samosir serta unggulan yang berdaya saing dan berwawasan lingkungan.
27
Universitas Sumatera Utara