BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar belakang Dunia usaha di Indonesia telah berkembang dengan sangat pesat. Dimana dengan semakin banyaknya jenis kebutuhan manusia, maka semakin banyak pula bermunculan peluang – peluang bagi orang yang ingin berusaha. Namun peluang – peluang ini juga diiimbangi dengan tingkat persaingan yang tinggi pula. Terlebih pada era globalisasi saat ini yang secara tidak langsung memaksa agar untuk dapat berhasil berkembang maka kita harus memiliki kemampuan dalam mengatasi teknologi. Salah satu kemajuan teknologi yang banyak diminati dan dapat dipercaya dapat memberikan keunggulan kompetitif adalah teknologi informasi. Alasannya adalah teknologi informasi ini mampu memberikan kebutuhan informasi yang tepat guna bagi perusahaan yang bersangkutan. Terutama dalam proses memperoleh kebutuhan informasi, teknologi informasi mampu memberikan solusi dengan biaya rendah dengan hasil yang paling optimal dalam mencapai visi dan misi perusahaan. Dengan adanya teknologi informasi, kebutuhan informasi yang diperoleh pun meliputi lingkup yang sangat luas. Antara lain dalam menganalisa dan mengevaluasi perubahan pangsa pasar dan lingkungan perusahaan. Kekuatan – kekuatan yang dimiliki perusahaan dapat diasah untuk ditingkatkan menjadi keunggulan kompetitif serta kelemahan – kelemahan yang dimiliki dapat
1
dikurangi seminimal mungkin. Kesempatan – kesempatan atau peluang – peluang yang sebelumnya tidak disadari pun dengan adanya teknologi menjadi lebih mudah ditangkap serta ancaman –ancaman dari lingkungan perusahaan atau pesaing – pesaing perusahaan dapat diwaspadai dengan mengambil tindakan preventif dengan lebih cepat. PT. PAS adalah maskapai penerbangan di Indonesia. Selama beberapa dekade melayani jasa penerbangan bagi beberapa perusahaan minyak di Indonesia baik bagi perusahaan asing maupun perusahaan domestik. Semula PT. PAS ini berdiri di bawah naungan PERTAMINA (BUMN milik Pemerintah). untuk memenuhi kebutuhan transportasi internal perusahaan, lalu dikembangkan menjadi maskapai yang menyediakan layanan penyewaan pesawat bagi perusahaan lain sejenis. Sepanjang 1970 - 1990, Pelita Air menjadi jasa layanan penyewaan pesawat bagi pelanggan tertentu saja. PT.
PAS
kemudian
berdiri
sendiri,
melepaskan
dari
manajemen
PERTAMINA. Kini Pelita Air berada di bawah manajemen PT. PAS. Pada perkembangannya, PT. PAS melakukan layanan penerbangan umum domestic. Namun Tidak seperti maskapai penerbangan lain yang mengandalkan pesawat Boeing/Airbus, PT. PAS menggunakan pesawat-pesawat Fokker dan BAe (British Aerospace). Maskapai ini memiliki beberapa pesawat Fokker 28, Fokker 100, RJ85, dan beberapa helicopter jenis Bell - 412, Bell - 430, S - 76, Super Puma, Puma dan BO - 105 untuk layanan komuter. Pada dekade 1990-an, Pelita Air pernah ikut mengurus aktifitas operasional sebuah pesawat kepresidenan RI dengan jenis pesawat RJ - 85.
2
Pada saat ini PT. PAS menghadapi tantangan di ladang bisnisnya, sejalan dengan semakin semaraknya bisnis penerbangan terakhir ini. Oleh karena itu dalam rangka menghadapi persaingan itu, PT PAS harus menghadapi beberapa isu yang harus dibenahi di sektor keuangan dan investasi. Salah satu sektor yang perlu mendapatkan perhatian adalah permasalahan seputar persediaan spare part – nya yang memiliki jumlah yang sangat besar. Disini terdapat beberapa kelemahan dalam sistemnya yang sedang berjalan. Seperti adanya tugas yang dikerjakan secara rangkap, kesalahan dalam pencatatan persediaan oleh bagian gudang, kuantitas pemesanan spare part tidak ekonomis, kuantitas persediaan spare part tidak ditentukan, dan pemesanan spare part kembali tidak dilakukan pada saat yang tepat. Kelemahan – kelemahan ini tentu saja dapat mempengaruhi kinerja perusahaan secara keseluruhan dan menghasilkan kerugian yang besar. Dengan melihat kenyataan tersebut diatas, maka penulis mengambil bidang ini ke dalam penulisan skripsi yang berjudul : “ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
INFORMASI
MANAJEMEN
PERSEDIAAN
UNTUK
MENINGKATKAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN SUKU CADANG PESAWAT PADA DIVISI LOGISTIK PERUSAHAAN PENERBANGAN, STUDI KASUS: PT. PAS”.
1.2.
Ruang lingkup Batasan masalah yang diteliti, dibahas, dan dicarikan solusinya pada skripsi ini adalah: Pengelolaan persedian suku cadang pesawat udara (spare part) yang meliputi:
3
•
Penentuan jumlah persediaan penyelamat (Safety Stock) yang merupakan persediaan Spare part minimum (minimum stock)
•
Penentuan saat pemesanan spare part kembali (Reorder point)
•
Penerapan pengelolaan persediaan spare part yang berjalan tidak efektif dan efisien, sehingga menyulitkan perusahaan dalam memperoleh, mengolah dan menghasilkan informasi tentang hal – hal yang berkaitan dengan persediaan spare part guna pengambilan keputusan.
Asumsi (hal – hal yang dianggap benar) yang digunakan pada skripsi ini adalah: 1. persediaan spare part yang dibahas dalam skripsi ini adalah yang bersifat rutin dalam hal pemakaiannya (fast moving) 2. pemesanan item spare part hanya dilakukan dalam rangka memenuhi permintaan bagian gudang sesuai dengan ketentuan saat pemesanan spare part kembali (reorder point) sebagai usaha menjamin ketersediaan spare part saat dibutuhkan. 3. kapasitas gudang cukup untuk menampung persediaan spare part 4. persediaan spare part di dalam gudang disimpan dengan cara yang seharusnya, sehingga terlindungi dari kerusakan dan penurunan kualitas spare part. 1.3.
Tujuan dan Manfaat Tujuan •
Membantu perusahaan dalam mengidentifikasi kelemahan – kelemahan pada sistem pengelolaan persediaan spare part yang berjalan saat ini
4
•
Memberikan alternatif solusi bagi perusahaan dalam melakukan pengelolaan spare part secara efektif dan efisien, yang meliputi: 1) Penentuan jumlah persediaan penyelamat (Safety Stock) yang merupakan persediaan Spare part minimum (minimum stock) 2) Penentuan saat pemesanan spare part kembali (Reorder point)
•
Memberikan alternatif solusi bagi perusahaan dalam memperoleh, mengolah, dan menghasilkan informasi mengenai hal – hal yang berhubungan dengan persediaan spare part guna pengambilan keputusan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi
•
Memberikan alternatif solusi bagi perusahaan dalam mengatasi kelemahan – kelemahan pada sistem pengelolaan persediaan spare part yang sedang berjalan saat ini melalui penerapan sistem informasi manajemen persediaan yang diusulkan.
Manfaat •
Persahaan dapat mengetahui kelemahan – kelemahan pada sistem pengelolaan persediaan spare part yang berjalan saat ini.
•
Meningkatkan kinerja perusahaan menjadi lebih efektif dan efisien
•
Mempermudah kegiatan pengendalian dan pengawasan terhadap persediaan spare part.
•
Menyediakan informasi yang lebih cepat dan akurat dalam hal pengelolaan persediaan
•
Perusahaan dapat mengatasi kelemahan – kelemahan pada sistem pengelolaan yang sedang berjalan saat ini.
5
1.4.
Metodologi Penelitian 1. Penelitian kepustakaan (library research) Dalam penelitian kepustakaan, kegiatan yang dilakukan adalah pencarian referensi dan teori – teori yang relevan yang akan dijadikan dasar kriteria dalam membahas masalah yang ditemukan pada saat penelitian lapangan.
2. Penelitian lapangan (Field research) Dalam penelitian lapangan, kegiatan yang dilakukan adalah dengan pengumpulan data dalam penelitian lapangan dilakukan dengan : •
Melakukan wawancara langsung dengan pihak – pihak yang terkait.
•
Observasi mengenai proses bisnis persediaan yang dilakukan sehari – hari
•
Studi dokumentasi, khususnya yang berkaitan dengan sistem yang sekarang berjalan (current system).
3. Metode berorientasi objek. Dalam melakukan analisis dan perancangan, metode yang digunakan adalah analisis dan perancangan sistem berorientasi objek pendekatan Mathiassen. Ada dua tahap yang akan dilakukan dalam kegiatan analisis adalah analisis problem domain yang menggambarkan :
Class diagram.
6
Structure.
Behaviour.
dan analisis application domain yang menggambarkan :
Usage.
Function.
User interface.
sedangkan dalam tahap perancangan yaitu perancangan architecture yang menggambarkan
Criteria.
Component architecture.
Process architecture.
Ö dan perancangan component yang menggambarkan
1.5.
Model component.
Function component.
Sistematika Penulisan
Skripsi ini terdiri dari 5 bab. Penjelasan singkat setiap bab adalah sebagai berikut: Bab I : PENDAHULUAN Berisi mengenai latar belakang tentang topik yang dipilih, ruang lingkup pembahasan, tujuan & manfaat dari pembahasan topik, serta metode yang digunakan dalam penulisan. Bab II: LANDASAN TEORI Berisi mengenai teori-teori yang berhubungan dengan topik yang akan dibahas.
7
Bab III: ANALISA SISTEM BERJALAN Berisi mengenai gambaran umum perusahaan berikut prosedur dari sistem yang sedang dijalankan untuk dapat melihat kelemahan-kelemahan yang terjadi dalam sistem. Bab IV: PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA PT. PAS Berisi mengenai rancangan atas perbaikan sistem informasi manajemen persediaan pada PT. PAS yang telah ada. Bab V: PENUTUP Berisi mengenai kesimpulan dan saran atas topik yang dibahas.
8