BAB I PENDAHULUAN
1.1. Profil Bank Indonesia Bank Indonesia sebagai bank sentral Republik Indonesia, lahir pada 1 Juli 1953. Kelahiran Bank Indonesia ini didasarkan pada UU Pokok Bank Indonesia atau UU No 11 Tahun 1953, hampir delapan tahun sesudah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Lahirnya Bank Indonesia merupakan hasil nasionalisasi dari De Javasche Bank, sebuah bank Belanda yang pada masa kolonial diberi tugas oleh pemerintah Belanda sebagai bank sirkulasi di Hindia Belanda. De Javasche Bank kemudian ditetapkan menjadi bank sentral pada tahun 1949 berdasarkan hasil Konperensi Meja Bundar. Pada tahun 1953. De Javasche Bank dinasionalisasi menjadi BANK INDONESIA yang juga ditetapkan sebagai Bank Sentral. Bank Indonesia berdasarkan Undang-Undang No. 23 Tahun 1999, menjadi lembaga negara yang independen. Tujuan utama Bank Indonesia sebagaimana diamanatkan dalam undang-undang tersebut, mempunyai satu tujuan tunggal, yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Tujuan tunggal tersebut dilaksanakan melalui 3 bidang tugas utama Bank Indonesia yaitu Pertama, menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter; Kedua, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran; dan Ketiga, Bank Indonesia juga berfungsi mengembangkan sistem perbankan dan sistem perkreditan yang sehat dengan melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap perbankan. Sesuai dengan UU No. 23 Tahun 1999 pimpinan Bank Indonesia disebut dengan Dewan Gubernur. Dewan Gubernur ini terdiri dari seorang Gubernur, seorang Deputi Gubernur Senior, dan sekurang-kurangnya 4 (empat) dan sebanyak banyaknya 7 (tujuh) orang Deputi Gubernur. Organisasi Bank Indonesia terbagi ke dalam 4 sektor yaitu Sektor Moneter, Sektor Perbankan, Sektor Sistem Pembayaran, dan Sektor Manajemen Intern, dimana dari 4 sektor tersebut secara keseluruhan terdapat 25 direktorat/biro, 37
Kantor Bank Indonesia yang tersebar di seluruh wilayah RI, dan 4 Kantor Perwakilan yang ada di New York, London, Tokyo, dan Singapura.
1.2. Profil Direktorat Teknologi Informasi. Direktorat Teknologi Informasi adalah salah satu direktorat dalam sektor Manajemen Intern yang terdiri dari beberapa Bagian dan Tim yaitu; Tim Strategi dan Kebijakan TI, Tim Pengembangan dan Pemeliharaan Aplikasi, Bagian Pelaksanaan Teknis Teknologi Informasi, Bagian Operasional Teknologi Informasi, dan Bagian Administrasi Teknologi Informasi. Tugas pokok Tim Strategi dan Kebijakan Teknologi Informasi antara lain adalah merumuskan arah strategi teknologi informasi yang sejalan dengan strategi dan tujuan Bank Indonesia, yang dituangkan dalam Strategi Teknologi Informasi Bank Indonesia.
1.3. Latar Belakang Bank Indonesia adalah bank sentral di Republik Indonesia yang sebagaimana institusi perbankan lainnya, sudah menggunakan teknologi informasi secara intensif di seluruh operasional Bank Indonesia. Teknologi informasi ini sudah digunakan tidak hanya di Kantor Pusat saja tetapi sampai di seluruh Kantor Bank Indonesia (cabang) dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia yang saling terhubung dengan jaringan komunikasi data BI-NET (Bank Indonesia Network). Tingginya penggunaan teknologi informasi ini sudah diperkirakan sebelumnya oleh Direktorat Teknologi Informasi sebagai satuan kerja yang mengelola teknologi informasi di Bank Indonesia. Oleh karena itu untuk merencanakan pengembangan teknologi informasi di Bank Indonesia, sejak tahun 2000
telah disusun Strategi Teknologi Informasi yang kemudian disempurnakan menjadi Strategi dan Kebijakan Teknologi Informasi pada tahun 2006.
1.4. Rumusan Permasalahan Strategi Teknologi Informasi Bank Indonesia disusun sejak tahun 2000 dan selalu dikaji kembali secara berkala seiring dengan meningkatnya kompleksitas penggunaan teknologi informasi. Dalam mengelola Strategi TI ini, IT Governance sangat diperlukan untuk menjawab tuntutan stakeholders (pemerintah, BPK, masyarakat, perbankan dan pihak-pihak yang terafiliasi) dalam hal pengelolaan dan penyediaan teknologi informasi di Bank Indonesia. Salah satu tanggung jawab Top Level Management dalam IT Governance adalah memastikan agar strategi TI dapat sesuai dan selaras (align) dengan strategi bisnis. Salah satu cara yang efektif untuk mencapai kesesuaian dan keselarasan IT dengan bisnis adalah dengan menggunakan IT Balanced Scorecard. Dalam pelaksanaan kajian Strategi TI di Bank Indonesia, IT Balanced ScoreCard ini belum pernah digunakan untuk mengukur kesesuaian dan prioritas pencapaian Strategi TI Bank Indonesia.
1.5. Tujuan dan Manfaat Tujuan dari penggunaan IT Balanced ScoreCard dalam mengevaluasi Strategi TI Bank Indonesia antara lain adalah : •
Mengukur kesesuaian Strategi TI Bank Indonesia dengan Strategi bisnis Bank Indonesia.
•
Menyediakan mekanisme dan tools bagi Top Level Management untuk melakukan evaluasi terhadap Strategi TI seiring dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada Strategi Bisnis Bank Indonesia.
1.6. Ruang Lingkup IT Strategic Alignment merupakan upaya untuk melakukan kesesuaian dan keselarasan TI dengan bisnis. Untuk melihat kesesuaian dan keselarasan (alignment) Strategi TI Bank Indonesia dan Strategi Bisnis Bank Indonesia, dalam pembahasan thesis ini dilakukan dalam kerangka IT Strategic Alignment berikut ini:
Dari kerangka tersebut dapat terlihat bahwa kegiatan penyesuaian keselarasan dari Strategi TI dilakukan dengan menyelaraskanya dengan Strategi Perusahaan (Enterprise strategy) maupun dengan operasional TI.
Namun untuk penajaman pembahasan mengenai Stratregi TI Bank Indonesia, pembahasan thesis ini dibatasi dengan hal-hal sebagai berikut : 1.
Kesesuaian dan keselarasan hanya pada area antara IT Strategy dengan Enterprise Strategi.
2.
Evaluasi (Measurement) dari Strategi TI yang dilakukan adalah terhadap Strategi TI Bank Indonesia tahun 2006, sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Dewan Gubernur No. 8/4/2006 tentang Strategi Teknologi Informasi Bank Indonesia.
3.
Tools yang digunakan adalah IT Balanced Scorecard.
Hal-hal yang tidak termasuk dalam ruang lingkup pembahasan thesis ini adalah: 1.
Kesesuaian dan keselarasan antara area IT Strategy dengan area lainnya dalam kerangka IT Strategic Alignment.
2.
Implementasi atas hasil evaluasi IT Strategy yang dilakukan.
3.
Tools atau cara lain yang mungkin digunakan untuk melakukan evaluasi kesesuaian dan keselarasan IT Strategy dengan Business Strategy.