BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah Perikanan budidaya (akuakultur) adalah budidaya produk perikanan alami seperti ikan, udang, ganggang, dan sebagainya dalam lingkungan buatan 1 . Kegiatan ini membutuhkan partisipasi aktif manusia dalam memelihara dan menjaga komoditas yang dibudidayakannya, dibandingkan mengambil langsung begitu saja dari alam liar.
Akuakultur merupakan salah satu potensi besar dari dunia perikanan di Indonesia. Total produksi nasional akuakultur mencapai sekitar 2,1 juta ton pada tahun 2005, dengan pertumbuhan mencapai 20 persen dibandingkan produksi 1 juta ton pada tahun 2001 2 . Produksi perikanan budidaya, pada umumnya dimanfaatkan sebagai penyedia bahan pangan untuk masyarakat. Manfaat lainnya yang tidak kalah penting adalah menghasilkan komoditas ekspor yang menjanjikan, menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat, dan sarana hobi dan rekreasi.
Mengingat besarnya potensi dan pertumbuhan di bidang akuakultur, perlu dilakukan peningkatan sumber daya manusia untuk mengolahnya. Hal tersebut penting dilakukan karena teknik dan cara melakukan akuakultur juga berkembang seiring kemajuan teknologi. Dengan melakukan peningkatan sumber daya manusia, diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan pengetahuan dan teknologi yang telah tersedia untuk membantu kegiatan budidaya perikanan. Dengan demikian, sumber daya perikanan yang ada dapat diolah dengan cara yang lebih efektif dan ramah lingkungan.
1 2
Microsoft Encarta Reference Library 2004. Ditjen Budidaya, Departemen Kelautan dan Perikanan Indonesia, 2006.
12
1.2. Rumusan Masalah Peningkatan sumber saya manusia (SDM) sebaiknya dilakukan dengan memperhatikan sasaran jangka pendek dan jangka panjang. Untuk peningkatan SDM dalam jangka pendek dapat dilakukan lewat sosialisasi dan pelatihan terhadap para praktisi di bidang dunia budidaya perikanan. Kegiatan ini dapat dilakukan oleh pihak pemerintah maupun swasta.
Sedangkan salah satu cara peningkatan SDM dalam jangka panjang, adalah pengenalan dan persiapan sejak dini terhadap generasi muda.
Hal ini bertujuan untuk
menumbuhkan minat generasi penerus terhadap dunia perikanan. Dengan demikian, generasi muda dapat memperoleh pengetahuan dasar mengenai dunia perikanan budidaya dan menyadari manfaat budidaya perikanan bagi masyarakat. Sosialisasi terhadap generasi muda tersebut dapat dilakukan lewat berbagai cara dan berbagai tingkatan.
Salah satu jalur sosialisasi yang dapat digunakan adalah melalui dunia pendidikan. Lewat dunia pendidikan, sosialisasi dapat dilakukan secara lebih terkontrol dan sistematis. Selain itu, sosialisasi dapat dihubungkan dengan sejumlah mata pelajaran yang dirasa berhubungan, dan disesuaikan dengan kemampuan pengetahuan yang telah dimiliki siswa.
1.3. Ruang Lingkup Masalah Ruang lingkup masalah ditekankan pada sosialisasi kegiatan perikanan yang berhubungan dengan perikanan budidaya (akuakultur). Jenis kegiatan ini merupakan proses peningkatan produksi perikanan dengan membuat lingkungan buatan bagi komoditas tertentu. Contoh akuakultur ini seperti tambak udang, peternakan ikan, dll.
13
Sosialisasi sebaiknya dimulai sedini mungkin dan bersifat edukatif. Dengan demikian, lingkup yang tepat untuk pengenalan tersebut adalah lewat dunia pendidikan, dalam hal ini dunia pendidikan formal di Indonesia.
Karena keterkaitannya dengan dunia pendidikan, tentunya terdapat standar-standar tertentu yang harus dipenuhi. Standar tersebut berupa panduan kurikulum ataupun kompetensi yang diinginkan dari pelaksanaan kegiatan belajar.
1.4. Batasan Masalah Secara umum, batasan masalah yang diambil adalah sebagai berikut: 1. Bidang yang disosialisasikan Budidaya perikanan adalah potensi besar dunia perikanan Indonesia yang perlu diperkenalkan sejak dini terhadap generasi muda.
2. Cara sosialisasi Pemeliharaan ikan merupakan proses yang menyenangkan jika dilakukan atas dasar ketertarikan. Karena itu tidak salah jika banyak orang yang justru menjadikan hal tersebut sebagai hobi. Karena hal tersebut, maka penulis mengambil kesimpulan bahwa cara tersebut merupakan salah satu cara terbaik untuk mengenalkan dan mendekatkan siswa pada dunia perikanan Indonesia, dengan fokus pada kegiatan praktik.
2. Lingkup sosialisasi Pengenalan terhadap generasi muda dilakukan melalui lingkup dunia pendidikan, dalam hal ini dunia sekolah. Karena berada dalam lingkup dunia pendidikan, langkahlangkah yang ingin diambil haruslah berada dalam batasan standar kompetensi ataupun panduan kurikulum.
14
3. Sasaran sosialisasi Sasaran sosialisasi adalah siswa usia sekolah, yang telah memiliki pengetahuan memadai untuk menerima pengenalan perikanan budidaya.
1.5. Tujuan Pengkajian Tujuan utama sosialisasi perikanan budidaya (akuakultur) ini, secara garis besar adalah: 1. Membantu mengajarkan kepada siswa mengenai kegiatan akuakultur. 2. Menumbuhkan minat siswa mengenai dunia akuakultur. 3. Memberikan pengalaman praktik langsung kepada siswa. 4. Mendorong siswa untuk lebih tertarik kepada dunia perikanan.
Dengan pengenalan sejak dini terhadap generasi muda, diharapkan kegiatan budidaya perikanan di Indonesia pada masa mendatang dapat lebih berkembang dari sisi sumber daya manusia. Selain itu, melalui kegiatan ini, mereka dapat mempelajari konsep perikanan berkelanjutan, yaitu membudidayakan komoditas perikanan dan tidak begitu saja mengambil langsung dengan penangkapan di alam.
1.6. Sumber Data Pada proyek Tugas Akhir ini, data diperoleh dengan cara: 1. Kajian Pustaka Pencarian data dan informasi yang dibutuhkan, melalui sumber informasi yang dapat dipercaya, termasuk data yang berasal dari internet.
15
2. Studi Literatur Pencarian data dan informasi, melalui sumber buku dan literatur yang berhubungan dengan masalah yang ingin dibahas.
3. Referensi Pencarian data dan informasi, melalui referensi-referensi yang telah ada mengenai masalah yang ingin dibahas.
4. Observasi Pencarian data dan informasi, melalui survey, ataupun pengamatan langsung.
16