BAB I PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Berkembang pesatnya kegiatan ekonomi dan keuangan syari’ah telah
menarik banyak pihak untuk mengetahui lebih dalam tentang ekonomi dan keuangan syari’ah. Indonesia dengan jumlah penduduk muslim terbesar didunia, tidak ketinggalan untuk berkontribusi di dalam mengikuti perkembangan ekonomi Islam yang terjadi di dunia Sebagai gambaran ekonomi Islam mulai tersosialisasi adalah berdirinya Bank Syari’ah Indonesia. Bank syari’ah diminati karena bank syari’ah tidak mengenal nilai waktu uang, tidak mengenal riba dan bank syari’ah juga menggunakan prinsip Islam (Zainul, 2012). Suatu perekonomian negara yang dikatakan sehat dan stabil jika dilihat dari tiga unsur sistem keuangan negara yaitu sistem moneter, sistem perbankan dan sistem keuangan lembaga buka bank. Salah satu faktor yang mendorong untuk penumbuhan ekonomi suatu negara, maka ketiga sistem tersebut harus berjalan dengan baik. Oleh karena itu peranan perbankan menjadi sangat penting. Berdasarkan pengaruh dari krisis keuangan global yang terjadi kemarin bank syariah mampu bertahan dibanding bank konvensional yang mengalami dampak dari krisis global tersebut, sehingga pada saat ini banyak ilmuan yang melirik untuk menggunakan sistem ekonomi syariah yang di pakai di bank syariah. Salah satu pembiayaan yang ada di bank syariah adalah pembiayaan murabahah, yaitu prinsip jual beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang telah disepakai bersama. Untuk memudahkan pihak-pihak yang berkencimpung dalam
1
2
perlakuan ekonomi dibutuhkan suatu sistem keuangan yang dapat memudahkan pihak-pihak yang akan memakainya. Skema
penyaluran
perbankan
syari’ah
didominasi
oleh
piutang
murabahah, sepanjang tahun menyusul tingginya minat masyarakat. Karena pembiayaan
murabahah
merupakan
produk
yang
mirip
dengan
kredit
konvensional pada bank umumnya. Selain itu, masyarakat memilih produk murabahah ini karena memberikan kenyamanan saat bertransaksi, memiliki resiko yang paling kecil, sebab pembiayaan sistem murabahah ini akadnya sangat jelas, barangnya jelas dan kemanannya juga jelas. Oleh karena itu wajar pembiayaan murabahah itu banyak diminati (Nur, 2010). Menurut Zainol (2012) sistem bagi hasil merupakan sistem di mana dilakukannya perjanjian atau ikatan bersama di dalam melakukan kegiatan usaha. Di dalam usaha tersebut diperjanjikan adanya pembagian hasil atas keuntungan yang akan di dapat antara kedua belah pihak atau lebih. Bagi hasil dalam sistem perbankan syari’ah merupakan ciri khusus yang ditawarkan kapada masyarakat, dan di dalam aturan syari’ah yang berkaitan dengan pembagian hasil usaha harus ditentukan terlebih dahulu pada awal terjadinya kontrak (akad). Besarnya penentuan porsi bagi hasil antara kedua belah pihak ditentukan sesuai kesepakatan bersama, dan harus terjadi dengan adanya kerelaan (An-Tarodhin) di masing-masing pihak tanpa adanya unsur paksaan. Hasil penelitian terdahulu terdapat perbedaan pemahaman mahasiswa akuntansi terhadap akuntansi syari’ah, mengemukakan penelitiannya bahwa masih banyak mahasiswa yang belum mengerti bahkan memahami apa dan bagaimana
3
akuntansi syari’ah tersebut, dan terdapat perbedaan pendapat antara mahasiswa akuntansi yang sudah menempuh mata kuliah akuntansi syari’ah. Adriansyah (2012), melakukan penelitian pemahaman mahasiswa akuntansi terhadap akuntansi syari’ah, mengemukakan terdapat perbedaan pemahaman antara mahasiswa yang telah mengikuti mata kuliah akuntansi syari’ah. Perlunya pemahaman mahasiswa terhadap Akuntansi syariah yang mengajarkan ajaran Islam terkait akuntansi murabahah salah satunya adalah bagi hasil, produk yang banyak digunakan di perbankan syari’ah adalah pembiayaan murabahah. Karena pembiayaan murabahah merupakan produk yang mirip dengan kredit konvensional pada bank umumnya. Selain itu, masyarakat memilih produk murabahah ini karena memberikan kenyamanan saat bertransaksi, memiliki resiko yang paling kecil, sebab pembiayaan sistem murabahah ini akadnya sangat jelas, barangnya jelas dan kemanannya juga jelas. Dalam Undang-undang Sisdiknas No 20 Tahun 2003, menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Banyak permasalahan yang timbul dalam perkembangan pendidikan tersebut, diantaranya adalah kurangnya pemahaman mahasiswa akuntansi terhadap akuntansi Syari’ah. Kemajuan dunia bisnis syariah di Indonesia, tentu harus dibarengi dengan infrastruktur yang memadai, termasuk tenaga ahli yang membidangi bisnis syariah itu sendiri. Sejalan dengan itu saat ini telah banyak perguruan tinggi membuka program
4
studi syariah baik didalam perguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi swasta. Permasalahan ini menarik diteliti karena produk yang banyak digunakan di perbankan syari’ah adalah pembiayaan murabahah. Untuk itu penulis tertarik melakukan penelitian guna menguji pemahaman mahasiswa jurusan akuntansi terhadap akuntansi murabahah serta seberapa besar tingkat pemahaman mahasiswa akuntansi mengenai Akuntansi Murabahah yang sudah menempuh mata kuliah akuntansi syari’ah. Peneliti pun berharap dapat membangun pemahaman yang sebenarnya tentang akuntansi murabahah. B.
Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka peneliti merumuskan
permasalahan penelitian yaitu, Bagaimana pemahaman mahasiswa akuntansi yang telah menempuh mata kuliah akuntansi syari’ah terhadap akuntansi Murabahah ? C.
Tujuan Penelitian Dengan menganalisis pemahaman mahasiswa akuntansi terhadap
akuntansi murabahah maka penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan seberapa besar tingkat pemahaman mahasiswa akuntansi terhadap elemen- elemen Akuntansi Murabahah yang sudah menempuh mata kuliah Akuntansi Syariah. D.
Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapakan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
5
Bagi Prodi Akuntansi: Sebagai evaluasi proses belajar mengajar dalam memahami mahasiswa akuntansi dalam mata kuliah akuntansi syari’ah terkait dengan materi akuntansi murabahah . Bagi Mahasiswa: Mahasiswa yang paham mengenai akuntansi murabahah, ini akan menjadi modal awal bagi mahasiswa yang berminat menekuni akuntansi syari’ah.