BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Yogyakarta merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di pulau Jawa bagian tengah. Salah satu kota besar di pulau Jawa yang merupakan ibukota dan pusat pemerintahan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Yogyakarta yang kaya dengan buhari a dan alamnya menjadi hari a tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta, memiliki banyak obyek wisata alam berupa wisata kaliurang, wisata Pantai Parangtritis yang menjadi icon kota Yogyakarta, wisata Goa Pindul dan sebagainya. Bukan hanya wisata alam yang dapat dinikmati ketika berada di Yogyakarta, tetapi wisata buhari a seperti pasar malam sekaten yang diadakan setiap perayaan kelahiran Nabi Muhammad juga banyak dinikmati, kota Yogyakarta juga menawarkan wisata sejarah dan edukasi. Wisata sejarah yang banyak meningalkan tempat-tempat bersejarah salah satunya benteng Vredeburg. Industri pariwisata menjadi salah satu pemicu peningkatan perekonomian di Yogyakarta. Yogyakarta memiliki banyak lokasi wisata yang harus di kunjungi, dibutuhkan pilihan lain untuk menunjang bidang pariwisata khususnya dalam hal ini adalah biro perjalanan wisata “tour and travel”. Menurut Undang-Undang kepariwisataan No. 9 tahun 1990, Bab IV, Pasal 11 usaha jasa biro perjalanan wisata merupakan usaha penyediaan jasa perencanaan atau jasa pelayanan dan penyelenggaraan wisata. Menurut Yoeti (dalam desky, 2001:1) biro perjalanan wisata (tour operator) adalah suatu perusahaan yang usaha dan kegiatannya 1
2
merencanakan dan menyelenggarakan perjalanan orang-orang untuk tujuan pariwisata (tours) atas inisiatif dan risiko sendiri, dengan tujuan mengambil keuntungan dari penyelenggaraan perjalanan tersebut. Menurut Pendit (dalam Desky, 2001:2) travel bureau atau travel agency adalah perusahaan yang mempunyai tujuan menyiapkan suatu perjalanan, yang dalam Bahasa asing disebut trip atau tour, bagi seseorang yang merencanakan untuk melakukan perjalanan. Sedangkan menurut (Desky, 2001:2) biro perjalanan wisata adalah suatu usaha jasa yang melayani dan mengurus segala sesuatu yang berkaitan dengan perjalanan wisata. Selain beberapa pengertian biro perjalanan wisata dalam pemaparan di atas terdapat pula istilah yang biasa digunakan untuk menyebut biro perjalanan wisata, istilah-istilah itu adalah: 1. Biro perjalanan umum 2. Biro perjalanan wisata 3. Operator wisata (tour operator) 4. Agen perjalanan (travel agency) dan 5. Biro perjalanan (travel bureau) Biro perjalanan wisata termasuk golongan usaha kecil, meskipun begitu perannya dalam industri pariwisata sangat besar. Peran utama biro perjalanan wisata adalah sebagai penghubung antara wisatawan dan perusahaan penyedia fasilitas perjalanan, yang diperlukan wisatawan untuk mencapai tujuan dari perjalanan. Biro perjalanan wisata menawarkan banyak paket wisata untuk memenuhi kebutuhan wisatawan. Pengertian paket wisata Menurut (Desky, 2001:23), Paket
3
wisata merupakan perpaduan beberapa produk wisata, minimal dua produk, yang dikemas menjadi satu kesatuan harga yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Sementara itu produk wisata mempunyai pengertian totalitas pengalaman seorang wisatawan sejak ia meninggalkan suatu tempat sampai kembali lagi ketempat ia berangkat. Berdasarkan tujuan dan pemakaianya, paket wisata dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu: a. Paket Wisata Inbound Inbound adalah sebuah paket wisata yang dirancang untuk konsumsi wisatawan mancanegara dengan tujuan perjalanan ke dalam negeri. Contoh wisata inbound wisatawan dari negara Amerika berwisata ke Indonesia. b. Wisata Outbound Outbound adalah sebuah paket wisata yang dirancang untuk konsumsi wisatawan nusantara, dengan tujuan perjalanan ke luar negeri. Contoh wisata outbound yaitu wisatawan domestik berpergian ke wisata di luar negeri seperti wisatawan Indonesia ke wisata di Singapore, wisatawan Indonesia ke wisata di Malaysia. Paket wisata mulai dari akomodasi, transportasi dan segala fasilitas yang menunjang kegiatan pariwisata. Jasa biro perjalanan wisata dapat memudahkan wisatawan dalam mencari akomodasi dan paket wisata dengan harga yang bervariasi sehingga memudahkan wisatawan dalam memilih paket wisata. Banyak ditemukan biro perjalanan wisata yang menawarkan paket wisata dan bersaing untuk mendapatkan wisatawan.
4
Persaingan bisnis industri Pariwisata terutama biro perjalanan sangatlah ketat, banyak biro perjalanan yang berkembang di Yogyakarta dari yang perorangan maupun berstandar nasional dan internasional dengan penawaran yang bervariasi. Menghadapi semua hari a saing dibutuhkan cara yang baik dalam menawarkan paket wisata. Demikian halnya dengan Seta Tour and Travel Yogyakarta, untuk menghadapi persaingan yang terjadi sesama pengusaha biro perjalanan wisata dalam memenuhi kebutuhan konsumen, maka Seta Tour and Travel harus bisa membaca keadaan pasar, sehingga dapat membuat para konsumen ingin menggunakan jasa Seta Tour and Travel dan pelanggan yang telah menggunkan jasa Seta Tour and Travel tetap mempercayai kinerja dan pelayanan yang diberikan oleh perusahaan, hal ini membuat pihak Seta Tour and Travel harus memiliki strategi dalam pembuatan paket wisata, agar para wisatawan ingin menggunakan pelayanan yang diberikan oleh Seta Tour and Travel. Dalam membuat strategi promosi pihak Seta Tour and Travel melakukan diversifikasi paket, untuk mendatangkan konsumen dan mempertahankan para pelanggan.
5
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas. Maka ditemukan beberapa rumusan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana perencanaan diversifikasi paket wisata di Seta Tour and Travel? 2. Bagaimana pengaruh diversifikasi paket wisata terhadap peningkatan kedatangan wisatawan? 1.3 Tujuan Penelitian Dari rumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui perencanaan diversifikasi dalam pembuatan paket wisata di Seta Tour and Travel 2. Untuk mengetahui pengaruh diversifikasi terhadap kedatangan wisatawan
1.4 Manfaat Penelitian Mengacu pada tujuan dari penelitian, maka penelitian ini nantinya akan memiliki manfaat sebagai berikut: 1.4.1
Manfaat Teoritis
Untuk bidang akedemisi penelitian ini diharapkan dapat menambah refrensi seputar paket wisata, dan diharapkan dapat bermanfaat untuk mendatangkan wisatawan. 1.4.2
Manfaat Praktis 1. Bagi penulis: salah satu syarat kelulusan, untuk menambah pengetahuan dalam mendiversifikasikan paket wisata.
6
2. Bagi Seta Tour and Travel: penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan pihak pengelola travel dalam mendiversifikasikan paket, yang dapat menarik wisatawan agar wisatawan tetap menggunakan jasa Seta Tour and Travel.
1.5 Tinjauan Pustaka Tesis yang ditulis oleh Amallia (2013) dengan judul “Strategi Promosi Guna Meningkatkan Penjualan Paket Wisata di Biro Perjalanan Wisata Surya Agung Tour”, berlokasi di Jalan Ring Road Utara No. 46, Kecamatan Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, memaparkan bahwa tujuan penelitian ini untuk mengetahui upaya yang telah dilakukan Surya Agung Tour untuk menjual paket wisata dan mengetahui strategi promosi yang di lakukan untuk meningkatkan penjualan paket wisata. Hasil dari penelitian ini adalah Strategi promosi yang dilakukan untuk meningkatkan penjualan paket wisata dengan menyusun daftar rencana promosi, memaksimalkan promosi melalui internet, menggunakan metode promosi yang tepat meningkatkan mutu sumberhari a manusia dan menjalin kerjasama yang baik dengan jasa transportasi, restaurant, hotel serta obyek wisata agar memudahkan dalam pembuatan paket wisata, dan kendala yang dihadapi oleh Surya Agung Tour yaitu kurangnya sumber hari a manusia untuk melakukan kegiatan promosi secara langsung, media promosi yang menjadi sarana komunikasi juga belum dimanfaatkan secara maksimal. Skripsi yang ditulis oleh Gibran (2013) berjudul “Strategi Promosi Penjualan Paket Perjalanan Wisata Di Bima Sena Wisata Tour and Travel”, berlokasi di
7
Jalanl Surnaryo No.5 Daerah Istimewa Yogyakarta. Memaparkan tujuan penelitian untuk mengetahui apa saja produk yang ditawarkan oleh Bina Sena Wisata Tour and Travel, juga untuk mengetahui startegi Bima Sena Wisata dalam menjual paket wisata terhadap konsumen. Hasil dari penelitian yaitu Bima Sena wisata lemah di sumber hari a manusia karena kurangnya jumlah karyawan, Bima Sena Wisata yang sudah enam belas tahun berdiri harus mempunyai banyak upaya dan inovasi dalam mengembangkan dan menyusun paket wisata. Tesis yang ditulis oleh Widiatamaka (2014) berjudul “Strategi Promosi Paket Wisata PT Kirana Surya Gemilang (Kirana Tour) Yogyakarta”, tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui kendala apa saja yang dihadapi oleh PT Kirana Surya Gemilang dalam melakukan kegiatan promosi, dan untuk mengetahui strategi apa saja yang digunakan oleh PT Kirana Surya Gemilang dalam melakukan kegiatan promosi. Hasil dari penelitian yaitu kendala yang dihadapi kurangnya sumber hari a manusia untuk membuat konsep promosi dan melakukan kegiatan promosi, konsep belum dibuat karena sumber hari a manusianya yang berganti-ganti dan metode belum dilaksanakan secara maksimal. Startegi promosi paket wisata online, advertising , people to people, public relation. Tinjauan pustaka tersebut, dapat disimpulkan bahwa penelitian Skripsi “Analisis Diversifikasi Paket Wisata di Seta Tour and Travel Yogyakarta Untuk Mendatangkan Wisatawan”, merupakan karya yang belum pernah ditulis oleh orang lain. Ketiga penelitian di atas membahas bagaimana sebuah strategi promosi dapat meningkatkan penjualan paket wisata di biro perjalanan wisata sehingga dapat meningkatkan profitabilitas. Ketiga penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui upaya, produk, dan kendala
8
yang di hadapi biro perjalanan wisata dalam meningkatkan penjualan paket wisata. Ketiga hasil penelitian diatas yang membedakan dengan penelitian “Analisis Diversifikasi Paket Wisata di Seta Tour and Travel Untuk Mendatangkan Wisatawan” yaitu penelitian ini membahas mengenai bagaimana perencanaan diversifikasi di Seta Tour and Travel sebagai salah satu biro perjalanan wisata dapat berjalan baik
dan
pengaruh yang terjadi dalam
melakukan diversifikasi terhadap paket wisata yang ditawarkan kepada wisatawan.
1.6 Landasan Teori 1.6.1
Diversifikasi
Dalam usaha biro perjalanan wisata yang ada di Indonesia terlihat banyak biro perjalanan wisata yang menawarkan banyak paket wisata dari berbagai daerah dan tujuan wisata, sehingga wisatawan dapat memilih paket wisata yang sesuai dengan keinginan dan kemampuan wisatawan tersebut, wisata yang ditawarkan berupa wisata domestik, wisata inbound dan outbound sebagai pilihan untuk wisatawan, dalam pembuatan paket wisata terdapat cara untuk mengembangkan paket wisata yaitu diversifikasi. Diversifikasi paket wisata adalah keberagaman paket wisata yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan wisatawan dalam memilih atau mencari paket yang sesuai dengan keinginan wisatawan. Menurut (Tjiptono, 2008:132), Diversifikasi adalah memperluas macam barang yang dijual dan merupakan sebuah startegi perusahaan dalam menaikkan penetrasi pasar. Diversifikasi adalah upaya mencari dan mengembangkan produk
9
atau pasar yang Diversifikasi bertujuan untuk mengurangi tingkat resiko dan tetap memberikan potensi tingkat keuntungan yang cukup. baru, atau keduanya, dalam rangka mengejar pertumbuhan, peningkatan penjualan, profitabilitas, dan fleksibilitas Diversifikasi dalam pembuatan paket wisata dapat berjalan baik apabila analisis konsumen tepat, dan perusahaan mengetahui secara pasti bagaimana suatu diversifikasi dapat berjalan dengan benar ketika diversifikasi tersebut sesuai dengan sasaran yang akan di diversifikasikan. Perusahaan (biro perjalanan wisata) harus dapat merencanakan dengan matang sebelum melakukan diversifikasi terhadap paket wisata, sehingga paket yang di diversifikasi dapat diterima oleh wisatawan dan dapat mendatangkan banyak wisatawan dari berbagai macam negara, sehingga diversifikasi tersebut dapat dinyatakan berhasil. Menurut Tjiptono, (2008:132) Secara garis besar, strategi diversifikasi dikembangkan dengan berbagai tujuan, diantaranya: a. Meningkatkan pertumbuhan bila pasar/produk yang ada telah mencapai tahap kedewasaan dalam product life cycle (PLC). b. Menjaga stabilitas, dengan jalan menyebarkan risiko fluktuasi laba. c. Meningkatkan kredibilitas di pasar modal. Peneliti melihat tujuan dari diversifikasi yaitu: a. Untuk mengetahui paket-paket wisata yang paling disukain wisatawan b. Dan dapat meningkatkan profit dalam penjualan paket wisata Menurut Tjiptono, (2008:133) Untuk mengurangi resiko yang melekat dalam strategi diversifikasi, perusahaan harus memperhatikan hal-hal berikut:
10
a. Mendiversifikasikan
kegiatan-kegiatannya
hanya
bila
peluang
produk/paket wisata terbatas. b. Memiliki pemahaman yang baik dalam bidang-bidang yang didiversifikasi c. Memberikan dukungan yang memadai pada produk yang diperkenalkan d. Memprediksi pengaruh diversifikasi terhadap produk/paket wisata yang ada. Diversifikasi dapat dilakukan melalui tiga cara: 1. Diversifikasi konsentris Produk-produk yang diperkenalkan memiliki kaitan atau hubungan dalam hal pemasaran atau teknologi dengan produk yang sudah ada. 2. Diversifikasi horizontal Perusahaan menambah produk-produk baru yang tidak berkaitan dengan produk yang telah ada, tetapi dijual kepada pelanggan yang sama. 3. Diversifikasi konglomerat Produk-produk yang dihasilkan sama sekali baru, tidak memiliki hubungan dalam hal pemasaran maupun teknologi dengan produk yang sudah ada dan dijual kepada pelanggan yang berbeda. Diversifikasi yang terbagi dalam tiga cara, yaitu konsentris, horizontal, konglomerat dalam paket wisata yaitu: 1. Diversifikasi konsentris Paket-paket wisata yang ditawarkan sesuai dengan paket wisata yang sudah ada seperti, Borobudur sunrise dengan bersepeda di Borobudur 2. Diversifikasi horizontal
11
paket wisata yang sudah ada berbeda dengan paket yang baru dibuat tetapi dijual kepada pihak yang sama, dengan wisata setengah hari wisata di Dieng di tawarkan kepada wisatawan domestik. 3. Diversifikasi konglomerat Paket wisata inbound dengan paket wisata outbound. Salah satu cara agar paket wisata tidak terkesan monoton dan membosankan maka sebuah usaha perjalanan wisata harus membuat pilihan lain dalam paket wisata dengan cara mendiversifikasi paket wisata tersebut, sehingga dapat memenuhi dan mengurangi dampak resiko yang dihadapi ketika para konsumen mengalami kejenuhan pada paket yang sama.
1.7 Metode Penelitian Permasalahan seputar diversifikasi paket wisata menjadi problema bagi salah satu biro perjalanan wisata, terutama bagi Seta Tour and Travel. Penelitian ini melihat bagaimana Seta Tour and Travel membuat paket wisata dengan merencanakan pembuatan paket-paket wisata. Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah jenis penelitian dengan riset kualitatif. Penelitian kualitatif adalah suatu aktivitas beralokasi yang menempatkan penelitianya di dunia. Penelitian kualitatif ini terdiri dari serangkaian praktik penafsiran material yang membuat dunia menjadi terlihat. Dalam hal ini, penelitian kualitatif melibatkan suatu pendekatan penafsiran yang naturalistik terhadap dunia. Hal ini berarti bahwa peneliti kualitatif mempelajari benda-benda dilingkunganya secara alamiah atau yang bisa dialami dalam kehidupan sehari-hari, berusaha untuk
12
memaknai atau menafsirkan fenomena dalam sudut makna-makna yang diberikan oleh masyarakat kepada mereka (Denzin & Lincoln, 2011:3).
1.7.1
Metode pengumpulan Data
A. Data primer Data yang diperoleh atau diteliti secara langsung dan diamati langsung di lapangan melalui data pustaka dan observasi. 1. Metode Studi pustaka Peneliti menggunakan metode stuidi pustaka dalam mengambil data yang berkaitan dengan judul diversifikasi paket wisata di Seta Tour and Travel untuk mendatangkan wisatawan, dengan Metode Studi Pustaka penulis dapat menemukan bukti-bukti melalui data yang tertulis. 2. Metode Observasi Peneliti menggunakan metode observasi dalam melakukan penelitian dan pengamatan secara langsung terhadap obyek yang diteliti dengan terjun langsung kelapangan guna mengetahui situasi dan kondisi yang terjadi di Seta Tour and Travel. 3. Metode Wawancara Peneliti melakukan metode wawancara dengan cara membuat beberapa pertanyaan yang bersangkutan dengan penelitian ini, agar diharapkan dapat menemukan jawaban dari penelitian ini.
13
4. Data Sekunder data sekunder merupakan data yang didapat berupa dokumendokumen yang terkait dengan hasil observasi. Beberapa sumber data sekunder ialah literatur pendukung baik berupa buku, foto, maupun media online atau media internet yang mendukung proses penelitian ini. 1.7.2
Metode Analisis Data Metode analisis yang digunakan penulis adalah metode deskriptif,
analisis Sebelum melakukan penelitian lapangan, terlebih dahulu dengan menetukan apa saja yang dibutuhkan untuk penelitian yang akan berlangsung dengan menyusun berbagai data yang dibutuhkan dari sumber data yang membantu mendapatkan data tersebut secara jelas, dan dikumpulkan dengan data yang lain untuk mendapatkan yang dibutuhkan dalam proses penelitian kemudian data tersebut dapat dianalisa dengan hasil akhir sebagai laporan penelitian.
14
1.8 Sistematika Penulisan Dalam skripsi ini menyusun empat bab dengan susunan sebagai berikut: BAB I:
PENDAHULUAN
Pada bab ini menguraikan tentang alasan pemilihan judul yang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, metode penelitian, dan sistematika penulisan. Skripsi yang berjudul “ Analisis Diversifikasi Paket Wisata Di Seta Tour And Travel Untuk Mendatangkan Wisatawan”. BAB II:
GAMBARAN UMUM
Pada bab ini menguraikan tentang gambaran umum Seta Tour and Travel, struktur organisasi, macam-macam paket wisata yang ditawarkan, data wisatawan, fasilitas yang ditawarkan, prosedur pelayanan tamu, lokasi, kantor cabang. BAB III: PEMBAHASAN Pada bab ini menganalisis pengaruh diversifikasi paket wisata terhadap kedatangan wisatawan di Seta Tour and travel BAB IV: PENUTUP Pada bab ini menguraikan tentang kesimpulan dari semua bab yang telah dibuat dan saran-saran yang dapat berguna bagi suatu industri pariwisata.