BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pada zaman sekarang ini manusia mulai mengakui pentingnya pendidikan. Berbagai upaya dilakukan untuk bisa mengenyam pendidikan yang sesuai dengan yang diinginkan demi masa depan yang lebih baik. Semakin ketatnya di era global dan menjadi tuntutan persaingan dalam dunia kerja. Apalagi di dalam dunia kerja sangat di butuhkan manusia yang memiliki keterampilan dan mampu membangun dirinya sendiri, serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa. Karena kemajuan suatu bangsa dimasa yang akan datang sangat tergantung pada mutu pendidikan generasi muda saat ini, karena pemuda adalah ujung tombak dari kesuksesan suatu negara. Namun untuk mendapatkan semua ini tidak mudah, dibutuhkan usaha dan ikhtiar secara terus-menerus. Seorang pakar psikologi, Maslow mengemukakan adanya lima tingkatan kebutuhan pokok manusia. Kelima tingkatan kebutuhan pokok inilah yang kemudian dijadikan pengertian kunci dalam mempelajari motivasi manusia. Adapun kelima tingkatan kebutuhan pokok yang dimaksud adalah kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman dan perlindungan, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri.1
1
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1990), hlm.
77
1
2
Berdasarkan pendapat tersebut, kebutuhan akan pendidikan masuk dalam kebutuhan yang kelima yaitu kebutuhan aktualisasi diri yang merupakan kebutuhan untuk mempertinggi potensi-potensi yang dimiliki, pengembangan diri secara maksimum, kreatifitas dan ekspresi diri. Dalam kamus umum bahasa indonesia dikemukakan bahwa kata “Prestasi” berarti hasil yang telah dicapai. Untuk lebih jelasnya ada beberapa tentang pengertian prestasi yaitu: Prestasi adalah hasil yang dicapai yang sebenar-benarnya di capai, Prestasi adalah nilai yang di capai oleh siswa dalam berbagai tingkat, Pretasi adalah nilai (skor) individual merupakan indikator prestasi atau hasil pencapaian yang nyata sebagai pengaruh hasil belajar mengajar yang bersangkutan. Minat adalah sumber motivasi yang berlatar belakang dari kemampuan yang dimiliki individu sehingga mampu mendorong individu untuk menjadi tertarik dan melakukan suatu kegiatan yang diinginkan, dan dapat mempengaruhi proses dan hasil dari suatu kegiatan yang dilakukan. Apabila siswa sudah memahami sekaligus mempunyai minat untuk menentukan pilihan studi lanjut ke perguruan tinggi, maka ia akan dapat memilih studi lanjut ke perguruan tinggi yang sesuai dengan minatnya, sehingga siswa mempunyai motivasi yang kuat untuk mencapai dan memilih minatnya tersebut dengan lebih konsentrasi dalam menyelesaikan studinya di sekolah menengah dan mempersiapkan diri untuk masuk ke perguruan tinggi.2
2
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), hlm. 175
3
Sebagaimana yang ada, bahwa siswa MAN Pemalang rata-rata berminat untuk studi lanjut ke perguruan tinggi agama islam. Walaupun mereka belum banyak mengetahui informasi tentang perguruan tinggi. Banyak faktor yang mempengaruhi minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Karena kurang maksimalnya sosialisasi perguruan tinggi pada siswa di sekolah juga merupakan salah satu hal yang mempengaruhi minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Hal ini juga dikarenakan informasi tentang perguruan tinggi yang dibutuhkan oleh siswa kurang. Siswa hanya memperoleh sedikit informasi atau informasi tentang perguruan tinggi tidak lengkap.3 Sekolah hanya memberikan informasi tentang perguruan tinggi secara umum, tentang cara atau jalur masuk perguruan tinggi, gambaran secara garis besar suatu perguruan tinggi. Padahal siswa tidak hanya membutuhkan informasi tersebut tetapi juga pada detail informasi suatu perguruan tinggi. Tetapi masih banyak juga siswa MAN Pemalang yang berminat untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi islam karena mereka sudah memiliki bekal ilmu agama yang cukup banyak apalagi siswa yang dulu dari pondok pesantren. Ada banyak sekali Perguruan Tinggi di Indonesia. Secara umum Perguruan Tinggi (PT) dapat dikategorikan menjadi dua kriteria. Kriteria pertama adalah status perguruan tinggi. Ada dua jenis Perguruan Tinggi(PT) yaitu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Peguruan Tinggi Swasta (PTS).
3
Jamilah, salah satu guru MAN, Wawancara Pribadi, Pemalang, Desember 2015
4
Kriteria kedua adalah penanggung jawab Perguruan Tinggi. Ada dua penanggung jawab utama perguruan tinggi walaupun keduanya saling bersinergi (bekerjasama), yaitu Perguruan Tinggi yang berada di bawah tanggung jawab Kementerian Pendidikan Nasional dan Kebudayaan (Diknasbud) dan Kementerian Agama. Perguruan Tinggi yang berada di bawah Kementeian Agama dengan Status Negeri sering disebut sebagai Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN).4 Minat atau keinginan yang terjadi dalam diri seseorang biasanya akan berpengaruh terhadap apa yang dilakukan seperti ingin menambah wawasan, memperdalam ilmu pengetahuan agama, ingin mencapai cita-cita atau hanya sekedar formalitas untuk mendapat ijazah. Begitu juga dengan minat siswa untuk studi lanjut ke Perguruan Tinggi Islam terutama yang berada di bawah Kementrian Agama, yang akhirnya akan mempengaruhi prestasi akademik mereka agar memperoleh yang sesuai harapan. Walaupun demikian, seringkali siswa kurang menyukai jurusan-jurusan yang ditawarkan oleh Perguruan Tinggi Keagamaan Islam yang sebagian besar merupakan kajian agama islam, kadang meraka lebih memilih atau memfavoritkan Perguruan Tinggi Umum. Akibatnya, pada kondisi tertentu ketika tidak memungkinkan mereka melanjutkan ke Perguruan Tinggi Umum, maka justru sebagian siswa menjadi kurang bersemangat dalam mencapai prestasi yang baik.
4
Ali Rohmad, Kapita Selekta Pendidikan, (Yogyakarta: Penerbit Teras, 2004), hlm. 215
5
Berdasarkan paparan diatas, peneliti bermaksud untuk mengetahui lebih jauh tentang pengaruh prestasi akademik siswa dalam mata pelajaran keagamaan serta terhadap minat siswa untuk melanjutkan studi keperguruan tinggi agama islam terutama siswa yang sekolah di bawah naungan Kementrian Agama melalui judul penelitian: “PENGARUH PRESTASI AKADEMIK MATA PELAJARAN PAI TERHADAP MINAT STUDI LANJUT KE PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAMBAGI SISWA MAN PEMALANG TAHUN PELAJARAN 2015-2016”. Adapun alasan peneliti memilih judul tersebut adalah: 1. Karena prestasi akademik mata pelajaran PAI siswa MAN Pemalang tinggi sehingga banyak yang berminat untuk studi lanjut ke perguruan tinggi agama islam. 2. Karena perguruan tinggi agama islam disiplin ilmu yang dicanangkannya lebih pada ilmu agama dan ilmu sosial. 3. Karena peneliti alumni dari MAN Pemalang, dan lokasi MAN Pemalang dekat dengan rumah peneliti, sehingga memudahkan dalam proses penelitian. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti dapat menarik beberapa rumusan masalah, yaitu: 1.
Bagaimana prestasi akademik pada mata pelajaran PAI siswa MAN Pemalang?
6
2.
Bagaimana minat siswa untuk melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi Agama Islam?
3.
Bagaimana pengaruh prestasi akademik siswa dalam mata pelajaran PAI terhadap minat siswa untuk melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi Agama Islam? Untuk menghindari kemungkinan penafsiran yang berbeda dalam
penggunaan kata pada judul penelitian ini perlu adanya penjelasan beberapa istilah pokok maupun kata-kata yang menjadi variabel penelitian. Istilah yang perlu dijelaskan adalah sebagai berikut: 1.
Prestasi Akademik Menurut Suryabrata prestasi akademik adalah hasil belajar terakhir
yang dicapai oleh siswa dalam jangka waktu tertentu, yang mana di sekolah prestasi akademik siswa biasanya dinyatakan dalam bentuk angka atau simbol tertentu. Kemudian dengan angka atau simbol tersebut, orang lain atau siswa sendiri akan dapat mengetahui sejauh mana prestasi akademik yang telah dicapai. Dengan demikian, prestasi akademik di sekolah merupakan bentuk lain dari besarnyapenguasaan bahan pelajaran yang telah dicapai siswa, dan rapor bisa dijadikan hasil belajar terakhir dari penguasaan pelajaran tersebut.5 Jadi dapat disimpulkan bahwa prestasi akademik adalah nilai hasil belajar terakhir siswa dalam bentuk nilai dan dari nilai itu nantinya siswa bisa mengetahui seberapa penguasaan materi belajar PAI nya.
5
Soemadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: CV. Rajawali.1981), hlm. 21
7
2.
Minat Studi Lanjut Ke Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Menurut Muhibin Syah, minat berarti kecenderungan dan kegairahan
yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.6 Sedangkan menurut Djaali minat dapat diekspresikan melalui pernyataan yang menunjukan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal dari pada hal lainnya.7 Kata studi dapat diartikan sebagai penelitian ilmiah, kajian, telaahan. Sedangkan lanjut dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai terus, tidak berhenti, masih bersambung.8 Perguruan Tinggi Agama Islam adalah lembaga pendidikan tinggi yang mengelola proses pendidikan yang bertugas mencetak sarjana-sarjana islam untuk kepentingan masyarakat dan pemerintah dalam beberapa cabang ilmu.9 Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan minat studi lanjut ke Perguruan Tinggi Agama Islam adalah keinginan untuk meneruskan kuliah ke perguruan tinggi agama islam. Dengan demikian yang dimaksud dengan judul skripsi ”Pengaruh Prestasi Akademik Mata Pelajaran PAI Terhadap Minat Studi Lanjut ke Perguruan Tinggi Agama Islam” adalah suatu proses pelaksanaan hubungan timbal balik dari hasil belajar siswa dimana hal tersebut bertujuan untuk meneruskan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
6
Muhibin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011) hlm. 152 Djaali, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008) hlm. 121 8 http://www.academia.edu/6904784/hubungan_antara_minat_studi_lanjut_ke_PTAIN dengan prestasi_belajar_siswa diakses pada tanggal 09 Juli 2015, pukul 13:44 wib 9 Ali Rohmad, Kapita Selekta Pendidikan, Op.Cit 7
8
C. Tujuan Penelitian 1.
Untuk mendeskripsikan prestasi akademik
pada mata pelajaran PAI
siswa MAN Pemalang. 2.
Untuk mendeskripsikan minat siswa studi lanjut ke Perguruan Tinggi Agama Islam.
3.
Untuk mendeskripsikan pengaruh Prestasi Akademik Siswa Pada Mata Pelajaran PAI Terhadap Minat Siswa Untuk Studi Lanjut ke Perguruan Tinggi Agama Islam.
D. Kegunaan Penelitian 1.
Secara teoritis a.
Sebagai suatu karya ilmiah maka hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pendidikan.
b.
Untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai prestasi akademik siswa dalam pelajaran PAI terhadap minat siswa untuk studi lanjut ke perguruan tinggi agama islam.
2.
Secara Praktis Sebagai pendidik maka pengetahuan selama mengadakan penelitian dapat ditransformasikan kepada peserta didik maupun pada masyarakat luas pada umumnya.
E. Tinjauan Pustaka 1. Analisis Teoritis Dalam penulisan penelitian ini, digunakan banyak referensi atau buku yang dijadikan sebagai bahan rujukan.
9
Menurut Djamarah prestasi akademik merupakan hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil akhir dari aktivitas belajar. Sedangkan definisi prestasi akademik menurut Azwar bukti peningkatan atau pencapaian yang diperoleh seorang siswa sebagai pernyataan ada tidaknya kemajuan atau keberhasilan dalam progam pendidikan. Dari pemahaman diatas, prestasi akademik merupakan hasil belajar terakhir yang telah dicapai oleh siswa atau hasil akhir dari aktivitas belajar. Menurut Omar Moh al-Toumy al-syaibany dalam buku karya Abdul Khobir yang berjudul “ Filsafat Pendidikan Islam Landasan Teoritis dan Praktis” menyatakan bahwa pendidikan islam adalah usaha mengubah tingkah laku individu dalam kehidupan pribadi atau kehidupan masyarakat dan kehidupan alam sekitar melalui proses pendidikan. Dari pemahaman diatas, pendidikan islam harus mengembangkan seluruh aspek kehidupan manusia, baik spiritual, intelektual, imajinasi, jasmaniah, keilmiahan, bahasa, baik secara individual maupun kelompok agar tercapai kebaikan dan kesempurnaan hidup.10 Menurut Marimba dalam buku karya Elisabet B. Hurlockh yang berjudul “Child Development Mc.Growhill” menjelaskan bahwa minat adalah kecenderungan jiwa kepada sesuatu yang kita merasa ada
10
Abdul Khobir, Filsafat Pendidikan Islam Landasan Teoritis dan Praktis, (Pekalongan: STAIN Pekalongan Press, 2007), hlm.3
10
kepentingan dengan sesuatu itu. Pada umumnnya disertai dengan perasaan senang akan sesuatu itu.11 Menurut Crow and Crow dalam buku karya Djaali yang berjudul “Psikologi Pendidikan” mengatakan bahwa minat berhubungan dengan gaya gerak yang mendorong seseorang untuk menghadapi atau berurusan dengan orang, benda, kegiatan, pengalaman yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri. Minat adalah kecenderungan untuk selalu memperhatikan dan mengingat sesuatu secara terus menerus. Minat ini erat kaitannya dengan perasaan terutama perasaan senang, karena itu dapat dikatakan minat itu terjadi karena sikap senang kepada sesuatu. Orang yang berminat kepada sesuatu berarti sikapnya senang kepada sesuatu itu.12 Jadi
minat
dapat
diekspresikan
melalui
pernyataan
yang
menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal dari pada hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian.13 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri merupakan lembaga pendidikan tinggi yang mengelola proses pendidikan yang bertugas untuk mencetak sarjana-sarjana islam yang profesional. Perguruan tinggi sebagai salah satu lembaga pendidikan memiliki kesatuan integral dengan sistem sosial dan budaya suatu masyarakat atau bangsa. Keberadaan pendidikan tinggi merupakan bentuk investasi sumber 11
Elisabet B. Hurlock, Child Development Mc. Growill, (Japan: Kogakusha, 1978), hlm. 114 Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2007), hlm. 84 13 Djaali, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013), hlm. 121 12
11
daya manusia dari suatu masyarakat. Pemeliharaan dan pengembangan sumber daya manusia difungsikan agar peguruan tinggi dapat memberikan kontribusi positif bagi pengembangan potensi dan kualitas individu yang dapat disumbangkan bagi pengembangan masyarakat.14 2. Penelitian Yang Relevan Sebelum penelitian ini dilakukan memang sudah ada penelitianpenelitian sejenis, akan tetapi dalam hal tertentu penelitian ini menunjukan adanya perbedaan. Berikut beberapa penelitian-penelitian sebelumnya yang dapat penulis dokumentasikan sebagai kajian penelitian: Menurut Nur Hayati dalam penelitiannya “Hubungan Antara Minat Studi Lanjut Ke Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri Dengan Motivasi Belajar
Siswa
MAN
1
Boyolali
Tahun
Pelajaran
2013/2014”
menyimpulkan bahwa ada hubungan antara minat studi lanjut ke PTAIN dengan motivasi belajar sehingga hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dapat diterima. Hal ini bisa dilihat dari hasil penelitian yang menunjukan bahwa, (1) deskripsi variasi minat siswa untuk studi lanjut ke perguruan tinggi islam negeri PTAIN yang berada dalam kategori tinggi mencapai 23,56%, kategori sedang 48,56%, kategori rendah 28,36%, (2) variasi motivasi belajar siswa MAN 1 Boyolali yang berada dalam kategori tinggi mencapai 6,7%, kategori sedang 82,21%, dan kategori rendah 11,06%, (3) ada hubungan antara minat studi lanjut ke perguruan tinggi islam negeri (PTAIN) dengan motivasi belajar siswa MAN 1
14
Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2011), hlm. 130
12
Boyolali. Hal ini dibuktikan dengan besarnya koefisien korelasi 0,332 yang memiliki nilai P (p Value) sebesar 0,000 karena signifikansi < 0,05 , maka Ho ditolak.15 Dalam penelitian Lina Rosyada yang berjudul “Hubungan Antara Pekerjaan Orang Tua dengan Minat Anak dalam Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi di Desa Krapyak Lor Rw 07 Kota Pekalongan, menyatakan bahwa pekerjaan orang tua di Desa Krapyak Lor Rw 07 Kota Pekalongan termasuk dalam kategori golongan menengah, hal ini dapat dilihat dari rata-rata masyarakat krapyak lor rw 07 kota Pekalongan bekerja sebagai buruh adapun minat anak dalam melanjutkan studi ke perguruan tinggi di Desa Krapyak Lor Rw 07 Kota Pekalongan termasuk dalam kategori netral. Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai rata-rata 58,2 yang terletak pada skor 51-58, sedangkan pekerjaan orang tua memiliki korelasi positif yang signifikan dengan minat anak dalam melanjutkan studi ke perguruan tinggi di desa krapyak lor rw 07 kota pekalongan. Hal ini dibuktikan dengan nilai Øh= 0,692, sedangkan nilai Øt= 0,361 pada taraf signifikan 5% dan nilai Øt= 0,463 pada taraf signifikan 5% maupun 1%, dari nilai tersebut menunjukkan bahwa Øh > Øt pada taraf signifikan 5% maupun 1% yang berarti terdapat korelasi positif yang siginifikan
15
Nur Hayati, Hubungan Antara Minat Studi Lanjut Ke Perguruan Tinggi Islam Negeri (PTAIN) dengan Motivasi Belajar Siswa MAN 1 Boyolali Tahun Pelajaran 2008/2009, Skripsi (Salatiga, 2003), hlm. 11
13
antara pekerjaan orang tua dengan minat anak dalam melanjutkan studi ke perguruan tinggi di desa krapyak lor rw 07 kota pekalongan.16 Rofiko dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Peserta didik dalam bidang Studi PAI di SD Negeri Karanganyar Batang”. Oleh Menyatakan bahwa prestasi belajar mata pelajaran PAI dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah minat belajar peserta didik terhadap mata pelajaran PAI.17 Penelitian yang akan dikaji hampir sama dengan penelitian pertama dengan penelitian yang kedua dalam hal Minat Untuk Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi, namun berbeda dalam subjeknya. Sedangkan pada penelitian ketiga ini yang diteliti adalah minat belajar peserta didik terhadap mata pelajaran PAI. Jadi, perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang telah dipaparkan diatas adalah penelitian ini berfokus pada pengaruh prestasi akademik siswa pada mata pelajaran PAI terhadap Minat siswa untuk studi lanjut ke perguruan tinggi agama islam bagi siswa MAN Pemalang tahun 2015-2016. 3. Kerangka Berfikir Dalam kerangka berfikir berisi gambaran pola hubungan antar variabel
16
atau kerangka konseptual
yang akan digunakan
untuk
Lina Rosyada, Hubungan Antara Pekerjaan Orang Tua Dengan Minat Anak Dalam Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi di Desa Krapyak Lor Rw 07 Kota Pekalongan, Skripsi (Pekalongan: STAIN Pekalongan, 2013), hlm.12 17 Rofiko, Pengaruh Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Peserta didik dalam Bidang Studi PAI di SD Negeri Karangannyar Batang, Skripsi (Pekalongan: STAIN Pekalongan, 2011), hlm. 20
14
memecahkan masalah yang diteliti, disusun berdasarkan kajian teoritis yang telah dilakukan.18 Berdasarkan analisis teoritis di atas dapat dibangun kerangka berpikir bahwa prestasi akademik adalah hasil atau pencapaian yang diperoleh siswa dari aktivitas belajar, yang dinyatakan dalam bentuk angka atau simbol tertentu. Bahwasannya prestasi akademik merupakan hasil yang diperoleh seseorang selama proses pembelajaran, usaha untuk belajar, pemahaman pengetahuan. Prestasi akademik yang tinggi akan tercermin dari hasil belajar yang baik. Siswa yang berprestasi tinggi akan cenderung berminat untuk melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi. Hal ini disebabkan karena mereka cenderung ingin selalu meningkatkan pengetahuan mereka. Apalagi prestasi akademik merupakan faktor utama untuk masuk ke perguruan tinggi. Oleh karena itu siswa harus mengejar prestasi belajarnya agar mendapat prestasi akademik yang memuaskan, apabila siswa tersebut mampu menguasai pengetahuan dan keterampilan yang terbukti dengan hasil tes atau ujian yang baik maka prestasi akademiknya dikatakan tinggi. Siswa yang prestasinya tinggi akan cenderung mempunyai minat yang besar dalam menambah pengetahuan dan ketermpilannya. Siswa tersebut
18
STAIN Pekalongan, Pedoman Skripsi Progam Strata 1 Pekalongan Tahun Akademik 2007/2008, (Pekalongan: STAIN Pekalongan Press, 2007), hlm. 13
15
juga akan mempunyai usaha yang besar untuk terus berprestasi dan melanjutkan studinya. 4. Hipotesis Hipotesis adalah dugaan atau jawaban sementara terhadap suatu penelitian. Berdasarkan dekripsi teori dan kerangka berfikir yang telah dikemukakan, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan prestasi akademik mata pelajaran PAI terhadap minat studi lanjutke perguruan tinggi agama islam bagi siswa MAN Pemalang tahun 2015-2016. F. Metodologi Penelitian 1.
Desain Penelitian a.
Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang analisisnya menekankan pada data-data numerikal (angka) yang diolah melalui metode statistika.19
b.
Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research). Penelitian lapangan adalah penelitian yang dilakukan di kancah atau tempat terjadinya gejala-gejala yang diselidiki.20
19
Mahmud, Op.Cit, hlm. 85 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitin Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm. 42 20
16
2.
Variabel Penelitian Variabel adalah karakter dari unit observasi yang mempunyai variasi atau segala sesuatu yang dijadikan objek penelitian. Sedangkan penelitian yang berjudul “ Pengaruh Prestasi Akademik Mata Pelajaran PAI Terhadap Minat Studi lanjutKe Perguruan Tinggi Agama Islam Bagi Siswa MAN Pemalang Tahun 2015-2016”, variabelnya sebagai berikut: a.
Variabel bebas (Independent Variable) yakni Prestasi Akademik Mata Pelajaran PAI Siswa Kelas XII MAN Pemalang Tahun 20152016 sebagai variabel X. Adapun indikator variabel tersebut, antara lain:Nilai ujian akhir semester 1 dibuktikan nilai raport pada mata pelajaran PAI.
b.
Variabel terikat (Dependent Variable) yakni Minat Studi Lanjut Ke Perguruan Tinggi Agama Islamsebagai variabel Y. Adapun indikator variabel tersebut, antara lain: 1) Mencari informasi tentang Perguruan Tinggi Agama Islam. 2) Mempunyai ketertarikan untuk mendaftar di Perguruan Tinggi Agama Islam. 3) Memiliki persepsi atau pandangan positif tentang Perguruan Tinggi Agama Islam.21
21
hlm. 83
A,M Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009)
17
3.
Populasi dan Sampel a.
Populasi Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti. Obyek atau nilai yang akan diteliti dalam populasi di sebut unit analisis atau elemen populasi. Unit analisis dapat berupa orang, perusahaan, media dan sebagainya. Populasi adalah keseluruhan data yang menjadi perhatian penelitian dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang ditentukan.22 Tujuan diadakannya populasi adalah agar kita dapat menentukan besarnya anggota sampel yang diambil dari anggota populasi dan membatasi berlakunya daerah generalisasi. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII MAN Pemalang tahun 2015/2016 dengan populasi keseluruhannya 300 siswa yang terdiri dari 10 kelas.
b.
Sampel Sampel adalah bagian dari populasi yang di ambil melalui cara-cara tertentu, jelas dan lengkap yang di anggap bisa mewakili populasi. Objek atau nilai yang diteliti dalam sampel disebut unit sampel. Sampel didefinisikan sebagai bagian dari populasi.23 Dalam mengambil sampel apabila subjek kurang dari seratus, lebih baik diambil semua saja. Sehingga merupakan penelitian populasi, dan
22
Nurul Zuhriyah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006) hlm. 116 23 Nurul Zuhriyah,Ibid, hlm 119.
18
jika subjek besar bisa diambil antara 10%-15% atau 20%-25% atau lebih, tergantung setidak-tidaknya dari: 1) Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga, dan dana. 2) Sempit luasnya wilayah pengamatan dari subjek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data. 3) Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti. Untuk penelitian yang resikonya besar, tentu saja jika sampel besar, hasilnya akan lebih baik.24 c.
Teknik Sampling Teknik sampling merupakan penelitian yang tidak meneliti seluruh subjek yang ada dalam populasi, melainkan hanya sebagian saja yang diperlukan oleh peneliti dalam penelitian yang disebut sampel.25 Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple random sampling. Karena pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.26 Adapun sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 10% dari 300 siswa adalah 30 siswa.
24
Suharsimi Arikunto, Op, Cit, hlm 134. Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (kualitatif dan kuantif,(Jakarta: Gaung Persada Press, 2008), hlm. 69. 26 Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2003), hlm. 57 25
19
4.
Sumber Data a. Sumber Data Primer Sumber data primer, yaitu kepala sekolah, guru, staf TU, peserta didik dan dokumentasi. b. Sumber Data Sekunder Sumber data sekunder, meliputi buku-buku dan sumber lain yang terkait dan relevan dengan penelitian
5.
Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data adalah cara yang digunakan untuk mengumpulkan data. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan dataobservasi, angket, wawancara dan dokumentasi. a. Observasi Yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan.27 Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data mengenai keadaan pendidikan, tempat ruangan kantor, kelas dan lain-lain. b. Angket Angket merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan datat secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden).28
27
Riduan, Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm.
30 28
Sudaryono, Pengembangan Instrumen Penelitian Pendidikan, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), hlm. 30
20
Metode ini digunakan untuk mengetahui tingkat minat siswa terhadap studi lanjut ke perguruan tinggi agama islamnegeri. c. Wawancara Wawancara adalah proses tanya jawab dan penelitian yang berlangsung secara lisan dalam mana dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau keterangan-keterangan.29 Metode ini digunakan wawancara langsung dengan guru bidang studi PAI untuk menanyakan nilai pada mata pelajaran PAI. d. Dokumentasi Dokumentasi
adalah
teknik
pengumpulan
data
dengan
mempelajari catatan-catatan mengenai data pribadi responden.30 Metode ini digunakan untuk memperoleh data-data tentang Prestasi Akademik Mata Pelajaran PAI Siswa Kelas XII MAN Pemalang secara langsung dari buku raport. 6.
Teknik Analisis Data Analisa regresi linier sederhana yang digunakan untuk mencari pengaruh antara Variabel X dan Variabel Y. Rumus yang digunakan yaitu:
29
Cholid Narbuko dan Abu Ahmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013),
hlm. 83 30
Abdurrahmat Fathoni, Metode Penelitian dan Penyusunan Skripsi, ( Jakarta: Rineka Cipta, 2011), hlm. 112
21
Y= a+ bX Keterangan: Y = subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan X = variabel bebas (independen) a = harga Y bila X = 0 ( konstanta) b = koefisien arah regresi (kemiringan)31 G. Sistematika Penulisan Skripsi Untuk mengetahui pokok-pokok permasalahan dan untuk memudahkan penjelasan skripsi, maka peneliti menyusun sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I: Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II : prestasi akademik,pendidikan agama islam dan minat studi lanjut ke perguruan tinggi agama islammemiliki tiga sub, prestasi akademik meliputi: sub bab pertama membahas pengertian prestasi akademik, faktorfaktor yang mempengaruhi prestasi akademik, sub bab kedua tentang pendidikan agama islam, yang meliputi: pengertian pendidikan agama islam, tujuan pendidikan agama islam, ruang lingkup pendidikan agama islam, sub bab ketiga tentang minat studi lanjut, yang meliputi: pengertian minat studi lanjut, faktor-faktor pendorong minat, perguruan tinggi agama islam.
31
Sudjana, Metode Statistik, ( Bandung: Tarsito, 2001), hlm. 315
22
BAB III : Prestasi Akademik Mata Pelajaran PAI Terhadap Minat Studi Lanjut ke Perguruan Tinggi Agama Islam Bagi Siswa MAN Pemalang Tahun Pelajaran 2015-2016, terdiri dari tiga sub. Sub pertama Gambaran Umum MAN Pemalang, yang meliputi: sejarah,letak Madrasah Aliyah Negeri Pemalang, visi dan misi Madrasah Aliyah Negeri Pemalang,keadaan guru dan siswa, sarana dan prasarana Madrasah Aliyah Negeri Pemalang, sub bab kedua penyajian data prestasi akademik mata pelajaran PAI, sub bab ketiga data minat studi lanjut ke perguruan tinggi agama islam BAB IV :Pengaruh Prestasi Akademik Mata Pelajaran PAI Terhadap Minat Studi Lanjut ke Perguruan Tinggi Agama Islam Bagi Siswa MAN Pemalang Tahun Pelajaran 2015-2016, terdiri dari tiga sub. Sub bab pertama: berisi tentang analisisdata prestasi akademik mata pelajaran PAI siswa MAN Pemalang Tahun 2015-2016, sub bab kedua berisi tentang analisis data minat studi lanjut ke Perguruan Tinggi Agama Islam, sub bab ketiga berisi tentang pengaruh prestasi akademik mata pelajaran PAI terhadap minat studi lanjut ke Perguruan Tinggi Agama Islam bagi siswa MAN Pemalang Tahun 20152016. BAB V lampiran.
: Penutup, yang berisi simpulan,saran, daftar pustaka dan