BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Semangat melakukan eksplorasi sumber daya alam di Indonesia adalah UUD 1945 Pasal 33 ayat (3) bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Sumber daya alam yang dimaksud di tesis ini adalah minyak dan gas bumi (migas). Lebih lanjut pengaturan hukum pertambangan migas ada tiga unsur materi yaitu mineral rights atau hak atas kuasa mineral, mining rights atau hak atas kuasa pertambangan dan economic rights atau hak atas kuasa usaha penambangan. Mineral rights merupakan penguasaan atas kekayaan alam yang terkandung di wilayah Indonesia, mining rights merupakan wewenang dalam pengaturan dan pengawasan pelaksanaan kegiatan pertambangan sedangkan economic rights merupakan wewenang melakukan pengendalian dan pengelolaan usaha. Dalam hal ini yang mineral rights dikuasai oleh negara, mining rights saat ini dipegang oleh SKK Migas selaku kepanjangtanganan Pemerintah sedangkan economic rights diserahkan kepada kontraktor minyak. Latar belakang inilah yang melahirkan konsep bagi hasil atau yang lebih dikenal dengan PSC di Indonesia.Sampai saat ini konsep PSC diterapkan di industri migas. Negara tetap sebagai pemilik migas yang keluar dari perut bumi, SKK Migas yang mengawasi dan membina para kontraktor migas dan kontraktor migas yang melakukan eksplorasi mencari sumber migas di Indonesia mengeluarkan biaya terlebih dahulu sampai ditemukannya cadangan migas. Selanjutnya untuk pembahasan PSC akan dilakukan pada Bab II Landasan Teori. Sebagai implementasi dari amanat UUD 1945 dan ketentuan hukum pertambangan Pemerintah Indonesia c.q. sekarang disebut Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
1
membuka pelelangan umum menawarkan Blok atau wilayah kuasa penambangan kepada para kontraktor migas. Pada tahun 1998 Pemerintah mengumumkan bahwa IM mendapatkan Blok MSL yang wilayah kerjanya di lepas pantai (offshore) laut Arafura Kepulauan Maluku. Kemudian IM pada November 1998 menandatangani kontrak bagi hasil atau PSC contract dengan Pemerintah Indonesia. IM menguasai 100% saham di blok ini yang artinya ia berhak melakukan eksplorasi untuk mencari sumber migas di wilayah kedaulatan Republik Indonesia. Dua tahun kemudian setelah melakukan studi seismik, IM melakukan pemboran sumur pertama yang diberi nama sumur ABD-1 pada tahun 2000, dan dikonfirmasi ada cadangan gas yang cukup besar. Setelah itu enam sumur dibor dan dikonfirmasi cadangan gas alam yang cukup untuk pengembangan LNG skala besar. Lokasi penemuan gas ini berada di lepas pantai Maluku Selatan berbatasan dengan Australia. Tergolong eksplorasi laut dalam (deep water) yang berjarak kurang lebih 100 km dari onshore. Analisis awal akan dikembangkan dengan membangun jalur pipa bawah laut sepanjang kurang lebih 100 km dari kepala sumur ke fasilitas LNG di onshore. Ada juga analisis untuk membangun Floating LNG (FLNG) yang apabila dikembangkan merupakan pertama di Indonesia. FLNG adalah fasilitas terintegrasi dari mulai proses pengolahan, produksi dan distribusi di offshore. Bagi IM setelah mendapatkan blok ini adalah membuat studi keekonomian untuk menyusun rencana pengembangan atau lebih dikenal dengan POD (Plan Of Development) karena menyangkut biaya modal yang sangat besar, teknologi canggih karena lokasi sumber gas berada di offshore dengan kategori deep water, sumber daya manusia, periode project yang panjang berhubungan dengan pengembalian investasi, dan juga ada risiko kegagalan dalam mengembangkan project ini. Pada 2010 POD telah disetujui oleh Menteri ESDM dengan konsep FLNG. Oleh karena itu IM fokus terhadap studi keekonomian / kelayakan konsep
2
FLNG yang sangat penting dilakukan untuk memastikan project migas ini layak untuk dilanjutkan dan juga untuk memastikan perusahaan mendapatkan keuntungan yang banyak. 1.2. Rumusan Masalah Penelitian ini menitikberatkan pada masalah keekonomian / kelayakan investasi untuk mengembangkan lapangan gas ABD dengan konsep pembangunan FLNG, khususnya dengan melihat besarnya biaya yang harus dikeluarkan dengan pendapatan dan arus kas bersih yang dihasilkan dari project ini. Untuk menjawab hal tersebut, analisis kelayakan investasi dengan metoda capital budgeting dengan melakukan pengukuran terhadap beberapa indikator baik melalui pendekatan discounted cash flow agar diperoleh hasil analisis yang optimal, dengan menggunakan data antara lain besarnya jumlah cadangan / reserves gas, tingkat harga, jumlah biaya kapital (capital expenditures) dan biaya operasi (operating expenditures), serta tingkat diskonto (discount rate). Dengan penjelasan tersebut, rumusan masalahnya adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana analisis keekonomian terhadap keberlangsungan proyek? 2. Bagaimana analisis sensitivitas dengan mempertimbangkan beberapa variabel yaitu harga gas dan target rencana produksi terhadap perubahan pendapatan? 1.3. Pertanyaan Penelitian Pertanyaan penelitian yang harus mempunyai hubungan yang erat dengan rumusan masalah sehingga diharapkan dapat memberikan jawaban yang tepat dalam membuat analisis kelayakan investasi, yaitu sebagai berikut: 1. Apakah project Gas ABD layak untuk dilanjutkan atau tidak? 2. Bagaimanakah variabel harga gas dan target rencana produksi dapat berpengaruh kepada pengambilan keputusan kelayakan investasi?
3
1.4. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Menyusun keekonomian proyek gas ABD apakah layak dilanjutkan atau tidak. 2. Melakukan analisis dan memberikan masukan kepada manajemen perusahaan tentang pengaruh variabel sensitivitas analisis terhadap tingkat pendapatan perusahaan yang akan didapat. 1.5. Manfaat Penelitian Diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat: 1. Bagi perusahaan membantu Project Executive dalam menentukan project ini layak dan patut dilanjutkan atau tidak. 2. Bagi calon mitra kerja (Joint Venture Partner) dapat dijadikan referensi dalam melakukan investasi. 3. Bagi Pemerintah sebagai Regulator memberikan masukan dalam menentukan arah kebijakan dari sisi efisiensi biaya dan ketepatan waktu penyelesaian project. 1.6. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian dibatasi berdasarkan pada data pengembangan project gas ABD yaitu hanya aspek keuangan (financial aspect) teknik penilaian DCF (Discounted Cash Flow) dengan mendiskontokan arus kas yang akan dihasilkan dari project ini pada tingkat diskonto (discount rate) kemudian melakukan pengukuran terhadap beberapa indikator seperti Payback Period, Discount Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return, Modified Internal Rate of Return dan Profitability Index. 1.7. Sistematika Penelitian Sistematika penulisan penelitian ini mengikuti panduan yang disajikan sebagai berikut:
4
BAB I
PENDAHULUAN Pada Bab ini akan dijelaskan tentang latar belakang permasalahan, perumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian dan sistematika penulisan penelitian.
BAB II
GAMBARAN UMUM & LANDASAN TEORI Pada Bab ini akan dijelaskan tentang profil perusahaan sebagai Operator dalam project pengembangan lapangan gas ABD blok MSL, konsep migas yang berlaku di Indonesia yaitu konsep PSC serta teori yang umumnya dipakai dalam menghitung kelayakan suatu project yakni Time Value of Money, Discount Rate, Cost of Capital, Cash Flow, dan Capital Budgeting.
BAB III
METODA PENELITIAN Pada Bab ini akan dijelaskan metoda yang digunakan dalam penelitian, yakni mengenai desain penelitian, jenis dan sumber data, metoda pengumpulan data, serta metoda analisis data.
BAB IV
ANALISIS PENELITIAN Pada Bab ini akan dijelaskan perhitungan dengan menggunakan Capital Budgeting melalui pendekatan Discounted Cash Flow (DCF) terhadap rencana pengembangan lapangan migas ABD, agar diperoleh gambaran yang lebih lengkap mengenai keputusan yang akan diambil terhadap investasi yaitu dilanjutkan atau tidak.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN Pada Bab ini akan diuraikan simpulan dari penelitian yang dilakukan mengenai kelayakan keekonomian terhadap rencana pengembangan lapangan migas ABD, keterbatasan dalam penelitian ini, serta saran yang dapat penulis berikan mengenai investasi tersebut.
5