BAB I PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang Semakin berkembangnya gaya ilmu pengetahuan dan teknologi dapat membuat orang tertarik untuk menciptakan hal-hal yang baru agar dapat lebih berguna di masa yang akan datang. Terdapat berbagai macam cara yang dilakukan untuk mencapai hal tersebut. Salah satu contohnya adalah penggunaan teknologi komputer. Komputer bukan merupakan hal yang baru bagi pemakainya. Komputer biasanya digunakan untuk berbagai hal seperti mengolah data, melakukan perhitungan matematika, dan lain-lain. Pemanfaatan komputer tidak hanya sebatas pengolahan data saja, tetapi juga dimanfaatkan sebagai pemberi solusi terhadap masalah yang diberikan seperti halnya sistem pakar yang sangat bermanfaat bagi kita. Salah satu contohnya adalah artificial intelegensia. Menurut (Sri Hartati dan Sri Ismawati. 2008). Kecerdasan buatan (Artificial Intelegensia atau AI) didefinisikan sebagai kecerdasan yang ditunjukan oleh suatu entitas buatan. Salah satu cabang dari Artificial Intelegensia adalah sistem pakar. Sistem pakar adalah perangkat lunak yang didesain khusus berdasarkan artificial intelegence, berfungsi untuk merekam dan menduplikasikan kemampuan pakar. Dengan menggunakan sistem pakar, pemakai akan diajukan beberapa pertanyaan, kemudian pemakai memasukkan jawaban atau memilih jawaban yang
2
ditampilkan dilayar komputer sehingga, pemakai dapat menemukan rekomendasi atau output yang harus ditempuh pemakai berdasarkan jawaban yang dipilihnya. Sistem pakar tersebut telah melacak solusi atau kesimpulan yang akan ditempuh oleh pemakainya. Pada saat ini sistem pakar sangat berguna untuk memecahkan masalah yang rumit, mengambil keputusan bahkan berguna untuk mendiagnosa penyakit. Penyakit juga sering menyerang pada hewan peliharaan kesayangan kita seperti burung kenari. Burung kenari dikenal sebagai salah satu jenis burung peliharaan yang sangat peka terhadap penyakit dan perubahan kondisi lingkungan. Berbeda dengan kondisi alam, dimana secara umum burung lebih tahan terhadap berbagai serangan penyakit, tetapi di penangkaran atau di dalam sangkar peliharaan, burung kenari dapat lebih mudah terserang penyakit. Faktor penyebabnya beragam, baik dari faktor makanan, kebersihan kandang, hingga lingkungan yang tidak sesuai. Kematian seekor burung kenari akibat terserang penyakit akan menimbulkan kerugian ekonomi, mengingat harga burung kenari yang cukup mahal. Selain itu juga dapat menyebabkan penyebaran penyakit terhadap burung lainnya. Penularan penyakit dapat terjadi melalui burung lain yang dibeli dari pasar, burung liar yang mendekati sangkar, sangkar bekas, cara pemeliharaan yang salah, atau pemberian makanan. Kunci dalam perawatan burung adalah pada pemberian makanan yang teratur, bergizi, serta sesuai kesukaan. Burung yang lapar akan menjadi liar dan stress. Selain itu harus dijaga kebersihan makanan, tempat makan, dan lingkungan
3
kandang secara umum. Sangkar/kandang harus terhindar dari gangguan binatang lain, seperti ular, tikus, atau kucing yang selain bisa jadi predator juga dapat membawa penyakit. Burung termasuk hewan yang pandai menyembunyikan keadaan kesehatannya. Hal ini karena sifat alami burung untuk mempertahankan diri dari serangan musuh, dengan terlihat sehat, musuh tidak akan menyerang. Berdasarkan sifat alami ini maka penangkar/pemelihara diharapkan selalu teliti dalam memeriksa dan mengontrol kesehatan burung kenarinya (Burhanuddin Masyud, 2013). Berdasarkan informasi tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian sebagai tugas skripsi dengan judul “Sistem Pakar Diagnosa Penyakit pada Burung Kenari dengan Metode Dempster-Shafer”. Untuk itu dibutuhkannya suatu sistem pakar yang dapat memudahkan penangkar/pemelihara burung kenari untuk mengetahui penyakit yang sedang diderita oleh burung kenari dan bisa segera menangani penyakit yang diderita oleh burung kenari tersebut. I.2. Ruang Lingkup Permasalahan I.2.1 Identifikasi Masalah Sehubungan dengan penjelasan diatas dan berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis, maka penulis mencoba untuk mengidentifikasi masalah sebagai berikut : 1. Cukup sulit mendeteksi penyakit burung kenari karena burung pandai menyembunyikan keadaan kesehatannya.
4
2. Dibutuhkannya sistem pakar yang berguna bagi penangkar/pemelihara untuk mendiagnosa penyakit yang diderita burung kenari.
I.2.2. Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah diatas, penulis merumuskan masalah tersebut dalam perumusan masalah. Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana merancang dan membangun sebuah sistem pakar yang dapat membantu penangkar/pemelihara untuk mengetahui penyakit yang diderita oleh burung kenari. 2. Bagaimana merancang dan membangun sebuah sistem pakar yang dapat membantu penangkar/pemelihara untuk menangani penyakit yang diderita oleh burung kenari.
I.2.3. Batasan Masalah Batasan masalah pada penelitian ini yaitu: 1. Data Input : Gejala-gejala yang ditunjukkan oleh burung kenari. 2. Proses : Menghitung dan menentukan penanganan yang baik berdasarkan teori Dempster-Shafer. 3. Output : Diagnosa penyakit yang diderita dan penanganannya. 4. Bahasa pemrograman : Visual Basic 2010 dan database yang digunakan yaitu SQL Server 2008.
5
I.3. Tujuan dan Manfaat I.3.1. Tujuan Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk merancang dan membangun sebuah sistem pakar yang dapat membantu penangkar/pemelihara untuk mengetahui penyakit yang diderita oleh burung kenari. 2. Untuk merancang dan membangun sebuah sistem pakar yang dapat membantu penangkar atau pemelihara untuk menangani penyakit yang diderita oleh burung kenari. I.3.2. Manfaat Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Memudahkan penangkar/pemelihara dalam mendeteksi penyakit yang diderita oleh burung kenari. 2. Memudahkan penangkar/pemelihara dalam menangani penyakit yang diderita oleh burung kenari.
I.4.
Metodologi Penelitian Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini akan ditunjukkan pada
Gambar 1.
6
Identifikasi Masalah
Studi Literatur
Analisa Kebutuhan
Analisa Kebutuhan Sistem
Analisa Data
Perancangan Sistem
Metode Dempster-Shafer
Implementasi Sistem
Pengujian Sistem
Final
Gambar I.1. Prosedur Perancangan Kegiatan yang dilakukan pada tiap-tiap tahap dalam prosedur perancangan adalah sebagai berikut : 1. Identifikasi masalah Menentukan objek sebagai materi yang akan dikaji di penelitian ini. Masalah dalam objek akan di kaji dari permasalahan dan latar belakang, selanjutnya mencari beberapa solusi yang sudah ada dan diterapkan dengan
7
objek tersebut. Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah diagnosa penyakit pada burung kenari dengan metode Dempster-Shafer. 2. Studi Literatur Tujuan dalam penereapan metode ini adalah mendapatkan studi literatur yang digunakan sebagai acuan dalam pengembangan aplikasi. Teori yang mendasari penelitian berupa metode Dempster-Shafer dan sistematika diagnosa penyakit pada burung kenari menjadi dasar penelitian yang di dapatkan dari jurnal dan beberapa literatur yang berkaitan. Teori pustaka yang berkatian dengan penelitian ini adalah : a. Sistem Pakar b. Penyakit Burung Kenari c. Metode Dempster-Shafer 3. Analisa Kebutuhan Dalam metode ini dilakukan analisa kebutuhan sesuai dengan kebutuhan sistem yang dibangun untuk dapat mendiagnosa penyakit pada burung kenari. Kebutuhan yang dianalisa di bagi menjadi analisa data dan analisa kebutuhan dari sistem. Dalam analisa data mengenai data apa saja yang diperlukan dalam kinerja sistem, dan analisa kebutuhan sistem terkait apa saja yang dibutuhkan oleh sistem untuk dapat melakukan diagnosa sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
8
3.1 Analisa Data Menganalisa data-data yang dibutuhkan untuk menjadi bahan masukkan (input) berupa gejala-gejala yang diderita oleh burung kenari. 3.2 Analisa Kebutuhan Sistem Proses mendapat pengetahuan yang dilakukan dengan berbagai macam cara, yakni pengetahuan dari pakar, buku, jurnal ilmiah, laporan dan sebagainya. Sumber pengetahuan tersebut dikumpulkan dan kemudian direpresentasikan ke dalam basis pengetahuan menggunakan kaidah JIKA – MAKA (IF – THEN) rule. Model yang dipakai dalam implementasi sistem pakar diagnosa penyakit burung kenari adalah metode Dempster-Shafer. 4. Perancangan Sistem Perancangan arsitektur sistem adalah tahap penulis dalam merancang suatu sistem yang mampu memenuhi semua kebutuhan fungsional aplikasi. Teori-teori dari pustaka dan data sample digabungkan dengan ilmu yang didapat diimplementasikan untuk merancang serta mengembangkan sistem pakar diagnosa penyakit pada burung kenari. Perancangan sistem dilakukan setelah semua kebutuhan sistem terpenuhi yang didapatkan melalui tahap analisa kebutuhan.
9
4.1.Metode Dempster-Shafer Penerapan penghitungan kemungkinan penyakit yang diderita oleh burung kenari dengan metode Dempster-Shafer. Teori Dempster-Shafer merupakan teori matematika dari evidence. Teori tersebut dapat memberikan sebuah cara untuk menggabungkan evidence dari beberapa sumber dan mendatangkan atau memberikan tingkat kepercayaan (direpresentasikan melalui fungsi kepercayaan) dimana mengambil dari seluruh evidence yang tersedia. Secara umum Teori Dempster-Shafer ditulis dalam suatu interval : [Belief, Plausibility] Belief (Bel) adalah ukuran kekuatan evidence dalam mendukung suatu himpunan proposisi. Jika bernilai 0 maka mengindikasikan bahwa tidak ada evidence, dan jika m bernilai 1 menunjukkan adanya kepastian. Plausibility (Pl) dinotasikan sebagai: Pl(s) = 1 – Bel(¬s) Plausibility juga bernilai 0 sampai 1. Jika kita yakin akan –s, maka dapat dikatakan bahwa Bel(¬s)=1, dan Pl(¬s)=0. Plausability akan mengurangi tingkat kepercayaan dari evidence. Pada teori Dempster-Shafer kita mengenal adanya frame of discernment yang dinotasikan dengan θ dan mass function yang dinotasikan dengan m. Fungsi kombinasi m1 dan m2 sebagai m3 dibentuk dengan persamaan :
10
Dengan : m1 (X) adalah mass function dari evidence X m2 (Y) adalah mass function dari evidence Y m3 (Z) adalah mass function dari evidence Z κ adalah jumlah conflict evidence 5. Implementasi Sistem Aplikasi ini menerapkan implementasi yang mengacu kepada susunan perancangan aplikasi. Implementasi dari perangkat lunak yang akan di gunakan dalam penelitian ini menggunakan Aplikasi Visual Basic 2010 dan SQL Server 2008. 6. Pengujian Sistem Parameter yang ada dalam pengujian ini digunakan sebagai inputan dari sistem yang telah dibuat dengan menginput gejala-gejala yang dialami oleh burung kenari. 7. Final Final merupakan tahap akhir dari prosedur perancangan. Pada tahap ini dilakukan pengujian sistem pakar dan pengecekan kembali tahapan yang telah dikerjakan dalam prosedur perancangan ini. Bila dalam tahap ini semua sistem telah berjalan dengan baik dan lancar, maka sistem siap untuk digunakan.
11
I.5. Keaslian Penelitian Perbedaan penelitian yang ada dengan penelitian yang akan di buat : Sistem Pakar Diagnosa Penyakit pada Tanaman Kelapa Sawit dengan Metode Dempster-Shafer 1
Nama Penulis
Marulitua Nahampun
2
Metode yang digunakan
Dempster-Shafer
3
Objek Penelitian
Tanaman Kelapa Sawit
4
Perangkat Lunak
Visual Basic 2008, MYSQL
5
Hasil
Mendeteksi penyakit yang dialami kelapa sawit dan bagaimana penanganannya Aplikasi Sistem Pakar untuk Pendeteksian dan Penanganan Dini pada Penyakit Sapi dengan Metode Dempster-Shafer Berbasis Web 1
Nama Penulis
Mustikadewi
2
Metode yang digunakan
Dempster-Shafer
3
Objek Penelitian
Sapi
4
Perangkat Lunak
PHP, MYSQL
5
Hasil
Pendeteksian dan penanganan dini terhadap penyakit yang diderita sapi
12
Sistem Pakar Diagnosa Penyakit pada Burung Kenari dengan Metode Dempster-Shafer 1
Nama Penulis
Reza Hidayat Harahap
2
Metode yang digunakan
Dempster-Shafer
3
Objek Penelitian
Burung kenari
4
Perangkat Lunak
Visual Basic 2010, SQL Server 2008
5
Hasil
Mendeteksi penyakit yang diderita burung kenari dan bagaimana penanganannya
Tabel I.1. Perbedaan sistem yang ada dengan sistem yang akan dibuat I.6. Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini berisikan dasar pemikiran, kebutuhan atau alasan yang menjadi ide penulis untuk mengakat judul tersebut menjadi judul skripsi, terdiri dari latar belakang, ruang lingkup masalah, tujuan dan manfaat, metodologi penelitian dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini berisikan studi literatur yang berisikan tentang teori-teori yang berkaitan langsung dengan permasalahan yang dibahas.
13
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini berisikan analisis masalah, penerapan metode, desain sistem, desain database, dan desain user interface. BAB IV HASIL DAN UJICOBA Pada bab ini berisikan hasil tampilan sistem/perangkat lunak yang telah selesai dibangun dan uji coba hasil. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini berisikan tentang kesimpulan dari penelitian dari pemecahan masalah yang didefenisikan pada Bab I dan saran yang berisikan kelemahan dari sistem yang dibangun yang dianggap penting untuk diperhatikan atau dijalankan dimasa yang akan datang untuk kesempurnaan hasil penelitian/pemecahan masalah, sehingga masalah serupa tidak terjadi lagi serta antisipasi terhadap timbulnya masalah lain.