BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahap ke-2 (2010 – 2014) mengarahkan pembangunan pertanian memiliki peran strategis dalam perekonomian nasional melalui kontribusinya dalam pembentukan modal, penyediaan bahan pangan, bahan baku industry, pakan dan bio-energi, penyerap tenaga kerja, sumber devisa Negara dan sumber pendapatan masyarakat serta berperan dalam pelestarian lingkungan melalui praktek budidaya pertanian yang ramah lingkungan, sehingga arah kebijakan dan strategi yang ditempuh pada RPJMN 2010-2014 difokuskan pada kesejahteraan rakyat dalam aspek ekonomi dan pangan. Dalam upaya meningkatkan peran strategis pertanian tersebut, Rencana Strategis Kementerian Pertanian tahun 2010-2014 telah menetapkan EMPAT TARGET SUKSES yang ingin dicapai Kementerian Pertanian yaitu : (1) pencapaian swasembada kedelai, gula dan daging sapi dan swasembada berkelanjutan untuk padi dan jagung;(2) peningkatan diversifikasi pangan;(3)peningkatan nilai tambah, daya saing dan ekspor; serta (4) peningkatan kesejahteraan petani. Strategi pembangunan pertanian yang ditempuh difokuskan pada penanganan tujuh aspek dasar yang disebut TUJUH GEMA REVITALISASI, yaitu (1) revitalisasi lahan;
Rencana Strategis BP4K Tahun 2011 – 2016 ……………
1
(2) revitalisasi perbenihan
dan perbibitan;(3) revitalisasi infrastruktur dan
sarana;(4) revitalisasi sumber daya manusia;(5) revitalisasi pembiayaan petani;(6) revitalisasi kelembagaan petani;(7) revitalisasi teknologi dan industry hilir. Pencapaian Empat Target Sukses tersebut tentunya tidak mudah, karena kebijakan, program dan kegiatan yang disusun harus mampu menjawab permasalahan mendasar dan isu strategis pembangunan pertanian saat ini, antara lain: (1) meningkatnya kerusakan lingkungan dan perubahan iklim global, (2) terbatasnya ketersediaan infrastruktur, (3) belum optimalnya system perbenihan dan perbibitan nasional, (4) terbatasnya akses petani terhadap permodalan dan masih tingginya suku bunga usaha tani, (5) masih lemahnya kapasitas kelembagaan petani dan penyuluh, (6) masih rendahnya nilai tukar petani serta (7) kurangnya koordinasi antar pusat-daerah maupun antar sektor terkait. Untuk menjawab berbagai permasalahan mendasar tersebut, diatasi melalui kerangka regulasi dan kebijakan guna memberikan iklim yang kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya usaha pertanian, disamping itu juga melalui fasilitasi APBN
guna
Sebagaimana
menyediakan diketahui
infrastruktur
bersama,
public
dan
pembangunan
pemberdayaan
pertanian
akan
petani. mampu
meningkatkan nilai tambah dan daya saing apabila dilaksanakan dengan pendekatan kawasan yang dikelola dengan system agribisnis. Efektifitas dan keberhasilan program pembangunan pertanian akan dicapai apabila di setiap kawasan dibangun dengan kegiatan yang terpadu dan multiyears, serta mampu
Rencana Strategis BP4K Tahun 2011 – 2016 ……………
2
mensinergiskan sumber-sumber pembiayaan yang ada antara lain dari APBN, APBD, BUMN, investasi swasta dan masyarakat. Pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan yang berkelanjutan merupakan suatu keharusan untuk memenuhi kebutuhan pangan, papan dan bahan baku industri; memperluas lapangan kerja dan lapangan berusaha; meningkatkan kesejahteraan rakyat khususnya petani, pekebun, peternak, nelayan, pembudi daya ikan, pengolah ikan dan masyarakat di dalam dan di sekitar kawasan hutan; mengentaskan masyarakat dari kemiskinan khususnya di perdesaan; meningkatkan pendapatan nasional; serta menjaga kelestarian lingkungan. Untuk lebih meningkatkan peran sektor pertanian, perikanan dan kehutanan, diperlukan dukungan
sumberdaya
manusia
(SDM)
yang
berkualitas
dengan
ciri-ciri:
profesional, kreatif, inovatif, kredibel dan berwawasan global untuk dapat mendukung sistem agribisnis yang berbasis tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan. Sehubungan dengan hal tersebut Presiden pada tanggal 11 Juni 2005 telah mencanangkan Revitalisasi Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (RPPK) sebagai salah satu dari Triple Track Strategy Kabinet Indonesia bersatu dalam rangka pengurangan kemiskinan dan pengangguran serta peningkatan daya saing ekonomi nasional yang mana salah satu fokus kegiatan dari program revitalisasi tersebut adalah pengembangan sistem penyuluhan pertanian.
Penyuluhan pertanian
merupakan bagian integral dari pembangunan pertanian yang kegiatannya sangat
Rencana Strategis BP4K Tahun 2011 – 2016 ……………
3
strategis karena penekanannya pada peningkatan sumberdaya manusia dengan membina dan mengembangkan kemampuan petani dan nelayan serta masyarakat agribisnis menuju kearah yang lebih baik.
Kegiatan penyuluhan pertanian
merupakan ujung tombak dari pembangunan pertanian yang langsung berhadapan dengan obyek dan sasaran pembangunan. Karena itu dengan sistem penyuluhan pertanian yang baik diharapkan akan tercipta petani yang memiliki kompetensi ilmu dan teknologi yang memadai, memiliki jiwa kewirausahaan, memiliki kemampuan manajerial yang baik, bekerja dalam tim, berorganisasi, bermitra usaha dan memiliki integritas moral yang tinggi yang pada akhirnya tercipta kesejahteraan pertani khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Hal ini tentunya sejalan
dengan prinsip pembangunan pertanian yang berkelanjutan.
Karena itu untuk
memberikan dasar hukum yang kuat dan lengkap bagi penyelenggaraan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan maka dibentuklah Undang-Undang 16 tahun 2006 tentang system penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan. Diharapkan nantinya dapat lebih meningkatkan peran sektor pertanian, perikanan dan kehutanan dengan sumber daya manusia yang berkualitas, andal serta berkemampuan manajerial, kewirausahaan dan organisasi bisnis sehingga pelaku pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan mampu membangun usaha dari hulu sampai hilir yang berdaya saing tinggi dan mampu berperan serta dalam melestarikan hutan dan lingkungan hidup sejalan dengan prinsip pembangunan yang berkelanjutan.
Rencana Strategis BP4K Tahun 2011 – 2016 ……………
4
Sistem penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan akan dapat berjalan dengan sempurna apabila pelaksanaannya dilakukan dengan perencanaan yang baik. Berbagai perubahan lingkungan strategis yang berubah secara cepat dan sukar diramalkan, apabila direspon secara spontan dapat membawa resiko fluktuasi dan inkonsistensi program dengan akibat menurunnya efektifitas dan efisiensi penggunaan sumber daya dalam pencapaian tujuan organisasi.
Oleh
karena itu untuk mendukung hal tersebut, maka disusunlah Rencana Strategis (Renstra) untuk menjamin kontinuitas dan konsistensi program sekaligus menjaga focus sasaran yang akan dicapai dalam periode 5 tahunan. Dengan Renstra juga dapat ditetapkan sasaran-sasaran yang akan dicapai dengan indicator keberhasilan yang dapat diukur dan diverifikasi sehingga dapat dijadikan acuan dalam pengendalian dan evaluasi program. Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) merupakan salah satu bagian dari Pemerintah Daerah Kabupaten Blitar yang mempunyai tugas menyelenggarakan pelaksanaan pembangunan
penyuluhan
pertanian, perikanan dan kehutanan dalam upaya untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera.
Renstra Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan
Kehutanan (BP4K) tahun 2007-2011 mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Pemerintah Daerah Kabupaten Blitar tahun 2011-2016. Karena itu visi, misi, strategi dan kebijakan yang dituangkan dalam Renstra jelas mendukung dari pembangunan apa yang telah diprogramkan oleh
Pemerintah
Rencana Strategis BP4K Tahun 2011 – 2016 ……………
5
Daerah Kabupaten Blitar tahun 2011-2016. Renstra Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) tahun 2011-2016 mengakomodasikan prakiraan perkembangan pembangunan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan yang akan terjadi dalam 5 tahun kedepan. Memperhatikan perencanaan sebagai alat manajerial untuk memelihara keberlanjutan dan perbaikan kinerja lembaga, Renstra Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) tahun 2011-2016 disusun sebagai kelanjutan dari Renstra periode 2007-2011.
Dalam kaitannya dengan hirarki
organisasi, Renstra Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) merupakan bagian dari skenario jangka panjang dan sekaligus sebagai acuan untuk penyusunan Rencana Kerja Tahunan Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) dan seluruh unit pelaksana teknis dibawahnya. B. Maksud dan Tujuan. 1. Maksud. Renstra merupakan suatu gambaran yang jelas dalam menetapkan sasaran-sasaran yang akan dicapai dengan indicator keberhasilan yang dapat diukur dan diverifikasi.
Renstra juga merupakan alat manajerial untuk
memelihara keberlanjutan dan perbaikan kinerja dari Badan Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K).
Selain dapat dijadikan acuan
dalam pengendalian dan evaluasi program juga sebagai acuan untuk
Rencana Strategis BP4K Tahun 2011 – 2016 ……………
6
penyusunan Rencana Kerja Tahunan Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan
dan
Kehutanan
(BP4K)
dan
seluruh
unit
pelaksana
teknis
dibawahnya. 2. Tujuan. Tujuan penyusunan Renstra Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Kabupaten Blitar adalah : 1. Memberikan
arah,
pedoman
dan
tujuan
yang
kondusif
dalam
penyelenggaraan kegiatan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan; 2. Menjamin penyelenggaraan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan yang lebih efektif dan efisien 3. Menjamin kontinuitas dan konsistensi program sekaligus menjaga focus sasaran yang akan dicapai 4. Mempermudah dalam kegiatan pengendalian dan evaluasi program karena hasilnya dapat diukur dan diverifikasi C. Landasan Hukum. Adapun yang dipakai sebagai landasan dalam rangka menyusun Renstra Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Kabupaten Blitar Tahun 2011 – 2016 sebagai berikut : 1. Ketetapan MPR RI No. X /MPR/1998 tentang Pokok-pokok Reformasi Pembangunan dalam rangka Penyelamatan dan Normalisasi kehidupan Nasional sebagai haluan Negara
Rencana Strategis BP4K Tahun 2011 – 2016 ……………
7
2. Ketetapan MPR RI No.XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih, Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. 3. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang pembentukan daerah daerah Kabupaten dilingkungan Propinsi Jawa Timur (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 1950), Tambahan Lembaran Negara Nomor 9). 4. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antar Pusat dan daerah (TNL Ri tahun 2004 Nomor 126, TLN Nomor 4438); 5. Instruksi
Presiden
Republik
Indonesia
Nomor
7
tahun
1999
tentang
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ); 6. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 2 Tahun 2002 tentang Perubahan Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 31 tahun 2000 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-dinas Daerah Kabupaten Blitar (Lembaran Daerah tahun 2002 Nomor 2/D0; 7. Surat Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Timur tanggal 17 Juli 1999 Nomor
:
188.5/7728/041/1999
tentang
Akuntabilitas
Kinerja
Instansi
Pemerintah ; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah; Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Nomor 54 Tahun 2000, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952)
Rencana Strategis BP4K Tahun 2011 – 2016 ……………
8
9. Undang- Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan 10. Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2009 Tanggal 30 Maret 2009 tentang Pembentukan Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Blitar. D. Hubungan Renstra – SKPD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya. Renstra
Badan
Pelaksana
Penyuluhan
Pertanian,
Perikanan
dan
Kehutanan (BP4K) Kabupaten Blitar Tahun 2011 – 2016 merupakan perencanaan strategis yang memuat visi, misi, strategi dan kebijakan dan program untuk dilaksanakan
dalam
jangka
2011-2016
agar
penyelenggaraan
penyuluhan
pertanian, perikanan dan kehutanan yang lebih efektif dan efisien.
Renstra ini
nantinya akan menjadi acuan dari penyusunan Rencana Kerja Tahunan (Renja) Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) dimana didalam Renja ini termuat penjabaran dari program-program Renstra untuk dilaksanakan setiap tahunnya sesuai dengan apa yang telah direncanakan didalam Renstra. Dengan kata lain Renstra adalah “otak” nya sedangkan Renja berperan sebagai “kaki” nya.
Setelah Renja dilaksanakan kemudian diadakan kegiatan
monitoring dan evaluasi yang nantinya dituangkan dalam laporan tertulis dalam bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang memuat laporan keberhasilan atau kegagalan dari program yang telah dijalankan.
Dari
LAKIP inilah yang nantinya dipergunakan sebagai bahan pertimbangan strategi dan
Rencana Strategis BP4K Tahun 2011 – 2016 ……………
9
kebijakan apa yang diperlukan dalam penyelenggaraan penyuluhan di tahun depannya. Apabila program tersebut berhasil maka dilanjutkan sedangkan apabila tidak berhasil perlu dikaji lagi.
Nantinya hasil tersebut akan dibahas bersama
antara Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) dengan Balai Penyuluhan Pertanian di 22 kecamatan wilayah Kabupaten Blitar dalam bentuk programa penyuluhan pertanian.
Programa penyuluhan pertanian
memuat mengenai masalah, kendala dan potensi kegiatan penyuluhan pertanian beserta pelaksanaan programnya di tiap kecamatan. Programa tersebut dijadikan acuan untuk menyusun program penyuluhan pertanian di tingkat Kabupaten. Dari sini nantinya akan digunakan sebagai bahan pembuatan Renstra, Renja dst. Tapi pada intinya kesemuanya bermuara pada pencapaian tujuan dari visi dan misi Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) yang utama yaitu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan serta taraf hidup masyarakat tani. E. Sistematika Penulisan. BAB I.
PENDAHULUAN a. Latar Belakang. b. Maksud dan Tujuan. c. Landasan Hukum. d. Hubungan Renstra – SKPD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya. e. Sistematika Penulisan.
Rencana Strategis BP4K Tahun 2011 – 2016 ……………
10
BAB II.
TUGAS DAN FUNGSI. A. Struktur Organisasi. B. Susunan Kepegawaian dan Perlengkapan. C. Tugas dan Fungsi. D. Hal-hal lain yang dianggap penting.
BAB III. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH A. Kondisi Umum Daerah Masa Kini. B. Kondisi Yang Diinginkan dan Proyeksi ke Depan. BAB IV.
VISI, MISI, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN. A. Visi dan Misi. B. Strategi. C. Kebijakan.
BAB V.
PROGRAM DAN KEGIATAN. A. Program Kegiatan Lokalitas Kewenangan SKPD. B. Program dan Kegiatan Lintas SKPD. C. Program dan Kegiatan Kewilayahan.
BAB VI.
PENUTUP.
Rencana Strategis BP4K Tahun 2011 – 2016 ……………
11
BAB II TUGAS POKOK DAN FUNGSI.
A. Struktur Organisasi. Dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang pembagian
kewenangan
Pemerintah
Daerah
dan
Pemerintah
Pusat
yang
dinyatakan dengan tegas bahwa Otonomi Daerah adalah Kewenangan Daerah otonom untuk mengatur dan mengurus Kepentingan Masyarakat setempat sesuai dengan prakarsanya sendiri atas dasar aspirasi masyarakat sesuai dengan peraturan
perundangan
yang
berlaku,
dimana
salah
satunya
adalah
Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian . Berdasarkan Undang- Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan ; Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah; Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Nomor 54 Tahun 2000, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952); Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 3 tahun 2002 tentang susunan organisasi dan tata Kerja Badan/Dinas/Kantor/Bagian di lingkungan Pemerintah Kabupaten Blitar yang ditindak lanjuti melalui Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2009 Tanggal 30 Maret 2009 tentang Pembentukan Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Blitar adalah sebagai berikut :
Rencana Strategis BP4K Tahun 2011 – 2016 ……………
12
B. Susunan Kepegawaian dan perlengkapannya Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya maka telah ditetapkan pula susunan organisasi BP4K Kabupaten Blitar sebagai berikut : 1. Susunan Kepegawaian a.
Kepala Badan
b.
Sekretaris Badan
c.
Kepala Bidang Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia
d.
Kepala Bidang Perencanaan, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
e.
Kepala Bidang Pengembangan Kewirausahaan dan Agribisnis
f.
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Penyuluhan
g.
Kelompok Jabatan Fungsional (KJF)
h.
Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kecamatan (BP3K)
2. Personalia Jumlah Personalia yang dimiliki BP4K Kabupaten Blitar terdiri atas : 125 orang tenaga Fungsional dan 7 orang tenaga struktural yang memiliki kualifikasi pendidikan sebagai berikut : a). Pendidikan Formal - Sarjana Strata 2
:
10
orang
- Sarjana Strata 1
:
23
orang
- Diploma 3 / D3
:
3
orang
- Diploma 4 / D4
:
0
Orang
Rencana Strategis BP4K Tahun 2011 – 2016 ……………
13
- SLTA
:
5
orang
b). Pendidikan Penjenjangan Struktural - Sepamen
:
1
orang
- Sepama
:
2
orang
- Adum
:
9
orang
c). Latihan dan Kursus Fungsional Dari 125 orang tenaga fungsional yang dimiliki telah mengikuti pendidikan Ketrampilan sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing Berdasarkan eselon terdiri atas : - Eselon II
:
1 orang
- Eselon IIIa
:
1 orang
- Eselon IIIb
:
4 orang
- Eselon
:
11 orang
Sedangkan penyebaran personil berdasarkan lokasi tugas adalah 24 orang pejabat struktural dan 21 orang pejabat Fungsional ada di BP4K / Tingkat Kabupaten dan 104 orang tenaga fungsional ditempatkan menyebar di 22 Kecamatan / Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) yang ada. 3. Perlengkapan a. Sarana dan Prasarana yang dimiliki adalah :
Rencana Strategis BP4K Tahun 2011 – 2016 ……………
14
1).
Gedung dan Kantor : menggunakan bekas kantor Bimas yang berada di Jl. WR. Supratman 11 Blitar dengan luas bangunan 147 m2
2).
Kantor BP3K ada 6, yaitu BP3K Kenongo, Talun, Ponggok , Kademangan, Binangun dan Panggungrejo, namun untuk BP3K Ponggok yang sekarang diambil alih untuk pembuatan Pabrik Thiwul Instant untuk sementara dialihkan ke lokasi di Desa Bagelenan
3).
Meja dan kursi staf
= 42 buah dan 42 buah
4).
Meja dan Kursi rapat
= 75 buah
5).
Meja dan kursi tamu
= 2 stel
6).
Mesin Ketik
= 3 buah
7).
Komputer
= 6 buah
8).
Internet
= 1 buah
9).
Wireless
= 2 buah
10). OHP
= 1 buah
11). Brankas
= 2 buah
12). Almari kayu/harplek
= 3 buah
13). Almari besi
= 3 buah
14). Almari plastik
= 1 buah
15). Almari kayu Perpustakaan
= 2 buah
16). Kendaraan : - Roda 4 untuk kepala
= 1
Unit
Rencana Strategis BP4K Tahun 2011 – 2016 ……………
15
- Roda 2
= 80 Unit
- Mobil untuk penyuluhan
= -
Unit
DAFTAR KEBUTUHAN INVENTARIS BP4K KABUPATEN BLITAR NO.
NAMA INVENTARIS
JUMLAH
1.
Camera Digital
2 Unit
2.
Note book (laptop) dan LCD infokus lengkap
1 Unit
3.
Wireless out door
1 Unit
4.
Komputer PC lengkap.
4 Unit
5.
Kendaraan operasional penyuluhan Carry
1 Unit
6.
Kendaraan operasional roda dua
5 Unit
7.
Vacum cleaner
1 Unit
8.
Lemari arsip
5 Unit
9.
Handycam
2 Unit
10.
Air Conditioner (AC)
3 Unit
Sumber : Bagian Barang.
C. TUGAS DAN FUNGSI Badan
Pelaksana
Penyuluhan
Pertanian,
Perikanan
dan
Kehutanan
mempunyai tugas melaksanakan kewenangan desentralisasi di bidang Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan serta tugas-tugas lain yang diberikan oleh
Rencana Strategis BP4K Tahun 2011 – 2016 ……………
16
Bupati. Dan dalam menyelenggarakan tugas pokoknya tersebut Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan mempunyai fungsi : a. Penyusunan Kebijakan dan Program penyuluhan yang sejalan dengan kebijakan programa Penyuluhan tingkat Propinsi dan Nasional b. Melaksanakan penyuluhan dan mengembangkan mekanisme, tata kerja serta metode penyuluhan c. Melaksanakan pengumpulan,pengolahan, pengemasan dan penyebaran materi penyuluhan bagi pelaku utama dan pelaku usaha d. Melaksanakan pembinaan pengembangan kerjasama, kemitraan, pengelolaan kelembagaan, ketenagaan, sarana prasarana serta pembiayaan penyuluhan e. Menumbuhkembangkan dan memfasilitasi kelembagaan dan forum kegiatan bagi pelaku utama dan pelaku usaha f.
Melaksanakan peningkatan kapasitas penyuluh PNS, THL Bantu, Swasta dan swadaya melalui proses pembelajaran secara berkelanjutan
g. Pengelolaan satuan administrasi pangkal (SATMINKAL) Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Pegawai negeri Sipil dan THL Bantu. h. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Bupati sesuai tugas dan fungsinya Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan mempunyai tugas memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan organisasi dalam pelaksanaan operasional serta penyusunan serta penyusunan
Rencana Strategis BP4K Tahun 2011 – 2016 ……………
17
kebijakan teknis bidang Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan berdasarkan ketentuan yang berlaku guna terwujudnya pelayanan informasi dan teknis kepada petani dan pelaku usaha melalui kegiatan Penyuluhan dibidang pertanian, Perikanan dan Kehutanan. Dalam melaksanakan tugas tersebut Kepala Badan dibantu oleh satu orang Sekretaris Badan dan empat orang Kepala Bidang dengan pembagian tugas sebagai berikut : 1. Sekretaris Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, perikanan dan Kehutanan Mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam hal mengkoordinasikan bidang Umum dan Kepegawaian, Keuangan serta Perlengkapan Rumah Tangga Badan.
Dimana dalam melaksanakan tugas tersebut Sekretaris Badan
mempunyai fungsi Pengelolaan administrasi Surat menyurat, Pengelolaan administrasi Keuangan, Administrasi Kepegawaian, melakukan pemantauan terhadap Pegawai Negeri sipil (PNS) dilingkup badan serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan.
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas :
Melakukan surat menyurat dan tata kearsipan
Melakukan pengelolaan administrasi kepegawaian secara menyeluruh
Melakukan penyusunan perencanaan dan mengurus pemeliharaan kebersihan dan keamanan kantor
Rencana Strategis BP4K Tahun 2011 – 2016 ……………
18
Melakukan pengurusan tugas-tugas keprotokolan dan perjalanan Dinas
Melakukan kegiatan dokumentasi dan kepustakaan
Melakukan ketatalaksanaan dan hukum serta perundang-undangan di bidang penyuluhan Pertanian, Perikanan dan kehutanan
Melakukan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Badan
b. Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas :
Melakukan pengelolaan keuangan, anggaran belanja langsung maupun belanja tidak langsung
Melakukan penghimpunan data dan penyusunan anggaran Badan
Melakukan pembayaran gaji dan keuangan dinas lainnnya
Melakukan penyusunan pelaporan, pertanggungjawaban pengelolaan keuangan
c.
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Badan
Melakukan perencanaan anggaran Badan
Sub Bagian Bina Program mempunyai tugas :
Menghimpun dan menyusun peraturan perundang-undangan dan perangkat lunak lainnya di bidang penyuluhan pertanian perikanan dan kehutanan;
Merumuskan rencana program kegiatan dan proyek;
Merumuskan tolok ukur penilaian keberhasilan pelaksanaan program kegiatan dan proyek;
Rencana Strategis BP4K Tahun 2011 – 2016 ……………
19
Menyiapkan perangkat pemantauan pelaksanaan program kegiatan dan proyek;
Melaksanakan pemantauan pelaksanaan program kegiatan dan proyek;
Merumuskan
hasil
evaluasi
dan
pemantauan
sebagai
bahan
rekomendasi pengambilan keputusan oleh Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan;
Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan;
2. Bidang
Penyuluhan
dan
Pengembangan
Sumberdaya
Manusia
mempunyai tugas : a.
Menyusun kebijakan programa penyuluhan pertanian perikanan kehutanan kabupaten, standardisasi dan akreditasi tenaga penyuluh pertanian dan perikanan, sarana dan prasarana, serta pembiayaan penyuluhan pertanian perikanan dan kehutanan;
b.
Menyelenggarakan pengembangan penyuluhan pertanian perikanan dan kehutanan, pangkalan data, pelayanan dan jaringan informasi penyuluhan;
c.
Melaksanakan penyuluhan pertanian perikanan dan kehutanan, koordinasi, penyeliaan, pemantauan dan evaluasi serta alokasi dan distribusi sumberdaya penyuluhan pertanian perikanan dan kehutanan;
d.
Melaksanakan kerjasama penyuluhan pertanian perikanan dan kehutanan kabupaten, regional dan nasional;
Rencana Strategis BP4K Tahun 2011 – 2016 ……………
20
e.
Melaksanakan peningkatan kapasitas penyuluh pertanian perikanan dan kehutanan PNS, penyuluh pertanian perikanan dan kehutanan swadaya dan penyuluh pertanian perikanan dan kehutanan swasta;
f.
Melaksanakan pengembangan sumberdaya pertanian
perikanan dan
kehutanan; g.
Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan; Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10,
Bidang
Penyuluhan
dan
Pengembangan
Sumberdaya
Manusia
menyelenggarakan fungsi : a.
Penyusunan kebijakan penyuluhan dan pengembangan sumberdaya manusia pertanian perikanan dan kehutanan kabupaten;
b.
Penyusunan
programa
penyuluhan
dan
program
pengembangan
sumberdaya manusia pertanian perikanan dan kehutanan kabupaten; c.
Penyusunan standardisasi dan akreditasi tenaga penyuluh pertanian perikanan
dan kehutanan, sarana
prasarana serta pembiayaan
penyuluhan pertanian perikanan dan kehutanan; d.
Pemberian pelayanan administrasi Penyuluh Pertanian Perikanan dan Kehutanan PNS yang bertugas pada tingkat kabupaten;
e.
Penyelenggaraan pengembangan penyuluhan pertanian
perikanan
dan
kehutanan ;
Rencana Strategis BP4K Tahun 2011 – 2016 ……………
21
f.
Pengembangan pangkalan dan pelayanan data serta jaringan informasi penyuluhan pertanian perikanan dan kehutanan ;
g.
Pelaksanaan
penyuluhan
dan
pengembangan
sumberdaya
manusia
pertanian perikanan dan kehutanan; h.
Koordinasi
dan
penyeliaan
penyuluhan
pertanian
perikanan
dan
kehutanan; i.
Pemantauan dan evaluasi penyuluhan dan pengembangan sumberdaya manusia pertanian perikanan dan kehutanan;
j.
Alokasi dan distribusi sumberdaya penyuluhan pertanian perikanan dan kehutanan ;
k.
Perlaksanaan kerjasama penyuluhan pertanian perikanan dan kehutanan kabupaten, regional dan nasional;
l.
Pelaksanaan peningkatan kapasitas penyuluh pertanian
perikanan dan
kehutanan PNS, penyuluh pertanian perikanan dan kehutanan swadaya dan penyuluh pertanian perikanan dan kehutanan swasta; m. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan; Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya bidang ini membawahi dua sub bidang yaitu : 1. Sub Bidang Kelembagaan Petani dan Penyuluh menyelenggarakan tugas dan fungsi :
Rencana Strategis BP4K Tahun 2011 – 2016 ……………
22
a.
Melaksanakan kegiatan peningkatan kapasitas kelembagaan petani;
b. Melaksanakan bimbingan penumbuhan kelembagaan petani ; c.
Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan ;
2. Sub Bidang Pelatihan menyelenggarakan tugas dan fungsi : a.
Melaksanakan jasa pelatihan dan konsultasi bagi petani ;
b.
Menyelenggarakan pelatihan / kursus agribisnis bagi petani
dan
penyuluh ; c.
Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan ;
3. Bidang Pengembangan Kewirausahaan dan Agribisnis Mempunyai tugas dan fungsi : a. Melaksanakan bimbingan kewirausahaan bagi petani; b. Melaksanakan bimbingan pelaksanaan agribisnis bagi petani; c.
Melaksanakan
fasilitasi
kemitraan
bagi
kelembagaan
petani
dan
pengusaha; d. Melaksanakan pembinaan pengelolaan usaha pertanian perikanan dan kehutanan bagi petani dan keluarganya; e. Melaksanakan
pembinaan
teknis
pengolahan
dan
pemasaran
hasil
pertanian perikanan dan kehutanan; f.
Melaksanakan bimbingan upaya permodalan bagi kegiatan usaha petani;
Rencana Strategis BP4K Tahun 2011 – 2016 ……………
23
g. Melaksanakan pembinaan peningkatan mutu hasil pertanian perikanan dan kehutanan; h. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan; Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya bidang ini membawahi dua sub bidang, yaitu : 1. Sub Bidang Kewirausahaan dan Kemitraan mempunyai tugas dan fungsi : a.
Membimbing petani dalam melaksanakan kegiatan wirausaha;
b.
Mengikhtiarkan
fasilitas
kemitraan
bagi
kelembagaan
untuk
terbentuknya asosiasi; c.
Membimbing
memperoleh
akses
permodalan
kegiatan
bagi
kelompoktani; d.
Membantu kegiatan pengelolaan usaha bagi petani dan keluarganya;
e.
Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan;
2. Sub Bidang Agribisnis mempunyai tugas dan fungsi : a.
Membimbing pelaksanaan kegiatan agribisnis bagi petani;
b.
Membimbing pelaksanaan teknis pengolahan dan pemasaran hasil pertanian perikanan dan kehutanan;
Rencana Strategis BP4K Tahun 2011 – 2016 ……………
24
c.
Membimbing
pelaksanaan
kegiatan
pengolahan
hasil
pertanian
perikanan dan kehutanan; d.
Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan
4. Bidang Sarana dan Prasarana Penyuluhan Mempunyai tugas dan fungsi : a. Memberikan pembinaan teknis pengelolaan Balai Penyuluhan Kecamatan; b. Melaksanakan
kegiatan
pengkajian
dan
penerapan
teknologi
hasil
penelitian dari lembaga penelitian; c. Menggali inovasi teknologi spesifik lokalita dan menyebarluaskan informasi metodologi penyuluhan pertanian perikanan dan kehutanan; d. Menjalin kerjasama penelitian dengan perguruan tinggi; e. Menyediakan
sarana
dan
prasarana
penyuluhan
dalam
rangka
penyelenggaraan sistem penyuluhan pertanian perikanan dan kehutanan; f.
Merekomendasikan paket teknologi terapan bagi kegiatan usahatani;
g. Melaksanakan terwujudnya klinik konsultasi agribisnis di setiap Balai Penyuluhan Kecamatan; h. Melaksanakan terwujudnya pusat penyuluhan pertanian perikanan dan kehutanan desa;
Rencana Strategis BP4K Tahun 2011 – 2016 ……………
25
i.
Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan;
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya bidang ini membawahi dua sub bidang, yaitu : 1. Sub Bidang Pengkajian dan Penerapan Teknologi mempunyai tugas dan fungsi : a.
Menyelenggarakan terbentuknya Balai Penyuluhan Kecamatan Model;
b.
Melaksanakan kegiatan Demonstrasi Plot penerapan hasil penelitian;
c.
Melaksanakan kegiatan penelitian dengan perguruan tinggi;
d.
Merekomendasikan paket teknologi terapan;
e.
Melaksanakan
tugas-tugas
yang
diberikan
oleh
Kepala
Badan
Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan; 2. Sub Bidang
Informasi dan Metodologi Penyuluhan mempunyai
tugas dan fungsi : a.
Mendorong penyuluh pertanian perikanan dan kehutanan untuk aktif memberdayakan peran serta petani dan kelompoktani menggali potensi aspek khas teknologi spesifik lokasi;
b.
Menyebarluaskan informasi teknologi melalui berbagai media baik elektronik maupun cetak;
Rencana Strategis BP4K Tahun 2011 – 2016 ……………
26
c.
Menyediakan sarana dan prasarana penyuluhan pertanian perikanan dan kehutanan secara optimal sesuai tuntutan perkembangan teknologi informasi;
d.
Melaksanakan
tugas-tugas
yang
diberikan
oleh
Kepala
Badan
Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan; 5. Bidang Operasional Intensifikasi dan Sarana Produksi Mempunyai tugas dan fungsi : a.
Memantau pelaksanaan intensifikasi pertanian, perikanan dan kehutanan;
b.
Memantau pelaksanaan penyusunan Rencana Definitif Kelompok (RDK) dan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK);
c.
Memantau pelaksanaan sistim tata niaga sarana produksi pertanian, perikanan dan kehutanan;
d.
Melaksanakan pemberdayaan petani dalam peran serta menyusun rencana kegiatan kelompok melalui Participatory Rural Appraisal (PRA);
e.
Mengumpulkan, mengolah, menyajikan dan melaporkan data penyusunan programa penyuluhan pertanian perikanan dan kehutanan;
f.
Merumuskan hasil evaluasi dan pemantauan sebagai bahan rekomendasi pengambilan keputusan di bidang penyelenggaraan sistem penyuluhan pertanian oleh Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan;
Rencana Strategis BP4K Tahun 2011 – 2016 ……………
27
g.
Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan;
1. Sub Bidang Intensifikasi Pertanian Perikanan dan Kehutanan mempunyai tugas dan fungsi : a.
Memantau
pelaksanaan
intensifikasi
pertanian,
perikanan
dan
kehutanan ; b.
Melaksanakan pembinaan usaha pertanian berwawasan lingkungan ;
c.
Memantau pelaksanaan penyusunan Rencana Definitif Kelompok (RDK) dan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) ;
d.
Memantau pelaksanaan sistem tata niaga sarana produksi pertanian, perikanan dan kehutanan ;
e.
Melaksanakan pemberdayaan petani dalam peran serta menyusun rencana kegiatan kelompok melalui Participatory Rural Appraisal (PRA);
f.
Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan;
2. Sub Bidang Pengawasan Sarana Produksi mempunyai tugas dan fungsi : a.
Melaksanakan pengawasan tata niaga pupuk berazaskan
(6) enam
tepat; b.
Melaksanakan pengawasan sistim pengendalian hama terpadu;
Rencana Strategis BP4K Tahun 2011 – 2016 ……………
28
c.
Melaksanakan pengawasan penggunaan benih unggul, murni dan bermutu dan bersertifikat;
d.
Melaksanakan penertiban pengelolaan lahan dan air;
e.
Melaksanakan
bimbingan
usahatani
ramah
lingkungan
dengan
memperhatikan upaya konservasi tanah; f.
Melaksanakan
tugas-tugas
yang
diberikan
oleh
Kepala
Badan
Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan;
D. HAL – HAL LAIN YANG DIANGGAP PENTING Sesuai dengan Undang- Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan dikatakan bahwa Pembangunan pertanian, perikanan
dan kehutanan yang berkelanjutan
merupakan suatu
keharusan untuk memenuhi kebutuhan pangan, papan dan bahan baku industri; memperluas lapangan kerja dan lapangan berusaha; meningkatkan kesejahteraan rakyat khususnya petani, pekebun, peternak, nelayan, pembudi daya ikan, pengolah ikan dan masyarakat di dalam dan di sekitar kawasan hutan; mengentaskan masyarakat dari kemiskinan khususnya di perdesaan; meningkatkan pendapatan nasional; serta menjaga kelestarian lingkungan.
Karena itu untuk memberikan
dasar hukum yang kuat dan lengkap bagi penyelenggaraan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan maka dibentuklah Undang-Undang 16 tahun 2006 tentang system penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan. Sesuai dengan pasal 8
Rencana Strategis BP4K Tahun 2011 – 2016 ……………
29
ayat 2 Undang-Undang 16 tahun 2006 dikatakan bahwa Kelembagaan Penyuluhan Pemerintah pada tingkat pusat berbentuk Badan yang menangani penyuluhan ; pada tingkat propinsi berbentuk Badan Koordinasi Penyuluhan ; pada tingkat kabupaten/kota berbentuk badan pelaksana penyuluhan ; dan pada tingkat kecamatan berbentuk Balai Penyuluhan. Badan
Pelaksana
Penyuluhan
Pertanian,
Perikanan
dan
Kehutanan
Kabupaten Blitar merupakan intitusi baru yang terbentuk dg Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2009 Tanggal 30 Maret 2009 sesuai dengan amanat dari UndangUndang 16 tahun 2006 diatas. Pada tingkat kabupaten merupakan Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) sedangkan pada tingkat kecamatan telah berbentuk Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) yang merupakan sub dari Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) tingkat kabupaten. Dengan terbentuknya Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) diharapkan nantinya program pembangunan penyuluhan pertanian yang dilaksanakan bisa sinkron, selaras dan serasi dengan program penyuluhan pertanian di tingkat propinsi dan pusat.
Rencana Strategis BP4K Tahun 2011 – 2016 ……………
30
BAB III GAMBARAN UMUM Kondisi Kabupaten Blitar Falsafah penyuluhan pertanian penyuluhan pertanian di era otonomi daerah
Otonomi Daerah telah menjadi kenyataan, bukan impian masa depan lagi.
Otonomi Daerah memang penuh dengan berbagai tantangan yang mau tak mau harus dihadapi dengan kerja keras. Tetapi OTDA juga memberi banyak harapan di masa depan.
Dengan OTDA daerah mendapat kesempatan untuk mengem-bangkan dan memanfaatkan sumberdaya daerah (SDM & SDA) untuk kesejahteraan rakyat di masing-masing daerah.
Dengan OTDA Pemerintah Daerah dituntut a.l. untuk pandai-pandai memanfaatkan sumberdaya di daerahnya, dalam arti kata mengumpulkan sumberdaya (dana) sebesar-besarnya dan secara bijak memanfaatkan dana tersebut bagi sebesar-besar kesejahte-raan rakyat di daerah yang bersangkutan.
Meningkatkan kesejahteraan rakyat banyak (termasuk para petani) adalah misi utama dari otonomi daerah. Margono Slamet 3
Melihat tingkat kemajuan negara kita jangan hanya dengan mem-bandingkan dengan keadaan negara kita pada tahun-tahun yang lalu, tetapi bandingkan dengan negara lain pada tahun yang sama.
Indeks Perkembangan Manusia (HDI) 112/170
Pendapatan per kapita US$ 500 ~ 600
Rencana Strategis BP4K Tahun 2011 – 2016 ……………
31
IPM Indonesia harus ditingkatkan melalui berbagai upaya: pendidikan, kesehatan, gizi, pekerjaan, dll
Penyuluhan Pertanian (termasuk Kehutanan) tidak sekedar untuk meningkatkan produksi pertanian, tetapi lebih untuk mengembang-kan manusia Indonesia, khususnya petani.
Petani berhak mendapatkan pendidikan untuk mengembangkan dirinya melalui penyuluhan pertanian dan kehutanan (mereka sudah berada di luar sistem pendidikan formal).
Dalam kondisi yang ada sekarang para petani kelihatan kurang berdaya dalam menghadapi kehidupannya agar dapat meningkat-kan harkat dan kesejahteraannya. Peranan penyuluh pertanian dalam pembangunan pertanian Pada era liberalisasi perdagangan dewasa ini, daya saing antar negara tidak ditentukan hanya oleh melimpahnya sumberdaya alam tetapi lebih ditentukan oleh kemampuan sumberdaya manusia negara yang bersangkutan dalam memproduksi barang dan jasa untuk diperdagangkan baik di dalam negeri maupun luar negeri. Menurut Human Development Index (HDI), Indonesia berada pada peringkat 112 dari 170 negara anggota PBB. Angka ini dapat menjadi indikator tentang rendahnya daya saing sumberdaya manusia Indonesia dalam persaingan regional maupun global. Berdasarkan data Sensus Pertanian tahun 2003, jumlah Rumah Tangga Petani (RTP) meningkat 2,2 % per tahun dari 20,8 juta pada tahun 1993 menjadi 25,4 juta pada tahun 2003. Sementara itu, Petani Gurem meningkat 2,6 % per tahun dari 10,8 juta pada tahun 1993 menjadi 13,7 juta pada tahun 2003. Prosentase RTP Gurem dibanding RTP pengguna lahan naik dari 52,7 % pada tahun 1993 menjadi 56,5 % pada tahun 2003. Hal ini menunjukkan kemiskinan petani meningkat selama dekade 1993-2003. Oleh karena itu, untuk meningkatkan daya saing petani dan pelaku usaha Rencana Strategis BP4K Tahun 2011 – 2016 ……………
32
pertanian lainnya perlu lebih ditingkatkan upaya mengembangkan kemampuan, pengetahuan, keterampilan dan sikap petani beserta keluarganya dan pelaku usaha pertanian lainnya melalui proses pembelajaran agar mau dan mampu menolong serta mengorganisasikan dirinya, memiliki akses ke sumber informasi, teknologi,
dan
sumberdaya
lainnya
untuk
bekerjasama
yang
saling
menguntungkan dalam memecahkan masalah yang dihadapi, sehingga mereka dapat
meningkatkan
produktivitas,
efisiensi
usaha,
pendapatan,
dan
kesejahteraannya. Dengan kondisi petani seperti ini, maka semua program pembangunan pertanian yang diluncurkan oleh Pemerintah, dan teknologi yang dihasilkan oleh lembaga penelitian, serta modal yang disalurkan oleh lembaga keuangan hampir dipastikan tidak akan dapat dimanfaatkan dengan baik oleh petani. Oleh karena itu upaya pemberdayaan petani melalui penyuluhan pertanian harus selalu ditingkatkan. Penyuluhan pertanian merupakan suatu keniscayaan
sekaligus
merupakan
kewajiban
Pemerintah
untuk
menyelenggarakannya. Pemberdayaan melalui penyelenggaraan penyuluhan pertanian diperlukan untuk mengubah pola pikir, sikap dan perilaku guna membangun kehidupan dan penghidupan petani yang lebih baik secara berkelanjutan. Pemberdayaan
petani
dan
keluarganya
melalui
penyelenggaraan
penyuluhan pertanian seperti di atas tidak mungkin dilaksanakan dengan pendekatan individu, karena jumlah dan sebaran petani sangat besar dan luas serta terbatasnya sumberdaya penyuluhan. Dengan demikian penyuluhan pertanian harus dilakukan melalui pendekatan kelompok. Pendekatan ini mendorong petani untuk membentuk kelembagaan tani yang kuat agar dapat membangun sinergi antar petani, baik dalam proses belajar, kerjasama maupun sebagai unit usaha yang merupakan bagian dari usahataninya. Sampai saat ini jumlah kelembagaan petani yang tercatat adalah 293.568 kelompok tani, 1.365 asosiasi tani, 10.527 koperasi tani, dan 272 P4S.
Rencana Strategis BP4K Tahun 2011 – 2016 ……………
33
Kelembagaan petani ini belum sepenuhnya berfungsi sebagai unit ekonomi, sehingga kedepan harus diarahkan untuk lebih berorientasi pasar, berbasis pada sumber daya lokal dan kompetensi petani untuk mendapatkan berbagai kemudahan akses terhadap permodalan, teknologi, pemasaran, dan sarana produksi. Penyuluhan pertanian di kabupaten Blitar Kabupaten Blitar berdasarkan posisinya berada disebelah selatan katulistiwa terletak antara 111 4’ –112 10’ Bujur Timur dan 758’ - 89’5” Lintang Selatan. Memiliki luas wilayah 1.588,79 km dengan lahan sawah seluas 31.706 ha, tegal 45.250 ha, pekarangan 32.829 ha, perkebunan 14.693 ha, hutan negara 23.041 ha dan lain-lain 8.341 ha.
Secara administratif Kabupaten Blitar
memiliki 22 kecamatan, 28 kelurahan, 220 desa, 759 lingkungan/dusun dan 7.075 RT. Dengan kondisi wilayah pertanian yang luas maka pembangunan pertanian intensif
merupakan
hal
yang
paling
penting
untuk
segera
dilakukan.
pemberdayaan kegiatan penyuluhan pertanian di Kabupaten Blitar sangatlah penting Badan Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) merupakan merupakan intitusi yang baru terbentuk dg Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2009 Tanggal 30 Maret 2009 yang sebelumnya berbentuk Kantor Informasi Penyuluhan Pertanian (KIPP).
Pembentukan Badan Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan
Kehutanan (BP4K) ini adalah sesuai dengan amanat Undang- Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan dengan harapan bahwa nantinya penyelenggaraan penyuluhan pertanian lebih terstruktur dan terarah mulai dari pemerintah pusat sampai pada pemerintah daerah. Selain itu dengan menjadi sebuah badan, diharapkan cakupan program dan kegiatan penyuluhan pertanian lebih luas dan lebih tepat sasaran. Badan Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) merupakan institusi pelaksana penyelenggaraan penyuluhan pertanian yang membawahi Rencana Strategis BP4K Tahun 2011 – 2016 ……………
34
seluruh tenaga penyuluh pertanian, perikanan dan kehutanan di wilayah Kabupaten Blitar.
BP4K memiliki kepanjangan tangan di setiap kecamatan di wilayah
Kabupaten Blitar berupa Balai Penyuluhan Pertanian (BPP). BPP mempunyai tugas melaksanakan kecamatan.
kegiatan
penyelenggaraan
penyuluhan
pertanian
di
wilayah
BP4K sebagai institusi pelaksana penyelenggaraan penyuluhan
pertanian mempunyai potensi kekuatan sebagai berikut : 1. Memiliki struktur organisasi yang sudah mantap dimana semula berbentuk Kantor sekarang berubah menjadi sebuah Badan sehingga penyelenggaraan penyuluhan pertanian lebih terstruktur dan terarah mulai dari pemerintah pusat sampai pada pemerintah daerah 2. Memiliki wilayah binaan diseluruh wilayah Kabupaten Blitar 3. Sampai saat ini memiliki jumlah tenaga penyuluh sebanyak 125 orang dengan kelompok tani binaan sebanyak 1600 kelompok tani 4. Sebagai Institusi yang ditunjuk oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Blitar, BP4K memiliki kewenangan menentukan kebijakan dalam rangka penyelenggaraan penyuluhan pertanian Disamping memiliki potensi kekuatan, BP4K juga memiliki berbagai kelemahan didalam pelaksanaan penyelenggaraan penyuluhan pertanian, yaitu : 1. Terbatasnya dukungan dana dari pemerintah baik dari APBD maupun dari APBN 2. Sarana dan prasarana penyelenggaraan penyuluhan belum memadai 3. Lemahnya database
Rencana Strategis BP4K Tahun 2011 – 2016 ……………
35
4. Lemahnya kualitas SDM penyuluhan pertanian (penyuluh dan petani) 5. Kesejahteraan penyuluh pertanian yang belum memadai 6. Penggunaan teknologi yang belum optimal dalam rangka penyelenggaraan penyuluhan pertanian. A. Kondisi Yang Diinginkan dan Proyeksi ke Depan. Pembangunan
bidang
Penyuluhan
Pertanian
di
masa
akan
datang
diharapkan sudah dapat dilaksanakan dengan paradigma baru. Selama ini masih menggunakan paradigma lama dengan pendekatan kelayan (masyarakat) sebagai penyandang masalah, sehinga orientasinya pada pemecahan masalah ( problem
solving). Sebagai konsekuensinya peran pemerintah lebih dominan melalui kegiatan pemberian bantuan dan lain-lain. Dalam jangka panjang ternyata paradigma ini menciptakan sikap malas, ketergantungan yang tinggi,
dan hanya berharap
bantuan pemerintah di kalangan masyarakat yang menyandang masalah pertanian menuntut pada pemerintah untuk menyelesaikan masalah Paradigma baru pembangunan pertanian lebih dikenal dengan istilah
employment community for development, artinya memandang masyarakat yang menyandang masalah dari segi potensi dan kemampuan internalnya. Paradigma ini tidak melihat
sebagai orang bermasalah. Mereka memiliki kemampuan untuk
pembangunan, sehingga perlu dioptimalkan. Pendekatan yang dipergunakan adalah pendekatan potensi melaui kegiatan pemberdayaan penyuluhan pertanian yang diawali dengan perencanaan partsipatif. Pada paradigma ini peran pemerintah
Rencana Strategis BP4K Tahun 2011 – 2016 ……………
36
sangat kecil dan lebih memberikan kesempatan kepada masyarakat tani, pengusaha/pelaku agribisnis dan kalangan lembaga swadaya masyarakat. Dengan paradigma ini diharapkan tumbuh sikap dan perilaku serta ketrampilan kemandirian dari para petani, pengusaha dan stake holder mengenai masalah pertanian, supaya dapat menolong dirinya sendiri. Kemudian yang dinginkan dari pelaksanaan penyuluhan pertanian ini adalah kelembagan penyuluhan pertanian di desa yaitu kelompok tani, dan dalam melaksanakan kegiatan penyuluhan pertanian sebagai mitra kerja sejajar penyuluh pertanian. Begitu juga diharapkan adanya penyuluh pertanian swakarsa atau penyuluh pertanian yang berasal dari petani dan keluarganya beserta masyarakat pelaku agribisnis, Perguruan Tinggi, LSM , dan lembaga masyarakat lainnya yang secara sendiri-sendiri atau bersama-sama dalam melayani proses pembelajaran petani dan keluarganya beserta masyarakat pelaku agribisnis. Berkaitan dengan itu maka ada sembilan indikator keberhasilan peyuluhan pertanian yang diinginkan dan proyeksi kedepan yaitu : 1. Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian 2. Tersusunnya Rencana Kerja Penyuluhan Pertanian 3. Tersusunnya Data Peta Wilayah 4. Diseminasi Informasi Teknologi pertanian 5. Keberdayaan dan kemandirian petani 6. Kemitraan Usaha
Rencana Strategis BP4K Tahun 2011 – 2016 ……………
37
7. Akses petani ke lembaga keuangan, Informasi, Sarana Produksi dan Pemasaran 8. Produktifitas Agribisnis komoditas Unggulan meningkat 9. Pendapatan dan Keserjahteraan Petani meningkat
Rencana Strategis BP4K Tahun 2011 – 2016 ……………
38
BAB IV ARAH KEBIJAKAN
A. VISI DAN MISI 1. Visi Krisis multi dimensi yang terjadi petengahan tahun 1997 telah menyebabkan jumlah penduduk miskin di Indonesia pada tahun 1998 melonjak menjadi 26% atau sekitar 32 juta orang di pedesaan dan 22% atau 18 juta orang di perkotaan. Namun pada tahun 2002, jumlah penduduk miskin telah menurun menjadi 21,1% atau 25 juta orang di pedesaan dan 14,5% atau 13 juta orang di perkotaan.
Dari data ini yang perlu dicermati bahwa jumlah
penduduk miskin di wilayah pedesaan lebih besar.
Apabila hal ini dikaitkan
dengan fakta bahwa sebagian besar mata pencaharian penduduk diwilayah pedesaan bergantung pada sector pertanian, maka hal ini berarti bahwa permasalahan kemiskinan sangat terkait dengan sector pertanian. Dengan kata lain, sector pertanian merupakan sector yang amat strategis untuk dijadikan instrument dalam pengentasan kemiskinan. Kemajuan sector pertanian, paling tidak akan banyak memberikan kontribusi pada penurunan jumlah penduduk miskin di wilayah pedesaan. Penyuluhan pertanian sebagai bagian integral pembangunan pertanian sudah
dilakukan
sejak
sebelum kemerdekaan
Indonesia.
Pengalaman
Rencana Strategis BP4K Tahun 2011 – 2016 ……………
39
menunjukkan bahwa penyuluhan pertanian di indonesia telah memberikan sumbangan yang sangat signifikan pada pencapaian dari berbagai program pembangunan pertanian. Sebagai contoh, melalui program Bimbingan Massal (Bimas) penyuluhan
pertanian dapat
menghantarkan
Bangsa Indonesia
mencapai swasembada beras pada tahun 1984. Dari sini terlihat jelas bahwa penyelenggaraan penyuluhan pertanian perlu di intensifkan apabila ingin mengurangi angka kemiskinan. Dengan memperhatikan uraian diatas dan dengan visi dari Kabupaten Blitar yaitu “Terbangunnya perekonomian rakyat yang kokoh menuju masyarakat
Kabupaten
Blitar
kemiskinan Tahun 2010”,
sejahtera
dengan
meminimalkan
maka Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian,
Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Kabupaten Blitar menetapkan visi sebagai berikut : “Menjadikan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan sebagai sistem pemberdayaan petani dan keluarganya menuju petani yang mandiri, sejahtera dan berwawasan global dalam rangka pengentasan kemiskinan ”. Visi Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Kabupaten Blitar ini diangkat dari fenomena otonomi daerah dalam meminimalkan kemiskinan yang berbasiskan pada keunggulan kompetitif local, namun memiliki peluang dan tantangan yang bereskalasi global. Penetapan visi tersebut memiliki kandungan moral yang akan diwujudkan dalam memberikan
Rencana Strategis BP4K Tahun 2011 – 2016 ……………
40
pelayanan penyuluhan pertanian kepada masyarakat secara proporsional dan profesional. 2. Misi Sebagai pernyataan yang filosofis dan luas, merupakan ikatan moral dan tanggung jawab Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) dalam mewujudkan visi melalui upaya-upaya strategis yang mampu
menciptakan
akselerasi
pembangunan
pertanian
melalui
usaha
penyuluhan pertanian demi terwujudnya masyarakat yang sejahtera. Setiap instansi pemerintah harus memastikan agar visi dan masa depan sesuai dan selaras dengan perubahan yang harus dilakukan, sehingga organisasi akan dapat efektif dan efisien dalam pencapaian misi. Visi dan misi akan mendorong alokasi sumber daya diseluruh unsur organisasi sehingga kedua ungkapan visi dan misi tersebut harus selaras dengan tugas yang diembannya. Untuk mewujudkan visi yang ditetapkan, setiap instansi pemerintah harus mempunyai misi yang jelas. Misi
merupakan
pernyataan
yang
menetapkan
tujuan
instansi
pemerintah dan sasaran yang ingin dicapai sehingga pernyataan misi akan membawa organisasi kepada suatu focus yang menjelaskan mengapa organisasi itu ada, apa yang dilakukannya dan bagaimana melakukannya. Dengan adanya misi maka akan diketahui apa yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah agar tujuan umum organisasi dapat terlaksana dengan baik. Misi diharapkan
Rencana Strategis BP4K Tahun 2011 – 2016 ……………
41
juga akan dapat menunjukkan peran dan program-program instansi pemerintah kepada seluruh jajaran organisasi serta pihak-pihak yang berkepentingan. Dengan mengacu pada visi yang telah ditetapkan, maka Badan Pelaksana
Penyuluhan
Pertanian,
Perikanan
dan
Kehutanan
(BP4K)
menetapkan misinya sebagai berikut : a. Menguatkan dan mengembangkan kelembagaan penyuluhan pertanian b. Meningkatkan kualitas dan kuantitas ketenagaan penyuluhan pertanian c. Mengembangkan sarana dan prasarana penyelenggaraan penyuluhan pertanian yang memadai d. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan penyuluhan pertanian e. Mengembangkan pendekatan, metodologi dan model penyuluhan pertanian partisipatif; f. Mengembangkan
pemanfaatan
teknologi
partisipatoris
dan
teknologi
informasi dalam penyelenggaraan penyuluhan pertanian g. Mengembangkan hubungan sinergis antara petani, pelaku usaha pertanian lainnya, lembaga permodalan dan akses pasar Untuk mewujudkan misi yang telah dicanangkan oleh Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan
Kehutanan (BP4K)
membutuhkan
semangat kebersamaan dan sinergi antar elemen, baik sacara langsung maupun tidak langsung merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses pelayanan kepada masyarakat. Dalam rangka menggalang sinergi dan kebersamaan Rencana Strategis BP4K Tahun 2011 – 2016 ……………
42
tersebut, maka Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) menetapkan Motto yaitu : “ PERUBAHAN PERILAKU PETANI DAN KELUARGANYA ADALAH TEKAD KERJA KAMI “ Motto tersebut sebagai pemacu semangat dari pada Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Kabupaten Blitar. Dengan motto tersebut diharapkan semua elemen memiliki komitmen yang sama
guna
meningkatkan
kinerja
dan
pelayanan
penyuluhan
kepada
masyarakat tani. Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Kabupaten Blitar dalam mewujudkan visi dan misinya perlu menetapkan nilai-nilai organisasi yang diharapkan mampu menjadi factor penggerak perilaku organisasi dan mendorong keunggulan komponen pengelolaan manajemen kepegawaian serta dapat meningkatkan kinerja mutu pengelolaan manajemen kepegawaian serta dapat meningkataknan kinerja mutu penelola pelayanan masyarakat. Rumusan nilai organisasi pada Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Kabupaten Blitar, adalah : “
KERJASAMA,
MITRA
SEJAJAR,
PROFESIONAL,
DISIPLIN,
KEJUJURAN DAN IKHLAS” Dalam menunaikan tugas pokok dan fungsinya, seluruh elemen Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Kabupaten
Rencana Strategis BP4K Tahun 2011 – 2016 ……………
43
Blitar selalu menggunakan prinsip-prinsip kerjasama yang sinergis antara pegawai, antar bidang maupun instansi lain dalam rangka pencapaian visi dan misi kerjasama, mitra sejajar, professional, disiplin dan ikhlas kejujuran merupakan nilai yang harus dimilikiu oleh setiap pegawai di Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Kabupaten Blitar. Sehingga tugas-tugas yang diembannya dapat diselesaikan dengan baik, tepat waktu dan seseuai dengan standar yang berlaku. Melalui kerjasama, mitra sejajar, profesionalisme, disiplin dan disertai dengan keikhlasan/kejujuran yang tinggi, dapat menekan sekecil mungkin kebocoran serta pemborosan keuangan Negara dan segala bentuk pemborosan lain. Setiap pegawai dalam pelaksanaan tugasnya dilandasi tanpa pamrih maupun tidak terpaksa, namun yang dilakukan semata-mata dalam rangka pengabdiannya kepada bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 3. Tujuan Berpijak dari pernyataan visi dan misi yang ingin dicapai oleh Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Kabupaten Blitar serta untuk mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja sebagai salah satu prasyarat terwujudnya pemerintahan yang baik dan terpercaya maka dalam mengemban misi sangat diperlukan adanya konsistensi dan komitmen perencanaan yang strategis untuk mencapai tujuan yang akan dicapai. Adapun tujuan tersebut adalah :
Rencana Strategis BP4K Tahun 2011 – 2016 ……………
44
1. Mengembangkan SDM Penyuluhan Pertanian (Penyuluh Pertanian, Petani dan Pelaku Usaha Pertanian lainnya) yang kompeten, kreatif, inovatif dan memiliki integritas moral yang tinggi serta berwawasan global. 2. Mengembangkan kelembagaan penyuluhan pertanian yang kredibel. 3. Memberdayakan petani dan keluarganya agar produktif dan mandiri melalui pendidikan petani non formal. 4. Memberdayakan kelembagaan petani dan pelaku usaha tani lainnya agar menjadi kelembagaan ekonomi yang tangguh, dan memiliki posisi tawar yang tinggi. 5. Mendorong partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan penyuluhan pertanian 4. Sasaran Sasaran strategik merupakan penjabaran dari misi dan tujuan yang telah ditetapkan, yang menggambarkan sesuatu yang akan dihasilkan dalam kurun waktu lima tahun dan dialokasikan dalam lima periode secara tahunan melalui serangkaian kegiatang yang akan dijabarkan lebih lanjut dalam suatu rencana kinerja (performance plan). Penetapan sasaran strategik diperlukan untuk memberikan focus pada penyusunan kegiatan dan alokasi sumber daya organisasi dalam kegiatan atau operasional organisasi tiap-tiap tahun untuk kurun waktu lima tahun.
Rencana Strategis BP4K Tahun 2011 – 2016 ……………
45
Sasaran stategik BP4K merupakan bagian integral dalam proses perencanaan
strategic
BP4K
dan
merupakan
dasar
yang
kuat
untuk
mengendalikan dan memantau pencapaian kinerja BP4K serta lebih menjamin suksesnya pelaksanaan rencana jangka panjang yang bersifat menyeluruh yang berarti menyangkut keseluruhan satuan kerja di lingkungan BP4K. Sasaran yang ditetapkan sepenuhnya mnedukung pencapaian tujuan strategi yang terkait. Dengan demikian, apabila seluruh sasaran yang ditetapkan telah dicapai diharapkan bahwa tujuan strategic terkait juga telah dapat dicapai. Adapun sasaran dan indicator sasaran dari BP4K Kabupaten Blitar adalah sebagai berikut : 1.
Terumuskannya
sistem
penyuluhan
pertanian
yang
sesuai
dengan
kebutuhan petani dan relevan dengan perubahan lingkungan strategis. 2.
Terpenuhinya sarana dan prasarana minimal kelembagaan penyuluhan pertanian.
3.
Tersedianya SDM penyuluh pertanian yang kompeten dalam jumlah dan mutu,
serta
memenuhi
standar
kualifikasi
dan
kompetensi
yang
dipersyaratkan. 4.
Terselenggaranya kegiatan penyuluhan pertanian yang berbasis kompetensi (competency
based
education)
yang
dituangkan
dalam
programa
penyuluhan pertanian di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) dan Kabupaten
Rencana Strategis BP4K Tahun 2011 – 2016 ……………
46
5.
Terbentuknya jaringan kerjasama penyuluhan pertanian antara pemerintah, petani dan stakeholders.
6.
Tertatanya pembiayaan penyuluhan pertanian yang melibatkan pemerintah, petani dan stakeholders.
7.
Terlatihnya aparatur penyuluh pertanian sesuai dengan kebutuhan tugas dan jabatannya.
8.
Meningkatnya
kompetensi
petani
dalam
mengelola
usahatani
dan
organisasinya. 9.
Tumbuhkembangnya kelompok-kelompok tani ataupun gabungan kelompok tani di tingkat desa maupun kecamatan
10. Tumbuhkembangnya lembaga-lembaga ekonomi milik petani di perdesaan. 11. Terbentuknya jaringan
kerja usaha antara pemerintah, petani
dan
stakeholders. 12. Terbangunnya data base penyuluhan pertanian. 13. Terbangunnya sistem informasi manajemen penyuluhan pertanian B. Strategi Strategi merupakan cara mencapai tujuan dan sasaran organisasi yang telah ditetapkan yaitu rencana yang menyeluruh dan terpadu mengenai upayaupaya organisasi yang meliputi penetapan kebijaksanaan, program operasional dan kegiatan atau aktifitas, dengan memperhatikan tugas pokok dan fungsi sumber daya organisasi dan lingkungan strategi yang dihadapi. Rencana Strategis BP4K Tahun 2011 – 2016 ……………
47
Masalah yang ditangani oleh Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Kabupaten Blitar pada umumnya merupakan masalah pertanian yang timbul sebagai dampak langsung dari krisis yang berkepanjangan serta kemiskinan. Penduduk miskin merupakan penduduk yang berpenghasilan rendah, sehingga daya belinya juga rendah, selanjutnya dengan rendahnya daya beli ini tidak dapat untuk pemenuhan kebutuhan pokok. Dan penduduk miskin memang tidak bisa dihilangkan, akan tetapi bisa diminimalkan dengan memberdayakannya. Dalam rangka penanganan masalah pertanian dan petani miskin tersebut dikembangkan strategi : 1. Pengembangan kelembagaan penyuluhan pertanian yang mandiri di desa maupun di kecamatan 2. Pemberdayaan BPP sebagai homebase dan basis peningkatan profesionalisme penyuluh pertanian di kecamatan 3. Pembentukan dan pengembangan Programa Penyuluhan Pertanian sebagai acuan dalam penyusunan rencana kerja penyuluhan pertanian di tingkat kecamatan 4. Peningkatan kuantitas tenaga penyuluh pertanian dengan menempatkan Tenaga Harian Lepas Penyuluh Bantu ke BPP di 22 kecamatan se kabupaten Blitar 5. Pemanfaatan teknologi komunikasi dalam penyebaran informasi penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan melalui siaran radio Rencana Strategis BP4K Tahun 2011 – 2016 ……………
48
6. Pemanfaatan lahan tidur di BPP untuk dijadikan Demontrasi Plot yang nantinya dapat menambah wawasan dan ketrampilan bagi penyuluh 7. Mengadakan pelatihan rutin kepada penyuluh di BPP diwilayah 22 kecamatan se Kabupaten Blitar guna memberikan tambahan wawasan, ketrampilan, informasi teknologi tepat guna dalam bidang penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan camatan 8. Menumbuhkembangkan kelompok-kelompok tani di desa maupun kecamatan agar mampu mandiri dan kredibel C. Kebijaksanaan. Kebijaksanaan tertentu.
Kebijaksanaan
adalah
pedoman
merupakan
pelaksanaan
kumpulan
tindakan-tindakan
keputusan-keputusan
yang
menentukan secara teliti tentang bagaimana strategi akan dilaksanakan dan berfungsi mengatur suatu mekanisme tindak lanjut untuk suatu pelaksanaan kegiatan dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran. Penetapan kebijakasanaan dapat mengarahkan pada kondisi-kondisi di mana setiap pejabat dan pelaksana organisasi mengetahui tentang apakah mereka memperoleh dukungan untuk bekerja dan mengimplementasikan keputusan penting dalam menyiapkan kebijaksanaan. Elemen penting dalam menyiapkan adalah
kemampuan
untuk
menjabarkan
strategi
kedalam
kebijaksanaan-
kebijaksanaan yang cocok dan dapat dilaksanakan.
Rencana Strategis BP4K Tahun 2011 – 2016 ……………
49
Berdasarkan pertimbangan tersebut, Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Kabupaten Blitar menetapkan kebijakan yaitu : 1. Penyelenggaraan penyuluhan pertanian dalam pelaksanaannya dilakukan oleh Pemerintah daerah, petani dan swasta yang bekerjasama yang saling bersinergis 2. Penyelenggaraan penyuluhan pertanian dilaksanakan berdasarkan Programa penyuluhan pertanian yang disusun bersama antara petani dan penyuluh pertanian 3. Penyuluh Pertanian membuat Rencana Kerja Penyuluhan Pertanian dalam 1 tahun yang mengacu pada programa yang telah disusun 4. Menyelenggarakan kegiatan supervisi yang berfungsi sebagai evaluasi dan monitoring dari
Rencana Kerja Penyuluhan Pertanian yang dibuat penyuluh
pertanian yang juga mengarah kepada monitoring petani dan kelompok taninya 5. Melakukan evaluasi dan monitoring dari semua program yang dilakukan agar berjalan sesuai dengan rencana 6. Pemberian
penghargaan
kepada
penyuluh
pertanian
dan
petani
yang
berprestasi 7. Membuka Klinik Konsultasi Agribisnis bagi petani
Rencana Strategis BP4K Tahun 2011 – 2016 ……………
50
BAB V PROGRAM DAN KEGIATAN.
A. Program Kegiatan Lokalitas Kewenangan SKPD. Program kerja operasional pada dasarnya merupakan upaya untuk implementasi strategi organisasi. Program kerja operasional merupakan proses penentuan jumlah dan jenis sumber daya yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan suatu rencana. Program operasional merupakan penjabaran rinci tentang langkah-langkah yang diambil untuk menjabarkan kebijaksanaan. Sebagai penjabaran kebijaksanaan dan strategi telah dioperasionalkan dalam bentuk program dan kegiatan sebagai berikut : 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program ini dimaksudkan untuk memberikan pelayanan, perhatian dan dukungan nyata di bidang Penyuluhan Pertanian. Program ini dilaksanakan melalui kegiatan : a. Penyediaan Jasa Surat-Menyurat b. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air, dan Listrik c. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan d. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor e. Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja f. Penyediaan Alat Tulis Kantor
Rencana Strategis BP4K Tahun 2011 – 2016 ……………
51
g. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan h. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik / Penerangan Bangunan Kantor i.
Penyediaan Barang Bacaan dan Peraturan Perundang-Undangan
j. Penyediaan Makanan dan Minuman k. Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah l.
Penyediaan Jasa Penunjang Teknis / Administrasi Perkantoran
Kegiatan ini dimaksudkan untuk menyelenggarakan seleksi ke tingkat propinsi dan rapat konsultasi ke propinsi. 2. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Program ini , dilaksanakan melalui kegiatan : a. Pengadaan Laptop dan Proyektor LCD b. Pembuatan Materi Penyuluhan Berbentuk CD c. Pemeliharaan Rutin Berkala Gedung Kantor d. Pemeliharaan Rutin Berkala Kendaraan Dinas / Operasional e. Pembangunan gedung Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) 2. Program
peningkatan
kapasitas
sumber
daya
aparatur,
program
ini
dilaksanakan melalui kegiatan : a. Supervisi PPL b. Pendidikan dan pelatihan formal PPL c. Pelatihan kaji terap di BPP bagi PPL
Rencana Strategis BP4K Tahun 2011 – 2016 ……………
52
3. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan, program ini dilaksanakan melalui kegiatan: a. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD. b. Penyusunan laporan keuangan semesteran c. Penyusunan laporan keuangan akhir tahun 4. Program peningkatan kesejahteraan petani dilaksanakan melalui kegiatan : a. Penyuluhan dan pendampingan petani dan pelaku agribisnis b. Pembinaan Peningkatan pendapatan Petani Kecil (P4K) c. Peningkatan kemampuan lembaga Petani (Penastani ke XII) d. Pelatihan pemberdayaan agribisnis bagi petani e. Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) f. Penyusunan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) 5. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan. Program ini dilaksanakan melalui kegiatan : a. Penelitian / Pengembangan Teknologi Pertanian / Perkebunan Tepat Guna b. Penyuluhan Penerapan Teknologi Pertanian / Perkebunan Tepat Guna c. Pertemuan Teknis d. Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik (bokashi) e. Kaji Terap Teknologi Pertanian 6. Program
Pemberdayaan
Penyuluhan
Pertanian
/
Perkebunan
Lapangan
dilaksanakan melalui kegiatan :
Rencana Strategis BP4K Tahun 2011 – 2016 ……………
53
a. Pembinaan dan Penilaian Kelas Kelompok Tani b. Peningkatan Sarana dan Prasarana Penyuluhan Pertanian c. Pendampingan
Program
Penyuluhan
Pertanian
/
Diklat
Metodologi
Penyuluhan Pertanian Partisipatif ( MP3) 7. Program Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi dilaksanakan melalui kegiatan : 1. Dem Usaha Tani Tanaman Pangan Ternak dan Ikan 2. Penyuluhan Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan 8. Program Pengembangan Pertanian Kegiatan : 1. Temu Usaha Agribisnis 2. Program P4S 9. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi Kegiatan : 1. Penyusunan Program dan Programa Penyuluhan Pertanian 2. Penyusunan Renja dan Pelaporan Lakip 10. Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi Kegiatan : 1. Pengembangan Informasi Agribisnis (Pembuatan Liflet) 2. Siaran radio
Rencana Strategis BP4K Tahun 2011 – 2016 ……………
54
11. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa Kegiatan : 1. Pelaksanaan Pelatihan Partisipatory Rural Apraisal (PRA)
B. Program dan Kegiatan Lintas SKPD. Program dan kegiatan yang dilaksanakan secara lintas satuan kerja pemerintah daerah (SKPD) antara lain : 1. Penanganan dan pengentasan keluarga miskin. 2. Prima Tani C. Program dan kegiatan kewilayahan. Tidak terdapat program dan kegiatan kewilayahan padan Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Kabupaten Blitar.
Rencana Strategis BP4K Tahun 2011 – 2016 ……………
55
BAB VI PENUTUP
Tantangan berat yang dihadapi dalam upaya penanganan Pembangunan Penyuluhan
Pertanian
pembangunan
dan
masalah
pertanian
dan
pelaksanaan
reformasi
bukan saja oleh karena meningkat dan merebaknya permasalahan
pertanian , melainkan juga meningkatnya kesadaran masyarakat akan hak-haknya dan keadilan
yang lebih baik, tetapi juga oleh karena waktu yang tersedia untuk
melaksanakannya sangat terbatas. Oleh karena itu diperlukan kerja keras dan komitmen yang tinggi dari semua pihak baik birokrasi, pelaku usaha pertanian, stake holder termasuk warga masyarakat tani, nelayan serta petani miskin yang menjadi sasaran. Demikian Rencana Strategik Pembangunan Penyuluhan Pertanian Tahun 2011 sampai dengan 2016 yang disusun Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Kabupaten Blitar. Secara subtansial, Renstra yang telah disusun menggambarkan secara lengkap hal-hal yang akan dilaksanakan pada Tahun 2011 sampai dengan Tahun 2016. Keberhasilan pelaksanaan pembangunan Penyuluhan Pertanian sangat tergantung pada kinerja dan dukungan dari para pengelola kegiatan serta partisipasi dari semua pihak terkait. Blitar, KEPALA BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN BLITAR
Ir. AGUNG PUDJIANTO Pembina Utama Muda NIP. 19580106 198603 1 012 Rencana Strategis BP4K Tahun 2011 – 2016 ……………
56
Rencana Strategis BP4K Tahun 2011 – 2016 ……………
57