BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di negara berkembang memiliki peranan penting baik secara ekonomi maupun sosial (Tambunan, 2006). UKM di Indonesia memiliki peranan yang strategis dalam mendorong pertumbuhan perekonomian negara. UKM dapat berperan untuk meningkatkan peluang ekspor melalui produk unggulan UKM yang pada umumnya berbasis pada sumber daya lokal. UKM berperan sebagai tulang punggung dan penggerak perekonomian negara melalui penguasaan sebagian besar sektor usaha di berbagai pelosok daerah. Di lihat dari segi sosial, UKM mampu memberikan kontribusi yang besar melalui penyerapan tenaga kerja serta peningkatan kemampuan berwirausaha penduduk Indonesia. Berdasarkan data dari Kemenko Perekonomian tahun 2011-2012 (Depkop, www.depkop.go.id, 2013), perkembangan pangsa pasar UKM tahun 2011-2012 sekitar 15%, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pangsa pasar perusahaan besar yang hanya sebesar 0,32%. Perkembangan kontribusi UKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia tahun 2011-2012 sebesar 19,6%, sedangkan kontribusi PDB perusahaan besar hanya sekitar 7,96%. Dilihat dari sisi penyerapan tenaga kerja, perkembangan penyerapan tenaga kerja UKM tahun 2012 meningkat sebesar 30,38% dibandingkan tahun 2011. Peningkatan ini tidak
2
sebesar perkembangan penyerapan tenaga kerja perusahaan besar yang hanya sebesar 8,97%. Berbanding terbalik dengan data di atas, perbedaan yang signifikan tersebut tidak sesuai dengan produktivitas yang dihasilkan, yaitu hanya mencapai nilai tambah produk sebesar 3,4%. Hal ini dinilai sangat rendah apabila dibandingkan dengan perolehan nilai tambah perusahaan besar, yaitu mencapai 96,5% (Deplu, 2013). Hasil tersebut menunjukkan bahwa UKM di Indonesia saat ini masih menghadapi hambatan untuk bisa bersaing dengan sektor usaha lainnya. Oleh karena itu, dibutuhkan solusi untuk bisa mengatasi ketertinggalan tersebut. UKM perlu meningkatkan kemampuannya untuk bisa memberikan nilai tambah produk dan bersaing di pasar global. Lingkungan bisnis yang terus berubah seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi (TI) secara tidak langsung berpengaruh pada kegiatan bisnis, baik untuk perusahaan berskala besar maupun kecil. Behesti (2004) menyatakan bahwa perusahaan-perusahaan berusaha membuat komitmen teknologi strategik dengan tujuan untuk mendapatkan dan mempertahankan keunggulan kompetitif dalam industri mereka melalui pemanfaatan TI. Sebagai contoh pemanfaatan TI adalah penggunaan e-commerce yang mampu menurunkan biaya, meningkatkan kinerja perusahaan dan kualitas produk (McKnight & Chervany, 2002; Ratnasingam, 2002). Di lingkup UKM, perkembangan teknologi seperti ecommerce secara umum didefinisikan sebagai pemanfaatan TI dan aplikasi untuk mendukung kegiatan bisnis (Poon & Swatman, 1999). Selain itu, TI digunakan
3
untuk meningkatkan transformasi bisnis, ketepatan dan efisiensi pertukaran informasi untuk mewujudkan daya saing UKM (Rahmana, 2009). Keuntungan yang dapat diperoleh dari pemanfaatan TI dirasa belum mampu mendorong UKM untuk mengadopsi TI, terbukti dari masih rendahnya tingkat pengadopsian e-commerce oleh UKM (MacGregor & Vrazalic, 2005). Jahanshahi & Zhang (2013) menyatakan bahwa tingginya biaya akses menjadi salah satu faktor penyebab rendahnya adopsi TI oleh UKM. Penelitian Seth dan Sharma (2005) menyatakan bahwa infrastruktur yang kurang memadai di Indonesia menjadi faktor utama yang menyebabkan lambatnya adopsi teknologi oleh UKM. Kebutuhan akan tersedianya perangkat software, hardware, dan networking dalam TI menimbulkan masalah manajemen yang semakin rumit karena membutuhkan staff ahli untuk mengimplementasikan dan memelihara layanan TI (Thinkstrategies, 2002). Perkembangan TI di era revolusi teknologi ini menawarkan berbagai macam produk teknologi dengan keuntungan dan kendala yang berbeda yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan usahanya. Salah satu produk perkembangan teknologi yang kini marak diperbincangkan, terutama di kalangan UKM adalah cloud computing. Cloud Computing bisa menjadi salah satu solusi yang dapat digunakan oleh UKM untuk dapat mengatasi permasalahan yang di hadapi dalam pengadopsian TI, baik dari segi biaya maupun kompleksitas TI. Teknologi ini memungkinkan pelaku usaha untuk menyewa jasa TI tanpa perlu mengeluarkan biaya investasi untuk pengadaan infrastruktur, pengelolaan, platform maupun aplikasi layanan TI lainnya. Oleh karena itu, cloud computing diharapkan mampu
4
mengurangi, bahkan menghilangkan biaya investasi awal untuk membangun infrastruktur TI atau Capital Expenditure (Capex) dan merubahnya menjadi pengeluaran rutin untuk operasional atau Operational Expenditure (Opex). Son, Lee, dan Chang (2011) menyatakan bahwa cloud computing memberikan peluang bagi organisasi untuk dapat mengakses layanan TI menggunakan teknologi internet dengan dasar pembayaran pay-per-use, sehingga mampu meningkatkan kemampuan strategi dan technological agility, serta meningkatkan daya tanggap terhadap lingkungan bisnis secara global. Dikutip dari Adi Kusma, President Director Bizma Networks, dalam tribunnews.com (Tribunnews, 2013): ‘Cloud Computing dapat menyimpan big data, baik enterprise data (data klien, produk, transaksi perdagangan) maupun social data, seperti konten, teks, audio, video, dan gambar, bercampur menjadi satu, sehingga membuat perusahaan dan UKM dapat menyimpan data mereka tanpa harus membeli server atau infrastruktur TI yang mahal.’ Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Oxford Economics yang melibatkan 100 eksekutif UKM di Indonesia, pertumbuhan adopsi cloud computing oleh pelaku UKM di Indonesia mencapai 100%. Angka tersebut melebihi pertumbuhan cloud global yang hanya sebesar 35% (Oxford-Economics, 2013). Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa, ruang tumbuh untuk pengadopsian dan penggunaan cloud computing oleh UKM di Indonesia masih relatif tinggi untuk tahun-tahun mendatang, seiring dengan perkembangan penyedia jasa cloud computing bagi UKM di Indonesia yang menawarkan berbagai macam manfaat untuk mengoptimalkan operasional UKM.
5
Cloud computing merupakan fenomena baru, sehingga penelitian tentang topik ini masih terbatas, seperti penelitian mengenai cloud computing architecture (Rochwerger, et al., 2009), biaya dan keuntungan cloud computing (Assuncao, Costanzo, & Buyya, 2009), aplikasi potensial (Liu & Orban, 2008), faktor-faktor yang mempengaruhi adopsi cloud computing oleh perusahaan (Low, Chen, & Wu, 2011), dan pengadopsian cloud computing oleh UKM di wilayah timur laut Inggris (Alshamaila & Papagiannidis, 2012). Penelitian mengenai keputusan pengadopsian cloud computing oleh UKM belum banyak dilakukan, terutama di Indonesia. UKM di negara berkembang menghadapi tantangan yang berbeda dibandingkan UKM di negara maju, serta memiliki perbedaan yang cukup signifikan dalam pengadopsian dan pemanfaatan TI (Tan, Chong, Lin, & Eze, 2009; Ghobakhloo, Arias-Aranda, & BenitezAmado, 2011). Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk menguji dan mengembangkan model pengadopsian cloud computing berdasarkan TOE (Technological, Organizational, Environmental) framework melalui pengujian pengaruh faktor-faktor internal dan eksternal terhadap keputusan pengadopsian cloud computing oleh UKM di Indonesia. TOE framework menginvestigasi 3 aspek yang mempengaruhi proses dalam pengadopsian dan implementasi TI di tingkat organisasi, yaitu dalam kontek teknologikal, organisasi, dan lingkungan (Zhu & Kraemer, 2005). TOE framework telah banyak digunakan sebagai model dasar dalam menguji permasalahan yang berkaitan dengan TI, seperti pengadopsian e-commerce, implementasi, dan penggunaan (Zhu, Kraemer, & Xu, 2003; Zhu, 2004; Salwani,
6
Marthandan, Norzaidi, & Chong, 2009), dan pengadopsian cloud computing (Alshamaila & Papagiannidis, 2012). Ghobakhloo et al. (2011) menyatakan bahwa, TOE framework konsisten dengan diffusion of innovation (DOI) yang dikembangkan oleh Roger (1995) yang fokus pada karakteristik internal dan eksternal organisasi (Roger, 1995). TOE framework mampu menjelaskan difusi inovasi intra-firm secara lebih baik (Hsu, Kraemer, & Dunkle, 2006) dibandingkan dengan DOI karena TOE menambahkan komponen penting, yaitu komponen lingkungan yang menggambarkan kendala dan peluang dari inovasi teknologi. Rui (2007) menyatakan bahwa berbagai kerangka perspektif lain diusulkan dalam penelitian pengadopsian TI serupa dengan kerangka TOE dan dapat dianggap sebagai varian dari kerangka TOE di mana beberapa dimensi dari TOE selanjutnya terbagi. Oleh karena itu, dalam penelitian ini memasukkan beberapa variabel dari teori DOI dalam faktor teknologi untuk mengembangkan model pengadopsian cloud computing, dan mengembangkan model TOE dari berbagai penelitian terdahulu mengenai pengadopsian TI.
1.2. Pertanyaan Penelitian Permasalahan dalam latar belakang di atas kemudian dirumuskan dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Faktor-faktor apa saja dari kontek teknologikal yang mempengaruhi keputusan pengadopsian cloud computing oleh UKM di Indonesia?
7
2. Faktor-faktor apa saja dari kontek organisasional yang mempengaruhi keputusan pengadopsian cloud computing oleh UKM di Indonesia? 3. Faktor-faktor apa saja dari kontek lingkungan yang mempengaruhi keputusan pengadopsian cloud computing oleh UKM di Indonesia?
1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan pertanyaan penelitian di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk menguji pengaruh biaya terhadap keputusan pengadopsian cloud computing oleh UKM di Indonesia (Kontek Teknologikal). 2. Untuk menguji
pengaruh
keuntungan
relatif
terhadap keputusan
pengadopsian cloud computing oleh UKM di Indonesia (Kontek Teknologikal). 3. Untuk menguji pengaruh kompatibilitas terhadap keputusan pengadopsian cloud computing oleh UKM di Indonesia (Kontek Teknologikal). 4. Untuk
menguji
pengaruh
risiko
persepsian
terhadap
keputusan
pengadopsian cloud computing oleh UKM di Indonesia (Kontek Organisasional). 5. Untuk
menguji
pengaruh
pengetahuan
TI
terhadap
keputusan
pengadopsian cloud computing oleh UKM di Indonesia (Kontek Organisasional). 6. Untuk menguji pengaruh inovasi TI terhadap keputusan pengadopsian cloud computing oleh UKM di Indonesia (Kontek Organisasional).
8
7. Untuk menguji pengaruh ukuran bisnis terhadap keputusan pengadopsian cloud computing oleh UKM di Indonesia (Kontek Organisasional). 8. Untuk menguji pengaruh tekanan kompetitif terhadap keputusan pengadopsian cloud computing oleh UKM di Indonesia (Kontek Lingkungan). 9. Untuk menguji pengaruh dukungan dari vendor terhadap keputusan pengadopsian cloud computing oleh UKM di Indonesia (Kontek Lingkungan). 10. Untuk menguji pengaruh dukungan pemerintah terhadap keputusan pengadopsian cloud computing oleh UKM di Indonesia (Kontek Lingkungan).
1.4. Manfaat Penelitian a. Kontribusi Teori Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan mengembangkan model penelitian mengenai pengadopsian cloud computing, sehingga hasil dari penelitian ini diharapkan bisa menjadi dasar dalam pengembangan penelitian selanjutnya yang berfokus pada pengadopsian cloud computing oleh UKM dilihat dari sisi internal dan eksternal organisasi.
b.
Kontribusi Praktik dan Managerial Hasil dari pengujian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi
keputusan pengadopsian cloud computing oleh UKM diharapkan memberikan
9
manfaat dan gambaran bagi pelaku UKM, penyedia layanan TI (cloud computing),
dan
pemerintah
Indonesia
untuk
menciptakan
strategi
pengadopsian cloud computing secara lebih baik, sehingga mampu mengoptimalkan kinerja UKM demi meningkatkan nilai tambah produk dan daya saing UKM di pasar global serta mengoptimalkan peran UKM sebagai penggerak perekonomian Indonesia.
1.5. Sistematika Penulisan Sistematika pembahasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB I : Pendahuluan Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II : Landasan Teori Bab ini membahas secara terinci mengenai landasan teori dan kajian pustaka tentang konsep-konsep teori, teori dan model pengadopsian teknologi, variabelvariabel yang digunakan dan formulasi hipotesis yang didasarkan pada teori. BAB III : Metode Penelitian Bab ini menguraikan tentang populasi, sampel, teknik pengambilan sampel, sumber dan teknik pengumpulan data, variabel penelitian, pengukuran variabel, uji validitas dan uji reliabilitas.
10
BAB VI : Analisis Data Bab ini menguraikan tentang hasil dan analisis pembahasan, antara lain mengenai deskripsi responden penelitian, pengujian hipotesis, evaluasi model serta pembahasan hasil hipotesis penelitian. BAB V : Kesimpulan dan Saran Bab ini menguraikan mengenai kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dijelaskan di bab sebelumnya, implikasi penelitian, keterbatasan dalam penelitian serta saran yang diberikan untuk penelitian yang akan datang.