BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan dalam dunia bisnis merupakan hal yang sering terjadi dan sudah menjadi hal yang wajar antar para pengusaha. Untuk dapat mempertahankan usahanya para pengusaha berlomba-lomba menawarakan keunggulan produknya masing-masing kepada masyarakat luas. Hal ini mengakibatkan berkembangnya dunia bisnis terutama dalam kalangan industri bisnis kecil. Para pelaku bisnis kecil bersaing untuk mendapatkan laba yang besar agar usahanya dapat terus bertahan. Para pengusaha bersaing dalam hal menawarkan kualitas produknya. Tidak hanya itu saja, dalam hal harga jual pun mereka harus bersaing. Karena masyarakat luas menginginkan tidak hanya produk yang berkualitas saja tetapi harga yang murah dan terjangkau juga menjadi pertimbangan mereka untuk membeli suatu produk. Kebanyakan para pengusaha terutama pengusaha kecil tidak begitu memperhatikan biaya-biaya yang mereka keluarkan selama proses produksi. Asal bisa memproduksi setiap hari dengan harga jual yang terjangkau dan masyarakat banyak yang minat itu sudah cukup bagi para pengusaha kecil. Para pengusaha kecil dalam menentukan harga pokok produksi tidak jarang menunjukkan harga pokok produksi yang tidak akurat. Harga pokok produksi yang ditentukan tidak menunjukkan harga pokok produksi yang
1
sebenarnya. Para pengusaha kecil tersebut dalam menentukan harga pokok produksi hanya berdasarka biaya secara umum dan menyeluruh saja seperti hanya memperhitungkan biaya bahan baku dan tenaga kerja nya saja. Untuk biaya overhead pabrik tidak masuk dalam hitungan dalam menentukan harga pokok produksinya. Tidak hanya dalam hal menentukan harga pokok produksi saja, dalam hal penentuan harga jual produknya pun para pengusaha kecil hanya berdasar kepada
harga
jual
secara
umumnya.
Para
pengusaha
kecil
tidak
memperhitungkan dengan tepat harga jual produk mereka. Padahal harga jual sangat menentukan laba atau keuntungan yang akan didapatkan oleh para pengusaha. Sehingga tidak jarang keuntungan yang para pengusaha dapatkan pun sebenarnya tidak sesuai dengan yang mereka harapkan apabila harga jual tidak ditentukan dengan perhitungan tang tepat. Usaha tahu Bu Marni adalah usaha kategori kecil yang berlokasi di desa Drono, Drono, Ngawen, Klaten. Usaha ini bergerak di bidang manufaktur produksi tahu. Menurut Hanggana dalam Latib (2009) perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang melakukan aktivitas membeli bahan, memprosesnya menjadi barang jadi, dan menjual barang tersebut. Usaha tahu Bu Marni memproduksi dua jenis tahu, yaitu tahu berwarna putih dan tahu berwarna kuning dari jumlah input bahan baku yang sama yaitu 350 kilogram. Proses produksi dilakukan setiap hari dalam satu minggu dengan jumlah karyawan 10 orang dengan karyawan yang bekerja langsung dengan proses produksi tahu berjumlah 7 orang. Pemasaran tahu dengan tiga cara yaitu dibeli oleh 2
masyarakat sekitar untuk dikonsumsi sendiri, dibeli oleh pedagang-pedagang tahu kecil kemudian dijual kembali di pasar sekitar, dan didistribusikan oleh pemilik ke pasar-pasar yang jauh dari pabrik. Usaha tahu Bu Marni dalam aktivitas usahanya yaitu pembuatan tahu tidak melakukan pencatatan atas transaksi yang dilakukan sehari-hari baik itu transaksi masuk maupun transaksi keluar. Pemilik masih benar-benar tradisional dalam pengelolaan keuangan usaha miliknya tersebut. Sejauh ini pemilik belum memisah-misahkan biaya produksinya dengan tepat dan belum pernah melakukan perhitungan harga pokok produksi berdasarkan mekanisme yang tepat dalam akuntansi. Padahal dalam kenyataannya harga pokok produksi merupakan hal yang penting dalam menentukan harga jual. Tidak hanya dalam hal perhitungan harga pokok produksinya saja, dalam hal penentuan harga jual pun sampai sekarang pemilik juga belum pernah memperhitungkannya dengan tepat. Pemilik hanya menentukan harga jual berdasarkan perkiraan sesuai dengan laba yang diinginkan pemilik. Terdapat dua metode dalam memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam harga pokok produksi yaitu metode full costing dan variable costing. Penelitian ini dalam perhitungan unsur-unsur biaya menggunakan metode full costing. Alasan utama penggunaan metode ini adalah karena metode full costing merupakan metode yang diterima secara luas. Pada perusahaan manufaktur penggunaan metode full costing merupakan penggunaan metode perhitungan unsur-unsur biaya yang tepat dalam nanti kedepannya berhubungan dengan pelaporan laporan laba rugi. Penggunaan metode full 3
costing dikatakan tepat karena semua kos manufaktur dibebankan ke produk. Sehingga metode full costing mencerminkan biaya-biaya yang sesungguhnya dikorbankan perusahaan untuk melakukan kegiatan produksinya sehingga nanti dalam perhitungan harga pokok produksi akan mendapatkan hasil yang lebih tepat, nyata, dan akurat. Tidak hanya karena alasan diatas, penelitian ini menggunakan metode perhitungan full costing dengan memperhitungkan biaya yang benar-benar ada hubungannya dengan kwantitas produk yang dihasilkan. Dimana biaya yang diperhitungkan tersebut benar-benar dipengaruhi oleh kwantitas produk yang dihasilkan. Atas dasar latar belakang masalah di atas, maka peneliti mengambil judul: “Perhitungan Harga Pokok Produksi pada Usaha Tahu Bu Marni”. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang diajukan oleh peneliti adalah bagaimana perhitungan harga pokok produksi dengan metode full costing pada usaha tahu Bu Marni? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai peneliti adalah mengetahui perhitungan harga pokok produksi pada usaha tahu Bu Marni. 1.4. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak, diantaranya: 4
1. Manfaat teoritis Penelitian ini sebagai bahan masukan bagi penelitian sejenis untuk menambah dan mengembangkan wawasan pengetahuan dalam hal perhitungan harga pokok produksi dengan menggunakan metode full costing. 2. Manfaat praktis a. Bagi
peneliti,
dapat
menambah
pengetahuan
dan
sebagai
pengimplementasian materi mengenai perhitungan harga pokok produksi pada usaha tahu Bu Marni. b. Bagi usaha tahu Bu Marni, penelitian untuk menambah pengetahuan serta dapat digunakan sebagai bahan acuan untuk menghitung harga pokok produksi tahu. c. Bagi usaha yang bergerak dibidang manufaktur lainnya, dapat digunakan sebagai referensi dan dasar pertimbangan dalam perhitungan harga pokok produksi dengan menggunakan metode full costing. d. Bagi dunia akademik, dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan dalam pengembangan literatur dan koleksi pustaka di Indonesia khususnya Diploma Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada. e. Bagi pihak lain, dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan di dalam
melakukan
penelitian-penelitian
yang
sejenis
dengan
penelitian ini.
5
1.5. Kerangka Penulisan Alur penelitian untuk mengetahui harga pokok produksi pada usaha tahu “Bu Marni” adalah sebagai berikut: Usaha tahu Bu Marni
Belum mampu menghitung Harga Pokok Produksi
Mengklasifikasikan biaya produksi
Perhitungan Harga Pokok Produksi
Rekomendasi hasil perhitungan Harga Pokok Produksi Gambar 1. Kerangka penulisan 1.6. Sistematika Penulisan Penulisan ini secara garis besar dibagi menjadi empat bab yang terdiri dari sub-sub bab dengan urutan sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Dalam bab ini peneliti akan menguraikan mengenai latar belakang masalah yang mendasari pengambilan topik penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka penelitian dan sistematika penelitian.
6
BAB II : GAMBARAN UMUM Dalam bab ini peneliti akan menguraikan mengenai kondisi umum dari topik penelitian, tinjauan pustaka yang terdiri dari landasan teori dan tinjauan penelitian sebelumnya terkait dengan judul penelitian ini, metodologi penelitian yang terdiri dari jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, dan metode analisis data. BAB III : ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini peneliti akan menguraikan tentang analisis data termasuk di dalamnya tabel-tabel perhitungan yang diperlukan dalam penyusunan harga pokok produksi. Pembahasan mengenai data yang telah dianalisis secara sistematik. BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini peneliti akan mencoba untuk memberikan kesimpulan dan saran atas hasil perhitungan harga pokok produksi dengan menggunakan metode full costing pada usaha tahu Bu Marni.
7