BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah Pembangunan manusia merupakan paradigma baru yang menempatkan
manusia sebagai kunci pembangunan. Pergeseran paradigma tersebut terjadi pada tahun 1960-an, saat pertumbuhan ekonomi meningkat secara drastis namun masih terjadi kesenjangan sosial, kemiskinan, ketidakseimbangan, sehingga para ahli mulai menyadari bahwa ada faktor lain yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi yaitu modal manusia. (Kuncoro, 2010). United Nations Development Programme (UNDP) menggunakan indeks untuk mengukur keberhasilan pembangunan manusia di suatu negara yang disebut Human Development Index (HDI) atau Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Dalam perhitungan IPM mencakup tiga dimensi, yaitu : kesehatan, pendidikan, standar hidup layak. Negara negara di dunia memiliki IPM yang berbeda beda, seperti pada Tabel 1.1 terlihat berbagai IPM beserta peringkat IPM dari berbagai negara di dunia termasuk Indonesia. Indonesia berada pada level 108 dengan nilai IPM sebesar 0,68 pada tahun 2013. Indeks pembangunan manusia Indonesia masuk dalam katagori IPM sedang jika dibandingkan dengan IPM negara negara yang lain. Norwygia menjadi negara dengan IPM tertinggi pada tahun 2013 dengan nilai 0,94. Tabel 1.1. Indeks Pembangunan Manusia Berbagai Negara Di Dunia Tahun 2013 Rangking IPM 1 8 20 71 89 108
Nama Negara Norway Canada France Mexico Thailand Indonesia
IPM 0,94 0,90 0,88 0,75 0,72 0,68
Kategori IPM IPM sangat tinggi IPM sangat tinggi IPM sangat tinggi IPM tinggi IPM tinggi IPM Sedang
1
Lanjutan Tabel 1.1. Indeks Pembangunan Manusia Berbagai Negara Di Dunia Tahun 2013 Rangking IPM
Nama Negara
120 Iraq 135 India 156 Zimbabwe 157 Papua New Guinea 187 Niger Sumber : World Bank, 2014
IPM
Katagori IPM
0,64 0,58 0,49 0,49 0,33
IPM Sedang IPM Sedang IPM Rendah IPM Rendah IPM Rendah
Sama halnya dengan IPM, perhitungan pertumbuhan ekonomi suatu negara juga sudah dilakukan oleh World Bank. World Bank mengukur pertumbuhan ekonomi berdasarkan pendapatan kotor suatu negara. Bahkan World Bank membagi menjadi dua kelompok negara berdasarkan pendapatan kotor per kapita menjadi negara berkembang dan negara maju. Pada tahun 2014, World Bank mendefinisikan negara berkembang sebagai negara dengan pendapatan nasional kotor dalam kategori low-income hingga middle-income, yaitu negara dengan pendapatan kotor antara kurang dari $ 1.045 hingga $ 12.745. Berdasarkan data yang dikeluarkan World Bank, Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan pendapatan nasional kotor sebesar $ 8.970,35 per kapita per tahun (World Bank, 2014). Pada Tabel 1.2 memperlihatkan pendapatan nasional kotor per kapita per tahun di beberapa negara yang masuk dalam kategori negara berkembang pada tahun 2012.
Tabel 1.1. GNI per kapita tahun 2012 No
Nama Negara
GNI per kapita per tahun
1
Afghanistan
1940
2
Cambodia
2710
3
Bangladesh
3010
4
Honduras
4190
2
Lanjutan Tabel 1.2. GNI per kapita tahun 2012 No
Nama Negara
GNI per kapita per tahun
5
India
5080
6
Georgia
6760
7
Armenia
7740
8
Indonesia
8750
9
Ecuador
9730
10
China Sumber : World Bank, 2014
10920
Pertumbuhan GDP suatu negara mampu mempengaruhi pendapatan suatu negara. Pertumbuhan GDP mencerminkan adanya aktivitas ekonomi yang tinggi sehingga produktivitas yang tinggi mengakibatkan meningkatnya pendapatan suatu negara. Dapat dilihat beberapa pertumbuhan GDP di berbagai negara pada Tabel 1.3 Tabel 1.3. Pertumbuhan GDP di Sebagian Negara Di Dunia tahun 2013 Nama Negara Afghanistan Honduras India Georgia Armenia Indonesia China
Pertumbuhan GDP tahun 2013 1,9 % 2,5 % 5,0 % 3,3 % 3,4 % 5,7 % 7,6 %
Sumber : World Bank, 2014 Pertumbuhan ekonomi suatu negara memiliki keterkaitan dengan pembangunan manusia. Model pembangunan virtous triangle yang di perkenalkan oleh UNDP tahun 2001 membahas tentang hubungan pembangunan manusia terhadap pertumbuhan ekonomi suatu negara. Pembangunan manusia yang
3
dilakukan secara bertahap dapat mempengaruhi kualitas manusia sehingga mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di waktu yang akan datang. Namun ada hal menarik dari keterkaitan tersebut, negara dengan pembangunan manusia (IPM) tinggi tidak selalu memiliki pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
Begitu juga
sebaliknya, negara dengan IPM rendah atau sedang tidak selalu memiliki pertumbuhan GDP rendah atau sedang, seperti terlihat pada Tabel 1.4 mengenai perbandingan IPM dengan Pertumbuhan GDP Beberapa Negara Berkembang. Tabel 1.4. Perbandingan IPM dengan Pertumbuhan GDP Beberapa Negara Berkembang No Nama Negara
IPM Tahun 2005
1 Yemen IPM Rendah 2 Zambia IPM Rendah 3 Mongolia IPM Sedang 4 Paraguay IPM Sedang 5 Mexico IPM Tinggi 6 Argentina IPM Tinggi 7 Palau IPM Tinggi Sumber : World Bank, 2014
0,462 0,471 0,637 0,648 0,724 0,758 0,771
Pertumbuhan GDP Tahun 2013 (%) 4,2 6,7 11,7 14,2 1,1 2,9 -0,3
Pada Tabel 1.4 memaparkan beberapa anomali yang terjadi antara perbandingan IPM dengan pertumbuhan GDP di negara berkembang. Negara Yemen dengan IPM sebesar 0,462 pada tahun 2005, mampu memiliki pertumbuhan GDP sebesar 4,2 % pada tahun 2013, sedangkan negara Mexico dengan IPM sebesar 0,724 pada tahun 2005, memiliki nilai pertumbuhan GDP sebesar 1,1 % pada tahun 2013. Hal hal tersebut menjadi dasar penulisan. dalam penentuan judul penelitian “Pengaruh Pembangunan Manusia terhadap Pembangunan Ekonomi di Negara Berkembang”.
4
1.2.
Perumusan Masalah Keterkaitan yang terjadi antara pembangunan manusia dan pertumbuhan
ekonomi tidak selamanya positif. Ada terjadi anomali anomali di beberapa negara dimana nilai Indeks pembangunan tinggi namun pertumbuhan ekonomi berjalan cukup lambat. Begitu juga sebaliknya, ada pula negara dengan nilai IPM rendah namun pertumbuhan ekonomi mengalami pertumbuhan yang relatif cepat. Penelitian ini berasumsi bahwa ada pengaruh pembangunan manusia dalam pembangunan ekonomi suatu negara. Dari latar belakang di atas dapat disimpulkan rumusan masalah sebagai berikut : Seberapa besar pengaruh pembangunan manusia terhadap pertumbuhan ekonomi khususnya negara berkembang. Dengan pertanyaan penelitian sebagai berikut : 1.
Bagaimana perkembangan pembangunan manusia di negara berkembang selama tahun 2008-2013?
2.
Bagaimana perkembangan pembangunan ekonomi di negara berkembang selama tahun 2008-2013?
3.
Seberapa
besar
pengaruh
pembangunan
manusia
terhadap
pembangunan ekonomi di negara berkembang?
1.3.
Tujuan Penelitian 1.
Mengetahui perkembangan pembangunan manusia di negara berkembang selama tahun 2008-2013.
2.
Mengetahui perkembangan pembangunan ekonomi di negara berkembang selama tahun 2008-2013.
3.
Mengetahui
pengaruh
pembangunan
manusia
terhadap
pembangunan ekonomi di negara berkembang.
5
1.4.
Manfaat Penelitian 1.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi ilmu pengetahuan terkait pengaruh pembangunan manusia terhadap pembangunan ekonomi di negara berkembang
2.
Penelitian ini diharapkan mampu menjadi bahan pertimbangan pemerintah
dalam
membuat
kebijakan-kebijakan
untuk
meningkatkan pembangunan manusia.
6