BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional
yang dilakukan bangsa Indonesia adalah
pembangunan manusia seutuhnya yang bertujuan untuk mewujudkan suatu masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan pancasila dan undang-undang dasar Negara republik Indonesia tahun 1945 . Pemerintah secara tegas menetapkan bahwa dalam rangka pembangunan nasional dewasa ini, koperasi harus menjadi tulang punggung dan wadah perekonomian rakyat. Kebijakan pemerintah tersebut sesuai dengan isi undang-undang dasar negara republik Indonesia tahun 1945 pasal 33 ayat 1 yang menyatakan perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan. Didalam penjelasan Undang-undang dasar negara republik Indonesia tahun 1945 tesebut diungkapkan bahwa membangun usaha yang sesuai adalah koperasi. Koperasi merupakan suatu kerja sama antara orang-orang yang tidak bermodal untuk mencapai suatu tujuan kemakmuran secara bersama, bukan untuk mencari keuntungan (Munir Fuady, 2002 : 47). Oleh karena itu, peran koperasi menjadi penting berkaitan dengan pelaksanaan tujuan di atas. Koperasi sebagai lembaga ekonomi yang berwatak sosial harus dikembangkan dalam rangka menumbuhkan demokrasi ekonomi, yang merupakan menjadi landasan bagi terciptanya masyarakat yang berkeadilan sosial. Koperasi perlu di kembangkan sehingga mempunyai peran penting dalam kehidupan ekonomi. Koperasi harus tampil sebagai organisasi yang dapat mengumpulkan dan membentuk1 kekuatan ekonomi bersama untuk mencapai tingkat kesejahteraan yang lebih baik bagi anggotanya. Hal ini sangat sesuai dengan
fungsi koperasi yaitu membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, guna meningkatkan kesejahteraan ekonomi. Dalam perkembangannya koperasi di Indonesia masih menghadapi permasalahan yang cukup strategis terutama kualitas koperasi ditinjau dari penerapan prinsip – prinsip koperasi , karena prinsip koperasi merupakan esensi dari bekerjanya koperasi sebagai badan sekaligus sebagai gerakan koperasi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan merupakan ciri khas dari koperasi dari pelaku – pelaku ekonomi lainnya (BUMN dan swasta). Atas dasar itu maka undang – undang nomer 25 tahun 1992 memberi kebebasan yang wajar bagi koperasi untuk mengatur kehidupanya sendiri. Peranan koperasi yang sangat besar untuk perkembangan perekonomian, oleh karena itu keadaan usaha koperasi harus menunjukkan kondisi yang sehat terlebih dahulu. Kesehatan koperasi akan menunjang pada segala aspek perekonomian, karena soko gurunya perekonomian Indonesia adalah koperasi. Untuk itu perlu adanya pembinaan yang lebih besar untuk membuat suatu koperasi bisa tumbuh sehat dan mampu berkembang sesuai dengan asas – asas yang sehat. Untuk itu perlunya adanya penilaian kinerja secara periodik berdasarkan laporan menejemen dan laporan keuangan. Seperti dalam suatu perusahaan dapat berjalan dan mampu melanjutkan usahanya dengan baik. Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) dan Usaha Simpan Pinjam (USP) adalah kondisi atau suatu keadaan Koperasi yang dinyatakan sehat, cukup sehat, kurang sehat dan tidak sehat. Aspek penilaian kesehatan koperasi pada KSP dan USP antara lain yaitu Pemodalan, Kualitas Aktiva Produktif, Manajemen, Efissiensi, kemandirian dan pertumbuhan dan Jatidiri Koperasi .
Koperasi Simpan Pinjam ( KSP) “ MINA MANFAAT “ pada kondisi sekarang masih melakukan usahanya yaitu simpan pinjam. Menurut pengamatan dapat disimpulkan, bahwa usaha yang dilakukan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) “ MINA MANFAAT “ saat sekarang bisa dikatakan stabil. Itu bisa dilihat dari kegiatan sehari – hari, yaitu peminjam dan penyimpan jarang datang pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) “MINA MANFAAT ” . Kondisi seperti ini pada suatu koperasi, belum bisa di katakan sehat atau tidak, sebab bila melihat kondisi koperasi sebatas dari jumlah pengunjung, tidak akan diketahui cepat atau lambannya laju perputaran keuangan koperasi. Dengan memperhatikan keterangan dan kondisi Koperasi simpan Pinjam (KSP) “ MINA MANFAAT ” saat ini, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : ANALISIS KESEHATAN KOPERASI (Studi kasus Pada Koperasi Simpan Pinjam ( KSP) “MINA MANFAAT” Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara).
1.2 Pembatasan Masalah Banyak aspek–aspek yang diukur untuk menilai kesehatan koperasi simpan pinjam, yaitu antara lain: Pemodalan, Kualitas Aktiva Produktif, Penilaian Manajemen, Penilaian Efisiensi, Penilaian Likuiditas, Penilaian Kemandirian dan Pertumbuhan dan Jati diri koperasi. Dan supaya dalam penelitian ini tidak melebar, maka di batasi permasalahannya pada : 1.
Penilaian kesehatan koperasi pada Pemodalan, Kualitas Aktiva Produktif, Manajemen, Efissiensi, kemandirian dan pertumbuhan dan Jatidiri Koperasi .
2.
Data penelitian adalah laporan keuangan tahun 2011.
3.
Penelitian dilakukan pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) “ MINA MANFAAT “ Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara
1.3. Perumusan Masalah Untuk melihat suatu koperasi adalah dengan melihat dari berbagai sisi supaya dapat diketahui koperasi tersebut benar-benar mampu untuk melanjutkan kegiatannya sebagai penyalur perputaran dana bagi pihak-pihak yang membutuhkan, maka perumusan masalah yang diambil pada penelitian ini adalah : “Bagaimana kondisi Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) “MINA MANFAAT” Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara. 1.4 Tujuan Penelitian Setiap kegiatan yang dilakukan baik secara individu maupun secara bersama – sama pada umumnya mempunyai tujuan dan harapan yang hendak dicapai . Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mengetahui kondisi kesehatan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) “MINA MANFAAT” Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara.
1.5. Manfaat Penelitian 1 Bagi peneliti Bermanfaat untuk memperdalam teori dalam hal menganalisis kesehatan koperasi. 2 Bagi koperasi a. Tambahan informasi bagi koperasi dalam mengontrol kesehatannya. b. Membantu pihak pengurus dan dewan pengurus dalam mengelola koperasi. c. Membantu pimpinan sebagai pihak pengguna laporan keuangan untuk mendapatkan informasi mengenai kondisi perkembangan koperasi. 3 Bagi Pembaca Sebagai sumber informasi dan referensi untuk memungkinkan penelitian selanjutnya mengenai topik-topik berkaitan baik yang bersifat melanjutkan maupun melengkapi. 1.5. Sistematika Penulisan Dalam penulisan skripsi ini, dibagi lima BAB, yaitu : BAB I
: PENDAHULUAN Bab ini akan membahas mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penelitian.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Bab ini akan membahas mengenai landasan teori yang didalamnya terdiri dari pengertian dan landasan koperasi, tujuan usaha simpan pinjam oleh koperasi dan lembaga keuangan mikro, peraturan dan ketentuan pelaksanaan usaha simpan pinjam koperasi, pokok – pokok
ketentuan dalam pembinaan KSP atau USP koperasi dan LKM, pengertian kesehatan KSP atau USP koperasi, dan kerangka pikir. BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini akan membahas metode penelitian berupa definisi operasional variabel, jenis data yang diperlukan, metode pengumpulan data dan analisis data. BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini akan membahas uraian diskripsi obyek penelitian, analisis data dan pembahasan. BAB V : PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan yang diperoleh dan saran berdasarkan penelitian yang dilakukan.